Professional Documents
Culture Documents
1
DO/DS: o Dorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan,
o Insomnia ketakutan, persepsi
o Kontak mata kurang o Intruksikan pasien menggunakan tehnik relaksasi
o Kurang istirahat o Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
o Berfokus pada diri sendiri
o Iritabilitas
o Takut
o Nyeri perut
o Penurunan TD dan denyut nadi
o Diare, mual, kelelahan
o Gangguan tidur
o Gemetar
o Anoreksia, mulut kering
o Peningkatan TD, denyut nadi, RR
o Kesulitan bernafas
o Bingung
o Bloking dalam pembicaraan
o Sulit berkonsentrasi
2
2 Defisiensi pengetahuan NOC : NOC :
Factor yang berhubungan : o Knowledge : disease process o Berikan penilaian tepat tentang tingkat pengetahuan
o Keterbatasan kognitif o Knowledge : health behavior pasien tentang proses penyakit yang spesifik
o Salah intepretasi informasi Kriteria hasil : o Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana
o Kurang pajanan o Pasien dan keluarga menyatakan paham tentang hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi,
o Kurang minat dalam belajar penyakit, kondisi, prognosis, dan program dengan cara yang tepat.
o Kurang dapat mengingat pengobatan o Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
o Tidak familier dengan sumber o Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur pada penyakit, dengan cara yang tepat
DS: Menyatakan secara verbal adanya yang dijelaskan secara benar o Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
masalah o Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali o Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara
DO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, apa yang dijelaskan perawatan/tim kesehatan yang tepat
perilaku tidak sesuai,peningkatan Vital sign, lainnya o Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
wajah tegang,gelisah dengan cara yang tepat
o Hindari jaminan yang tepat
o Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
o Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
akan dating dan atau proses pengontrolan penyakit
o Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
o Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
o Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas
local dengan cara yang tepat
o Intruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan
dengan cara yang tepat
3
3 Ketidak Efektifan Bersihan Jalan Nafas NOC: NIC :
berhubungan dengan: ❖ Respiratory status : Ventilation Airway sucktion
o Lingkungan ❖ Respiratory status : Airway patency ▪ Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
- Perokok pasif ❖ Aspiration Control ▪ Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
- Mengisap asap Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ▪ Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang suction
- Merokok …………..pasien menunjukkan keefektifan jalan nafas ▪ Minta pasien untuk Tarik nafas dalam sebelum suction
o Obstruksi jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil : dilakukan
- Spasme jlan nafas o Respiratori status : ventilation ▪
- Mucus dalam jumlah berlebih o Respiratory status : airway patency ▪ Berikan O2 ……l/mnt, dengan menggunakan nasal untuk
- Eksudat dalam jalan alfeoli ❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas memfasilitasi suction nasotrakeal
- Materi asing dalam jalan nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu ▪ Gunsksn slst ysng steril setiap melakukan tindakan
- Adanya jalan nafas buatan mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, ▪ Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
- Sekresi bertambah/sisa sekresi tidak ada pursed lips) kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
- Sekresi dalam bronki ❖ Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak ▪ Monitor status oksigen pasien
o Fisiologi merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan ▪ Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suction
- Jalan nafas alergik dalam rentang normal, tidak ada suara nafas ▪ Hentikan suction dan berikan oksigen apabila pasien
- Asthma abnormal) menunjukan bradikardi, peningkatan saturasi O2 dll.
- Penyakit paru obstruktif kronik ❖ Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor Airway Management
- Hiperplasi dinding bronkial yang penyebab. Buka jalan nafas dengan menggunakan tehnik chin
- Infeksi ❖ Saturasi O2 dalam batas normal lift atau jaw thrust bila perlu
- Disfungsi neuromuscular ❖ Foto thorak dalam batas normal
4
DS: ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
● Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
o Dispneu
buatan
o Kesulitan berbicara atau mengeluakan
● Pasang mayo bila perlu
suara
● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DO:
● Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
o Penurunan suara nafas
● Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
o Orthopneu ● Berikan bronkodilator :
o Cyanosis o ………………………
o Kelainan suara nafas (rales, wheezing) o ……………………….
o Kesulitan berbicara o ………………………
o Batuk, tidak efekotif atau tidak ada ● Monitor status hemodinamik
o Produksi sputum ● Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
o Gelisah ● Berikan antibiotik :
Perubahan frekuensi dan irama nafas …………………….
