You are on page 1of 19

Skin Traksi

Objective

1. Reduce pain
2. Immobilization
3. Prevent further soft tissue dmage

Indication

1. Fracture around the hip


2. Simple hip dislocated stabilization

Precaution

1. Wound on traction site


2. Plaster allergy
3. Excessive weight use

Equipment

1. Gunting kasa
2. Skin traksi set
3. Hepapik

Complication

1. Skin slough
2. Joint stiffness
3. Knee pain
Orthofix pin

Your suegeon has chosen to threat your pathology with an external fixator an external fixator is a device
worn outside the body that is mainly used to hold broken bones together correct bone deformity
correct unequal limb length or treat joint pathologies there are different types of external fixators is
connected to the bone by pins the pins pass through the skin and sometimes the muscles to connect the
external fixator to the bone sometimes wires are used with pins or instead of pins to hold the bone
pieces

Suegeon Anda telah memilih untuk mengancam patologi Anda dengan fixator eksternal fixator
eksternal adalah perangkat yang dipakai di luar tubuh yang terutama digunakan untuk menahan
patah tulang bersama-sama memperbaiki kelainan bentuk tulang, memperbaiki panjang
ekstremitas tungkai atau mengobati patologi sendi. Ada berbagai jenis fixator eksternal.
terhubung ke tulang dengan pin pin melewati kulit dan kadang-kadang otot untuk
menghubungkan fixator eksternal ke tulang kadang-kadang kabel digunakan dengan pin atau
bukannya pin untuk menahan potongan tulang

Why is pin site care important?

The area where the pin meets the skin is called the pin site the pin site must be kept clean to prevent
infection if the site becomes infected the pin may loosen or may need to removed.

You will be shown in hospital how to clean your pin sites (how do I clean my pin sites)

This presentation shows you how to clean your pin sites at home these are general guidelines only you
should always follow the instructions of your surgeon. It is recommended to clean the pin sites once a
day

Step 1 :

- Cleansing solution
- Disposable cups sterile
- Gauze dressing (5 cm and 10 cm)
- Cotton swabs
- Bag for waste disposal
- Paper towels

Step 2:

- Wash your hand


- Use your own soap
- Dry your hands with clean paper towel and throw it away
- Do not touch anything else before starting the cleaning procedure

Step 3

- Gently massage the skin around the pins with your fingertips tomake sure yhat the skin is free to
move slightly this brings any drainage to the surface so that it may be cleaned away

Step 4

- Pour the sterile water into the disposable cup


- Dip a sterile cotton swab in the sterile water
- Start directly at the pin site and ove the swab in a circular motion around the pin making the
circle larger as you move away from the pin site remove any drainage or crust that may have
formed
- Do not read OOP the cotton swab back in the solution if the pin site needs further cleaning use a
new sterile cotton swab
- Drei the pin site with a new cotton swab,use a new sterile cotton swab for each pin site.

Step 5

- Clean the entire length of each pin with a new sterile swab or a 5 cm by 5 cm sterile gauze pad
- Remember to use a new swab for each pin

Step 6

- Rap sterile gauze loosely around the pin site if there are raw edges of gauze roll them inside so
that no loose filaments get into your pin
- sites place your finger over the gauze and gently press down on the skin around the pin site
after the first few days when the pin sites are dry gauze should not be used instead the pin site
should be left uncovered and exposed to the air step
step 7

- you must also take care of external fixator the entire device should be cleaned using the
leansing solution 10 centimeter by 10 centimeter gauze dressing and cotton swabs take care not
to move the different elements of the fixtor
- detergents with fluoride, chloride, bromide, iodide or hydroxyl ions must not be used
- afterwards dry the fixatorthroughly with a clean towel

step 8

- place all materials used for cleaning into a bag for disposal
- wash and dry your hands thoroughly again
- you may be allowed to shower with external fixator approximately 10 days post surgery, while in
the shower gently clean your external fixator fterwards dry the fixator troughly with a clean
towel continue to clean your pin sites as shown in this presentation

what are the signs of pin site infection

even with excellent pin sight care there is a chance that pin site may become infected or caused
complications signs of infection are redness at thepin site swelling at the pin site thick or colored
discharge from the pin site.

