You are on page 1of 84

“Radikalisme

berbasis agama tidak


selalu disebabkan
faktor ideologi atau
paham keagamaan,
tapi juga bisa
dipengaruhi oleh
faktor sosial, seperti
ketidakadilan politik,
hukum, ekonomi,
dan lain sebagainya”.
(Disampaikan saat silaturrahim
Menag dengan Tokoh Ormas Islam
dan Seminar Nasional tentang
Penanggulangan Bahaya ISIS di
Jakarta, 2014)
DAFTAR ISI
KAJIAN UTAMA

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


MASA DEPAN
ISLAM MODERAT

4 Daftar Isi 5 Editorial 6 Meja Redaksi 7 Surat Pembaca

Kajian Utama Galeri Bimas


10 Jalan Panjang Merawat Moderasi Islam di Indonesia 53 Foto dan kegiatan Bimas Islam (monumental, skala nasional dan internasioal)
13 Pengalaman Moderasi Politik Islam di Indonesia
15 Tantangan Moderasi Islam Di/Dari Dunia Maya Opini (Tematik)
58 “Dakwah Kreatif” ala Kaum Muda Kuningan
Wawancara
19 Azyumardi Azra: “Secara Moral, Indonesia Wajib Kenalkan Islam Wasathiyah ke Dunia”
23 M. Machasin: “Mengkafirkan Sesama itu termasuk Hate Speech”
Opini (Lepas)
61 Model Harmonisasi Syariah di Industri Perbankan: Kilasan Teoritis dan Praktis
Pojok KUA
28 KUA Kecamatan Pakem, Yogyakarta: Optimalisasi Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi Konsultasi Syari’ah
Profil 64 Tanya jawab Syari’ah via email

32 Lilih Rahmawati: “Menjadi Presenter adalah Sarana Dakwah”


Kamus Syari’ah
68 TAWASSUTH (Moderat)
Liputan Daerah
36 Belajar dari Pertobatan Seorang Mantan Jihadis
39 Menengok Dakwah Partisipatif Masyarakat Kotanegara Ibrah
41 Kejernihan KH. Abdul Qoyyum Mansyur, Lasem 70 Sepotong Kisah Gotong Royong
42 Menengok Wisata Rohani Masjid Baitul Atiq
Resensi
Lintas Bimas 72 Menebar Islam Rahmatan Lil’alamin
44 MTQ Internasional III Sukses Dihelat di Jakarta
45 Bebas Temuan, Lima Unit Ditjen Bimas Islam Dapat Penghargaan
46 Tanggulangi Radikalisme, Bimas Islam Gelar Sarasehan di Pulau Seribu Masjid Tokoh Kita
46 Bimas Islam Lakukan Bimbingan Teknis Produksi Produk Halal ke Perusahaan 76 Singa Karawang - Bekasi
47 BWI Gelar Kegiatan Konsolidasi Nazhir Wakaf Uang dan LKS-PWU
48 Masjid sebagai Pusat Peradaban? Belajarlah ke Jogokariyan
50 Sumber Ekonomi Berbasis Agama Lebih Efektif Entaskan Kemiskinan
Catatan Pinggir
51 Belajar Sakinah dari Sang Juara 84 Menjadi Pendengar yang Baik
51 Ini Dia Pemenang Anugerah Zakat Award 2015

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


4
EDITORIAL

Membumikan Moderasi Islam


BIMAS SLAM
I
slam Moderat semakna dengan “Islam Jalan Tengah” (Arab: washatiyah). Banyak
Majalah Bimas Islam Kementerian Agama RI Edisi No. 3/Tahun 2015
penamaan serupa yang memiliki makna sama. Menurut Din Syamsuddin, mantan
ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), “Islam Moderat” atau “Islam Jalan Tengah”
merupakan sebuah wawasan umat manusia sebagai hamba ciptaan Allah yang
memiliki kecenderungan untuk mengambil jalan tengah dalam kesadaran dirinya. Penanggung Jawab
Dalam konteks Indonesia, pendapat Din tersebut dapat dijelaskan bahwa Pancasila M. Machasin
sebagai landasan filosofis berbangsa dan bernegara yang dapat dianggap sebagai
kristalisasi nilai-nilai Islam. Kemudian, mewujud dalam sikap dan perilaku umat Islam Pemimpin Redaksi
Indonesia dengan memilih jalan moderat atau tengah yang menolak ekstremisme, Muhammadiyah Amin
liberalisme, dan nilai-nilai menyimpang lainnya.
Wakil Pemimpin Redaksi
Secara antropologis, umat Islam Indonesia memang memiliki kekhasan. Beda dengan Alatief
umat Islam di Timur Tengah, Asia Tengah, maupun belahan dunia Islam lain. Kekhasan
Islam Indonesia bukan terletak pada watak ajarannya, tetapi karakter keberagamaannya Redaktur Pelaksana
(religiousity). Terdapat dialog intensif antara nilai-nilai Islam dengan kultur setempat. Thobib Al-Asyhar, Fuad Nasar.
Akulturasi keduanya kemudian melahirkan identitas yang dinamakan Islam Nusantara.
Jika dikalkulasi secara umum dari watak muslim Indonesia, setidaknya ada 4 ciri Sidang Redaksi
yang membedakan dengan muslim lainnya: pertama, menganut paham moderat, dengan Muchtar Ali, Euis Sri Mulyani, Jaja Jaelani,
memilih jalan tengah antara fundamentalisme dan liberalisme. Kedua, toleransi yang tinggi Hamka
sebagai hasil dialektika dengan keragaman budaya. Ketiga, secara politik lebih demokratis
yang bisa dibuktikan dengan dijadikannya Indonesia sebagai prototype demokrasi di dunia Penanggung jawab Liputan
Islam. Keempat, dakwah Islam berkembang dengan menggunakan pendekatan kultural Jaja Zarkasyi
seperti yang pernah diajarkan oleh Walisongo.
Tim Reportase
Sedangkan secara teologis, mayoritas muslim Indonesia menganut aliran pemikiran Jamaluddin Marky,
Ahlussunnah wal Jamaah. Yaitu, aliran pemikiran Islam yang lentur terhadap budaya, Achmad Syamsuddin,
selalu mengacu pada kekayaan sejarah dan tradisi lokal sebagaimana yang terjadi di Mesir Lady Yulia, Edi Junaedi,
dan Turki. Paham ini menyimpan semangat menghargai tradisi, keragaman budaya, dan Khairul Anam
martabat manusia sebagai makhluk yang memiliki budaya.
Hanya saja belakangan arus ideologi “Islam kanan” seakan merangsek dalam diskursus Sekretariat Redaksi
kebangsaan. Kekerasan demi kekerasan atas nama agama muncul silih berganti. Baik pada Rahmania, Reza
level verbal, maupun bentuk konkrit fisik yang mersak harmoni umat. Sejak peristiwa
peledakan dua menara WTC di AS, Indonesia seakan menjadi salah satu negara sasaran Pewarta Foto
radikalisme berbasis agama, mulai dari bom malam natal, Bali, Kuningan, dan lain-lain Imam Kurnianto
hingga terakhir munculnya fenomena dukungan radikalisme ISIS di Syuriah dan Irak dan
Desain Sampul dan Layout Isi
belahan dunia lain.
James Bond Adv.
Tidak hanya di sini, eksistensi dan gerak-gerik kelompok paham dan kelompok radikalis
yang sering menggunakan term jihad juga terus bersuara dan bergerak melalui berbagai Redaksi Bahasa
media. Apalagi di era media sosial yang bisa digunakan untuk propaganda. Kebijakan Lazuardi Viqry
soal pemblokiran situs-situs yang dinilai radikal tidak terlepas dari unsur ini. Naifnya lagi
banyak umat Islam yang tidak mengerti terhadap fenomena itu sehingga seakan-akan Riset dan Pengembangan
wajah Islam Indonesia digambarkan seperti yang mereka perjuangkan. Pada sudut yang Sigit Kamseno
lain juga gencar propaganda kelompok liberalis sekuler yang terus mengusung paham Teknologi Informasi
hedonis dan terus mencoba memisahkan kehidupan kebangsaan dari nilai-nilai agama. Sandhi Satria
Fakta-fakta itulah yang kemudian mendasari Majalah Bimas Islam Edisi III ini
Iklan dan Kreatif
mengangkat judul besar “Masa Depan Islam Moderat”. Judul besar ini sebagai afirmasi
Hastomo Aji
pentingnya umat Islam Indonesia untuk terus menjaga watak keberagamaannya yang
moderat, toleran, dan ramah terhadap keragaman. Islam yang menghormati terhadap
Distribusi
keperbedaan, baik pada level paham aliran, pilihan politik, dan warna keberagamaan. Wahyu Wibowo, Kuatman
Sehingga umat Islam Indonesia harus bangga menjalani wataknya yang khas itu dan tidak
merasa minder dengan watak keberislaman dunia Islam lainnya.
Karena sekali lagi, Islam tidak memebri ruang kekerasan atas nama agama hanya
karena faktor keperbedaan paham dan aliran. Kegaduhan penentangan antar aliran harus Alamat Kantor
dihentikan. Apalagi penentangan itu dilakukan dengan cara-cara kekerasan yang melampui Direktorat Jender-al Bimbingan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di negeri ini. Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI
Jl. MH. Thamrin 6 Jakarta Pusat, Indonesia,
Selamat membaca!
Telp (+6221) 3812871 Ext. 373
Faks. (+6221) 3800175