…………………….
● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
● Monitor respirasi dan status O2
● Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan
sekret
5
4 Ketidak Efektifan Pola Nafas berhubungan NOC: NIC:
dengan : ❖ Respiratory status : Ventilation Airway management
o Hiperventilasi ❖ Respiratory status : Airway patency ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
o Penurunan energi/kelelahan ❖ Vital sign Status ● Buka jalan nafas gunakan tehnik chin lift atau jaw thrust
o Perusakan/pelemahan muskulo- bila perlu
skeletal Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ● Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafa
o Kelelahan otot pernafasan ………..pasien menunjukkan keefektifan pola nafas, ● Pasang mayo bila perlu
o Hipoventilasi sindrom dibuktikan dengan kriteria hasil: ● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
o Nyeri ❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara ● Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
o Kecemasan nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu ● Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
o Disfungsi Neuromuskuler (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dg ● Berikan bronkodilator :
o Obesitas mudah, tidakada pursed lips) -…………………..
o Injuri tulang belakang ❖ Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak …………………….
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan ● Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
dalam rentang normal, tidak ada suara nafas ● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
DS:
abnormal) ● Monitor respirasi dan status O2
o Dyspnea
❖ Tanda Tanda vital dalam rentang normal ❖Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
o Nafas pendek
(tekanan darah, nadi, pernafasan) ❖Pertahankan jalan nafas yang paten
DO:
❖Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
o Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
❖Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
o Penurunan pertukaran udara per
❖Monitor vital sign
menit
❖Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik
o Menggunakan otot pernafasan
relaksasi untuk memperbaiki pola nafas.
tambahan ❖Ajarkan bagaimana batuk efektif
o Orthopnea ❖Monitor pola nafas
o Pernafasan pursed-lip
o Tahap ekspirasi berlangsung sangat
lama
o Penurunan kapasitas vital
o Respirasi: < 11 – 24 x /mnt
6
5 Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC :
Berhubungan dengan ❖ Respiratory Status : Gas exchange Air way managemant
Perubahan membrane alveolar – ❖ Respiratori status : ventilation ● Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
kapiler ❖ Respiratory Status : ventilation ● Buka jalan nafas, gunakan tehnik chin lift atau jaw thrust
Ventilasi - perfusi ❖ Vital Sign Status bila perlu
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. ● Identifikasi pasien apa perlu dipasang alat bantu nafas
sakit kepala ketika bangun Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria atau tidak
Dyspnoe hasi: ● Pasang mayo bila perlu
Gangguan penglihatan ❖ Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan ● Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DO: oksigenasi yang adekuat ● Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Penurunan CO2 ❖ Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari ● Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Takikardi tanda tanda distress pernafasan ● Berikan bronkodilator ;
Hiperkapnia ❖ Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas -………………….
Keletihan yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu -………………….
