Keping darah (trombosit) berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3.
Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membrane plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah.
Di bagian dalam trombosit terdapat kalsium, nukleotida (terutama adenosine
trifosfat (ATP) dan serotonin yang terkandung dalam granula pada electron. Granula α lebih spesifik (lebih sering dijumpai) mengandung antagonis heparin, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit (platelet-derived growth factor, PDGF). β-tromboglobulinm fibrinogen, vWF dan faktor pembekuan lain. Granula padat lebih sedikit jumlahnya dan mengandung ADP, ATP, 5-hidroksitriptamin (5-HT) dan kalsium. Organel spesifik lain meliputi lisosom yang mengandung enzim hidrolitik dan peroksisom yang mengandung katalase.
Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respons
hemostasis normal terhadap cedera vascular. Tanpa tromosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa adhesi, sekresi, sekresi, agregasi, dan fusi serta aktivitas proakoagulannya sangat penting untuk fungsinya.
a. Adhesi dan agregasi trombosit sebagai respons terhadap cedera vaskular
Setelah terjadi jejas pada pembuluh darah, trombosit melekat pada kolagen yang terpapar, suatu keadaan yang membutuhkan faktor von Willebrand yang normal (dibuat dalam sel-sel endothelial dan megakariosit) dan adanya glikoprotein membrane trombosit tertentu. Selanjutnya pembentukan suatu sumbat hemostatic normal melibatkan 3 fungsi utama trombosit 1. Pelepasan ADP trombosit yang menyebabkan agregasi sekunder trombosit pada bagian pembuluh darah yang rusak.
2. Pembentukan tromboxan A2 trombosit, suatu agregator trombosit yang
kuat dan vasokonstriktor. Sebaliknya prostaglandin intermediate yang dibentuk oleh trombosit dimetabolisir dalam dinding pembuluh darah menjadi prostasiklin (PGI2), suatu zat antiagregator dan vasodilator (Gambar 8.1) 3. Peran serta trombosit dalam pembekuan darah. Beberapa reaksi bertingkat koagulasi memerlukan lipid trombosit dan normalnya terjadi pada membrane trombosit. Reaksi ini mencakup reaksi-reaksi yang mengikutsertakan Faktor XI, VIII, X dan V. Trombosit juga berperan dalam pembentukan bekuan dengan melepaskan Faktor pembekuan I, V, VII dan XIII yang tersimpan. Trombin yang dihasilkan oleh reaksi bertingkat koagulasi merupakan suatu aggregator trombosit yang kuat. b. Faktor Pertumbuhan PDGF (platelet-derived growth factor) yang ditemukan dalam granula spesifik merangasang sel-sel otot polos vascular untuk memperbanyak diri, dan ini dapat mempercepat penyembuhan vascular setelah cedera.
Referensi: Waterbury, Larry. Hematologi Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula Hoffbrand dkk. Kapita Selekta Hematologi Edisi 4. Jakarta : EGC