1. Bagaimanakah perbedaan antara virus pneumococcus tipe S dan tipe R?
Ketika ditanam dimedia yang sesuai seperti agar darah di dalam cawan petri, pneumococcus dengan bentuk kapsul yang besar, koloni halus dan dengan demikian disebut tipe S. Pneumococcus yang dienkapsulasi ini cukup patogen bagi sebagian besar mamalia (misalnya, menyebabkan pneumonia pada manusia). Virus penumococcus tipe S ini bermutasi menjadi nonvirulen atau non patogenik, bentuk yang tidak memiliki kapsul polisakarida. Pneumococcus yang tidak terbungkus dan tidak berbentuk tersebut membentuk koloni kecil yang permukaannya kasar ketika tumbuh pada media agar darah dan dengan demikian disebut tipe R. 2. Bagaimanakah proses pewarisan informasi genetik pada RNA Virus Mozaik Tembakau pada percobaan yang dilakukan H Fraenkel-Conrat dan B. Singer? Molekul RNA dan mantel protein dari dua strain yang berbeda A dan B dari TMV dipisahkan secara biokimia. RNA dari strain A kemudian dicampur dengan mantel protein dari strain B dalam kondisi partikel virus infektif yang lengkap dilarutkan. Ketika virus yang dilarutkan diberikan ke daun tembakau hidup, virus yang muncul secara fenotip dan genotip identik dengan strain A dari mana RNA diperoleh dan tidak seperti strain B dari mana protein diperoleh. Ketika virus yang dilarutkan mengandung RNA tipe B dan protein tipe A, keturunannya adalah tipe B. 3. Apa yang menjadi penyebab derajat stabilitasnya lebih tinggi dari DNA (double helix) dalam proses replikasi DNA ? Penyebab derajat yang stabilitasnya tinggi dari DNA double heliks disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara pasangan basa, masing-masing ikatan hidrogen dengan sendirinya lemah, jauh lebih lemah dari ikatan kovalen, dan sebagian lagi dari ikatan hidrofobik antara pasangan basa yang ditumpuk. Sisi-sisi plannar dari pasangan basa, relatif nonpolar, karenanya cenderung tidak larut dalam air atau hidrofobik. Karena inti hidrofobik dari pasangan basa yang ditumpuk ini, memberikan stabilitas yang cukup besar bagi molekul DNA yang ada dalam air pada protoplasma sel hidup. 4. Jelaskan mengenai struktur DNA heliks ganda (double helix) pertama kali menurut J. Watson dan F.H.C Crick berdasarkan 2 bukti ! - Komposisi DNA dari berbagai organisme dianalisis oleh E. Chargaff, yakni konsentrasi timin selalu sama dengan konsentrasi adenin dan konsentrasi sitosin selalu sama dengan konsentrasi guanin. Hal ini menyatakan bahwa timin dan adenin, serta sitosin dan guanin ada di dalam DNA dengan beberapa keterkaitan tetap (sama). Dengan ini konsentrasi total pirimidin (timin + sitosin) selalu sama dengan konsentrasi total purin (adenin + guanin). Namun ternyata, rasio (timin + adenin) / (sitosin + guanin) ditemukan sangat bervariasi di dalam DNA spesies yang berbeda. - Saat sinar X difokuskan melalui makromolekul terisolasi atau kristal molekul murni, pada pola-pola tertentu ternyata sinar X dapat dibelokkan oleh atom-atom molekul, yang disebut pola difraksi, pola ini menyediakan informasi tentang pengorganisasian komponen-komponen molekul. Pola difraksi sinar-X ini dapat direkam pada film sensitif sinar-X , contohnya seperti halnya memotret pola cahaya dengan kamera dan film sensitif cahaya. Watson dan Crick memiliki data kristalografi sinar-X yang tersedia pada struktur DNA dari studi M.H.F Wilkins, R. Franklin. Data ini menunjukkan bahwa DNA adalah struktur yang sangat tersusun, beruntai ganda dengan substruktur berulang yang ditempatkan setiap 3,4 Angstrom [1 Angstrom (Å) = 10−8cm] pada sepanjang sumbu molekul.