You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan hidayah-Nya
kepada kami kelompok satu, hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”
Perkembangan Fisik dan Psikomotor Peserta Didik dan Problematikanya” tidak lupa kami
panjatkan puja dan puji syukur kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dengan kesempurnaan dan masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu izinkan kami untuk meminta bantuan kepada semua pihak agar
memberikan kritik dan sarannya serta pendapat agar makalah ini menjadi lebih baik.

Dan kami memohon maaf bila mana dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan
penulisan dan penggunaan Bahasa yang kurang tepat. Atas terselesaikannya makalah ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Indriyana Rachmawati selaku
dosen pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah memberi arahan dalam
menyesaikan makalah ini dan teman teman yang memberikan motivasi kepada kami kelompok
satu untuk menyempurnakan dan menyelesaikan makalah ini.

Malang, 4 februari 2019

Kelompok 1
Perkembangan Fisik dan Psikomotor Peserta Didik dan ProblematikanyaSEL
KELAMIN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perkembangan Peserta Didik
Yang dibina oleh ibu Indriyana Rachmawati

Diusun oleh:
Kelompok 1
Amna Roisah Mutsaqqofa (170341615019)
Karin Anindita Widya Pitaloka (170341615097)
Nida Laily A. (170341615020)
Rif’atul Chusnul Khuluq (170341615047)
Serly Herlina (170341615084)
Silvy Dwi Pangestu (170341615015)
Tri Utami (170341615066)
Vega Putri Adiani (170341615022)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN TATA NIAGA
2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 Latar belakang ..........................................................................................


1.2 Rumusan masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................
1.4 Manfaat ....................................................................................................

BAB II

2.1 Perkembangan fisik dan Perkembangan Psikomotorik............................

2.2 Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik .......................

2.3 Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan......

2.4 Problematika Perkembangan Fisik dan Psikomtorik ...............................

BAB III

PENUTUP .....................................................................................................

Kesimpulan ....................................................................................................

Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan individu yang akan selalu berkembang pada setiap masa dalam
hidupnya termakasud pada saat menjadi peserta didik. Perkembangan pada manusia ini dapat
dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek perkembangan fisik yang merupakan salah satu aspek
perkembangan peserta didik yang sangat penting dan memiliki pengaruh yang besar untuk
mempengaruhi aspek-aspek yang lainnya. Perkembangan fisik ini meliputi perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuh manusia misalnya perubahan pada otak, sistem saraf, organ-organ indra,
dan lain sebagainya. Selain itu terdapat perubahan dalam hal metode penggunaan tubuhnya serta
perubahan fisiologi tubuh peserta didik tersebut (Seifert & Hooffnung., 1994). Bagi seorang
peserta didik, perkembangan fisik yang optimal merupakan aspek yang sangat penting karena
perkembangan tersebut akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Selain itu, perkembangan ini
secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan suatu opini tentang bagaimana peserta
didik tersebut memandang dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari
pola penyesuaian diri peserta didik secara umum.
Selain perkembangan fisik peserta didik, terdapat aspek perkebangan psikomotorik yang
merupakan salah satu aspek yang bersinggungan langsung dengan keberhasilan proses
pembelajaran selama berada di sekolah. Perkembangan ini merupakan perkembangan yang
memiliki koordinasi fungsional dari sistem saraf dan sistem otot serta fungsi psikis yang meliputi
emosi, social, dan moral. Perkembangan yang paling condong dari perkembangan psikomotorik
peserta didik adalah kemempuannya dalam berpikir lebih kompleks serta kemampuannya
melakukan penalaran atau pemecahan terhadapa suatu masalah. Perkembangan–perkembangan di
atas akan sangat berpengaruh terhadap pola menangkapan informasi dari peserta didik. Oleh
karena itu perlu adanya pemahan dan penghayatan yang sangat mendalam sebagai strategi yang
terbaik agar peserta didik mendapatkan informasi yang sesuai dengan konsep yang sebenarnya dan
tidak menimbulkan kesalahan interpretasi. Pemahanan tentang aspek-aspek diatas pasti akan
meminimalisir berbagai problematika yang ada dan bias jaf=di menciptakan problematika yang
baru yang berjalan sesuai perkembangan zaman.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik dan psikomotorik?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan fisik, dan psikomotorik pada peserta didik ?
3. Bagaimana Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan?
4. Bagaimana Problematika Perkembangan Fisik dan Psikomotorik?
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mengetahui pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik.
2. Mengetahui karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik pada peserta didik.
3. Mengetahui Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan
4. Mengetahui Problematika Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
1.4 Manfaat
Manfaat penulisin makalah ini :
1. Memberi informasi tentang pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik.
2. Memberi informasi tentang karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik pada
peserta didik.
3. Memberi informasi tentang Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam
Pendidikan
4. Memberi informasi tentang problematika Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Perkembangan Fisik Dan Psikomotorik


