Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI
1. Penggaris
Penggaris merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang
bahan dan spesimen sebelum dipotong.
2. Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk melapisi serat karbon dengan
epoksi saat proses laminasi.
3. Gunting Bahan
Gunting bahan merupakan alat potong yang digunakan untuk memotong
serat karbon.
4. Vernier Caliper
Vernier Caliper merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tebal
serat karbon dan tebal komposit.
5. Timbangan Digital
Timbangan merupakan alat ukur massa yang digunakan untuk mengukur
massa resin dan serat karbon. Timbangan yang digunakan memiliki skala
massa 1-5000 gram.
6. Gergaji Besi
Gergaji besi ini digunakan untuk memotong panel komposit menjadi
spesimen sesuai dengan dimensi standar uji.
23
Gambar 3.2 UTM HT-9501
7. Pompa Vakum
Pompa vakum merupakan alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan
hingga dibawah 1 atm dan memberikan penekanan pada material komposit.
Pompa vakum yang digunakan adalah pompa Value dengan kapasitas ¼ hp.
24
9. Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk mengamati patahan serat dengan satuan ukuran
mikrometer. Mikroskop yang digunakan adalah Zeiss Primo Star dengan
perbesaran hingga 100x.
1. Serat Karbon
Serat karbon digunakan sebagai penguat dalam komposit. Serat karbon yang
digunakan dalam penelitian ini adalah serat karbon dengan jenis anyaman
plain weave 200 gram/m2 3k dan twill weave 200 gram/m2 3k.
25
penelitian ini, digunakan resin epoksi (Bhispenol A-epichlorohydrin) dan
hardener (Polyaminoamide).
3. Release Wax
Release wax berfungsi untuk melapisi molding dan peel ply agar tidak
lengket pada komposit yang akan dilaminasi
4. Peel Ply
Peel ply merupakan kain tenun halus yang diterapkan pada lapisan laminasi
agar tetap bersih, bebas kontaminasi.
5. Release Film
Sebuah bahan film yang befungsi sebagai pembatas antara peel ply dan
breather cloth untuk membatasi penyerapan resin saat di vakum agar
komposit tidak terlalu kering.
6. Breather Cloth
Sebuah kain berpori yang berfungsi untuk menyediakan jalur aliran udara
yang terperangkap pada saat proses laminasi dan juga untuk menyerap
kelebihan resin dari laminasi yang sedang dalam proses curring pada
kondisi vakum.
7. Sealant Tape
Sealant tape digunakan untuk menempelkan plastic bagging untuk
mengisolasi area kerja spesimen agar tidak ada kebocoran yang
menyebabkan tekanan vakum menjadi berkurang.
8. Bagging Film
Plastik bagging digunakan sebagai media tekan pada proses vakum dan juga
sebagai media untuk isolasi udara.
1. Persiapan Bahan
Serat karbon plain weave dan twill weave di potong dengan ukuran 28 cm x
10 cm masing-masing sebanyak 28 lembar orientasi 0o, 8 lembar orientasi 45o dan
26
6 lembar orientasi 90o. Serat karbon yang telah dipotong kemudian disusun sesuai
orientasi serat yang digunakan dan diukur massanya menggunkan timbangan digital
untuk mendapatkan massa serat karbon. Dengan menggunakan perbandingan fraksi
massa filler dan matriks sebesar 60% : 40% maka akan didapatkan massa estimasi
material komposit. Setelah didapatkan massa resin epoksi, kemudian massa resin
tadi dibagi lagi dengan perbandingan 2:1 yaitu perbandingan antara epoksi dengan
hardener. Resin dan hardener dicampur hingga untuk mendapatkan larutan epoksi.
2. Proses Hand Lay-up
Proses hand lay-up dimulai dengan membersihkan dan melapisi cetakan
datar dengan wax. Hal ini dilakukan agar komposit mudah dilepas setelah kering.
Selanjutnya dilakukan proses pelapisan resin epoksi yang telah dicampur dengan
hardener secara merata ke seluruh permukaan cetakan, kemudian dilanjutkan
dengan proses pelapisan serat karbon. Pelapisan dilakukan menggunakan kuas
secara merata keseluruh permukaan serat karbon hingga permukaan serat basah
oleh epoksi. Berikan sedikit tekanan pada permukaan serat karbon agar merekat
dengan baik. Proses pelapisan komposit epoksi serat karbon ini dilakukan hingga
didapat jumlah lapisan komposit yang diinginkan yaitu 5, 7, dan 9 lapisan dengan
orientasi unidirectional dan multidirectional.
3. Proses Vakum
Proses ini dimulai dengan menempelkan sealant tape seluruh bagian pinggir
cetakan, kemudian cetakan ditutup menggunakan bagging film hingga cetakan
tertutup dengan baik. Cetekan yang telah tertutup dengan baik dilakukan proses
vakum selama kurang lebih 2 jam hingga seluruh udara didalam cetakan hilang.
Proses vakum dilakukan menggunakan pompa vakum dengan tekanan vakum 14,8
psi. Komposit yang talah divakum lalu didiamkan selama 1 hari untuk proses curing
dalam kondisi vakum untuk mendapatkan hasil komposit yang baik.
4. Proses Pemotongan Spesimen
Komposit epoksi serat karbon yang telah kering dikeluarkan dari cetakan
lalu dibersihkan dari sisa-sisa resin dan wax. Komposit yang telah bersih diberi
ukurun menggunakan marker sesuai ukuran standar pengujian yang digunakan
yaitu ASTM D3039. Komposit lalu dipotong dengan menggunakan gergaji besi
untuk mendapatkan hasil potongan yang baik.
27
3.1.3 Prosedur Pengujian
Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendapatkan sifat mekanik
yaitu pengujian tarik dengan standar ASTM D3039.
28
pada spesimen komposit epoksi serat karbon setelah diuji tarik. Gambar hasil
mikroskop disimpan dan digunakan sebagai bahan analisis pada penelitian.
Mulai
Identifikasi dan
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pembuatan Komposit
ASTM D- Tidak
3039
Ya
Pengujian Tarik
Pengamatan
Mikroskop
Analisis dan
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
29
3.3 Variabel Penelitian
Berikut variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.1 Variabel penelitian
Jenis Jumlah Orientasi Kekuatan Deformasi
Anyaman Lapisan Tarik
Serat Karbon
Plain Weave 5 Lapisan Unidirectional
Multidirectional
7 Lapisan
9 Lapisan
7 Lapisan
9 Lapisan
30