You are on page 1of 8

ANALISIS HASIL PERTUNJUKAN MUSIK BARAT

“KONSER ROCKESTRA 2000”

A. Pendahuluan
Tiga kelompok musik yaitu: Dewa, Slank, dan Gigi, tampil satu panggung dengan iringan
Erwin Gutawa Orchestra dalam konser Rockestra yang bertempat di Jakarta Convention Center
pada 3 Nopember 2000 yang lalu. Obsesi Erwin Gutawa untuk menampilkan orchestra dalam
suasanan “nonformal” sudah terwujud.
Konser yang menelan biaya tak kurang dari Rp 2 milyar ini, menghadirkan sekitar 4.000
penonton. Harga tiket masuk terdiri dari Rp 100.000 (kelas II), Rp 125.000, (kelas festival), Rp
150.000 (kelas I) dan Rp 175.000 (VIP). Dewa dalam konser ini mengandalkan materi baru,
seperti Roman Picisan dan Separuh Nafas. Selain Dewa, Erwin Gutawa berhasil membawa Slank
ke dalam atmosfer baru dimana terlihat dalam kolaborasi pada lagu Maafkan dan Terlalu Manis.
GIGI yang berberkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra juga sangat menyatu pada lagu
Basa-basi, Hinakah, dan Terbang.
Dalam skala nasional, konser Rockestra ini merupakan pertama kali terjadi di Indonesia.
Erwin berhasil menciptakan sebuah dialog dari dua unsur bunyi yang amat berlainan. Disini
Erwin berpendapat bahwa ia dapat membuyarkan pendapat tentang orkestra adalah suatu
tontonan kaku yang hanya layak dikonsumsi penonton berdasi. Disinilah orchestra menjadi
modern dan Erwin berhasil membawa panggung musik Indonesia memasuki babak baru.
Ide Erwin Gutawa dalam mengawinkan rock dengan orchestra bukan sesuatu yang
orisinal. Beberapa tahun belakangan, dunia panggung dan rekaman tengah diramaikan oleh
kolaborasi serupa seperti:
 Scorpions dari Jerman merilis album Moment of Glory, kerja sama dengan Berliner
Philharmoniker.
 Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karier mereka dengan menggelar
konser di Royal Albert hall, dan mengajak The London Symphony Orchestra.
 Pada tahun 1998, The London Symphony Orchestra mengawal peluncuran album grup
Kansas, Always Never the Same.
 Pada tahun 1997, mantan gitaris Genesis, Steve Hackett, memilih The Royal Philharmonic
Orchestra untuk penggarapan album Genesis Revisited, 1997.
 Metallica berhasil mengundang San Fransisco Philharmonic Orchestra dengan konduktor
kelas satu Michael Kamen dalam merilis album S&M.
 Pada tahun 1972, kelompok music Deep Purple merupakan pelopor penggabungan kedua
unsur musik itu yang tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai grup paling bising
di dunia, merilis album Concerto for Group & Orchestra, hasil rekaman konser di Royal
Albert Hall.
Mengawinkan rock dengan klasik bukan pekerjaan mudah, dimana keduanya memiliki
watak berbeda. Keperkasaan rock amat ditentukan besarnya power output, sedangkan klasik
tergantung pada sistem akustik sebuah ruangan.
Konser Rockestra dipandang sebagai upaya komprehensif para seniman musik
Indonesia untuk membuat terobosan baru. Banyak hal yang harus ditempuh agar tak selalu
tertinggal dari pergaulan musik dunia.

