You are on page 1of 24

BAB I

Pendahuluan

Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa
unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan
reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah
senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan


perbandingan yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan,
semikonduktor "aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran
atau aloy, bukan senyawa.

Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus


kimia memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul
tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2). Rumus
kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya,
natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik).

Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat


berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua
senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila
dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian).

Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai
contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang sama dan rasio hidrogen terhadap
oksigen yang sama baik jika cuplikan tersebut diambil dari sungai maupun dibuat di
laboratorium. Suatu zat murni tidak dapat dipisahkan menjadi zat lain dengan proses
mekanis apapun. Zat kimia yang umum ditemukan sehari-hari antara lain adalah air,
garam (natrium klorida), dan gula (sukrosa). Secara umum, zat terdapat dalam bentuk
padat, cair, atau gas, dan dapat mengalami perubahan fase zat sesuai dengan
perubahan temperatur atau tekanan.

Konsep mengenai zat kimia terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan
karya kimiawan Joseph Proust mengenai komposisi beberapa senyawa kimia murni.
Ia menyatakan "Semua cuplikan suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu
bahwa semua cuplikan memiliki proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur
yang terdapat dalam senyawa tersebut". Ini dikenal sebagai hukum komposisi tetap,
dan merupakan salah satu dasar dari kimia modern.

Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan
informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia
tertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol
yang lain juga, seperti tanda kurung, kurung siku, dan tanda plus (+) dan minus (-).
Jenis paling sederhana dari rumus kimia adalah rumus empiris, yang hanya
menggunakan huruf dan angka.

Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia


penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur
yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika
suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai
dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang
menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip
tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
BAB II

Pembahasan

Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus


KmnO4. Garam yang terdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat terurai
saat terkena sinar:

2 KMnO4(s) → K2MnO4(s) + MnO2(s) + O2(g)

Sifat fisik dan kimia:

- Penampilan: Ungu-perunggu kristal.

- Bau: Tidak berbau.

- Kelarutan: 7 g dalam 100 g air.

- Density: 2.7

- Vapor Density (Air = 1): 5.40

- Stabilitas: Stabil di bawah kondisi biasa penggunaan dan penyimpanan.

- Berbahaya Dekomposisi Produk: asap logam beracun mungkin terbentuk


ketika dipanaskan untuk dekomposisi.

- Berbahaya Polimerisasi: akan terjadi.

- Tidak kompatibel: Bubuk logam, alkohol, arsenites, bromida, iodida, fosfor,


asam sulfat, senyawa organik, sulfur, karbon aktif, hidrida, hidrogen peroksida
yang kuat, garam besi atau mercurous, hipofosfit, hyposulfites, sulfida,
peroksida, dan oksalat.

- hindari kondisi : Panas, sumber api pengapian, dan incompatibles.

Efek kesehatan :

- Inhalasi : Menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Gejala dapat termasuk


batuk, sesak napas. Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan edema paru.
- Tertelan : Mengkonsumsi konsentrasi padat atau tinggi menyebabkan
penderitaan berat sistem gastro-intestinal dengan luka bakar mungkin dan
edema, pulsa lambat; shock dengan jatuhnya tekanan darah. Menelan
konsentrasi sampai 1% menyebabkan pembakaran mual, tenggorokan,
muntah, dan nyeri perut; 2-3% menyebabkan anemia dan pembengkakan
pada tenggorokan dengan lemas mungkin; 4-5% dapat menyebabkan
kerusakan ginjal.

- Kontak kulit : kristal kering dan solusi terkonsentrasi adalah kaustik


menyebabkan kemerahan, nyeri, luka bakar, noda coklat di daerah kontak dan
kemungkinan pengerasan lapisan kulit luar

- Kontak mata : Kontak mata dengan kristal (debu) dan solusi terkonsentrasi
menyebabkan iritasi parah, kemerahan, penglihatan kabur dan dapat
menyebabkan kerusakan parah, mungkin permanen

- Eksposur kronis : kontak kulit berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi,


defatting, dan dermatitis, mangan keracunan kronis dapat hasil dari paparan
inhalasi debu yang berlebihan untuk mangan dan melibatkan penurunan sistem
saraf pusat.

Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755,


kristal condy’s dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal
perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan
menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material
organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat
merupakan oksidator kuat. Sifat fisik dari kalium permangant yaitu berwarna kristal
ungu seperti kristal perunggu dan titk leburnya 1050C (terdekomposisi).

Dari hasil penelitian toksisitas kalium permanganat adalah sebagai berikut:

 Apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 1090-2157 mg/kg mengakibatkan


kematian sebanyak 50 % (LD50).
 Apabila dimakan oleh wanita dengan konsentrasi terkecil 100 mg/kg
mengakibatkan kematian.
 Apabila dimakan oleh babi dengan dosis 1151 mg/kg mengakibatkan kematian
sebanyak 50 % (LD50).
Senyawa ini panas apabila dimakan atau dihisap, juga mengakibatkan panas apabila
terjadi kontak dengan kulit. Dengan sedikit larutan potasium permanganat dapat
menyebabkan melarutkan seng dengan menggunakan air yang banyak.

Pencegahan yang dapat dilakukan apabila terkena kalium permanganat:

Mata : sesegera mungkin bilas dengan menggunakan air yang banyak, lakukan hal
tersebut kurang lebih selama sepuluh menit.

Kulit : cuci dengan menggunakan air yang banyak. Buang kain yang telah terkena zat
tersebut, jika kuit terlihat rusak maka segera bawa ke dokter.

Tertelan : sesegera mungkin pergi ke dokter.

BAB III

Kegunaan kalium permanganat

Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk
mengobati penyakit ikan akibat ektoparasit dan infestasi bakteri terutama pada ikan-
ikan dalam kolam. Meskipun demikian untuk pengobatan ikan-ikan akuarium tidak
sepenuhnya dianjurkan karena diketahui banyak spesies ikan hias yang sensitif
terhadap bahan kimia ini.

Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur.
Meskipun demikian, penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat
keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh karena itu,
harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan
meningkat pada lingkungan akuarium yang alkalin. Potasium permanganat tersedia
sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet.

Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan tersdisosiasi


dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2)
bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek
utama bahan ini adalah sebagai oksidator.
Dilaporkan bahwa permanganat merupakan bahan aktif beracun yang mampu
membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka melalui
proses oksidasi. Beberapa literatur menunjukkan bahwa mangan oksida membentuk
kompleks protein pada permukaan epithelium, sehingga menyebabkan warna coklat
pada ikan dan sirip, juga membentuk kompleks protein pada struktur pernapasan
parasit ikan yang akhirnya menyebabkan mereka mati.

Berbagai review dalam berbagai literatur menunjukkan bahwa kalium permangat


dapat membunuh Saprolegnia, Costia, Chilodinella, Ich, Trichodina, Gyrodactylus
dan Dactylogyrus, Argulus, Piscicola, Lernea, Columnaris dan bakteri lainnya seperti
Edwardsiella, Aeromonas, Pseudomonas, plus Algae dan Ambiphrya.

Mekipun demikian Argulus, Lernea and Piscicola diketahui hanya akan respon
apabila PK digunakan dalam perendaman (dengan dosis: 10-25 ppm selama 90
menit). Begitu pula dengan Costia dan Chilodinella, dilaporkan resiten terhadap PK,
kecuali apabila PK digunakan sebagai terapi perendaman.

