Professional Documents
Culture Documents
1. GERUNDS
Gerunds adalah kara kerja (verb) yang ditambah ing (verb + ing) dan berfungsi sebagai kata benda
(noun). Dengan kata lain, gerund adalah kata kerja yang dibendakan/diubah menjadi kata benda
dengan menambahkan ing.
Dalam kalimat bahasa Inggris, gerunds mempunyai peran sebagai:
Gerunds as subject
Gerunds as object
Gerunds as subjective complement
Gerunds as object of preposition
Gerunds after word “NO”
Gerunds after possessive adjective
Gerunds after certain verbs
Gerunds as appositive
a. GERUNDS AS SUBJECT
Berikut ini contoh-contoh gerunds yang berfungsi sebagai subject:
b. GERUNDS AS OBJECT
I like reading.
She goes swimming every morning.
Their favorite sport is running.
Daftar kata kerja di atas beserta contohnya saya ambil dari: English Page
h. GERUNDS AS APPOSITIVE
Gerund sebagai aposisi atau penegas dalam kalimat,
contoh:
· His method, shooting and killing, eventually came to an end.
· She has a bad habit, gambling.
· Her favorite exercise, swimming in the pool, makes her body strong.
· That difficult work, sawing hard woo, makes him exhausted
i. GERUNDS VS PRESENT PARTICIPLE
Apa kabar teman-teman Belajar Bahasa Inggris Online? Semoga semua dalam keadaan sehat. Saat ini
kita akan membahas tentang gerunds dan present participle. Gerunds adalah kata kerja (verb) yang
ditambah dengan ing (Verb + ing) dan berfungsi sebagai kata benda (noun). Misalnya cooking,
swimming, singing, dancing. Bila kita amati, gerund ini mirip sekali dengan present participle.
Karena baik gerunds maupun present participle sama-sama terbentuk dengan menambahkan ing
setelah kata kerja (verb + ing). Bila kita tidak mengetahui perbedaannya tentu amat sulit menentukan
apakah verb + ing tersebut gerund atau present participle. Saya akan mencoba menjelaskan perbedaan
antara present participle dan gerund.
1. PRESENT PARTICIPLE
Present participle adalah kata kerja (verb) yang ditambah ing (verb + ing). Fungsi present participle
ini bisa sebagai kata kerja dan juga bisa sebagai adjective.
Contoh:
I am sitting.
She is singing.
Toni was sleeping when I called her.
She has been watching TV for an hour.
Coba perhatikan contoh-contoh di atas, setelah tobe terdapat Verb + ing, fungsi verb+ ing tersebtu
adalah sebagai kata kerja (verb), karena terletak setelah tobe. Biasanya kita menggunakan present
participle yang berfungsi sebagai kata kerja adalah pada present/past continuous tense, present perfect
continuous tense, dll.
Kesimpulan: jadi present psrticiple yang berfungsi sebagai kata kerja, bila verb + ing tersebut terletak
setelah tobe.
Perhatikan dua contoh kalimat di atas, pada kedua kalimat tersebut terdapat verb + ing, dan fungsi
present participle pada kalimat tersebut adalah sebagai adjective karena tidak diletakkan bersebelahan
denga tobe.
Berikut ini analisa dua contoh kalimat di atas:
arriving adalah adjective karena tidak ditemani oleh be. Sedangkan, Subject kalimat diatas adalah
train dan verbnya adalah is.
talking adalah adjective karena tidak ditemani oleh be. Subject dari kalimat diatas adalah students dan
verbnya adalah look.
Present participle (verb + ing) yang berfungsi sebagai kata sifat (adjective) bisa juga diletakkan
sebelum kata benda, contoh: a boring man, a drawing book, dan lain sebagainya.
Semoga penjelasan saya mengenai perbedaan gerund dan present participle ini bisa dipahami dan
bermamfaat untuk kita semua. Amin. Terima kasih.
a. Either … or
1. Either The students or Toni is watching TV now. (para pelajar itu atau Toni sedang menonton
TV sekarang.) makna dari kalimat ini adalah, kalau bukan John yang sedang menonton TV sekarang
maka Toni lah yang sedang menonton TV sekarang.
2. Either my friends or my mother sweeps the floor every morning. (Teman-teman saya atau ibu
saya menyapu lantai itu setiap hari.) makna kalimat ini adalah kalau bukan teman-teman saya yang
menyapu lantai maka ibu saya yang menyapu lantai itu.)