B. Album Terbaru Erwin Gutawa “Rockestra”


Penafsiran dan interpretasi Erwin Gutawa terhadap Rockestra melahirkan kemasan yang
berbeda-beda di setiap lagu di album ini. Materi rock diekspresikan secara berlainan, melalui
variasi jenis alat musik yang dilibatkan di dalam setiap lagunya serta kuantitas/banyaknya alat
musik yang dimainkan di setiap lagu. Proses produksi selama 10 bulan menjelajah hingga 4
benua, tracking di studio Aluna dan Antasari di Indonesia, pengisian orkestra di salah satu studio
terbesar di dunia yaitu Abbey road studio London (tempat rekaman The Beatles dan artis serta
musisi kelas dunia), mixing di 301 studio Sydney, dan mastering di Sterling Sound studio, New
York, USA. Album ini juga melibatkan London Symphony Orchestra, salah satu orkestra terbaik
di dunia, yang mengisi orkestrasi dalam pembuatan film-film besar seperti Harry Potter, keenam
film Star Wars, Lord of The Rings, Indiana Jones dan sebagainya, juga dalam rekaman album
musisi kelas dunia seperti Deep Purple
Dalam album ini melibatkan 7 vokalis papan atas dari negeri ini, penyanyi-penyanyi rock
legenda yang kharismatik; Ahmad Albar dan Nicky Astria, dan penampilan yang ditunjukkan
oleh Pinkan dimana yang selama ini terkenal sebagai penyanyi pop kini tampil ngerock. Selain
itu, melibatkan beberapa penyanyi rock dan pop rock yang eksis saat ini; Armand Maulana,
Andy /rif, Roy Boomerang dan Kikan. Dan memperkenalkan bakat-bakat baru dari hasil audisi
Erwin, yaitu Ryo Domara dan Yopie mata. Musisi-musisi berbakat ikut memberikan energi
positifnya dalam album Rockestra ini, diantaranya adalah Pay BIP, Andra Ramadhan, Edi
Kemput, Hendri Lamiri, Andi Ayunir dan Wawan. Seluruhnya menyumbangkan talentanya
dalam 13 buah lagu dalam album ini. Materi lagu rock era 70 (Malaria, Hilangnya
Seorang Gadis, Jenuh, Kemarau), era 80 (Kehidupan), era 90 (Rock Bergema, Kuingin, Jangan
Ada Angkara) yang dipilih merupakan lagu-lagu yang memiliki lirik dengan makna yang luas
mengenai kehidupan sosial serta kepedulian terhadap lingkungan. Dan juga materi lagu dari era
2000 (Kasih Tak Sampai, Bendera) dan ditambah dua buah lagu baru (Perang Dengan Hati,
Sesal). Lagu-lagu yang disajikan dalam album ini mempunyai kekentalan rock dan orkestra yang
berbeda-beda. Dimana terdapat kekentalan rock yang lebih kuat dari orkestranya, atau pun
sebaliknya dimana orchestra lebih kuat dari rock, dan juga terdapat kolaborasi orkestra dan rock
yang sama kuat, dan lain-lain.
Menurut arranger kelahiran Jakarta, 16 Mei 1962 itu, keinginan untuk membuat album ini
tidak ada kaitan dengan konser Rockestra pada tahun 2000. Hanya judul konser saja yang
diambil. "Dalam hal materi album ini berbeda dengan konser Rockestra. Album ini
menghadirkan lagu-lagu rock yang memiliki tema, lirik, dan makna yang jarang ditemukan di
zaman ini dan album ini merupakan suatu sejarah perkembangan musik secara sederhana dari era
70-an sampai sekarang," ucap Erwin Gutawa.

C. Konsep Musik Konser


Rock yang ekspresif dan Orkestra yang megah serta kolosal menjadi konsep utama dalam
konser Erwin Gutawa Rockestra. Sebuah konsep yang unik dimana masih terbilang baru di
Indonesia, merupakan sebuah sinergi yang membentuk rock epik yang symphonic sekaligus
membuktikan keampuhan instrumentasi orkestra ketika beradaptasi di dalam musik rock.

D. Jenis Musik Konser


Dengan perpaduan dua genre musik antara rock klasik yang kental bertemu dengan
komposisi orkestrasi yang elegan dan megah dimana dipadukan bersama. Disini dibuktikan
bahwa string orkestra yang cenderung pop dan mellow dapat memunculkan wajah string
berpower seperti gitar dan drum yang kuat dan keras.

E. Format Acara
Jenis Event : Konser
Tema : Rockestra
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 November 2007
Pukul : 20.00 WIB
Tempat : Plennary Hall - Jakarta Convention Center
Kapasitas : Ground Floor – 1500 orang
Balcony – 2500 orang
Total 4000 orang
Harga Tiket : VIP – Rp. 350.000
Festival – Rp. 175.000
Pengisi Acara : Conductor : Erwin Gutawa
Musician : Orchestra – Erwin Gutawa Orchestra
Solo Guitar – Pay ‘BIP’, Andra Ramadhan
Guitars – Edi Kemput
Solo Violin – Hendri Lamiri
Cello – Wawan
Synthsizer & Loops – Andi Ayunir
Vocal : Andy/rif, Roy Boomerang, Kikan Cokelat, Pinkan
Mambo, Nicky Astria, Armand Maulana, Ahmad
Albar, Ryo Domara, Yopie Mata
Choir : Improptu Choir (Anne, Ni Made, Lusi, Amarulis,
Benny, Ray, Martin, Harland, Harry)
Voice Intro : Gita Gutawa
Growl Vocal : Ewing Boemi
Back Vocal : Uci, Zoel Achmad, Punky
MC : Sarah Sechan
Promotor : EG Production
Jl. Antasari Raya no 80, Cilandak
Jakarta Selatan – Indonesia
Phone : 021-75910053 / 021-75910064
E-mail : egprod @indosat.net.id
Penata Artistik : Jay Subyakto
Sponsor Utama : PT. Djarum – Djarum Super Music
Sponsor Pendukung : MTV, Majalah RollingStone, Prambors.
Tiket Box : Ibu Dibyo – (021) 31931178
Disc Tarra – (021) 5669762
Video Ezy (Ezy Buy) – (021) 3503579
Radio Prambors – (021) 3904310
Tiketnonton.Com – (021) 7229535
Rajakarcis.Com – (021) 8282137