Kalium permangat sebagai terapi perendaman bersifat sangat kaustik, hal ini dapat
menyebabkan penggumpalan nekrosis (ditandai dengan memutihnya jaringan yang
mati) pada sirip. Kerusakan insang juga dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan
kematian pada ikan beberapa minggu kemudian setelah dilakukan terapi perendaman.
Ikan mas koki, diketahui lebih sensitif terhadap PK sebagai terapi perendaman
dibandingkan dengan spesies lainnya. Dengan alasan-alasan seperti itu, maka sering
tidak direkomendasikan untuk menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga
karena efek terapeutiknya tidak lebih baik dibandingakan dengan terapi terus-menerus
dengan dosis 2 - 4 ppm.

Kalium permanganat sangat efektif dalam menghilangkan Flukes. Gyrodactylus dan


Dactylus dapat hilang setelah 8 jam perlakuan dengan dosis 3 ppm pada suatu sistem
tertutup.

Penularan kembali masih dapat terjadi, oleh karena itu, direkomendasikan untuk
mengulang kembali perlakuan 2-3 hari kemudian dengan dosis 2 ppm.

Beberapa khasiat lain dari Kalium permangat yang dilaporkan diantaranya


adalah: sebagai disinfektan luka, dapat mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan
bakteri gram negatif lainnya, dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai
sebagai infeksi sekunder pada Ulcer, dan tentu saja sebagai oksidator yang akan
mengkosidasi bahan organik.

Beberapa aplikasi lain yang biasa dilakukan oleh para hobiis dan akuakulturis adalah
menggunakannya dalam proses transportasi ikan. Konsentrasi kurang dari 2 ppm
diketahui dapat mengurangi resiko infeksi Columnaris dan infeksi bakteri lainnya,
serta membatasi dan menghentikan parasit yang sering menyertai ikan dalam proses
transportasi. Begitu juga transportasi burayak dilaporkan aman dengan perlakuan
kalium permanganat dibawah 2 ppm. Meskipun demikian untuk burayak dalam
kolam tidak dianjurkan untuk menggunakan perlakuan kalium permanganat. Hal ini
tidak ada hubungannya dengan keracunan yang mungkin terjadi pada burayak, tetapi
efeknya justru terhadap kemungkinan berkurangnya fitoplankton dan makrofit yang
dapat menyebabkan burayak menderita kelaparan.

Untuk jenis Catfish, perlakuann kalium permanganat sering dianjurkan untuk


dilakukan pada konsentrasi diatas 2 ppm. Meskipun demikian dosis yang aman
adalah 2 ppm.

Fungsi lain dari kalium permanganat dalam akuakultur adalah sebagai antitoxin
terhadap aplikasi bahan-bahan beracun. Sebagai contoh, Rotenone dan Antimycin
sering digunakan sebagai bahan piscisida, yaitu bahan untuk membunuh ikan hama
atau ikan lain yang tidak dikehendaki. Alih-alih menunggu bahan ini netral secara
alamiah dalam waktu tertentu, kalium permanganat digunakan untuk segera
menetralkan kedua bahan tersebut. Konsentrasi 2-3 ppm selama 10-20 jam diketahui
cukup untuk menetralisir residu Rotenone atau Antimycin. Pendapat lain menyatakan
bahwa dosis PK sebaiknya diberikan setara dengan dosis piscisida yang diberikan,
sebagai contoh apabila Rotenone diberikan sebanyak 2 ppm, makan untuk
menetralisirnya PK pun diberikan sebanyak 2 ppm.

Pertama by pass filter biologi. PK dapat membunuh bakteri dalam filter biologi.
Kedua pastikan bahwa aliran air dan aerasi bekerja optimal, karena pada saat
molekul-molekul oragnik teroksidasi, dan algae mati maka air akan cenderung keruh
dan oksigen terlarut menurun. Ketiga berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.
Sebagai gambaran umum satu sendok teh peres (jangan dipadatkan) kurang lebih
setara dengan 6 gram. Hal ini dapat dijadikan patokan untuk mendapatkan dosis yang
diinginkan apabila timbangan tidak tersedia.

