You are on page 1of 6

ANALISIS JURNAL

EFEK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING


BERBANTUAN MEDIA VISUAL DAN KREATIVITAS TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

OLEH:

NATALIA PRASISKA SITANGGANG

(4153121044)

FISIKA DIK D 2015

Mata Kuliah: Metodologi Penelitian

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
Nama : Natalia Prasiska Sitanggang
NIM : 4153121044
Tgl Presentasi : 5 Desember 2017
Jurnal : Cakrawala Pendidikan
Topik Proposal : Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil
belajar siswa kelas X semester II pada materi Fluida Statis SMA
Negeri 11 Medan T.P.2018/2019
Dosen Pengampu : Dr. Mariati Purnama Simanjuntak S.Pd, M.Si
FORMAT PENILAIAN ANALISIS JURNAL

Pembobotan
No Indikator/Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Judul Jurnal
I. PENDAHULUAN
1 Ketajaman latar belakang
2 Keterkaitan judul dengan pendahuluan
3 Kekurangan/kelemahan
4 Kelebihan
II METODE
5 Ketepatan metode penelitian yang dipilih
6 Ketepatan instrumen yang digunakan
7 Kejelasan instrumen yang digunakan
8 Ketepatan teknik analisis data
9 Kekurangan/kelemahan
10 Kelebihan
III HASIL DAN PEMBAHASAN
11 Ketepatan penyajian data hasil penelitian
12 Kejelasan penyajian data hasil penelitian
13 Kejelasan pembahasan penelitian
14 Kejelasan teori/penelitian yang mendukung hasil penelitian
15 Kekurangan/kelemahan
16 Kelebihan
IV REFERENSI
17 Ketepatan penulisan referensi
18 Kekayaan referensi yang digunakan
19 Ketepatan penulisan daftar pustaka
20 Kekurangan/kelemahan
21 Kelebihan
V KETERKAITAN ARTIKEL DENGAN TOPIK SKRIPSI
VI KEMAMPUAN SAAT PRESENTASI
VII KELENGKAPAN JURNAL (JPFI, CAKRAWALA DAN
LUAR NEGERI) SESUAI TOPIK PROPOSAL
Skor Total ...
Skor akhir = (skor total/115) x 100 ...

ANALISIS JURNAL
Judul Efek Penggunaan Model Pembelajaran Inquiry Training Berbantuan
Media Visual Dan Kreativitas Terhadap Keterampilan Proses Sains
Siswa
Jurnal Cakrawala Pendidikan
Download http://journal.unnes.ac.id
ISSN -
Tahun 2016
Penulis Derlina dan Lia Afriyanti Nst
Reviewer Natalia Prasiska Sitanggang
Tanggal di review 28 November 2017