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


5
MEJA REDAKSI

Prakata Redaksi
Muhammadiyah Amin

menampilkan wajah keberagamaan yang


moderat dan toleran. Hal ini dapat menjadi
modal kekuatan untuk meningkatkan
peran Indonesia dalam mendorong proses
demokratisasi dan mengembangkan
wawasan keagamaan yang inklusif di era
global.
Kedua, Tingginya tingkat partisipasi
masyarakat dalam upaya peningkatan
kualitas pemahaman dan pengamalan
keagamaan. Partisipasi itu terwujud dalam
bentuk berbagai kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan penyuluhan keagamaan
yang selama ini dilakukan secara mandiri,
swadaya dan swadana oleh masyarakat.
Tingginya tingkat partisipasi ini dipandang
sebagai potensi yang dapat memberi
kontribusi penting bagi keberhasilan
upaya peningkatan kualitas pemahaman
dan pengamalan keagamaan
Sebagai bangsa yang memiliki tingkat
heterogenitas luas, kita patut waspada
akan munculnya benih-benih keretakan

E
disi ketiga Majalah Bimas Islam ajaran agama menjadi satu di antara fokus yang ditimbulkan oleh tumbuhnya
terbit dengan isu utama moderasi pembangunan. Pemahaman keagamaan paham keagamaan yang destruktif.
Islam. Mengapa moderasi Islam? memegang peran penting dalam laju Keberagaman di satu sisi adalah anugerah
Ya, ini merupakan isu aktual yang patut pembangunan. Pemahaman keagamaan dan menjadikan kita sebagai bangsa yang
kita perkaya dalam berbagai perspektif. yang menonjolkan destruktifisme tentunya besar. Namun tanpa pengelolaan yang
Kekayaan perspektif tentunya akan tidak kita harapkan. Selain mencederai baik, keragaman tersebut dapat menjadi
menjadikan diskursus moderasi Islam nilai-nilai keislaman, juga dapat mengikis malapetaka.
ini sebagai langkah visioner dalam rasa nasionalisme. Kami sadar, masih sangat jauh
memperkuat tata kehidupan beragama. Kita optimis bangsa Indonesia langkah yang seharusnya kami lakukan
Sebagaimana tertuang dalam mampu menjadi lokomotif moderasi dalam membumikan moderasi Islam.
Rencana Strategis Kementerian Agama Islam. Kita bukan hanya kaya dengan Masih terdapat sejumlah catatan
2015-2020 disebutkan, terdapat 7 Sumber Daya Alam (SDA), namun juga kaya lemahnya langkah kami dalam membina
(tujuh) hal yang menjadi fokus kinerja 5 akan nilai-nilai budaya ketimuran yang dan melayani ummat. Semua ini tentunya
tahun ke depan, yaitu: (1) Peningkatan menjunjung tinggi toleransi, kebersamaan menjadi catatan untuk diperbaiki bersama.
kualitas pemahaman dan pengamalan dan saling menghormati. Namun demikian, kekurangan
ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas Sebagaimana dikutif dalam Rencana tersebut tidaklah mematikan semangat
pelayanan kehidupan beragama; (3) Strategis Kementerian Agama 2015- kami memperkuat dan melayani umat.
Peningkatan pemanfaatan dan kualitas 2020, ada dua hal yang mendorong Bersama seluruh elemen masyarakat,
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; optimisme kami bahwa moderasi Islam kami bergerak menuju penguatan tata
(4) Peningkatan kualitas kerukunan bukanlah sesuatu yang utopi: Pertama, kehidupan keagamaan dengan menjunjung
umat beragama; (5) Peningkatan kualitas Pengalaman panjang umat beragama di tinggi nilai-nilai toleransi dan persamaan
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; Indonesia dalam upaya membangun pola hak. Kami akan terus membuka pintu
(6) Peningkatan dan pemerataan akses dan hubungan antara agama dan negara yang untuk peran serta yang lebih luas dari
mutu pendidikan agama dan pendidikan harmonis dan mewujudkan kerukunan masyarakat. Tentunya, tujuan kita sama:
keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas umat beragama di tengah kemajemukan Indonesia damai, kuat dan mendunia.
tatakelola pembangunan bidang agama. yang ada, menunjukkan keserasian antara Semoga!
Kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan demokrasi dan

