You are on page 1of 8

Metode Mempercepat Konsolidasi (GSLC 3)

Chesia Hangewa - 2001586520 - LA43

Introduction

Seperti yang terlihat dari gambar diatas, struktur bangunan atau jalan akan
memberikan beban ke atas tanah dasar. Sehingga lama-kelamaan hal ini menjadi salah
satu penyebab dari banjir.
Pada tanah dasar berupa lempung, lanau atau tanah organic, atau tanah lembek,
akan menimbulkan masalah nantinya yaitu konsolidasi atau penurunan karena
memiliki daya dukung tanah yang rendah.Untuk tanah lempung lunak yang tebal,
waktu yang diperlukan untuk konsolidasi akan lama (butuh bertahun-tahun) karena
sifat dari tanah lempung yaitu ‘’very low permeability” (kemampuan zat cair mengalir
lewat rongga pori yang sangat rendah). Hal ini tentu akan berdampak kepada pondasi
yang berada di bawah struktur.
Akibat proses konsolidasi yang lama yang menghasilkan settlement,
ketidakstabilan dari pondasi akan memberikan dampak buruk terhadap struktur. Salah
satu contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini, kondisi tanah menara pisa:

Sebagai site engineer dalam


mengahadapi kasus untuk membangun
proyek struktur di kondisi tanah
lempung ini, tentu tidak mungkin untuk
menunggu sampai tanah di bawahnya
mencapai 90% penurunan. Salah satu
jalan terbaik yaitu menjalankan metode
yang akan mempercepat proses
konsolidasi di lokasi tersebut.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
2

Untuk membahas lebih lengkap lagi mengenai metode untuk mempercepat proses
konsolidasi, kita tentu harus memahami arti dari konsolidasi tersebut.

1.1 Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses
terjadinya tekanan air pori
berlebih diakibatkan tegangan
lapisan tanah meningkat yang
menyebabkan terjadinya proses
disipasi air pori dari dalam tanah.
Lama proses terjadinya konsolidasi bergantung pada kemampuan permeabilitas dari
tanah. Konsolidasi akan berlangsung lama untuk tanah yang bersifat kohesif karena
memiliki sifat permeabilitas yang rendah.
Permeabilitas tanah adalah kecepatan air menembus tanah pada periode
tertentu dan dinyatakan dalam cm/jam. Permeabilitas tanah diukur dengan
menggunakan metode Hukum Darcy. Hukum Darcy untuk satu dimensi yaitu aliran
secara vertikal. Sifat ini dipengaruhi oleh geometri (ruang) pori dan sifat dari cairan
yang mengalir didalamnya. Air dapat mengalir dengan mudah di dalam tanah yang
mempunyai pori-pori besar. Pori kecil dengan hubungan antar pori yang seragam akan
mempunyai permeabilitas lebih rendah, sebab air akan mengalir melalui tanah lebih
lambat. Kemungkinan tanahyang 2 pori-porinya besar, permeabilitasnya mendekati
nol, yaitu jika pori-pori tersebut terisolasi sesamanya. Permeabilitas juga mendekati
nol, yaitu jika pori-pori tanah sangat kecil, seperti tanah berteksur lempung. Air di
dalam tanah tidak bergerak vertikal, akan tetapi ke arah horizontal, dinamai rembesan
lateral. Rembesan lateral disebabkan oleh permeabilitas berbagai lapisan tanah yang
tidak seragam. Air yang masuk lapisan tanah dengan laju agak cepat, mungkin
tertahan oleh lapisan yang permeabilitasnya lambat atau kedap air.
Tanah yang mengalami tekanan (pembebanan) mengakibatkan angka pori
berkurang dan merubah sifat-sifat mekanik tanah yang lain. Gaya hidrostatis
mempengaruhi komponen tanah pada saat berada dalam air. Untuk kondisi ini, berat
tanah yang terendam disebut berat tanah efektif dan tegangan yang terjadi disebut
tegangan efektif.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
3

