Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini
dalam bentuk makalah ini meskipun isinya yang mungkin sangat sederhana.
Laporan ini berisikan tentang bencana gempa bumi, sebab-sebab serta cara
penanggulangannya dimana terdapat juga analisis teks eksplanasinya.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan/saran/komentar yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan Laporan ini.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………....i
Bab I. Pendahuluan
1.4 Manfaat..............................................................................................2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….…8
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi
populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang
panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa
bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan
bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan
alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi
manusia, seperti asteroid dan badai matahari.
Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi. Gempa
bumi bersifat merusak, gerakan permukaan tanah yang dapat meluluh lantahkan semua
bangunan yang ada di atasnya. Tapi kadang-kadang juga ada gempa bumi yang skalanya
kecil yang akibatnyanya tidak fatal.
B.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Gempa bumi ?
2. Bagaimanakah Proses Terjadinya gempa bumi?
2. Apa yang menjadi Penyebab Terjadinya gempa bumi ?
3. Apa Akibat/dampak dari Angin Puting Beliung ?
4. Bagaimana Cara mengantisipasi dan cara menanggulanginya ?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui dan mendapatkan pemahaman akan apa itu gempa bumi.
2.Untuk memahami dan memenuhi rasa keingin tahuan akan bagaimana proses terjadinya
gempa bumi.
3.Untuk mengetahui dan memahami apa penyebab terjadinya bencana gempa bumi.
4.Untuk mengetahui dan memahami akibat/dampak dari bencana gempa bumi
5.Untuk memahami bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulangangi ketika bencana
gempa bumi terjadi.
1
D.Manfaat
1.Siswa atau siswi bisa mengerti dan memahami penjelasan dari bencana gempa bumi
2.Siswa atau siswi bisa tau, mengerti dan dapat memahami akan
proses,akibat,penanggulangan, penyebab terjadinya bencana gempa bumi.
BAB II
ISI
A. Definisi Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar
nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada
kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun
tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah
gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasi Skala Mercalli.
Perhatikan Langit
kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti
pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul
sebelum gempa terjadi. Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang
elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis
tersebut ‘menghisap’ daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti
tersedot ke bawah.
2
Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya
patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit
tidak selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
Medan Elektromagnetis Dalam Rumah Diuji
– Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak, Jika
terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak
transmit data, Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah
teksnya yang diterima berantakan atau tidak.Coba matikan aliran listrik.
Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun
tak ada arus listrik
– Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak
transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala
biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang
elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak
dapat dirasakan oleh manusia.
Perhatikan hewan-hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti “menghilang”, lari atau bertingkah laku
aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang
elektromagnetis.
Air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
Jika empat tanda ini ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah bersiap-
siap untuk evakuasi. Empat tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan memang akan
ada gempa berkekuatan besar. Walaupun demikian, adanya awan gempa yang bentuknya
aneh itu, tetap tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi. Oleh karena itu jangan tunggu-
tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan tindakan penyelamatan diri untuk
menghindari hal-hal yang paling buruk. Kalau skala gempanya besar dan episentrumnya
terletak di laut, kita harus selalu aware akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya
gelombang bisa puluhan meter, bisa juga hanya dua meter. Tapi biarpun hanya dua meter,
gelombangnya tidak main-main. Kekuatannya dahsyat (seperti tidak ada habisnya) dan
tekanannya bisa mencapai 190 kilogram.
Secara sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena
adanya patahan(disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para geologist). Apa
yang patah?, yang patah adalah batuan, batuan yang berlapis-lapis yang menyusun
permukaan bumi. mungkin batuan memangbisa berlapis dan bisa patah, bahkan sebelum
patah dia terbengkokkan (folding) dulu. Dibawah ini sayacoba memperlihatkan beberapa
gambar yang menunjukkan hal tersebut ternyata ada disekitar kitawalau kita jarang
memperhatikannya.Secara umum ada tiga jenis patahan atau sesar, menurut
mekanismenya, sesar naik (thrust faultatau reverse fault), sesar mendatar atau sesar geser
(strike slip), dan sesar normal (normal fault). secaraumum bisa dikatakan gempa terjadi
ketika batuan patah, baik itu patah dan naik, patah dan bergeser,maupun patah dan
3
turun.Patahan terjadi dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus
menerus.Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah untuk
melepaskan energi dari tekanandan tarikan tersebut. Disaat menerima tekanan batuan akan
terbengkokkan, dan setelah melepaskantekanannya batuan akan kembali ke bentuknya
semula, ini dikenal dengan “ElasticRebound Theory”.
