You are on page 1of 8

HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

DISUSUN OLEH :

1. SITI SAYIDATINA FATIMATU ZAHRO 1811010003


2. SRI RAHAYU 1811010024
3. RIZKA NURUL ATIQOH 1811010041
4. SULASTRI 1811010062
5. DEVI NUR FATJRIANTI 1811010066
6. NUR SYAHRUL SAFINAH 1811010067

PRODI KEPERAWATAN D III


FAKULAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hematologi dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran mengenai sel darah, organ
pembentuk darah, dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna merah
pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak
oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen
atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan oleh
adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory protein) yang mengandung
besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke
hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan hematologi ?
2. Bagaimana anatomi hematologi ?
3. Apa saja fungsi hematologi ?
4. Apa saja komponen hematologi ?
5. Apa yang dimaksud dengan sisitem imunologi ?
6. Apa fungsi sistem imun ?
7. Apa macam-macam dari sistem imun ?
8. Apa saja macam macam pathogen ?

1.3 Tujuan Penulisan


Dengan mempelajari teori ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang
hematologi dan imunologi.

1.4 MANFAAT
1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan hematologi.
2. Dapat mengetahui anatomi hematologi.
3. Dapat mengetahui fungsi hematologi.
4. Dapat mengetahui komponen hematologi.
5. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan imunologi.
6. Dapat mengetahui fungsi sistem imun.
7. Dapat mengetahui macam macam sistem imun.
8. Dapat mengetahui macam macam pathogen.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Hematologi
Hematologi adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

B. Anatomi Hematologi
Sistem hematologi tersusun atas hematologi dan tempat hematologi di produksi, termasuk
sumsum tulang dan nodus limpa. Hematologi adalah organ khusus yang berada dengan organ
lain karena berbentuk cairan. Hematologi merupakan medium transport ubuh, volume
hematologi manusia sekitar 7% - 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter.

C. Fungsi Hematologi
Fungsi Hematologi antara lain :
1. Untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh.
2. Mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme.
3. Sebagai pertahanan terhadap virus atau bakteri.

D. Komponen - komponen Hematologi


Hematologi terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1. Plasma Hematologi , bagian cair hematologi yang sebagian besar terdiri dari air,
elektrolit, dan protein hematologi
2. Butir – butir hematologi (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen – komponen
berikut :
a. Eritrosit (sel darah merah)
sel darah merah jelas adalah jenis sel darah yang paling banyak di dalam tubuh
manusia. Hemoglobin dianggap sebagai bagian dalam eritrosi, yakni sebuah
biomolekul yang bisa menjadi pengikat oksigen. Oksigen yang diambil hemoglobin
adalah dari insang dan paru-paru.

Ciri ciri

 Pada sel-sel darah merah, eritrosit merupakan bagian utamanya dan ada
terkandung sekitar 5 miliar eritrosit per mililiter darah.
 Eritrosit datang dalam bentuk lempeng bikonkaf di mana ini berbentuk piringan
dengan kedua sisi mencekung pada bagian tengah. Bentuknya lebih mirip sebuah
donat, hanya saja tidak berlubang dan hanya menggepeng saja di bagian tengahnya.
 Struktur sel darah merah adalah yang paling sederhana kalau dibandingkan dengan sel-sel
lain pada tubuh manusia.
 Sel darah merah tak mempunyai inti atau yang juga disebut dengan istilah nukleus.
 Di dalam eritrosit ada pula kandungan komponen sitoskeletal yang perannya tergolong
penting dalam penentuan bentuknya.
 Eritrosit di dalam tubuh manusia mampu membentu ATP di mana tugas ATP ini adalah
membantu agar bentuknya yang bikonkaf dapat bertahan dan membantu pula pada proses
pengaturan transpor ion.

Fungsi

1. Mendukung penentuan golongan darah


2. Mengirim oksigen ke seluruh bagian tubuh
3. Mengangkut karbondioksida untuk dikeluarkan dari dalam tubuh
4. Mengatur suhu tubuh.
5. Membantu pembuluh darah untuk melebar.
6. Menjaga kestabilan sistem daya tahan tubuh.

b. Leukosit (sel darah putih)

Sel satu ini adalah pembentuk komponen darah. Leukosit adalah tipe sel darah yang
bekerja sendiri alias independen sehingga tidaklah berasosiasi dengan jaringan maupun organ
tertentu.Itulah mengapa sel darah putih dianggap seperti organisme sel tunggal yang mampu
bergerak bebas dan bahkan mampu melakukan interaksi serta memperoleh partikel asing,
serpihan seluler, atau mikroorganisme yang menyusup. Leukosit sendiri juga diketahui tak
memiliki kemampuan bereproduksi atau membelah diri.

Ciri ciri

 Mempunyai nukleus atau yang disebut juga dengan inti sel.


 Tak mempunyai warna sama sekali.
 Jumlah sel darah putih sekitar 6.000 sampai 9.000 butir.
 Memiliki kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah.
 Pergerakannya secara ameboid atau mirib amoeba.
 Bentuknya datang dengan variasi yang cukup banyak atau dengan kata lain,
bentuknya sama sekal tak beraturan.
 Terbentuknya sel darah putih adalah didalam sumsum merah tulang pipih,
kelenjar getah bening dan limpa.
 Lama hidup sel darah putih hanya 12 – 13 hari saja.
 Memiliki kemampuan untuk berubah bentuk.
Fungsi :

1. Mengepung darah yang terserang infeksi atau sehabis cedera.


2. Memberikan perlindungan kepada tubuh dari serangan mikroorganisme pada jenis
leukosit monosit dan granulosit.
3. Menjaga daya tahan tubuh supaya tidak gampang terkena penyakit apapun.

