You are on page 1of 2

D.

Hambatan Proyek
Dalam menjalankan suatu proyek pihak kontraktor tentunya tidak lepas
dari suatu permasalahan, tidak semua yang telah direnrencana sebelum
pelaksanaan akan berjalan sesuai rencana, melaiankan pasti adanya kendala
atau masalah di lapangan yang mungkin kadang diluar dari perencanaa.
Masalah yang terjadi dan yang sering muncul, seperti contohnya adalah
permasalahan dalam koordinasi, tenaga kerja, serta masalah yang ada di
lapangan baik teknik maupun non teknik.
Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui berbagai sumber baik
wawancara maupun yang tertulis sebagai berita, masalah yang terjadi pada
proyek Jalan Tol Saradan-Kertosono antara lain sebagai berikut
1. Kendala waktu, pekerjaan proyek ini sempat terlambat selama satu tahun
karena masalah pendanaan, sehingga dilakukannya langkah percepatan
untuk paket Tol Saradan-Kertosono agar di akhir tahun 2018 dapat
mencapai target bisa fungsional. dengan kontrak pekerjaan awal yang
berakhir pada tahun 2019
2. Permasalahan teknis, terjadinya perubahan 16 desain jembatan dan
bangunan pendukungnya, dimana menurut Balai Besar Wilayah Sungai
Berantas, desain awal 16 jembatan tersebut dikhawatirkan akan
mengganggu beberapa sungai, yakni Sungai Glatik, Jenangan, Mungkung,
Widas, Kaliulo, Kedungsuko, Waung, Besoek, dan Sungai Konto. Adanya
perubahan 16 desain tersebut mengakibatkan pembengkakan biaya proyek,
dimana pembengkakan biaya terjadi pada pekerjaan perubahan dimensi
dan bentang jembatan, penambahan 720 meter struktur untuk menghindari
relokasi sungai, permintaan warga dan perubahan alinyemen vertical,
penanganan tanah lunak, perbatasan dengan proyek lain, ketersediaan
lahan, serta kebutuhan lapangan. Dalam mengatasi mesalah tersebut pihak
Bina Marga melakukan pertimbangan penambahan biaya dan juga
melakukan optimasi dana yang sudah ada agar bisa menekan penambahan
biaya. Salah satu contoh optimas yang dilakukan adalah dengan
menurunkan underpass sehingga mengurangi kebutuhan timbunan tanah,
dengan ini pekerjaan akan menjadi lebih hemat, dan waktu pengerjaan akan
lebih cepat.
3. Terjadinya kecelakaan kerja yaitu peluncur girder proyek jembatan di Tol
Wilangan-Kertosono rubuh, pekerjaan tersebut dikerjakan oleh CRBC
(China Road and Bridge Corporation), terdapat laporan yang menyatakan
bahwa penyebab rubuhnya launcher girder tersebut karena terdapat angin
besar sehingga mempengaruhi kestabilitasan kemudian jatuh.

Sumber
http://binamarga.pu.go.id/bm/index.php/produk/jaringan-jalan/jaringan-jalan-tahun-
2009/532-dirjen-bina-marga-tinjau-progres-pembangunan-tol-saradan-kertosono\

https://properti.kompas.com/read/2018/05/23/210824621/peluncur-girder-tol-
wilangan-yang-ambruk-digarap-kontraktor-china

You might also like