You are on page 1of 38

1|S PM CIWARUGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas TTP Ciwaruga Kabupaten/Kota Bandung Barat


akan mengalami perubahan status menjadi badan pengelola
menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Yang menjelaskan bahwa badan layanan umum Daerah
yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah atau Unit Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan,dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Pola Pengelolaan keuangan BLUD, yang selanjutnya
disingkat PPK-BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.
PPK-BLUD bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-
tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penerapan PPK-BLUD pada SKPD atau unit kerja, harus
memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif. Pada
BAB III Pasal 5 PERMENDAGRI No 61 Tahun 2007 ayat 1
menjelaskan Persyaratan subtantif sebagaimana dalam pasal 4
terpenuhi apabila tugas dan fungsi SKPD atau Unit kerja bersifat
operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang
2|S PM CIWARUGA

menghasilkan semi barang/jasa publik (quasipublic goods). Pada


ayat 2 menjelaskan Pelayanan umum tersebut berhubungan
dengan :
a. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masrakat;
b. Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan
umum; dan/atau
c. Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat.
Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum sesuai pasal 6
diutamakan untuk pelayanan kesehatan.
Persyaratan administratif berupa dokumen, yang salah
satunya adalah Standar pelayanan Minimal (SPM). SPM adalah
spesifikasi teknis yang memuat batasan minimal mengenal jenis
dan mutu layanan dasar yang harus dipenuhi oleh BLUD kepada
masyarakat.
Puskesmas TTP Ciwaruga Merupakan salah satu Unsur
Pelaksana Teknis pada Dinas Daerah (UPTD) yang berada di bawah
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Bandung Barat yang
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bersifat holistic, komprehensif/menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok (basic health
service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat
serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.Pelayanan kesehatan tingkat pertama
meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medik.
Dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan
kesehatan Puskesmas TTP Ciwaruga mempunyai visi dan misi
sebagai berikut :
3|S PM CIWARUGA

VISI PUSKESMAS TTP CIWARUGA

“ Tercapainya masyarakat wilayah Ciwaruga yang sehat dan


mandiri 2018 “

MISI PUSKESMAS TTP CIWARUGA

1) Membudayakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

2) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Sehat

3) Melaksanakan Setiap Program Kesehatan Dengan Bersumber

Data

4) Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Dengan Pelayanan

Prima Yang Berkualitas Dan Terjangkau

5) Memelihara dan Meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

masyarakat serta lingkungan.

6) Pengembangan Fungsi Dan Peran Puskesmas Dalam

Melaksanakan Kemitraan Dengan Berbagai Pihak Terkait

Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Dan

Pemberdayaan Masyarakat

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut, Puskesmas TTP


Ciwaruga menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan
mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota dengan
kriteria SPM yaitu : Merupakan Pelayanan yang langsung
dirasakan masyarakat,merupakan prioritas bagi pemerintah
daerah karena melindungi hak-hak konstitusional perorangan dan
masyarakat,untuk melindungi kepentingan nasional dan
memenuhi komitmen nasional dan global serta merupakan
penyebab utama kematian/kesakitan, berorientasi pada output
yang langsung dirasakan masyarakat serta dilaksanakan secara
4|S PM CIWARUGA

terus menerus (sustainable), terukur (measurable) dan dapat


dikerjakan (Feasible).
Berdasarkan hal tersebut maka Puskesmas TTP Ciwaruga
membuat Standar Pelayanan Minimal disertai dengan batasan-
batasan dari standar tersebut. SPM pada Puskesmas TTP Ciwaruga
adalah sebagai pedoman dalam pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat,terjaminnya hak masyarakat dalam menerima layanan
kesehatan, sebagai alat monitoring dan peningkatan kinerja,
menentukan alokasi anggaran, menjamin akuntabilitas,
tranparansi, standarisasi pelayanan kesehatan serta terciptanya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
Dalam penyusunan dokumen SPM, Puskesmas TTP
Ciwaruga melibatkan semua pihak yang terlibat secara teknis
kemudian dibentuk tim yang bertugas menyusun SPM disesuaikan
dengan persyaratan pada PERMENDAGRI No. 61 tahun 2007
tentang PPK BLU dan melakukan revisi jika diperlukan.Revisi ini
yang di tuangkan dalam bentuk SPM yang di atur oleh PERBUP No
163 tahun 2013 tentang pembahasan atas SPM di lingkungan
pemerintah daerah Kabupaten/Kota Bandung Barat Kewenangan
dari tim tersebut adalah mengadakan rapat, mendatangkan
konsultan, membentuk sub tim jika diperlukan dan mengajukan
anggaran. Adanya SPM mendorong organisasi Puskesmas TTP
Ciwaruga untuk merencanakan anggaran lebih besar karena
tuntutan akan pelayanan yang memenuhi standar dan
membutuhkan dukungan fasilitas dan sumber daya manusia yang
memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Kewajiban bagi
Puskesmas TTP Ciwaruga akan menjadi lebih besar tetapi arah
pelayanan menjadi lebih baik yaitu menuju kepada konsep Public
Healtt oriented.
Indikator yang tercantum dalam dokumen SPM memiliki
satu atau lebih dimensi mutu pelayanan. Dimensi mutu pelayanan
adalah sebagai berikut:
1 . Efektivitas
2 . Efisiensi
3 . Akses
4 . Kompetensi teknis
5|S PM CIWARUGA