Colored discharge from the pin site loosening or movement of the pin persistent pain or soreness at the
pin site

If you experience any of these signs, contact your surgeon immediately, you should contact your
surgeon’s office immediately

Be sure to take your antibiotics as instructed

Clean your pin sites once a day


Video 3 ( pemebersihan traksi skeletal)

Persiapan alat pada traksi skeletal :


Zat pembersih untuk perawatan pin

Set ganti balut

Salep anti bakteri (k/p)

Kantung sampah infeksius

Sarung tangan steril

Lidi kapas

Povidone Iodine (k/p)

Kassa steril

Piala ginjal

Orientasi
1. Berikan salam dengan menyebut nama

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

3. Menjaga privacy

3. TRAKSI SKELETAL
 Cuci tangan
 Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk mempertahankan tarikan traksi yang
optimal
 Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung tangan steril
 Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi kapas dengan teknik menjauh dari
pin (dari dalam ke luar)
 Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
 Tutup kassa di lokasi penusukan pin
 Lepas sarung tangan
 Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus infeksius
 Cuci tangan
 Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam pergerakan di tempat tidur selama
ganti alat dan membersihkan area punggung/ bokong
 Berikan posisi yang tepat di tempat tidur
Terminasi
 1.Bereskan alat dan rapikan tempat tidur
 2. Lepas handscoon dan cuci tangan
 3.Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
 4. Berikan umpan balik positif pada klien

Dokumentasi
 1. Catat tindakan yang dilakukan
 2. Catat respon klien
 3. Catat kulit dan cairan yang keluar dari kulit sekitar traksi jika menggunakan traksi kulit
Mempersiapkan Lengan untuk Digips
1.

1
Kenali lengan yang patah. Patah lengan biasanya sangat mudah dikenali. Jika ada
kecurigaan bahwa lengan Anda atau anak patah, pergilah segera ke UGD sehingga
bisa ditangani. Gejala patah lengan di antaranya:[1][2]
 Rasa sakit luar biasa
 Bengkak
 Memar
 Pening atau merasa ingin pingsan tepat setelah lengan patah
 Lengan bengkok dengan cara yang tidak semestinya
 Korban tidak dapat menggerakkan lengan atau jari
 Terdengar suara patah atau berderak saat cedera terjadi
 Pendarahan dan ada potongan tulang yang mencuat menembus kulit
2.

2
Pastikan korban merasa senyaman mungkin dalam perjalanan ke rumah
sakit.Ingatlah bahwa jika cedera sangat kompleks, mungkin dokter akan memberikan
anestesi saat mengembalikan potongan tulang ke posisi semula. Jangan memberi
makanan atau minuman apa pun kepada korban.[3]
 Gunakan kompres es untuk mengurangi rasa sakit korban dan pembengkakan.
Bungkuslah kantong es atau sekantong polong beku dengan handuk. Setelah 20 menit,
berhentilah mengompres sehingga kulit mendapat kesempatan untuk kembali hangat.
 Anda bisa menggunakan handuk besar untuk membantu korban menyangga lengannya
dalam gendongan atau untuk menopang lengannya. Jangan menggerakkan lengan
agar tidak menyebabkan kerusakan lebih parah.
3.

3
Mintalah dokter memasang bidai pada lengan. Bidai digunakan agar lengan tidak
bergerak saat diperiksa. Bidai memiliki bagian yang keras pada satu atau kedua sisi,
tetapi terdapat celah untuk mengantisipasi jika lengan terus membengkak. Bidai
memiliki beberapa lapisan:[4][5]
 Kain lembut untuk melindungi kulit sehingga tidak iritasi
 Bantalan lembut
 Plester atau kaca serat (fiberglass) untuk mencegah pergerakan
 Perban elastis untuk menjaga agar bilah bidai tidak bergeser
4.

4
Biarkan dokter memeriksa lengan. Dokter akan memeriksa lengan, merabanya, dan
mungkin meminta agar dilakukan rontgen. Rontgen akan menghasilkan gambar tulang
lengan dan membantu dokter memutuskan apakah tulang harus dikembalikan ke
tempat semula sehingga dapat pulih dalam posisi yang benar.[6]
 Jika lengan mengalami fraktur ringan dan tulang tetap berada pada posisi yang benar,
tidak dibutuhkan prosedur tambahan sebelum memasang gips.
 Jika posisi tulang tidak pada tempatnya, dokter akan memberi anestesi untuk membuat
lengan mati rasa atau membuat korban tertidur. Kemudian dokter akan mencoba
mengembalikan tulang ke posisi semula.
 Jika hal tersebut tidak memungkinkan, dokter mungkin melakukan pembedahan.
Langkah ini mungkin diperlukan jika persendian patah. Pembedahan mungkin juga
diperlukan jika kawat, pelat, sekrup, atau pin harus dipasang untuk menahan patahan
tulang di tempatnya.

Bagian 2
Menjalani Pemasangan Gips
1.
1
Tanyakan kepada dokter tentang jenis gips yang akan dipasang. Gips mungkin
pendek atau panjang, tergantung tulang mana yang patah.[7]
 Jika tulang pergelangan yang patah, biasanya digunakan gips pendek. Gips akan
dipasang mulai dari buku-buku jari sampai di bawah siku. (Terkadang gips panjang
akan digunakan untuk mencegah pasien memutar pergelangan dan kembali mengubah
posisi tulang).
 Gips panjang akan digunakan jika lengan atau siku patah. Gips akan dipasang mulai
dari buku-buku jari sampai lengan atas.
 Fraktur humerus (tulang lengan atas) ditangani dengan memasang bidai
atau brace (penyangga), tetapi bukan gips.
2.