Sekarang perhatikan dua contoh di atas! Kata benda (noun) yang berfungsi sebagai subject pada
contoh 1 yang terletak setelah or adalah “Toni”. Karena Toni adalah singular noun maka verb yang
diletakkan adalah “is”. Pada contoh 2, subject setelah or adalah “mother”, yang merupakan singular
noun, maka harus memakai “sweeps” diletakkan “s” (ini pola simple present tense) karena subjeknya
adalah singular (mother = she).
Jika contoh-contoh di atas kita putar balik kalimatnya, maka akan menjadi seperti ini (akan tetapi
maknanya tetap sama walau kalimat itu dibalik):
1. Either Toni or the Students are watching TV.
2. Either my mother or my friends sweep the floor every day.
setelah kalimatnya dibalik, maka pada contoh 1, setelah or adalah “the students”, dan ini merupakan
plural noun, maka verb yang diletakkan adalah plural verb “are”. Pada contoh 2 juga begitu. Setelah
or adalah “my friends” maka verbnya adalah “sweep” karena “my friends” adalah plural noun. Agar
lebih paham perhatikan contoh-contoh lainnya di bawah ini:
1. Either the cats or the dog eats the fish.
Either the dog or the cats eat the fish.
2. Either she or you are smart.
Either you or she is smart.
3. Either Alex or his sisters have washed the dishes.
Either his sisters or Alex has washed the dishes.
Note: Anda akan kesulitan membuat kalimat menggunakan either ..or maupun neither …nor, jika
anda belum memahami pemakaian tenses dalam bahasa Inggris. Jika anda telah memahami tenses
dalam bahasa Inggris, baik itu dalam bentuk nominal sentence ataupun verbal sentence, maka anda
akan dengan mudah membuat kalimat ini. Terutama dalam menentukan kata kerjanya (verb).
b. Neither … nor
Cara pemakaian neither … nor sama denga either …or hanya saja makna kalimatnya berbeda.
Perhatikan contoh di bawah ini.
1. Neither the students nor Toni is watching TV now. (Tidak murid-murid itu, tidak juga Toni,
sedang menonton TV sekarang.) makna kalimat ini adalah: baik murid-murid itu dan juga Toni tidak
sedang menonton TV sekarang.
2. Neihter my friends nor my mother sweeps the floor. (tidak teman-temanku, tidak juga ibuku,
menyapu lantai itu.) Makna kalimat ini adalah: baik teman-temanku dan juga ibuku tidak menyapu
lantai itu.
Jika dibalik maka kalimatnya akan seperti ini: (walau dibalik makna kalimatnya tetap sama)
1. Neither Toni nor the students are watching TV now. (tidak Toni, tidak juga murid-murid itu,
sedang menonton TV sekarang.)
2. Neither my mother nor my friends sweep the floor.
Jadi cara pemakaian either … or dan neither … nor itu sama saja, hanya maknanya berbeda. Neither
… nor mempunyai makna negative walaupun dalam kalimat tersebut tidak terdapat kata NOT. Sekali
lagi ditekankan bahwa either berpasangan dengan or dan neither dengan nor.
Either dan neither tidak harus selalu berada pada awal kalimat, akan tetapi bisa juga ditempatkan di
tengah kalimat. Contoh:
1. I will either play games or sing a song tomorrow. ( saya akan bermain game, atau menyanyikan
sebuah lagu besok.)
2. Rina is neither smart nor stupid. (Rina tidak pintar juga tidak bodoh.)
3. Yesterday, I neither slept nor ate. (kemarin saya tidak tidur, juga tidak makan.)
Semoga dapat dipahami dan bermamfaat untuk kita semua. Amin.
(not only … but also, bisa dipakai untuk menghubungkan 2 clauses/kalimat, akan tetapi kedua clause
tersebut haruslah pararel seperti contoh di atas: “he’s clever” dan “ he’s brave”)
(Pada contoh ini, not only …but also, menghubungkan dua kata sifat “funny dan intelligent”)
Not only Shinta but also her brother is clever.
(pada contoh ini kita menggunkan verb “is”, dalam penentuan verbnya, tergantung pada kata setelah
“but also”. Contoh lain bisa dilihat dibawah ini!)
Wrong: He not only painted the "Annunciation" but also [painted] the "Mona Lisa."
Right: He painted not only the "Annunciation" but also the "Mona Lisa."
Wrong: He not only played for Washington but also for Detroit and Pittsburgh.
