You are on page 1of 5

SKILL LAB KEPERAWATAN JIWA

KOMUNIKASI TERAPEUTIK BERDASARKAN SP II


HALUSINASI

OLEH
NI LUH NIK RAHAYU
NIM 16.321.2568
KELAS A10-C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
2018
TAHAP PRA-INTERAKSI
1. Kaji kondisi pasien
- Data subjektif:
 Pasien mengatakan sedang mengobrol dengan temannya.
- Data objektif:
 Pasien terlihat senyum-senyum sendiri.
 Pasien terlihat komat-kamit sendiri.
2. Diagnosa keperawatan
Halusinasi.
3. Tindakan keperawatan berdasarkan SP
- Evaluasi kegiatan yang lalu.
- Mengajarkan cara mengontrol dengan bercakap-cakap.
- Membuat ke dalam jadwal kegiatan.
TAHAP ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi, ibu. Perkenalkan saya Perawat Luhnik. Ibu boleh memanggil
saya Suster Iluh atau suster saja juga boleh. Kalau saya boleh tahu, nama ibu siapa?”
Pasien : “Permata Sari, suster.”
Perawat : “Ibu senangnya dipanggil siapa?”
Pasien : “Sari, suster.”
2. Evaluasi validasi
Perawat : “Ibu Sari bagaimana kabarnya hari ini?”
Pasien : “Baik, suster.”
Perawat : “Kalau begitu, boleh saya mengobrol bersama ibu sebentar?”
Pasien : “Boleh, suster.”
Perawat : “Baik Ibu Sari, pada pertemuan kita yang sebelumnya, kita sudah belajar
tentang satu hal ya, bu. Apakah ibu masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?”
Pasien : “Masih, suster.”
Perawat : “Kalau begitu, coba tolong ibu sebutkan ya, bu? Kemarin kita belajar tentang
apa ya, bu?”
Pasien : “Tentang cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.”
Pasien : “Wah, benar sekali, bu. Ibu hebat sekali ternyata masih ingat apa yang saya
ajarkan kemarin.”
3. Jelaskan tujuan
Perawat : “Baik ibu, sesuai dengan janji kita kemarin, tujuan saya datang kemari hari ini
adalah ingin mengajak ibu untuk belajar lagi. Karena kemarin kita sudah belajar tentang
cara berdandan yang benar, sekarang kita akan belajar sesuatu yang baru lagi ya, bu?
Apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Saya bersedia, suster.”
4. Kontrak topik
Perawat : “Jadi ibu Sari, hari ini kita akan belajar tentang cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain.”
Pasien : “Baik, suster.”
5. Kontrak waktu
Perawat : “Ibu mau kita belajar berapa lama, bu? 10 menit atau 15 menit, bu?”
Pasien : “15 menit saja, suster.”
6. Kontrak tempat
Perawat : “Ibu mau kita belajar di mana? Di ruangan ibu atau di teras depan?”
Pasien : “Di teras depan saja, suster.”
Perawat : “Baik kalau begitu, mari kita ke teras depan ya.”
Pasien : “Mari, suster.”
TAHAP KERJA
1. Komunikasi sesuai SP (SP II)
a. Evaluasi kegiatan yang lalu
Perawat : “Baik ibu, sebelum kita mulai, saya ingin bertanya dulu. Apabila ibu
mendengar suara-suara yang memanggil nama ibu, apakah ibu sudah menerapkan
apa yang saya ajarkan kemarin tentang cara mengontrol suara palsu yang ibu dengar
dengan menghardik?”
Pasien : “Sudah, suster.”
Perawat : “Coba tolong ibu peragakan ya, bagaimana cara mengontrol suara palsu
dengan mengardik?”
Pasien : (Pasien menutup mata dan telinga dengan kedua tangan) “Pergi-pergi!
Kamu suara palsu! Saya tidak ingin mendengarmu!”
Perawat : “Wah, ternyata ibu masih ingat. Luar biasa sekali bu, ibu pintar sekali.”
b. Mengajarkan cara mengontrol dengan bercakap-cakap
Perawat : “Ibu Sari, apakah ibu masih sering mendengar suara-suara palsu tersebut?”
Pasien : “Iya, suster. Saya masih sering mendengarnya, terutama ketika menjelang
malam hari.”
Perawat : “Baik, ibu. Kalau begitu, sekarang saya akan mengajarkan kepada ibu satu
lagi cara mengontrol suara palsu tersebut selain dengan cara menghardik. Apakah ibu
siap?”
Pasien : “Saya siap, suster. Bagaimana caranya, suster?”
Perawat : “Apabila ibu mendengar suara-suara palsu tersebut lagi, ibu bisa bercakap-
cakap dengan teman ibu atau dengan saya agar ibu bisa mengalihkan perhatian ibu
dari suara palsu tersebut sehingga ibu tidak mendengarnya lagi.”
Pasien : “Bercakap-cakap seperti apa, suster?”
Perawat : “Bercakap-cakap seperti yang saat ini kita lakukan, bu. Ibu bisa bercakap-
cakap tentang hobi ibu, makanan kesukaan ibu, pengalaman ibu yang menarik, atau
apapun yang membuat ibu nyaman sehingga bisa mengalihkan perhatian ibu dari
suara-suara palsu tersebut. Apakah ibu sudah mengerti?”
Pasien : “Sudah, suster.”
Perawat : “Kalau begitu, mari kita coba. Misalkan saat ini ibu mendengar suara-suara
palsu itu memanggil nama ibu, apa yang akan ibu lakukan?”
Pasien : “Saya akan mencari suster atau teman saya yang lain.”
Perawat : “Nah, sekarang saya sudah ada bersama ibu. Apa yang akan ibu lakukan