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


6
SURAT PEMBACA

Pahlawan Pencatat Nikah perlu diapresiasi MBI cocok untuk bahan dakwah

Assalamu’alaikum wr.wb Assalamu’alaikum wr.wb


Saya pernah membaca Majalah Bimas Islam Redaktur majalah Bimas Islam yang saya
Tahun 2014, saya lihat ada liputan kegiaan penghulu hormati, saya seorang penyuluh di perkotaan. Dalam
di daerah. Saya usul, kegiatan penghulu dimohon tetap melaksanakan tugas, kami biasanya selalu membawa
dipertahankan, terutama di daerah terpencil seperti buku bacaan, majalah atau bacaan apa saja yang bisa
tempat saya bertugas. Setiap bertugas kami harus menunjang tugas kami. Bisakah kami mendapatkan
melewati hutan dan jalanan yang rusak. Terimaksih Majalah Bimas Islam secara rutin sebagai bahan dakwah
kami? Terimakasih
Hasan (Penghulu KUA Air sugihan SUMSEL)
Naif Adnan (Penyuluh Agama Islam, Jakarta Selatan)
Wwa’alaikumsalam wr. wb
Terimakasih telah membaca majalah kami Wassalamu’alaikum wr. wb
dengan baik. Bapak Hasan, benar kami memang ada Ust. Naif yang dirahmati Allah SWT, semoga tugas Ust
rubrik liputan ke daerah, beberapa kegiatan penghulu dalam mengawal ummat selalu dalam lindungan Allah
pernah kami angkat. Kami juga rutin mengangkat tema SWT. Untuk mendapatkan Majalah Bimas Islam secara
seputar KUA. Masukannya bagus, kedepan kita akan rutin mengirimkan surat permohonan khusus kepada
pertimbangkan meliput kegiatan tugas pencatatan Ditjen Bimas Islam cq. Bagian Umum Kementerian
nikah di daerah terpencil. Terimakasih (MBI) Agama. Terimakasih. (MBI)

Seputar Produk Halal Qari’-Qari’ah Berprestasi perlu Diangkat

Assalamu’alaikum wr. wb Assalamu’alaikum


Pengelola MBI, saya tertarik dengan tema lintas Saya seorang Qariah, saya melihat Majalah
bimas, edisi nomor 2 tahun 2015 yang mengangkat Bimas Islam sangat bagus baik segi kualitas isi maupun
tentang masyarakat perlu edukasi tentang produk halal. tampilan. Saat ini kita telah memiliki Qari’-Qari’ah baik
Mohon kiranya perkembangan halal terus di jadikan yang juara nasional maupun internasional. Mungkin
tema rutin, tidak cuma berita seputar halal tetapi sangat layak para juara itu bisa diberi ruang di edisi yang
produk-produk apa saja yang sudah dan belum berlabel akan datang.
halal. Terimakasih
Durrotun Nafisah (Mahasiswa IIQ)
Dewirini (Pengamat Produk Halal)
Wassa’amu’alaikum wr.wb
Wassalamu’alaikum wr. wb. Saudari Nafisah, terimakasih atas penilaiannya
Ibu Dewirini, kami selalu berusaha menyuguhkan terhadap Majalah Bimas Islam. Terkait dengan profil
liputan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan pembaca para juara MTQ akan kami coba bahas di rapat redaksi,
yang budiman. Masukan dari Ibu Dewirini akan kami masukannya sangat bagus, selamat membaca majalah
jadikan catatan penting, semoga kami dapat memenuhi kami edisi selanjutnya. (MBI)
harapan itu. Terimakasih (MBI)

Bila anda memiliki tanggapan, saran, ataupun kritik tentang segala hal terkait dengan majalah bimas islam, silahkan kirim via e-mail ke persbimasislam@kemenag.com

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


7
K AJIAN UTAMA

MASA DEPAN
ISLAM MODERAT
K AJIAN UTAMA JALAN PANJANG MERAWAT MODERASI ISLAM DI INDONESI A

JALAN PANJANG MERAWAT MODERASI ISLAM DI INDONESIA


P
engalaman Indonesia dalam pola pengelolaan kehidupan beragama negara, khususnya Kementerian Agama
meramu keragaman dilirik yang baik. Hal ini dilihat dari struktur dalam penanggulangan radikalisme yang
banyak negara untuk dijadikan Kementerian Agama yang di dalamnya membawa nama agama. Sejauh mana
perbandingan. Salah satunya terdapat beberapa Direktur Jenderal yang Kementerian Agama berperan lebih efek-
adalah Thailand. Melalui Southern mengurus agama-agama. Selain langkah tif soal pencegahan munculnya gerakan
Border Administrative Centre (SBPAC), tepat guna menopang program dialog ini. Keterlibatannya cukup dirasakan atau
kerjasama ini diawali dengan pertemuan antar umat beragama, juga sangat penting hanya bersifat diskursus dan reaksioner
antara Menteri Agama dan Sekjen dalam upaya optimalisasi pembangunan seperti pemadam kebakaran? Bisakah
SBPAC 5 April 2013, dilanjutkan dengan kualitas kehidupan umat beragama. kelompok radikalisme ini didekati untuk
working group pada tanggal 28 Mei 2013. Setahun yang lalu, beberapa kembali ke jalan lurus?. Namun, semua
Disepakati, kedua belah pihak akan minggu setelah mencuatnya berita soal pertanyaan itu adalah kritik yang mem-
bekerjasama mengembangkan di bidang keterlibatan orang Indonesia dalam bangun. Pihaknya berkomitmen untuk ter-
agama, pendidikan, haji, ekonomi, sosial, gerakan Islamic State of Iraq and Syria us meningkatkan peran pemerintah dalam
dan kebudayaan di kawasan Thailand (ISIS), Bimas Islam banyak disorot terkait memperkuat Islam jalan tengah. Justru,
Selatan. langkah-langkah pembumian moderasi penguatan Islam jalan tengah merupakan
Mengapa Indonesia dipilih untuk Islam sebagai pencegahan sejak dini. bukti nyata bahwa langkah pencegahan itu
bekerjasama? Menurut Sekjen SBPAC Menurut data intelijen, terdapat beberapa tak seperti pemadam kebakaran, melain-
Col.Pol. Tawee Sodsong , ada tiga alasan data WNI yang bergabung pada kelompok kan langkah pencegahan dari hulu hingga
terjalinnya kerjasama ini. ISIS di Suriah dengan menyebutkan hilir.
Pertama, Indonesia dipandang inisial dan asal daerah para pelaku.
sukses membangun harmoni. Mr. Col.Pol. Modus perekrutan anggota ISIS Indonesia Cegah Radikalisme, Bangun Moderasi
Tawee Sodsong mengisahkan, masyarakat dilakukan secara rapi dan terencana
Thailand begitu kagum dengan perayaan dengan baik. Bahkan, terdapat semacam Renstra Kementerian Agama 2015-
keagamaan yang dihadiri oleh presiden agen-agen ISIS yang diberikan tugas untuk 2020 telah menegaskan 7 (tujuh) fokus
dan para tokoh agama. Selain itu, berbagai membujuk anak-anak muda yang memiliki pembangunan lima tahun ke depan, yaitu:
agama hidup damai satu dengan yang semangat jihad di Suriah dan Irak dengan (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan
lainnya. Begitupun, peran ormas Islam iming-iming gaji dan fasilitas yang akan pengamalan ajaran agama; (2) Pening-
begitu menonjol dalam kerjasama dengan diberikan.  katan kualitas pelayanan kehidupan be-
pemerintah dalam pembinaan kerukunan Menyikapi isu tersebut, Bimas ragama; (3)Peningkatan pemanfaatan dan
umat beragama. Selain saling menguatkan, Islam telah menetapkan peta pembinaan kualitas pengelolaan potensi ekonomi ke-
hubungan keduanya secara tidak keagamaan berbasis moderasi Islam yang agamaan; (4) Peningkatan kualitas keru-
langsung menutup pintu bagi tumbuhnya dikemas dalam program image building. kunan umat beragama; (5) Peningkatan
separatisme. Moderasi Islam adalah tema besar yang kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan
Kedua, Indonesia berhasil dijadikan spirit atas program dimaksud. umrah; (6) Peningkatan dan pemerataan
membangun moderasi Islam. Moderasi Dirjen Bimas Islam, Machasin, akses dan mutu pendidikan agama dan
Islam dipandang sebagai solusi menjelaskan, Moderasi Islam memiliki pendidikan keagamaan; dan (7) Pening-
penanganan konflik, seperti halnya kesamaan corak dengan Islam jalan katan kualitas tatakelola pembangunan
pengalaman Indonesia dalam menjadikan tengah. Moderasi Islam merupakan bidang agama.
moderasi Islam sebagai jalan tengah paham yang selama ini menjadi identitas Dari ketujuh poin tersebut, penguatan
di tengah keberagaman beragama. keIslaman muslim Indonesia. Menurutnya, pemahaman keagamaan menjadi titik
Wajah moderasi Islam nampak dalam Islam jalan tengah saat ini perlu diperkuat, perhatian. Dijelaskan, peningkatan kualitas
hubungan harmoni antara Islam dan apalagi melihat kondisi geo-politik paham dan pengamalan keagamaan tidak
kearifan lokal (local value). Local value internasional yang kini terjerumus pada bisa dilepaskan dari kualitas tatakelola
(kearifan lokal) sebagai warisan budaya konflik pelik. pembangunan bidang agama. Membangun
Nusantara, mampu disandingkan secara “Indonesia memiliki pengalaman paham moderat, memperkuat Islam
sejajar sehingga antara spirit Islam dan panjang tentang kerukunan, toleransi. jalan tengah tentu tak bisa dilakukan
kearifan budaya berjalan seiring, tidak Peran umat Islam jelas, sebagai garda terpisah-pisah. Sebaliknya, perlu langkah
salang menegasikan. Di sinilah wajah terdepan menjaga keragaman NKRI komperehensif sehingga program tersebut
Islam Indonesia dipandang sangat tepat melalui pemikiran Islam yang moderat dan tercapai.
diterapkan dalam konteks heterogenitas toleran,” tuturnya. Sekretaris Ditjen Bimas Islam,
budaya di kawasan ASEAN. Diakui Machasin, di masyarakat men- Muhammadiyah Amin, memaparkan,
Ketiga, Indonesia dipandang memiliki cuat pertanyaan, sejauhmana kehadiran semangat membangun Islam jalan tengah