Right: He played not only for Washington but also for Detroit and Pittsburgh.
Right: He taught not only physics and chemistry but also algebra and geometry.
Mudah bukan penggunaan both …and ini. Semoga penjelasan yang sangat pendek ini bisa
bermamfaat. Amin.
Question tag adalah untuk sebuah pertanyaan yang dibuat dalam satu kalimat untuk sebuah
penegasan.kadang-kadang pertanyaan jenis ini tidak membutuhkan jawaban apapun,kecuali hanya
untuk penegas si pembicara kepada yang diajak bicara.dalam bahasa indonesia question tag adalah
kata "bukan?" untuk sebuah penegasan. Contoh:
Saya pintar, bukan?
Kamu tidak dirumah, bukan?
Ada beberapa hal penting yang harus selalu kita ingat jika kita ingin membuat question tag, antara
lain:
Question tag adalah auxiliary(kt.bantu)+pronouns(kt.ganti).
jika pernyataan positif,question tagnya negatif.
jika pernyataan negatif,question tagnya positif.
subyek question tag harus berupa kata ganti(pronoun)
Berikut ini contoh cara membuat question tag yang menggunakan is, am, are:
I am smart, aren’t I?
I am not smart, am I?
Pada contoh di atas, “she” memulai melakukan kegiatan menonton TV “watch TV” 3 jam lalu dan
hingga sekarang si subject masih sedang menonton TV.
Sebenarnya pada fungsi yang pertama ini, present perfect continuous tense tidak jauh berbeda dengan
pesentperfect tense.
Pola kalimat
Dalam pembuatan kalimat present perfect tense, kita tetap menggunakan has atau have. Lebih
jelasnya perhatikan rumus di bawah ini:
Subject + have/has + been + Ving
(I/you/we/they + have + been + Ving)
(she/he/it + has + been + ving_
Contoh:
I have been singing for 2 hours.
She has been living in Jambi since 1998.
The cat has been eating the fish, recently.
Untuk membuat kalimat negative, tinggal menambahkan “not” setelah have/has. Contoh:
I have not been singing for 2 hours.
He has not been working.
Untuk membuat kalimat pertanyaan, kita letakkan have/has pada awal kalimat (untuk yes/no
answers). Contoh:
Have you been working for 2 hours? Yes, I have/ No, I have not.
Has she been watching TV? Yes, she has/ No, she has not.
Menggunakan WH-question:
What have you been eating? I have been eating fish.
Where has she been sleeping? She has been sleeping in her bedroom
I had eaten when she came to my house. ( Saya sudah makan ketika dia datang kerumahku).
Pada contoh di atas, terdapat dua kegiatan yang sama-sama terjadi pada masa lampau. “she came to
my house” adalah kegiatan yang terjadi pada waktu lampau, sebelum kegiatan ini terjadi, ada kegitan
lain yang lebih dulu selesai sebelum kegiatan tersebut, yaitu “ makan/eat pada kalimat “I had eaten”.
Bagaimana? Masih bingung ya… hehehe. Sekarang coba perhatikan perbedaan antara present perfect
tense dan past perfect tense. Semoga dengan ini teman-teman bisa paham apa itu past perfect tense.
I haven’t eaten, so I want to eat. ( saya belum makan, jadi saya ingin makan sekarang)
Sekarang coba anda bayangkan bahwa sekarang anda berada di sebuah stasiun kereta api, dan anda
terlambat beberapa menit sehingga anda ketinggalan kereta. Lalu petugas di stasiun berkata kepada
anda:
“You are too late. The train has left.” (kamu terlambat. Kereta apinya sudah berangkat)
(pada situasi ini, pola kalimat yang digunakan adalah present perfect tense)
Kemudian anda pulang karena anda ketinggalan kereta. Beberapa jam kemudian anda pulang.
Sesampainya anda dirumah, ayah anda bertanya mengapa anda pulang. Lalu anda berkata:
“ I was too late. The train had left” ( saya telambat. Kereta apinya sudah berangkat)
Kalimat yang anda gunakan untuk menjelaskan kepada ayah anda kenapa anda pulang adalah dalam
bentuk past perfect tense. Coba perhatikan kalimat di atas yang anda pakai untuk menjelaskan kepada
ayah anda, dalam bentuk lampau, bukan? Yaitu past perfect tense (the train had left/kereta apinya
sudah berangkat) karena apa? Karena anda terlambat “I was late.”
