Professional Documents
Culture Documents
INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
CILACAP
1
BAB I
PENDAHULUAN
3
Begitu juga pelayanan radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap, untuk penjaminan mutu radiologi harus memperhatikan hal-
hal antara lain :
- Regulasi perizinan penyelenggaraan pelayanan radiologi.
- Penyelenggaraan quality assurance
- Penetapan dan penerapan pedoman pelayanan radiologi Rumah
Sakit Umum Daerah Cilacap.
- Pelaksanaan survey akreditasi pelayanan radiologi oleh Tim KARS.
- Pengawasan pelayanan radiologi oleh oleh Depkes, Bapeten
maupun daerah.
- Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Upaya peningkatan mutu di bidang pelayanan radiologi harus
dilakukan dengan baik dan benar, agar dapat memberikan mutu
pelayanan yang tepat dan teliti, dan dapat memberikan perlindungan
maksimal terhadap keselamatan pasien, petugas dan lingkungan
masyarakt sekitarnya.
4
5. Mencegah berkurangnya unjuk kerja peralatan, kesalahan dalam
pelaksanaan prosedur kerja operasi, yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan gambar yang tidak memuaskan
6. Memberi perlindungan pasien, pekerja radiasi dan masyarakat
terhadap paparan radiasi yang tidak diperlukan.
7. Mendapatkan citra/ gambar yang mempunyai nilai diagnostik
untuk membantu penegakkan diagnosa suatu penyakit secara
tapat dan benar.
5
(electron, neutron, positron, dan proton) serta bukan energy
pengion (non pengion) seperti antara lain gelombang ultrasonic,
gelombang infra red, gelombang magnetic, gelombang mikro dan
radio frekuensi.
b. Radiodiagnostik Imejing adalah cabang dari ilmu radiologi dalam
bidang diagnostic dengan menggunakan alat-alat yang
memancarkan energy radiasi pengion maupun bukan pengion yang
dihasilkan oleh generator dan bahan radio aktif yang menghasilkan
citra (imej) dari morfologi tubuh manusia dan faal tubuh manusia
untuk diagnosis medis yang menggunakan sinar rontegn (sinar-x),
infra red, radio nuklir, ultasonik, magnetis dan emisi positron.
c. Pesawat X-ray adalah pesawat atau alat yang memancarkan sinar
rontgen (sinar-x) yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi.
d. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah kumpulan instruksi
atau langkah-langkah yang telah dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin.
e. Foto Rontgen adalah gambaran ( imej ) berupa film yang
dihasilkan dari pemeriksaan dengan menggunakan pesawat sinar
- x.
f. Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan organ tubuh
manusia yang menggunakan prinsip gelombang suara dengan
frekuensi 1 – 10 juta Hz.
g. CT-Scan adalah alat pencitraan dengan sumber sinar-x yang
memutari oragan tubuh yang ditangkap oleh detektor dan hasilnya
berupa gambar berbentuk potongan-potongan atau irisan
melintang dan diproses secara computer.
h. Fluoroskopi adalah alat pemeriksaan dengan sumber sinar-x yang
dipancarkan dalam beberapa saat, dan hasilnya bisa dilihat di
monitor.
i. Apron adalah alat proteksi diri dari pancaran sinar-x.
j. Grid adalah alat yang berbentuk lempengan tipis dan berisi kisi-
kisi yang terbuat dari timbale untuk menahan radiasi hambur
yang akan mengenai film rontgen.
k. Computer Radiologi (CR) adalah alat pengolah citra / gambar dari
imaging plate yang terkena sinar-x atau data analog menjadi data
digital.
6
l. Printer Film adalat suatu alat yang berfungsi mencetak film dari
proses CR.
m. Imaging Plate adalah alat yang digunakan untuk merekam
citra/imej.
n. Kaset adalah alat untuk tempat imaging plate.
o. Alat Kesehatan adalah alat-alat yang bersifat untuk pemeriksaan
pasien secara langsung missal pesawat rontgen, USG, CT-Scan dan
lainya.
p. Alat non Kesehatan adalah alat yang tidak langsung digunakan
untuk pemeriksaan pasien, missal mebel, almari, monitor televise
dan lainya.
q. Barang Habis Pakai adalah barang kebutuhan rutin yang sekali
habis pemakaiannya untuk pelayanan pasien.
r. Safety Inspections yaitu pemeriksaan sistem keamanan pada
peralatan untuk menghindari dari bahaya bahaya mechanik,
listrik dan radiasi.