Menurut Terzaghi, prinsip tegangan efektif hanya berlaku untuk tanah yang
jenuh sempurna.
a. Tegangan normal total (σ ) = Tegangan akibat berat tanah total termasuk air
dalam ruang pori per satuan luas yang arah tegak lurus (kN/m2);
b. Tekanan pori (u) = Tekanan dari air yang berperan mengisi rongga di dalam
butiran padat (kN/m2);
c. Tegangan normal efektif (σ ‘)= Tegangan yang dihasilkan dari beban berat
butiran tanah per satuan luas bidangnya (kN/m2);

Dari ketiga prinsip tersbeut, menghasilkan:


σ = σ’ + u ……………………………
σ = γ × h……………………………..
u = γw × h……………………………..
Keterangan:
γ = berat jenis tanah (kN/m3);
γw = Berat Jenis Air (kN/m3);
h = tebal lapisan (m).

Kuat geser dan perubahan volume/penurunan tanah diperngaruhi oleh


tegangan efektif. Penurunan muka air tanah akan menyebabkan kenaikan tegangan
efektif pada tanah. Dan apabila besar tegangan efektif melampaui tegangan yang
diterima tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan kompaksi
yang mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi normal. Pada umumnya
tanah, dalam bidang geoteknik, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tanah berbutir dan tanah
kohesif. Pada tanah berbutir (pasir/sand), air pori dapat mengalir keluar struktur tanah
dengan mudah, karena tanah berbutir memiliki permeabilitas yang tinggi. Sedangkan
pada tanah kohesif (clay), air pori memerlukan waktu yang lama untuk mengalir keluar
seluruhnya. Hal ini disebabkan karena tanah kohesif memiliki permeabilitas yang
rendah. Secara umum, penurunan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Immediate Settlement (penurunan seketika), diakibatkan dari deformasi
elastis tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar air.
Umumnya, penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas. Immediate
settlement ini biasanya terjadi selama proses konstruksi berlangsung.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
4

Parameter tanah yang dibutuhkan untuk perhitungan adalah undrained


modulus dengan uji coba tanah yang diperlukan seperti SPT, Sondir (dutch
cone penetration test), dan Pressuremeter test.
b. Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu
penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode
keluarnya air pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara
kontinyu berpindah ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari keluarnya
air pori. Penurunan konsolidasi ini umumnya terjadi pada lapisan tanah
kohesif (clay / lempung);
c. Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi
sekunder), adalah penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Hal
ini lebih disebabkan oleh proses pemampatan akibat penyesuaian yang
bersifat plastis dari butir-butir tanah.

1.2 Metode mempercepat konsolidasi


Ada 2 metode yang pada umumnya dipakai unuk meningkatkan kekuatan geser
pada tanah, mengurangi kompresibilitas/ kemampuan pemampatan tanah, serta
mencegah penurunan (settlement) yang besar yang berdampak struktur bangunan
mengalami kerusakan. Kedua metode ini digunakan untuk tanah yang memiliki daya
dukung rendah seperti tanah lempung lembek ataupun tanah organik yang memiliki
kadar air ekstrim, kompresibilitas besar, dan koefisien permeabilitas yang kecil. Kedua
metode tersebut adalah Preloading dan Vertical Drain.
a. Preloading
Sistem preloading adalah pemberian beban awal yang berlebih sedemikian
rupa sehingga pada waktu yang pendek didapatkan penurunan yang sama besarnya
dengan total penurunan dari beban rencana. Tetapi hal ini tidak menghilangkan seluruh
penurunan dari tanah. Sehingga masih akan ada lagi penurunan tambahan (sekunder)
yang berlangsung cukup lama. Pada tanah lempung organik pemampatan tanah
sekunder relatif cukup besar dibanding dengan konsolidasi primer.
Pada kondisi tanah lunak yang mudah mampat dan tebal, memerlukan
pembebanan sebelum pembangunan permanennya dilaksanakan. Cara ini disebut
pemberian beban awal (preloading), maksud dari preloading adalah untuk meniadakan
atau mereduksi penurunan konsolidasi primer, yaitu dengan membebani tanah lebih
dulu sebelum pelaksanaan bangunannya.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
5