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


10
K AJIAN UTAMA JALAN PANJANG MERAWAT MODERASI ISLAM DI INDONESI A

merupakan amanat Renstra 2015- di seluruh pelosok nusantara. Mereka terorisme, untuk bisa kembali kepada
2020. Pihaknya bersama jajaran Bimas diberikan tugas untuk membimbing, jalan Islam yang ramah, Islam yang penuh
Islam, baik di pusat maupun daerah, membina, dan mengarahkan kepada dengan kasih sayang, dan menghormati
menjabarkannya dalam program kerja umat Islam untuk tetap setia kepada keperbedaan.
yang mengedepankan kualitas layanan Pancasila dan NKRI, dengan membangun “Diantara mereka ada yang mau
dan bimbingan kepada umat. kesadaran dan paham Islam rahmatan diajak kembali ke jalan Islam mainstream,
Muhammadiyah memaparkan, di lil-alamin. Mereka dibekali pedoman atau namun ada juga diantara mereka yang
tingkat pusat pihaknya membangun buku panduan, serta pelatihan tentang membentengi diri, memisahkan diri, dengan
sinergitas dengan berbagai Ormas bagaimana menyampaikan materi dakwah tetap memperjuangkan ideologinya.
Islam  secara intensif dan rutin di semua yang moderat, berpandangan inklusif Bahkan mereka sangat eksklusif, dan
level, baik pusat yang dilakukan Ditjen tehadap keragaman, dan penghormatan mencoba merekrut dengan mempengaruhi
Bimas Islam, provinsi yang dilakukan oleh terhadap sesama. Setiap penyuluh agama Napi lainnya, tuturnya.
Kanwil Kemenag, kabupaten oleh Kantor Islam dipastikan memiliki kelompok Ada sebuah cerita menarik saat
Kemenag, serta KUA, guna menyamakan binaan, seperti Mejelis Taklim, Majelis Bimas Islam ingin membuat film
visi dan langkah penguatan Islam jalan pengajian mingguan, atau harian,, dan dokumenter peran penyuluh agama
tengah. semacamnya, sehingga pesan-pesan Islam dalam penanganan Napi terorisme.
“Sinergi kami dengan ormas-ormas kedamaian selalu disampaikan. Saat Bimas Islam telah mendapatkan ijin
Islam terjalin dengan baik. Karena kami Salah satu penyuluh agama Islam masuk penjara di Nusakambangan dari
berkomitment bahwa ormas Islam adalah yang dapat diungkapkan bagaimana Dirjen Pemesyarakatan Kemenkum HAM,
bagian tak terpisahkan dalam pembinaan perannya dalam melakukan pembinaan dan berhasil janjian atau kesepakatan
ummat,” tuturnya. keagamaan di LAPAS adalah Ayip dengan salah satu Napi teorisme untuk
Mantan Rektor IAIN Gorontalo Mustaqim, seorang pegawai di lingkungan difilmkan, sehari kemudian Napi tersebut
ini kemudian menyebutkan beberapa Kemenag Kabupaten Cilacap Jawa Tengah membatalkan niatnya akarena adanya
program penguatan Islam jalan tengah yang diberikan tugas untuk membina ancaman pembunuhan kepadanya dari
yang telah dilakukan Ditjen Bimas Islam. para Napi di Nusakambangan. Dalam Napi terorisme lain yang tidak setuju. Tidak
Pertama, pemberdayaan penyuluh wawancara dengan Majalah Bimas Islam, mau menanggung resiko Napi tersebut
agama Islam, baik yang berstatus PNS yang Ayip melakukan berbagai pendekatan akhirnya membatalkan janjinya. Hal ini
berjumlah sekitar 4000 orang  dan non intensif agar dapat membimbing para menunjukkan bahwa betapa diantara para
PNS yang berjumlah sekitar 75.000 orang Napi dari berbagai kasus, termasuk Napi terorisme tetap dengan pendirian

