You are on page 1of 19

PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN

CEILING THOSIBA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

13/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen CEILING THOSIBA
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen CEILING
TUJUAN
THOSIBA

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Putar saklar pada generator listrik keposisi ON kemudian tekan
tombol hijau.
2. Tekan tombol power ON pada meja kontrol pesawat sinar-X
3. Tekan tombol pengaturan grid pada meja kontrol pesawat sinar-X
4. Atur besar kV, mAs dan focal spot
5. Atur posisi pasien, sesuaikan kaset dan tube sesuai objek yang
difoto
6. Nyalakan kolimasi pada tube, atur luas kolimasi penyinaran
PROSEDUR
7. Tekan setengah tombol untuk ready lalu tekan tombol ekspose
untuk mengeluarkan sinar-X.
8. Bila pemeriksaan sudah selesai, kembalikan KV, mAs pada posisi
paling kecil dan matikan pesawat dengan menekan tombol OFF
9. Tekan tombol merah pada generator dan kembalikan saklar pada
posisi OFF pada panel control.

-
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
CIELING SIMADZU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

14/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
DIREKTUR,
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016
Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen Cieling Simadzu
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen Cieling
TUJUAN
Simadzu
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Putar saklar pada generator listrik keposisi ON kemudian tekan
tombol hijau.
2. Naikkan tombol power ON pada meja kontrol pesawat sinar-X
3. Atur besar kV dan mAs
4. Atur posisi pasien, sesuaikan kaset dan tube sesuai objek yang difoto
5. Nyalakan kolimasi pada tube, atur luas kolimasi penyinaran
PROSEDUR 6. Tekan dan tahan Hand-swich atau tombol ekspose untuk
mengeluarkan sinar-X.
7. Bila pemeriksaan sudah selesai, kembalikan KV, mAs pada posisi
paling kecil dan matikan pesawat dengan menurunkan tombol OFF
8. Tekan tombol merah pada generator dan kembalikan saklar pada
posisi OFF pada panel control.

UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN PESAWAT USG
Voluson S6 GE
No. Dokumen No. Revisi Halaman

15/IRO/03/2016 0 1/2

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si


NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat ultrasonografi (USG) Voluson S6 GE.
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat Ultrasonografi (USG)
TUJUAN
agar sesuai dengan prosedur pemakaian alat.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Pastikan semua rangkaian USG terpasang dengan benar melalui


stabilizer.
2. Hubungkan pesawat dengan jaringan listrik 220 volt.
3. Nyalakan stabilizer dengan menekan tombol power ON
4. Soft Spot LCD dan Softkey LCD muncul pada keyboard.
5. Tekan tombol push Button TV Monitor.
6. Tunggu sejenak hingga kaster monitor muncul.
7. Setelah kaster monitor muncul tunggu hingga video display USG
PROSEDUR tampak.
8. Masukkan identitas pasien dan tanggal pemeriksaan lewat
keyboard.
9. Atur time gain compensation (TGC) menurut kebutuhan.
10. Atur brightness/ contrast/ vertical zine/ colour/ pada TV monitor.
11. Atur Soft Spots sesuai kebutuhan.
12. Posisikan pasien yang akan diperiksa.
13. Oleskan jelly pada obyek yang akan diperiksa.
PENGOPERASIAN PESAWAT USG
Voluson S6 GE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

15/IRO/03/2016 0 1/2

14. Tempelkan elektroda probe pada obyek yang sebelumnya diberi


jelly secara perlahan dan teliti.
15. Cari pulsa doppler pada obyek sambil melihat pada TV monitor
gambar yang jelas,tajam dan terbaca.
16. Atur linage sesuai kebutuhan dalam pembacaan.
17. Tekan frezee pada keyboard dan gambar terkunci.
PROSEDUR
18. Tekan tombol print dan gambar keluar.
19. Setiap selesai pemeriksaan pesawat di off kan elektrode probe
dibersihkan dan kabel-kabel dirapikan.
20. Matikan Monitor, printer, stabilizer secara berurutan lalu cabut stop
kontak.

UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN AUTOMATIC PROCESSING
Kodak

No. Dokumen No. Revisi Halaman

16/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian automatic processing di kamar gelap radiologi.
Sebagai pedoman dalam pengoperasian automatic processing agar
TUJUAN
terhindar dari kesalahan prosedur.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Pastikan kondisi Automatic Processing sudah terisi Developer, Fixer
dan air secara berurutan.
2. Sambungkan seluruh selang pembuangan dan saluran air.
3. Hubungkan Automatic Processing dengan jaringan listrik 220 Volt.
4. Hidupkan Automatic Processor dengan menekan tombol power ON.
5. Awal pemakaian tunggu beberapa menit sampai indikator ready
menyala.
6. Tutup pintu kamar gelap.
7. Matikan lampu penerangan, hanya lampu safelight yang boleh
menyala.
8. Ambil kaset yang telang terekspose dalam transfer box .
PROSEDUR 9. Keluarkan film dari kaset serta isi kembali kaset dengan film baru.
10. Beri identitas dengan ID Printer yang tersedia.
11. Buka penutup tempat film pada Automatic Processing.
12. Masukan film secara perlahan sampai tertarik oleh Automatic
Processing.
13. Tunggu sampai Automatic Processing berbunyi menandakan film
telah masuk seluruhnya.
14. Tutup tempat film pada Automatic Processing.
15. Tunggu sampai film keluar
16. Matikan Automatic Processing dengan menekan tombol OFF
17. Cabut kabel dari stop kontak listrik.

UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN AUTOMATIC PROCESSING
AGFA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

17/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian automatic processing di kamar gelap radiologi.
Sebagai pedoman dalam pengoperasian automatic processing agar
TUJUAN
terhindar dari kesalahan prosedur.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Pastikan kondisi Automatic Processing sudah terisi Developer,
Fixer dan air secara berurutan.
2. Sambungkan seluruh selang pembuangan dan saluran air.
3. Hubungkan Automatic Processing dengan jaringan listrik 220 Volt.
4. Hidupkan Automatic Processor dengan menekan tombol power
ON.
5. Awal pemakaian tunggu beberapa menit sampai indikator ready
menyala.
6. Tutup pintu kamar gelap.
7. Matikan lampu penerangan, hanya lampu safelight yang boleh
menyala.
8. Ambil kaset yang telang terekspose dalam transfer box .
PROSEDUR
9. Keluarkan film dari kaset serta isi kembali kaset dengan film baru.
10. Beri identitas dengan ID Printer yang tersedia.
11. Buka penutup tempat film pada Automatic Processing.
12. Masukan film secara perlahan sampai tertarik oleh Automatic
Processing.
13. Tunggu sampai Automatic Processing berbunyi menandakan film
telah masuk seluruhnya.
14. Tutup tempat film pada Automatic Processing.
15. Tunggu sampai film keluar
16. Matikan Automatic Processing dengan menekan tombol OFF
17. Cabut kabel dari stop kontak listrik.

UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
MOBILE HITACHI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
18/IRO/03/2016

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen Mobile Hitachi
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen Mobile
TUJUAN
Hitachi.

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Hubungkan pesawat dengan jaringan listrik 220 volt.
2. Tekan tombol power ON pada kontrol pesawat sinar-X
3. Atur besar kV, mAs dan focal spot
4. Atur posisi pasien, sesuaikan kaset dan tube sesuai objek yang
difoto
5. Nyalakan kolimasi pada tube, atur luas kolimasi penyinaran
6. Tekan setengah tombol untuk ready lalu tekan tombol ekspose
PROSEDUR
untuk mengeluarkan sinar-X.
7. Bila pemeriksaan sudah selesai, kembalikan KV, mAs pada
posisi paling kecil dan matikan pesawat dengan menekan
tombol OFF
8. Putus hubungan jaringan listrik.

-
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
MOBILE sanghai GUANGZENG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

18/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen Mobile Sanghai
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen Mobile
TUJUAN
Sanghai.

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Hubungkan pesawat dengan jaringan listrik 220 volt.
2. Tekan tombol power ON pada kontrol pesawat sinar-X
3. Atur besar kV, mAs dan focal spot
4. Atur posisi pasien, sesuaikan kaset dan tube sesuai objek yang
difoto
5. Nyalakan kolimasi pada tube, atur luas kolimasi penyinaran
6. Tekan setengah tombol untuk ready lalu tekan tombol ekspose
PROSEDUR
untuk mengeluarkan sinar-X.
7. Bila pemeriksaan sudah selesai, kembalikan KV, mAs pada
posisi paling kecil dan matikan pesawat dengan menekan
tombol OFF
8. Putus hubungan jaringan listrik.

