You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang penting dalam
pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok
anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa
untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia berkualitas dan
kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya
manusia (Warni, 2009).
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H angka (1) mengamanahkan, bahwa
setiap orang berhak hidup sejahteralahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 93 dan 94,
dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi,
dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah serta pemerintah dan pemerintah daerah
wajib menjamin ketersediaan tenaga fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan
gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang aman dan bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Pembangunan kesehatan, di arahkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat seutuhnya termasuk di dalamnya adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut termasuk anak usia sekolah dasar, terbukti dari hasil
riset kesehatan dasar tahun 2010 menunjukkan bahwa di indonesia ada sebanyak
89 % anak di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut.
Penyakit gigi dan mulut akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan
anak termasuk yang paling penting adalah pada proses tumbuh kembang dan

1
belajar mereka contohnya pada fungsi pengunyahan, fungsi bicara dan fungsi
estetika, kemudian anak-anak akan rawan kekurangan gizi, karena rasa sakit pada
gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak lainnya,
kemampuan belajar merekapun turun sehingga jelas akan berpengaruh pada
prestasi belajar yang berdampak akan hilangnya masa depan anak.
Kenyataan lain dapat kita lihat pada pelayanan di poli gigi puskesmas
pasar ikan Kota Bengkulu kasus pencabutan gigi masih menjadi kasus yang paling
sering dilakukan, hal ini disebabkan karena perawatan gigi sejak dini tidak
mendapat perhatian dari orang tua serta pendidikan kesehatan gigi yang masih
sangat kurang dan belum dianggap sebagai hal penting untuk diperhatikan.
Pada data hasil penjaringan anak sekolah dasar di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pasar Ikan tahun 2017, menunjukkan bahwa dari 2886 jumlah anak
sekolah yang tercatat, dengan jumlah siswa kelas 1 sebanyak 473 anak, dan yang
terjaring sebanyak 426 anak, 13,4 % (56) anak mengalami penyakit pulpa dan
jaringan peri apikal, 56,33 % (240) anak mengalami karies gigi atau gigi
berlubang, dan 21,56% (92) anak mengalami gangguan perkembangan dan erupsi
gigi serta dari hasil penjaringan didapatkan fakta bahwa kebersihan gigi dan mulut
anak masih sangat kurang (sumber data penjaringan UKS UPTD Puskesmas
Pasar Ikan, 2017)
Sedangkan berdasarkan hasil kunjungan siswa sekolah dasar ke poli gigi
UPTD Puskesmas Pasar Ikan tahun 2017 menunjukkan dari 448 anak yang
berkunjung terdapat 180 anak yang mengalami perkembangan dan erupsi gigi,
225 anak yang mengalami karies gigi, 43 anak yang mengalami penyakit gusi dan
jaringan periodontal dan tulang alveolar (sumber data poli gigi UPTD Puskesmas
Pasar Ikan tahun 2017)
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa masih banyak terdapat masyarakat
yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
sehingga status kesehatan gigi dan mulut, sehingga status kesehatan gigi dan
mulut anak-anak sekolah dasar di wilayah UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu memerlukan perhatian khusus, dan masalah ini menjadikan tantangan
atau pekerjaan rumah bagi tenaga kesehatan gigi untuk menemukan solusi terbaik