s. Preventive maintenance adalah pemeriksaan kondisi alat secara
berkala untuk menjaga pesawat dari kebersihan, pelumasan dan
keausan.
t. Image Quality Check adalah pemeriksaan Image quality secara
berkala untuk menjaga kualitas sehingga tidak ada cacat atau
penurunan kualitas gambar.
u. Corrective Maintenance adalah melakukan perbaikan dengan
cepat dan tepat bila terjadi kerusakan dengan nggantian spare part
yang asli bila diperlukan
v. System Upgrade adalah pelaksanakan modifikasi pada peralatan
sesuai perintah atau anjuran dari pabrik agar hardware dan
software dapat mengikuti perkembangan teknologi.
w. System Dokumentasi adal;ah semua aktifitas pemeliharaan harus
terdokumentasi.
7
8
BAB II
JAMINAN MUTU PELAYANAN RADIOLOGI
9
kualifikasi dan jumlahnya sesuai dengan tugas dan beban
kerja.
Langkah:
Semua Sumber Daya Manusia / staf radiologi harus sesuai
bidang pendidikannya dan dalam hal ini radiografer harus
mengikuti uji kompetensi dan teregistrasi sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku sehingga benar-benar
berkualitas.
Waktu Pelaksanaan:
Dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan
diperbaharui setiap lima tahun sekali.
Waktu Pelaksanaan:
Program dibuat setahun sekali sehingga bisa disesuaikan
dengan anggaran RSUD Cilacap.
10
Tindakan korektif bila ada yang tidak sesuai:
Melapor kepada Kepala Instalasi
Langkah
Tim Jaminan Mutu Radiologi mengadakan rapat atau
pertemuan rutin untuk membahas langkah-langkah yang
perlu diambil dalam rangka penjaminan mutu pelayanan
radiologi.
Waktu Pelaksanaan:
Pertemuan dilakukan sebulan sekali dan sewaktu-waktu
apabila dirasa perlu.
Waktu Pelaksanaan:
Evaluasi dilaksanakan setahun sekali
11
Melapor kepada Kepala Instalasi dan bila perlu dapat
dilakukan perubahan struktur organisasi radiologi.
Waktu Pelaksanaan:
Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional dilakukan setiap
hari pada waktu bekerja memberikan pelayanan kepada
pelanggan.
Langkah-langkah kegiatan :
1. Mengevaluasi atau cek semua ruangan, apabila dirasa ada
yang kurang sesuai dengan perundangan yang berlaku
segera membuat surat perbaikan atau renovasi ruangan.
2. Melakukan survei radiasi dengan alat survei meter radiasi di
tiap ruangan yang didalamnya digunakan untuk
mengoperasikan alat sinar-x.
3. Menyediakan tempat sampah (medis dan non medis) di tiap
ruangan, dan setiap hari dilakukan kegiatan kebersihan
ruangan.
Waktu pelaksanaan :
1. Ruangan dan perabot-perabotnya dicek tiap hari.
2. Ruangan diuji kebocoran radiasi, pintu dan ventilasi bila ada
minimal tiap bulan sekali atau sewaktu-waktu bila dianggap
perlu.
3. Ruangan dicek pendingin dan suhu ruangannya tiap hari
atau sewaktu-waktu apabila dirasa perlu.
13
4. Ruangan dibersihkan setiap hari dan sewaktu-waktu bila
dianggap perlu.
Tindakan korektif bila ada yang tidak sesuai:
1. Bila ruangan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku,
diusulkan renovasi ruang kepada Direktur melalui kepala
bidang.
2. Bila ada peralatan yang tidak pada letaknya segera
dikembalikan pada posisinya.
3, Bila ada kerusakan pada ruangan atau perabot ruangan
segera menghubungi bagian rumah tangga RSUD Kota,
secara lesan dan tertulis.
c. Peralatan Radiologi
Program jaminan mutu untuk peralatan radiologi adalah:
1. Terjaminnya peralatan utama (sinar-x dan USG) dalam
kondisi prima baik secara fisik maupun fungsi.
2. Terjaminya peralatan pendukung dalam kondisi prima baik
fisik maupun fungsi (CR, Printer, Grid, Kaset dan Imaging
Plate, dll)
Langkah-langkah kegiatan:
1. Minimal setahun sekali dilakukan uji kalibrasi terhadap
semua peralatan oleh badan yang berwenang.