-
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
DENTAL ASAHI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

19/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen Dental asahi
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen Dental Asahi

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Hubungkan pesawat dengan jaringan listrik 220 volt.
2. Tekan tombol power ON pada kontrol pesawat sinar-X
3. Pilih Parameter Faktor Eksposi.
4. Atur posisi pasien,
5. Posisikan Conus Tegak lurus Film
PROSEDUR 6. Tekan tombol ekspose untuk mengeluarkan sinar-X.
7. Bila pemeriksaan sudah selesai, kembalikan Parameter Faktor
eksposi pada posisi netral.
8. Putus hubungan jaringan listrik.

-
UNIT TERKAIT
PENGOPERASIAN PESAWAT MSCT BRIGHTSPEED
16 SLICE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

20/IRO/03/2016 0 1/2

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen MSCT BritghtSpeed 16 Slice
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen MSCT

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Tekan tombol power di depan konsol operator, maka
kemudian sistem akan secara otomatis me-restart.

2. Melakukan pemanasan tabung dengan langkah berikut :

PROSEDUR
PENGOPERASIAN PESAWAT MSCT BRIGHTSPEED
16 SLICE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

20/IRO/03/2016 0 2/2

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
3. Melakukan kalibrasi udara ( Fast Cals ) dengan langkah berikut :

4. Pengaturan Pasien dan Pemindaian Scout dengan langkah berikut:

5. Untuk mematikan dengan langkah berikut :

Pada monitor muncul “sysmtem halte” tekan tombol power pada konsol
operator
UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
INSTRUMENTARIUM PANORAMIC

No. Dokumen No. Revisi Halaman

21/IRO/03/2016 0 1/2

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian pesawat rontgen Instrumentarium Panoramic
Sebagai pedoman dalam pengoperasian pesawat rontgen
TUJUAN
Instrumentarium Panoramic

Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan


KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

PROSEDUR
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
INSTRUMENTARIUM PANORAMIC

No. Dokumen No. Revisi Halaman

21/IRO/03/2016 0 2/2

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003

UNIT TERKAIT -
PENGOPERASIAN ID CARD AGFA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

22/IRO/03/2016 0 1/1

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Cara pengoperasian ID Card
Sebagai pedoman dalam pemberian ID Card untuk identitas pasien
TUJUAN
pada foto rontgen.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .

1. Hubungkan alat dengan jaringan listrik PLN tegangan 220 Volt


2. Pastikan lampu pada alat ID Card dalam kondisi bisa menyala.
3. Masukkan identitas pasien pada alat ID Card.
4. Ambil kaset yang belum /telah terekspose.
PROSEDUR 5. Print pada Window Kaset.
6. Letakkan dan tekan kaset.
7. Film yang telah diberi identitas siap diproses.
8. Cabut ID Card dari stop kontak apabila tidak digunakan lagi.

-
UNIT TERKAIT
PENGGUNAAN ALAT LIFE SAVING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

02 1/2
23/IRO/03/2016

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
Alat-alat yang digunakan untuk pertolongan hidup dasar pada kasus-
PENGERTIAN
kasus kegawatdaruratan
Sebagai acuan pedoman penggunaan alat life saving untuk
TUJUAN mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadaan
yang mengancam jiwa.
Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Radiologi No. 188.47/44.2/06/35 Tahun 2016 .
1. Lakukan tindakan dengan alat live saving sesuai dengan kasus atau
keadaan penderita.
2. Observasi keadaan penderita.
1. Jika sudah selesai dipakai alat dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya.
2. Adapun kegunaan dan cara penggunaan setiap alat live saving adalah
sebagai berikut :
a. Oksigen lengkap
1) Kegunaan :
Untuk membantu mengatasi :
PROSEDUR
- Anoksia, Hipoksia, Syok, Dysphoe, Sianaosis, Koma.
- Kelumpuhan alat-alat pernapasan
- Selama narcose umum
- Trauma paru-paru
2) Cara penggunaan :
- Manometer dipasang dimulut tabung dalam posisi tepat
- Penutup manometer dibuka untuk mengetahui apakah udara
keluar atau tidak.
PENGGUNAAN ALAT LIFE SAVING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