Keuntungan dari preloading, kecuali mengurangi penurunan, juga


meningkatkan daya dukung tanahnya. Berdasarkan metoda ini, tanah dasar yang akan
digunakan akan termampatkan sehingga daya dukung tanah dasar akan lebih baik.
Selain itu pemampatan yang terjadi pada saat konstruksi didirikan akan lebih kecil atau
hilang sama sekali.
Hal yang harus diperhatikan untuk merencanakan beban preloading adalah:
• Besar pemampatan yang harus dihilangkan
• Daya dukung tanah dasar dalam menerima beban
• Waktu yang tersedia untuk perbaikan daya dukung tanah dasar
• Besar pemampatan yang akan terjadi akibat pembebanan sangat tergantung
pada besar beban yang akan diberikan dan perilaku kemampumampatan
tanah.

b. Vertical Drain
Pada perbaikan tanah dengan metode pembebanan awal, masalah yang timbul
adalah lamanya proses waktu penurunan. Hal ini sering terjadi pada lapisan tanah yang
cukup dalam dan mempunyai permeabilitas rendah. Untuk mengatasi cara yang
digunakan adalah membuat saluran vertikal yang mempunyai permeabilitas tinggi,
sehingga memberi fasilitas kepada air pori untuk mengalir melalui lintasanlintasan
yang berarah radial pada saluran vertikal tadi. Saluran vertikal ini disebut drainase
vertikal (vertical drain).
Untuk mempersingkat waktu konsolidasi tersebut, sistem ketiga adalah drainase
vertikal (vertical drains) dikombinasikan dengan teknik preloading.

c. Combinate
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa tanah lempung
lunak memiliki permeabilitas
yang rendah, sehingga
membutuhkan waktu yang lama
untuk menyelesaikan konsolidasi.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
6

Vertical drain tersebut sebenarnya merupakan jalur drainase buatan yang


dimasukkan kedalam lapisan lempung. Dengan kombinasi preloading, air pori diperas
keluar selama konsolidasi dan mengalir lebih cepat pada arah horizontal daripada arah
vertikal. Selanjutnya, air pori tersebut mengalir sepanjang jalur drainase vertikal yang
telah diinstalasi. Oleh karena itu, vertical drain berfungsi untuk memperpendek jalur
drainase dan sekaligus mempercepat proses konsolidasi.
Untuk drainase vertikal menggunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD).
Secara umum prefabricated vertical drain merupakan bahan sistetis cetakan untuk
drainase. Bahan tersebut dibagi atas dua komponen, yaitu geotextile filter fabric atau
serat penyaring geotekstil yang akan mempermudah aliran air masuk ke dalam rongga-
rongga tanah dan juga plastic drain core atau plastik inti drainase yang berlaku sebagai
pengumpul dan penyalur air.

Prefabricated Vertical Drain (PVD)


Pada prinsipnya teori PVD sama
dengan metode drainase pasir.
Drainase ini terdiri dari kolom pasir
yang dibuat secara vertikal dalam
lapisan tanah lunak. Sewaktu dibuat
drainase pasir, maka dengan asumsi bahwa tanah pondasi itu dapat diganti dengan
suatu model silinder dan air pori mengalir secara horisontal kearah drainase pasir
tersebut. Jadi semakin pendek ruang antara kolom, semakin pendek pula waktu
konsolidasi.
Umumnya drainase vertikal itu sering di abaikan karena panjang efektif adalah
lebih kecil dari tebal (H) dari lapisan lemah itu. Prefabricated Vertical Drain (PVD)
dibuat sebagai tiruan dari alur aliran air dimana dapat dipasang dengan beberapa
metoda dan masing-masing mempunyai beberapa karakteristik fisik.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
7