Iritabilitas mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan ● Barikan pelembab udara
Hypoxia mudah, tidak ada pursed lips) ● Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Kebingungan ❖ Tanda tanda vital dalam rentang normal ● Monitor respirasi dan status O2
Sianosis ❖ AGD dalam batas normal Respiratori Monitoring
(pada neonates saja) Status neurologis dalam batas normal ● Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
warna kulit abnormal (pucat, otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
kehitaman intercostal
Hipoksemia
7
Hiperkarbia ● Monitor rata – rata, kedalaman , irama, dan usaha
AGD abnormal respirasi
pH arteri abnormal ● Monitor suara nafas, seperti dengkur
frekuensi dan kedalaman nafas ● Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
abnormal hiperventilasi, cheyne stokes, biot
pernafasan abnormal ● Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
( kecepatan,irama,kedalaman) adanya ventilasi dan suara tambahan
nafas cuping hidung ● Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
gangguan penglihatan ● Observasi sianosis khususnya membran mukosa
● Catat lokasi trakea
● Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksin)
● Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2,
Suction) Inhalasi)
Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
8
6 Risiko Aspirasi NOC : NIC:
DO: ❖ Respiratory Status : Ventilation Aspiration Precaution
o Pengosongan lambung yang lambat ❖ Aspiration control ❖ Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan
o Penurunan reflek muntah ❖ Swallowing Status menelan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. ❖ Monitor status paru
o Peningkatan tekanan dalam lambung pasien tidak mengalami aspirasi dengan kriteria: ❖ Pelihara jalan nafas
o elevasi tubuh bagian atas ❖ Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak irama, ❖ Lakukan suction jika diperlukan
o penurunan tingkat kesadaran frekuensi pernafasan normal ❖ Cek nasogastrik sebelum makan
o peningkatan residu lambung ❖ Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi ❖ Hindari makan kalau residu masih banyak
o menurunnya fungsi sfingter esofagus aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene ❖ Potong makanan kecil kecil
o gangguan menelan ❖ Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa ❖ Haluskan obat sebelumpemberian
o Penekanan reflek batuk dan gangguan tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal ❖ Posisikantegak 90 derajat atau sejauh mungkin
reflek ❖ Jauhkan manset trakea meningkat
o Penurunan motilitas gastrointestinal ❖ Jauhkan pengaturan hisapyang tersedia
❖ Periksa tabung NG atau gastrotomi sebelum makan
o Gangguan menelan
❖ Hindari makanan jika residu banyak
o Pemberian medikasi
❖ Hancurkan obat sebelum diberikan
o Pembedahan leher
❖ Konsulkan ke ahli gizi
o Trauma leher
o Pembedahan mulut
o Adanya selang endotracheal
o Adanya slang trakeostomi
o Penurunan tingkat kesadaran
o Situasi yang menghambat elevasi
tubuh bagian atas
o Pemberian makanan melalui NGT
o Rahang kaku
9
7 Hipertermia NOC: NIC :
Berhubungan dengan : Thermoregulasi Fever treatment
o penyakit/ trauma ▪ Monitor suhu sesering mungkin
o peningkatan metabolisme Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Monitor IWL
o aktivitas yang berlebih selama………..pasien menunjukkan : ▪ Monitor warna dan suhu kulit
o dehidrasi Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil: ▪ Monitor tekanan darah, nadi dan RR
o anastesia ❖ Suhu 36 – 37C ▪ Monitor penurunan tingkat kesadaran
o penurunan respirasi ❖ Nadi dan RR dalam rentang normal ▪ Monitor WBC, Hb, dan Hct
o pemajanan lingkungan yang panas ❖ Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada ▪ Monitor intake dan output
o medikasi pusing, merasa nyaman ▪ Berikan anti piretik:
o trauma ▪ Kelola Antibiotik:………………………..