F. Lagu Yang Dibawakan Dalam Konser Rockestra


Lagu yang dibawakan dalam konser Rockestra adalah lagu-lagu yang terdapat dalam
album terbaru Erwin Gutawa yaitu “Rockestra” namun terdapat perubahan arrangement yang
berbeda dan bervariasi di setiap lagu.
1. Overture
Melodi lagu dari grup band GodBless:
 Menjilat Matahari (Yockie S Prayogo)
 Rock Di Udara (Donny Fattah/Ahmad Albar)
 Balada Sejuta Wajah (Ian Antono/Theodore KS) Huma Diatas Bukit (Donny Fattah/
Sjuman Djaya)

2. Kehidupan
Lagu ini diambil dari album collectors items Godbless Semut Hitam (1988). Dalam konser
ini, lagu akan dibawakan secara duet oleh Andy /rif dan Roy Boomerang dengan iringan
vokal latar dari Impomptu Choir.
3. Hilangnya Seorang Gadis
Lagu ini ditulis oleh J. Sarwono dan ditarik suarakan oleh Deddy Dores dengan iringan
band bentukannya, Freedom of Rhapsodia (1969-1972). Dalam konser ini, lagu akan
dibawakan oleh vokalis hasil audisi Erwin yaitu Ryo Domara dimana pembukaan lagu
dengan string dan vokal sopran Gita Gutawa sebagai latarnya.

4. Rock Bergema
Lagu ini merupakan lagu milik ROXX yang merupakan lagu wajib anak metal era 90 an.
Dalam konser ini, lagu akandibawakan oleh Yopie Mata dan solo gitar oleh Pay ‘BIP’ serta
vokal growl oleh Ewing Boemi.

5. Malaria
Lagu ini ditulis oleh Harry Roesli ketika masih tergabung dalam Harry Roesli and His
Gank (1971). Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh Kikan Cokelat dan
menghadirkan Edi Kemput pada gitar dan Uci pada vokal latar.

6. Perang Dengan Hati


Merupakan lagu baru yang dihadirkan di album Rockestra. Lagu ini digarap oleh Erwin
Gutawa dan Harry Budiman. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh vokalis hasil
audisi Erwin yaitu Ryo Domara.

7. Jenuh
Lagu ini diambil dari kompilasi album bertajuk Pagelaran Karya Cipta Guruh Sukarno
Putra I (1979). Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh Pinkan Mambo dan solo
violin oleh Hendri Lamiri serta Uci dan Zoel Achmad pada vokal latar.

8. Kasih Tak Sampai


Dalam konser ini, lagu akan dibawakan secara ensamble oleh Erwin Gutawa Orchestra.

9. Kuingin
Lagu milik GIGI dari era ‘90an. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh rocker wanita
Nicky Astria dan menampilkan Andra Ramadhan pada solo gitar serta Uci dan Punky pada
vokal latar.

10. Sesal
Lagu ini ditulis oleh Budi Rahardjo dan Affan Syafi’i yang merupakan lagu baru dari
album Rockestra. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh Yopie Mata.
11. Kemarau
Lagu dari band The Rollies yang liriknya ditulis oleh Oetje F. Tekol yang juga merupakan
bassis dari The Rollies. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh Armand Maulana
dengan sajian synthsizer dan loop dari Andy Ayunir serta menghadirkan Wawan pada cello
dan vokal growl oleh Ewing Boemi.

12. Jangan Ada Angkara


Lagu ini dari album Nicky Astria, Jangan Ada Angkara (1999) yang ditulis oleh Younky
Soewarno dan Maryati. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh Ahmad Albar (living
legend rock Indonesia) dengan iringan vokal latar dari Impomptu Choir.

13. Bendera
Lagu ini merupakan karya Eross Chandra yang dipopulerkan oleh Cokelat. Dalam konser
ini, lagu akan dibawakan oleh semua artis sebagai lagu penutup bersama Erwin Gutawa
Orchestra.