5 . Hubungan antar manusia


6 . Kenyamanan
7 . Keselamatan
8 . Kesinambungan pelayanan
Dimensi mutu pelayanan diatas diharapkan dapat
memenuhi semua didasarkan pada kebutuhan konsumen
sehingga pasien menjadi senang. Pasien yang senang dapat
memberikan dampak positif bagi organisasi Puskesmas TTP
Ciwaruga, antara lain yaitu :

1 . Puskesmas TTP Ciwaruga dapat mempunyai pelanggan


yang tetap
2 . Dapat menjadi sarana promosi bagi Puskesmas TTP
Ciwaruga
3 . Menanamkan kesan baik bagi masyarakat secara umum
(pengakuan publik terhadap kualitas pelayanan Puskesmas
TTP Ciwaruga ).

B. Maksud dan Tujuan

Maksud ditetapkannya SPM Puskesmas TTP Ciwaruga


adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar;
Tujuan ditetapkannya SPM Puskesmas TTP Ciwaruga antara
lain adalah:
1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat;
2. Untuk menjamin hak masyarakat dalam menerima
pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas TTP
Ciwaruga
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
kesehatan.
6|S PM CIWARUGA

C. Pengertian
Umum :
1. Urusan Wajib
Yang dimaksud dengan Urusan Wajib adalah urusan yang
berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara
yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan kepada daerah untuk perlindungan hak
konstitusional, kepentingan nasional,kesejahteraan
masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum dalam
kerangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta pemenuhan komitmen nasional yang
berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional;
2. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Yang dimaksud dengan Standar Pelayanan Minimal adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib Puskesmas yang berhak diperoleh
masyarakat secara minimal;
3. Indikator / Target SPM
Yang dimaksud dengan indikator SPM adalah tolak ukur
prestasi kuantatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi
dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan,
proses, dasil dan/atau manfaat pelayanan;
4. Jenis Pelayanan
Yang dimaksud dengan jenis pelayanan adalah pelayanan
publik yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan;
5. Pelayanan dasar
Yang dimaksud dengan pelayanan dasar adalah jenis
pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan
sosial,ekonomi dan pemerintahan.
7|S PM CIWARUGA

Khusus :
1. Pengertian
Dimaksudkan untuk menjelaskan istilah dalam indikator
kinerja.
2. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator
kerja.
3. Cara Penghitungan / Rumus
Dimaksudkan untuk menyamakan cara penghitungan dalam
memperoleh capaian indikator kinerja selama periode kurun
waktu tertentu, dengan cara membagi pembilang dengan
penyebut.
4. Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus.
5. Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
6. Ukuran
Adalah formula yang dalam setiap indikator ditetapkan
dalam bentuk prosentase/% dan atau berdasarkan proporsi
terhadap penduduk.
7. Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata /keterangan yang dapat di
jadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan
persoalan. Data dimaksud dikumpulkan dan dilaporkan
melalui : Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS);
8. Rujukan
Adalah standar teknis atau ketentuan lain sebagai bahan
rujukan/acuan teknis dalam menyelenggarakan indikator
kinerja.
9. Langkah kegiatan
Dimaksudkan menu/butir-butir tahapan kegiatan yang
bersifat teknis, yang perlu dipilih untuk dilaksanakan agar
dapat mencapai target indikator SPM sesuai situasi dan
kondisi dan kapasitas institusi pelayanan setempat.
8|S PM CIWARUGA

10. Kurun Waktu tertentu


Adalah kurun / rentang waktu dalam pelaksanaan kegiatan
yaitu periode 1 (satu) atau kurun waktu yang sama.
11. Sumber Daya
Adalah tenaga kesehatan yang dibutuhkan secara hirarkhi,
dimana apabila tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kesehatan
urutan pertama, dapat dipenuhi oleh tenaga kesehatan
berikutnya untuk pelaksanaan target setiap indikator.
12. Target 2018
Adalah besaran capaian indikator SPM yang diharapkan
sampai dengan 2018.
13. Target 2021
Adalah besaran capaian indikator SPM yang diharapkan
sampai dengan 2021.

D. Prinsip penyusunan dan penetapan SPM

Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan


minimal sesuai dengan peraturan yang di buat oleh
Mentri/pimpinan Lembaga pemerintah Non departemen Pasal 7
ayat (2) Peraturan pemerintah No.65 tahun 2005.Ruang lingkup
penyususnan dan penetapan SPM oleh Menteri atau lembaga
pemerintah Non departemen meliputi: jenis pelayanan dasar yang
berpedoman pada SPM, indikator dan nilai SPM, batas waktu
pencapaian SPM, serta pengorganisasian penyelenggaraan SPM.
Dalam menyusun dan menetapkan SPM, Mentri atau pimpinan
lembaga pemerintah Non departemen memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut : Konsensus, sederhana, nyata, terukur,
terbuka, terjangkau, akuntabeldan bertahap.Untuk monitoring
dan evaluasi umum terhadap kinerja penerapan pencapaian SPM
pemerintah daerah di lakukan oleh Mendagri dibantu oleh tim
konsultasi penyusunan SPM.Sedangkan pembinaan dan
pengawasan umum atas penerapan dan pencapain SPM
pemerintah daerah secar nasional di kordinasikan oleh
Mendagri.Dalam tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi atas
penerapan dan pencapaian SPM pemerintahan daerah, menteri
9|S PM CIWARUGA

atau pimpinanan lembaga pemerintan non departemen


berkewajiban melakukan pengembangan kapasitas untuk
mendukung penerapan dan pencapaian SPM.