o pemakaian pakaian yang tidak sesuai ▪ Selimuti pasien
▪ Berikan cairan intravena
dengan suhu lingkungan
▪ Selimuti pasien
▪ Lakukan tapid sponge
DO/DS:
▪ Kolaborasi pemberian cairan intravena
● kenaikan suhu tubuh diatas rentang
▪ Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
normal
▪ Tingkatkan sirkulasi udara
● serangan atau konvulsi (kejang)
Temperature Regulation
● kulit kemerahan
▪ Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
● pertambahan RR
▪ Monitor suhu minimal tiap 2 jam
● takikardi
▪ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
● takipnea
▪ Minitor warna dan suhu kulit
● Kulit teraba panas/ hangat
▪ Monitor tanda – tanda hipotermi dan hipertermi
10
▪ Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban
membran mukosa)
▪ Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
▪ Ajarkan pasien cara mencegah keletihan akibat panas
▪ Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari kedinginan
▪ Beritahu tentang indikasi terjadi keletihan penanganan
emergency yang diperlukan
▪ Berikan antipiretik bila perlu
Vital sigh monitoring
Monitor TD, Nadi, suhu, dan RR
Catat akan adanya fluktasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring,duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, suhu, RR sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Minitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernafasan
monitor suara paru
monitor pola pernafasan
monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
monitor sianosis perifer
monitor adanya cushing triad ( tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
identifikasi penyebab dan perubahan vital sign
11
8 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari NOC: NIC
kebutuhan tubuh Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutrition Management
Berhubungan dengan : Nutritional Status : food and Fluid Intake ▪ Kaji adanya alergi makanan
Faktor biologis Nutritional status : nutriet intake ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
Factor ekonomi Weight Control dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Ketidak mampuan mengabsirbsi nutriet Setelah dilakukan tindakan keperawatan ▪ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
Ketidak mampuan mencerna makanan selama….nutrisi kurang teratasi dengan kriteria hasil : mencegah konstipasi
Ketidak mampuan menelan makanan ▪ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Factor psikologi ❖ Adanya peningkatan BB sesuai dengantujuan ▪ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake vitamin C dan
DS: ❖ Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi protein
o Nyeri abdomen ❖ Tidak ada tanda malnutrisi ▪ Berikan substansi gula
o Muntah ❖ Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dan ▪ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
o Keram abdomen menelan harian.
o Nafsu makan hilang ❖ Tidak adanya penurunan BB yang berarti ▪ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
o Ketidak mampuan makan ❖ Albumin, Hb, Hct, total protein, jumlah limphosit ▪ Beikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
o Adanya gangguan sensasi rasa dalam batas normal ▪ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisis yang
o Mengeluh asupan makanan kurang ❖ Total iron binding capacity dibutuhkan
dari RDA ( recommended daily allowance ) Nutrition Monitoring
o Cepat kenyang setelah makan ▪ Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
o Sariawan rongga mulut ▪ Monitor lingkungan selama makan
o Kejang perut ▪ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang bias dilakukan
▪ Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
o Rasa penuh tiba-tiba setelah makan
12
DO: ▪ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
o Diare makan
o Rontok rambut yang berlebih ▪ Monitor turgor kulit
o Kurang nafsu makan ▪ Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan
o Bising usus berlebih kadar Ht
o Konjungtiva pucat ▪ Monitor mual dan muntah
o Denyut nadi lemah ▪ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
o Penurunan BB 20% atau lebih dibawah konjungtiva
BB ideal ▪ Monitor intake nuntrisi
o Kerapuhan kapiler ▪ Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
o Kurang informasi nutrisi
o Penurunan BB dengan asupan ▪ Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
makanan yang adequate
adekuat dapat dipertahankan.
o Kesalahan konsepsi
▪ Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
o Kesalahan informasi
▪ Kelola pemberan anti emetik:.....