PVD dapat diartikan sebagai bahan yang difabrikasi (Prefabricated) atau


produk yang mempunyai karakteristik:
• Dapat dipasang vertikal pada lapisan tanah yang mampu memampat
(Compressible);
• Dapat mengalirkan air pori tanah yang diserap oleh lapisan penyerap;
• Diartikan juga sebagai pengumpul air pori tanah yang disalurkan keatas dan ke
bawah sepanjang PVD tersebut.

Jarak pemasangan PVD umumnya lebih dari 1 m, akan tetapi menurut


Fellenius (2006) dalam Hardiyatmo (2008), jarak pemasangan PVD berkisar diantara :
• untuk lempung homogen : 1 s/d 1,6 m
• untuk lempung berlanau : 1,2 s/d 1,8 m
• untuk tanah – tanah yang lebih kasar : 1,5 s/d 2 m

Kedalaman PVD adalah sepanjang lapisan tanah yang mengalami konsolidasi.


PVD dipasang sepanjang lapisan tanah yang compressible (N-SPT < 10) atau sedalam
lapisan tanah yang masih mengalami pengaruh akibat distribusi tegangan dari beban
di atasnya.

1.3 Waktu Konsolidasi


Apabila tanpa menggunakan PVD,
waktu konsolidasi tanah lempung
lunak diilustrasikan seperti pada
gambar disamping. Air pori mengalir
ke arah vertikal sesuai dengan
besarnya koefisien konsolidasi
vertikal (Cv) sepanjang tebal lapisan
tanah lunak (Hd). Waktu konsolidasi (t) ditentukan oleh besarnya kuadrat dari tebal
lapisan tanah lunak (Hd) dibagi dengan koefisien konsolidasi vertikal (Cv).

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
8

Apabila digunakan PVD, waktu


konsolidasi tanah lempung lunak
diilustrasikan seperti pada gambar
disamping.

PVD dapat mempercepat waktu konsolidasi


dikarenakan PVD dapat memperpendek
jarak pengaliran air pori. Air pori mengalir
ke arah horisontal sesuai dengan besarnya
koefisien konsolidasi horisontal (Ch)
sepanjang setengah dari jarak pemasangan
PVD (s). Waktu konsolidasi (t) ditentukan
oleh besarnya kuadrat dari setengah jarak pemasangan PVD (s) dibagi dengan
koefisien konsolidasi horisontal (Ch).

1.4 Metode untuk Indonesia


Sekitar 20 juta hektar atau lebih dari 10% luas daratan di Indonesia merupakan
tanah lunak yang terdiri dari tanah lempung lunak (soft clay soil) dan tanah gambut
(peat soil). Sehingga menurut saya, metode untuk mempercepat konsolidasi di
Indonesia untuk melayani lahan seluas informasi diatas adalah metode yang
Combinate. Di mana metode Preloading dan Vertical Drain digabung untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Metoda preloading dengan PVD merupakan
satu sistem perbaikan tanah yang terdiri dari pekerjaan preload, PVD, horizontal drain
dan instrumen geoteknik. Preload berfungsi untuk memampatkan tanah dasar. PVD
berfungsi untuk mempercepat proses pemampatan tanah. Horizontal drain berfungsi
untuk mengalirkan air pori dari PVD ke arah horisontal ke luar timbungan preload.

Instrumen geoteknik berfungsi untuk


memantau proses dan mengetahui kinerja
hasil perbaikan tanah yang telah dilakukan
baik selama proses maupun setelah pekerjaan
selesai dilaksanakan.

Construction Methods & Heavy Equipment


by Chesia Hangewa (2001586520) LA43
Copy protected with Online-PDF-No-Copy.com

You might also like