You are on page 1of 11

PENANGGULANGAN REAKSI

AKIBAT MEDIA KONTRAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

24/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Tindakan apabila pasien mengalami reaksi alergi akibat media kontras
PENGERTIAN
yang telah disuntikkan .
Sebagai pedoman dalam penanggulangan reaksi akibat media kontras
TUJUAN agar tidak terjadi akibat yang lebih fatal dan pasien lebih tenang
menghadapinya.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Hentikan pemberian kontras.


2. Bila alergi ringan berikan injeksi intra vena anti histamin
dexametason 2 cc.
3. Bila alergi berat /shock berikan adrenalin subcutan 0,3 cc.
4. Pasang infus Na Cl 0,9 % atau RL dengan kecepatan 20 tetes per
PROSEDUR
menit.
5. Beri oksigen, kepala direndahkan tanpa bantal.
6. Kontrol tensi dan nadi tiap 5 menit dan dilaporkan ke IGD.
7. Selanjutnya pasien dipindah ke IGD.

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


PENANGGULANGAN KORBAN KECELAKAAN RADIASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

25/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Apabila seorang pekerja radiasi menerima dosis radiasi jauh melampaui
PENGERTIAN
batas dosis yang diizinkan dalam waktu satu tahun.
Sebagai acuan pedoman dalam menangani korban kecelakaan radiasi
TUJUAN
agar terhindar dari kesalahan prosedur.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. PPR ( Petugas Proteksi Radiasi) melakukan pencatatan hari, tanggal,


bulan dan tahun dosis radiasi yang diterima pekerja radiasi.
2. Korban dibawa ke IGD untuk dilakukan pertolongan pertama.
3. Pemeriksaan umum laboratorium darah rutin meliputi pemeriksaan
Hb, jumlah leukosit, laju endap darah, hitung jenis leukosit, jumlah
eritrosit, hematokrit, jumlah trombosit.
4. Apabila pekerja radiasi diduga mendapatkan radiasi berlebih dan
perlu pemeriksaan khusus laboratorium dan RS tempat kecelakaan
PROSEDUR
tidak dapat menangani maka korban dikirim ke rumah sakit rujukan
untuk diperiksa oleh tim medis.
5. Apabila diketahui adanya kelainan patologis sebagai akibat radiasi
pada petugas radiasi maka peraturan kerja petugas harus diubah.
6. Apabila kecelakaan terjadi pada seorang Ahli Radiografi maka
aktivitasnya dibatasi hanya ekspertise foto.
7. Mengisi formulir dan mengirim ke panitia K3 Rumah Sakit.

UNIT TERKAIT  Instalasi Gawat Darurat


 Instalasi Laboratorium
 Panitia K3 Rumah Sakit
KEADAAN DARURAT PESAWAT RONTGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

26/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Keadaan dimana ada kerusakan pada pesawat yang dikhawatirkan akan
PENGERTIAN
membahayakan pasien dan petugas radiologi.
Sebagai pedoman dalam keadaan darurat pesawat rontgen agar tidak terjadi
TUJUAN
akibat yang lebih fatal dan pasien lebih tenang menghadapinya.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Hentikan pemeriksaan
2. Turunkan pasien dari meja pemeriksaan bila menggunakan brancart,
keluarkan pasien dan brancartnya
3. Segera matikan saklar daya listrik PLN, sehingga semua aliran listrik ke
PROSEDUR
pesawat rontgen terputus.
4. Hubungi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Penyehatan Lingkungan
(IPSPL) untuk memeriksa pesawat rontgen.

UNIT TERKAIT  IPSRS


 Tim K3
PEMERIKSAAN KESEHATAN PETUGAS
RADIOLOGI
( MEDIS/PARAMEDIS)

No. Dokumen Revisi Halaman

27/IRO/03/2016 0 1/2
DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Mengecek kondisi tubuh petugas radiologi terhadap efek negatif dari
PENGERTIAN
sinar- x dengan menjalani sejumlah pemeriksaan.
Sebagai pedoman untuk mengontrol kondisi tubuh petugas radiologi
TUJUAN
terhadap paparan radiasi yang diterima setiap hari.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Setiap pegawai radiologi yang bekerja langsung dengan sumber


radiasi ( medis dan paramedis ) wajib pemeriksaan kesehatan berkala
(Check Up)
2. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah :
a. Pemeriksaan fisik bila diperlukan yaitu tiba-tiba kondisi lemah
atau jatuh sakit.
b. Pemeriksaan laboratorium dilakukan 1 kali dalam setahun dan
bisa lebih apabila diperlukan.
PROSEDUR c. Pemeriksaan umum laboratorium antara lain :
 Darah rutin ( Hb, jumlah Lekosit, LED, hitung jenis leukosit,
jumlah eritrosit ,trombosit, hematokrit)
 Kimia Darah (Glukosa puasa, Glukosa 2 jam pp, Ureum,
kreatinin, asam urat, kolesterol total , Bilirubin total, SGOT,
SGPT)
 Urine rutin
PEMERIKSAAN KESEHATAN PETUGAS RADIOLOGI
( MEDIS/PARAMEDIS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