Dengan demikian semakin menjelaskan kenapa pada jalur subduction zone
merupakan jalur gempa,atau merupakan tempat dimana pusat gempa terjadi. Subduction
zone merupakan zona dimanabertemunya dua lempeng, maka disitulah tempat yang
mengalami tekanan secara terus menerusselama jutaan tahun yang lalu sampai
sekarang. Pada saat energi tekanan semakin besar dan elastisitas batuannya sudah jenuh
maka dia akan patah untuk melepaskan energi tekanan tersebut, Jadi gempa terjadi
“BUKAN” karena tumbukan dua lempeng seperti 2 mobil yang saling bertabrakan yang
asalnya saling jauh kemudian secara tiba-tiba saling bertabrakan sehingga terjadi crash,
memang untuk subduction zone gempa terjadi karena interaksi antara dua lempeng yang
saling menekan sehingga terakumulasi energi yang cukup besar, gempanya sendiri terjadi
karena kondisi batuan pada lempeng (crust) maupun/ataupun pada lithosphere patah untuk
melepaskan energi tekanan yang sudah tertumpuk disana selama kurun waktu
tertentu. Mekanisme pelepasan energi gempa pun bermacam-macam dan masih menjadi
penelitian yang menarik bagi para peneliti di bidang geosience dan kegempaan.Gempa yang
terjadi di subduction zone di Indonesia bisa merupakan gempa dangkal (shallow
earthquake), menengah (intermediate earthquake), dan dalam (deep earthquake). Saya
tidak akan membahas mengenai hal ini dalam uraian ini karena mekanisme ketiga jenis
gempa tersebut berbeda dan membutuhkan uraian tersendiri untuk pembahasannya
Bagaimana untuk gempa yang di darat? Konsep dasarnya sama, itu terjadi karena adanya
tekanan atau tarikan dari kondisi tektonik bumi, kondisi geologi maupun kondisi morfologi.
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat
menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Terakhir, gempa juga dapat terjadi
dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia
senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia
seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
D. Akibat dari Gempa Bumi
Akibat yang ditimbulkan gempa Bumi secara garis besar dikelompokkan menjadi
dua, yang menguntungkan yaitu : mineral mineral dalam bumi terangkat ke atas, sehingga
Indonesia banyak terdapat tambang.
Namun akibat negatifnya jauh lebih besar daripada positifnya, antara lain akibat negatifnya
yaitu:
yaitu akibat yang menguntungkan dan akibat yang merugikan. Akibat gempa
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di
dinding dan sebagainya.
Bila berada di luar ruangan:
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan
reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila berada di dalam ruangan umum:
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan
sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan
penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik
menggunakan tangga darurat.
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah
semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api:
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan
tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-
orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
Dengarkan informasi:
- Sebab Akibat 1 : Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
- Sebab Akibat 2 : Akibat yang ditimbulkan gempa Bumi secara garis besar dikelompokkan
menjadi dua, yang menguntungkan yaitu : mineral mineral dalam bumi terangkat ke atas,
sehingga Indonesia banyak terdapat tambang.
- Sebab Akibat 3 : Secara sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau
karena adanya patahan(disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para
geologist). Apa yang patah?, yang patah adalah batuan, batuan yang berlapis-lapis yang
menyusun permukaan bumi. mungkin batuan memangbisa berlapis dan bisa patah, bahkan
sebelum patah dia terbengkokkan (folding) dulu.
BAB III
KESIMPULAN
gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal
dari dasar atau dari bawah permukaan bumi. Atau definisi gempa bumi yang lebih
langkapnya yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan (bergesernya)
lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan bumi dan bisa juga
disebabkan adanya letusan gunung api. Berdasarkan dari peristiwa yang disebabkannya
gempa dapat dibedakan menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan atau
terban dan gempa buatan.
8
Daftar Pustaka
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-
_Tsunami/Gempabumi.bmkg#ixzz40es7FF9F