Professional Documents
Culture Documents
Merupakan penyakit inflammatory kronis melibatkan artikulasi spine dan jaringan lunak yang melekat
Gejala klinis :
- Postur kepala tidak sempurna karena lesi vertebral
- Keluhan yang sering ialah sakit, kaku, keterbatasan gerak, kadang terdapat ankylosis
- Extraarticular manifestasion seperti iritis, uveitis, gejala penyakit jantung
Radiograf :
- Erosi kondil dan fossa, osteophyte formation, subchondral sclerosis. Pada penyakit lebih lanjut dapat
terjadi penyempitan ruang sendi
Perawatan :
- Mengurangi beban dengan splint acrylic
- Obat-obatan dengan efisiensi yang telah terbukti seperti sulphasalazine
- Intervensi bedah terbatas pada pasien dengan crippling yang parah
1) Rheumatoid Arthritis (RA)
Rheumatoid arthritis merupakan suatu penyakit autoimun yang lebih dominan menyerang sendi
diarthrodial. RA dapat menyerang berbagai usia. Juvenile RA (Still’s Disease) memiliki keparahan yag
beragam.
Etiologi :
- Kerentanan genetik
- Respon autoimmune
- Naiknya antigem HLA-DR4, berkorelasi dengan naiknya level faktor rheumatoid
Patofisiologi :
- Proliferasi membran synovial dan pertumbuhan yang berlebihan menyebabkan erosi pada articular
cartilage dan tulang subkondral. Setelah cidera mikrovaskular, sel synovial berproliferasi, bengkak, dan
terinfiltrasi oleh sel mononuklear dan T-limfosit. Produksi mediator inflamasi yang distimulasi oleh sel RA
menyebabkan produksi proteinase dan prostaglandin. Kolagenase bertanggung jawab atas erosi typical
yang terlihat pada permukaan sendi.
Gejala klinis :
- Sakit yang intermitten, bengkak, keterbatasa gerak yang progresif
- Sendi tangan dan kaki yang pertama kali terkena
- Preauricular joint pain saat mengunyah dan bergerak
- Menurunnya cakupan gerak dan kekakuan
- Gaya kunyah menurun, otot menjadi lunak
- Clicking, crepitus, lunaknya sendi saat dipalpasi
- Keterbatasa gerak terjadi saat tulang hancur dan ruang sendi terisi oleh jaringan scar sehingga
menyebabkan fibrous ankylosis
- Oklusi Class II progresif berkembang, menyebabkan penampakan bird-face jika penyakit terjadi pada
anak-anak
Radiograf :
- Jika level kerusakan terjadi pada jaringan lunak maka tidak terlihat pada radiograf. Kerusakan akan
terlihat saat proses telah berkelanjutan. RA yang lebih lanjut akan memperlihatkan pemendekkan ramus
posterior, kontak oklusal posterior yang prematur, dan antegonial notching
Perawatan :
- Metode konservatif berupa terapi obat-obatan :
Obat-obatan antiinflamasi (salisilat, NSAID, kortikosteroid), soft diet, menghindari pergerakan rahang yang
berlebihan
Jika NSAID kurang efektif maka penyakit dimodifikasi dengan obat-obatan anti rematik seperti
hydroxychloroquine, gold, penicillamine, atau agen cytotoxic seperti methotrexate atau
cyclophosphamide
Drug of choice pada juvenile RA adalah methotrexate
Intra-articular steroid merupakan kontraindikasi pada fase akut
Bedah disiapkan untuk intractable pain dan koreksi komplikasi mencakup ankylosis dan micrognathia
- Metode bedah :
High condylectomy merupakan pilihan prosedur untuk intractable pain
Arthroplasty untuk rekonstruksi total sendi menggunakan alloplast
Synovectomy
2) Psoriatic Arthritis
Menyerupai RA tetapi berasosiasi dengan psoriasis, suatu penyakit kulit. Eksaserbasi kulit dan remission
of joint disturbance dengan lesi kulit membedakannya dengan RA. Tes serologis untuk rheumatoid fever
ialah negatif. Insiden tinggi pada wanita.
Etiologi :
- Komponen genetik
- Kehadiran antigen HLA-B27
Gejala klinis :
- Keterlibatan TMJ dideskripsikan sebagai episodic, tiba-tiba, dan biasanya unilateral
- Keterbatasan gerak
- Kaku saat pagi, krepitus, kehilangan interincisal opening
- Pada penyakit lanjut dapat terjadi ankylosis
Diagnosis :
- Diagnosis ditegakkan saat ada arthrosis pada pasien dengan psoriatic atau lesi kulit
- Assymetric joint involvement
- Test negatif untuk rheumatoid fever
- Absence of nodules rheumatoid
- Hyperuricaemia pada 20% kasus
Radiograf :
- Keterlibatan TMJ pada early psoriatic arthritis tampak di radiograf sebagai erosi, flattening kepala kondil,
osteoporosis, dan joint space narrowing
Laboratory findings :
- Hypoproliferatif anemia
- Elevated ESR
Treatment :
- Treatment sistemis
- Mengurangi beban pada sendi
- Pada kasus yag parah, immunosupressive agent seperti methotrexate dapat digunakan
Fraktur kondil :
- Fraktur dislokasi kepala kondil dapat menyebabkan gangguan mekanis dan gerakan rahang yang
terbatas