Penyusunan dan penetapan serta penerapan dan pencapaian


SPM juga di dukung dengan sistem informasi manajemen
SPM.Mengenai pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan
penyusunan, penetapan, pelaporan, monitoring dan evaluasi,
pembinaan dan pengawasan, pembangunan sistem dan atau sub
sistem informasi manajemen, pengembangan kapasitas untuk
mendukung penyelenggaraan SPM yang merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah di bebankan pada APBN masing-
masing departemen atau lembaga.

E. Landasan Hukum

1. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaga Negara Repubilk Indonesia Tahun 4421 )
2. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah ( lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintaha Daerah ( Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang – undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Bandung Barat ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4688
4. Undang-UndangNomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
10 | S P M C I W A R U G A

Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia ( Nomor 3890);
5. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585 )
7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
8. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063 )Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
10. Kepmenkes RI nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang
pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota dinyatakan tidak berlaku lagi dengan
terbitnya:
11. Kepmenkes RI nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan /KotaUndang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-daerah kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun
1950);
11 | S P M C I W A R U G A

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor


741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota
13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518 )
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten /Kota;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
12 | S P M C I W A R U G A

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 200 / Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Rl No. 6 tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
Standar Pelayanan Minimal;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknik Pengelolaan Badan Layanan
Umum Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
26. PERMENKES Rl No. 828 tahun 2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 14
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Bandung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 27);
28. Peraturan daerah Kabupaten Bandung Barat nomor 9
tahun 2014 tentang perubahan ketiga atas peraturan
daerah Kabupaten Bandung Barat nomor 23 tahun 2008
tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas
daerah Kabupaten Bandung Barat
29. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 163 Tahun 2013
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perubahan atas
Perbup no 472 tahun 2011 tentang Pelayanan Dasar di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Bandung
Barat
13 | S P M C I W A R U G A

F. Sistematika Penyajian SPM Puskesmas

SPM Puskesmas TTP Ciwaruga tahun 2015 disusun dengan


sistematika penyajian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan:

Bab ini berisi uraian secara ringkas latar belakang,


maksud dan tujuan, pengertian, prinsip penyusunan
dan penetapan SPM, landasan hukum dan sistematika
penyajian SPM puskesmas.

BAB II Standar pelayanan minimal puskesmas:

Dalam bab ini di uraikan jenis pelayanan SPM dari


setiap jenis pelayanan, indikator dan standar serta
rencana capaian SPM.

BAB III Peran pusat,provinsi dan kabupaten :

Berisi tentang peran pusat,provinsi,dan kabupaten


dalam penyusunan SPM.

BAB IV Penutup

LAMPIRAN Uraian Standar pelayanan Minimal


14 | S P M C I W A R U G A

BAB II

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS

A. JENIS-JENIS PELAYANAN PUSKESMAS TTP CIWARUGA

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk


memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945 dan Undang-undang
nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Bahkan untuk
mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan,
amandemen kedua UUD 1945, Pasal 34 ayat (3) menetapkan :
“Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan pelayanan umum yang layak”
Secara ringkas dalam PERMENKES No.
828/MENKES/SK/IX/2005 memberikan rujukan bahwa SPM
adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara minimal,terutama yang berkaitan dengan pelayanan
dasar.
Dalam penerapan SPM Puskesmas TTP Ciwaruga menjamin
akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar dari Puskesmas TTP Ciwaruga sesuai dengan ukuran-
ukuran (indikator/target) yang ditetapkan oleh Pemerintah.oleh
karena itu baik dalam perencanaan maupun penganggaran
Puskesmas TTP Ciwaruga memperhatikan prinsip-prinsip SPM
yaitu sederhana,konkrit,mudah diukur, terbuka, terjangkau dan
dapat dipertanggung jawabkan serta mempunyai pencapaian yang
dapat diselenggarakan secara bertahap.
Kriteria SPM yang dilakukan Puskesmas TTP Ciwaruga
yaitu:
1. Merupakan pelayanan yang langsung dirasakan
masyarakat.
2. Merupakan prioritas tinggi bagi pemerintah daerah karena
melindungi hak-hak konstitusional peroranagan dan
masyarakat untuk melindungi kepentingan nasional dan
15 | S P M C I W A R U G A

memenuhi komitmen nasional dan global serta merupakan


penyebab utama kematian/kesakitan.
3. Berorientasi pada output yang langsung dirasakan
masyarakat.
4. Dilaksanakan secara terus menerus (sustainable), terukur
(measurable) dan dapat dikerjakan (feasible).

