Professional Documents
Culture Documents
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehimgga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pentingnya
penguasaan ilmu.
Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembara.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekuranagan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Tujuan ...........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Ilmu Dalam Islam...........................................................................................................4
B. Hukum Menuntut Ilmu..................................................................................................5
C. Dalil Menuntut Ilmu......................................................................................................5
D. Keutamaan Menuntut Ilmu............................................................................................6
E. Menuntut Ilmu Sebagai Ibadah......................................................................................7
F. Adab Menuntut Ilmu.....................................................................................................7
G. Tujuan Menuntut Ilmu...................................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu adalah suatu yang sangat menonjol dalam agama islam, hal ini dapat dilihat
dalam Al-Qur’an maupun sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan unruk
mengembangkan ilmu pengetahuan baik agama maupun sosial. Dijelaskan juga bahwa
antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu memiliki kedudukan yang sangat
berbeda jauh.
Selain itu dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusiapun juga akan semakin
baik. Tapi pada kenyataannya dalam hidup ini banyak orang yang menggunakan akal dan
kepintarannya untuk kemaksiatan. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ilmu
dunia dan akhirat. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting diajarkan kepada
anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia dan islam memandang ilmu sebagai suatu
yang pokok dalam ajaran islam dan menjadi suatu yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.
B. TUJUAN
Untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
seperangkat potensi dalam diri, maksudnya berkemampuan menciptakan sesuatu yang
berguna bagi dirinya, masyarakat dan lingkungannya.
Fungsi asasi hidup manusia adalah kholifah(wakil) Allah diatas alam ini untuk
menerjemahkan, menjabarkan sifat-sifat Allah yang maha tahu itu dalam batas kemanusiaan.
5
lain Allah berfirman “ Katakanlah : “ Samakah orang-orang yang berilmu dan orang-orang
yang tidak berilmu” (QS. Az-Zumar : 9) jelas menyuruh manusia untuk berfikir apakah kira-
kira manusia yang berilmu dengan manusia yang tidak berilmu itu sama.
Dengan demikian jelaslah bahwa islam sangat memuliakan orang-orang yang berilmu
bahkan menganggap orang yang berilmu itu sebagai penerus Rosul, apa yang
disampaikannya akan menjadi penerangan jalan yang lurus, amalan orang yang berilmu
sama dengan amalan jihad.
Hukum menuntut ilmu menjadi wajib, ketika mempelajarinya termasuk persiapan
yang Allah perintahkan dalam firmannya: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apasaja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-
orang lain selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya, apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibatasi dengan cukup padamu dan
kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (QS. Al-Anfaal : 60)
6
Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang “Barang siapa yang Allah
menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan membuat dia paham dalam agama.” (HR
Bukhori dan Muslim)
Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga, “Barang siapa yang menempuh suatu
jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR Muslim)
Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu, “Sesungguhnya para
malaikat benar-benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya.” (HR
Ahmad dan Ibnu Majjah)
7
4. Mengamalkan ilmu
Seseorang dalam menuntut ilmu harus punya perhatian serius terhadap perkara
mengamalkan ilmu. Karena tujuan dari menuntut ilmu adalah untuk diamalkan. Oleh sebab
itu, seseorang harus benar-benar berusaha mengamalkan ilmunya. Adapun jika yang
dilakukan hanya mengumpulkan ilmu namun berpaling dari beramal, maka ilmunya akan
mencelakakannya.
5. Berhias dengan akhlaq mulia
Seorang berilmu sebaiknya menghiasi diriknya dengan akhlaq mulia seperti lemah lembut,
tenang, santun dan sabar.
6. Mendakwahkan ilmu
Jika seseorang penuntut ilmu mendapatkan taufiq untuk misa mengambil manfaat dari
ilmumya, hendaknya ia juga bersemangat untuk menyampaikan ilmu dan mengajarkannya
kepada orang lain.
Menuntut ilmu hukumnya wajib, waktunya hingga mati datang menjelang, setiap ilmu
yang dipelajari maka seharusnya ‘mengarahkannya’ untuk menuju keridhoanNya, semakin
memacu setiap yang belajar untuk ‘pandai’ membedakan yang HAK dan yang BATHIL,
sehingga ilmu yang didapat bukan hanya menghilangkan kebodohan, tetapi juga semakin
menjadikannya sebagai ‘Ibadurrachman’.
“Ilmu itu tidak dapat ditandingi oleh amalan apapun bagi orang yang niatnya benar
dalam menuntut ilmu”, demikian Imam ahmad bin Hanbal berpesan kepada semua muridnya,
kebenaran dalam niat tentu harus diukur dalam perubahan amal kebaikan dihadapan Allah,
niat adalah soal hati dan Allah yang paling berhak menilainya, tetapi sebagai ejawantah dari
niat adalah sikap dan perbuatan sehari-hari, itulah mengapa Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam
mengingatkan kepada kita semua bahwa Allah melihat hanya kepada hati dan perbuatan.
8
Ilmu apapun yang sekarang sedang ‘digeluti’, seyogyanya akan membentuk karakter
Robbani, mereka akan menjadikan hadits ini sebagai pengingat setiap saat, bahwa tujuan
menuntut ilmu adalah untuk menggapai kebahagiaan di akhirat, bila tujuan akhirat
diutamakan maka kebahagiaan dunia PASTI akan ia dapatkan secara otomatis, tetapi bila
sebaliknya maka aroma syurga tak akan pernah tercium olehnya apalagi merasakan
nikmatnya.
ام نمبن نعمباَندنه ابلطعلممماَء إنرن ر
ام معنزيحْز مغطفوحْر ف أمبلموانطهط مكمذلن م
ك إننرمماَ يمبخمشىِ ر ْب موابلمبنمعاَنم طمبختملن ح مونممن الرناَ ن
س موالردموا ى
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang
takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha
perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Fathir : 28)
Ayat ini jelas menunjukan bahwa bila memiliki ilmu maka akan semakin ‘takut’
berbuat salah kepada Allah, karena ketakutan akan sangat tergantung dengan kadar
pengetahuannya terhadap yang ditakuti, dan mereka yang memiliki ilmu maka akan
mengenal Allah dan menimbulkan rasa takut bersalah dan juga pengharapan terhadapNya,
ayat ini juga menjadi dalil bahwa orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya dari ahli ibadah.
Pepatah arab : “LAW ‘ALIMA LA’AMILA” (seandainya dia mengetahui maka niscaya
dia berbuat), ilmu akan menghantarkan seseorang dekat dengan Allah, bukan justeru
menjauhkan, apalagi ‘memanfaatkan’ ilmu hanya untuk kesenangan dunia yang sementara
dan berharap pengakuan dari manusia. Pengakuan yang tertinggi adalah dariNya, manakala
semakin dekat kepadaNya dan tak ‘tergerus’ oleh nafsu dunia.
9
BAB III
PENUTUP
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk
menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita didunia agar tiap
muslim jangan picik dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia ini dalam batas-batas
yang diridhai Allah.
Apabila kita memperhatikan isi Al-Qur’an dan sunnah, maka terdapat beberapa suruhan
yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut
ilmu, agar mereka tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan
kebodohan. Dan dari segi ibadah menuntut ilmu sangat tinggi nilai dan pahalanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11