Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
PendahuJuan
F proses fermentasi terjadi perubahan kimia pada kedelat (1). Perubahan tersebut
terjadi karena substrat kedelai (protein. lemak. karbohidrat dan senyawa-senyawa
lainnya) didekomposisi menjadi molckul-molekul yang lebih kecil olch enzim-enzim yang
dihasilkan kapang.
Menurut Arbianto click (2) pada proses fermentasi kedelai menjadi tempe. secara
kescluruhan terjadi penurunan karbohidrat. yaitu 32.1% pada kedelai menjadi 21.54% pada
tempe, Sclama fermentasi asam lemak bebas pada kedelai meningkat. Total asam lemak
bebas pada kedelai rebus yang hanya 0.26% meningkat menjadi 4.77% setelah 30 jam dan
menjadi 8.19% setelah 69 jam fermentasi (3).
Selama fermentasi terjadi pcningkatan jumlah nitrogen dan padatan larut-air (4).
Peningkatan nitrogen larut-air ini disebabkan oleh adany a aktivitas crtzim protease yang
mcnguraikan protein menjadi fragmen-fragmen yang lebih mudah lane-air. Nitrogen larut
air bcrtambah dari 0.5% menjadi 28% setclah fennentasi kcdelai sclama 72 jam
(1). Peningkatan jumlah padatan dan nitrogen larut-air disebabkan oleh peningkatai 1
jumlah asam amino bebas selaina fermentasi kcdelai (5).
Karmini, Mien; dkk
Biakan murni kapang Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. diperoleh dari
Laboratorium Mikrobiologi Jurusan teknologi Pangan dan Gizi. FATETA-IPB. Laru yang
digunakan sebagai mokulum campuran dibuat di Laboratorium Mikrobiologi Puslitbang
Gizi. Bogor. Laru dibuat dengan cara menumbuhkan dan membialckan spora dari tempo
yang dibeli di pacar pada substrat nasi sampai spora menjadi hitairn, kemudian
dikeringkan. digiling. diuji kemampuannya dalam pembuatan tempc. Kedelai laming
diperoleh dari Pasar Bogor.
Fcrmentasi kcdelai dilakukan selama 72 jam pada suhu 30° C. pengamatan
dilakukan sctiap 12 jam. Suhu inkubasi ditentukan 30° C karcna path umumnya perajin
tempo melakukan fermentasi pada suhu ruang. Tempe Nang diamati path penelitian ini
dibuat melalui proses perebusan. perendaman, pengupasan kulit dan pencucian; tempo yang
dibuat dengan biakan murni sebelum diinokulasi kedelai disterilkan pada suhu
121° C selama IS menit. kemudian didinginkan dandiino Iasi dengan suspensi kapang
sebanyak 4% (V/W), secara aseptik_dikemas pada caw n pctri. Tempe yang dibuat dengan
laru kedelai tidak melalui proses sterilisasi tetapi setelah dicuci dart dikupas. dikukus
selama 30 menit, didinginkan dan-diinokulasi dengan laru sebanyak 0.025.
Ekstraksi enzim dilakukan sebagai berikut : setiap petri tempo yang berasal dari
TOO gram kedelai rebus. dihancurkan dalam erlenmeyer 250 ml. daambah 200 ml 0.1%
Karmini, Mien; dkk 95
Tween 80. dikocok selama situ jam, disaring mcnggunakan glass wool. filtrat
discntifugasi sclaina 20 menit pada kccepatan 2000 rpm. supernatan dipindahkan pada
erlenrney•er 100 ml steril untuk diuji aktivitasny Ekstrak enzim yang diuji sclalu segar dan
diusahakan pada suhu dingtn. radar protein filtrat entim ditentukan secara
spetctrofotometrik berdasarkan mctode Lowry (8). Konsentrasi protein ekstrak cnzim
ditentukan pada kurva BSA.
Aktivitas en/1m a-anti law ciitetapkan menggunakan metodc Bernfeld (9) yang
menggunakan pati larut air sebagai substrat. Pengujian aktivitas cnzim menggunakan
prinstp bahwa dcgradasi pati larut air olch cnzim a-amilase akan mcnghasilkan
peningkatan gula maltosa. yang dapat diukur serapannya dcngan spcktrofotometer pada
panjang gelombang 5-4Onm, basil pengukuran diplotkan pada kurva kalibrasi untuk
mendapatkan konsentrasi maltosa. Aktivitas (L-amilasc dillitung dcngan minus •
1 1 unit
Aktivitas a-amilase = C —
T 1 mikromol
1 1 unit
Aktivitas protease : C x —
T 1 mikromol
1 unit aktivitas cnzim protease = besanwa aktivitas cnzim yang dibutuhkan untuk
metnbebaskan 1 mikromol tirosin per menit per ml ekstrak cnzim