2.1.1 Perkembangan fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan sala
satu aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-
perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang sangat kompleks yang
sempurna. Semua organ pada manusia terbentuk sejak periode prenatal (dalam
kandungan). Khulen dan Thompson menyatakan bahwa perkembangan fisik individu
meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
1. sistem saraf, merupakan aspek yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
emosional
2. Otot-otot, merupakan aspek yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan
kemampuan motorik
3. Kelenjar endokrin, merupakan aspek yang menyebabkan munculnya pola-pola
tangka laku baru, seperti pada saat remaja berkembanya perasaan senang untuk aktif
dalam suatu kegiatan, dan ketertarikan pada lawan jenis
4. Struktur fisik/tubuh merupakan aspek pertumbuhan tinggi tubuh, berat badan dan
proporsi
Menurut Seifert & Hoffnung (1994), perubahan fisik merupakan perubaha-perubahan
dalam tubuh seperti : pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ indra, pertambahan
tinggi, berat, hormone dan lain-lain, serta perubahan-perubahan individu dalam
meggunakan tubuhnya seperti semakin aktif dan terampil, dan perubahan dalam
kemampuan fisik seperti penururnan fungsi jantung, penglihatan dan lain sebagainya.
Menurut Muss dalam kutipan oleh Sarlito (1991: 51), urutan perubahan fisik adalah
sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tubuh seperti pertumbuhan tulang
2. Membesarnya payudara
3. Tumbuhnya bulu-bulu halus di kemaluan
4. Terjadinya mesntruasi
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang
2. Perubahan suara (suara memberat)
3. Tumbuhnya bulu-bulu halus di kemaluan
4. Terjadi ejakulasi
5. Tumbuhnya rambut halus di wajah
Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal bagi anak usia sekolah dan
remaja adalah sangat penting sebab perkembangan fisik anak-anak dan remaja
secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi ketrampilan anak dalam
bergerak. Secara langsung pertumbuhan fisik akan menentukan kertampilan anak
dalam bergerak sedangkan tidak langsung pertumbuhan fisik mempengaruhi cara
anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
2.1.2 Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persarafan dan otot) dan fungsi psikis (kongnitif, afektif, dan
konatif).
Loree menyatakan bahwa terdapat dua macam perilaku psikomotorik utama yang
bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau pada masa
awal anak-anak ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua
perlakuan ketrampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
ketrampilan yang lebih komleks seperti bermain (playing) dan bekerja (working).
1. Berjalan dan Memegang Benda
Ketrampilan berjalan diawali dengan gerakan gerakan psikomotor dasa
(locomotion) yang dikuasai selama satu tahun pertama kehidupanya, kemudian
ketrampilan memegang benda, sampai dengan enam bulan pertama kelahirannya
kemubidan gerakan meraih benda dengan lengannya lalu pad enam bulan kedua jari-
jarinya dapat berangsur digunakan untuk memungut dan memegang erat-erat benda
dan seraya memasukkan ke mulutnya, setetelah kemampuan berjalan dikuasai,
kemudian kemampuan untuk memegang beda dapat dicapai.
2. Bermain dan Bekerja
Di usia sekitar empat hingga lima tahun (balita), anak mulai mengenal berbagai
bentuk gerakan dalam bermain dengan pola yang ritmis dan dinamis, akan tetapi
belum ada peraturan khusus yang mengikat dalam bermain tersebut. Di usia anak
tujuh hingga sepuluh tahun (anak sekolah) beberapa permainan fantastic mulai
berkembang ke permainan yang lebih nyata atau realistis dan disini mulai
melibatkan beberapa gerakan yang kompleks serta adanya aturan terntentu yang
mengikat ketat. Di usia remaja, kegiatan motoriknya sudah terfokus pada persiapan
kerja dan beberapa keterampilan lainnya seperti keterampilan menulis, menjahit,
memainkan alat musik dan lain-lain.
3. Proses Perkembangan Motorik
Banyak factor yang memperngaruhi input dan output dalam perkembangan fisik dan
perilaku psikomotorik seperti factor lingkungan, factor social budaya, factor gizi
serta kesempatan dan beberapa latihan.
2.1.3 Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik
Berikut merupakan beberapa karakteristik psikomotorik peserta didik dari
masa kanak-kanan hingga dewasa menurut Lestari (2009) :
2.1.4 Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:
a) Usia 3 tahun
Anak pada usia ini tidak dapat mengontrol keseimbangan diri contohnya tidak
dapat berputar secara secara cepat. Selain itu juga dapat melompat dengan jarak
yang pendek, dapat berjingkrak, dapat menaiki tangga tanpa adanya bantuan, dan
lain sebangainya
b) Usia 4 tahun
Pada usia ini anak lebih efektif mengontrol beberapa gerakan seperti berhenti,
memulai, dan berputar, dapat melompat lebih jauh daripada di usia 3 tahun, dapat
menuruni tangga dengan berganti kaki akan tetapi masih dengan bantuan dan lain
sebangainya
c) Usia 5 tahun