27/IRO/03/2016
02 2/2

d. Pemeriksaan Khusus laboratorium antara lain :


 Darah lengkap meliputi : Hb, jumlah leukosit, LED, hitung jenis
(eosinofil, basofil, batang , segmen, limfosit, monosit), jumlah
eritrosit, hematokrit, jumlah trombosit, MCV, MCH, MCHC,
PROSEDUR Monosit absolut, limfosit absolut, granulosit absolut.
 Sperma
 Aberasi kromosom
e. Pemeriksaan foto harus dilakukan 1 tahun sekali bila diperlukan.
3. Hasil pemeriksaan kesehatan disimpan dan diarsip di Instalasi radiologi

 Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT  Instalasi Laboratorium
 Panitia K3 Rumah Sakit
PEMBUANGAN LIMBAH DEVELOPER RADIOLOGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

28/IRO/03/2016 0 1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pembuangan cairan sisa pencucian film yang sudah lemah.
Sebagai pedoman dalam pembuangan limbah cair (developer) kamar
TUJUAN
gelap agar tidak mencemari lingkungan.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Limbah cair kamar gelap dialirkan ke saluran got.


PROSEDUR 2. Alirkan air untuk mengencerkan limbah
3. Dari aliran got , terakhir akan masuk ke Instalasi Pengolahan limbah
yang ada sudah keadaan aman.

UNIT TERKAIT  Instalasi IPSRS


PEMELIHARAAN ALAT MEDIS RADIOLOGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

29/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Cara menjaga alat medis radiologi yang digunakan dalam rangka
PENGERTIAN
menunjang pelayanan radiologi.
Sebagai pedoman dalam pemeliharaan alat medis radiologi untuk
TUJUAN
memperpanjang umur pemakaian dan menjaga keselamatan kerja.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Di Instalasi Radiologi pemeliharaan sederhana dilakukan


pengecekan
sebelum memulai pekerjaan
2. Setiap hari dilakukan pembersihan kaset, grid, screen hanger,
transduser USG ,meja pesawat dan meja kontrol.
3. Maintenan Rutin 1 bulan sekali, oleh Tim IPSRS.
4. Service rutin pesawat rontgen dilakukan tiap satu tahun 1 kali
PROSEDUR 5. Pada pesawat apabila kerusakan ringan, tidak menyangkut sistim
pembangkit X-ray ditunjuk bagian IPSRS tetapi bila kerusakan
lebih berat dan tidak dapat diperbaiki oleh bagian IPSRS maka
ditunjuk teknisi luar.
6. Semua kegiatan/keadaan kerusakan alat-alat medis radiologi
dicatat dalam buku kerusakan pesawat dan dilaporkan untuk
perbaikan.

UNIT TERKAIT  Instalasi IPSRS


 Teknisi pesawat rontgen
PENGGUNAAN OBAT LIFE SAVING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

30/IRO/03/2016 0 1/2
DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Obat yang digunakan untuk pertolongan hidup dasar pada kasus-kasus
PENGERTIAN
kegawat daruratan .
Sebagai pedoman penggunaan obat life saving untuk mempercepat dan
TUJUAN memperlancar dalam memberikan pertolongan hidup dasar pada kasus
gawat darurat yang memerlukan obat life saving.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Mengambil obat Life saving yang sudah dipersiapkan.


2. Menggunakan obat Life saving sesuai dengan aturan pakai.
3. Mencatat obat yang telah digunakan dalam buku pemakaian.
4. Indikasi dan cara pemakaian obat Live saving adalah sebagai berikut:
a. Efinephrine
1). Indikasi :
- Asma bronchiale
- Syok karena alergi
- Oedema
PROSEDUR 2). Cara pemberian :
- Sub cutan / Intramuscular 0,1 – 0,2
- Hanya dalam keadaan mendesak diberikan secara intravena
dosis maksimal 0,2 ml
b. Dexamethason
1). Indikasi :
- Gangguan saluran pernafasan
- Gangguan hipersensitifitas atau alergi
- Gangguan hematologik
PENGGUNAAN OBAT LIFE SAVING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