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah prognosa standar


pelayanan minimum Puskesmas TTP Ciwaruga yang memuat
tentang pelayanan apa saja yang harus dilakukan dengan target
dan indikator pencapaiannya. SPM Puskesmas TTP Ciwaruga
meliputi:
a . Upaya kesehatan essensial;
1. Jenis pelayanan dasar
2. Pelayanan kesehatan rujukan
3. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
4. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
5. Pengembangan lingkungan sehat
b . Upaya Pengembangan;
1 . Upaya Kesehatan Sekolah;
2 . Upaya Kesehatan Khusus;
3 . Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat;
4 . Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut; dan
5 . Upaya pelayanan Persalinan one day care
c . Upaya penunjang;
1. Upaya Farmasi;
2. Upaya pemeriksaan Laboratorium;
3. Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas
(SP2TP)
Dalam pelaksanaan SPM Puskesmas TTP Ciwaruga
menetapkan target pelayanan yang akan dicapai (Minimum service
target), yang merupakan spesipikasi peningkatan kinerja
pelayanan yang harus dicapai dengan tetap berpedoman pada
standar teknis yang ditetapkan guna mencapai status kesehatan
yang diharapkan. Dalam urusan Wajib dan SPM nilai indikator
yang dicantumkan merupakan nilai minimal nasional. Target
16 | S P M C I W A R U G A

Tahun pencapaian yang dipakai Puskesmas TTP Ciwaruga adalah


Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021

B. SPM Setiap Jenis Pelayaan, Indikator Dan Standar

Indikator pelayanan kesehatan dasar diantaranya:


1. Indikator dan Target Upaya Kesehatan Essensial
Jenis
No Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya a. Cakupan kunjungan ibu hamil 95 %
Kesehatan Ibu K-4
dan Anak b. Cakupan komplikasi kebidanan 80 %
serta KB c. Cakupan pertolongan persalinan 90 %
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
d. Cakupan pelayanan nifas 90 %
e. Cakupan neonatus dengan 80 %
komplikasi yang ditangani
f. Cakupan kunjungan bayi 95 %
g. Cakupan desa/kelurahan 100 %
universal child immunization
(UCI)
h. Cakupan Pelayanan anak balita 90%
i. Cakupan Pemberian makanan 100%
pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin
j. Cakupan balita gizi buruk 100%
mendapat perawatan
k. Cakupan penjaringan kesehatan 100%
siswa SD dan setingkat
l. Cakupan peserta KB aktif. 70%
17 | S P M C I W A R U G A

m. Cakupan penemuan dan


penanganan penderita penyakit
antar lain:
1 . Cakupan penemuan dan 100%
penanganan penderita
penyakit acute placid
paralysis (AFP)rate per
100000 penduduk< 15 tahun. 100%
2 . Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit phenomonia balita. 100%
3 . Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit pasien baru TB BTA
positif. 100%
4 . Cakupan penemuan dan
penangnan penderita
penyakit DBD yang di
tangani. 100%
5 . Cakupan penemuan dan
penangnan penyakit diare
n. Cakupan pelayanan kesehatan 100%
dasar pasien masyarakat miskin.
2 Pelayanan a. Cakupan pelayanan kesehatan 100 %
kesehatan rujukan pasien masyarakat
rujukan miskin.
b. Cakupan pelayanan gawat 100%
darurat level I yang harus di
berikan sarana kesehatan di
kabupaten.

3 Penyelidikan Cakupan desa/kelurahan 100%


epidemiologi mengalami KLB yang
dan KLB dilakukanpenyelidikan
epidemiologi,24 jam.
18 | S P M C I W A R U G A

4 Promosi Target/sasaran cakupan desa siaga 80%


kesehatan dan aktif
pemberdayaan
masyarakat
5 Pengembangan a. Cakupan rumah yang memenuhi 75%
lingkungan syarat kesehatan (R).
sehat b. Cakupan masyarakat yang 75%
menggunakan air bersih (A).
c. Cakupan menggunakan jamban 65%
keluarga/kakus (K).
d. Cakupan membuang sampah 75%
pada tempatnya (S).
e. Cakupan penggunaan 60%
pembuangan air limbah pribadi
yang mememnuhi syarat
kesehatan.
f. Cakupan institusi yang di bina 85%
lingkungannya.
g. Cakupan tempat umum yang 85%
mememnuhi syarat.
h. Cakupan tempat pengelolaan 85%
makanan

2.Indikator dan Target Upaya Kesehatan Pengembangan


No Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya a. Cakupan pemeriksaan siswa SD 100 %
Kesehatan dan setingkat oleh tenaga
Sekolah kesehatan/guru UKS/Dokter
kecil
b. Pembentukan dokter kecil tingkat 50 %
SD
c. Cakupan pelayanan kesehatan 100 %
Remaja
19 | S P M C I W A R U G A