2
dalam mengatasi masalah tersebut, karena sangat miris rasanya jika pada usia
tumbuh kembang anak-anak tersebut terlalu cepat mengalami gangguan pada gigi
mereka apalagi jika gigi permanen harus tanggal sebelum waktunya.
Namun hambatan yang muncul adalah ketika rasa takut untuk
memeriksakan gigi dan mulut ke sarana kesehatan seperti puskesmas. Untuk
menangani hal tersebut, selama ini puskesmas telah mengupayakannya melalui
usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS). Agenda dalam pelaksanaan UKGS yang
bersama dengan tim UKS adalah melalui usaha penjaringan rutin anak sekolah
sekali setahun, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta demonstrasi sikat gigi
yang baik dan benar (sikat gigi massal), pelatihan dokter kecil serta pemeriksaan
berkala. Melalui serangkaian kegiatan tersebut diharapkan mampu menjaga
kesehatan gigi dan mulut sejak dini pada anak-anak usia sekolah dasar.
Dalam undang-undang no 23 tahun 1992 pasal 45 tentang kesehatan
ditegaskan bahwa”kesehatan sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan
sumber daya yang berkualitas.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang bersifat inovasi guna
menunjukkan hasil yang signifikan. Kampanye Gigi Sehat di Sekolah
“KAGISELA” adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dan diharapkan dapat
merubah pandangan atau persepsi masyarakat khususnya anak usia sekolah dasar
terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai persyaratan untuk
mengikuti penilaiakn Tenaga Kesehatan Teladan (Perawat Gigi) di tingkat
Provinsi Bengkulu.

3
B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Maksud

Tulisan ini merupakan salah satu syarat dalam rangka

pemilihan Perawat Gigi Teladan tingkat Propinsi Bengkulu tahun

2018 dan sebagai bekal serta bahan kegiatan penulis dalam rangka

mengatasi permasalahan yang timbul terutama dalam pelaksanaan

usaha kesehatan gigi siswa di sekolah dalam lingkup wilayah kerja

UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu.

C. Lingkup Bahasan

Dalam rangka penulisan ini, lingkup bahasannya adalah

meliputi tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai tenaga

perawat gigi pelaksanaan usaha kesehatan gigi siswa di sekolah

dalam lingkup wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota

Bengkulu.

4
BAB II

KONDISI UMUM, VISI MISI UPTD PUSKESMAS PASAR DAN

LANDASAN TEORI

2.1 Keadaan Geografi dan Demografi UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu
UPTD. Puskesmas Pasar Ikan merupakan salah satu Puskesmas yang ada
dalam Kota Bengkulu, yang berada dalam wilayah Kecamatan Teluk Segara,
dengan luas wilayah 1.553 KM persegi / 172,63 Ha dengan letak 30470 LS, 1020
140 BT, luas bangunan letak 400 M Persegi sedangkan luas tanah 600 M Persegi
terletak di pesisir Pantai Kota Bengkulu, yang meliputi 9 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Pondok Besi


2. Kelurahan Kebun Roos
3. Kelurahan Kebun Keling
4. Kelurahan Malabero
5. Kelurahan Sumur Meleleh
6. Kelurahan Berkas
7. Kelurahan Pasar Baru
8. Kelurahan Jitra
9. Kelurahan Pasar Melintang

2.2 Visi dan Misi, Moto, Tata Nilai, Strategi dan Kebijakan Puskesmas
Pasar Ikan
Visi UPTD. Puskesmas Pasar Ikan adalah mewujudkan masyarakat Kota
Bengkulu yang sehat, yang mandiri dan berkeadilan, khususnya masyarakat dalam
wilayah kerja UPTD. Pusksmas Pasar Ikan. Dimana masyarakatnya mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapinya.
Sedangkan Misi UPTD. Puskesmas Pasar Ikan adalah :
1. Mengoptimalkan mutu pelayanan

5
2. Melindungi kesehatan masyarakat, dan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan bermutu, dan
berkeadilan.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemerdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
4. Mengefektifkan saranan dan prasarana yang ada
5. Menjadi puskesmas sehat dan bersih lingkungan
6. Meningkatkan peran serta masyarakat
7. Menjalinkan hubungan lintas sektor yang baik dalam suasana
kekeluargaan.