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


11
K AJIAN UTAMA JALAN PANJANG MERAWAT MODERASI ISLAM DI INDONESI A

ideologinya. Bahkan sebagian diantara Menag, semua pihak harus terlibat, karena pendekatannya tidak kontradiktif
mereka berhasil merekrut anggota, meski bukan hanya menjadi tugas pemerintah, sebagaimana yang disinyalir oleh banyak
masih di dalam penjara. tetapi tugas bersama untuk menjaga pihak.
Selain program pemberdayaan kehidupan tetap harmonis dan damai. Keempat, mungkin ini yang mudah
penyuluh, Bimas Islam juga setiap tahun Disinggung out put kegiatan ditemukan di media online dan beberapa
menyelenggarakan program Pembibitan dimaksud, Muhammadiyah Amin media cetak. Bimas Islam melalukan
Calon Dai Muda (PCDM) melalui Direktorat memaparkan, program tersebut juga kampanye dan sosialiasi pentingnya
Penerangan Agama Islam yang pesertanya menghasilkan berbagai pemahaman memperjuangkan nilai-nilai Islam yang
didatangkan dari kader-kader dai muda bersama bahwa paham radikalisme rahmatan lil-alamin, baik melalui iklan
seluruh Indonesia. Mereka dididik selama berbasis agama dapat menyambar seluruh di media massa, media sosial, pembagian
sebulan dan diberikan materi tentang kalangan. Bukan hanya dari kalangan stiker, serta sosialisasi melalui berbagai
wawasan kebangsaan, paham-paham ekonomi lemah, dimana kalangan ini lebih kegiatan, seperti pameran pada event
Islam moderat, penghormatan terhadap karena disebabkan oleh faktor ekonomi, MTQN/STQN, pameran Sekaten tahunan
hak asasi manusia, problem solving, namun juga sangat mungkin dari kalangan yang diselenggarakan oleh Pemda Provinsi
dan lain-lain. Selepas dididik, mereka terpelajar perkotaan seperti yang dialami Yogyakarta, juga pameran lain yang
ditugaskan ke seluruh pelosok nusantara oleh keluarga salah satu direktur BP relevan. Dalam penyebaran buku-buku
untuk menyampaikan dakwah Islamiyah Batam di atas. Pada kempatan tersebut yang dibagikan ke seluruh provinsi telah
sesuai dengan karakter bangsa yang juga terungkap berbagai peristiwa, pola dan akan dibagikan buku karya Umar
lembut, toleran, guyub, dan mengajak gerakan, dan rekuitmen yang disampaikan Shihab yang berjudul: Perbedaan Bukan
kepada mad’u atau obyek dakwah untuk oleh para peserta dan beberapa indikator Perpecahan. Yang paling baru dan segera
tetap menjaga NKRI dan setia terhadap yang perlu menjadi perhatian semua akan dibagikan adalah buku saku yang
Pancasila. Program ini merupakan pihak. Dengan program semacam ini telah berjudul Berlomba Dalam Kebaikan.
kegiatan unggulan Bimas Islam yang telah membuktikan kepada khalayak bahwa Buku saku “Berlomba Dalam
mendapat apresiasi dari banyak pihak, Bimas Islam telah menjalankan fungsi Kebaikan” merupakan upaya Ditjen Bimas
sehingga dapat dijadikan sebagai bentuk penanggulangan radikalismeberbasis Islam sebagai bentuk kontribusi nyata
kehadiran negara dalam pencegahan agama. kepada masyarakat tentang pentingnya
terhadap munculnya gerakan radikalisme Ketiga, Direktorat Urusan Agama umat Islam berlomba-lomba dalam
berbasis agama. Islam dan Pembinaan Syariah melalui menyebarkan kebaikan, penghormatan
Kedua, menyampaikan isu-isu Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab terhadap keragaman, dan toleransi atas
aktual moderasi Islam melalui sarasehan Rukyat dan seluruh unit Pembinaan berbagai perbedaan. Sebelum buku
di berbagai provinsi di Indonesia yang Syariah hingga Kebupaten/Kota dan tersebut dicetak telah diadakan workshop
melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kecamatan telah memiliki agenda penting dengan mendatangkan para pakar dengan
seperti tokoh Ormas Islam, Kepolisian, menyiapkan konsep dan pola pembinaan mempertimbangkan keterwakilan Ormas
Kejaksaan, Kesbangpol, dan akademisi. Syariah kepada umat Islam Indonesia. Islam, yaitu MUI, NU, Muhammadiyah,
Muhammadiyah menjelaskan, sejak Bukan hanya bermain pada level akademisi, dan aktifis perdamaian dan
tahun 2014, setidaknya Bimas Islam diskursus, tetapi mereka terjun langsung pluralisme. Dengan penyebaran buku saku
telah menyelenggarakan kegiatan di masyarakat bagaimana ajaran Islam tersebut diharapkan masyarakat dapat
terkait hal tersebut dengan melibatkan dijalankan dan dijadikan sebagai tradisi tercerahkan dan mendapatkan input
sekurangnya 200 orang dari berbagai bermasyarakat. Melalui program ini telah tentang pentingnya menjaga harmoni
elemen masyarakat yaitu di provinsi Jawa dikeluarkan pedoman pembinaan Syariah umat dalam wadah NKRI.
Barat, Banten, Yogyakarta, Nusa Tenggara dan dibagikan secara cuma-cuma kepada Muhammadiyah kembali menegas-
Barat, Jawa Tengah, dan segera menyusul publik.  kan, peran pemerintah dalam membumi-
provinsi Papua, Sulawesi Tengah, dan Aceh. Melalui kegiatan yang dilakukan kan moderasi Islam merupakan sebuah
Kegiatan ini merupakan hasil dari kerja oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, amanat konstitusi. Muhammadiyah Amin
sama Bimas Islam dengan BNPT, Mabes program serupa juga dilakukan berbagai mengakui, masih banyak rencana yang be-
Polri, Kementerian Polhukam, dengan upaya pendeteksian dini terhadap paham lum terlaksana Namun pihaknya optimis,
melibatkan pimpinan Ormas Islam. dan aliran keagamaan menyimpang dan melalui kemitraan dengan ormas-ormas
Menag menyambut baik kegiatan radikal untuk bisa dipetakan, didiagnosa, Islam dan sinergi dengan lembaga ter-
seperti ini dan menyampaikan pesan dan dicarikan solusi terbaik agar tidak kait, image building moderasi Islam dapat
bahwa radikalisme berbasis  agama menjadi masalah yang melebar. Salah diterima dengan baik oleh masyarakat.
tidak semata-mata faktor ideologi satu bentuk kegiatan ini adalah Workshop “Kita harus mulai pembinaan itu dari
kelompok, namun juga sangat  mungkin Standar Penilaian Paham Radikalime dan yang sederhana, dari yang terkecil, dari
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, Aliran Sempalan di Provinsi Lampung ( keluarga. Dan itu semua harus melibatkan
seperti ketidakadilan ekonomi, politik, 4/11). Kegiatan ini melibatkan banyak semua pihak,” pungkasnya.
kemiskinan, dan pengaruh dari dunia luar. pihak, khususnya tokoh masyarakat
Faktor penyebab aksi-aksi radikal yang setempat untuk memberikan masukan (Thobib Al-Asyhar)
menyeret keterlibatan agama merupakan tentang penerapan standar penilaian
hal yang kompleks. Sehingga, menurut agar dalam penanganannya serta