2 Upaya a. Upaya Kesehatan Pralansia dan


kesehatan Lansia
khusus 1) Cakupan Pelayanan 70 %
2) Puskesmas Santun Lansia 100 %
3) Posyandu Lansia 4 Klp
b. Upaya Kesehatan Jiwa
Masyarakat
1) Pendataan gangguan jiwa berat 80 %
di masyarakat
2) Pelayanan gangguan jiwa di 15 %
Puskesmas
c. Upaya Kesehatan Mata
1) Screening (Hunting) penderita 10 %
mata katarak
2) Penemuan penderita mata 10 %
katarak
3) Penderita mata katarak yang 80 %
dioperasi
3 Perawatan a. Perkesmas untuk Bumil Resti 100 %
Kesehatan b. Perkesmas untuk Neonatal Resti 100 %
Masyarakat c. Perkesmas untuk Balita Resti
d. Perkesmas untuk penderita TB 100 %
Paru 100 %
4 Upaya a. Cakupan penduduk 3%
Kesehatan Gigi mendapatkan pelayanan
dan Mulut kesehatan gigi dan mulut
b. Cakupan ibu hamil mendapatkan 80 %
pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
c. Cakupan desa binaan UKGMD 10 %
d. Ratio penambalan dan 2:1
pencabutan gigi
20 | S P M C I W A R U G A

e. Lama waktu pelayanan


kesehatan gigi dan mulut :
1) Perawatan 10 mnt
2) Pencabutan 30 Mnt
3) Scaling 60 Mnt
4) Curatage 10 Mnt
5) Pencabutan sulung 10 Mnt
6) Penambalan permanen 30 Mnt
7) Pengobatan oral 10 Mnt
5 Upaya a. Persalinan 24 jam Bidan
Pelayanan 1) Pemberi Pelayanan Persalinan 100 %
rawat Inap Normal
persalinan 24 2) Penanganan Rujukan 100%
jam 3) Kejadian Kematian Ibu karena 0%
Persalinan
4) Kepuasan Pelanggan 100%

3.Indikator dan Target Upaya Kesehatan Penunjang


No Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya Farmasi a. Ketersediaan obat sesuai 90 %
kebutuhan
b. Ketersediaan obat esensial 100 %
c. Ketersediaan obat Generik 80 %
d. Tata kelola obat sesuai standar 100 %
e. Waktu tunggu pelayanan obat
jadi 5 Mnt
f. Waktui tunggu pelayanan obat
racikan 7Mnt
g. Penulisan resep sesuai
formularium 100 %
h. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat 100 %
i. Tata kelola dokumen resep 100 %
21 | S P M C I W A R U G A

2 Pemeriksaan a. Durasi waktu pemeriksaan


Laboratorium spesimen laboratorium
sederhana :
1) Spesimen sputum 30 Mnt
2) HB sahli 10 Mnt
3) Gula darah kapiler 15 mnt
4) Spesimen urine 5 Mnt
5) Cholesterol darah kapiler 10 Mnt
6) Uric Acid darah kapiler 5 Mnt
b. Hasil lab terkonfirmasi kepada 100 %
petugas medis/berkompoten
3 Upaya a. Tepat waktu laporan Tanggal
pencatatan 1) Laporan kegiatan KIA & KB 5
dan Pelaporan 2) Laporan kegiatan Gizi
Tingkat 3) Laporan kegiatan imunisasi 5
Puskesmas 4) Laporan kegiatan P2 5
5) Laporan kegiatan Promkes
6) Laporan kegiatan Kesling 5
7) Laporan SP2TP 5
8) Laporan Obat (LPLPO) 5
9) Laporan surveilan 5
10) Laporan lansia 5
11) Laporan Jiwa 5
12) Laporan Perkesmas 5
13) Laporan Gigi/UKGS 5
14) Laporan UKK 5
b. Registrasi Pasien dan catatan 5
medik 5
1) Lama waktu pendaftaran 5 Mnt
pasien
2) Waktu pembuatan dan 10 Mnt
penemuan catatan medik
3) Lama waktu distribusi 3 Mnt
catatan medik ke poli
pelayanan
22 | S P M C I W A R U G A

4) Kelengkapan pengisian dan 100 %


penataan kembali rekam
medis 24 jam setelah selesai
pelayanan
5) Kelengkapan informed 100%
consent setelah mendapatkan
informasi yang jelas
6) Waktu tunggu pasien rawat 15 Mnt
jalan
7) Kenyamanan ruang tunggu 80%
8) Tata kelola rekam medik 100%
23 | S P M C I W A R U G A

C. Rencana Capaian SPM


1. Indikator dan target upaya kesehatan essensial

No Jenis Mutu Penerima Pernyataan Indikator Satu Target Tahunan Penanggung


pelayana Layanan Layanan Standar Kinerja an 2016 2017 2018 2019 2020 Jawab
n Dasar Dasar
1 Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap Ibu Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi
kesehatan standar Hamil kunjungna Kesehatan
Ibu Hamil pelayanan Mendapatkan ibu hamil Masyarakat
antenatal Pelayanan K-4
Antenatal
sesuai standar
2 Pelayanan Sesuai Ibu Bersalin Setiap Ibu Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi
Kesehatan standar Bersalin Ibu bersalin Kesehatan
Ibu pelayanan mendapatkan yang Masyarakat
Bersalin persalinan pelayanan mendapaka
persalinan n pelayanan
sesuai standar persalinan
sesuai
standar di
fasilitas
kesehatan
24 | S P M C I W A R U G A

