You are on page 1of 14

ROLEPLAY PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Pemeran :
1. Hilda Claudiani Safi’i sebagai Perawat H
2. Novi Winri sebagai HRD
3. Riska Sulistiyani sebagai Kepala ruangan RS Anisa
4. Ayu Suwarna Putri sebagai Keluarga Pasien dan Direktur RS Anisa
5. Frilia Nurul Hiqmah Sebagai Pasien dan Pelayan
6. Siti Nasaroh sebagai Pelamar dan Perawat S
7. Naufal Risqullah Ramadhan sebagai Kepala Ruangan RS Sari Asih
8. Rani Dwiputri Utami sebagai Staff dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang
9. Reny Rosriana sebagai Perawat R (Perawat Senior)

Naskah Roleplay
Pada suatu hari di sebuah Rumah Sakit Swasta di Kota Tangerang, yaitu RS Anisa
sedang dilaksanakan sebuah wawancara penerimaan pegawai baru. Ibu Novi yang menjabat
sebagai HRD bertugas untuk mewawancarai semua calon pegawai di Rumah Sakit tersebut.
Ada salah satu peserta yang akan diwawancarai bernama Siti yang mendapatkan nomor urut
ke-17. Satu demi satu peserta telah dipanggil dan tibalah saatnya Siti untuk melakukan
wawancara.

Staff : Pelamar nomer 17?


Pelamar : Iya, saya bu.
Staff : Silahkan masuk.
Pelamar : Terimakasih.

Pelamar memasuki ruangan interview dengan perasaan gugup, karena interview ini
adalah interview pertama bagi dirinya.

Pelamar : Assalamu’alaikum.
HRD : Waalaikum salam, silahkan masuk.
Pelamar : Selamat pagi
HRD : Iya, Selamat pagi, silahkan duduk.
Pelamar : Iya terimakasih bu
HRD : Silahkan perkenalkan diri anda
Pelamar : Baiklah bu, saya akan memperkenalkan diri saya. Nama lengkap saya Siti
Nasaroh, saya biasa dipanggil Siti. Saya berusia 21 tahun dan saya lahir di
Tangerang, 23 November 1997. Status saat ini belum menikah. Saya
berdomisili di Kota Tangerang tepatnya di Jalan Dr. Sitanala.
HRD : Bisa anda ceritakan tentang pendidikan terakhir anda?
Pelamar : Saya lulusan dari Program Study Diploma IV Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Banten tahun 2017. Saya belum
memiliki pengalaman bekerja karena saya baru saja lulus tahun ini.
Pengalaman saya selama saya belajar di Program Study Diploma IV
Keperawatan, selain mempelajari teori di kelas, saya juga melakukan
praktikum di laboratorium dan praktikum klinik dibeberapa rumah sakit
dan puskesmas. Dengan semua pengalaman yang saya miliki selama saya
menempuh pendidik Diploma IV Keperawatan saya yakin bahwa saya
memiliki kemampuan yang cukup untuk dapat bekerja di RS ini, dan saya
tidak akan berhenti untuk menambah ilmu yang saya miliki sehingga
nantinya saya dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik untuk
pasien di RS ini.
HRD : Tolong ceritakan tentang kemampuan apa saja yang kamu miliki?
Pelamar : Saya memiliki kompetensi dibidang asuhan keperawatan, ibu bisa
melihatnya di sertifikat yang saya miliki. Selain itu saya juga memiliki
sertifikat kegawatdaruratan untuk basic trauma dan cardiac life support,
certificate komputer, TOEFL dan juga sertfikat seminar dan workshop
dari disaster and emergency nursing.
HRD : Bisakah anda menceritakan mengenai kelebihan yang Anda miliki?
Pelamar : Menurut saya, saya merupakan tipe orang yang optimis, pekerja keras,
kreatif dan disiplin. Saya mampu bekerja secara personal maupun
bekerja sama dalam sebuah tim. Saya juga seseorang yang selalu ingin
belajar, sehingga saya akan berusaha untuk mengupdate ilmu dan
keterampilan yang saya miliki. Saya sangat mencintai profesi saya
sebagai perawat, sehingga jika saya mendapat pekerjaan di RS ini saya
akan melakukan yang terbaik untuk RS ini. Saya akan bertanggung jawab
atas tugas yang diberikan kepada saya.
HRD : Baiklah, lalu hal apa yang menjadi kelemahan anda?
Pelamar : Kelemahan saya, saya sedikit pelupa, tapi saya akan mencoba untuk selalu
mencatat hal-hal penting sehingga dapat membantu saya dalam
mengingat.
HRD : Dan mengapa Anda ingin bekerja di Rumah Sakit ini?
Pelamar : Menurut saya rumah sakit ini memiliki reputasi yang baik. Ketika saya ke
RS ini, saya dapat merasakan sendiri bahwa rumah sakit ini selalu
memberikan pelayanan yang baik terhadap setiap pasien yang datang.
Saya sangat tertarik untuk bekerja disini dan akan sangat menyenangkan
jika saya diterima bekerja di RS ini.
HRD : Jika anda diterima bekerja di rumah sakit ini, berapakah gaji yang anda
inginkan?
Pelamar : Saya yakin rumah sakit akan memberikan yang terbaik kepada Saya
ketika Saya memberikan kontribusi terbaik untuk rumah sakit ini.
HRD : Baik, apakah ada yang ingin Anda tanyakan?
Pelamar : Ada bu, jika saya berkerja disini apakah saya memiliki kesempatan untuk
mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh rumah sakit ini?
HRD : Tentu saja, setiap tahunnya kami selalu mengirimkan perawat-perawat
kami untuk mengikuti pelatihan yang RS kami fasilitasi. Tapi pelatihan
ini hanya diberikan untuk perawat yang memiliki kompetensi baik
dibidang keperawatan sehingga kami memberi kesempatan untuk perawat
tersebut mengupdate ilmu yang dimiliki agar nantinya dapat di terapkan di
RS ini.
Pelamar : Oh seperti itu bu, baik saya mengerti
HRD : Apakah ada yang ingin Anda tanyakan lagi?
Pelamar : Tidak ada bu.
HRD : Baiklah Saya rasa cukup wawancara untuk hari ini, dan kami akan
menelepon anda untuk memberitahukan informasi tentang hasil dari
wawancara kita hari ini.
Pelamar : Terimakasih Ibu, saya harap saya mendapat kabar baik dan dapat bekerja
di RS ini.
HRD : Iya sama-sama.
Pelamar : Kalau begitu saya permisi dulu bu, assalamualaikum.
HRD : Waalaikumsalam

