You are on page 1of 2

SIAPA DIRIMU

Siapa aku?
Berani menolak cinta
Padahal Allah memberikannya kepadaku.
Ah, kembalikan lagi saja pada-Nya cinta ini.
Dia Mahatahu akan apa yang ada dalam hati.

***

Aku hanya bisa menuliskanmu puisi,


Dan segelas air bila kau haus.
Namun, jika kau ingin merasakan cinta;
Mintalah pada Tuhan saja.

***

Aku rapalkan doa di setiap sujudku yang masih rapuh, meski kau tak
mendengar tapi semesta ikut serta mengaminkannya.

***

Jika bertemu denganmu adalah Takdir Tuhan,


Dan berteman denganmu adalah pilihan,
Maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan.

***

Teruntuk puan yang pernah bercadar sarung. Ijinkan doaku menyelinap saat
bulan menemani mimpimu. Berharap munajatku tinggi sampai pada tempat
Rabbimu. Hingga ada ijabah dua sayap menjadi satu. Aku dan kamu.

***

Dirantai cinta. Digelangi bahagia. Aku tak mau kembali. Biarkan saja terjerat di
sini. Rindu ialah persinggahan terbaik. Saat doaku dan doamu saling
mengusik.

***
Bayangkan jika ia tahu bahwa sebenarnya doalah pemanduku menuju jalan
jodohmu. ~

***

Saat ini tak tahulah daku di mana Nyonya bermihrab


Tak paham pula daku pasal rahasia Rab
Tapi selama Nyonya sedia dan daku mampu
Insyaallah pijakku takkan gentar dalam menunggu.

***

Dimaki. Dihina. Diragukan. Tapi Tuhan tetap menghidupi. Tapi Tuhan tetap
menyayangi. Tapi Tuhan tetap melindungi. ~

***

“Jangan pernah biarkan bara rindu ini padam,” gumamku di sudut senja ini.
Menunggu sang malam datang agar ku bisa tumpahkan semuanya dalam
simpuhku pada Tuhan. ~

***

Di kota Bandung aku terlahir.


Berubah menjadi sesosok perindu tentang semua yang ada padamu.
Dirimu yang selalu kunanti.
Dirimu yang selalu kudoakan.
Dirimu yang selalu kuceritakan pada Tuhan agar bersanding di pelaminan.

***

Pada akhirnya aku memilih pergi, bukan karena tidak ingin bersamamu, tapi
karena kepergianku adalah cara Tuhan membuat kita bahagia dengan takdir-
Nya.

You might also like