3 Pelayanan Sesuai Bayi baru Setiap bayi Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi
kesehatan standar lahir baru lahir bayi baru Kesehatan
bayi baru pelayanan mendapatkan lahir usia 0- Masyarakat
lahir kesehatan pelayanan 28 hari
bayi baru kesehatan yang
lahir sesuai standar mendapatk
an
pelayanan
kesehatan
bayi baru
lahir sesuai
standar
4 Pelayanan Sesuai Balita Setiap balita Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi
Kesehatan standar mendapatkan balita usia Kesehatan
Balita pelayanan pelayanan 0-59 bulan Masyarakat
kesehatan kesehatan yang
balita sesuai standar mendapatk
an
pelayanan
kesehatan
bayi baru
lahir sesuai
standar
dalam
kurun
waktu satu
tahun
25 | S P M C I W A R U G A

5 Pelayanan Sesuai Anak Usia Setiap anak Penjaringan % 100 100 100 100 100 Seksi
Kesehatan standar pendidikan pada usia kesehatan Kesehatan
pada usia skrining dasar pendidikan kelas 1 SD Masyarakat
pendidika kesehatan dasar / MI
n dasar usia mendapatkan
pendidikan skrining
dasar kesehatan
sesuai standar
6 Pelayanan Sesuai Warga Negara Setiap Warga Cakupan % 95 95 95 95 95 Seksi
Kesehatan standar Indonesia usia Negara penduduk P2PTM
pada usia skrining 15 s.d 59 Indonesia 15 - usia 15 - 59
produktif kesehatan tahun 59 tahun tahun
usia mendapatkan mendapatk
produktif skrining an skrining
kesehatan kesehatan
sesuai standar sesuai
standar
26 | S P M C I W A R U G A

7 Pelayanan Sesuai Warga Negara Setiap Warga Cakupan % 95 95 95 95 95 Seksi


kesehatan standar Indonesia usia Negara penduduk Kesehatan
pada usia skrinning 60 tahun ke Indonesia usia usia lanjut Masyarakat
lanjut kesehatan atas 60 tahun (>60 tahun)
usia lanjut mendapatkan mendapatk
skrining an
kesehatan skrinning
sesuai standar kesehatan
sesui
standar
minimal 1
kali dalam
setahun
8 Pelayanan Sesuai Penderita Setiap Cakupan % 95 95 95 95 95 Seksi
Kesehatan standar Hipertensi penderita penderita P2PTM
penderita pelayanan hipertensi hipertensi
Hipertensi secondary mendapatkan mendapata
prevention pelayanan n pelayanan
penderita secondary kesehatan
hipertensi prevention sesuai
sesuai standar standar
27 | S P M C I W A R U G A

9 Pelayanan Sesuai Penderita Setiap Cakupan % 95 95 95 95 95 Seksi


Kesehatan standar Diabetes penderita penderita P2PTM
penderita pelayanan Melitus Diabetes Diabetes
Diabetes secondary Melitus Melitus
Melitus prevention mendapatkan mendapata
penderita pelayanan n pelayanan
Diabetes secondary kesehatan
Melitus prevention sesuai
sesuai standar standar
10 Upaya Sesuai Orang dengan Setiap orang Cakupan % 95 95 95 95 95 Seksi
Kesehatan standar gangguan dengan penderita P2PTM
Jiwa pada pelayanan Jiwa Berat Gangguan orang
rang Kesehatan Jiwa (ODGJ) dengan
dengan Jiwa berat gangguan
angguan mendapatkan jiwa (ODGJ)
jiwa berat pelayanan berat
kesehatan mendapata
sesuai standar n pelayanan
kesehatan
sesuai
standar
11 Pelayanan Sesuai Orang dengan Setiap orang Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi P2PM
kesehatan standar TB dengan TB penderita
orang pelayanan mendapatkan orang
dengan Kesehatan pelayanan TB dengan TB
TB TB sesuai standar mendapata
n pelayanan
TB sesuai
standar
28 | S P M C I W A R U G A

12 Pelayanan Sesuai Orang Setiap Orang Cakupan % 100 100 100 100 100 Seksi P2PM
kesehatan standar beresiko beresiko orang
orang mendapatk terinfeksi HIV terinfeksi HIV berisiko
dengan an (ibu hamil, (ibu hamil, terinfeksi
resiko pemeriksa pasien TB, pasien TB, HIV AIDS
terinfeksi an HIV pasien IMS, pasien IMS, mendapatk
HIV waria / waria / an
transgender, transgender, pemeriksaa
pengguna pengguna n HIV
napza, dan napza, dan sesuai
warga binaan warga binaan standar
lembaga lembaga
pemasyarakat pemasyarakata
an n)
mendapatkan
pemeriksaan
HIV sesuai
standar
29 | S P M C I W A R U G A