Pola kalimat:
Positif : Subject + had + V3
Negative : Subject + had + not + v3
Pertanyaan : Had + subject + V3 + ?
Contoh:
I wasn't hungry. I had just eaten.
They were hungry. They had not eaten for five hours.
I didn't know who he was. I had never seen him before.
"Mary wasn't at home when I arrived."
"Really? Where had she gone?"
We had been playing soccer when the accident occurred. (Kami telah sedang bermain sepak bola
ketika kecelakaan itu terjadi.)
Pada contoh di atas, subject telah sedang bermain bola kaki, pada saat subject telah sedang bermain
bola, ada sebuah kecelakan terjadi yang membuat si subject menghentikan aktifitasnya.
2. Digunakan untuk menyatakan kegiatan yang dilakukan pada masa lampau yang mempunyai
hubungan sebab akibat (cause and effect)
Contoh:
I was so tired. I had been revising my lessons for hours.
Pada contoh di atas, “I was tired / saya lelah” merupakan akibat dari “I had been revising my
lesson/saya telah sedang merevisi pelajaran-pelajaran saya selama berjam-jam”.
Pola kalimat past perfect continuous tense
Positif : Subject + had + been + Ving
Negative : Subject + had + not + been + Ving
Pertanyaan : Had + Subject + been + Ving + ?
Contoh:
I had been working when she called me.
I had not been working when she called me.
Had you been working when she called you?
She had been sleeping.
She had not been sleeping.
Had she been sleeping? Yes, she had/ No, she had not
“Saya menerima SMS dari pacar saya. Dia bilang dia ingin datang kerumah saya untuk makan malam
bersama saya besok malam. Dia bilang akan datang jam 7 malam. Waduuuuhhh karena saya orangya
sibuk terus, terus saya bilang ke pacar saya “ maaf… lebih baik adek jangan datang kerumah, karena
jam 7 malam besok abang akan sedang bekerja.”
Pada peristiwa di atas, ada kalimat yang saya cetak tebal. Pada kalimat tersebut menyatakan sebuah
pekerjaan yang akan sedang terjadi. Sekali lagi…AKAN SEDANG TERJADI”. Jadi kegiatan atau
peristiwa yang sedang terjadi itu tidak harus sekarang/now, akan tetapi bisa saja besok, minggu depan
atau bahkan tahun depan. Jika kasusnya begini maka tenses yang tepat adalah Future Continuous
Tense.
Bagaimana? Apakah bisa dipahami apa itu future continuous tense dan kapan kita menggunakannya?
Semoga bisa dimengerti. Saya beri satu contoh ilustrasi lagi ya…
Semoga bisa dipahami apa itu future continuous tense. Hal penting lainnya yang perlu diketahui
bahwa, biasanya bila kita menggunakan future continuous tense ini, baik kita dan lawan bicara kita
mengetahui waktu atau jam berapa kegiatan itu dilaksanakan. Contoh:
Contoh:
They will be playing soccer at 5pm tomorrow.
My father won’t be watching TV in the living room when you watch the TV in the living room.
8. COMPARATIVE: AS ... AS
Di dalam bahasa Inggris, kita mengenal adanya comparative as … as. As …. As digunakan untuk:
Contoh:
Rina is as tall as Tono. (Rina setinggi Tono.)
I am as handsome as you. (Saya setampan kamu.)
They are as short as their mother. (Mereka sependek ibu mereka.)
Rumus:
As + Adjective + as
Contoh lain:
I can run as fast as you. (Saya bisa berlari secepat kamu.)
Jenita sings as good as Isabel. ( Jenita bernyanyi sebagus Isabel.)
I cannot run as fast as you. (Saya tidak bisa berlari secepat kamu.)
Rina isn’t as beautiful as Jenita. (Rina tidak secantik Jenita.)
Is Rina as beautiful as Jenita? (Apakah Rina secantik Jenita?)
Can you run as fast as me? (Bisakah kamu berlari secepat saya?)
B. MENUNJUKAN SEBUAH JUMLAH YANG EKSTRIM
Maksud dari menunjukan sebuah jumlah yang ekstrim disini adalah penekanan pada adjectivenya.
Contoh:
Hurry up! Run as fast as possible! (Berlarilah secepat mungkin)
Eat as slow as you can! (makanlah selambat yang kamu bisa.)
Contoh:
I am taller than you. (Saya lebih tinggi daripada kamu.)