2. Melakukan program pengelolaan peralatan radiologi.
3. Melakukan perawatan berkala baik harian, mingguan,
bulanan, maupun tahunan terhadap peralatan radiologi.
4. Menjaga kebersihan dan keutuhan semua peralatan dan
menjaga tata letaknya.
Waktu pelaksanaan:
1. Uji Kalibrasi dilakukan setahun sekali.
2. Perawatan berkala sesuai peralatan
(harian,mingguan,bulanan)
14
3. Kebersihan dilakukan setiap hari dan sewaktu-waktu bila
dianggap perlu.
d. Bahan-bahan
Program jaminan mutu untuk bahan-bahan habis pakai:
15
1. Cek kondisi film rontgen/USG meliputi tanggal
kadaluwarsanya, bentuk kemasannya dan spesifikasinya.
2. Cek Imeging Plate dengan cara lakukan eresing setiap pagi
atau setelah imaging dibersihkan.
3. Cek obat-obat emergency sebelum dipergunakan, apabila
sudah lewat kadaluwarsa segera laporkan ke gudang
farmasi.
Waktu pelaksanaan:
1. Cek kondisi film rontgen saat buka dos dan saat
pengambilan dari gudang rumah sakit.
2. Cek tanggal kadaluwarsa dan kemasan Obat kontras
maupun obat-obat emergency sebelum digunakan untuk
pemeriksaan pasien.
16
2. APD (Alat Pelindung Diri) Seperti : Apron berbahan Pb,
Gloves (sarung tangan Pb), Thyroid Sheld (pelindung Tiroid),
Gonad Sheld (pelindung gonad), Kaca mata Pb, Film Badge ,
masker dan sarung tangan karet.
Langkah-langkah:
1. Cek bahan-bahan pendukung, pastikan selalu dalam kondisi
bersih dan siap pakai.
2. APD siap digunakan pada saat bekerja dengan sesuai
kebutuhan.
Waktu pelaksanaan:
1. Baju pasien diganti setiap pagi hari atau bila dianggap
diperlukan.
2. Selimut dan sprei diganti setiap pagi hari atau bila dianggap
perlu.
3. APD digunakan pada saat kita bekerja.
Tindakan korektif bila ada yang tidak sesuai:
1. Bila ada linen yang tidak sesuai segera diganti.
2. Sarung tangan karet digunakan disposable.
f. Standar Prosedur Operasional (SPO).
Program jaminan mutu untuk pedoman pelayanan radiologi:
1. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO), baik standar
prosedur administrasi maupun teknis. Standar Prosedur
Operasional yang harus ada secara garis besar ada tiga hal,
yaitu:
a. Standar prosedur operasional (SPO) tentang administrasi
radiologi, meliputi pendaftaran, pembayaran dan
pengambilan hasil dan lainnya.
b. Standar prosedur operasional (SPO) tentang tata cara
pemeriksaan radiologi.
c. Standar prosedur operasional (SPO) tentang teknis
pengoperasian peralatan radiologi Protap Proteksi Radiasi
dan lain-lain
17
2. Mengevaluasi dan merevisi Standar Prosedur Operasional
(SPO) untuk disesuaikan dengan perkembangan kemajuan
pelayanan radiologi.
Langkah-langkah:
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) dibuat secara bersama-
sama melalui rapat instalasi radiologi, diberlakukan oleh
direktur dan dilaksanakan secara bersama-sama.
2. Standar Prosedur Operasional (SPO) dilakukan evaluasi dan
revisi. setahun sekali apabila diperlukan revisi maka harus
segera dilakukan revisi. Namun setiap 3 tahun harus
direvisi.
Waktu Pelaksanaan:
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) dibuat sesegera
mungkin sebagai pedoman pelayanan pasien.
2. Standar Prosedur Operasional (SPO) dievaluasi setahun
sekali apabila diperlukan revisi maka harus segera
dilakukan revisi. Namun setiap 3 tahun harus direvisi.
18
Langkah-langkah:
1. Semua peralatan baru yang memerlukan ijin pengoperasian
pihak terkait, menjadi tanggung jawab penjual alat /vendor.
2. Cek perijinan peralatan yang ada, apabila batas waktunya
hampir habis segera dilakukan perpanjangan perijinan
dengan koordinasi dengan bidang terkait..
3. Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk
pedoman semua staf melakukan pelayanan radiologi.