Wawancara pada hari ini pun selesai. Beberapa hari kemudian pelamar medapat kabar
bahwa dirinya lulus tes wawancara dan dapat mengikuti tes tahap selanjutnya.
Hari ini, perawat Siti akan menjalankan training dan di tempatkan di paviliun Raflesia.
Perawat Siti bertemu dengan kepala ruangan dan rekan-rekan sejawat yang sama-sama
akan menjalankan training.
Diawali dengan Kepala ruangan memberikan modul yang berisikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan rumah sakit tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan pengarahan dan
demonstrasi tentang tata cara berinteraksi dengan klien, yang baik dan benar.

Karu Riska : Selamat pagi


Semua : Pagi bu.
Karu Riska : Sebelumnya saya ucapkan selamat atas bergabungnya teman – teman di
tim kami. Saya harap teman – teman dapat menjalankan amanah yang
telah diberikan dan mampu memberikan asuhan keperawatan dengan baik
bagi klien di Paviliun Raflesia ini.
Semua : Baik bu.
Karu Riska : Pertama – tama saya akan membagikan modul tentang tata tertib,
kebijakan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan rumah sakit ini.
Teman-teman bisa membacanya, jika ada yang sekiranya kurang jelas
bisa ditanyakan kepada saya atau perawat lain yang sudah terlebih dahulu
bekerja di rumah sakit ini.

(Kepala ruangan membagikan modul)

Karu Riska : Teman-teman sudah mendapatkan modul semua?