Perlakuan biasanya dilakukan 4 kali berturut dalam waktu 4 hari, dengan pemberian
PK dilakukan setiap pagi hari. Apabila pada perlakuan ketiga atau keempat air
bertahan berwarna ungu selama lebih dari 8 jam (warna tidak berubah menjadi
coklat), maka hal ini dapat dijadikan pertanda untuk menghentikan perlakuan. Karena
hal ini menunjukkan bahwa PK sudah tidak bereaksi lagi, atau dengan kata lain sudah
tidak ada lagi bahan yang dioksidasi. Setelah perlakuan dihentikan lakukan
penggantian air sebanyak 40 % untuk segera membantu pemulihan warna air.
KASUS

Ryan mengalami sakit gatal seluruh tubuh yang tak kunjung sembuh, kemudian
periksa konsultasi ke dokter, setelah dari dokter kemudian membawa resepnya ke
apotik saudara. Setelah membaca resep, saudara selaku farmasis segera melayani
pasien, dengan segera melihat ketersediaan obatnya (ada, tidak ada, atau ada dengan
merek lain)

Tugas

Setelah menyiapkan obatnya, kemudian menyerahkan obat kepada pasien dengan


mengkomunikasikan kepasien dengan tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
pemakaian. Pasien ini sebelumnya belum pernah menggunnakan PK.

A. SKRINING ADMINISTRATIF

a. Nama dokter : ada


b. No SIP : ada
c. Alamat praktek : ada
d. Tgl penulisan resep : Tidak ada
e. Tanda R/ : ada
f. Paraf dokter : Tidak ada
g. Nama obat : ada
h. Jumlah obat : ada
i. Aturan pakai : ada
j. Nama pasien : ada
k. Umur pasien : ada
l. Alamat pasien : ada

B. SKRINING FARMASETIS

No Nama Obat Bentuk Sediaan Dosis Obat Kandungan Obat


Obat
1 PK(Kalium Serbuk Kristal luka luar adalah Kalium Permanganat
Permanganat) 5gr kompres luka 2-3 kali
sehari.
Untuk air mandi
gunakan 1gr/5000 mL
air atau sekitar 10-20
liter air.
2 Betason N Salep sebanyak 2-3 kali sehari, Betamethasone
oleskan tipis valerate 0.1% dan
neomycin sulfate
0.5%.
3 Dexamethason Tablet 0,75-9 mg per hari Dexamethason
dalam dosis yang terbagi
setiap 6-12 jam.

4 Asam Tablet 2-3 kali 250-500 mg Asam mefenamat


mefenamat sehari (dewasa)
5 Diazepam Tablet 2-3 kali 2-5mg/hari Diazepam
(dewasa)
6 Amoksan 250 Kapsul dosis dewasa dan anak Amoxicillin
mg 20 kg atau lebih adalah
tablet 250 – 500 mg
setiap 8 jam sekali dosis
anak 8 kg atau lebih
adalah sirup 125 – 250
mg setiap 8 jam sekali
C. SKRINING KLINIS