Waktu pelaksanaan:
1. Setiap pembelian alat radiologi baru yang memerlukan ijin
pihak lain harus disertakan dalam pengajuan spesifikasi,
sehingga menjadi tanggung jawab penjual alat.
2. Sebelum ijin yang lama habis masa berlakunya atau
sesegera mungkin untuk alat yang belum mempunyai ijin.
3. Setiap diperlukan Standar Prosedur Operasioanal baru
harus segera dibuat.
Langkah-langkah:
1. Memantau pelaksanaan kegiatan baik teknis maupun
administrasi apakah sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang berlaku.
19
2. Memantau kepatuhan petugas (medis maupun non medis)
terhadap Standar Prosedur Oprasional (SPO).
3. Memantau peralatan yang digunakan untuk pelayanan.
4. Memantau bahan sediaan dengan baik dan cukup.
5. Memantau hasil pencitraan radiologi yang diberikan ke pasien
atau dokter pengirim.
6. Melakukan survei kepuasan pelanggan secara mandiri maupun
bersama-sama rumah sakit.
Waktu Pelaksanaan:
20
Kegiatan ini juga merupakan evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan
pelayanan karena hasil atau output sangat dipengaruhi oleh input dan
prosesnya.
Tindakan korektif :
Bila terjadi penolakan film maka segera dianalisa oleh Tim dan
disampaikan solusinya saat pertemuan brifing pagi.
2. Analisa pengisian lembar permintaan pemeriksaan radiologi
Yaitu analisa terhadap kelengkapan pengisian lembar
permintaan pemeriksaan radiologi meliputi :
a. Nama pasien.
b. Tanggal lahir pasien.
c. Alamat pasien
d. Diagnosa sakit pasien
e. Tanda tangan dan nama dokter pengirim.
Langkah-langkah:
a. Lakukan pengecekan terhadap lembar permintaan pemeriksaan.
b. Catat bila ada ketidak lengkapan pengisian.
c. Analisa dan cari solusi pemecahannya.
21
Waktu Pelaksanaan:
a. Pencatatan dilakukan setiap hari.
b. Analisa dilakukan setiap akhir bulan.
Tindakan korektif :
a. Bila ada yang belum diisi lengkap maka segera dilengkapi.
b. Informasikan kepada ruang terkait tentang pentingnya pengisian
lembar permintaan yang lengkap.
22
BAB III
INDIKATOR MUTU
INSTALASI RADIOLOGI
Kriteria
No Indikator High High High Mampu Jumlah
Risk Volume Cost Laksana
1 Waktu tunggu hasil 5 4 3 5 17
pelayanan
Pasien IGD
2 Waktu Tunggu Hasil 4 4 2 5 15
Pelayanan
Thorax Foto
3 Pelaksana Ekpertisi Hasil 5 5 5 5 20
Pemeriksaan
4 Kejadian Kegagalan 4 2 5 5 16
Pelayanan Rontgen
5 Kepuasan Pelanggan 4 4 3 4 15
Indikator Kunci : 1. Waktu Tunggu Hasil pelayanan Pasien IGD (nilai 17)
2. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto (nilai 15)
3. Pelaksana Ekpertisi ( nilai 20 )
4. Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen ( nilai 16 )
5. Kepuasan Pelanggan ( nilai 15 )
23
IGD dalam satu bulan
Denominator : Jumlah pasien dari IGD yang difoto dalam bulan
tersebut.
Sumber data : Register radiologi
Standar : ≤ 90 %
Penanggung : Kepala Instalasi Radiologi
jawab
2. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto
24
Frekwensi : Setiap 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis : Setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh
dokter spesialis dalam satu bulan
Denominator : Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam satu
bulan.
Sumber data : Register Radiologi
Standar : 100 %
Penanggung : Kepala Instalasi Radiologi
jawab
5. Kepuasan Pelanggan
25
Definisi : Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
operasional pelanggan terhadap pelayanan radiologi. Konsumen
pelanggan adalah pasien dan dokter pengirim.