Semua : Sudah bu.
Karu Riska : Kalau begitu saya kan menjelaskan sedikit tentang tata cara perawat
berinteraksi dengan pasien dan keluarga dalam memberikan pelayanan
yang terbaik.
Mungkin hal ini adalah hal yang biasa karena saya yakin teman-teman
sudah sering berinteraksi dengan pasien dan keluarga, jadi saya hanya
ingin mengingatkan.
Apakah teman-teman perawat yang baru bergabung sudah tau tentang
cara duduk yang baik?
Perawat S : Menurut saya, duduk yang baik karena saya perempuan adalah kaki dan
lutut rapat, tidak menyilangkan kaki, dan duduk dengan posisi tegak.
Karu Riska : Bisa diperagakan?
Perawat S : (Memperagakan)
Karu Riska : Sudah cukup baik, bagaimana dengan cara berjalan yang baik?
Perawat S : Kalau menurut saya, berjalan dengan langkah dan kecepatan yang wajar,
tidak membuat suara yang gaduh dan tidak berjalan sambil berbinbang-
bincang dengan berlebihan karena hal itu dapat menganggu kenyamanan
pasien.
Karu Riska : Bagus sekali jawabannya.
Jadi hal penting yang harus diingat adalah untuk selalu bersikap ramah
terhadap semua pasien. Tidak hanya sekedar tersenyum, tapi dari sikap
kita dalam bertindak juga akan mencerminkan diri kita sebagai seorang
perawat. Jadi sangat penting untuk memperhatikan tentang bagaimana
cara bersikap, salah satunya cara kita duduk dan berjalan.
Baik, tadi sudah saya jelaskan semuanya. Apakah ada pertanyaan ?
Semua : Tidak bu, sudah cukup dimengerti.
Karu Riska : Baiklah, hal-hal yang tadi sudah kita bahas bisa diterapkan tidak hanya di
RS ini saja, tapi juga dimana pun kita berada. Karena seperti yang kita
ketahui. Kita adalah role model bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Perawat H : Baik ibu, kami akan berusaha untuk menerapkannya.
Karu Riska : Saya ingatkan kembali jangan lupa untuk 5Snya. Apa saja 5s ?
Semua : Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun
Karu Riska : Baik, bisa dimengerti ya semuanya. Saya harap kita dapat bekerja sama
dengan baik dalam memberikan asuhan keperawatan. Setelah ini, teman –
teman semua bisa langsung melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian
tugasnya masing – masing. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa langsung
keruangan saya. Saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semua : Waalaikumsalam wr. Wb

Perawat Naufal dan Siti sedang menjalankan proses training. Kedua perawat
tersebut memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Perawat Siti selalu memberikan
pelayanan prima, sedangkan Perawat Naufal lebih mementingkan tugas pribadinya sebagai
perawat daripada kebutuhan pasien. Suatu hari perawat dan Siti mendapatkan jadwal shift
pagi berbarengan dengan kepala ruangan dan perawat senior, Reny. Seperti biasa, kepala
ruangan melakukan monitoring terhadap rekan sejawatnya terutama pada pegawai yang
masih training.

Seiring berjalannya waktu, seorang pasien memencet bel untuk meminta tolong
perawat karena cairan infusnya telah habis. Perawat Hilda yang kebetulan saat itu sedang
melakukan tindakan kepada pasien lain, dengan terpaksa Perawat Siti meninggalkan
tugasnya dan menghampiri pasien yang memencet bel.

(perawat S menghampiri pasien yang memencet bel)

Perawat S : Permisi, ada yang memencet bel?

Keluarga : Saya sus, ini infusnya habis.

Perawat S : Iya bu, ini saya matikan dulu ya nanti saya ambilkan cairannya. (sambil
mengklem selang infus)

Keluarga : Oh yaudah sus.

Perawat S : Permisi ya bu
Perawat S meninggalkan kamar pasien dan melanjutkan tugas pribadinya yang
tertunda, tanpa mengganti cairan. Beberapa menit kemudian bel berbunyi di kamar yang
sama, Perawat S sedang melanjutkan tugasnya yang terunda, lalu perawat Hilda yang sudah
menyelesaikan tindakan dari kamar lain langsung menghampiri kamar tersebut.

Perawat H : Permisi, ada yang memencet bel?

Keluarga : Iya sus ini saya yang tadi infusnya habis.

