Professional Documents
Culture Documents
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kehendak-Nya lah kami selaku tim penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini , adalah
untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah kimia fisika material, dan juga
pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja penulis mengakui bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi isi , teori , dan sistematika
penulisannya . Maka dari itu karena belum luasnya wawasan kami, kami sangat
terbantu bila pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
dapat menyempurnakan makalah ini dari segi manapun. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik untuk hari ini
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
terdistribusi dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam.
distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa. Satu fasa tetap tinggal pada
system dan dinamakan fasa diam. Fasa lainnya dinamakan fasa gerak menyebabkan
metode tersebut terbangun atas dasar perbedaan sifat fisik yang dapat membedakan
senyawa yang berbeda sifat kelarutan, titik didih, atau keterserapannya dengan
4. Apa fase diam dan fase gerak yang sering digunakan pada Kromatografi Lapis
mdmTipis (KLT)?
vffggTipis (KLT)?
1.3 Tujuan
4. dMengetahui fase diam dan fase gerak yang sering digunakan pada
vffggnTipis (KLT).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kromatografi Lapis Tipis
=89 menggambar), tetapi dengan berbagai modifikasi maka teknik ini digunakan
dalam pemisahan zat-zat kimia, dan tidak lagi selalu dihubungkan dengan
antara dua fasa, yakni fasa bergerak dan fasa diam. Fasa bergerak dapat berupa
cairan atau gas, dan fasa diam dapat berupa padatan atau cairan. Melalui kombinasi
senyawa di antara padatan penyerap (adsorbent, fasa diam) yang dilapiskan pada
pelat kaca atau plastik kaku dengan suatu pelarut (fasa gerak) yang mengalir
dalam analisis dengan KLT, sutu contoh dalam jumlah yang sangat kecil
ditempatkan (sebagai titik noda) di atas permukaan pelat tipis fasa diam, kemudian
pelat diletakkan dengan tegak di dalam bejana pengembang yang berisi sedikit
pelarut pengembang.
4. Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akan
yang diharapkan.
2. Butuh sistem trial and error untuk menentukan sistem eluen yang cocok.
3. Memerlukan waktu yang cukup lama jika dilakukan secara tidak tekun.
kesetimbangan antara fase diam dan fase gerak, dimana ada interaksi antara
permukaan fase diam dengan gugus fungsi senyawa organik yang akan
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : kepolaran fase diam, kepolaran fase gerak, serta
antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan
fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel
yang ingin dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan
eluen. Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan
semakin terbawa oleh fase gerak tersebut. Hal ini berdasarkan prinsip “like
dissolved like”.