2. Indikator dan target upaya kesehatan pengembangan


No Jenis pelayanan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020
1 Upaya a. Pembentukan 50% 50% 50% 50% 50%
kesehatan dokter kecil
sekolah tingkat SD
b. Cakupan 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan
kesehatan
remaja
2 Upaya a. Upaya
kesehatan kesehatan pra
khusus lansia dan
lansia:
1. cakupan pelayanan 70% 75% 75% 75% 80%
2. puskesmas santun 100% 100% 100% 100% 100%
lansia
3. posyandu lansia
b. Upaya 4 klp 5 klp 6 klp 7 klp 8 klp
kesehatan jiwa
masyarakat:
1.pendataan 80% 80% 82% 83% 85%
gangguan jiwa berat
di masyarakat
2.pelayanan 15% 15% 15% 20% 20%
gangguan jiwa di
puskesmas
c. Upaya kesehatan
mata:
1.Skrining (Hunting) 10% 10% 10% 10% 10%
penderita mata
katarak
2.Penemuan 80% 80% 80% 80% 85%
penderita mata
katarak
3.penderita mata 80% 80% 80% 80% 85%
katarak yang di
operasi
30 | S P M C I W A R U G A

3 Perawatan a. Perkesmas 100% 100% 100% 100% 100%


kesehatan untuk bumil
masyarakat resti
b. Perkesmas 100% 100% 100% 100% 100%
untuk neonatal
resti
c. Perkesmas 100% 100% 100% 100% 100%
untuk balita
resti
d. Perkesmas 100% 100% 100% 100% 100%
untuk
penderita TB
paru

4 Upaya a. Cakupan 3% 4% 5% 6% 7%
kesehatan gigi penduduk
dan mulut mendapatkan
pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut
b. Cakupan ibu 80% 81% 82% 83% 84%
hamil
mendapatkan
pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut
c. Cakupan desa 10% 10% 10% 10% 10%
binaan
UKGMD
d. Rasio 2:1 3:1 4:1 5:1 6:1
penambalan
dan
pencabutan
gigi
e. Lama waktu
pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut:
31 | S P M C I W A R U G A

1.perawatan 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt


2.pencabutan 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt
3.scaling 60mnt 60mnt 60mnt 60mnt 60mnt
4.curetage 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
5.pencabutan 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt
gigi sulung
6.penambalan 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
permanen
7.pengobatan 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
oral

5 Upaya 1) Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%


pelayanan persalinan
persalinan one normal
day care 2) Penanganan 100% 100% 100% 100% 100%
rujukan
3) Kejadian 0% 0% 0% 0% 0%
kematian ibu
karena
perasalinan
4) Kepuasan 80% 90% 95% 95% 100%
pelanggan
32 | S P M C I W A R U G A

3. Indikator target dan upaya kesehatan penunjang

No Jenis Indikator 2016 2017 2018 2019 2020


pelayanan
1 Upaya farmasi a. Ketersediaan 90% 90% 95% 95% 100%
obat sesuai
kebutuhan
b. Ketersediaan 100% 100% 100% 100% 100%
obat esensial
c. Ketersediaan 80% 85% 90% 95% 100%
obat generik
d. Tata kelola 100% 100% 100% 100% 100%
obat sesuai
standar
e. Waktu tunggu 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt
pelayanan
obat jadi
f. Waktu tunggu 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
pelayanan
obat racikan
g. Penulisan 100% 100% 100% 100% 100%
resep sesuai
formularium
h. Tidak adanya 100% 100% 100% 100% 100%
kejadian
kesalahan
pemberian
obat
i. Tata kelola 100% 100% 100% 100% 100%
dokumen
resep
2 Pemeriksaan a. Durasi waktu
laboratorium pemeriksaan
spesimen
laboratorium:
1.spesimen sputum 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt 30mnt
2.Hb sahli 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
3.gula darah kapiler 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt
4.spesimen urine 15mnt 15mnt 15mnt 15mnt 15mnt
33 | S P M C I W A R U G A

5.cholesterol darah 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt


kapiler
6.uric acid darah 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt
kapiler
b. Hasil lab 100% 100% 100% 100% 100%
terkonfirmasi
kepada
petugas medis
berkompeten
3 Upaya a) Tepat waktu tgl tgl tgl tgl tgl
pencatatan laporan : 5 5 5 5 5
dan pelaporan 1.Laporan kegiatan
tingkat KIA dan KB 5 5 5 5 5
puskesmas 2.Laporan kegiatan
gizi 5 5 5 5 5
3.laporan kegiatan
imunisasi 5 5 5 5 5
4.Laporan kegiatan
P2 5 5 5 5 5
5.Laporan kegiatan
promkes 5 5 5 5 5
6.Laporan kegiatan
kesling 5 5 5 5 5
7.Laporan SP2TP 5 5 5 5 5
8.laporan obat
(LPLPO) 5 5 5 5 5
9.Laporan surveilen 5 5 5 5 5
10.laporan lansia 5 5 5 5 5
11.Laporan jiwa 5 5 5 5 5
12.Laporan
perkesmas 5 5 5 5 5
13.Laporan
Gigi/UKGS 5 5 5 5 5
14.laporan UKK
b) Registrasi
pasien dan
catatn medik
1.Lama waktu 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt 5mnt
pendaftaran pasien
34 | S P M C I W A R U G A