2
Tanyakan kepada dokter bahan apa yang digunakan untuk membuat gips. Gips
adalah perban keras yang melindungi tulang sementara tulang memulihkan diri.
Cangkang luar yang keras ini dilapisi bantalan lembut di bagian dalam sehingga
membuatnya lebih nyaman. Ada dua jenis bahan yang biasanya digunakan untuk
membuat gips:[8]
 Plester. Plester adalah bubuk putih yang dicampur dengan air dan kemudian dibiarkan
mengeras sehingga membentuk cangkang luar gips. Plester lebih mudah digunakan
karena akan mengeras secara perlahan-lahan. Dengan demikian, dokter memiliki lebih
banyak waktu untuk bekerja. Selain itu, plester mengeluarkan panas lebih sedikit
sehingga memperkecil kemungkinan kulit terasa terbakar.[9]
 Kaca serat. Kaca serat adalah sejenis plastik. Kaca serat lebih tahan lama, lebih ringan,
dan lebih baik jika dibanding plester jika rontgen harus dilakukan.
3.

3
Perhatikan bagaimana dokter menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, di
antaranya:[10]
 Plester perekat
 Gunting
 Sebaskom air. Suhu air memengaruhi seberapa cepat bahan gips akan mengeras.
Plester akan lebih cepat mengeras dengan air hangat. Secara umum, untuk membuat
gips plester dibutuhkan air hangat. Untuk kaca serat dibutuhkan air dengan suhu
ruangan atau lebih dingin.
 Sarung tangan untuk membuat gips, jika dokter memilih menggunakan kaca serat
 Bantalan
 Bahan pembuat gips; plester atau kaca serat
 Lembaran kertas atau alas untuk melindungi pakaian agar tetap bersih
 Stockinette
4.
4
Biarkan dokter mempersiapkan lengan Anda. Dia akan menempelkan bantalan yang
akan dipasang di bagian dalam gips.[11]
 Langkah awal yang dilakukan dokter adalah mengoreksi posisi lengan sehingga tulang
akan pulih dengan benar.
 Pertama-tama dokter akan memasang stockinette pada lengan. Stockinette akan
dipasang sekitar 10 cm lebih panjang di atas area cedera yang nantinya akan dibalut
gips. Stockinette biasanya memiliki lebar 5-7,5 cm. Dokter akan meratakannya untuk
mencegah kerutan. Dia mungkin tidak akan menggunakan stockinette jika menganggap
lengan akan semakin membengkak.
 Dokter akan membalut lengan dengan bantalan. Setiap lapisan akan menutupi lapisan
sebelumnya sekitar 50% sehingga menghasilkan lapisan ganda di seputar lengan
setelah dokter selesai melakukannya. Dokter bisa saja membuat lapisan lebih banyak,
terutama pada jari atau area bertulang. Bantalan yang digunakan pada tangan mungkin
lebarnya sekitar 5 cm, sementara bantalan pada lengan mungkin lebarnya sekitar 10
cm. Bantalan harus dipasang lebih panjang sekitar 6 cm pada masing-masing ujung
area yang akan dibalut gips. Bantalan yang dipasang tidak boleh terlalu kencang dan
menghambat aliran darah.
5.

5
Perhatikan saat dokter mengoleskan gips. Dokter akan mengoleskan bahan gips di
seputar lengan. Setiap lapisan baru akan menutupi lapisan sebelumnya sekitar 50%,
menghasilkan lapisan ganda tanpa bagian yang terlewat. Tepat sebelum
menambahkan lapisan terakhir, dokter akan melipat ujung stockinette dan bantalan ke
belakang, dan menambahkan lapisan terakhir menutupinya. Setelah bahan gips
mengeras, dokter akan menyesuaikan bentuknya dengan memanipulasinya. Penting
untuk mendapatkan tingkat ketegangan yang tepat:[12]
 Gips yang terlalu kencang dapat menghambat aliran darah atau mengiritasi kulit.
 Gips yang terlalu longgar atau memiliki bantalan terlalu tebal dapat bergeser,
menggesek, dan menyebabkan goresan dan luka lepuh pada lengan.
6.
6
Beri tahu dokter jika gips terasa panas. Gips mengeluarkan panas setelah mengeras
dan Anda akan merasa tidak nyaman jika gips sampai terlalu panas. Ada dua faktor
yang memengaruhi jumlah panas yang dihasilkan. Jumlah panas akan: [13]
 Berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan bagi gips untuk mengeras. Ini
berarti bahwa semakin lama gips mengeras, semakin sedikit panas yang dihasilkan
pada satu waktu.
 Berbanding lurus dengan jumlah lapisan yang digunakan. Ini berarti semakin banyak
bahan gips yang digunakan, semakin besar panas yang akan dihasilkan

You might also like