You are on page 1of 6

Peneliti : selamat pagi mbak risma

Responden : selamat pagi

Peneliti : begini mbak saya dari pascasarjana PGRI, ingin sedikit tau
tentang K13 selama pembelajaran bahasa indonesia di
homeschooling itu bagaimana sih, boleh ?

Responden : iya boleh

Peneliti : oke langsung saja ya mbak, gimana sih mbak pendapat mbak
dengan adanya perubahan kurikulum ini ?

Responden : kalau pendapat saya itu tidak masalah, sebenarnya hanya


perbedaan cara berfikir yang diawali dengan bertanya, mengamati,
eksplorasi, menyimpulkan. Nah disitu juga tuntutan keilmiaan
lebih ke kurikulum 2013 itu walaupun ada embel-embel yang harus
diisi .

Peneliti : jadi secara tidak langsung lebih komplicated dari pada yang
KTSP ya.

Kemudian menurut mbak sendiri pergantian dari K2006 ke K13 itu


bagaimana ?

Responden : mrnurut saya itu bukan pemutusan kebijakan tapi itu dari menteri
lah menurut saya pendidikan berfikir bahwa KTSP belum
membawa perubahan seperti yang diinginkan kita sekarang.

Peneliti : kemudian ketika bicara tentang pergantian kurikulum tadi,


menurut mbak apa sih yang diharapkan pemerintah dari pergantian
kurikuulum kita ini ?

Responden : kalau menurut saya itu sudah baik ya, karena pemerintah ingin
kualitasnya meningkat harapannya, karena yaitu mereka tidak
mengerti keadaan dilapangan sehingga berdasarkan pengamatan
saja dan tidak mengerti apa yang harus ditingkatkan. Tapi pada
prinsipnya itu sudah bagus.

Peneliti : jadi harapan dari pemerintah itu bagus ya untuk pendidikan di


indonesia

Responden : iya

Peneliti : secara tidak langsung ada tidak sih mbak perbedaan K13 di
sekolah formal dan di homeschooling?

Responden : perbedaannya tidak ada, sama saja

Peneliti : basicnya sama ya

Responden : iya sama saja

Peneliti : kemudian kalau dari segi sosialisasi yang mbak dapatkan apakah
sudah sering mengikuti diklat ?

Responden : sudah sering

Peneliti : berapa kali kalau boleh tahu ?

Responden : diklatnya 3x

Peneliti : apakah itu cukup mbak sebagai modal untuk melaksanakan K13 ?

Responden : diklat itu perlu disosialisasi , kalau saya kan ikut sudah 3x, hanya
saja ahirnya tergantung kepada penafsiran masing-masing guru,
karena ternyata tutor atau pengejaranya yang memberikan
pelatihan itu ditanya sering beda pendapat maunya seperti apa, nah
belum ada penafsiran yang utuh larena tidak ada persamaan
persepsi jadi yang membuat kita menjadi bingung sebagai tutor.

Peneliti : jadi harus sering-sering diklat ya mbak.


Nah kalau dari langkah-langkah penyususnan RPP nya sendiri
menurut mbak bagaimana langkah-lamgkah penyusunannya ?

Responden : kalau langkah-lamgkah penyusunannya kurikulum 2013 itu


harusnya ada kompetisi inti ya yang berjumlah 4, penilaian
spiritual, sosialisasi yang dimuat dicantum dalam tulisan, kalau
KTSP itu kan tidak ada tapi guru tetap menyampaikan spiritual dan
sosial dll, yang saya tidak setuju itu adalah maslah penilaian yang
ada dalam kurikulum 2013 karena ya itu td sangat idealis dan kalau
bisa diterapkan, bagus sih untuk diterapkan tapi pada kenyataannya
sulit untuk diterapkan.

Peneliti : jadi kaya ada kontra gitu ya mbak

Responden : iya, coba deh mbak bayangkan guru disuruh menilai kognitif,
spiritual, dan kepribadian. Nah ada sekitar 5-10 penilaian, kita
diminta menilai peserta didik satu per satu, sementara siswa SMA
kan banyak, waktu kita habis untuk menilai. Dan juga saya lihat
penilaian ini di adopasi oleh penilaian anak SD dan TK.

Peneliti : berarti secara tidak langsung penilaiannya itu lebih ribet ya mbak
?

Responden : iya ribet

Peneliti : oke, itu tadi kanm penilaian dan RPP nya dan langkah-
langkahnya. Sekarang yang ingin saya tanyakan kalau berkaitan
dengan modul dan sumber belajar apakah modul untuk guru
biasanya dijadikan pedoman dalam melaksanakan K13 ?

