Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DAN ATAU KELUARGA
PASIEN
D1 RSUD CILACAP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU Memberlakukan kebijakan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga
di RSUD Cilacap sebagaimana dalam lampiran surat keputusan ini;
KELIMA Surat Keputusan ini berlaku selama 3 ( tiga ) tahun terhitung mulai
tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan
perbaikan kembali sebagaimana semestinya.
Tembusan :
1. Direktur
2. Kepala SPI
3. Ketua Komite/KSM/KFK
4. Kepala BidanglBagian
5. Kepala Instalasi/Unit
RSUD Cilacap
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap
nomor :
tanggal :
tentang Kebijakan Pendidikan Kesehatan Pasien dan atau Keluarga Pasien di RSUD
Cilacap
I. Pengertian
1. Pendidikan Kesehatan Pasien dan Keluarga Pasien adalah suatu·tata cara penyuluhan,
pembelajaran serta penjelasan dari petugas kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang hal
- hal yang perlu diketahui tentang kondisi kesehatannya sejak masuk RS, selama perawatan.
sampai pulang. .
2. Upaya pendidikan kesehatan dilaksanakan oreh petugas kesehatan meliputi : Dokter
(dokter umum, dokter gigiJdokter spesialis/residen), perawat (bidan, ners, perawat.
perawat gigi), farmasist nutrisionis, fisioterapis, pembimbing rohani, dan petugas rumah
sakit lain disampaikan format lisan, tulisan atau leaflet, elektronik dan visual yang
tersedia, mudah dilaksanakan dan mudah dimengerti serta terdokumentasi.
, 3. PKPP adalah singkatan dari Pendidikan Kesehatan Pasien dan atau Keluarga Pasien.
II. Tujuan
1. Mendidik dalam mendukung partisipasi pasien dan keluarganya dalam keputusan
perawatan dan selama proses perawatan
2. Memenuhi kebutuhan pengetahuan kesehatan setiap pasien dikaji dan dimasukkan ke dalam
rekam medisnya.
III. Kebijakan
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga pasien dilakukan sejak pasien masuk.
'setiap saat akan dilakukan tindakan sampai pasien diijinkan pulang, hingga di rumah.
2. Pendidikan kesehatan merupakan hak bagi pasien dan keluarga pasien, untuk
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses
perawatan dan keputusan kesehatan.
3. Materi pendidikan kesehatan mencakup topik-topik berikut, yang berkaitan dangan
perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, penggunaan peralatan medis yang
aman, rencana pengelolaan dan hasil perawatan, potensi interaksi antara obat-obatan dan
makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-teknik rehabilitasi, dan lain-lain.
4. Tempat pelaksanaannya dilakukan di ruang pendaftaran, ruang periksa rawat jalan, ruang
konsultasi, ruang perawatan rawat inap, ruang tindakan, ruang persiapan tindakan dapat diberikan
berulang atau" teach back ".
5. Petugas kesehatan menyediakan waktu/durasi' yang adekuat untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada paaien dan atau keluarga pasien sesuai dengan pengkajian
kebutuhan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga.
6. Petugas kesehatan adalah seluruh tenaga kesehatan yang terlatih atau tersosialisasi pendidikan
kesehatan sesuai bidang tugasnya, dalam melaksanakan kegiatan pelayanan agar selalu
berpedoman pada kebijakan yang berlaku.
7. Metode pendidikan meliputi : audio, video, lisan, tulisan, demontrasi, menggunakan salah
satu atau lebih kombinasi mempertimbangkan interaksi yang memadai antara pasian, keluarga
pasien dan staf untuk terjadinya pembelajaran. "
8. Secara interdisiplin profesi tenaga kesehatan sesuai tanggung jawab profesional dapat
berkolaborasi dalam memberikan pendidikan dengan pendokumentasian pelaksanaan
dalam format pendidikan kesehatan interdisiplin yang menjadi satu kesatuan format di
rekam medik.
9. Penerima pendidikan kesehatan adalah pasien, keluarga pasien, dan lain-lain termasuk
pihak yang bertanggung jawab dan penerjemah dengan wajib menjaga kerahasiaan
pasien dengan ditandatangani pada bukti verifikasi.
10. Bahasa yang berlaku dalam rangka pendidikan kesehatan menggunakan bahasa
Indonesia, bahasa daerah (bahasa Jawa), ataupun bahasa asing meliputi : Inggris,
Mandarin, Jepang, Perancis, serta bahasa isyarat sebagai kebutuhan bahasa
pengantar pasien.