Abstrak Pada bagian ini, penulisan abstrak sudah memenuhi kaidah penulisan
yakni jumlah katanya sebanyak 151 kata, dimana jumlah kata maksimal
untuk abstrak adalah 200 kata. Pada bagian ini juga sudah mencakup
antara tujuan, metode yang digunakan juga hasil penelitian.
Pendahuluan Ketajaman Latar Belakang:
Latar belakang yang dipaparkan oleh peneliti cukup tajam. Peneliti
memaparkan tentang pentingnya fisika dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang tangguh, kreatif serta mampu beradaptasi
mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat sehingga guru
diharapkan lebih kreatif, inovatif. Model pembelajaran yang cocok
untuk pembelajaran fisika harus memberikan kesempatan kepada siswa
secara langsung untuk menemukan, meningkatkan pemahaman ilmu
pengetahuannya, meningkatkan produktivitas dalam belajar dan berfkir
kreatif yang mendatangkan stimulus dalam diri siswa dengan rasa ingin
tahunya yang besar dan memungkinkan siswa tersebut untuk dapat
menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Permasalahan yang
ada yaitu perubaham kurikulum ternyata belum menunjukkan hasil
seperti yang diharapkan, sebagian besar pembelajaran masih didominasi
oleh guru cenderung diarahkan agar siswa menguasai kemampuan
kognitif, sangat jarang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa dengan begitu belajar fisika dianggap sebatas
menghafal rumus matematika sehingga pembelajaran membosankan
bagi siswa. fisika adalah pelajaran yang tidak menarik dan tidak
diminati oleh siswa sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar
dan keterampilan proses sains siswa. Model inquiry training diterapkan
karena dianggap mampu dianggap mampu mengembangkan
keterampilan sains pada siswa, namun dimodifikasi dengan dilengkapi
media visual dan kreatifitas.
Keterkaitan Judul dengan Pendahuluan:
Pendahuluan yang dicantumkan peneliti menunjukkan keterkaitan
antara judul dengan pendahuluan, yaitu model pembelajaran Inquiry
training berbantuan media visual dan kreativitas terhadap keterampilan
proses sains siswa.
Kekurangan:
Terdapat kalimat ambigu pada bagian pendahuluan ini seperti: “Guru
diharapkan lebih kreatif, inovatif dalam melaksanakan pembelajaran
berbasis pada siswa”. Kalimat ini ambigu karena tidak menjelaskan
pembelajaran berbasis apa.
Kelebihan:
Peneliti memaparkan penjelasan dari model pembelajaran inquiry
training beserta fase-fase pelaksanaannya.
Metode Penelitian Ketepatan Metode Penelitian yang Dipilih:
Metode yang digunakan peneliti sudah tepat yaitu menggunakan
metode kuasi eksperimen. Dimana kelas eksperimen dibelajarkan
dengan model pembelajaran inquiry training sedangkan kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional.
Ketepatan Instrumen yang Digunakan:
Instrumen yang digunakan peneliti sudah tepat, yaitu pretes dan postes
KPS.
Kejelasan Instrumen yang Digunakan:
Instrumen yang digunakan kurang dipaparkan dengan jelas. Peneliti
tidak menjelaskan dengan rinci penggunaan instrumen tersebut, apakah
soal dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Ketepatan Teknik Analisis Data:
Teknik analisis data yang digunakan peneliti sudah tepat, yakni secara
deskriftif dan inferensial dilanjutkan dengan uji lanjut dengan Scheffe
Test karena isi sel tak sama menggunakan bantuan software SPSS 17.
Kekurangan:
Peneliti kurang jelas dalam menjelaskan intsrumen test yang digunakan.
Kelebihan:
Peneliti memaparkan analisis data secara deskriptif dan diferensial.
Hasil Penelitian dan Ketepatan Penyajian Data Hasil Penelitian:
Pembahasan Peneliti sudah menyajikan data dengan tepat, dengan memaparkan data
hasil analisis dalam bentuk tabel yaitu perbandingan skor kemampuan
berfikir formal siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen
antara pretes dengan postes.
Kejelasan Penyajian Data dan Hasil Penelitian:
Data yang disajikan oleh Peneliti kurang jelas. Karena dalam penelitian
ini peneliti hanya memaparkan data dalam bentuk tabel tetapi tidak
memaparkan bagaimana data tersebut diperoleh. Peneliti tidak
memaparkan hasil uji beda rata-rata uji t dengan menggunakan SPSS.
Kejelasan Pembahasan:
Pembahasan yang dipaparkan Peneliti kurang jelas. Peneliti tidak uji
lanjut dengan Scheffe Test karena isi sel tak sama menggunakan
bantuan software SPSS 17.
Kejelasan Teori/Penelitian yang medukung:
Teori yang dipaparkan oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini
sudah cukup jelas yang diambil dari beberapa sumber.
Kekurangan:
Dalam bagian hasil dan pembahasan, Peneliti tidak memaparkan proses
uji lanjut dengan Scheffe Test menggunakan bantuan software SPSS 17.
Peneliti juga tidak memaparkan apa tujuan dari uji lanjut dengan
Scheffe Test.
Kelebihan:
Peneliti memaparkan teori-teori yang mendukung peneliitian tersebut
beserta dengan sumber-sumbernya.

Penutup Pada bagian ini, kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan dan judul dari
penelitian yaitu penggunaan model Inquiry training menggunakan
media visual lebih baik dalam meningkatkan keterampilan proses sains
siswa daripada pembelajaran konvensional. hasil keterampilan proses
sains siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dan terdapat interaksi
model pembelajaran inquiry training dan konvensional dengan
kreativitas terhadap keterampilan proses siswa. Tidak terdapat saran
dalam penelitian ini ,elainkan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah mendukung penelitian.
Daftar Pustaka Ketepatan Penulisan Referensi:
Penulisan referensi oleh peneliti sesuai dengan kaidah penulisan
referensi.
Kekayaan Referensi:
Referensi yang digunakan peneliti sudah beragam. Peneliti banyak
menggunakan sumber referensi baik dari buku maupun dari jurnal.
Ketepatan Penulisan Daftar Pustaka:
Dalam penulisan daftar pustaka yang digunakan peneliti , terdapat
beberapa kesalahan yaitu nama untuk nama depa seharusnya digunakan
inisial saja. Namun peneliti pada jurnal ini menggunakan nama lengkap
pada daftar pustaka. Seperti Joyce Bruce, Marsha Weil and Emily
Calhoun. 2013. Models of Teaching, Eight Edition. New Jersey: Allyn
and Bacon. Seharusnya penulisan nama: Joyce, B. Marsha, W and
Emily, C.
Kekurangan:
Terdapat kesalahan dalam penulisan daftar pustaka. Yaitu penulisan
inisial nama. Sumber referensi masih tergolong sedikit.
Kelebihan:
Penulisan referensi sudah tepat, sumber referensi yang digunakan
Peneliti lebih banyak dari jurnal baik internasional maupun nasional
dari pada sumber dari buku. Semua referensi terdapat pada daftar
pustaka.

You might also like