Motto UPTD. Puskesmas Pasar Ikan adalah CERDAS


- Cepat
- Enerjik
- Ramah
- Displin
- Aktif
- Simpatik

Tata Nilai UPTD. Puskesmas Pasar IKan adalah PADEK


- Profesional
- Akuntabel
- Dinamis
- Empati
- Kreatif

Strategi dan Kebijakan Puskesmas


Strategi yang di ambil untuk mencapai Visi dan Misi yang telah di
tetapkan adalah:
1. Meningkatkan dan memantapkan sumberdaya puskesmas untuk
terciptanya upaya kesehatan yang bermutu

6
2. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan pihak swasta agar
setiap program dapat berjalan maksimal.
3. Meningkatkan pemerdayaan masyarakat, keluarga, dan
individu dalam upaya peningkatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Pasar Ikan.
4. Meningkatkan sistim informasi dan manajemen puskesmas.

Kebijakan :
Pada dasarnya puskesmas harus melaksanakan seluruh program
kesehatan ( baik program pokok maupun program penunjang ), dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,
dengan menetapkan skala perioritas masalah, sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.

2.3 GAMBARAN KEPENDUDUKAN


1. Peta Demografis

7
2. Batas Wilayah

Batasan wilayah pada arah Utara berbatasan dengan Pelabuhan


Tapak Paderi, Selatan berbatasan dengan Kelurahan Anggut Bawah,
Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia sedangkan Timur
berbatasan dengan Kelurahan Pintu Batu.

3. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasar Ikan
adalah 15.925 jiwa, yang terdiri dari Laki – laki 7.158 jiwa, dan
perempuan 7.235 jiwa, dengan jumlah KK adalah 3.547 KK. Jumlah
bayi 325 Jiwa, balita 1532 Jiwa, Ibu hamil 348 Jiwa, WUS 5096 Jiwa,
PUS 2917 Jiwa, BUTEKI 327 Jiwa dan jumlah rumah tangga 2910.

4. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Pasar
Ikan yang terbanyak adalah :
NO Jenis Pekerjaan Persentasi
1 PNS 40 %
2 Pedagang 30 %
3 Buruh 10 %
4 Nelayan 18 %
5 Petani 2%
Jumlah 100%

5. Tingkat Pendidikan Penduduk


Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pasar Ikan sudah megenyam pendidikan mulai dari terendah sampai
perguruan tinggi. Jumlah pendidikan penduduk terbanyak
SMA/SMK/MA yaitu sebanyak 4561 dari 12.284 warga yang
mengenyam pendidikan (37,12%) dengan perincian :
SD : 1075 orang

8
SLTP/Sederajat : 2435 orang
SLTA/Sederajat : 4561 orang
Akademi/Diploma/PT : 2045 orang

6. Sosial Ekonomi
1. Pendidikan
 Tidak tamat SD : 79 Jiwa
 Tamat SD : 1125 Jiwa
 Tamat SLTP / MTS : 2435 Jiwa
 Tamat SLTA : 3767 Jiwa
 Tamat AK / PK : 3761 Jiwa
2. Fasilitas Pendidikan
 Paud / TK : 14
 SD : 10
 SLTP / MTS :3
 SLTA :2
 PT :1

7. Jumlah Kelahiran Hidup


Jumlah kelahiran hidup di wilayah UPTD. Puskesmas Pasar
Ikan tahun 2017 adalah 303 orang.

8. Keadaan Lingkungan Fisik


Jumlah rumah penduduk di wilayah UPTD. Puskesmas Pasar
adalah 882 yang terdiri dari rumah permanen dan semi permanen.

9. Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga


Diwilayah UPTD. Puskesmas Pasar Ikan terdapat 360 jamban
yang diperiksa, yang memenuhi syarat sebanyak 274 jamban.