Pada usia ini anak dapat melakukan beberapa gerakan seperti start, berputar, atau
berhenti secara efektif, dapat melompat lebih jauh daripada usia 4 tahun, dapat
menuruni tangga berganti kaki tanpa bantuan dan lain sebagainya
2.1.5 Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak
Pada masa anak ini perkembangan keterampilan psikomotorik dapat dikategorikan
menjadi empat kategori yaitu :
a) Keterampilan menolong diri sendiri
Anak pada masa ini dapat makan sendiri, mandi sendiri, berpakain sendiri dan
lebih lebih mandiri atau melakukan sesuatu tanpa bantuan.
b) Keterampilan menolong orang lain
Yaitu keterampilan dalam hal saling tolong-menolong atau membantu dengan
orang lain, seperti membantu ibu mencuci piring, membantu menyapu, membantu
menyiram bunga dan lain sebagainya.
c) Keterampilan sekolah
Yaitu keterampilan yang didapatkan dari sekolah dan selanjutnya dapat
dikembangkan oleh anak seperti keterampilan melukis, mewarnai, menggambar,
menyanyi dan lain sebagainya
d) Keterampilan bermain
Yaitu keterampilan yang didapatkan dari kegiatan bermain seperti menggiring
bola, menaiki sepeda, berenang di sungai dan lain sebagainya.
2.1.6 Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja
Keterampilan psdikomotorik ini berkembang seiring dengan proses pertumbuhan
pada remaja. Biasanya lebih menonjol dalam pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan
fisik dan mulai nampak perubahan fisiologi. Remaja pada masa ini, laki-laki
mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan.
Kemampuan psikomotorik laki laki yang terus mengalami peningkatan yaitu dalam
hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Umunya, perkembangan psikomotorik pada
remaja perempuan terhenti setelah mengalami peristiwa menstruasi. Oleh karenanya,
kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
2.1.7 Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa
Pada masa dewasa, keterampilan psikomotorik tidak selamanya terhenti, jadi masih
dapat ditingkatkan. Pada masa dewasa ini merupakan puncak perkembangan
psikomorik. Latihan merupakan salah satu hal penentu dalam perkembangan
psikomotorik. Dengan adanya latihan yang dilakukan secra baik, teratur dan
terprogram, keterampilan tersebut dapat ditingkatkan serta dipertahankan.
Karakteristik perkembagan psikomotorik pada masa dewasa dapat dicirikan dengan
adanya peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan
koordinasi dapat berjalan dengan baik.
2.2 Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan
Pemahaman tentang perkembangan fisik dan psikomotorik dapat memberikan
manfaat yang cukup besar dalam bidang pendidikan. Implikasinya bagi pendidikan
terkait dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman dalam perkembangan ini,
bermanfaat untuk seorang pendidik dalam menyusun materi pendidikan yang sejalan
dengan perkembangan peserta didik mereka. Dengan demikian upaya peningkatan
kualitas pendidikan lebih efektif dan efisien dapat bekerja dengan baik.
2.2.1 Implikasi Pendidikan pada Anak
Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka merasa tertantang untuk
melakukan hal baru. Anak-anak belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum ia
mampu berpikir mengenai apa yang sedang ia perbuat. Masa bermain anak merupakan
masa mereka berlatih dan mempelajari segala hal. Metode pendidikan yang cocok
adalah belajar sambil bermain dengan menggunakan permainan yang menantang dan
menarik bagi anak-anak serta mampu memicu munculnya kreatifitas anak. Orientasi
pendidikan lebih ditekankan pada aspek sikap dengan materi yang digunakan banyak
berkaitan dengan fakta yakni berkaitan dengan penggalian kasus atau peristiwa serta
pengalaman empirik peserta didik sebagai realitas kehidupan.
2.2.2 Implikasi Pendidikan pada Remaja
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa
remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam
kaitan pendidikan sekolah dalam istilahnya ‘rumah kedua’ bagi siswa, merupakan
tempat rujukan dan perlindungan jika remaja mengalami masalah. Upaya-upaya yang
dapat dilakukan pengajar dalam hal memahami siswa sebagai sosok remaja, yaitu:
1) Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang
dihadapinya.
2) Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat
membimbing remaja untuk pengendalian emosi negatif.
3) Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam
mendidik remaja.
Dengan mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa
yang masih dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap
remaja berbeda,maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi
remaja itu sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil dan
menunjukkan perhatian serta rasa simpatik dalam menghadapi remaja.
2.2.3 Implikasi Pendidikan pada Orang Dewasa
Orang dewasa mampu menilai diri dan situasi secara realistis, mampu menerima
dan melaksanakan tanggung jawab, memiliki kemandirian (autonomi), dapat
mengontrol emosi, penerimaan sosial dan memiliki pandangan hidup. Masa awal