G. Data Mandatoris
1. EG Production
Production yang menjadi promotor dalam event konser Rockestra ini adalah EG
Production. EG Production merupakan salah satu promotor yang bertugas untuk
mengorganisir setiap event yang berhubungan dengan Erwin Gutawa Orkestra dalam live
performance. EG production kebanyakan dan biasanya bertugas bersama beberapa
promotor dalam suatu event. Konser-konser yang pernah dipromotori oleh EG Production:
 Bersama Vocuz Entertainment mempromotori konser Krisdayanti (2001)
 Bersama Vocuz Entertainment mempromotori konser Erwin Gutawa (2002)
 Konser Chrisye Dekade (2003)
 Bersama KD Production mempromotori konser Krisdayanti 1530 (2005)
 Konser Ruth Sahanaya (2005)
 Konser Salute To KoesPlus Bersaudara (2005)
 Bersama KD Production mempromotori konser 3 Diva (2006)
Alamat EG Production:
Jl. Antasari Raya no 80, Cilandak Jakarta Selatan – Indonesia
Phone : 021-75910053 / 021-75910064
E-mail : egprod @indosat.net.id

2. PT. Djarum
Perusahaan yang menjadi sponsor utama dalamevent konser Rockestra ini adalah
perusahaan rokok PT Djarum. Djarum Super merupakan salah satu produk rokok dari
PT Djarum dengan kelas menengah ke atas. Mensponsori kegiatan musik adalah salah satu
program unggulan Djarum Super untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan
penonton dan target audiencenya. Program unggulan yang berhubungan dengan kegiatan
musik adalah Djarum Super Music. Djarum Super Music mensponsori konser musik yang
mempunyai musisi dan penyanyi dengan tingkat kematangan yang tinggi. Konser musik
yang digelar, tidak pernah kehabisan penonton karena apresiasi musik penonton yang
semakin meningkat karena musisi dan penyanyi yang berkualitas. Konser-konser yang
pernah disponsori oleh Djarum Super:
 Konser Sepultura (1992)
 Saigon Kick (1994)
 Konser GodBless (1997)
 Konser Korn (2004)
 Konser All Out Tour Feat Padi (2005)
 Konser All Out Tour Feat Jamrud (2005)
 Konser All Out Tour Feat Dewa (2005)
 Konser Salute To KoesPlus Bersaudara (2005)
 Konser Tribute To Titiek Puspa (2006)
 Konser Trisum (2006)
Alamat PT. Djarum:
Jl. Aipda K.S Tubun IIC/57, Jakarta Barat 11410 - Indonesia
Phone : 021-5302332

H. Target Sasaran
1. Primer
Demografi : Pria & Wanita 17-30 tahun
Masyarakat golongan ekonomi social menengah ke atas
(B sampai A).
Psikografi : Pecinta musik rock
Geografi : Domisili di DKI Jakarta
Domisili di kota-kota besar di luar DKI Jakarta

2. Sekunder
Demografi : Pria & Wanita 40-55 tahun
Masyarakat golongan ekonomi social menengah ke atas
(B sampai A).
Psikografi : Pecinta musik era 70an, 80an dan pecinta musik orkestra
Geografi : Domisili di DKI Jakarta
Domisili di kota-kota besar di luar DKI Jakarta
I. Analisa SWOT
Strength (kekuatan):
1. Salah satu hal yang menjadi kekuatan event ini adalah perpaduan dua genre musik, antara
rock yang powerful (dominan) bertemu dengan komposisi orkestrasi yang elegan dan
megah.
2. Event ini melibatkan penyanyi-penyanyi rock legenda papan atas yang kharismatik dan
penyanyi-penyanyi rock dan pop rock yang tengah eksis saat ini serta penyanyi-penyanyi
dengan bakat-bakat baru dari hasil audisi Erwin Gutawa.
3. Event ini melibatkan musisi-musisi berbakat papan atas.

Weakness (kendala):
1. Event ini tidak terlalu menarik bagi remaja.
2. Event ini masih menjadi hal asing di benak masyarakat.

Opportunities (peluang):
1. Dengan keunikan konsep musik diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam
pertunjukkan musik.

Threat (ancaman):
1. Pandangan lain dari masyarakat yang menganggap musik orkestra adalah musik yang
klasik, kuno, tua, membosankan, rumit, dan kurang merakyat.
2. Pandangan lain dari masyarakat yang menganggap musik rock identic dengan kekacauan
dan kerusuhan.

You might also like