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


12
K AJIAN UTAMA

PENGALAMAN MODERASI POLITIK ISLAM


DI INDONESIA
A
da banyak catatan, kisah maupun memisahkan dari entitas NKRI, padahal Juni 1945, pengesahan Piagam Jakarta
fakta sejarah yang menegaskan ada banyak contoh di belahan dunia tanggal 22 Juni 1945, dan pengesahan
tumbuhkembangnya moderasi Is- lainnya. Tapi tidak bagi muslim Indonesia, Pembukaan Undang-Undang Dasar
lam di berbagai aspek kehidupan karena NKRI dibangun di atas prinsip tanggal 18 Agustus 1945 merupakan satu
berbangsa dan bernegara. Salah sa- egalitarian dan toleransi, yang mana rangkaian proses sejarah.
tunya adalah moderasi dalam politik Islam. keduanya merupakan penopang atas Pasca Pemilihan Umum Pertama
Adalah buku Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid kemerdekaan Indonesia. tahun 1955, partai-partai Islam
Hasjim dan Karangan Tersiar yang disu- memperjuangkan Islam sebagai dasar
sun oleh H. Aboebakar terbitan Kement- Islam dan Negara Nasional negara di Majelis Konstituante. Perjuangan
erian Agama tahun 1957, telah memuat di Konstituante bukanlah perjuangan
keputusan rapat Majelis Syura Muslimin Kepeloporan perjuangan umat mendirikan Negara Islam. Konstituante
Indonesia di Jakarta pada 25 Syawal 1363 Islam senafas dan terintegrasi dengan dibentuk dengan tugas menyusun
(12 Oktober 1944). Dokumen sejarah pergerakan kebangsaan. Sarekat Dagang UUD Negara RI selama 3 tahun. Dalam
tersebut merekam visi umat Islam tentang Islam (1905) yang kemudian menjadi persidangan Konstituante, golongan
kemerdekaan: “Bahwa Kemerdekaan Indo- Sarekat Islam memberi sumbangan besar Islam mengemukakan Islam sebagai dasar
nesia berarti Kemerdekaan Kaum Muslimin bagi kebangkitan nasional. Sarekat Islam Negara, golongan Murba mengajukan
Indonesia. Bahwa Kemerdekaan Indonesia tahun 1912 tercatat sebagai organisasi dasar Sosial Ekonomi, sedangkan
adalah satu syarat yang penting guna ter- politik pertama di Indonesia. golongan Nasionalis, Sosialis, Kristen dan
capainya Kemerdekaan Umat Islam Indone- Polemik Soekarno dan Mohammad Komunis (PKI) mengemukakan Pancasila.
sia untuk menjalankan syariat agamanya Natsir sekitar 1938/1940-an tentang Konstituante sebagai lembaga tinggi
dengan semestinya.” (hal 341) persatuan agama dengan negara negara pemegang kedaulatan rakyat
Terdapat empat makna substantif mengandung pelajaran filosofis yang kemudian dibubarkan karena dianggap
dalam dokumen Majelis Syura Muslimin sangat berharga bagi generasi Indonesia tidak berhasil menetapkan UUD.
Indonesia di atas, yaitu: Pertama, umat untuk memahami arti agama dalam Dekrit Presiden tanggal 5 Juli
Islam adalah komponen terbesar bangsa negara. Hingga dalam sidang Badan 1959 menyatakan Kembali Kepada
Indonesia yang terlibat aktif dalam Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 dengan
membangun dan membela Negara Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengakomodir aspirasi golongan Islam,
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). tahun 1945 mengemuka pertanyaan yaitu penegasan “Piagam Jakarta menjiwai
Kedua, pergerakan Islam tidak bersifat atas weltanschauung (pandangan hidup) UUD 1945 dan adalah merupakan suatu
eksklusif, melainkan bagian integral dari manakah negara yang akan berdiri rangkaian kesatuan dengan konstitusi
pergerakan rakyat Indonesia. Ketiga, ini didasarkan? Kelompok “nasionalis tersebut.” Tokoh Masyumi Mr. Mohamad
perjuangan menegakkan negara bagi sekuler” mengajukan dasar kebangsaan Roem mengatakan, “Kaum muslim wajib
umat Islam adalah untuk kesempurnaan tanpa kaitan dengan agama, sedang melaksanakan Hukum Islam, terlepas dari
berlakunya syariat Islam secara legal dan kelompok “nasionalis islami” mengajukan apakah Piagam Jakarta tercantum atau
konstitusional. Penegakan syariat Islam Islam sebagai dasar negara. tidak dalam Pembukaan UUD 1945.”
tidak merugikan golongan agama lain Menurut Endang Saifuddin Anshari Dalam kerangka kembali ke UUD
karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. dalam Piagam Jakarta 22 Juni 1945, kedua 1945 umat Islam menerima Pancasila
Keempat, seorang muslim adalah bagian aliran pikiran ini sama-sama mempunyai sebagai dasar falsafah negara yang
dari umat dan bagian dari bangsa. akar dalam sejarah dan perkembangan menyatukan kemajemukan bangsa. Di
Keempat makna tersebut gerakan nasionalis Indonesia. Pergumulan masa Orde Baru Menteri Agama Alamsjah
menegaskan posisi umat Islam sebagai politik tentang dasar negara dapat Ratu Perwiranegara menyatakan:
bagian tak terpisahkan dari kemerdekaan dikompromikan dalam rumusan Piagam “Pancasila adalah pengorbanan dan hadiah
dan rencana pembangunan pasca Jakarta. Jika ditelusuri, pertumbuhan terbesar umat Islam untuk persatuan dan
kemerdekaan. Dokumen ini seakan historis rumus dasar negara Pancasila, kemerdekaan Indonesia.”
menegaskan bahwa umat Islam tidak mulai dari pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Dalam otobiografinya Perjalanan