Perawat H : Dari kapan habisnya bu?

Keluarga : Tadi sih sus, sebelumnya sudah ada suster yang datang waktu saya
memencet bel tetapi dimatiin saja.

Perawat H : Maaf ya bu, kalau begitu saya ambilkan cairannya terlebih dahulu.

Keluarga : Baik sus

Tidak lama kemudian perawat Amel kembali kekamar tersebut membawa cairan
infus yang dibutuhkan.

Perawat H : Permisi bu saya perawat Amelia yang bertugas pada pagi ini, ini saya ganti
ya bu cairannya.

Keluarga : Iya sus

Perawat H : (Mengganti cairan infus)

Keluarga : Makasih ya sus.

Perawat H : Iya bu. Kalau begitu saya permisi ya bu. Jika ibu memerlukan bantuan
lagi, ibu bisa panggil saya atau perawat lain yang sedang berjaga.

Keluarga : Terimakasih banyak suster

Perawat H : Iya, sama – sama ibu.


Dinas pagi pun selesai, tiba saatnya untuk melakukan operan shift dari dinas pagi ke
dinas siang. Operan shift dibuka oleh ketua tim dinas pagi. Lalu dilanjutkan dengan
pemberian masukkan oleh kepala ruangan.

Karu Riska : Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi dan salam sejatera untuk kita
semua. Bagaimana apakah ada problem?

Semua : Alhamdulillah sejauh ini tidak ada bu.

Karu Riska : Alhamdulillah kalau begitu. Baiklah ada hal yang ingin saya sampaikan,
setelah saya memonitoring kinerja kita 1 bulan terakhir selalu
mengedepankan pelayanan prima.Untuk pegawai traning terima kasih
sudah mengedepankan pelayanan prima, terutama untuk perawat Amelia
yang sudah benar-benar memberikan pelayanan prima.untuk yang lainnya
yang masih belum maksimal dalam memberikan pelayanan prima, ini bisa
dijadikan motivasi agar pelayanan dirumah sakit ini menjadi lebih baik lagi.

Perawat R : Selamat ya perawat Amelia semoga pelayanan primanya dapat di


pertahankan.

Perawat H : Makasih kak, mohon bimbingannya.

Karu Riska : Baiklah operan dinas selesai, untuk yang dinas siang tetap semangat dan
selalu mengedepankan pelayanan prima.

Satu tahun kemudian perawat Amelia dan Fitriana diangkat menjadi pegawai tetap
rumah sakit tersebut. Pada tiga bulan selanjutnya, setiap RS di Kota Tangerang di undang
untuk menghadiri sebuah pertemuan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Setiap RS diwakili oleh kepala ruangan dan perawat utusan. Pertemuan akan membahas
tentang evaluasi standar pelayanan prima kepada pasien dan dilanjut dengan makan malam
bersama (coffee break). Perawat Sitdiminta oleh kepala ruangan yang diutus untuk ikut serta
dalam acaranya. Tetapi perawat Amelia masih bingung baju mana yang pantas digunakan
dalam acara pertemuan nanti.
Perawat Hilda bertanya kepada Perawat Reny tentang baju mana yang pantas untuk
digunakan dalam acara formal.

Perawat H : Kak maaf mau tanya. Baju yang pantas dikenakan untuk acara formal
seperti apa ya ? kebetulan malam ini saya diminta oleh kepala ruangan
untuk menghadiri undangan yang diadakan oleh dinas kesehatan.

Perawat R : Oh begitu.. pakai baju yang resmi, sederhana tapi sopan.

Perawat H : Bingung kak, hehehe

Perawat R : Yaudah gini aja, nanti kakak ke rumah kamu ya? Sekalian nanti kakak
bawain make up, juga belajar tentang table manner. Biasanya acara
tersebut mengadakan makan bersama Kepala Dinas Kesehatan.

Perawat H : Wahh oke boleh kaa hehe makasih banyak ya ka sudah ingin membantu

Sepulang dinas perawat Hilda dan perawat Reny mempersiapkan segalanya.

Perawat H : Nih ka baju yang mana?

