You are on page 1of 2

DIAGNOSIS DEFISIENSI

Terdapat banyak resiko dalam melakukan diagnosis secara terpisah terhadap sejumlah
gejala yang ada, karena hasilnya mudah dikacaukan satu sama lain dan juga oleh

pengaruh bahan kimia, kekeringan maupun penyakit.


Namun demikian menurut pengalaman dan pengetahuan tentang keadaan tanah yang
berkaitan dengan beberapa gejala, maka kesemuanya dapat merupakan alat diagnostik yang
berguna. Kunci pedoman yang diuraikan di bawah ini dapat bermanfaat dalam tujuan diagnosis
itu :
A. Pengaruh lokal, terjadi sebagai pembecakan atau klorosis dengan atau tanpa
becak nekrosis pada daun yang lebih bawah, sedikit atau tanpa pengeringan
pada daun bawah.
1). Daun bawah melekuk atau mengangkup ke bawah dengan becak
kekuningan di ujung dan tepi. Becak nekrosis di ujung dan tepi. . . . . . . (Kalium)
2). Daun bawah klorosis diantara pembuluh utama pada ujung dan tepi dengan
warna hijau pucat hingga putih. Biasanya tanpa becak nekrosis . . (Magnesium)

B. Pengaruh umum, terjadi penguningan dan pengeringan atau “


kebakaran “ pada daun-daun sebelah bawah.
1).Tanaman berwarna hijau pucat, daun bawah kuning, kering dan berwarna
coklat terang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Nitrogen)
2).Tanaman berwarna hijau gelap, lebar daun menyempit dibanding
panjangnya tanaman tak mencapai dewasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Fosfor)
C. Mati pucuk pada tunas terminal, yang didahului oleh nekrosis pada
ujung atau pangkal daun muda yang mengalami stagnasi pertumbuhan
1). Daun muda membentuk tunas terminal, berwarna hijau terang, diikuti
dengan pelengkungan ke bawah yang khas di bagian ujung, kemudian nekrosis,
sehingga bila terjadi pertumbuhan yang kedua maka bagian ujung dan tepi
daun akan menghilang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Kalsium)
2). Pertumbuhan daun muda terhambat dan bagian pangkal berwarna
hijau terang, diikuti dengan dekomposis di pangkal daun, dan jika terjadi
pertumbuhan yang terakhir maka daun akan terpilin ; daun patah dan
memperlihatkan penghitaman pada jaringan pembuluh . . . . . . . . . .. . . . (Boron)
D. Tunas terminal tetap hidup, terjadi klorosis daun pucuk atau bagian
atas, dengan atau tanpa becak nekrosis, pembuluh berwarna cerah atau hijau
gelap
1). Daun muda dengan becak nekrosis menyebar di seluruh daun yang
klorosis, cabang pembuluh terkecil cenderung tetap hijau, menimbulkan
pengaruh yang bisa diamati . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Mangan)
2). Daun muda tanpa becak nekrosis, klorosis bisa atau tidak melibatkan
pembuluh sehingga mengakibatkan daun berwarna hijau terang .. . . . . . . (Copper)
E Daun muda dengan pembuluh atau warna hijau cerah atau kegelapan yang
sama seperti jaringan interveinal.
Berwarna hijau terang, tidak pernah putih atau kuning, daun bawah tidak
mengering. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Sulfur)
F. Daun muda mengalami klorosis, pembuluh utama berwarna hijau yang lebih
gelap dari pada jaringan yang terletak diantara pembuluh angkut daun.
1). Keseluruhan daun menjadi berwarna kuning pucat/ putih. . . . . . . . . ( Fe )
2). Terjadi klorosis interveinal
(a). Pertumbuhan terminal terhambat dan membentuk ‘ roseta “ . . . . . . . (Zn)
(b). “ Mati bujang “ di bagian pucuk dan di sepanjang tepi daun . . . . . . . (Cu)

You might also like