You are on page 1of 6

LAPORAN SKENARIO B BLOK 20 TAHUN 2018

SKENARIO B

Ny. A, seorang wanita berusia 67 tahun datang ke IGD RSMH dengan keluhan nyeri
pangkal paha kanan sejak 2 jam yang lalu, akibat terjatuh di rumahnya ketika sedang
berjalan. Pasien mengeluh nyeri hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan.
Pasien menjadi tidak dapat berdiri dan berjalan karena nyeri. Sejak 3 tahun yang lalu,
pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di tulang-tulangnya, terutama daerah
tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah hebat dan pasien masih
dapat beraktivitas seperti biasa.

Pemeriksaan fisik, ditemukan status generalisata dalam batas normal. Didapatkan


deformitas pada regio femur dextra yaitu flexi dan eksternal rotasi sendi panggul
dextra. Femur dextra lebih pendek dibandingkan sinistra dengan Limb Length
Discrepancy 3 cm. Neurovaskular distal dalam batas normal. Range of motion hip joint
dextra terbatas karena nyeri. Range of motion knee joint dextra dalam batas normal.
Dari pemeriksaan radiologi, didapatkan adanya fraktur collum femur dextra.

Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg


dan pemeberian analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan Partial Hip Replacment

A. Klarifikasi Istilah

1. Deformitas: perubahan bentuk tubuh atau bagian tubuh secara umum

2. Flexi: tindakan membengkokan atau dibengkokan

3. Eksternal rotasi: istilah anatomi gerak yang mengacu pada rotasi menjauh dari
pusat tubuh.

4. range of motion: Kisaran, diukur dengan derajat lingkaran dimana sendi dapat
diekstensikan dan difelksikan

5. hips joint: persendan sferoid antara kaput femoris dan acetabullum os.coxae

6. limb length discrepancy : perbedaan ukuran antara panjang lengan atau panjang
kaki

7. rasa ngilu: nyeri pada tulang

8. knee jonit: persendian gabungan antara femur, patela dan tibia

9. nyeri: perasaan sendi, menderita atau agoni yang disebabkan oleh ujung syaraf
khusus
10. skin traction: tindakan menarik atau memberikan gaya tarik pada bagian tubuh
yang ditahan dengan alat yag dilekatkan dengan balutan ke permukaan tubuh.

11. Imobilisasi. Tindakan untuk membuat tidak bisa digerakan seperti dengan gips
atau bidai

12. partial hip replacement: prosedur alat yang digunakan dengan cara membuang
dan menggantikan sebagian dari hip joint

B. Identifikasi Masalah

1. Ny. A, seorang wanita berusia 67 tahun datang ke IGD RSMH dengan keluhan
nyeri pangkal paha kanan sejak 2 jam yang lalu, akibat terjatuh di rumahnya
ketika sedang berjalan.

2. Pasien mengeluh nyeri hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan.


Pasien menjadi tidak dapat berdiri dan berjalan karena nyeri.

3. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di
tulang-tulangnya, terutama daerah tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan
tidak bertambah hebat dan pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa.

4. Pemeriksaan fisik, ditemukan status generalisata dalam batas normal.


Didapatkan deformitas pada regio femur dextra yaitu flexi dan eksternal rotasi
sendi panggul dextra. Femur dextra lebih pendek dibandingkan sinistra dengan
Limb Length Discrepancy 3 cm. Neurovaskular distal dalam batas normal. Range
of motion hip joint dextra terbatas karena nyeri. Range of motion knee joint
dextra dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi, didapatkan adanya
fraktur collum femur dextra.

5. Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg


dan pemeberian analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan Partial Hip
Replacment

C. Analisis Masalah

1. Ny. A, seorang wanita berusia 67 tahun datang ke IGD RSMH dengan keluhan
nyeri pangkal paha kanan sejak 2 jam yang lalu, akibat terjatuh di rumahnya
ketika sedang berjalan.

a) Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada keluhan yang dialami Ny.A? Ully,
togik, vezi

b) Apa saja diagnosa banding yang terjadi akibat terjatuh pada Ny.A? ALda,iza,
ully

c) Bagaimana anatomi dari hip joint dan femur? (persendian, persarafan,


vaskularisasi dari ekstermitas bawah) arindi, kak emil, alda

d) Bagaimana histologi dari hip joint dan femur? Aira, ayu, arindi

e) Bagaimana histopatologi hip joint dan femur pada Ny.A? Kak enot, rizka , aira

f) Bagaimana tatalaksana awal di rumah untuk Ny.A? Togik, vezi , kak enot

g) Apa saja komplikasi yang terjadi apabila keluhan tersebut tidak ditangani
dengan cepat? Iza, alda , togik

2. Pasien mengeluh nyeri hebat di pangkal pahanya terutama ketika digerakkan.


Pasien menjadi tidak dapat berdiri dan berjalan karena nyeri.