30/IRO/03/2016 0 2/2

2). Cara pemberian :


- Dapat diberikan secara langsung atau dapat ditambah pada injeksi
- NaCl atau injeksi Dextrose dan diberikan secara intravena tetesan
- Dosis t intra vena :
 Dosis awal 10 mg kemudian dilanjutkan 4 mg secara intra
muscular tiap 6 jam .
 Dosis untuk Intra muscular : 8 – 16 mg selama 1 minggu
 Pada keadaan darurat : Dosisnya adalah 0,5 mg – 9 mg secara
IM atau IV
c. Dopamine
1). Indikasi :
- Payah jantung akut dan bahaya bagi ginjal pada keadaan syok
PROSEDUR (syok setelah operasi,syok septik).
- Perbaikan fungsi jantung dan ginjal selama pernafasan buatan
RJP.
- Intosikasi akut obat-obat anti aritmia, barbiture, karbromal
dan senyawa –senyawa lain yang disekresikan melalui ginjal.
2). Cara pemberian :
- Obat ini hanya untuk disuntikkan intravena
- Pengobatan intensif pada penyakit dalam :
Dosis rata-rata 200 mg/menit,3/menit kg BB (jarak dosis 175-
250 per menit).
- Pengobatan intensif pada pembedahan termasuk bedah
jantung Dosis rata-rata 450/menit, 5-6/menit/kg BB
- Pengobatan syok septik :
Dosis rata-rata 500 – 1200 mg /menit 14-17/menit/kg BB
 Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
 IGD
PERSIAPAN PASIEN KONTRAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

31/IRO/03/2016 0 1/2
DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Cara mempersiapkan pasien dengan pemeriksaan menggunakan kontras
PENGERTIAN
sebelum dilakukan pemeriksaan.
Sebagai acuan langkah-langkah persiapan pemeriksaan pasien dengan
TUJUAN
media kontras untuk memperlancar pemeriksaan radiologi.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi
KEBIJAKAN
No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

a. BNO IVP
1. Periksa ureum dan kreatinin ke instalasi laboratorium dan hasilnya
diserahkan ke petugas radiologi dan apabila memenuhi syarat
maka dilanjutkan ke point a,b,c,d.
2. Dua hari sebelum pemeriksaan radiologi, makan bubur kecap dan
minum air teh manis saja.
3. Pukul 20.00 (hari ke-2) makan terakhir.
4. Pukul 20.00 (hari ke-2) makan dulcolax tablet sebanyak 6 butir.
5. Pukul 05.00 (hari pemeriksaan) masukkan dulcolax supp
sebanyak 2 butir ke dalam dubur.
6. Pasien datang ke instalasi radiologi tanggal.........pukul.........
PROSEDUR
(sesuai dengan perjanjian) dalam keadaan puasa.
b. COLON IN LOOP
1. Dua hari sebelum pemeriksaan radiologi, makan bubur dengan
kecap dan minum teh manis.
2. Pukul 20.00 (hari ke-2) makan terakhir.
3. Pukul 20.00 (hari ke 2) makan dulcolax tablet sebanyak 6 butir.
4. Pukul 05.00 (hari pemeriksaan) masukkan dulcolax supp
sebanyak 2 butir ke dalam dubur.
5. Pasien datang ke Instalasi Radiologi tanggal.......pukul ..........
(sesuai dengan perjanjian) dalam keadaan puasa.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN PASIEN
DENGAN MEDIA KONTRAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

31/IRO/03/2016 0 2/2

c. HSG
1. Pasien diperiksa pada hari ke 9-10 menstruasi.
2. Tidak berhubungan suami istri mulai menstruasi sampai seminggu
setelah pemeriksaan.
3. Pasien datang ke Instalasi Radiologi tanggal .........pukul.........
(sesuai perjanjian).

d. OMD
Puasa minimal 8 jam.

e. CYSTOGRAFI dan URETHROGRAFI


Tidak ada persiapan khusus.
PROSEDUR Pasien pasang kateter.

f. FISTULOGRAFI
Tidak ada persiapan khusus

g. APENDICOGRAM
1. Satu hari sebelum pemeriksaan radiologi, pasien mendaftar ke
bagian radiologi untuk mendapatkan resep media kontras barium
sulfat oleh dokter spesialis radiologi.
2. Pada malam hari, sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien minum
barium sulfat ± 2 gelas dan langsung dilanjutkan puasa 6- 8 jam
pada pagi harinya pasien datang ke radiologi untuk dilakukan foto
rontgen.

 Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT
 Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

You might also like