You are on page 1of 5

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM


PUSKESMAS TUKKA

I. Pendahuluan

Pelayanan laboratorium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Laboratorium puskesmas
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat bahaya/resiko yang mungkin terjadi


terhadap petugas yang berada didalam laboratorium maupun lingkungan di sekitarnya. Untuk
mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas harus melaksanakan tugas
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Oleh karena itu perlu disusun suatu program keselamatan/keamanan laboratorium di


Puskesmas Tukka sebagai upaya dalam peningkatan keselamatan laboratorium yang
merupakan bagian dari program keselamatan pasien Puskesmas.

II. Latar belakang


Puskesmas Tukka merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Tapanuli Tengah yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Tukka. Dalam pelaksanaan tugasnya unit laboratorium Puskesmas
Tukka merupakan laboratorium yang meliputi pemeriksaan HB, pemeriksaan BTA, gula
darah, asam urat, kolesterol, malaria dan Plano Test.

Hingga saat ini belum tercatat adanya insiden keselamatan kerja laboratorium di
Puskesmas Tukka. Namun demikian mengingat besarnya risiko kecelakaan dan gangguan
kesehatan yang dapat terjadi akibat kegiatan laboratorium, maka diperlukan pengelolaan K3
Laboratorium yang baik melalui penerapan manajemen K3 di Puskesmas Tukka.

Penerapan manajemen K3 adalah agar seluruh kegiatan K3 dapat terlaksana melalui


pross identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan
pengendalian, pengawasan dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut maka di Puskesmas Tukka perlu dilakukan manajemen K3
dengan menunjuk seorang petugas atau membentuk Tim K3 yang terdiri dari ketua dan
beranggotakan staf yang memahami K3, dimana nantinya petugas atau tim ini akan
bertanggung jawab kepada pimpinan puskesmas sebagai penanggung jawab tertinggi dalam
pelaksanaan K3 di puskesmas.

III. Tujuan

a. Tujuan umum

Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan laboratorium di Puskesmas


Tukka.

b. Tujuan khusus
1. Acuan dalam melaksanakan program keselamatan/keamanan laboratorium di
Puskesmas Tukka.

2. Meningkatkan pengetahuan petugas terhadap risiko terjadinya kesecelakaan dan


gangguan kesehatan akibat kegiatan laboratorium di Puskesmas Tukka.

3. Menjamin mutu pekerjaan di laboratorium Puskesmas Tukka.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Identifikasi
Pengenalan dari berbagai bahaya dan risiko kesehatan di tempat dan
lingkungan kerja biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal (walk
through survey). Untuk dapat mengenal bahaya dan risiko lingkungan kerja
dengan baik dan tepat diperlukan informasi mengenai:
 Alur proses dan cara kerja yang digunakan.
 Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan.
 Spesimen yang diperiksa.
 Sarana prasarana dan alat laboratorium.
 Limbah yang dihasilkan.
 Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya di tempat dan lingkungan kerja.
 Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan.
b. Perencanaan
 Analisa situasi kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium puskesmas.
Analisa situasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan, dengan
melihat sumer daya yang kita miliki, sumber dana yang tersedia, dan bahaya
potensial apa yang mengancam laboratorium puskesmas.
 Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
puskesmas dan bahaya potensial di laboratorium puskesmas.
Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dapat dilakukan dengan
mengadakan inspeksi tempat kerja dan mengadakan pengukuran lingkungan
kerja. Dari kegiatan ini kita dapat menemukan masalah-masalah kesehatan dan
keselamatan kerja.
 Alternatif rencana upaya penanggulangannya
Dari masalah-masalah yang ditemukan dicari alternatif upaya
peanggulangannya berdasarkan dana dan daya yang tersedia.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan perencanaan adalah:
o Adanya denah lokasi bahaya potensial
o Rumusan aternatif rencana upaya penanggulangannya
c. Pelaksanaan
 Melaksanakan sosialisasi K3 laboratorium pada seluruh petugas dalam bentuk
pelatihan, penyuluhan, dan lain-lain.
 Membuat SOP pelaksanaan program keselamatan/keamanan kerja
laboratorium puskesmas dan melakukan revisi apabila diperlukan.
 Meingkatkan kerja sama antara personil Tim K3 melalui pertemuan secara
berkala untuk membahas pelaksanaan tugas Tim K3 dari kendala yang ada.
 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program keselamatan/keamanan
laboratorium.
 Mengkoordinasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi karyawan.
d. Pengawasan
 Melakukan pengawasan dan pengendalian penerapan program
keselamatan/keamanan laboratorium.
 Melakukan penyelidikan sesuai kebutuhan di dalam laboratorium jika terjadi
pelepasan bahan infeksi dan bahan berbahaya.
 Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan K3 kepada pihak yang
berwenang sesuai kebutuhan.
 Mencatat kejadian atau masalah K3 di laboratorium puskesmas.
e. Melaksanakan Upaya-Upaya Perbaikan (continues improvement)
 Menetapkan kebutuhan tahun depan.
 Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang.