o Tonus otot menurun
▪ Monitor kadar albumin, total protein,HB, HT
o Kelemahan otot mengunyah
▪ Anjurkan banyak minum
o Kelemahan otot menelan
▪ Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
cavitas oval
13
9 Kekurangan Volume Cairan NOC: NIC :
❖ Fluid balance Fluid Management
Berhubungan dengan:
❖ Hydration ● Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
o Kehilangan volume cairan secara aktif
❖ Nutritional Status : Food and Fluid Intake ● Timbang popok/pembalut jika diperlukan
o Kegagalan mekanisme regulasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….. ● Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,
defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil: nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
DS :
❖ Mempertahankan urine output sesuai dengan usia ● Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
o Haus
dan BB, BJ urine normal, (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein )
o kelemahan ❖ Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas ● Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam
DO: normal ● Kolaborasi pemberian cairan IV
o Penurunan turgor kulit/lidah ❖ Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor ● Monitor status nutrisi
o Membran mukosa/kulit kering kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa ● Berikan cairan oral
o Peningkatan denyut nadi, penurunan haus yang berlebihan ● Berikan penggantian nasogatrik sesuai output (50 –
tekanan darah, penurunan ❖ Orientasi terhadap waktu dan tempat baik 100cc/jam)
volume/tekanan nadi ❖ Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal ● Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
o Pengisian vena menurun ❖ Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal ● Tawarkan snack
o Perubahan status mental ❖ pH urin dalam batas normal ● Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
o Konsentrasi urine meningkat meburuk
o Temperatur tubuh meningkat ● Atur kemungkinan tranfusi
o Kehilangan berat badan secara tiba- ●
tiba
o Penurunan urine output
o HMT meningkat
o Kelemahan
14
● Persiapan untuk tranfusi
Jipovolemia Management
● Pasang kateter jika perlu
● Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
● Pelihara IV
● Monitor tingkat HB dan Hematokrit
● Monitor tanda vital
● Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
● Monitor BB
● Dorong pasien untuk menambah intake oral
● Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala
kelebihan volume cairan
● Monitor adanya tanda gagal ginjal
15
10 Kelebihan Volume Cairan NOC : NIC :
Berhubungan dengan : ❖ Electrolit and acid base balance ● Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
o Mekanisme pengaturan melemah ❖ Fluid balance ● Pasang urin kateter jika diperlukan
o Asupan cairan berlebihan ❖ Hydration ● Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
DO/DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
o Berat badan meningkat pada waktu Kelebihan volume cairan teratasi dengan kriteria: ● Monitor vital sign
yang singkat ❖ Terbebas dari edema, efusi, anaskara ● Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles,
o Asupan berlebihan dibanding output ❖ Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu CVP , edema, distensi vena leher, asites)
o Distensi vena jugularis ❖ Terbebas dari distensi vena jugularis, ● Kaji lokasi dan luas edema
o Perubahan pada pola nafas, ❖ Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler ● Monitor masukan makanan / cairan
dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, paru, output jantung dan vital sign DBN ● Monitor status nutrisi
suara nafas abnormal (Rales atau Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung ● Berikan diuretik sesuai interuksi
crakles), , pleural effusion ● Kolaborasi pemberian obat:
o Oliguria, azotemia ....................................
Perubahan status mental, kegelisahan, ● Monitor berat badan
kecemasan ● Monitor elektrolit
● Monitor tanda dan gejala dari odema
16
11 Risiko infeksi NOC : NIC :
❖ Immune Status Infection Control
Faktor-faktor risiko : ❖ Knowledge : Infection control ● Pertahankan teknik aseptif
o Prosedur Infasif ❖ Risk control ● Bersihkan kamar setelah dipakai pasien lain
o Kerusakan jaringan dan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…… ● Batasi pengunjung bila perlu
paparan lingkungan pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: ● Intruksikan pengunjung untuk cuci tangan saat
o Malnutrisi ❖ Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
o Peningkatan paparan lingkungan ❖ Menunjukkan kemampuan untuk mencegah ● Gunakan sabun anti mokroba untuk cuci tangan
patogen timbulnya infeksi ● Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
o Imonusupresi ❖ Jumlah leukosit dalam batas normal keperawatan
o Tidak adekuat pertahanan sekunder ❖ Menunjukkan perilaku hidup sehat ● Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan ❖ Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam ● Pertahankan lingkungan aseptic selama melakukan
respon inflamasi) batas normal tindakan
o Penyakit kronik ● Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
o Imunosupresi petunjuk umum
o Malnutrisi ● Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
o Pertahan primer tidak adekuat kandung kencing
● Tingkatkan intake nutrisi
(kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan
● Berikan terapi antibiotik:.................................
