Professional Documents
Culture Documents
C. PROSEDUR
1. Yakinkan bahwa dada klien dapat dilihat
2. Tempatkan lengan klien dalam posisi rileks melintangi abdomen atau dada bawah
atau tempatkan tangan anda langsung di atas abdomen klien
3. Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi dan satu ekspirasi)
4. Bila satu siklus terobservasi, lihat pada detik jam tangan dan mulai menghitung
frekuensi pernapasan; bila detik mencapai satu angka penetapan, hitung “satu”
untuk mulai siklus penuh yang pertama.
5. Untuk orang dewasa, hitung jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan
dengan 2, untuk bayi atau anak, hitung pernapasan selama satu menit penuh.
6. Bila pernapasan orang dewasa memiliki irama tidak teratur atau lambat atau cepat
yang tidak normal, hitung satu menit penuh.
7. Ketika menghitung, catat apakah kedalaman pernapasan dangkal, normal, atau
dalam dan irama tidak teratur atau mengandung pola yang berubah.
8. Selama prosedur, tingkatkan keterlibatan dan kenyamanan klien
9. Kaji toleransi klien selama prosedur
D. SETELAH PROSEDUR :
1. Ucapkan terima kasih atas kerjasama klien
2. Segera laporkan adanya temuan abnormal
3. Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada tempatnya.
4. Dokumentasikan hasil prosedur dan toleransi klien pada format yang tepat.
5. Periksa kembali klien bila perlu (waktunya akan bervariasi bergantung pada
prosedur).
C. DI LAKUKAN PADA :
1. Pasien sesak napas
2. Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik, atau bila pasien suah benar -
benar sadar
D. PERSIAPAN
Persiapan alat
1. Sandaran punggung atau kursi
2. Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3. Tempat tidur khusus (functional bed) jika perlu
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
1. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran
dan jelaskan apa yang akan dilakukan.
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapat
dipahami oleh klien
4. Siapkan peralatan
5. Cuci tangan
6. Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruangan yang cukup dan
pencahayaan yang cukup untuk melaksanakan tugas
7. Berikan privasi klien
E. PROSEDUR :
1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah atau di
atas kasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di rapikan. Bantal
di susun menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali dan pada ujung kakinya
di pasang penahan.
2. Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung di
atur setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengan
di topang dengan bantal.
3. Pasien di rapikan.
POSISI FOWLER
A. DEFINISI
Suatu kegiatan untuk memposisikan pasien setengah duduk atau kepala dinaikkan
B. TUJUAN
1. Membantu mengatasi masalah kardiovaskular atau pernafasan
2. Membantu pasien beraktivitas ( makan, minum, membaca dll)
3. Menurunkan tekanan intra abdomen
4. Memperlancar uterine drainage pada wanita post partum
C. INDIKASI
1. Pasien dengan masalah kardiovaskuler
2. Pasien wanita post partum untuk memperlancar uterine drainage
D. PERSIAPAN
Persiapan Pasien
1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan
Persiapan Alat :
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil 2 buah
3. Bantal biasa 3 buah
4. Handuk gulung
5. Footboard / bantalan kaki
6. Sarung tangan
E. PROSEDUR
1. Memperkenalkan diri
2. Beritahu dan jelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan dilakukan dan
lihat respon klien
3. Dekatkan alat ke klien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
5. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan
6. Naikkan kepala tempat tidur 150 – 450 untuk fowler rendah dan 450 – 900 untuk
fowler tinggi
7. Letakan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah di sana
8. Letakan bantal kecil dibawah kepala klien
9. Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari lutut sampai tumit
10. Pastikan tidak ada tekanan pada area popletia dan lutut dalam keaadan fleksi
11. Letakkan gulungan handuk di samping masing-masing paha
12. Topang kaki dengan bantalan kaki
13. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan jika ada kelemahan
pada klien
14. Dokumentasikan tindakan
A. PERSIAPAN ALAT :
1) Nierbeken/bengkok.
2) Kantong plastik atau kotak untuk membawa spesimen kelaboratorium (sesuai
kebijakan RS).
3) Handscoen bersih.
4) Sikat gigi, tissue, mangkuk/kom muntah, dan masker (kalau perlu).
5) Formulir pemeriksaan laboratorium.
6) Bokal/pot sputum yang sudah diberi label.
B. PERSIAPAN KLIEN :
Menjelaskan tujuan dan prosedur yanga akan dilakukan sehari sebelum
pemeriksaan, meliputi :
a. Sputum diambil pagi hari sebelum makan dan minum.
b. Posisi klien fowler klien fowler atau semi fowlwer.
c. Mengajarkan klien nafas dalam dan batuk efektif melakukan fisioterapi
dada dan postural drainage (kalau perlu).
d. Menganjurkan klien untuk banyak minum pada malam sebelum tidur (bila
tidak ada kontaindikasi).
e. Khusus untuk pemeriksaan sputum BTA dilakukan 3 kali/hari berturut-
turut.
C. PROSEDUR
1) Mencuci tangan, memakai handscoen bersih.
2) Membentangkan handuk didada klien.
3) Memberi kesempatan kepada klien utnuk berkumur.
4) Memberikan bokal/pot sputum steril dan mamberitahukan agar klien tidak
menyentuh bagian dalam bokal/pot sputum.
5) Menganjurkan klien untuk melakukan batuk efektif dengan cara menarik nafas
dalam beberapa kali, lalu membatukkan sputum (bukan air ludah) langsung
dimasukkan kedalam bokal/pot sputum.
6) Mengulangi, sampai sputum terkumpul ± 5 ml.
7) Menganjurkan klien untuk berkumur dan berikan tissue.
8) Melepaskan handscoen dan buang ketempat yang sudah ditentukan.
9) Merapikan klien dan membereskan alat-alat.
10) Mencuci tangan.
11) Mengirimkan bahan pemeriksaan sputum bersama formulir pemeriksaan
kelaboratorium dengan segera.