No Nama Obat Indikasi Cara Interaksi Kontraindikasi Efek samping


Pemakaian
1 PK (Kalium Kalium Luka luar - Obat ini tidak Iritasi, nyeri, rasa
Permanganat) permanganat Dosis umum digunakan untuk terbakar dan
digunakan yang luka yang dalam kemerahan pada
untuk digunakan dan perlu kulit. Jika terjadi
membersihkan untuk luka penutupan yang kontak dengan mata
luka dan luar adalah rapat. dapat menyebabkan
berbagai macam larutan 0,01% efek seperti terbakar
infeksi kulit untuk dan kemerahan.
yang tidak kompres luka Jika terjadi kontak
dalam. Sering 2-3 kali pada area
juga digunakan sehari. kewanitaan dapat
sebagai air Larutan ini menyebabkan efek
mandi untuk juga bisa seperti terbakar dan
menghindari digunakan pendarahan.
infeksi pada untuk Menimbulkan
kulit yang luka rendaman kaki perubahan warna
yang terkena pada pakaian.
kutu air,
lakukan setia
8 jam sekali.
Air mandi
Untuk air
mandi
gunakan
1gr/5000 mL
air atau sekitar
10-20 liter air.
2 Betason N Penyakit kulit 2-3 kali - jangan digunakan Menimbulkan iritasi
seperti sehari, oleskan untuk pasien yang kulit, misalnya
dermatitis, tipis memiliki riwayat gatal, rasa terbakar,
eksim, psoriasis hipersensitif pada dan menyengat.
dan sebagainya betamethasone dan Betason N juga bisa
yang disertai obat golongan menyebabkan
dengan infeksi kortikosteroid penipisan kulit,
sekunder oleh lainnya. kulit kering,
bakteri yang Tidak boleh berjerawat, kulit
sensitif terhadap diberikan untuk menjadi banyak
neomycin orang-orang yang bulu (hipertrikosis),
sulfate,meringa menerima kulit keputihan
nkan vaksinasi, penderita (hipopigmentasi),
peradangan infeksi varisela, stretch mark, serta
pada kulit, penebalan dan
iritasi, gatal- pelebaran pembuluh
gatal dan darah kecil di
terkelupasnya bawah kulit.
kulit akibat
eksim,
3 Dexametason Dexamethasone 0,75-9 mg per tidak dianjurkan Memiliki penyakit Badan terasa lelah
merupakan hari dalam untuk infeksi yang atau lemas.
kelompok obat dosis yang dikonsumsi sifatnya akut Gangguan pola
kortikosteroid. terbagi setiap bersamaan (sedang tidur.
Obat ini bekerja 6-12 jam. dengan obat berlangsung dan Sakit kepala.
dengan cara phenytoin, berat) Memiliki Vertigo.
mencegah fenobarbital, penyakit infeksi Keringat
pelepasan zat- rifampicin, jamur, misalnya berlebihan.
zat di dalam suplemen panu, kurap, Jerawat.
tubuh yang vitamin A, keputihan akibat Kulit kering dan
menyebabkan tetrasiklin dan jamur dan menipis serta
peradangan. antibiotik sebagainya gampang memar.
lainnya, tiazid, Memiliki penyakit Pertumbuhan
ephedrine, herpes mata (herpes rambut yang tidak
barbiturat, occular) Memiliki biasa.
primidon penyakit tukak
lambung (ulkus
peptikum)
4 Asam obat untuk 2-3 kali 250- Berinteraksi Obat ini juga Mual, mulas atau
mefenamat mengobati rasa 500 mg sehari dengan dihindari pada sakit perut, diare,
sakit ringan (dewasa) antidepresi penderita gangguan sembelit, kembung
hingga sedang seperti hati atau ginjal Pusing, sakit
citalopram karena obat ini kepala, gugup
(Celexa), dibuang melalui Kulit terasa gatal
duloxetine organ tersebut atau terdapat ruam
(Cymbalta), sehingga dapat Mulut kering
escitalopram memperberat
(Lexapro), kelainan fungsi hati
dan ginjal. Ibu
hamil trimester
ketiga dan ibu
menyusui
5 Diazepam Pemakaian 2-3 kali  Interaksi dengan
2- depresi pernapasan, mengantuk,
jangka pendek 5mg/hari Alfentanil gangguan hati kelemahan otot,
pada ansietas (dewasa)  Amobarbital berat, miastenia ataksia, reaksi
atau insomnia,  Anileridine gravis, insufisiensi paradoksikal dalam
tambahan pada  Aprobarbital pulmoner akut, agresi, gangguan
putus alkohol  Buprenorphine kondisi fobia dan mental, amnesia,
akut, status  Butabarbita obsesi, psikosis ketergantungan,
epileptikus, kronik, glaukoma depresi pernapasan,
kejang demam, sudut sempit akut, kepala terasa ringan
spasme otot. serangan asma hari berikutnya,
akut, trimester bingung. Kadang-
pertama kehamilan, kadang terjadi:
bayi prematur; nyeri kepala,
tidak boleh vertigo, hipotensi,
digunakan perubahan salivasi,
sendirian pada gangguan saluran
depresi atau cerna, ruam,
ansietas dengan gangguan
depresi. penglihatan
6 Amoxsan 250 antibiotik untuk dosis dewasa Jika obat-obat Penggunaan Kebanyakan efek
mg membantu dan anak 20 antikoagulan Amoxsan samping Amoxsan
mengobati kg atau lebih diresepkan (Amoxicillin) harus (Amoxicillin) yang
infeksi yang adalah tablet bersamaan dihindari pada muncul adalah efek
disebabkan oleh 250 – 500 mg dengan pasien yang samping pada
pertumbuhan setiap 8 jam amoxicillin, hipersensitif pada saluran pencernaan
bakteri. sekali dosis pemantauan amoxicillin dan seperti mual,
anak 8 kg atau yang ketat harus antibiotik muntah, dan
lebih adalah dilakukan. Jika betalaktam lainnya antibiotik kolitis.
sirup 125 – diperlukan seperti golongan Kadang-kadang
250 mg setiap penyesuaian penicillin dan diare juga dapat
8 jam sekali dosis cephalosporin. terjadi.
antikoagulan Antibiotik ini juga
harus dilakukan. dikontraindikasikan
Allopurinol untuk bayi lahir
meningkatkan dari ibu yang
potensi memiliki riwayat
terjadinya ruam hipersensitif pada
jika diberikan amoxicillin
bersamaan
dengan
amoxicillin
D. KIE

