You are on page 1of 1

SETEGUK KOPI

Pada tegukan kopi terakhirku, tercurah harap dan cita.


Moga sapa pertamamu, awal kisah kita.

***

Di setiap pagi, ada yang mulai menggelitik sanubari, syair yang kau tulis
mewakili isi hati, bagaimana kabarmu hari ini, Bidadari?

***

Aku sempat cemburu pada awan, yang sering kali kaupandang.

***

Nyatanya, hatiku tak cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu


Nyatanya, cintaku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu
Lalu aku bisa apa?
Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan?
Bukan, itu bukan cinta Jika hanya membawa luka dan derita.

You might also like