Responden : modul itu sudah diberikan dan kita para guru diminta menilai
apakah itu sudah cocok atau belum. Nah disitu ada dua buku yang
sudah ada, satu yang sudah ada itu lumaayan, yang satunya itu
menurut saya itu kurang cocok karena penulisannya itu bukan
orang bahasa indonesia.
Peneliti : kemudian mbak ada tidak sih modul tambahan dari
homeschooling itu sendiri ?

Reponden : ada

Peneliti : modulnya itu menyesuaikan dengan paketnya untuk kelas 10, 11


dan 12

Responden : ada

Peneliti : oke, terus selanjutnya mbak kalau tadi sudah modul. Apasih
evaluasi yang mbak gunakan dalam K13 ini sendiri ?

Responden : kalau evaluasi yang digunakan, mereka menggunakan penilaian


yaitu berupa sikap, sosial, spiritual, dan masih banyak. Tapi
maunya itu bagus terutama tentang berpikir ilmiah. Itu yang lebih
diutamakan berpikir ilmiah.

Peneliti : berarti sensitif

Responden : iya

Peneliti : terus menurut mbak, kan tadi suah RPP , sekarang metode yang
sering mbak gunakan untuk melihat pencapaian siswa ?

Responden : itu hanya penilaian ya, misalkan kita menerapkan metode diskusi,
cara melihat, tetapi tidak realistis dan juga membuat guru jadi
enak, seandainya salah penafsiran gitu. Siswa yang bekerja tetapi
guru yang enak. Nah kalua misalnya semua dalam penafsirannya
seperti itu ya siswanya susah untuk belajar dan mengerti.

Peneliti : terus mbak kalau dari metode yang paling cocok untuk siswa
metode apa ?

Responden : metode yang digunakan itu tergantung siswanya, kita melihat


dulu setiap harinya, karakter siswanya seperti apa.
Peneliti : berarti tergantung karakter dan kebutuhannya

Responden : kemudian apasih mbak kelebihan dari K13 ini ?

Responden : kalau kelebihan K13 itu perta amembuka kesempatan kepada


siswa menjadi lebih mengekspolre kemampuan mereka
dibandingkan KTSP, tetapi harus didukung juga dengan
kesempatan siswa itu mengeksplore harus didukung oleh apa,
fasilitas yang bagus, tapi semantara kekurangannya itu tugasnya
terlalu banyak, sehingga memberatkan siswa dalam pelakasnaan
tadi mengeksplorasi kemampuan mereka gitu.

Peneliti : terus kalau ada kelebihan pasti ada kekurangan kan, apasih
kkekurangan kari K13?

Responden : tadi kan mengeksplosari kemampuan, dibidang itu kan lebih


dibandingkan KTSP , sedngkan kekurangannya itu tadi tugasnya
terlalu banyak sehingga memberatkan siswa.

Peneliti : jadi siswa merasa terbebani ya mbak ?

Responden : iya terbebani karena tugas

Peneliti : sudah efektif belum sih mbak K13 di homeschooling primagama?

Responden : kalau pelaksanaan kurikulum itu belum efektif, hanya saja


berjalan setengah tahun untuk sebuah perubahan besar , tetapi
dalam pembelajaran sudah membantu siswa.

Peneliti : apa saja sih mbak kendala yang dihadapi dalam K13 ini ?

Responden : kendalanya itu pertama dengan IPTEK, karena terkadang terjadi


gangguan jaringan mislanyan sinyal, atau kuota habis dan juga
buku-buku pendukung diperpustakaan itu sangat kurang kalau
menurut saya
Peneliti : nah kalau yang siswanya belajar dirumah, berarti koneksi
internetnya dari pribadi dong bukan dari homeschooling nya?

Responden : iya dari pribadi , karena disetiap rumah itu kan sudah
menggunakan wifi.

Peneliti : berarti itu sudah bukan tanggungjawab pihak homeschooling lagi


ya

Responden : iya

Peneliti : apasih mbak solusi dari kendala tadi?

Responden : kalau solusinya memberikan......... kepada siswa secara bertahap


untuk mengeksplorasi sendiri , guru juga harus updet topik apa
ajaran yang baik dari hardware maupun sofeware , sehingga dapat
membimbing siswa apabila misalnya mereka mengalami kesulitan.

Peneliti : jadi secara tidak langsung ada kontribusi dari guru dan siswa

Responden : iya

Peneliti : oke mbak terimakasih atas bantuannya

You might also like