23/IRO/03/2016 02 2/2

- Tabung oksigen didekatkan ke penderita


- Kemudian slang tabung oksigen dimasukkan ke lubang hidung
atau mulut penderita
- Atur pemberian oksigen sesuai instruksi dokter
- Perhatikan reaksi penderita.
- Setelah selesai kembalikan alat pada tempatnya.
b. Suction
1). Kegunaan
Mengatasi penyumbatan pada saluran nafas dengan cara
penyedotan atau penghisapan.
2). Cara penggunaan:
a. Kontrol air yang ada di botol pada alat suction
b. Kontrol juga pipa atau slang dan pastikan tidak bocor.
c. Siapkan air bersih pada baskom.
d. Pastikan power dalam posisi OFF sebelum mesin suction
PROSEDUR
dialiri arus listrik
e. Masukkan kabel pada stop kontak, tekan power pada posisi
ON dan pastikan mesin suction dapat beroperasi dengan
mencoba pada air bersih yang telah disediakan.
f. Lakukan penyedotan atau penghisapan sesuai kebutuhan dan
bersihkan slang setiap selesai penyedotan dengan
menggunakan air bersih.
g. Setelah selesai digunakan matikan power dan cabut kabel
dari stop kontak.
h. Bersihkan botol yang penuh dengan kotoran dan diisi
kembali
dengan air desinfektan sesuai dengan batas yang ada.
i. Bersihkan slang dan alat tersebut
j. Kembalikan alat pada tempatnya.

UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat


Tabel Eksposi
Pemeriksaan Proyeksi Tegangan(KV) Arus(mA) mAs Grid
Thorax AP/PA/Lateral 46 200 16 -
BNO Supine 60 200 40 +
Lumbosacral AP/Lateral 65/75 200 40/60 +
Thoracal AP/Lateral 65/75 200 40/60 +
Manus AP / Lateral 42 200 4 -
Antebrachi AP / Lateral 42 200 8 -
Cubiti AP / Lateral 42 200 12 -
Wrist Joint AP / Lateral 42 200 12 -
Humerus AP / Lateral 42 200 12 -
Pedis AP / Lateral 42 200 8 -
Ankle AP / Lateral 42 200 12 -
Cruris AP / Lateral 42 200 12 -
Genue AP / Lateral 46 200 16 -
Femur AP / Lateral 50 200 16 +
Pelvis AP 60 200 40 +
Cranium AP / Lateral 60 200 40 +
Os nasal Lateral 42 200 12 +
Waters PA 70 200 60 +
Cervical AP / Lateral/Oblique 50 200 20 -

Tabel Eksposi

Pemeriksaan Tegangan mA s
(kV)
Gigi susu bawah 70 7 0,04
Gigi taring bawah 70 7 0,13
Gigi susu atas 70 7 0,30
Gigi taring atas 70 7 0,60
Geraham 70 7 0,80
Tabel eksposi Pesawat Siemen

No. Dokumen No. Revisi Halaman

02 1/2
23/IRO/03/2016

DITETAPKAN
Tanggal Terbit DIREKTUR,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
01/03/2016 Dr. PRAMESTI GRIANA DEWI, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Data table Eksposi

Tabel Eksposi Pesawat Siemen

Pemeriksaan Tegangan mAs


(kV)
Thorax Kurus 43 8
Thorax Sedang 46 12
Thorax Gemuk 50 16
Tabel 8. Contoh Tabel Eksposi Pesawat KXO-32S Toshiba
Pemeriksaan Proyeksi Tegangan (kV) Arus (mA) mAs
Thorax AP/PA/Lateral 50 200 25
Thorax anak AP/PA/Lateral 42 200 6,4
BNO Supine 65 200 44
Lumbosakral AP/Lateral 65 200 44
Thorakal AP/Lateral 60 200 40
Manus AP / Lateral 42 200 5,6
Antebrachi AP / Lateral 42 200 8
Cubiti AP / Lateral 42 200 8
Humerus AP / Lateral 42 200 12,6
Pedis AP / Lateral 42 200 6,4
Ankle AP / Lateral 42 200 12,6
Cruris AP / Lateral 42 200 12,6
Genu AP / Lateral 44 200 16
Femur AP / Lateral 44 200 16
Pelvis AP 60 200 32
Cranium AP / Lateral 58-60 200 32

You might also like