9
10. Pelayanan Kesehatan Dasar
Adapun pelayanan Kesehatan Dasar yang ada di UPTD Puskesmas
Pasar Ikan yaitu :
UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang
membawahi:
a. Pelayananan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

UKM Pengembangan membawahi upaya pengembangan yang


dilakukan Puskesmas, antara lain:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan indera
e. Pelayanan kesehatan lansia
f. Pelayanan Kesehatan olahraga
g. Pelayanan JSPS
h. Pelayanan UKGMD
i. Pelayanan kesehatan haji
j. Pelayanan UKS

UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi beberapa


kegiatan, yaitu:
a. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
b. Pelayanan kefarmasian
c. Pelayanan laboratorium

Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan


kesehatan, yang membawahi:

10
a. Puskesmas Pembantu
b. Bidan Desa
c. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

Adapun data pencapaian target dari setiap program sebagai berikut :


2.4 UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
1. Promosi Kesehatan
a. Tujuan
Meningkatkan fungsi puskesmas dan pemanfaatannya sebagai
penerangan penyuluhan kesehatan. Membantu masyarakat menjaga
kesehatan pada tingkat yang sebaik – baiknya.
b. Kegiatan
Penyuluhan kesehatan untuk setiap program kegiatan puskesmas
c. Hasil Kegiatan
1. Frekuensi penyuluhan
 Penyuluhan kelompok
 Jumlah petugas kesehatan yang mengadakan
penyuluhan : 25
2. Peran serta masyarakat
 Jumlah kelurahan :9
 Jumlah posbindu :9
 Frekuensi penyuluhan ke tiap posbindu : 108
x / tahun
 Jumlah kunjungan ke posbindu pertahun : 12 kali
 Jumlah posyandu : 15
 Frekuensi penyuluhan ke tiap posyandu : 12 x /
tahun
 Jumlah kunjungan ke posyandu pertahun : 720 kali
 Jumlah poslansia :9
 Frekuensi penyuluhan ke tiap poslansia : 108 x
/ tahun

11
 Jumlah kunjungan ke poslansia pertahun : 12 kali
 Jumlah Inovasi :1
 Frekuensi penyuluhan ke tiap inovasi : 12 x /
tahun
 Jumlah kunjungan ke inovasi pertahun : 12
kali
3. Pembinaan dan bimbingan teknis
 Jumah kader yang di latih : 70
 Jumlah kader yang aktif : 74
1. Pelayanan kesehatan lingkungan
a. Tujuan
Memperbaiki kesehatan lingkungan yang ada dimasyarakat dengan
berprilaku hidup bersih dan sehat
b. Kegiatan dan Hasil
1. Mengadakan pemeriksaan air minum Non PDAM
 Memenuhi syarat : 61
2. Melakukan inspeksi sanitasi dasar
 Jumlah SAB yang di IS : 360
3. Melakukan Pemeriksaan Rumah Sehat
 Memenuhi syarat : 342
4. Melakukan pemeriksaan tempat-tempat umum
 Memenuhi syarat : 21
5. Melakukan pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan
 Memenuhi syarat : 33
2. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Tujuan
Mengurangi angka kematian dan angka kesakitan Ibu, Bayi dan
Anak
b. Kegiatan dan Hasil
1. Pemeliharaan Ibu hamil
 Jumlah kunjungan baru : 352

12
 Jumlah kunjungan lama : 309
2. Perawatan dan Pertolongan Persalinan
 Jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
: 304
3. Pemeliharaan dan Perawatan bayi baru lahir
 Kunjungan bayi ( 0-7 ) hari baru : 303
 Kunjungan bayi ( 0-7 ) hari lama : 289
4. Ibu hamil yang mndapati imunisasi TT
 Ibu hamil TT lengkap : 345
 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
: 325

4. Keluarga Berencana

5. Pelayanan gizi yang bersifat UKM


6. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

UKM Pengembangan
1. Pelayanan kesehatan jiwa
2. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
a. Tujuan
Meningkatkan profesionalisme perawat goigi dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut serta meningkatkan kualitas
pelayanan gigi dan mulut
b. Hasil kegiatan
Penyuluhan, pemeriksaan gigi dan mulut pada bayi, balita, dan
ibu hamil di 9 Kelurahan
3. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. Pelayanan kesehatan indera
5. Pelayanan kesehatan lansia
6. Pelayanan kesehatan olahraga
7. Pelayanan jemput sehat pulang sakit (JSPS)

