You are on page 1of 9

Laporan Pendahuluan

Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah
(arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh
aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam
keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya. Hipertensi adalah kondisi di
mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140
mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam
keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.

2. Tanda dan gejala

Adapun tanda gejala yang ditimbulkan jika seseorang menderita hipertensi antara lain.
1. Sakit kepala parah
2. Pusing
3. Penglihatan buram
4. Mual
5. Telinga berdenging
6. Detak jantung tak teratur
7. Kelelahan
8. Nyeri dada
9. Sulit bernapas

3. Pohon masalah

Hipertensi

Kerusakan vaskular pembuluh darah

Perubahan struktur

Penyumbatan pembuluh darah

Vasokontriksi

Gangguan sirkulasi

Otak

Resistensi pembuluh darah otak

1
Nyeri akut Gangguan pola tidur

4. Pengkajian Keperawatan
A. Identitas klien
Terdiri dari nama pasien, tangga lahir, umur, jenis kelamin, alamat, no telepon,
pekerjaan, dan bahasa sehari-hari.

B. Keluhan utama dan riwayat penyakit


Kaji keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu aktivitas sehari-
hari

C. Pemeriksaan Tanda Vital


Pemeriksaan tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang dikumpulkan oleh
perawat selama pengkajian. Perawat mengkaji tanda vital kapan saja klien masuk ke
bagian perawatan kesehatan. Tanda vital dimasukkan ke pengkajian fisik secara
menyeluruh atau diukur satu persatu untuk mengkaji kondisi klien. Penetapan data
dasar dari tanda vital selama pemeriksaan fisik rutin merupakan control terhadap
kejadian yang akan datang.

D. Pemeriksaan per sistem tubuh


Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien sesuai dengan sistem tubuh.
sistem tubuh yang dlakukan pemeriksaan antara lain:

 Sistem pernafasan
 Sistem kardiovaskular
 Sistem pencernaan
 Sistem integument
 Sistem musculoskeletal
 Sistem penglihatan dan pendengaran
 Sistem neurologis
 Sistem perkemihan
 Sistem reproduksi
 Nutrisi dan activity daily living
 Pola istirahat
 Psiko-sosial-spiritual
E. Pemeriksaan penunjang

2
Kaji data penunjang apabila ada seperti kadar gula darah, kolesterol, asam urat

F. Pemeriksaan skala nyeri dan tingkat kecemasan


1. Skala Nyeri
a) Pada Skala 1 (Sangat Ringan / Very Mild)
Rasa nyeri hampir tak terasa. Sangat ringan, seperti gigitan nyamuk. Sebagian
besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang rasa sakit.
b) Pada Skala 2 (Tidak Nyaman / Discomforting)
Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit. Mengganggu dan mungkin
memiliki kedutan kuat sesekali. Reaksi ini berbeda-beda untuk setiap orang.
c) Pada Skala 3 (Bisa Ditoleransi / Tolerable)
Rasa nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung menyebabkan hidung
berdarah, atau suntikan oleh dokter. Nyeri terlihat dan mengganggu, namun
Anda masih bisa bereaksi untuk beradaptasi.
d) Pada Skala 4 (Menyedihkan / Distressing)
Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit dari sengatan lebah.
Jika Anda sedang melakukan suatu kegiatan, rasa itu masih dapat diabaikan
untuk jangka waktu tertentu, tapi masih mengganggu. Misalnya, saat anda
sakit gigi, jika dipaksakan, anda masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari,
tapi itu cukup mengganggu.

e) Pada Skala 5 (Sangat Menyedihkan / Very Distressing)


Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti pergelangan kaki
terkilir. Rasa sakit nyerinya tidak dapat diabaikan selama lebih dari beberapa
menit, tetapi dengan usaha Anda masih dapat mengatur untuk bekerja atau
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sosial.
f) Pada Skala 6 (Intens)
Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya cenderung mempengaruhi sebagian indra Anda, menyebabkan
tidak fokus, komunikasi terganggu. Nyeri cukup kuat yang mengganggu
aktivitas normal sehari-hari. Kesulitan berkonsentrasi.
g) Pada Skala 7 (Sangat Intens)
Sama seperti nomor 6, kecuali bahwa rasa sakit benar-benar mendominasi
indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tak