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


13
K AJIAN UTAMA
Hidup Seorang Anak Yatim Piatu (1995), terhadap demokrasi tercermin dalam dan yang lainnya, di kalangan pemikir
Alamsjah mengutarakan, “Saat itu masih pernyataan Ketua Umum Masyumi politik muslim kontemporer terdapat
ada kelompok-kelompok umat Islam Mohammad Natsir dan statemen resmi pandangan serupa bahwa asas-asas Islam
yang kurang mengerti tentang Pancasila Masyumi menanggapi pidato Presiden mengenai negara dapat ditransformasikan
dan berpandangan bahwa Pancasila akan Soekarno tahun 1956 yang ingin ke dalam rumusan yang bersifat
mengganti peran agama. Kalau umat membubarkan semua partai-partai konsepsional tentang negara sesuai
Islam kita hargai, mereka akan merasa politik. Mohammad Natsir mengatakan, dengan keadaan ruang dan waktu.
puas, kita akui saja bahwa sesuai sejarah, “Apabila partai-partai sampai dikuburkan, Ahmad Syafi’i Maarif dalam Islam
Pancasila tidak akan jadi kalau umat Islam demokrasi pun turut masuk ke liangnya dan Masalah Kenegaraan (1996) misalnya
tidak bersedia berkorban.” kata Alamsjah sekalian, dan yang berdiri di atas kubur itu memberi ulasan oleh karena konsep syura
kepada Presiden Soeharto. Alamsjah tidak adalah diktator.” merupakan gagasan politik utama dalam
menjelaskan dalam bukunya kelompok Organisasi Islam terbesar yang Al Quran, maka sistem politik demokrasi
umat Islam mana yang dia maksud. merupakan anggota istimewa Masyumi, nampaknya lebih dekat kepada cita-cita
yaitu Muhammadiyah (berdiri 1912) politik Qur’ani, sekalipun tidak semestinya
Moderasi Politik Islam dan Nahdlatul Ulama (berdiri 1926) identik dengan praktek demokrasi Barat.
mengembangkan moderasi Islam dalam
Partai Politik Islam Indonesia pandangan politik kenegaraan. Di masa Beban Ideologis
Masyumi didirikan 7 November 1945 Orde Baru, NU dan Muhammadiyah meski
dalam Kongres Umat Islam Indonesia yang diawali diskusi mendalam di internal Generasi muslim Indonesia masa kini
pertama di Yogyakarta. Masyumi didirikan ormas Islam itu, akhirnya menerima adalah generasi yang tidak mengalami
sebagai satu-satunya alat perjuangan penerapan “Asas Tunggal Pancasila”. dan tidak terbebani dengan perdebatan
politik umat Islam dalam Negara Kesatuan Kalangan muslim bisa diyakinkan dengan ideologis masa lalu. Dewasa ini di antara
Republik Indonesia, namun tujuan ideal pernyataan Presiden Soeharto bahwa permasalahan yang dihadapi bangsa
tidak tercapai. Kekuatan politik umat Pancasila bukan agama dan agama tidak ialah radikalisme berbasis agama. Salah
Islam terpecah menjelang Pemilu 1955. akan di-Pancasila-kan. satu strategi menyelamatkan Indonesia
Partai Masyumi yang menjadi legendaris Di masa lalu pernah terjadi konfrontasi dari radikalisme berbasis agama ialah
bagi umat Islam dibubarkan oleh Presiden sekelompok umat Islam dengan negara, mengembangkan moderasi Islam dan
Soekarno pada 17 Agustus 1960. seperti pemberontakan Darul Islam moderasi di kalangan agama-agama lain
Namun pelajaran yang ditinggalkan pimpinan S.M. Kartosuwiryo di Jawa Barat juga.
Masyumi antara lain kesetiaan pada dan Darul Islam pimpinan Kahar Muzakar Tetapi radikalisme berbasis agama
prinsip-prinsip moral dan etika berpolitik. di Sulawesi Selatan, namun berakhir bukan satu-satunya ancaman bagi
Masyumi hadir di pentas politik nasional dengan kegagalan. Pemberontakan DI/ demokrasi dan negara kesatuan di masa
hanya 15 tahun, tapi nama harum Masyumi TII tidak mendapat dukungan dari partai- datang. Dalam menghadapi serangan
dan teladan politik para pemimpinnya partai Islam dan ormas Islam mana pun asimetris melalui “war by proxy” atau
sukar dicari bandingannya sampai di tanah air. Sebagaimana ungkapan sering disebut “proxy war” kewaspadaan
sekarang. Menteri Agama H. Munawir Sjadzali, terhadap faktor-faktor non-agama menjadi
Masyumi tidak menggagas Negara MA, yang menjabat selama dua periode sebuah keniscayaan.
Islam. Yang diperjuangkan Masyumi dari tahun 1983 sampai 1993 bahwa Secara perlahan perkembangan dunia
ialah terlaksananya ajaran Islam dan perjuangan untuk kepentingan Islam dan akan menggeser radikalisme berbasis
hukum Islam di dalam kehidupan orang umat Islam Indonesia hanya akan berhasil agama kepada radikalisme yang dipicu
seorang, masyarakat dan Negara Republik kalau ditempuh melalui cara dan jalan karena ketidakadilan dan ketimpangan
Indonesia menuju keridhaan Ilahi. Oleh konstitusional. ekonomi di suatu negara. Untuk itu yang
karena itu pemikiran politik khilafah Demikianlah moderasi politik Islam harus menjadi kewaspadaan di masa
islamiyah dan sejenisnya tidak ada dalam yang menjadi garis perjuangan tokoh- datang adalah dampak sistem ekonomi
garis perjuangan politik Masyumi dari tokohnya di masa lalu. Prof. Dr. Masykuri liberal-kapitalis yang berkembang pada
awal sampai akhir. Abdillah, Guru Besar pada Fakultas Syariah struktur ekonomi nasional.
Partai politik Islam terbesar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan kini Pengaruh Kapitalisme secara
yang terakhir diketuai oleh Prawoto Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta kebetulan atau terencana bisa
Mangkusasmito itu mempunyai sikap menegaskan, khazanah teori politik dan menjungkir-balikkan sistem bernegara
bahwa pemerintahan yang paling sesuai kenegaraan Islam adalah ibarat membuka dan mengaburkan ideologi kebangsaan.
dengan Islam dan realitas masyarakat almari pakaian. Di dalam almari tersedia Sistem ekonomi liberal dan kapitalis
Indonesia adalah demokrasi yang banyak pakaian, bebas memilih mana yang yang menyebabkan golongan kaya dan
berasaskan paham kedaulatan rakyat. cocok. memiliki modal semakin kaya, sementara
Studi tentang Masyumi oleh Yusril Ihza Sejalan dengan pandangan politik rakyat yang miskin tetap melarat dapat
Mahendra menyimpulkan bahwa Masyumi Masyumi yang direpresentasikan oleh menyuburkan radikalisme dan konflik
adalah partai politik Islam yang beraliran pemikiran Dr. Soekiman Wirjosandjojo, baru di dalam masyarakat.
modernisme. Mohammad Natsir, Mohamad Roem, Zainal
Komitmen dan pembelaan Masyumi Abidin Ahmad, Prawoto Mangkusasmito (M. Fuad Nasar)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


14
K AJIAN UTAMA

TANTANGAN MODERASI ISLAM


Salah satu penyebabnya
adalah akses informasi
modern yang serba tak ter-
bendung. Kelompok kelas

DARI DUNIA MAYA


menengah dan anak-anak
muda adalah yang paling
aktif dalam mengakses ber-
bagai informasi dari du-

B
nia maya. Internet sangat
eberapa waktu lalu radikalisme yang berbasis agama efektif dalam menyebarkan
selalu dikaitkan dengan problem keterbatasan ekonomi sinisme dan provokasi yang
dan kurangnya akses pendidikan. Secara emosional, melahirkan para ektre-
sentimen-sentimen tertentu dapat dengan mudah mis. Pemerintah Indone-
ditanamkan pada orang-orang beragama yang hidup sia bahkan sempat panik
dalam keputusasaan. Belakangan, kesimpulan ini sudah tidak dan berinisiatif memblokir
sepenuhnya tepat. Ektremisme dan radikalisme telah menyasar beberapa situs Islam yang
kalangan menengah perkotaan dan para pemuda-pemudi yang dinilai menyebarkan benih-
belajar di kampus. Mengapa ini bisa terjadi? benih radikalisme.