Perawat R : Yang ini aja, lebih formal terlihat santai tapi elegan. Boleh pakai heels tapi
jangan terlalu tinggi

Perawat H : Oke ka. Kalau begitu saya siap siap dulu ya

Beberapa menit kemudian..

Perawat H : Ka, gimana? Cocok ga?

Perawat R : Wah cantik sekali. Sini tinggal make up

Perawat H : Buat tampil ke acara formal, make up nya seperti apa ya kak agar tidak
berlebihan?

Perawat R : Kalau siang pakai make up dengan warna natural seperti warna-warna
pastel. Sedangkan untuk malam pakai warna yang sedikit glamour.
Pertama, kita bersihkan muka dengan cleanser milk itu fungsinya untuk
membersihkan kotoran. Setelah itu pakai toner untuk menyegarkan.
Gunakan mosturizer sebagai pelembab, lalu gunakan conceler dan
foundation. Nah setelah itu baru deh pakai bedak tabur terlebih dahulu
baru bedak padat

Perawat H : Kenapa harus bedak tabur dulu baru bedak padat kak?

Perawat R : Soalnya fungsi dari bedak tabur yaitu untuk menutup pori-pori. Nah
setelah itu baru dihaluskan lagi dengan bedak padat

Perawat H : Oh gitu, terus ka?

Perawat R : Iya.. setelah itu lengkapi make up bagian mata dan bibir. Tidak lupa pakai
blush on agar terlihat segar

Sambil memake-up, Perawat Reny mengajarkan sedikit tentang table manner

Perawat R : Nanti, waktu makan makan duduk tegak dengan tidak mengecap dan
berisik karena sendok dan garfu beradu.

Perawat H : Ohh iya kaa. Terus ka?

Perawat R : Iya. Sendok yang menghampiri mulut yaa. Makan selayaknya, sekalipun
kita lapar jangan terlihat kesan rakus atau sebagainya. Kalau kamu bawa
tas kecil seperti ini, saat duduk simpan di paha. Jika ingin ke belakang,
jangan lupa permisi atau maaf dan simpan tasnya di kursi.

Perawat H : Oke baik ka. Semoga lancar tidak ada masalah.

Tiba saatnya untuk pertemuan..

Kepala DinKes : Selamat malam semuanya.

Semua : Malam bu..


Kepala DinKes : Kita bertemu kembali dalam pertemuan antar Rumah Sakit. Pertemuan
kali ini akan membahas tentang standar pelayanan prima terhadap pasien.
Saya akan mengevaluasi kinerja setiap Rumah Sakit di Kota Tangerang.
Silahkan dari RS Anisa terlebih dahulu

Karu Riska : Untuk RS Anisa, alhamdulillah selalu memberikan pelayanan prima


terhadap pasien.

Karu Naufal : Untuk RS Sari Asih juga alhamdulillah sejauh ini memberikan pelayanan
prima dengan baik kepada pasien

Kepala DinKes : Baik kalau begitu. Adakah Problem di RS yang harus dibahas ?

Karu Naufal : Maaf begini bu. Terkadang sudah diberikan pelayanan prima keluarga
pasien suka marah karena mereka fikir ada perawat yang tidak langsung
cepat tanggap

Karu Riska : Mungkin 5S nya kurang dipakai. Karena bulan sebelumnya di RS kami
ada yang seperti itu. Tapi alhamdulillah sekarang sudah jauh lebih baik

Perawat H : Iya benar bu. Sekedar saran saja, mungkin harus ditingkatkan kembali
kinerja kita dalam memberikan pelayanan prima dengan tidak
mengesampingkan 5S dan komunikasi yang baik kepada keluarga pasien
maupun pasiennya sendiri. Insyaallah dengan komunikasi yang baik juga
keluarga bisa mengerti dan memahami

Kepala DinKes : Ya benar. Sesama teman sejawat tolong saling tegur jika melihat
temannya seperti itu, dan berikan contoh yang baik.

Semua : Baik bu

Kepala DinKes : Mungkin itu saja evaluasi dari saya. Pertemuan ini saya tutup, termakasih
kepada teman teman semua sudah menyempatkan waktunya untuk hadir.
Kita lanjut dengan makan malam..

