Professional Documents
Culture Documents
Introduction
Seperti yang terlihat dari gambar diatas, struktur bangunan atau jalan akan
memberikan beban ke atas tanah dasar. Sehingga lama-kelamaan hal ini menjadi salah
satu penyebab dari banjir.
Pada tanah dasar berupa lempung, lanau atau tanah organic, atau tanah lembek,
akan menimbulkan masalah nantinya yaitu konsolidasi atau penurunan karena
memiliki daya dukung tanah yang rendah.Untuk tanah lempung lunak yang tebal,
waktu yang diperlukan untuk konsolidasi akan lama (butuh bertahun-tahun) karena
sifat dari tanah lempung yaitu ‘’very low permeability” (kemampuan zat cair mengalir
lewat rongga pori yang sangat rendah). Hal ini tentu akan berdampak kepada pondasi
yang berada di bawah struktur.
Akibat proses konsolidasi yang lama yang menghasilkan settlement,
ketidakstabilan dari pondasi akan memberikan dampak buruk terhadap struktur. Salah
satu contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini, kondisi tanah menara pisa:
Untuk membahas lebih lengkap lagi mengenai metode untuk mempercepat proses
konsolidasi, kita tentu harus memahami arti dari konsolidasi tersebut.
1.1 Konsolidasi
Konsolidasi adalah proses
terjadinya tekanan air pori
berlebih diakibatkan tegangan
lapisan tanah meningkat yang
menyebabkan terjadinya proses
disipasi air pori dari dalam tanah.
Lama proses terjadinya konsolidasi bergantung pada kemampuan permeabilitas dari
tanah. Konsolidasi akan berlangsung lama untuk tanah yang bersifat kohesif karena
memiliki sifat permeabilitas yang rendah.
Permeabilitas tanah adalah kecepatan air menembus tanah pada periode
tertentu dan dinyatakan dalam cm/jam. Permeabilitas tanah diukur dengan
menggunakan metode Hukum Darcy. Hukum Darcy untuk satu dimensi yaitu aliran
secara vertikal. Sifat ini dipengaruhi oleh geometri (ruang) pori dan sifat dari cairan
yang mengalir didalamnya. Air dapat mengalir dengan mudah di dalam tanah yang
mempunyai pori-pori besar. Pori kecil dengan hubungan antar pori yang seragam akan
mempunyai permeabilitas lebih rendah, sebab air akan mengalir melalui tanah lebih
lambat. Kemungkinan tanahyang 2 pori-porinya besar, permeabilitasnya mendekati
nol, yaitu jika pori-pori tersebut terisolasi sesamanya. Permeabilitas juga mendekati
nol, yaitu jika pori-pori tanah sangat kecil, seperti tanah berteksur lempung. Air di
dalam tanah tidak bergerak vertikal, akan tetapi ke arah horizontal, dinamai rembesan
lateral. Rembesan lateral disebabkan oleh permeabilitas berbagai lapisan tanah yang
tidak seragam. Air yang masuk lapisan tanah dengan laju agak cepat, mungkin
tertahan oleh lapisan yang permeabilitasnya lambat atau kedap air.
Tanah yang mengalami tekanan (pembebanan) mengakibatkan angka pori
berkurang dan merubah sifat-sifat mekanik tanah yang lain. Gaya hidrostatis
mempengaruhi komponen tanah pada saat berada dalam air. Untuk kondisi ini, berat
tanah yang terendam disebut berat tanah efektif dan tegangan yang terjadi disebut
tegangan efektif.
Menurut Terzaghi, prinsip tegangan efektif hanya berlaku untuk tanah yang
jenuh sempurna.
a. Tegangan normal total (σ ) = Tegangan akibat berat tanah total termasuk air
dalam ruang pori per satuan luas yang arah tegak lurus (kN/m2);
b. Tekanan pori (u) = Tekanan dari air yang berperan mengisi rongga di dalam
butiran padat (kN/m2);
c. Tegangan normal efektif (σ ‘)= Tegangan yang dihasilkan dari beban berat
butiran tanah per satuan luas bidangnya (kN/m2);
b. Vertical Drain
Pada perbaikan tanah dengan metode pembebanan awal, masalah yang timbul
adalah lamanya proses waktu penurunan. Hal ini sering terjadi pada lapisan tanah yang
cukup dalam dan mempunyai permeabilitas rendah. Untuk mengatasi cara yang
digunakan adalah membuat saluran vertikal yang mempunyai permeabilitas tinggi,
sehingga memberi fasilitas kepada air pori untuk mengalir melalui lintasanlintasan
yang berarah radial pada saluran vertikal tadi. Saluran vertikal ini disebut drainase
vertikal (vertical drain).
Untuk mempersingkat waktu konsolidasi tersebut, sistem ketiga adalah drainase
vertikal (vertical drains) dikombinasikan dengan teknik preloading.
c. Combinate
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa tanah lempung
lunak memiliki permeabilitas
yang rendah, sehingga
membutuhkan waktu yang lama
untuk menyelesaikan konsolidasi.