This bag is more expensive than that bag. (Tas ini lebih mahal daripada tas itu.)
A car is cheaper than a plane. (Sebuah mobil lebih murah daripada sebuah pesawat.)
Berikut ini ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam penggunaan comparative degree:
1. KATA SIFAT DENGAN 1 SUKU KATA
Apabila kata sifat tersebut hanya terdiri dari satu suku kata, maka tinggal menambahkan –er saja
setelah kata sifat tersebut.
3. Khusus untuk kata sifat yang berakhiran huruf “y” walaupun terdiri
lebih dari 1 suku kata, maka kita harus menambahkan akhiran “-er”
dengan terlebih dahulu mengganti akhiran “y” tadi menjadi “i“.
Contoh:
Happy ---- happier
Lazy --- lazier
Busy --- busier
10.SUPERLATIVE DEGREE
Apa kabar teman-teman Belajar Bahasa Inggris Online? Sudah dua minggu tidak update artikel disini.
Ini dikarenakan kesibukan admin yang kian lama kian bertambah. Akan tetapi teman-teman jangan
khawatir karena insyaallah saya akan selalu berusaha untuk meluangkan waktu mengurus blog ini.
Sekarang kita akan membahas mengenai superlative degree “-est dan most…” Superlative Degree
digunakan untuk membandingkan tiga hal atau lebih. Dalam superlative kita tidak menggunakan
“than”. Kata “than” hanya digunakan dalam comparative degree akan tetapi kita menggunakan “the”
yang diletakkan sebelum kata sifatnya dan arti dari kata sifat tersebut menjadi “paling …./ter…..”.
Berikut ini ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam superlative degree:
1. Apabila kata tersebut terdiri dari 1 suku kata maka hanya menambahkan –est saja.
Contoh:
Old ----- the oldest (tua ------ paling tua)
Cheap ----- the cheapest (murah ------ paling murah)
Slow ---- the slowest (lambat -----paling lambat)
Short ---- the shortest (pendek ----- paling pendek)
Tall ----- the tallest (tinggi ------- paling tinggi)
2. Jika kata sifat tersebut memiliki 1 suku-kata berakhiran dengan huruf vokal dan
kosonan, maka kita menggandakan huruf konsonan.
Contoh:
Big ----------- the biggest (besar ------ paling besar)
Thin ---------- the thinnest (kurus ------- paling kurus)
Hot ----------- the hottest (panas -------- paling panas)
3. Kata sifat dengan 2 suku-kata: Jika kata sifat memiliki 2 suku-kata atau lebih, kita
menambahkan most didepan kata sifat.
Contoh:
Expensive ---- the most expensive (mahal ---- paling mahal)
Beautiful ------ the most beautiful (cantik ---- paling cantik)
Interesting ------ the most interesting (menarik ------- paling menarik)
Contoh:
Countable nouns:
A lot of people went to the game.
Lots of people went to the game.
Uncountable nouns:
A lot of snow falls in winter.
Lots of snow falls in winter.
a lot
a lot mempunyai arti “very often/sangat sering atau very much/sangat banyak. A lot digunakan
sebagai adverb/kata keterangan. Perlu diketahui bahwa a lot tidak pernah diletakkan sebelum
kata benda/noun.
Contoh:
I like basketball a lot.
She's a lot happier now than she was.
I don't go there a lot anymore.
1. Enough + Noun
Apabila kata “enough” berdampingan dengan kata benda/noun, maka posisinya adalah sebelum kata
benda tersebut.
Contoh:
Perhatikan contoh-contoh di atas, kata yang dicetak miring adalah kata benda. Bila anda ingin
meletakkan kata “enough” maka tempat yang benar adalah sebelum kata benda tersebut.
2. Adjective + Enough
Apabila kata “enough” berdampingan dengan adjective atau kata sifat, maka “enough” diletakkan
setelah kata sifat tersebut.
Kata-kata yang dicetak tebal pada ketiga contoh di atas adalah kata sifat dan jika anda ingin
menambahkan kata “enough” maka diletakkan setelah kata sifat tersebut.
3. Kata “enough” juga bisa di pakai tanpa diletakkan kata benda atau kata sifat
setelahnya.
Contoh:
I’ve got some money but not enough to buy cars.
You’re always at home. You don’t go out enough.
Demikian penjelasan singkat mengenai pemakaian kata “enough”. Semoga bermamfaat.