Jenis – jenis sel darah putih :

Sejumlah jenis sel darah putih diketahui memiliki sebutan granulosit dan ini meliputi
neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sementara itu, ada 2 jenis lainnya yang diketahui tanpa
granula dan ada pada sitoplasma, yakni monosit dan limfosit.

1. Tipe sel darah putih ini berpersentase hanya kurang dari 1 persen saja di dalam tubuh
manusia.
2. Tipe sel darah putih ini berpersentase sebesar 65 persen di dalam tubuh manusia dan
neutrofil ini berkaitan erat dengan pertahanan tubuh dalam menghadapi infeksi bakteri
dan peradangan-peradangan kecil lain.
3. Tipe sel darah putih ini hanya berpersentase 4 persen saja di dalam tubuh manusia.
4. Tipe sel darah putih ini di dalam tubuh manusia hanya berpersentase 6 persen.
5. Tipe sel darah putih ini ada pada tubuh manusia dengan persentase sebesar 6 persen.
6. Tipe sel darah putih ini ada di dalam tubuh manusia dengan persentase 25 persen.

c. Plasma Darah
Plasma darah berjumlah 55 persen dari jumlah atau volume darah pada tubuh
manusia dan volume plasma darah sendiri terdiri dari 10 persen kombinasi antara faktor
koagulasi, hormon, glukosa, larutan protein, ion mineral serta karbondioksida, sedangkan
90 persennya adalah air.

Ciri ciri

1. Berwarna kuning jernih


2. Mengandung 90% air dan 7-10% merupakan zat terlarut dalam air.
3. Zat-zat yang terkandung di dalam plasma darah antara lain. Sari makanan,
hormon, enzim, mineral, antibodi, dan juga zat-zat sisa seperti dari sisa
pembakaran protein.
Fungsi :

 Sebagai pengangkut sari makanan.


 Sebagai penjaga dan pengatur keseimbangan asam basa yang ada di dalam tubuh.
 Sebagai pengangkut getah hormon yang berasal dari kelenjar buntu.
 Sebagai penjaga kestabilan suhu badan.
 Sebagai pengangkut oksigen yang kemudian disebarkan hingga ke seluruh tubuh.
 Sebagai pencegah infeksi terhadap sel-sel darah putih.
 Sebagai pengangkut hasil oksidasi yang kemudian melalui alat ekskresi perlu
dibuang.

Kandungan plasma darah :

 Zat yang merupakan hasil dari sel-sel seperti hormon, antibodi dan juga enzim.
 Asam lemak, garam mineral, kolesterol, glukosa, gliserin, dan juga asam amino
yang merupakan zat makanan dan mineral.
 Nitrogen, oksigen, karbondioksida.
 Urea, asam urat.
 Albumin, protrombin, gammaglobulin, fibrinogen, tromboplastin, dan anttheofilik
yang merupakan protein dalam darah.

E. Imunologi

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi pertahanan tubuh host
yang diperantarai oleh sel, terutama yg berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologis hipersensitifitas, alergi dan penolakan benda asing.

Fungsi

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan


mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh

2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

4. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus, parasit,


jamur, sel kanker, dll.

5. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu

6. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa& rumus kimiawi


antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan didalam Transfer
Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan ulang di masa depan.
F. Macam- Macam Pathogen

1. Virus

adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup namun memiliki materi genetik
berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan keberadaan penyakit AIDS

2. Bakteri

adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Contohnya adalah
bakteri patogen oportunis Pseudomonas sel prokariot atau eukariot yang hidup untuk
melakukan replikasi atau perbanyakan dari asam nukleat tersebut. Contoh : HIV yang
menyebabkanaeruginosa yang dapat menginfeksi paru-paru sehingga dapat menimbulkan
kematian.

3. Fungi

adalah organisme prokariot yang termasuk dalam kingdom protista dengan sekitar 75.000
spesies yang sudah diidentifikasi.

4. Protozoa

adalah gup organisme bersel satu yang sangat bervariasi dengan lebih dari 50.000 jenis.

5. Cacing

dalam usus merupakan salah satu patogen manusia yang paling umum.

Sistem Imun Alamiah/non spesifik

Sistem imun ini merupakan sistem imun yang memang sudah ada dalam tubuh.

Macam macam sistem imun alamiah :

 kulit
 gerak silia, batuk, bersin, aliran air mata, saliva dan urin, pengelupasan kulit
 mukus yang pekat pada saluran respirasi dan cerna
 ph asam pada lambung
 lysozyme (dalam saliva, air mata, sekret hidung)
 yang melisiskan sel bakteri gram positif
 sekret vagina (lebih asam setelah menstruasi)
 spermin dan zink dalam semen
 laktoperoksidase dalam asi

2. Sistem Imun Spesifik


Disebut sistem imun spesifik karena sistem imun ini memiliki mekanisme kerja yaitu mengenali
benda asing yang masuk, kemudian jika sel imun bertemu lagi dengan benda asing tersebut,
maka sel imun akan dengan cepat mengenalinya dan akan langsung menghancurkan benda asing
tersebut. sistem imun spesifik terdiri dari sistem imun humoral yang melibatkan sel limfosit B
yang akan berkembang menjadi antibodi ketika bertemu dengan benda asing.

You might also like