13
8. Pelayanan kesehatan Haji
9. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
a. Tujuan
Untuk mengikut sertakan murid Sekolah Dasar agar dapat
mengetahui secara dini masalah kesehatan pribadi.
b. Kegiatan
1. Pemeriksaan kesehatan berkala
2. Penyuluhan kesehatan gigi, mulut dan sikat gigi masal.
3. Penjaringan kesehatan
4. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5. Pemberian obat cacing
c. Hasil Kegiatan
2.4.1.1 Jangkauan pelayanan
 Jumlah SD UKS : 11
 Jumlah SMP UKS :3
 Jumlah SMA UKS :2
2.4.1.2 Penjaringan
 Jumlah murid SD kelas I yang di periksa : 426
 Jumlah murid SMP kelas I yang di periksa : 237
 Jumlah murid SMA kelas I yang di periksa : 19
2.4.1.3 Pemberian obat cacing : 1036
Orang
2.4.1.4 Pelatihan Dokter Kecil
NO Nama SD Jumlah Dokcil
1 SDN 01 25
2 SDN 04 25
3 SDN 08 45
4 SDN 11 25
5 SDN 37 10
6 SDN 47 10

14
7 SD Muhamadyah I 10
8 SD Muhamadyah II 10
9 SD Sint Carolus 25
10 SDLB Amal Mulia -
11 SD Patria Dharma -

10. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

2.5 UKP, kefarmasian, dan laboratorium

1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut


a. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi
2. Mengurangi bahaya akibat gigi
b. Kegiatan
1. Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dalam masyarakat
2. Memberikan perawatan kesehatan secara teratur
c. Hasil Kegiatan
1. Pemeliharaan hasil kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dan
masyarakat
 Jumlah SD UKS : 11
 Jumlah SD yang mengadakan sikat masal : 11
2. Jangkauan pelayanan
 Kunjungan baru anak SD : 138
 Kunjungan baru masyarakat umum : 504

15
3. Pembinaan dan bimbingan
a. Di sekolah
 Jumlah kunjungan petugas kesehatan ke SD
: 11
b. Di masyarakat
 Jumlah kelurahan yang di kunjungi
:9
 Jumlah kunjungan petugas untuk pembinaan gigi dan
mulut :2
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan laboratorium

2.6 Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan


Kesehatan

1. Bidan Desa
2. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Untuk meningkatkan akses dan pelayanan kepada masyarakat wilayah
kerja puskesmas.
 Rumah Sakit Bhayangkara
 Balai Pengobatan Sint Carolus
 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
 Dokter Spesialis THT
 Dokter Spesialis Anak
 Dokter Spesialis Orthopedi
 Dokter Umum
 Dokter Gigi
 Bidan Swasta

16
Tabel jumlah siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasar
Ikan Tahun 2016 dan 2017

JUMLAH SISWA
NO NAMA SEKOLAH TAHUN 2016 TAHUN 2017
LK PR LK PR
1 SD N 1 207 215 220 230
2 SD N 4 189 171 176 151
3 SD N 8 242 238 256 239
4 SD N 11 307 275 263 268
5 SD N 37 98 106 82 101
6 SD N 47 93 71 87 67
7 SD Muhamadyah I 45 28 45 27
8 SD Muhamadyah II 36 29 26 28
9 SD Sint Carolus 274 262 279 272
10 SDLB Amal Mulia 21 15 15 16
11 SD Patria Dharma 15 8 16 22

Kasus gigi dan mulut pada siswa Sekolah Dasar hasil penjaringan

tahun 2016 dan 2017

KASUS TAHUN 2016 TAHUN 2017


Gangguan perkembangan 87 92
dan erupsi gigi
Karies gigi 227 240
Penyakit Pulpa dan 56 56
jaringan Periapikal

17
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada kegiatan penjaringan yang
dilakukan tahun 2017 didapat data peningkatan pada kasus gangguan
perkembangan dan erupsi gigi serta karies gigi. Dengan banyaknya kasus di atas
menyadarkan akan pentingnya peran tenaga kesehatan perawat gigi, orang tua
serta anak untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga diharapkan
kasus ini dapat menurun pada tahun berikutnya.