BAB IV
DAFTAR KECEPATAN PELAYANAN RADIOLOGI
JENIS WAKTU ( MENIT )
NO PEMERIKSAAN TINDAKAN
REGESTRASI PEMERIKSAAN TERMASUK EXPERISE TOTAL
QA/QC
1 Manus 10 110 60 180
2 Wrist Joint 10 110 60 180
3 Antebrachi 10 110 60 180
4 Elbow Joint 10 110 60 180
5 Humerus 10 110 60 180
6 Clavicula 10 110 60 180
7 Pedis 10 110 60 180
8 Ankle Joint 10 110 60 180
9 Calcaneus 10 110 60 180
10 Digit 10 110 60 180
11 Thorax Anak 10 110 60 180
12 Nassal 10 110 60 180
13 Shoulder Joint 10 110 60 180
14 Scapula 10 110 60 180
15 Clavicula 10 110 60 180
16 Cruris 10 110 60 180
17 Genu 10 110 60 180
18 Femur 10 110 60 180
19 Hip Joint 10 110 60 180
20 Pelvis 10 110 60 180
21 Abdomen 1 posisi 10 110 60 180
22 Thorax Dewasa 10 110 60 180
23 Mandibula 10 110 60 180
26
24 Dental 10 110 60 180
25 Thorax 2 posis 10 110 60 180
26 Abdomen 2 posisi 10 110 60 180
27 Vert. Cervical 2 posisi 10 110 60 180
28 Vert. Thoracal 2 posisi 10 110 60 180
29 Vert. Lumbal 2 posisi 10 110 60 180
30 Cranium 2 posisi 10 11II0 60 180
31 Rato Adenoid 10 110 60 180
32 Waters 10 110 60 180
33 Schuller 10 110 60 180
34 Townes 10 110 60 180
35 Caldwell 10 110 60 180
36 Orbita/Rheese 10 110 60 180
37 Eisler 1 posisi 10 110 60 180
38 Panoramic 10 110 60 180
39 TMJ 10 110 60 180
40 Cephalometri 10 110 60 180
41 Abdomen 3 posisi 10 110 60 180
42 Vert. Thoraco-Lumbal 10 110 60 180
43 Vert. Cervical 4 posisi 10 110 60 180
44 SPN Waters + Caldwell 10 110 60 180
45 Cranium 3 posisi 10 110 60 180
46 Eisler kanan + kiri 10 110 60 180
47 Appendicogram 10 250 100 360
48 USG - Abdomen Biasa 10 250 100 360
49 Colon In Loop 10 250 100 360
50 Urethrogram 10 250 100 360
51 USG - Obsgyn Biasa 10 250 100 360
52 Cystogram 10 250 100 360
53 Oesofagogram 10 250 100 360
54 USG - Abdomen Khusus 10 250 100 360
55 USG - Obsgyn Khusus 10 250 100 360
56 BNO_IVP 10 250 100 360
57 OMD 10 250 100 360
58 HSG 10 250 100 360
59 USG – Thyroid 10 250 100 360
60 USG - Color Doppler 10 250 100 360
61 Fistulograf 10 250 100 360
62 Lopograf 10 250 100 360
63 Bone Survey 10 250 100 360
64 CT-Scan Kepala 10 250 100 360
65 CT-Scan Kepala + Kontras 10 250 100 360
66 CT-Scan SPN 10 250 100 360
67 CT-Scan Orbita + Kontras 10 250 100 360
CT-Scan Nasofaring +
68 Kontras 10 250 100 360
27
69 CT-Scan Thorax 10 250 100 360
70 CT-Scan Abdomen 10 250 100 360
71 CT-Scan Pelvis 10 250 100 360
72 CT-Scan Ekstremitas 10 250 100 360
73 CT-Scan Cervical 10 250 100 360
74 CT-Scan Thoracal 10 250 100 360
75 CT-Scan Lumbal 10 250 100 360
76 CT-Scan Thorax + Kontras 10 250 100 360
77 CT-Scan Abdomen + Kontras 10 250 100 360
78 CT-Scan Pelvis + Kontras 10 250 100 360
CT-Scan Ekstremitas +
79 Kontras 10 250 100 360
80 CT-Scan Cervical + Kontras 10 250 100 360
81 CT-Scan Thoracal + Kontras 10 250 100 360
82 CT-Scan Lumbal + Kontras 10 250 100 360
83 CT-Scan SPN + Kontras 10 250 100 360
28
BAB V
PENUTUP
3.1. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan program ini dilaksanakan secara
rutin yaitu sebulan sekali melalui pertemuan Tim. Sedangkan
evaluasi berkala dilaksanakan setiap tahun. Evaluasi juga
dilakukan dengan check list, observasi, survei dan penyediaan
kotak saran. Parameter yang digunakan dalam evaluasi yaitu
antara lain :
29
REFERENSI
30