1. PK digunakan pada saat mandi 1gr PK dilarutkan dalam 10-20 L air mandi
2. Betason N digunakan 2-3 kali sehari oles tipis pada bagian yang sakit
3. Racikan diminum 3 kali sehari 1 bungkus
4. Amoksan diminum 3 kali sehari
5. Jangan menggunakan handuk yang sama atau bergantian
6. Jaga kebersihan lingkungan dan pakaian
7. Hindari makanan yang dapat menyebabkan gatal
BAB III
SIMULASI APOTEKER-PASIEN

Ryan mengalami sakit gatal seluruh tubuh yang tak kunjung sembuh, kemudian periksa
konsultasi ke dokter, setelah dari dokter kemudian membawa resepnya ke apotik saudara. Setelah
membaca resep, saudara selaku farmasis segera melayani pasien, dengan segera melihat
ketersediaan obatnya (ada, tidak ada, atau ada dengan merek lain)

Apoteker “Selamat siang Ibu, ada yang bisa saya bantu?

Pasien “Selamat siang Mba. Saya mau menebus resep untuk anak saya.”

Apoteker “Baik Ibu. saya cek dulu ya resep nya, silakan duduk dulu”

Pasien “iya mba.”

Apoteker menskrining resep

Apoteker “Atas nama An.Ryan?”

Pasien “Ya itu anak saya mba”

Apoteker “ Ibu alamatnya dimana?”

Pasien “ Jl. semangka 5”

Apoteker Umur anaknya berapa bu

Pasien 7 tahun mba

Apoteker “tadi periksa dari dr rida”

Pasien “iya mba.”

Apoteker “Baik Ibu, Apakah Ibu ada waktu sekitar 10 menit untuk ikut saya ke ruang
konseling?”

Pasien “konseling apa ya Mba?”

Apoteker “konseling untuk menjelaskan tentang cara menggunakan obat yang anak Ibu
peroleh.”

Pasien “oh iya bisa mba.”

Apoteker “baik Ibu silahkan ikut saya.”

Menuju ke ruang konseling

Apoteker “ Silakan duduk Ibu”

Pasien “ Terimakasih Mba?.”

