Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Hemoglobin
Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang
beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh.
Untuk menjabarkan definisi anemia diatas maka perlu ditetapkan batas hemoglobin
atau hematokrik yang kita anggap sudah terjadi anemia. Batas ini disebut sebagai
cut off point ( titik pemilah), yang sangatv di pengaruhi oleh: umur, jenis kelamin,
ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut, dan lain-lain.
Cut off point yang umumnya di pakai ialah kriteria WHO tahun 1967. Dinyatakan
anemia bila
A. Kriteria Klinik
Alasan praktis kriteria anemia di klinik ( di rumah sekitar atau praktik klinik) untuk
Indonesia pada umumnya adalah :
c. prevalensi Anmia
meskipun anemia di anggap kalianan yang snagat sering di jumapi di Indonesia
angka privalensi yang resmi belum pernah di terbitkan. Angka-angka yang ada
merupakan hasil dari penelitian-penelitian terpisah yang dilakukan dinperbagai
tempat di tempat di Indonesia. Angka prevalensi anemia di Indonesia menurut
Husaini dkk dapat dilihat pada table 2-1 dibawah ini.
d. klasifikasi anemia
anemia dapat diklasifikaikan dengan berbagai cara, tergantung dari sudut mana kita
melihat dan tujuakita melakukan klisifikasi yang paling sering dipakai.
Patofisologi
Defisiensi besi, vit B12, As folat
Pendarahan saluran pencernaan, Deperesi sumsum tulang Overaktif RES, produksi SDM
uterus, hidung, luka eritropoetin turun abnormal
Produksi SDM menurun Penghancuran SDM
Kehilangan SDM (slel darah
merah)
Gangguan penyerapan
Kompensasi jantung Kompensasi paru nutrisi dan defisiensi folat
Takikardi, angina (nyeri dada) Dyspnea (kesulitan bernafas) Intake nutrisi turun
iskemia miokardium beban (anoreksia)
kerja jantung meningkat
Penurunan transport 02
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidak efektipan perfusi
Hipoksia
jaringan perifer nyeri akut
palpitasi
kardiomegali
SS
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), Hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen
oleh darah. Tetapi harus diingat pada keadaan ter tentu diman ketiga parameter
tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dhidrasi, pendarahan
akut dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya
sampai kepada label anemia tatpi harus dapat di tetapkan penyakit dasar yang
menyebabkan anemia tersebut (Sudoyo dkk, 2009)
Pra-analitik
Tujuan
Perinsip
1. Alat pemeriksaan
a. Pipet Thoma leukosit
b. Kamar hitung Neubauer Improved
c. Deck glass
d. Mikroskop
2. Reagen
Larutan truk
a. Gentian violet 10 mg (untuk mewarnai inti leukosit)
b. Asam asestat glasial 1 ml (mencegah lisisnya sel)
c. Aquadest 100 ml
3. Bahan : Darah kapiler atau darah vena + Antikoagulan
Analitik
Prosedur
Penghitungan
N= x. 1/t .p
Keterangan :
Post-analitik
Pelaporan
Nilai normal
Catatan :
1. Ciri-ciri leukosit
a. Bentuk bulat
b. Inti berwarna biru keunguuan
c. Sitoplasma transafaran
2. Kesalahan yang dapat terjadi
a. Jumlah darah yang di pipet tidak tepat
b. Pengenceran dalam pipet salah
c. Tidak mengocok piprt segera mungkin setelah mengisap larutan truk
d. Tidak mengkocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar menghitung
e. Tidak membuang beberapa tetes sebelum mengisi kamar hitung.
pra-analitik
tujuan
Perinsip
Darah diencerkan dalam pipet eritrosit, kemudian dimasukan kedalam kamar
hitung. Jumlah eritrosit di hitung dalam volume tertentu dalam menggunakan
factor konversi, jumlah erit roosit per ml darah dapat di perhitungkan.
1. Alat pemeriksaan
a. Pipet thoma Eritrosit
b. Kamar hitung Neubaur Improved
c. Deck glass
d. Mikroskop
2.
Pemeriksaan hemoglobin
DISKRIPSI
Hemoglobin (Hb) merupakan protrin yang mengikat besi (Fe 2+) sebagai
komponen utama dalam eritrosit dengan
Klasifikasi Anemia
Secara morfologis, anemia dapat
diklasifikasikan menurut ukuran sel dan hemoglobin
yang dikandungnya.
1. Makrositik
Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah
bertambah besar dan jumlah hemoglobin tiap sel
juga bertambah. Ada dua jenis anemia
makrositik yaitu :
1. Anemia Megaloblastik adalah
kekurangan vitamin B12, asam folat dan
gangguan sintesis DNA.