Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Ketua : Rachel Marisca (12000028)
Sekertaris : Herlinawati Tambunan (12000014)
Anggota : Syarial Siregar (12000003)
Frans Rafael (12000020)
Novrita sitorus (12000002)
Sella Simanjuntak (12000012)
Putriana Sitompul (12000008)
Okky Vandy Sirait (12000035)
Desrun Kamsi (12000050)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
Pemicu
Seorang anak perempuan usia 10 bulan, dibawah orang tuanya kerumah sakit dengan
keluhan demam tinggi mendadak sejak 4 bulan yang lalu. Menurut ibu suhu anak saat demam
tinggi sekitar 39 C. demam turun dengan obat penurun panas, namun kemudian naik
kembali. Hari ke-4 mulai muncul bercak-bercak merah dibadan sianak dimulai dari
punggung, dada, kemudian kedaerah leher dan wajah. Pada pemeriksaan fisik dijumpai BB
10 kg, suhu tubuh 37,6 C. frekuensi pernafasan 24 x/menit, denyut jantung 100 x/menit,
kesadaran baik. Pada pemeriksaan paru dan jantung tidak di jumpai kelainan hepar, lien tidak
teraba dan anggota gerak tidak ada kelainan.
MORE INFO
Setelah bercak-bercak merah muncul, demam sianak turun. Bercak merahnya terkesan
tidak gatal, karena sianak tidak begitu rewel. Batuk dan pilek tidak dijumpai, setelah 3 har,
merah-merah dibadan mulai berkurang dan tidak menimbulkan bekas. Riwayat imunisasi
lengkap.
Pemeriksaan dermatologi : macula dan papula eritematosa, multiple, tersebar secara diskret
pada region wajah, leher, dada dan punggung.
MASALAH
Objektif : bercak-bercak merah, macula, dan papula eritematosa dan multiple
Subjektif : demam
Faktor pencetus
Menginvasi tubuh
Proses inkubasi
Reaksi inflamasi
LEARNING ISSUE
1. DD tanda dan gejala
2. Tentang Roseola :
- Defenisi Roseola
- Etiologi Roseola
- Epidemiologi Roseola
- Gejala Klinis
3. Penegakan Diagnosa
1. Diferential Diagnosis
NAMA ETIOLOGI GEJALA KLINIS LOKASI
PENYAKIT
roseola infatum Virus herpes tipe 6 dan - demam 39-40 derajat Diseluruh tubuh
tipe 7 (HHV-6 DAN celcius selama 3 hari
HHV-7) - bercak kemerahan
ditubuh seperti bunga
mawar
- mata bayi berair dan
kemerahan (kadang2)
Rubella (campak) Virus rubella -flu (demam, batuk, sakit Disekitar telinga-
tenggorokan), bengkak keseluruh tubuh
dileher
-ruam
- Papul-papul
Varicella simplex/ Virus varicella-zoster -badan terasa panas Seluruh tubuh
cacar air - flu (demam, pilek, sakit
kepala) nyeri sendi,
lemah
-kemerahan
-lenting berisi cairan-jika
digaruk membentuk
kropeng atau krusta
Morbily Virus RNA family -demam tinggi Diseluruh tubuh
paramyxdviridae -papula
-eritema
-lidah mirip lidah tifoid
Penyakit Etiologi Ruam Manifestasi Terkait
Exanthem Subitum mempunyai nama lain Roseola Infantum, sixth disease dan
campak bayi merupakan suatu penyakit jinak pada anak-anak biasanya terjadi pada
usia kurang dari 2 tahun, yang menyebabkan ruam yang diikuti dengan demam
selama 3 hari.
Roseola adalah penyakit yang menyerang bayi usia 9-12 bulan yang ditandai
dengan demam tinggi selama 3 hari yang diikuti munculnya ruam.Roseola Infantum
adalah suatu penyakit virus menular pada bayi atau anak-anak yang sangat muda,
yang menyebabkan ruam dan demam tinggi.
Etologi
HHV (Human Herpes Virus) tipe 6 adalah agen etiologi pada sekurang-
kurangnya 80-92% kasus Exanthema Subitum. HHV tipe 6 merupakan salah satu dari
tujuh virus herpes manusia. Diameter virus ini besar (185-200 nm), berselubung,
merupakan virus DNA helai ganda sekitar 170 kilobasa.
Pada mulanya diisolasi dari sel darah perifer manusia, beriplikasi pada sel T
manusia baik sel CD4 maupun CD8, monosit, negakariosit, sel pembunuh alamiah,
sel glia, dan sel epitel serta selivarius. HHV tipe 6 ini mempunyai 2 varian, yaitu
Human Herpes Virus varian A yang tidak menyebabkan suatu penyakit, dan Human
Herpes Virus Varian B yang paling banyak menyebabkan infeksi HHV-6 Primer.
Virus ini menyebar melalui air ludah (droplet) dan sekret genital.
Epidemiologi
Gejala klinis
Demam (98%)
Tingkat maksimum: 39-400 (kisaran, 37,5-41,20C)
Lamanya: 3-4 hari (kisaran, 1-7 hari)
Ruam
Hari kemunculan: 3-5 hari sesudah mulai demam
Lamanya: 3-4 hari (kisaran 1-6 hari)
Tandanya: makular, menyatu (seperti campak), 40%;
Papular (seperti rubella), 55%
Tempat: leher, perut, badan, punggung, tungkai
Tanda-tanda dan gejala-gejala terkait
Adenopati oksipital atau servikal 30-35%
Tanda-tanda atau gejala-gejsla pernsapasan 50-55%
Diare ringan 55-70%
Kejang-kejang 5-35%
Palpebra edema 0-30%
Pencembungan fontabella anterior 26-30%
Faringitis papuler 65%
Patogenesis dan Patofisiologi
Roseolovirus (HHV 6), menginvasi
tubuh secara oral melalu air liur
Makula, papula
eritematosa multipel
Lokasi : badan, menyebar kelengan, leher dan melibatkan muka dan kaki.
Pemeriksaan penunjang:
Pencegahan
untuk mencegah penyebaran roseola ini adalah dengan menjaga agar anak anda
tidak terlalu dekat dengan anak yg terinfeksi. Sebaliknya, jika anak sedang
mengalami roseola, sebaiknya tidak terlalu dekat dengan anak lain. Sebagian besar
orang memiliki antibody terhadap roseola saat mereka masuk usia sekolah, hal ini
menyebabkan mereka tidak akan terinfeksi ulang terhadap roseola ini (sudah imun).
Namun demikian, jika salah satu keluarga terpapar virus, pastikan seluruh
anggota keluarga sering mencuci tangan sampai bersih untuk menghindari
penyebaran virus kepada seseorang yang belum imun terhadap penyakit ini. Orang
dewasa yang belum pernah terkena roseola saat masih anak-anak masih dapat
terinfeksi. Namun begitu, penyakit ini akan lebih ringan jika dialami oleh orang
dewasa yang sehat. Yang penting diperhatikan, orang dewasa yang terinfeksi roseola
dapat menularkan virus kepada anak-anak.
Komplikasi
Prognosis
Subjektif : demam
Daftar Pustaka
1. J,Gerard Tortora & Bryan Derrickson.Anatomy and Physiology.Edisi 12.Jhon Wiley
& Sons Inc,2012
2. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 25
3. Djuanda, dr. Adhi. Hamzah, dr. Mochtar. Aisah, dr. Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi 6. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
2013