peristaltik)
● Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local
● Monitor hitung granulosit, WBC
● Monitor kerentanan terhadap infeksi
● Batasi pengunjung
●
17
● Pertahankan teknik isolasi k/p
● Berikan perawatan kulit pada bagian epidema
● Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
● Inpeksi kondisi luka
● Dorong masukan cairan
● Dorong istirahat
● Intruksikan pada pasien untuk minum antibiotic sesuai
resep
● Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Laporkan kecurigaan adanya infeksi
18
12 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :
Berhubungan dengan : ❖ Self Care : ADLs Activity therapy
● Tirah Baring atau imobilisasi ❖ Toleransi aktivitas ❖ Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
● Kelemahan menyeluruh ❖ Konservasi eneergi aktivitas
● Ketidakseimbangan antara suplei oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. ❖ Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
dengan kebutuhan Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria merencanakan program terapi yang tepat
● Imobilisasi Hasil : ❖ Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
● Gaya hidup yang dipertahankan. ❖ Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai ❖ Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
DS: peningkatan tekanan darah, nadi dan RR ❖ Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
● Melaporkan secara verbal adanya ❖ Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara berlebihan
kelelahan atau kelemahan. secara mandiri ❖ Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
● Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan ❖ Keseimbangan aktivitas dan istirahat (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat,
saat beraktivitas. ❖ TTV dalam batas normal perubahan hemodinamik)
● Ketidak nyamanan setelah beraktivitas ❖ Mampu pindah dengan atau tanpa tanpa bantuan ❖ Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
● Menyatakan merasa letih dan lelah alat ❖ Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
DO : ❖ Status kardio pulmonal baik merencanakan progran terapi yang tepat.
❖ Sirkulasi baik ❖ Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
● Respon abnormal dari tekanan darah ❖ Status respirasi pertukaran gas dan ventilasi dilakukan
atau nadi terhadap aktifitas adequat ❖ Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
● Perubahan ECG : aritmia, iskemia dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
● Dipsnea setelah beraktivitas ❖ Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
19
❖
20
13 Kerusakan integritas kulit berhubungan NOC : NIC :
dengan : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes Pressure Management
Eksternal : Membranes ▪ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
o Hipertermia atau hipotermia Hemodyalisis akses longgar
o Substansi kimia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….. ▪ Hindari kerutan pada tempat tidur
o Kelembaban kerusakan integritas kulit pasien teratasi dengan kriteria ▪ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
o Faktor mekanik (misalnya : alat yang hasil: ▪ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
dapat menimbulkan luka, tekanan, ❖ Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan sekali
restraint) (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, ▪ Monitor kulit akan adanya kemerahan
o Immobilitas fisik pigmentasi) ▪ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
o Radiasi ❖ Tidak ada luka/lesi pada kulit tertekan
o Usia yang ekstrim ❖ Perfusi jaringan baik ▪ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
o Kelembaban kulit ❖ Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan ▪ Monitor status nutrisi pasien
o Obat-obatan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang ▪ Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Internal : ❖ Mampu melindungi kulit dan mempertahankan ▪ Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
o Perubahan status metabolik kelembaban kulit dan perawatan alami ▪ Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
❖ Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
o Tonjolan tulang
luka tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
o Defisit imunologi
▪ Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
o Berhubungan dengan dengan
▪ Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin
perkembangan
▪ Cegah kontaminasi feses dan urin
21
o Perubahan sensasi ▪ Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
o Perubahan status nutrisi (obesitas, ▪ Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
kekurusan) ▪
o Perubahan status cairan
o Perubahan pigmentasi
o Perubahan sirkulasi
o Perubahan turgor (elastisitas kulit)
o is)
DO:
o Gangguan pada bagian tubuh
o Kerusakan lapisa kulit (dermis)
o Gangguan permukaan kulit
(epidermis)
o Perubahan pigmentasi
o Perubahan sirkulasi
o Perubahan turgor (elastisitas kulit)
DO:
o Gangguan pada bagian tubuh
o Kerusakan lapisa kulit (dermis)
Gangguan permukaan kulit (epiderm
22
14 Penurunan curah jantung NOC : NIC :
