You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KONTRAKSI OTOT JANTUNG PADA KATAK

PENGAMATAN SEL KELAMIN


Untuk Memenuhi Tugas Matkuliah
Fisiologi Hewan
Yang dibina oleh Dr. H. Abdul Gofur, M.Si.

Diusun oleh:
Erma Wahyu Safira Nastiti (170341615078)
Karin Anindita Widya Pitaloka (170341615097)
Karlina Syabania (170341615099)
Maya Andya Garini (170341615032)
Serly Herlina (170341615084)
Yayuk Sari Agustina (170341615117)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2018
TUJUAN

1. Melihat sifat otomatis dan ritmis dari tiap tiap bagian jantung
2. Memahami peran sinus venosus pada kontraksi otot jantung
3. Mengamati pengaruh beberapa factor ekstrinsik terhadap aktivitas jantung

DASARTEORI
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur da fungsinya. Untuk berkontraksi otot
jantung tidak memerlukan stimulus sebab otot jantung memliki sifat otomatis. Pada sel otot
jantung dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus.setelah itu otot
jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa depolarisasi dan repolarisasi berjalan menurut irama
tertentu.

Keefektifan kerja jantung dikendalikanoleh factor intrinsic dan factor ekstrinsik. Factor inrinsik
adalah sistem nodus yang mengantarkan rambatan depolarisasi dari pacu jantung (sinus venosus)
ke bagian lain dari jantung. Meskipun kontraksi otot jantung tidak tergantung pada impuls saraf
tetapi laju kontraksi dikendalikan oleh saraf otonom. Selain itu aktivitas jantung juga dipegaruhi
oleh bermacam macambahan kimia, hormon, ion, dan metabolit.

Jantung berongga pada vertebrata. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu mendorong
darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah
dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, ja
ntung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan akan
mati (Isnaeni, 2006)

Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari pembuluhdarah atau suatu struktur
muskular berongga yang bentuknya menyerupai kerucutdan dilingkupi atau diselimuti oleh
kantung perikardial (perikardium).
Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan pemompaan darah keseluruhtubuh
melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsidalam pengangkutan
dan penyebaran enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida,garam-garam, antibodi dan senyawa
N, dari tempat asal keseluruh bagian tubuhsehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk
menjamin aliran darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Afandi, 2001).
Otot jantung vertebrata hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung.
Seperti otot rangka, ototjantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka dan otot jantung ad
alah dalam sifat membran dan listriknya.
Sel otot jantung mempunyai daerah khusus yang disebut dengan cakram berinterkalar, dimana pe
rsambungan longgar memberikan pengkopelan listrik langsung diantara sel-
sel otot jantung. Membranplasma otot jantung mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan
depolarisasi berirama, yang memicu potensial aksi dan menyebabkan sel otot tunggal untuk berd
enyut bahkan ketika diisolasi dari jantung dan ditempatkan dalam biakan sel (Campbell, 2004).
Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot yang mempunyai daya rangsang untuk diri
nya sendiri, sehingga menyebabkan aksi potensial yang spontan yang menyebabkan proses kontr
aksi. Adanyak aksi potensial akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot dan berjalan leb
ih dalam kedalam serat otot pada tempat dimana potensial aksi dapat mendepolarisasi sarkolema
dan sistem tubulus T, sehingga ion kalsium dan cairan ekstrasel masuk. Potensial aksi kuga meny
ebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium kedalam myofibril (Ida,
2014).

ALAT BAHAN
1. Papan seksi
2. Alat bedah
3. Cawan petri
4. Pipet tetes
5. Jarum pentul
6. Gelas arloji
7. Katak
8. Ringer
9. Ringer 40°
10. Ringer 5°
11. larutan asetilkolin
12. larutan adrenalin
13. KCL 0,9%
14. CaCl₂ 1%
15. NaCl 0,7%
PROSEDUR
Sifat Otomatis dan Ritmis Jantung

Single pitch

Buka rongga dada

Buka perikardium

Hitung denyut per menit

Letakkan di cawan petri

Beri ringer

Hitung denyut jantung per menit

Pisahkan sinus venosus dari jantung

Hitung denyut per menit

Pisahkan atrium dan ventrikel

Hitung masing-masing denyutnya

Pengaruh Faktor Fisik dan Kimia


Single pitch

Buka rongga dada

Buka perikardium

Hitung denyut jantung per menit

Ditetesi ringer 5o C

Ringer 40o C

Asetilkolin

Adrenalin

Hitung denyut per menit


Amati (apakah berirama atau tidak)
Beri CaCl2 1%
NaCl 0,7%
KCl 0,7%

HASIL PENGAMATAN
1. Sifat otomatis dan ritme jantung

No. Perlakuan Jumlah denyut jantung/menit Keterangan


Menit 1 Menit Menit Ratarata Berirama/tidak
2 3
1. Jantung di 50 60 62 54 Berirama
dalam tubuh
katak
2. Jantung 54 55 51 53 Berirama
dicawan petri
berisi larutan
ringer
3. Jantung tanpa 58 54 53 55 Berirama
sinus venosus
4. Atrium 62 56 53 52 Berirama
5. Ventrikel - - - - Tidak
berirama

2. Pengaruh factor fisik dan kimia terhadap aktivitas jantung

No. Perlakuan Jumlah denyut jantung/menit Keterangan


Menit 1 Menit Menit Ratarata Berirama/tidak
2 3
1. Jantung 51 54 56 54 Berirama
didalam tubuh
katak
2. Ditetesi ringer 51 38 45 45 Berirama

3. Ditetesi ringer 53 57 37 49 Tidak
40° Berirama
4. Ditetesi 37 51 37 42 Tidak
larutan berirama
asetilkolin
5. Ditetesi 40 32 59 44 Tidak
adrenalin Berirama
3. Pengaruh ion terhadap aktivitas jantung

No. Perlakuan Jumlah denyut jantung/menit Keterangan


Menit 1 Menit Menit Ratarata Berirama/tidak
2 3
1. Jantung di luar 66 72 69 69 Cepat
tubuh katak
2. Jantung di 55 60 59 58 Lambat
dalam cawan
pertri larutan
ringer normal
3. Diberi 53 54 52 53 Lambat
perlakuan
a) CaCl₂
1%
b) NaCl 90 84 88 87 Cepat
0,7%
c) KCL 42 48 37 42 Lambat
0,9%

Affandi R. Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press, 2002.


Anita. 2011. Blog Anita. Praktikum Fisiologi. http://anitabintiakhmad.blogspot.com.
(2014).
Campbell, Neil A. Biologi Edisi Ke 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004.
Ida. 2012. Blog Ida. Fisiologi Dian Husada. http://idatrisnawati23.blogspot.com.
(2014).
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisus, 2006.

You might also like