dewasa individu termotivasi untuk berhasil melalui perkembangan social dan
membentuk relasi. Ketidakmampuan melakukan hubungan sosial menjadikan individu
merasa terisolasi dan frustasi. Kita sudah dianggap dewasa dan kita dituntut untuk
bertanggung jawab penuh atas segala keberhasilan dan kegagalan kita. Orientasi
pendidikan lebih ditekankan pada aspek pengetahuan dengan fokus pada materi
generalisasi, yaitu kerangka pengambilan kesimpulan dan formulasi ketentuan serta
bagaimana solusi pemikiran dan tindakan yang dilakukan. Peserta didik dituntut untuk
berpikir kritis agar mampu mengambil kesimpulan rasional. Pada periode pertengahan
dewasa muncul keinginan membantu generasi muda mengembangkan dan
mengarahkan kehidupan yang berguna melalui generativitas/bangkit. Memberikan
asuhan dan bimbingan pada anak-anak dengan mengajarkan pengetahuan, keahlian
dan keterampilan.
2.2.4 Problematika Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Berikut merupakan problematika atau masalah Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik menurut Saomah (2014) yaitu:
2.2.5 Permasalahan fisik
1. Masalah Penglihatan
Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila indra
penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan terhambat.
Melalui indra penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan
menunjang perkembangan kognitifnya. Permasalahan yang ditimbulkan dari
gangguan penglihatan juga menyebabkan gangguan ingatan. Gangguan ingatan
tersebut antara lain:
- Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya
- Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat dari beberapa aspek,
misalnya bentuk, warna, fungsi dan sebagainya.
- Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu bentuk atau gambar.
- Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar yang diacak.
2. Masalah Pendengaran
Gangguan pendengaran pada anak bukan berarti anak mengalami tuli, akan tetapi
anak mengalami kesulitan dalam membedakan suatu bunyi atau suara. Sebagian
besar orangtua menganggap masalah pendengaran adalah masalah yang sepele,
sehingga masalah yang awalnya kecil justru menjadi gangguan yang sulit
disembuhkan.
3. Masalah Berbahasa
Masalah berbahasa dan berbicara pada anak diawali dari ketidakmampuan
mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang
disekelilingnya. Selain itu budaya yang masih menjamur dikalangan orangtua
adalah seringnya orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan isi hatinya, sehingga secara tidak langsung hal tersebut menghambat
perkembangan bahasa anak. Masalah lain yang terkait dengan gangguan berbahasa
adalah berbicara tidak jelas dan gagap.
2.2.6 Masalah Motorik
Masalah motorik terbagi menjadi dua bagian yakni motorik kasar dan motorik
halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan tubuh secara harmonis
seperti contohnya berlari, dan mempengaruhi perkembangan motorik halus. Motorik
halus sendiri dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mengkoordinasikan otot-otot
halus seperti menggunting, mewarnai, meronce, menggambar, dan lain sebagainya.
Permasalahan yang sering muncul pada anak adalah belum sempurnanya
koordinasi sistem gerak sehingga anak belum mampu mengontrol motorik kasarnya.
Kemampuan anak menguasai keterampilan motorik kasar dan halus dibutuhkan anak
untuk persiapan menulis, menggunting, menari, mewarnai dan sebagainya.
2.2.7 Permasalahan Psikis
1. Agresivitas
Agresivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan adanya perasaan marah
atau permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik dengan tindakan kekerasan
secara fisik, verbal maupun dengan menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan
tubuh yang mengancam atau merendahkan (Rita Eka Izzaty:2005).
2. Kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang meliputi
interpretasi subyektif dan rangsangan fisiologis (Ollendick dalam Rita Eka Izzaty :
2005), misalnya jantung berdetak lebih cepat, keringat dingin, bernafas lebih cepat
dan yang lain sebagainya.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan suatu keadaan alamiah karena merasa tidak aman terhadap
suatu situasi tertentu. Bentuk-bentuk ekspresi rasa takut bermacam-macam ,
misalnya jeritan, tangisan, bersembunyi atau tidak mau lepas dari orangtuanya.
4. Pemalu
Pemalu merupakan suatu keadaan dalam diri seorang anak dimana anak sangat
peduli terhadap penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas terhadap
penilaian sosial tersebut, sehingga anak lebih cenderung menarik diri.
5. Temper Tantrum
Temper tantrum merupakan luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol.
Kejadian ini seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Salah satu
penyebabnya adalah anak tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-
kata ataupun ekspresi yang diinginkannya, sehingga anak mengalami frustasi atas
keadaannya. (Hasan, Maimunah : 2009).
Perkembangan fisik dan motorik terdapat keterkaitan dengan pertumbuhan biologi
dimana dalam perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :

Dari bagan diatas, dapat dianalisis bahwa perkembangan fisik dan motorik terdiri
dari perubahan-perubahan yang berada didalam tubuh, dimana perubahan tersebut tertuju
pada perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf, organ indra, serta pertambahan
tinggi dan berat tubuh yang besrsifat kuantitatif.
Tahap selanjutnya adalah perubahan-perubahan dalam cara individu menggunakan
tubuhnya. Pada perubahan ini meliputi perkembangan keterampilan bergerak dari individu
itu sendiri sehingga lebih mudah dikontrol serta perkembangan organ-organ seksual
individu. Contohnya pada anak laki-laki mengalami mimpi basah sedangkan pada
perempuan mengalami mestruasi
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Pada tahap ini fungsi dari
organ-organ tubuh mengalami penurunan diantaranya penurunan kerja jantung,
penglihatan mulai memudar, dan sebagainya. Jadi secara garis besar perkembangan fisik
dan motorik dari suatu individu mulai dari masa anak-anak hingga masa usia lanjut akan
terjadi penurunan baik dalam kemampuan organ dalam tubuh maupun organ luar.
Dari konsep yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa perkembangan
fisik individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya. Contoh problematika yang
terjadi yaitu Terdapat seorang anak remaja yang mengampu pendidikan di bangku sekolah
mengengah pertama. Pada anak yang pertama selalu aktif dalam beberapa kegiatan-
kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Akan tetapi pada anak kedua
perkembangan psikomotoriknya cenderung pasif.
Dari masalah ini dapat dianalisis bahwa anak pertama yang cenderung aktif memiliki
perkembangan yang beriringan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik
yang telah dipaparkan sebelumnya. Namun, anak kedua yang cenderung pasif memiliki
perkembangan psikomotorik tidak sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan
psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya
kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya.
Adapun solusi yang dapat diberikan dalam masalah ini yaitu dibutuhkan pembimbing
yang dapat dipercaya anak untuk memberikan input positif sehingga anak tersebut mampu
mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Pembimbing ini harus dapat
mengoptimalkan kemampuan psikomotorik tidak ditunjukan oleh anak dan dan penyebab
dari kurangnya kemampuan psikomotoriknya. Setelah mengetahui hal ini, pembimbing
diharapkan dapat mengarahkan anak untuk percaya bahwa ia mampu membuktikan dan
mengoptimalkan potensinya. Sehingga perkembangan dari anak tersebut dapat sejalan
dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik seperti anak lainnya.
BAB III