2.Waktu pembuatan 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt 10mnt


dan penemuan
catatan medik
3Lama waktu 3mnt 3mnt 3mnt 3mnt 3mnt
distribusi catatan
medik ke poli
pelayanan
4.kelengkapan 100% 100% 100% 100% 100%
pengisian dan
penataan kembali
rekam medis 7 jam
setelah selesai
pelayanan
5.Kelengkapan 100% 100% 100% 100% 100%
informed consent
setelah
mendapatkan
informasi yang jelas
6.Waktu tunggu 15mnt 15mnt 15mnt 15mnt 15mnt
pasien rawat jalan
7.Kenyamanan 80% 85% 90% 95% 100%
ruang tunggu
8.tata kelola rekam 100% 100% 100% 100% 100%
medik
35 | S P M C I W A R U G A

BAB III
PERAN PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN

Peran pusat, provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan


SPM bidang kesehatan adalah sebagaimana yang di atur dalam
keputusan Mentri Kesehatan No:741/MENKES/SK/IX/2008
sebagai berikut:
1. Pengorganisasian
a.Bupati bertanggung jawab dalam, penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang di
laksanakan oleh perangkat daerah kabupaten dan
masyarakat.
b.Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal sebagai mana di maksud butir a secara
operasional di koordinasikan oleh dinas kesehatan
kabupaten.
2. Pembinaan
a.Pemerintah dan pemerintah provinsi mempasilitasi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal dan mekanisme kerja sama antar daerah
kabupaten.
b.Fasilitasi dimaksud butir a dalam bentuk pemberian standar
teknis,pedoman bimbingan teknis,pelatihan meliputi:
1) Perhitungan kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai
standar pelayanan minimal.
2) Penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian
target SPM.
3) Penilaian pengukuran kinerja.
4) Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan
pemenuhan standar pelayanan minimal di bidang
kesehatan.
36 | S P M C I W A R U G A

3. Pengawasan
a. Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesahatan sesuai standar pelayanan minimal di
daerah masing-masing.
b. Bupati/Walikota ,menyampaikan laporan pencapaian kinerja
pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal yang
di tetapkan pemerintah.
Sedangkan dalam penerapan petunjuk teknis SPM bidang
kesehatan ini,peran pusat,provinsi dan kabupaten adalah sebagai
berikut:
1. Pusat
Sosialisasi Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
741/MENKES/SK/IX/2008 tentang SPM bidang kesehatan,dan
keputusan Mentri Kesehatan nomor 828/MENKES/SK/IX/2008
tentang petunjuk teknis SPM bidang kesehatan
2. Provinsi
a. Bersama dengan kabupaten menetapkan jumlah SPM yang
dapat dilakukan oleh kabupaten di wilayahnya dari setiap
pelayanan.
b. Menetapkan pencapaian saat ini dan pentahapan
pencapaian target SPM,sesuai situasi kondisi dan kapasitas
dengan kabupaten.
c. Bersama dengan pusat melakukan fasilitasi peningkatan
kapasitas kabupaten dan melaksanakan pemantauan dan
evaluasi.
3. Kabupaten
a. Melakukan mapping kondisi pencapaian indikator SPM saat
ini di kabupaten saat ini dan menghitung kesenjangannya
bila di bandingkan dengan target nasional
b. Menentukan target pencapaian masing-masing indikator
SPM dan memasukannya dalam program pembangunan
daerah(RPJMD,Renstra SKPD)
c. Menentukan rincian target tahunan pencapain SPM mulai
dari Tahun 2016 sampai dengan tahun 2021,dan
memasukannya dalam RKPD,Renja SKPD,KUA dan RKA-
37 | S P M C I W A R U G A

SKPD,dan mengupayakan dukungan dana APBD


berdasarkan Peraturan Daerah/PERDA Kabupaten

Dari pengertian tersebut di atas jelas bahwa SPM harus


dapat di gunakan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan dan
memungkinkan di lakukannya pengukuran terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.Oleh karena itu dalam
pencapaian standar pelayanan minimal untuk jangka waktu
tertentu perlu di tetapkan batas awal pelayanan minimal
(Minimum service basellines)dan target pelayanan yang akan di
capai (Minimum service target).Sehingga SPM bidang kesehatan
akan meliputi: jenis pelayanan,indikator dan nilai(Benchmark)
dengan minimum service target mengacu pada Indonesia sehat
2010 , MDG’s 2015 dan SDG’S 2030.
38 | S P M C I W A R U G A

BAB IV
PENUTUP

SPM merupakan tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan daerah dengan menggunakan sarana
Puskesmas TTP Ciwaruga harus memberikan pelayanan
kepadapublik,sesuai dengan standar SPM sangat perlu untuk
disusun dan segera diterapkan. Mengingat SPM sebagai hak
konstitusional setiap warga negara, maka seyogyanya SPM menjdi
prioritas dalam perencanaan dan penganggaran Puskesmas TTP
Ciwaruga
Pada SPM Puskesmas.TTP Ciwaruga memuat jenis-jenis
pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas beserta batasan-
batasannya.Dengan terbitnya dokumen ini maka diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.Berdasarkan hal tersebut
maka dibuatlah dokumen SPM ini. Kami berharap dokumen ini
dapat menjadi indikator kinerja bagi Puskesmas TTP Ciwaruga
dan menjadi jaminan pelayanan bagi konsumen sehingga
organisasi Puskesmas TTP Ciwaruga dapat meningkatkan
akuntabilitas dan profesionalismenya. Semoga dokumen SPM ini
memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

You might also like