Professional Documents
Culture Documents
Analisa data
Prevalensi halusinasi visual dinilai menggunakan
PANSS P3 awal. Semua yang terlibat telah
memberikan narasi tertulis yang luas untuk setiap
wawancara-PANSS, dan narasinya dalam file asli
diperiksa ulang untuk mengskor ulang variabel
halusinasi. Auditori dan halusinasi visual diberi skor P3
terpisah berdasarkan halusinasi umum kriteria dalam
PANSS. Reliabilitas dan validitas prosedur ini
dievaluasi dengan memiliki satu rater penilai yang
mendata subset dari 23 pasien yang dipilih secara acak.
Koefisien korelasi dua arah intra-kelas dua adalah 0,84,
menggunakan koefisien tipe-A dengan asumsi
persetujuan mutlak. Ini mendukung keandalan dan
validitas prosedur penilaian. Dalam pedoman PANSS
untuk skor halusinasi skor 1 menunjukkan tidak adanya
pengalaman halusinasi, sedangkan skor yang sama atau
lebih tinggi dari 4 menunjukkan pengalaman halusinasi
dari sifat psikotik. Berdasarkan skor yang dipotong ini,
pasien dipisahkan menjadi tiga kelompok untuk tujuan
analisis: tidak ada halusinasi visual (skor P3 = 1),
halusinasi visual ringan (skor P3 = 2–3) dan halusinasi
penglihatan psikotik (skor P3 = 4–7). Hal yang sama
dilakukan untuk skor-skor aula pendengaran. Variabel
kontinu digambarkan sebagai sarana dan standar
deviasi, sementara kategori variabel dianalisis
menggunakan tab-silang. Sebelum menganalisis,
prasyarat untuk multinomial regresi logistik dievaluasi
dengan memeriksa korelasi antar dan statistik
collinearity, mengikuti pendekatan yang
Perkembangan Ilmu Keperawatan 6