12.TOO
Too adalah salah satu adverb atau kata keterangan yang mempunyai arti “terlalu/terlampau”. Di
bawah ini sedikit penjelasan mengenai “too”:
1. Too + adjective/adverb
Contoh:
I can’t go. I am too tired. (Saya tidak bisa pergi. Saya terlalu lelah.)
The voice is too loud. (Suara itu terlalu keras.)
The house is too big. (Rumah itu terlampau besar.)
13.RELATIVE PRONOUNS
Relative Pronouns
RELATIVE PRONOUNS (Kata Ganti sebagai penghubung dalam Kalimat Majemuk), adalah kata
yang digunakan untuk mengganti pronoun dalam kalimat majemuk. Kata yang digunakan sebagai
relative pronoun antara lain:
1. Who
“Who” digunakan untuk mengganti pronoun yang berfungsi sebagai subject atau menggantikan
subject orang. Jadi hanya bisa menggantikan subject yang berbentuk orang atau manusia bukan hewan
atau lainnya.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Lila is a teacher. She has long black hair.
(Lila adalah seorang guru. Dia berambut panjang berwarna hitam.)
Pada contoh di atas terdapat dua kalimat. Pada kalimat ke-2 terdapat pronoun dan berfungsi sebagai
subject yaitu “she” yang merujuk kepada “Lila”. Sekarang kita bisa menggabungkan kedua kalimat
tersebut menjadi satu kalimat dengan menggunakan relative pronoun “who” menjadi:
The boy who won the contest is my cousin./Anak laki-laki yang memenangkan kontes adalah sepupu
saya”
2. Whom
Whom adalah relative pronoun yang digunakan untuk menggantikan object yang berbentuk orang
atau manusia bukan hewan atau yang lainnya. Di dalam kalimat mempunyai arti “yang”.
Contoh:
The man is sleeping in the bedroom. I hate him.
Pada kalimat kedua yang ada pada contoh di atas terdapat object yaitu “him” yang merujuk kepada
“the man”. Kita bisa menggabungkan kedua kalimat tersebut dengan menggunakan “whom” untuk
menggantikan object menjadi:
3. Which
Which berfungsi sebagai relative pronoun yang menggantikan subject dan juga object yang berbentuk
kata benda selain manusia. Misalnya benda hidup selain manusia dan juga benda mati selain manusia,
misalnya: kambing, batu, meja, dll. Di dalam kalimat juga mempunyai arti “yang”.
The house is big. It is my house. (Rumah itu besar. Rumah itu adalah rumahku.)
Pada contoh di atas terdapat subject “it” yang merujuk pada “the house”. Kita bisa menggunakan
relative pronoun “which” untuk menggabungkan kedua kalimat tersebut menjadi:
4. That
That adalah relative pronoun yang berfungsi netral bisa menggantikan “who/which/whom”.
Dikarenakan kenetrallannya banyak orang yang suka dan sering menggunakan relative pronoun ini.
Saya tidak perlu lagi menjelaskan cara pemakaian “that” ini karena sama dengan cara pemakaian
“who/whom/which”.
The girl is sleeping. Her mother is my sister. (Anak perempuan itu mengantuk. Ibunya adalah saudara
perempuanku.)
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata “her” yang merupakan possessive adjective yang merujuk
pada “the girl” whose mother? The girl’s mother. Kita bisa mengganti “her” dengan menggunakan
“whose” untuk menggabungkan kedua kalimat di atas.
Ketiga contoh di atas adalah contoh dari conditional sentence. Conditional sentence terdiri dari 2
bagian yaitu: subordinate clause dan main clause. Subordinate clause (if + clause) merupakan
pernyataan syarat atau kondisi. Sedangkan main clause pada conditional sentence adalah pernyataan
akibat terpenuhinya (+) atau tidak terpenuhinya (-) persyaratan yang ada pada subordinate clause atau
kondisi yang ada pada subordinate clause.
Perhatikan kembali contoh di atas:
If I have a lot of money…(subordinate clause) kalimat ini merupakan syarat untuk terjadinya sesuatu
yaitu : I will go to America. (main clause). Jadi saya akan pergi ke Amerika jika saya mempunyai
banyak uang.
Semoga dengan penjelasan 1 contoh ini anda bisa memahami apa itu conditional sentence.
Conditional sentence mempunyai 3 macam bentuk atau type, yaitu type 1, 2, dan 3.
Kamu tidak akan lulus ujian jika tidak belajar…bagaimana? Masuk akal bukan?