Pada Serangakaian kegiatan promotiv preventif yang telah dilakukan


kemudian tertuang kedalam tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
tersosialisasikan.
Hal tersebut dapat kita lihat dari jumlah kunjungan masayarakat khususnya siswa
sekolah dasar ke Puskesmas bertambah, dan ketakutan akan petugas seperti dokter
gigi/perawat gigi sedikit berkurang
2. Informasi yang disampaikan kepada anak sekolah dasar pada kampanye gigi sehat
di sekolah telah tertransformasi kepada orang tua mereka.
Terlihat dengan jumlah kunjungan anak sekolah dasar yang diantarkan orang
tuanya ke poli gigi UPTD Puskesmas Pasar Ikan mengalami peningkatan,
3. Begitupula dengan kasus yang ditemukan lebih banyak
Banyaknya kasus, berarti pasien/anak-anak telah berani memeriksakan dirinya ke
Puskesmas dan masalahnya tidak dibiarkan begitu saja.
4. Serta penilaian status kesehatan gigi dan mulut meningkat
Dimana melalui pemeriksaan diketahui tingkat kebersihan gigi dan mulut yang
cukup baik, artinya anak sekolah dasar telah mengetahui cara menyikat gigi yang
baik dan benar.
5. Dapat dijadikan sebagai data hasil informasi pada penyususnan kegiatan
selanjutnya.
6. Jadi, berdasarkan hasil tersebut, kita dapat lebih mudah merencanakan langkah
selanjutnya guna mempertahankan hasil yang ada atau bahkan lebih
meningkatakan jumlah serta status kesehatan gigi dan mulut masayarakat

18
khususnya anak usia sekolah dasar, bahkan secara tidak langsung dapat mencapai
tujuan dari MDGs pada poin 4 tentang kesehatan anak.

19
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kampanye Gigi Sehat di Sekolah (KAGISELA)

Kampanye Gigi sehat adalah salah satu kegiatan inovasi di UPTD Puskesmas
Pasar Ikan dalam upaya peningkatan status kesehatan gigi dan mulut masyarakat
terutama pada anak usia sekolah dasar, sifatnya persuasif dikemas semenarik
mungkin.

1. Tujuan
a. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut sejak dini
b. Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar
c. Meningkatkan jumlah Kunjungan dan jumlah kasus yang ditemukan pada anak
sekolah dasar
2. Sasaran
Anak Sekolah Dasar Kelas 1 yang didampingi oleh guru. Diharapkan mampu
mentransformasi ilmu yang telah didapatakn dalam kegiatan tersebut, kepada
orang tua di rumah bahkan kepada teman-teman di Sekolah
3. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah melihat hasil penjaringan dan kegiatan lainnya, dimana hasilnya
menunjukkan bahwa terdapat masalah kesehatan gigi pada anak sekolah dasar
yang membutuhkan perhatian, karena ternyata pada hasil penjaringan, anak-anak
yang seharusnya memerlukan perawatan selanjutnya melalui proses rujukan, tidak
semua orang tua/anak memenuhi hal tersebut, sehingga terjadi pembiaran yang
berarti masalah kesehatan gigi mereka tidak dapat ditangani secepatnya akhirnya
terjadi kerusakan yang lebih parah, misalnya mereka datang pada saat gigi
permanen sudah masuk dalam indikasi pencabutan. Sehingga bersama dengan