3
mampu melakukan perawatan diri. Nyeri berat yang mendominasi indra Anda
dan secara signifikan membatasi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas
normal sehari-hari atau mempertahankan hubungan sosial. Bahkan
mengganggu tidur.
h) Pada Skala 8 (Sungguh Mengerikan / Excruciating)
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering
mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit datang dan
berlangsung lama. Aktivitas fisik sangat terbatas. Dan penyembuhan
membutuhkan usaha yang besar.
i) Pada Skala 9 (Menyiksa Tak Tertahankan / Unbearable)
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya dan sampai-sampai
menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak peduli
apa efek samping atau risikonya. Sakit luar biasa. Tidak dapat berkomunikasi.
Menangis dan atau mengerang tak terkendali.
j) Pada Skala 10 (Sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan)
Sakit yang tak tergambarkan (Unimaginable/Unspeakable) merupakan nyeri
begitu kuat tak sadarkan diri. Terbaring di tempat tidur dan mungkin
mengigau. Kebanyakan orang tidak pernah mengalami skala rasa sakit ini.
Karena sudah keburu pingsan seperti mengalami kecelakaan parah, tangan
hancur, dan kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar
biasa parah.

Pengelompokan:
Pada skala nyeri 1-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih bisa ditahan,
aktivitas tak terganggu)
Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang (mengganggu
aktivitas fisik)
Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak dapat
melakukan aktivitas secara mandiri)

2. Tingkat Kecemasan
Stuart dan Sundeen (1995) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu :

a) Kecemasan Ringan

4
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa
kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dab individu
akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

b) Kecemasan sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun/individu
lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.

c) Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individu cenderung
memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain. Individu
tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak
pengarahan/tuntutan.

d) Panik
Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah tidak
dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun
sudah diberi pengarahan/tuntunan.

5. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri Akut
Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

Penyebab :

a. agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, iskemia, neoplasma)


b. agen pencedera kimiawi (mis, terbakar, bahan kimia iritan)
c. agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
2. Gangguan Pola Tidur
Definisi : Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
Penyebab :
a. Hambatan lingkungan ( mis. Kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan,
pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal pemantauan /pemeriksaan /
tindakan)
b. Kurang kontrol tidur
c. Kurang privasi

5
d. Restraint fisik
e. Ketiadaan teman tidur
f. Tidak familiar dengan peralatan tidur

6. Rencana keperawatan

St 36 ( zu san li ) terletak di 3 cun di bawah tulang lutut, sisi luar otot tibialis anterior.
untuk menyembuhkan hipertensi dan pusing.

LR 2 ( xing jian ) terletak di batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua kaki
untuk menyembuhkan nyeri kepala, hipertensi dan insomnia.

GB 20 ( Feng chi ) terletak 1 cun dari batas rambut belakang dalam untuk
menyembuhkan nyeri kepala, vertigo, hipertensi , insomnia .

6
ST 9 ( ren ying ) di belakang jakun depan arteri carotis untuk menghilangkan nyeri
pada tenggorokan dan pusing.

LI 4 ( He gu ) terletak di pertengahan sisi radial tulang metacarpal II dan bagian atas


manus untuk menyembuhkan sakit kepala.

PC 6 ( Nei Guan ) terletak 2 cun di bawah pergelangan tangan. untuk menenangkan


jantung dan pikiran, meredakan nyeri

GB 21 terletak di puncak bahu, pertengahan antara tengkuk dan pangkal lengan

7
Exhn 5 terletak pada lekukan tulang pelipis sejajar dengan sudut mata luar

GV 20 terletak di daerah puncak kepala

8
Referensi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Aris, S. 2007. Mayo Clinic. Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. PT Intisari
Mediatama : Jakarta.

Pusat data dan informasi Kemenkes RI 2014

Dalimartha, Setiawan, et al. Care your self, Hipertensi. Penebar PLUS+, 2008.

You might also like