KESIMPULAN

Perkembangan pada peserta didik dapat dilihat dari dua aspek, yaitu perkembangan fisik
dan psikomotorik. Perkembangan fisik meliputi perubahan yang terjadi pada tubuh manusia
misalnya perubahan pada otak, sistem saraf, organ-organ indra, dan lain sebagainya. Sedangkan
perkembangan psikomotorik merupakan perkembangan yang memiliki koordinasi fungsional dari
sistem saraf dan sistem otot serta fungsi psikis yang meliputi emosi, social, dan moral.

Karakteristik perkembangan fisik pada anak perempuan dapat dilihat dari pertumbuhan
tubuh seperti pertumbuhan tulang, membesarnya payudara, tumbuhnya bulu-bulu halus di
kemaluan, dan terjadinya mesntruasi. Sedangkan pada anak laki-laki yaitu pertumbuhan tulang,
perubahan suara (suara memberat), tumbuhnya bulu-bulu halus di kemaluan, terjadi ejakulasi, dan
tumbuhnya rambut halus di wajah. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada peserta didik
dilihat mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Implikasi pendidikan pada anak dapat dilakukan dengan metode belajar sambil bermain
dengan menggunakan permainan yang menantang dan menarik bagi anak-anak serta mampu
memicu munculnya kreatifitas anak. Orientasi pendidikan lebih ditekankan pada aspek sikap
dengan materi yang digunakan banyak berkaitan dengan fakta yakni berkaitan dengan penggalian
kasus atau peristiwa serta pengalaman empirik peserta didik sebagai realitas kehidupan.
Selanjutnya implikasi pendidikan pada remaja diperlukan mempelajari berbagai karakteristik
remaja dan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil serta menunjukkan perhatian serta rasa
simpatik . Implikasi pendidikan pada orang dewasa lebih ditekankan pada aspek pengetahuan
dengan fokus pada materi generalisasi dan mengajarkan pengetahuan, keahlian serta keterampilan.
Problematika perkembangan fisik dan psikomotorik meliputi 1) permasalahan fisik seperti
masalah penglihatan, pendengaran, dan berbahasa ; 2) masalah motorik ; dan 3) permasalahan
psikis seperti agresivitas, kecemasan, ketakutan, pemalu, dan temper tantrum.
SARAN

Sebaiknya para tenaga pendidik harus mengetahui perkembangan peserta didik dengan
baik agar tidak salah dalam menerapkan metode pembelajaran, karena setiap jenjang pendidikan
pasti memiliki metode pembelajaran yang berbeda. Oleh karena itu penting sekali bagi tenaga
pendidik untuk mengetahui dan memahami setiap perkembangan peserta didik.

Sebaiknya metode pembelajaran yang digunakan dapat merangsang siswa untuk berpikir
kritis dan melatih kreativitas agar kemampuan belajar mereka dapat meningkat dan membantu
dalam mempersiapkan siswa untuk bersaing di era globalisasi. Dukungan dari orang tua juga
sangat penting bagi perkembangan peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Fuji. 2009. Karakteristik Perkembangan Fisik Dan Psikomotorik Masa Kanan-Kanak
Serta Implikasinya Dalam Pendidikan.

Seifert,K.L dan Hoffnung,R.J.(1994). Child and adolescent Development. Boston: Huoghton


Mifflin compaby

Saomah, Aas. 2004. Permasalahan-permasalahan Anak dan Upaya Penyelesaiannya. Makalah


Tidak Diterbitkan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1991. Psikolologi remaja. Jakarta. Penerbit: Rajawali


Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung : Rosda Karya.

Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

Sunarto & Hartono. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Seifert, K.L. & Hoffnung, R.J., child and adolescent development, Boston: Houghton Mifflin
Company,1994

You might also like