You are on page 1of 2

Tabel 1: Rangkuman interpretasi status gizi menurut IMT SDN 59 Kec.

Wenang, Kota Manado

Status Gizi
Kelas
Kurus Normal Overweight Obesitas
1 1 6 - -
2 - 5 - -
3 - 3 - -
4 - 5 - 1
5 1 - 1 -

Tabel 2: Rangkuman interpretasi status gizi menurut IMT SDN 61 Kec. Wenang, Kota Manado

Status Gizi
Kelas
Kurus Normal Overweight Obesitas
1 1 6 - -
2 1 4 - 1
3 1 4 1 -
4 2 2 2 1
5 3 10 - -

Tabel 3: Rangkuman interpretasi status gizi menurut IMT SDN 62 Kec. Wenang, Kota Manado

Status Gizi
Kelas
Kurus Normal Overweight Obesitas
1 1 3 - -
2 - 9 - 1
3 - 9 - 3
4 1 8 1 -
5 1 9 1 -

Tabel 4: Rangkuman interpretasi status gizi menurut IMT SDN 63 Kec. Wenang, Kota Manado

Status Gizi
Kelas
Kurus Normal Overweight Obesitas
1 3 4 2 -
2 1 6 - 1
3 - 7 1 -
4 1 8 2 1
5 - 6 2 -
Dari jumlah total sampel yakni 159 anak dari keempat sekolah diatas, didapati anak dengan status gizi
normal 115 anak, kurus 19 anak, overweight 15 anak, dan obesitas 10 anak. Penilaian status gizi pada
anak sangat penting, karena diseluruh dunia satu-satunya penyebab terpenting retardasi pertumbuhan
adalah kekurangan gizi. Sebaliknya, anak-anak dengan status gizi overweight dan obesitas juga
memerlukan perhatian khusus. Obesitas pada usia anak akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan
pada usia remaja dan dewasa, yakni penyakit diabetes, darah tinggi, stroke dan berbagai
kelainan/penyakit kronis lainnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang. Faktor langsung yang mempengaruhi status
gizi adalah makanan dan penyakit. Faktor tidak langsung termasuk didalamnya adalah ketahanan
pangan keluarga, pola pengasuhan anak, dan pelayanan kesehatan dan lingkungan. Pada penelitian ini,
peneliti tidak melakukan pengambilan data status kesehatan, makanan yang dikonsumsi, status ekonomi
keluarga, pola asuh, dan pelayanan kesehatan dan lingkungan pada responden sehingga analisis faktor
yang mempengaruhi status gizi tersebut tidak dapat dilakukan.

Kesimpulan dan Saran

Dari hasil penelitian, status gizi anak usia sekolah menurut Indeks Masa Tubuh (IMT)
di kec. Wenang yang diwakili empat sekolah diatas, sebagian besar masih dalam batasan
normal. Hal ini merupakan indikator positif dalam meghadapi masalah gizi di masa akan
datang. Pihak sekolah disarankan mengeluarkan peraturan yang menginstruksikan para siswa
untuk membawa bekal makanan yang bergizi seimbang dari rumah sehingga gizinya tidak
kurang atau berlebih. Ucapan terimakasih disampaikan kepada sekolah yang menjadi lokasi
penelitian atas izin penelitian serta atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.

You might also like