selanjutnya?”
Pasien : “Saya akan bercakap-cakap dengan suster tentang hobi, makanan kesukaan
atau pengalaman saya.”
Perawat : “Baik, coba ibu peragakan langsung. Apakah perlu saya contohkan, bu?”
Pasien : “Tidak, suster. Saya akan mencobanya sendiri.”
Perawat : “Baik, silakan bu.”
Pasien : “Selamat pagi, suster. Saya ingin bercakap-cakap sebentar dengan suster
tentang hobi saya. Saya sangat suka berdandan, suster. Setelah mandi pagi atau sore,
saya suka berdandan agar terlihat lebih cantik.”
Perawat : “Wah, ternyata hobi kita sama, bu. Saya juga suka berdandan.”
Pasien : “Selain berdandan, saya juga suka memasak, suster. Saya sering membuat
makanan-makanan yang enak.”
Perawat : “Wah, benarkah? Makanan-makanan seperti apa misalnya, bu?”
Pasien : “Saya suka membuat nasi goreng, ayam goreng sayur, mie, dan soto ayam.”
Perawat : “Kalau boleh saya tahu, makanan kesukaan ibu apa?”
Pasien : “Saya paling suka nasi goreng suster. Selain mudah membuatnya, rasanya
juga enak.”
Perawat : “Kalau begitu, lain kali saya ingin mencoba nasi goreng buatan ibu, ya?
Bolehkah, bu?”
Pasien : “Tentu saja, suster. Saya malah senang jika suster mau mencobanya. Nanti
saya akan membuatkan suster nasi goreng yang enak.”
Perawat : “Wah, terima kasih ya, bu.”
Pasien : “Sama-sama, suster. Terima kasih juga sudah mau bercakap-cakap dengan
saya. Saya senang bisa bercakap-cakap dengan suster.”
Perawat : “Nah, Ibu Sari begitulah caranya mengontrol suara palsu dengan bercakap-
cakap. Ibu sudah sangat pandai melakukannya, bahkan tanpa saya contohkan. Ibu
Sari hebat sekali.”
c. Membuat ke dalam jadwal kegiatan pasien
Perawat : “Ibu Sari, tadi ibu mengatakan bahwa ibu sering mendengar suara palsu
tersebut terutama pada waktu menjelang malam ya, bu?”
Pasien : “Iya, suster.”
Perawat : “Kalau begitu, nanti saat menjelang malam, jika ibu mendengar suara-suara
palsu itu lagi, ibu bisa mencari saya atau teman ibu yang lain untuk ibu ajak bercakap-
cakap seperti yang sudah ibu peragakan tadi.”
Pasien : “Baik, suster.”
2. Beri reinforcement positif
Perawat : “Ibu Sari, terima kasih karena sudah mau belajar dengan saya hari ini ya, bu.
Tadi selama kita belajar, ibu luar biasa sekali karena sudah mau memperhatikan dan
memahami apa yang sudah saya ajarkan dengan sangat baik. Ibu Sari sangat hebat dan
luar biasa.”
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Perawat : “Nah Ibu Sari, setelah kita belajar tentang cara mengontrol suara palsu dengan
bercakap-cakap, bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “Saya merasa lebih tenang dan aman karena sekarang saya tahu cara
mengontrol suara palsu tersebut.”
2. Evaluasi objektif
Perawat : “Baik bu, karena ibu sekarang sudah tahu cara makan yang benar, saya ingin
ibu mengulang kembali apa yang sudah ibu pelajari tadi.”
Pasien : “Apabila saya mendengar suara-suara palsu lagi, saya akan mencari suster atau
teman-teman yang lain untuk saya ajak bercakap-cakap. Saya bisa bercakap-cakap
tentang hobi saya, makanan kesukaan saya, atau pengalaman saya yang menarik.”
Perawat : “Ya, betul sekali, bu.”
3. Rencana tindak lanjut
Perawat : “Nah Ibu Sari, pelajaran kita hari ini cukup sampai di sini dulu ya, bu. Kita
akan belajar lagi pada pertemuan selanjutnya. Apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Saya bersedia, suster.”
4. Kontrak topik yang akan datang
Perawat : “Untuk pertemuan selanjutnya, kita akan belajar tentang satu lagi cara
mengontrol suara palsu, yaitu dengan melakukan kegiatan.”
Pasien : “Baik, suster.”
5. Kontrak waktu yang akan datang
Perawat : “Untuk pertemuan kita yang selanjutnya, ibu maunya kapan, bu?”
Pasien : “Besok pagi saja, suster.”
6. Kontrak tempat yang akan datang
Perawat : “Baik bu, besok ibu mau kita belajar dimana? Di sini lagi atau di ruangan ibu?”
Pasien : “Di sini lagi, suster.”
Perawat : “Sebelum saya tinggal, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”
Pasien : “Tidak, suster.”
Perawat : “Baik kalau tidak ada, saya mau permisi dulu ya, bu. Kalau ibu butuh sesuatu,
ibu bisa memanggil saya di ruang perawat.”
Pasien : “Baik, suster.”
Perawat : “Saya pamit ya, bu.”
TAHAP DOKUMENTASI
- Nama pasien : Ny. PS.
- Tanggal dan waktu : 1 Mei 2018 pukul 08.00 WITA
- Kegiatan yang dilakukan : Mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain.
- Hasil yang dicapai : Pasien dapat memahami dan mendemonstrasikan apa
yang diinstruksikan oleh perawat dengan baik.

Ttd.

Ni Luh Nik Rahayu

You might also like