Pembuatan kalimatnya tidaklah sulit jika anda memahami simple present tense dan juga simple future.
Jika anda belum memahaminya, silahkaan baca penjelasannya pada materi dasar II dan Intermediate.
NOTE: jangan lupa memasukan , (comma) jika anda meletakkan subordinate clause terlebih dahulu.
Tidak perlu meletakkan koma jika main clause anda masukan terlebih dahulu.
Contoh:
If I found her address, I would send her an invitation.
I would send her an invitation if I found her address.
If I had a lot of money, I wouldn’t stay here.
If I were you, I would not do this.
Conditional type II ini digunakan sebagai aplikasi kejadian masa sekarang atau present. Kejadiannya
akan terjadi jika kondisi yang ada pada subodinate clausenya berbeda. Bingung? Perhatikan contoh di
bawah ini!
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
Pada contoh di atas, telah jelas bahwa saya ingin mengirimkan undangan kepada seorang teman. Saya
sudah mencari alamatnya tetapi tidak ditemukan. Jadi tidak mungkin saya akan mengirimkan
undangannya karena saya tidak mengetahui alamatnya. Jadi fakta dari kalimat conditionalnya pada
contoh di atas adalah: tidak jadi mengirimkan undangan karena tidak mengetahui alamatnya.
Contoh lain:
If John had the money, he would buy a Ferrari.
Saya kenal John. Dia tidak punya banyak uang (ini fakta yang ada). Akan tetapi dia sangat suka denga
mobil ferari dan sangat ingin membelinya. Akan tetapi ini hanya mimpi John belaka karena tidak
mungkin dia membeli ferari karena dia tidak punya uang. Tidak mungkinnnnnnn! Bukan… hehehehe
fakta kalimat ini adalah : John tidak punya uang dan tidak mungkin membeli ferari.
Dari penjelasan ini sangat jelas perbedaan conditional sentence type I dan II. Pada type I…
kondisinya pada subordinate clause berbentuk present dan ini kemungkinan besar terjadi. Sedangkan
pada type II, kondisi pada subordinate clause berbentuk simple past tense yang menyatakan masa
lampau..yang jelas jika masa lampau adalah masa yang sudah lewat dan kita telah mengetahuinya.
Jadi type dua adalah kalimat pengandaian yang tidak mungkin terjadi, sedangkan type I bisa saja
terjadi.
Terkadang, di masa lampau kita mempunyai keinginan yang tidak dapat kita wujudkan. Lalu kita
ingin bercerita kepada teman atau orang lain. Misalkan:
“ tahun lalu, saya ingin membeli rumah baru, akan tetapi saya tidak punya uang.”
Perhatikan contoh di atas yang sengaja saya buat dalam bahasa Indonesia! Bahwasanya tahun lalu (ini
masa lampau, bukan?) saya ingin membeli rumah baru dan saya tidak punya uang. Faktanya saya
tidak bisa membeli rumah baru. Bagaimana? Bisa dipahami… saya yakin anda bisa!!!! Jadi
conditional type I adalah pengandaian yang kemungkinan besar terjadi, type II aplikasi masa present
yang merupakan pengandaian yang tidak mungkin terjadi dan type III adalah aplikasi kondisi masa
lampau atau bentuk past tense yang memang sudah pasti tidak terjadi karena merupakan aplikasi masa
lampau.
Contoh:
If I had found her address, I would have sent her an invitation.
I would have sent her an invitation if I had found her address.
If I hadn’t studied, I wouldn’t have passed my exams.
If John had had the money, he would have bought a Ferrari.
Perlu diketahui bahwa ini adalah materi level advance, jadi jika anda membaca ini berarti kemampuan
bahasa Inggris anda sudah level advance dan saya tidak perlu menjelaskan apa itu simple present
tense, simple past tense, simple future, past future DLL.
Both - Either - Neither
A. Both Either Neither digunakan untuk membicarakan dua benda baik itu benda mati
maupun hidup.
Both
Both digunakan untuk membicarakan dua benda dan bermakna kedua-duanya atau bermakna positif.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Alex has two children. Both are married. (Both = the two children)
(Alex mempunyai dua orang anak. Kedua-duanya sudah menikah.)
Kata “both” di atas menerangkan kata “two children”. kita ketahui dari kalimat tersebut bahwa Alex
mempunyai dua anak dan kedua-duanya sama-sama sudah menikah.
