You are on page 1of 3

PAROTITIS

No.Dokumen : SOP/255/UKP-NGT
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 26 Mei 2018
Halaman :
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Parotitis adalah peradangan pada kelenjar saliva atau parotis.


Parotitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, atau
kelainan autoimun, dengan derajat kelainan yang bervariasi dari
ringan hingga berat. Anak berusia 2–12 tahun merupakan
kelompok tersering menderita parotitis mumps.
Kode ICD X : B26. Mumps
Tingkat kemampuan 4A
1. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi
dan penatalaksanaan parotitis
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 30/KAPUS/IV/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
3. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa ada tidaknya keluhan yang
mengarah kepada gejala parotitis yaitu sebagai berikut:
Parotitis mumps
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
b. Bengkak berlangsung tiba-tiba
c. Rasa nyeri pada area yang bengkak
d. Onset akut, biasanya < 7 hari
e. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
f. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral
Parotitis bakterial akut
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
b. Bengkak berlangsung progresif
c. Onset akut, biasanya < 7 hari
d. Demam
e. Rasa nyeri saat mengunyah
Parotitis HIV
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
b. Tidak disertai rasa nyeri
c. Dapat pula bersifat asimptomatik
Parotitis tuberkulosis
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
b. Onset kronis
c. Tidak disertai rasa nyeri
d. disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya
Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang
bawah
b. Onset kronik atau rekuren
c. Tidak disertai rasa nyeri
d. Dapat unilateral atau bilateral
e. Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya mulut kering
dan mata kering
f. Penyebab parotitis lain telah disingkirkan
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tanda
sebagai berikut :
a. Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi
b. Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis), terdapat
edema, nyeri tekan (tidak ada pada kasus parotitis HIV,
tuberkulosis, dan autoimun)
c. Pada kasus parotitis bakterial akut, bila dilakukan masase
kelanjar parotis dari arah posterior ke anterior, nampak
saliva purulen keluar dari duktus parotis.
5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan
yaitu untuk menentukan etiologi pada kasus parotitis
bakterial atau parotitis akibat penyakit sistemik tertentu,
misalnya HIV, Sjogren syndrome atau tuberkulosis.
6. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis
banding yaitu neoplasma kelenjar saliva atau pembesaran
kelenjar getah bening karena penyebab lain.
7. Petugas melakukan penatalaksanaan sebagai berikut:
Nonmedikamentosa
a. Pasien perlu cukup beristirahat
b. Hidrasi yang cukup
c. Asupan nutrisi yang bergizi
Medikamentosa
a. Tatalaksana simptomatis sesuai gejala yang dirasakan
(antipiretik, analgetik)
b. Antibiotik spektrum luas dapat diberikan pada kasus
parotitis bakteri akut yang disebabkanoleh bakteri
8. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (Rumah Sakit) jika tidak membaik dengan
pengobatan yang diberikan di layanan primer.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan
ke apotik.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, diagnosa, terapi dan rujukan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyusun lembar rekam medis dengan baik untuk
diserahkan kembali kepada petugas rekam medis.
5. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan rekam medis
2. Poli Umum
3. Poli MTBS
4. Apotik

You might also like