Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
KELOMPOK F 18
A. PENGERTIAN
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan
teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
B. TUJUAN
Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
C. KARAKTERISTIK
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
D. PERAN DALAM RONDE KEPERAWATAN
1. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawata utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
d. Mengarahkan dan koreksi
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan
Manajemen Nutrisi pada pasien dengan Sirosis Hepatis
2. Sasaran
Pasien Tn. S dengan dengan Sirosis Hepatis beserta keluarga yang dirawat
di Ruang Rawat Inap Shafa RSI Siti Rahmah
3. Metode
Presentasi, ceramah, diskusi dan tanya jawab
4. Media dan Alat
Leaflet dan lembar balik
5. Waktu dan Tempat
a. Waktu : Sabtu, 2 Februari 2019
b. Pukul : 10.00 WIB s/d 10.30 WIB
c. Tempat : Ruangan Rawat Inap Shafa RSI Siti Rahmah Padang
d. Kegiatan : Ronde tentang manajemen nutrisi pada pasien sirosis
hepatis
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : CI Klinik
Kepala Ruangan : Sri Hana Windi S. Kep
Ketua Tim : Winni Sitta Ramanda, S, S.kep
Shintya Sharizal P, S.kep
Perawat Assosiate : Ike Sintia Suci S. Kep
Yuli Indriyani S. Kep
Qorry Aulia Yudha S. Kep
Lusia Dirah Pangesti S. Kep
Fitri Dewi S. Kep
Dewi Novita Sari S. Kep
7. Setting Tempat
Keterangan :
: Kepala Ruangan : Ketua Tim/ Perawat Assosiate
: Pembimbing : Keluarga Pasien
: Pasien
D. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
& Waktu
1. Pre Ronde Mengucapkan salam Menjawab salam
Pembukaa Memperkenalkan anggota Memperhatikan
n klompok dan pembimbing
(5 menit) Melakukan kontrak waktu Menyepakati
Menjelaskan tujuan dan kontrak
materi
E. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
c. Pasien dan keluarga ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias dalam menyimak uraian materi tentang pengertian,
tujuan, syarat, jenis dan prosedur manajemen nutrisi Sirosis Hepatis
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian manajemen nutrisi Sirosis
Hepatis
b. Peserta mampu menyebutkan tujuan, syarat, jenis dan prosedur
manajemen nutrisi Sirosis Hepatis
Lampiran Materi
A. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit kronis yang dicirikan dengan penggantian
jaringan hati dermal dengan fibrosis yang menyebar yang mengganggu
struktur dan fungsi hati. Serosis, atau jaringan parut pada hati,dibagi
menjadi tiga jenis: alkoholik, paling sering disebabkan oleh alkoholisme
kronis, dan jenis sirosis yang paling umum; pasca nekrotik, akibat hepatitis
virus akut sebelumnya; dan bilier, akibat obstruksi bilier kronis dan infeksi
(jenis sirosis yang paling jarang terjadi) (Smeltzer &Bare : 2013).
2. Tujuan diet
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati III atau kepada
penderita hepatitis infeksiosa yang nafsu makannya telah baik, telah dapat
Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa sesuai dengan keadaan
penderita.
2) Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet,
dan lain-lain.
2) Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu,
kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
3) Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna
seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
DAFTAR PUSTAKA