Either
Kita bisa menggunakan “either” untuk menyatakan salah satu di antara dua.
Contoh:
Would you like tea or coffee? You can have either. (either = tea or coffee)
Pada kalimat di atas terdapat kata “either” yang menyatakan salah satu “teh atau kopi”. Jadi jika kita
menggunakan “either” menyatakan salah satu di antara dua hal atau benda. There were two pictures
on the wall. I don’t like either. Pada kalimat di atas terdapat makna bahwa ada dua gambar di dinding.
Kemudian “I don’t like either” menyatakan bahwa si subject tidak menyukai salah satu dari dua
lukisan itu. Berarti di antara dua lukisan itu si subject memyukai 1 lukisan saja dan lukisan yang ke
dua tidak disukai oleh si subjek.
Neither
Neither mengandung makna tidak kedua-duanya atau tak satupun.
Contoh:
A: Do you want to go to the cinema or the zoo? (Anda mau pergi ke bioskop atau kebun binatang?)
B: Neither. I want to stay at home. (Tak satupun. Saya ingin dirumah saja.)
Pada contoh di atas, A menanyakan kepada B apakah dia ingin pergi ke bioskop atau kebun binatang.
Kemudian B berkata “Neither” yang mengandung arti B tidak ingin pergi ke kedua tempat itu, ia tidak
mau pergi ke bioskop ataupun ke kebun binatang. Jadi neither mengandung makna tak satupun.
Contoh lain:
B: Either/neither/both + Noun
Both + Plural noun
Either / neither + singular noun
Jika kita ingin meletakkan kata benda / noun setelah “both” maka kata benda tersebut haruslah
berbentuk jamak / plural. Jika kita ingin meletakkan kata benda setelah either / neither maka haruslah
berbentuk singular noun atau tunggal.
Contoh:
Last year I went to Padang and Medan. Both cities are wonderful.
Fist I worked in an office, and later in a shop. Neither job was nice.
Neither man uses hat.
Note:
Setelah both/either/neither bisa juga diletakkan “of” contoh:
Apabila menggunakan “of” setelah either / neither maka anda boleh meletakkan plural noun
setelahnya seperti contoh di atas.
17.PREFER
Dalam bahasa Inggris kita sering menggunakan kata ‘prefer’ untuk menyatakan perasaan lebih suka
dari yang lainnya. Jika di dalam bahasa Indonesia, kata ‘prefer’ bisa diterjemahkan menjadi ‘lebih
suka...’ contoh:
I prefer swimming to dancing. (Saya lebih suka berenang dari pada menari.)
Di dalam bahasa Inggris ada beberapa cara menggunakan kata ‘prefer’, berikut ini penjelasannya:
1.prefer + to infinitive
Contoh:
They prefer to sleep.
She prefers to watch TV.
Boy prefers to study.
19.To Infinitive
Infinitive biasa digunakan pada kata kerja tertentu, antara lain:
forget, help, learn, teach, train, choose, expect, hope, need, offer, want, would like, agree, encourage,
pretend, promise, allow, can/can't afford, decide, manage, mean, refuse.
Jadi jika teman-teman ingin meletakkan kata kerja setelah kata-kata kerja di atas maka haruslah
berbentuk 'to infinitive'. Contoh:
I forget to sleep last night. (hahahaa ada-ada saja admin nih, kasih contoh nggak jelas,,,,,masak ada
orang lupa untuk tidur. LOL)
She needs to eat.
Antoni promised to give me money.
Di samping itu 'to infinitve' juga biasa diletakkan setelah adjective/kata sifat. Contoh:
-ing
bentuk -ing biasanya digunakan jika kata tersebut berfungsi sebagai subject dalam sebuah kalimat.
Kasus seperti ini bisa disebut juga dengan 'gerund'. Hayoooo sudah pada baca belum materi tentang
gerund. Jika belum...silahkan menuju ke TKP: Gerund.
Contoh:
Swimming is my hobby.
Reading is a nice activity.
Jika kita perhatikan rumus di atas, persamaan antara a number of dan the number of adalah noun yang
kita letakkan setelahnya sama-sama berbentuk plural noun, akan tetapi untuk kata kerjanya berbeda.
A number of menggunakan plural verb dan the number of menggunakan singular verb.
Contoh:
A number of students are going to the class picnic.
The number of days in a week is seven.
A number of the applicants have already been interviewed.
The number of residents who have been questioned on this matter is quite small.