Berbagai macam makanan telah disediakan di meja makan ibu direktur, kepala ruangan dan
para tamu undangan mulai menyantap makanannya tetapi terlihat aneh pada perawat Siti
dia terlihat bingung saat memulai makan karena perawat siti tidak tahu etika dalam cara
makan yang baik.

Perawat S : (bisik-bisik ke perawat Reny) mbak.... gimana nih aku lupa gabisa
makan dengan cara seperti ini aku tidak tahu letak pisau disebelah
mana dan garpu disebelah mana. Aku jadi gugup jadinya aku lupa
yang kaka ajarin

Perawat R : Udah kamu liatin aku aja dulu

Kepala Ruangan : Sstttt mbak jangan berisik maluu

5 menit kemudian pembantu direktur mengajak bu Direktur untuk pergi keluar sebentar
(toilet)

Pembantu Direktur : Permisi yaa semuanya saya keluar dulu sebentar sama bu Direktur

Rekan – rekan : Baik silahkan bu.

Pembantu Direktur : Bu, kok itu perawat Siti Makannya sambil ngobrol ya bu, padahal
dia perawat tapi gak ada sopan santun nya

Direktur : Mungkin dia lagi berbisik ,

Pembantu Direktur : Oh iya bu ,

Direktur : Iya, yaudah kita lanjutkan makannya

Para tamu undangan pun melihat keadan tersebut dengan tidak enak karena ada salah satu
perawat yang tidak menggunakan etika dalam tata cara makan

Perawat S : (mengecap ngecap dan berisik pada saat makan)

Perawat R : Mbak maaf makannya jangan seperti itu tidak sopan (berbicara
dengan pelan)

Perawat S : oh iyaa mbak maaf

Setelah acara makan malam selesai kepala direktur pun mengucapkan banyak terimakasih
kepada para tamu undangan yang telah hadir dalam acara makan malam ini.

Setelah acara selesa kepala direktur pun memanggil kapala ruangan untuk berbicara
sebentar.

Direktur : Ibu bisa bicara sebentar

Kepala Ruangan : Oh iya bu bisa


Direktur : Bu maaf sebelumnya saya kurang berkenan ke perawat Siti karena
dia tidak menggunakan etika cara makan yang baik dan benar saya
khawatir jika itu akan mencoreng nama rumah sakit ini

Kepala Ruangan : Iya bu maaf nanti saya akan sampaikan ke rekan saya agar kejadian
ini tidak terulang lagi sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-
besarnya ya bu.

Keesokan harinya kepala ruangan memanggil perawat Siti untuk datang ke ruangannya.

Kepala Ruangan : Maaf mbak Siti tolong ikut keruangan saya sebentar

Perawat S : Baik bu

Sesampainya diruang kepala ruangan

Kepala Ruangan : Maaf mbak Siti sebelumnya saya ingin membahas tentang acara
makan malam semalam menurut saya mba kurang sopan karena mba
mengeluarkan suara pada saat makan

Perawat S : Oh iya bu maaf soalnya saya kurang mengerti tentang tata cara
makan yang baik dan benar dan saya akan berusaha untuk
mempelajari cara makan yang baik dan benar.

Kepala Ruangan : oh iya mbak maaf ya sebelumnya, saya bukan bermaksud apa apa
..

Perawat S : Oh iyaa tidak apa apa ini sebagai pelajaran dan pengalaman buat
saya agar kedepannya tidak terulang kembali.

Kepala Ruangan : Baiklah kalau begitu mbak bekerja kembali terima kasih untuk
waktunya

Perawat S : Iya baik sama sama ..


Kesimpulan..

Dari Roleplay tersebut dapat disimpulkan bahwa, seorang perawat harus selalu memberikan
pelayanan prima kepada pasien dan keluarganya dengan etika yang baik. Perawat juga harus
meningkatkan nilai jual agar terciptanya pelayanan yang inovatif. Penampilan perawat juga
harus diperhatikan, karna perawat sebagai role model kehidupan. Perawat harus menjalin
hubungan yang baik dengan siapapun, tidak hanya engan pasien yang setiap hari dapat
dijumpai tetapi juga dengan tim lainnya karena hubungan perawat dipandang sebagai suatu
tanggungjawab dan akuntabilitas.

You might also like