20
Dokter Gigi UPTD Puskesmas Pasar Ikan, berupaya merumuskan suatu kegiatan
tindak lanjut guna meminimalisir masalah yang ada.
Dimana Kegiatan tersebut diupayakan mampu merubah pola fikir masayarakat
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dan diharapkan sifatnya lebih persuasif
atau mampu mengundang daya tarik anak untuk mau merawat giginya.
Akhirnya kegiatan tersebut, dimasukkan dalam perencanaan kegiatan BOK,
Kegiatan tersebut dillaksanakan pertama kali pada Bulan September tahun 2017 di
halaman Sekolah Dasar di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu. Tetapi sebelumnya, melalui prosedur yang ada yaitu melakukan proses
perizinan kepada Kepala Sekolah.
Kampanye Gigi Sehat, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan Sikat
gigi massal atau kegiatan lainnya, namun Kegiatan tersebut memiliki kemasan,
suasana serta tempat yang berbeda, agendanya adalah berupa penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut yang menggunakan media Flipchart dan Poster–poster
kesehatan Gigi, demonstrasi Cara menyikat gigi yang baik dan benar yang
menggunakan Pantom gigi dan sikat gigi sebagai Contoh Pembagian Sikat Gigi
dan pasta gigi gratis, serta menyanyikan lagu yang bertemakan gigi.
Kegiatan tersebut, didesain semenarik mungkin dengan nuansa anak-anak
sehingga mereka lebih tertarik dan lebih mudah menyerap setiap informasi yang
disampaikan yang kemudian mereka bisa menyampaikannya kepada orang lain
apalagi Anak-anak didampingi guru UKS. Melihat antusias siswa yang ikut yang
melihat kegiatan tersebut serta hasil status kesehatan gigi dan mulut siswa
mengalami peningkatan, kegiatan kampanye Gigi sehat kembali dilaksanakan
pada Maret tahun 2018. Pada kegiatan kali ini, dilaksanakan di halaman sekolah
dan disertai dengan kerjasama lintas program yakni dengan menambahkan
kegiatan CTPS (Cuci tangan Pakai Sabun), menyampaikan informasi lain tentang
PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah), informasi mengenai
kebugaran, gizi, dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
8 Indikator penerapan PHBS di sekolah :
1. Jajan di warung/kantin sekolah
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih yang mengalir

21
3. Buang air kecil dan buang air besar di jamban sekolah
4. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya.

3.2 Kegiatan-kegiatan UKS yang telah dilaksanakan


3.2.1 Penjaringan (Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut)
Penjaringan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan bekerjasama
dengan tim UKS. Di UPTD Puskesmas Pasar Ikan, tim yang termasuk didalamnya
adalah dokter, dokter gigi, petugas Imunisasai, Petugas Gizi, dan petugas kesling.
Kegiatan tersebut dilakukan sekali setahun yakni pada bulan Agustus atau
September. Siswa yang tidak terjaring, akan di sweeping setelahnya.
1. Tujuan
a. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaring siswa kelas 1 yang baru dalam hal
kesehatan gigi dan mulutnya.
b. Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar
c. Mengetahui kasus kesehatan gigi dan mulut yang dialami pada anak
2. Sasaran
Anak Sekolah dasar Kelas 1
3. Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum melaksanakan Kegiatan penjaringan, dalam tim yang telah ada,
melakukan pembagian tugas mulai dari merumuskan jadwal ke lapangan yang
tentunya disesuaikan dengan waktu anak sekolah dasar, sehingga tidak
mengganggu waktu belajar mereka, kemudian melakukan persuratan ke Sekolah
sebagai salah prosedur yang dijalankan, selanjutnya sesuai jadwal yang ada tim
tersebut kemudian ke sekolah-sekolah dengan membawa surat tugas yang
ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ikan, dan nantinya juga akan

22
ditandatangani oleh kepala sekolah sebagai bukti tertulis bahwa kegiatan benar-
benar dilaksanakan di Sekolah tersebut.
Setelah kegiatan, petugas menyerahkan hasil penjaringan kepada guru
UKS di Sekolah yang selanjutnya disampaikan kepada orang tua mereka sebagai
tindak lanjut dari kegiatan, khusunya petugas UKGS menyerahkan hasil
pemeriksaan gigi dan mulut anak yang kemudian meminta agar anak-anak yang
memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut supaya segera dirujuk ke Puskesmas
yang nantinya akan ditangani oleh Dokter gigi atau perawat gigi. Ini membuktikan
bahwa ada kerjasama lintas sektoral yang dibentuk guna mewujudkan tujuan
untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak

3.2.2 Pemeriksaan secara Berkala


Pemeriksaan Berkala dilakukan bulan April atau Mei.
1. Tujuan
a. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memantau keadaan gigi dan mulut anak sekolah
dasar
b. Menjaga status kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar
2. Sasaran
Anak Sekolah dasar Kelas kelas 2 s/d 6
3. Pelaksanaan Kegiatan
Seperti halnya dengan penjaringan, kegiatan berkala sebelumnya diawali
dengan perencanaan jadwal kegiatan, melakukan prosedur seperti perizinan ke
Sekolah kemudian melaksanakan kegiatan pemeriksaan, namun pada kegiatan
tersebut kurang optimal karena ketenagaan perawat gigi yang sedikit sehingga
target pada kegiatan tersebut adalah semua siswa dapat tercover, namun pada
kenyataannya terkadang hanya 2 atau 3 kelas saja yang dapat dijangkau pada
setiap sekolah.
Setiap hasil pemeriksaan, diserahkan lagi kepada guru UKS sebagai bahan
pelaporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, dan sebagai gambaran kondisi
kesehatan gigi dan mulut anak didik mereka. Kemudian selanjutnya oleh guru

23
menyampaikan kepada orang tua siswa supaya mengantarkan anak yang perlu
mendapatkan pelayanan selanjutnya.
3.2.3 Pelatihan Dokter Kecil
Pelatiha Dokter Kecil adalah salah satu kegiatan untuk membina Guru dan
siswa dalam hal kesehatan dasar di sekolah. Dalam kegiatan ini, tergabung dengan
Dokter Umum, Dokter Gigi/Perawat Gigi, Pet.Kesling&Gizi, Imunisasi& P3K
1. Tujuan
a. Membekali siswa tentang ilmu Kesehatan dasar sehingga mampu menjadi contoh
bagi teman-temannya
b. Melalui ilmu yang didapatkan, dokter Kecil (siswa) guru mampu memberikan
pertolongan pertama pada siswa yang mendapatkan cedera,pingsan di Sekolah
2. Sasaran
Siswa-siwi SD Kelas 4 dan 5

3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Seluruh Sekolah Dasar yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Kegiatan ini berlangsung pada
bulan Oktober-November Tahun 2017. Pada Kegiatan tersebut, Panitia Pelatihan
Dokter Kecil membagikan Modul berupa materi Pelatihan Dokter Kecil serta
logistik berupa paket P3K untuk digunakan di sekolah Masing-masing.

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah terutama pada kegiatan inovasi


yaitu, Kampanye Gigi Sehat yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Pasar Ikan
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap jumlah kunjungan poli gigi
UPTD Puskesmas Pasar Ikan, Khususnya kunjungan anak sekolah dasar
begitupula pada peningkatan jumlah kasus yang ditemukan serta status kesehatan
gigi dan mulut anak sekolah dasar mengalami peningkatan

4.2 SARAN
1. Diharapkan kegiatan UKGS berjalan lebih optimal
2. Diharapkan kegiatan kampanye Gigi sehat menjadi kegiatan rutin yang
berkelanjutan dan masuk dalam agenda UKGS UPTD Puskesmas Pasar Ikan
3. Penulis berharap adanya kerjasama lintas sektor dan program dalam hal
peningkatan kegiatan UKGS berikutnya
4. Mengembangkan daya kreatifitas guna menciptakan kegiatan inovasi yang
baru dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masayarakat
5. Pengadaan kegiatan surface protection pada agenda UKGS selanjutnya
yaitu penanganan kasus karies pada gigi sulung sedini mungkin.
6. Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi 2x sehari,
setelah sarapan pagi dan sebelum tidur.
7. Kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

25

You might also like