o Perubahan afterload ● Cardiac Pump effectiveness Cardiac care
o Perubahan kontraktilitas ● Circulation Status ❖Evaluasi adanya nyeri dada
o Perubahan frekuensi jantung ● Vital Sign Status ❖Catat adanya disritmia jantung
o Perubahan preload Setelah dilakukan asuhan selama………penurunan ❖Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
o Perubahan irama kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil: ❖Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
o Perubahan volume sekuncup ❖ Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, jantung
Nadi, respirasi) ❖Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
DO/DS: ❖ Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan ❖Monitor balance cairan
- Aritmia, takikardia, bradikardia ❖ Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites ❖Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
- Palpitasi, oedem ❖ Tidak ada penurunan kesadaran antiaritmia
- Kelelahan ❖Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari
- Peningkatan/penurunan JVP kelelahan
- Distensi vena jugularis ❖Monitor toleransi aktivitas pasien
- Kulit dingin dan lembab ❖Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
- Penurunan denyut nadi perifer ❖Anjurkan untuk menurunkan stress
- Oliguria, kaplari refill lambat ❖Monitor adanya perubahan tekanan darah
23
- Nafas pendek/ sesak nafas Vital sign monitoring
- Perubahan warna kulit ▪ Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Batuk, bunyi jantung S3/S4 ▪ Catat adanya fluktasi tekanan darah
- Kecemasan ▪ Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
▪ Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
▪ Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
▪
25
16 Perfusi jaringan gastrointestinal tidak efektif NOC : ❖ Monitor TTV
b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan ❖ Bowl Elimination ❖ Monitor elektrolit
konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, ❖ Circulation status ❖ Monitor irama jantung
gangguan transport O2, gangguan aliran arteri ❖ Electrolite and Acid Base Balance ❖ Catat intake dan output secara akurat
dan vena ❖ Fluid Balance ❖ Kaji tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan
❖ Hidration elektrolit (membran mukosa kering, sianosis, jaundice)
DS: ❖ Tissue perfusion :abdominal organs ❖ Kelola pemberian suplemen elektrolit sesuai order
- Nyeri Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan ❖ Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan jumlah zat
- perut perfusi jaringan gastrointestinal teratasi dengan kriteria gizi yang dibutuhkan
- Mual hasil: ❖ Pasang NGT jika perlu
DO ❖ Jumlah, warna, konsistensi dan bau feses dalam Monitor output gaster
- Distensi abdominal batas normal
- Bising usus turun/ tidak ada ❖ Tidak ada nyeri perut
❖ Bising usus normal
❖ Tekanan systole dan diastole dalam rentang normal
❖ Distensi vena leher tidak ada
26
❖ Gangguan mental, orientasi pengetahuan dan
kekuatan otot normal
❖ Na, K, Cl, Ca, Mg dan Biknat dalam batas normal
❖ Tidak ada bunyi nafas tambahan
❖ Intake output seimbang
❖ Tidak ada oedem perifer dan asites
❖ Tdak ada rasa haus yang abnormal
❖ Membran mukosa lembab
❖ Hematokrit dalam batas normal
31
❖ Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB
❖ Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB
❖ Tentukan tujuan penurunan BB
❖ Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai tujuan
❖ Ajarkan pemilihan makanan
- Fokus menyempit (penurunan ▪ Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, ketidak efektifan control nyeri masa lampau
penurunan interaksi dengan orang dan ▪ Kurangi faktor presipitasi nyeri
lingkungan) ▪ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan- ▪ Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
jalan, menemui orang lain dan/atau relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
aktivitas, aktivitas berulang-ulang) ▪ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
- Respon autonom (seperti diaphoresis, ▪ Tingkatkan istirahat
perubahan tekanan darah, perubahan ▪ Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
nafas, nadi dan dilatasi pupil) berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
- Perubahan autonomic dalam tonus ketidaknyamanan dari prosedur
otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke Analgesic Administration
kaku) ▪ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri
33
- Tingkah laku ekspresif (contoh : sebelum pemberian obat
gelisah, merintih, menangis, waspada, ▪ Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) ▪ Cek riwayat alergi
- Perubahan dalam nafsu makan dan ▪ Pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari
minum analgetik ketika pemberian lebih dari Satu
▪ Tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya
nyeri
▪ Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal
▪ Pilih rute pemberian secara IV,IM, untuk pengobatan nyeri
secara teratur
▪ Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
▪ Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi evfektifitas analgetik, tanda dan gejala
53