Apoteker mencatat data diri pasien di buku konseling

Apoteker “Ibu perkenalkan Saya dewanty Apoteker di Apotek Setia Budi


Sebelumnya Saya catat data anak Ibu dulu,
Ibu atas nama Anak ryan, umurnya 7 th, alamatnya di Semangka 5 ya Bu

Pasien “Benar Mba”

Apoteker “ Apakah dokter sudah menjelaskan mengenai pengobatannya?”

Pasien “Iya, Sudah Mba”

Apoteker “Apakah anak Ibu sudah dijelaskan tentang harapan setelah penggunaan obat ini?”

Pasien “Sudah mba, katanya ini untuk obat gatal anak saya.”

Apoteker Dokter udah menjelaskan tentang penggunaan obatnya

Pasien Sudah mba tadi, tapi saya agak lupa

Apoteker “Apa anak Ibu ada riwayat alergi?”


Pasien “gak ada mba”

Apoteker “Ada riwayat penyakit lain dan keluhan lain oleh anak Ibu?”

Pasien “Tidak ada mba, Cuma gatal aja”

Apoteker “Baik Ibu, Jadi begini, dari dokter Ibu mendapatkan 4 macam obat, yaitu
Pertama ibu mendapatkan obat PK digunakan saat mandi, caranya 1 gr PK dilarutkan
dalam 20 L air mandi ya bu, jangan sampai kena mulut dan mata ya bu, nanti
menyebabkan mata perih. obat kedua ada betason n, ini obatnya dioleskan tipis 2 kali
sehari pada bagian yang gatal ya bu. yang ketiga obat racikannya diminum 3kali
sehari 1 bungkus sesudah makan, obat keempatnya antibiotic diminum 3 kali sehari 1
bungkus sesudah makan harus dihabiskan ya bu antibiotiknya

Pasien “Oh gitu ya mba”

Apoteker “Oh iya bu, jaga kebersihan pakaian dan lingkungan, jangan menggunakan handuk
yang sama secara bergantian ya bu.

Pasien “Baik Mba”

Apoteker “Apa ada yang mau ditanyakan lagi Ibu?”

Pasien “Sudah jelas Mba”

Apoteker “kalau begitu, apakah Ibu bisa mengulangi aturan pakainya tadi?”

Pasien “ bisa mba.”


dari dokter anak saya mendapatkan 4 jenis obat, yaitu
obat PK digunakan saat mandi, caranya 1 gr PK dilarutkan dalam 20 L, jangan
sampai kena mulut dan mata, nanti menyebabkan mata perih. obat kedua ada betason
n, ini obatnya dioleskan tipis 2 kali sehari pada bagian yang gatal. yang ketiga obat
racikannya diminum 3kali sehari 1 bungkus sesudah makan, obat keempatnya
antibiotic diminum 3 kali sehari 1 bungkus sesudah makan harus dihabiskan dan jaga
kebersihan pakaian dan lingkungan, jangan menggunakan handuk yang sama secara
bergantian.

Apoteker “iya Ibu benar sekali, saya rasa Ibu sudah sangat paham dengan pengobatan anak ibu.
Apa ada yang ingin ditanyakan atau kurang jelas?”

Pasien “Sudah mba, tidak ada lagi.”

Apoteker “Baik Ibu, Saya rasa sudah cukup konselingnya. “


semoga anak ibu cepat sembuh dan, untuk pembayarannya silahkan ke kasir depan ya
Bu.

Pasien “ iya Mba, terimakasih.”

Apoteker “sama-sama Ibu.”


Daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia

http://damayuda.blogspot.com/2010/12/kalium-permanganat-kmno4.html

http://www.breederkoi.com/article/article_detail.asp?id=25

http://anisasishika.blogspot.com/2011/12/pembahasan-praktikum-kinetika-reaksi.html

http://hanyakimia.blogspot.com/2013/03/kalium-permanganat-msds-kmno4.html

http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/pk.php

http://easthomas.blo/gspot.com/2010/10/kalium-permanganat-sebagai-obat-topikal.html

You might also like