a) Apa makna dari kalimat diatas? Kak emil, ully , iza

b) Mengapa nyerinya terjadi pada pangkal paha? (apakah area rawan?) ayu aira ,
kak emil

c) Bagaimana mekanisme nyeri pangkal paha sesuai kasus? Rizka , arindi , ayu

3. Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan rasa ngilu dan nyeri di
tulang-tulangnya, terutama daerah tulang belakang. Nyeri dan ngilu dirasakan
tidak bertambah hebat dan pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa.

a) Apa makna dari kalimat “Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluhkan
rasa ngilu dan nyeri di tulang-tulangnya, terutama daerah tulang belakang “?
Vezi, togik, rizka

b) Apa makna dari kalimat “Nyeri dan ngilu dirasakan tidak bertambah hebat dan
pasien masih dapat beraktivitas seperti biasa? Alda, kak enot , vezi

c) Bagaimana anatomi dari tulang belakang? Ullyenot, kak emil , alda

d) Bagaimana hubungan nyeri di tulang belakang sejak 3 tahun yang lalu dengan
nyeri di pangkal paha kanan? Aira, iza, ully

e) Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan rasa nyeri dan ngilu pada tulang
belakang? Arindi, rizka , aira

f) Bagaimana mekanisme ngilu pada tulang belakang? Togik, ayu , arindi

g) Apa diagnosis banding dari nyeri dan ngilu pada tulang belakang? Kak enot,
vezi , togik

h) Apa tatalaksana nonfarmakologi (edukasi) dan farmakologi dari nyeri tulang


belakang karena osteoporosis? Kak emil, ully , kak enot

4. Pemeriksaan fisik, ditemukan status generalisata dalam batas normal.


Didapatkan deformitas pada regio femur dextra yaitu flexi dan eksternal rotasi
sendi panggul dextra. Femur dextra lebih pendek dibandingkan sinistra dengan
Limb Length Discrepancy 3 cm. Neurovaskular distal dalam batas normal. Range
of motion hip joint dextra terbatas karena nyeri. Range of motion knee joint
dextra dalam batas normal. Dari pemeriksaan radiologi, didapatkan adanya
fraktur collum femur dextra.

a) Bagaimana intepretasi dari hasil pemeriksaan fisik di atas? Iza, alda , kak emil

b) Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik di


atas?Rizka, arindi , iza

c) Bagaimana gambaran abnormal pada hasil pemeriksaan radiologi? Ayu, aira,


rizka

5. Dokter IGD melakukan imobilisasi dengan skin traction menggunakan beban 5 kg


dan pemberian analgetik. Selanjutnya pasien akan dilakukan Partial Hip
Replacment

a) Apa indikasi dilakukannya imobilisasi dengan Skin Traction? Vezi, kak.enot ,


ayu

b) Bagaimana prosedur cara melakukan imobilisasi dengan Skin Traction ? Ully,


togik , vezi

c) Apa kemungkinan obat analgetik yang diberikan pada pasien ini? Alda, iza,

d) Apa indikasi dilakukan Partial Hip Replacement? Arindi , kak emil

e) Bagaimana hasil gambaran radiologi setelah dilakukan Partial Hip


Replacement? Air, ayu

f) Apa saja edukasi tambahan yang perlu dijelaskan setelah dilakukan Partial
Hip Replacement? Kak enot, rizka

Hipotesis

Ny.A berusia 67 tahun diduga mengalami fraktur collum femoris dextra et causa
osteoporosis.
OSTEOPOROSIS

1. Pemeriksaan penunjang tambahan ( ully, rizka, arindi

2. Diagnosis banding( arindi , kak emil, kak enot

3. Algoritma ( kak enot , togik, iza

4. Diagnosis ( iza , aira, ayu

5. Definisi( ayu , alda, vezi

6. Etiologi ( vezi, Ully , rizka

7. Epidemiologi ( rizka , arindi, kak emil

8. Faktor risiko ( kak emil , kak enot, togik

9. Patogenesis (osteoporosis dan fraktur patologis) ( togik, iza, aira

10. Patofisiologi (osteoporosis dan nyeri tulang) ( aira , ayu, alda

11. Manifestasi klinis ( alda, vezi)

12. Klasifikasi ( Ully , rizka)

13. Tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi ( arindi, kak emil)

14. Edukasi dan pencegahan ( kak enot, togik)

15. Komplikasi (iza, aira)

16. Prognosis ( ayu, alda)

17. SKDI: 3A ( vezi, ully)

D. Learning Issues

1. Anatomi hip joint, femur dan tulang belakang (arindi, kak emil, alda)

2. Histofisiologi tulang (aira, kak enot, ayu, rizka)

3. Osteoporosis (template) yang berhubungan dengan fraktur patologis dan nyeri

4. Cara pemeriksaan fisik (ully, togik, vezi)

- Limb Length Discrepancy


- Range of motion hip joint dan knee joint

You might also like