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran


a. Cara melaksanakan kegiatan
Melaksanakan program, meliputi:
 Identifikasi :
o Alur proses dan cara kerja yang digunakan.
o Bahan kimia, media dan reagen yang digunakan.
o Spesimen yang diperiksa.
o Sarana prasarana dan alat laboratorium.
o Limbah yang dihasilkan.
o Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya di tempat dan lingkungan
kerja.
o Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan.
 Perencanaan :
o Analisa situasi kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
puskesmas
o Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
puskesmas dan bahaya potensial di laboratorium puskesmas.
 Pelaksanaan :
o Sosialisasi K3 laboratorium
o Membuat SOP melakukan revisi
o Meningkatkan kerja sama antara personil Tim K3
o Membuat laporan pelaksanaan kegiatan program
o Koordinasi pemeriksaan kesehatan dan imunisasi karyawan

 Pengawasan
o Pengawasan dan pengendalian penerapan program keselamatan/keamanan
laboratorium.
o Penyelidikan jika terjadi pelepasan bahan infeksi dan bahan berbahaya.
o Melaporkan kejadian yang berkaitan dengan Mencatat kejadian atau
masalah K3 di laboratorium puskesmas.
 Upaya perbaikan
o Menetapkan kebutuhan tahun depan
o Memperbaiki sistem, prosedur dan manajeman yang kurang
b. Sasaran:
1. Tempat kerja dan lingkungan kerja yang menunjang K3.
2. Pelaksanaan praktek laboratorium yang sesuai dengan standar dan peraturan
yang berlaku.
3. Tersedianya peralatan keamanaan sesuai praktek di laboratorium (tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran).
4. Penggunaan APD (jas lab, masker, sarung tangan atau alas kaki) di
laboratorium.
5. Pelaksanaan cuci tangan yang baik dan benar.
6. Tidak ada pengelolaan spesimen yang tidak sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku.
7. Tidak ada pengelolaan bahan kimia yang menyalahi aturan.
8. Tidak ada pengelolaan limbah yang menyalahi aturan.
9. 100% insiden keselamatan laboratorium di laporkan dan ditindaklanjuti.

VI. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap setahun sekali pada
bulan Desember. Sedangkan pelaporannya dilakukan pada bulan Januari tahun
berikutnya.

VII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan dokumentsi kegiatan dilakukan oleh petugas atau Tim K3 yang
ditugaskan melakukan manajemen K3 di Puskesmas Poriaha. Petugas atau Tim K3
kemudian membuat laporan dan laporan progam ditujukan kepada Pimpinan Puskesmas.

DIKETAHUI OLEH:
PIMPINAN PUSKESMAS PORIAHA

NAROI PUTRA MUNTHE

You might also like