Professional Documents
Culture Documents
Seismogram sintetik adalah rekaman seismik buatan yang dibuat dari data
log kecepatan dan densitas. Data kecepatan dan densitas membentuk suatu
fungsi koefisien refleksi yang selanjutnya dikonvolusikan dengan wavelet
sehingga terbentuklah seismogram sintetik. Seismogram sintetik dibuat
untukmengkorelasikan antara informasi data sumur (litologi, umur,
kedalaman, dan sebagainya) terhadap penampang seismik sehingga nantinya
diperoleh informasi yang lebih lengkap dan kompreensif (Sismanto, 1996).
Metode Ekstraksi Wavelet
1. Statistical = Wavelet yang dibuat dari hasil perhitungan statistika
spectrum amplitudo yang diambil dari data seismik.
2. Ricker = Wavelet yang dibuat dari hasil perhitungan Persamaan
Ricker.
3. Bandpass = Wavelet yang dibuat pada rentang frekuensi tertentu
dari data.
4. Use Well = Wavelet yang dibuat dan diekstraksi dari data sumur dan
lingkungan sekitarnya.
Parameter Wavelet
Dalam pembuatan Wavelet perlu diketahui nilai dari parameter-
parameter berikut :
1. Frekuensi Dominan
2. Fase
3. Sample Rate
4. Panjang Wavelet
Tutorial WST Hampson and Russell 10.0.2
Koreksi Checkshot
Untuk memunculkan curve view dari data log double click nama salah satu sumur
Setelah tampilan
curve view muncul,
Klik option kemudian
pilih
Check Shot Correction
Keterangan
1. Input Time = Data depth time asli dari log sonic.
2. Corrected Time = Data depth time yang telah terkoreksi oleh data
check shot.
3. Drift Curve = Kurva koreksi drift (kurva koreksi check shot terhadap
data log sonic).
4. P-wave_1 = Log Sonic asli.
5. Output Sonic Log = Log sonic terkoreksi check shot (sonic corrected
checshot).
Keterangan Parameter Check Shot
1. Type of Interpolation = Metode interpolasi data output. Interpolasi diperlukan untuk
menghubungkan titik-titik data yang kosong yang terdapat di log sonic. Metode
Interpolasi terdapat tiga macam :
a. Linear = Metode interpolasi data dengan menggunakan persamaan linear (y =
mx + c).
b. Spline = Metode interpolasi data dengan menggunakan persamaan cubic spline,
metode ini merupakan pengembangan dari metode polinomial (selengkapnya
dapat dibaca pada halaman berikut :
https://en.wikiversity.org/wiki/Cubic_Spline_Interpolation)
c. Polynomial = Metode interpolasi data dengan menggunakan persamaan
polynomial (dapat berupa orde 1,2,3, dst)
Untuk dapat lebih memahami perbedaan ketiganya, anda dapat membaca paper
berikut :
Ostrander, W.J., 1984, Plane-wave reflection coefficients for gas sands at nonnormal
angles of incidence, GEOPHYSICS, 10, 49, 1637-1648.
https://doi.org/10.1190/1.1441571
Keterangan Parameter Check Shot
2. Apply smoother of length : dipilih jika ingin melakukan smoothing data
pada kedalaman tertentu.
3. Sonic Log Changes : Hasil koreksi akan diterapkan pada data apa? Depth-
time nya saja atau keseluruhan (depth time+data log asli).
*untuk menampilkan
log hasil koreksi, klik
tanda mata, pilih layouts
uncheck Display Active
Logs Only, kemudian
check P-wave_1_chk
Ekstraksi Wavelet
• Untuk Ekstraksi Wavelet Metode Statistical : data yang diperlukan
adalah sebagai berikut : frekuensi dominan, sample rate, rotasi fase,
dan panjang wavelet.
Perhitungan Frekuensi Dominan
Zona target dimisalkan pada rentang 1000-1200 ms
Frekuensi Dominan = 60 Hz
Menentukan Panjang Wavelet
Misalkan targetnya adalah Lapisan FS4, tebal lapisannya adalah 30 ms,
maka asumsi panjang wavelet minimal adalah (perkiraan kasar) 30 ms,
untuk asumsi yang lebih aman maka panjang waveletnya adalah 120
ms.
Asumsi ini diambil berdasarkan resolusi vertikal. Jika 30 ms dianggap
sebagai resolusi vertikal data seismik maka panjang wavelet minimal
adalah 4 kalinya (120 ms).
−
=
Konversi :
1 μs/ft = 0,001 ms/ft
Kecepatan gelombang akustik = 1 ft/ms
Berdasarkan Analisis diatas didapatkan :
• Frekuensi Dominan = 60 Hz
• Sample Rate = 4 ms
• Rotasi Fase = 0o (asumsikan polaritas waveletnya normal)
• Panjang Wavelet = 120 ms
Proses Well to Seismic Tie
Keterangan
• Kurva Biru = Sintetik Seismogram
• Kurva Merah = Composite Seismogram (Seismogram Seismik)
• Kurva Hitam = Seismic (Data Real)
• Start-End = Batas Atas dan Batas Bawah Target
• Lag : +/- = Toleransi Shifting (Standar Deviasi)
• Wavelet Phase Rotation : Untuk Merotasi Wavelet sejauh sekian
derajat.
Untuk memilih wavelet yang digunakan Current Corr : Nilai Korelasi Saat ini
Max Corr : Nilai korelasi maksimum yang dapat dicapai
Time Shift : Nilai pergeseran waktu yang terjadi