You are on page 1of 3

KEBIJAKAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILACAP


Nomor : Tentang

INVESTIGASI OUTBREAK/KEJADIAN LUAR BIASA/WABAH/EPIDEMIK

Direktur Rumah Sakit Umum Cilacap :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk memastikan adanya KLB dan mengetahui luas masalah, maka perlu adanya
4 investigasi kejadian luar biasa
2. Bahwa untuk menanggulangi adanya kejadian luar biasa perrrlu adanya langkah – langkah
investigasi KLB.

MENGINGAT : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman


Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 382/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002


Tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan
Rumah Sakit.
4.Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya, DEPKES RI, 2007.
4. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, DEPKES RI

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :
KESATU Penatalaksanaan investigasi outbreak di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap sebagaimana
terlampir

KEDUA Kebijakan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 (satu) tahun sekali.

KETIGA Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan dilakukan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : CILACAP
xxxxxxxxxx
Pada tanggal :

RSUD CILACAP
DIREKTUR

dr. Pramesti Griana Dewi Mkes MSI


Direktur Utama
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Unit terkait
3. Arsi
Lampiran : SK Direktur
Nomor :
Tanggal :
Tentang : KEBIJAKAN PENATALAKSANAAN INVESTIGASI OUTBREAK RSUD
CILACAP

PENGERTIAN :
Adanya peningkatan jumlah kasus yang cukup bermakna dari yang di harapkan atau tingkat
endemisitas pada kurun waktu tertentu.

TUJUAN :
1. Memastikan adanya KLB
2. Mengetahui luasnya masalah
3. Mengetahui cara transmisi penularan
4. Mengetahui sumber penularan
5. Mengetahui agent
6. Pencegahan dan penanggulangan

KEBIJAKAN :
LANGKAH - LANGKAH
A. Persiapan penyelidikan lapangan
1. Alat, bahan dan procedure administrasi
2. Team Investigator memahami:
- Epidemiologi penyakit infeksi (HAE)
- Epidemiologi Dasar
- Penyajian Data
- Descriptive dan Analytic epidemiology
- Test Statistik termasuk Relative Risk,
Attributable Risk dan Odd Ratio
2. (Expert /Konsultan)
B. Memastikan adanya KLB
1. Apakah Laporan benar-benar KLB atau bukan
2. 2 macam sumber laporan:
a. Data surveillance àHAIs
b. Laporan lain-lain: klinisi
*HAIs mungkin laporan langsung dr ruangan
*Community: masyarakat, koran
c. Verifikasi diagnosa kasus
1. Bandingkan yg diamati dg yg diharapkan : Biasanya dibandingkan saat ini
dengan beberapa minggu sebelumnya
2. Beda dengan KLB komunitas, sumber data dapat dipakai dari sistem surveilans
yg ada di Dinkes Kabupaten, Provinsi maupun di Kementerian Kesehatan
a. Definisi kasus
b. Penemuan kasus tambahan
Untuk memastikan Dx
 Review temuan klinis dan
 Lab, termasuk teknik yg dipakai
c. Pengolahan data secara diskriptif
d. Pembuatan hipotesa
e. Jika perlu perbaiki hipotesa dan lakukan penyelidikan tambahan
f. Diseminasi atau komunikasikan hasil temuan

You might also like