Dua Sisi Mata Uang Namun sejak 2013 sudah bisa dipastikan Anak-anak di Indonesia yang baru
semua negara telah terintegrasi dengan lahir pada tahun 2000-an dikategorikan
Perkembangan ilmu pengetahuan sistem internet. ke sebagai Generasi Y (young generation).
dan teknologi selalu mempunyai “dua sisi Indonesia sebagai negara muslim Demikian dalam kajian ilmu komunikasi
mata uang”. Satu sisi, ilmu pengetahuan terbesar di dunia juga menjadi salah satu modern. Mereka sudah mengenal dan
dan teknologi sangat membantu dalam pengguna internet terbesar. Data dari memanfaatkan teknologi informasi
meringankan urusan manusia. Namun di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dengan baik. Generasi baru ini juga lebih
sisi lain ekses negatifnya dapat merugikan Indonesia (APJII) menunjukkan, jumlah sering berkomunikasi dengan dunia
manusia itu sendiri. user internet di Indonesia meningkat dari internet dari pada dengan sekolah atau
Inovasi besar di bidang teknologi waktu ke waktu. Jumlah user internet di keluarga. Sebagian orang tua mereka juga
yang sangat mempengaruhi pola hidup Indonesia untuk tahun 2012 mencapai telah mempunyai kesibukan rutin yang
manusia modern adalah internet, yakni 63 juta orang atau 25,86% dari penduduk tidak dapat diganggu gugat. Generasi
saluran komunikasi modern yang mampu Indonesia. Tahun 2013 jumlah ini menjadi baru ini yang mendominasi kelompok
mentransfer “paket data” melalui jaringan 82 juta user, tahun 2014 menjadi 107 dan “bargain hunter” yang rela berjam-jam
nirkabel yang serba cepat dan lintas batas. pada 2015 sudah mencapai 139 juta orang untuk bermain dan berselancar dengan
Internet menandai era komunikasi baru di atau sekitar 50 % dari total penduduk internet, bermain dan mencari informasi
dunia. Indonesia. dan menambah ilmu pengetahuan.
Tahun 1960-an, internet hanya Dibandingkan generasi tua, anak- Generasi Y dari kalangan muslim
merupakan jaringan longgar dari anak muda lebih cepat beradaptasi dengan inilah yang paling aktif mencari berbagai
komputer-komputer yang diakses secara media baru ini. Bahkan anak-anak kecil informasi mengenai banyak hal dari
terbatas oleh kalangan tertentu dan yang baru duduk di bangku SD dan TK internet, termasuk informasi mengenai
memakai perangkat keras (hardware) sudah mulai berselancar dengan internet. ajaran Islam. Mereka belajar Islam dari
yang mahal. Sekarang internet telah Saat ini anak-anak sudah menenteng internet. Berbeda dengan prosedur
berkembang menjadi wahana komunikasi perangkat teknologi informasi mobile yang konvensional, belajar kepada kiai atau
yang aksesibel, bisa dimanfaatkan menggunakan layar sentuh (touch screen). guru agama atau membaca buku agama
oleh siapa saja di berbagai belahan Mereka dipandu dengan fitur dan gambar- yang rumit, melalui internet yang dipandu
dunia. Menurut jurnal Internet Society gambar sehingga dapat memanfaatkan dengan mesin pencarian seperti Google,
(ISOC) milik organisasi profesional fasilitas teknologi ini tanpa melalui dalam sekejap mereka akan mendapatkan
para pengembang internet, tahun 1994 panduan atau les khusus seperti dulu jawaban dari pertanyaan yang mereka
pengguna internet mencakup 75 negara. orang belajar komputer. ajukan.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


15
K AJIAN UTAMA
Sayangnya informasi keislaman yang
mereka temukan dari internet tidak selalu
tepat, bahkan pada titik tertentu bisa
menyesatkan.

Propaganda

Internet tidak hanya menjadi sarana


berbagi informasi an sich. Saat ini dunia
maya menjadi sarana penyebaran isu,
propaganda dan pencitraan yang sangat
efektif. Di dunia maya, orang terkadang
lebih “buka-bukaan”, yang tidak akan dia
lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Di internet juga orang tidak segan-segan
meng-upload atau men-download hal-hal
yang di dunia nyata dianggap tabu.
Perkembagan berikutnya, internet
tidak hanya didukung oleh mesin pencarian
informasi seperti Google. Belakangan
banyak sekali media sosial berbasis
internet yang “bertugas” men-share
berbagai informasi atau konten apapun
berupa gambar dan video dari berbagai
situs yang tersebar di dunia. Melalui
media sosial berbasis internet, pihak-
pihak berkepentingan dapat menyebarkan
informasi tanpa harus menguasai media
massa atau situs-situs yang sudah besar
dan mempunyai banyak pembaca. Media
sosial berperan menyebarkan berbagai
informasi dari situs-situs kecil yang dibuat
secara insidentil untuk kepentingan
tertentu.
Perkembangan berikutnya lagi yang urakan dan punya tabiat tidak baik. badan. Video yang diiringi lantunan ayat
adalah munculnya media sosial berbasis Namun mereka akan kesulitan membatasi Al-Qur’an menyebut tiga anak muda tadi
internet yang terintegrasi dengan anak-anaknya bergaul dengan teman- sebagai “syahid”. Dan kali ini anak muda
telepon genggam. Media sosial seperti temannya di luar sana yang terhubung yang ditampilkan tidak identik dengan
Whatsapp dan sejenisnya yang terhubung melalui jaringan internet. jenggot dan surban, mereka yang “syahid”
dengan nomor HP dan jaringan internet Salah satu karakter informasi internet itu adalah anak-anak muda gaul yang bisa
menyebabkan penyebaran informasi lebih adalah terbuka dan tidak dibatasi oleh bergitar dan mengenakan baju-baju necis
mudah dilakukan, dan dimana saja; cukup sekat-sekat. Pihak tertentu bisa mengirim gaya masa kini.
dengan HP dan tanpa harus melalui layar (upload) atau mengunduh informasi Beakangan video dimaksud sudah
desktop. (download) apa saja yang diinginkan, terblokir, dan situsnya pun lenyap dari
Ada adagium bahwa kebohongan bukan hanya bernuansa pornografi, tetapi internet. Namun video itu sudah diakses
yang diulang-ulang akan menjadi juga kekerasan dan sadisme. oleh lebih dari satu juta orang. Bukan tidak
kebenaran. Suka atau tidak suka, apa yang Tahun 2013 lalu, misalnya, beredar mungkin satu atau beberapa anak-muda
beredar di dunia maya dan diteruskan video yang bertema anak muda dan yang mengakses video itu terpengaruh
di banyak sekali situs internet serta jihad. Video ini ditempel di salah satu dengan provokasi yang divisualisasikan
disebarkan melalui berbagai media sosial situs yang berbasis di satu negara dengan teknologi modern.
akan dianggap sebagai kewajaran dan Islam di Asia Tengah. Melalui rekayasa Itu hanyalah satu contoh. Banyak
fakta. gambar dan animasi yang keren, video sekali video dan gambar provokatif yang
ini menggambarkan betapa indahnya disebar melalui internet. Satu hilang atau
Teror Psikologis seseorang yang mati berdarah-darah terblokir, kemudian mereka membuat lagi,
setelah melakukan bom bunuh diri. Video dan lagi.
Orang-orang tua mungkin bisa berdurasi 7 menit ini mengekspos tiga anak Inilah teror psikologis yang dihadapi
melarang anak-anaknya keluar malam muda dari berbagai negara berbeda yang oleh generasi muda muslim di perkotaan
atau bergaul dengan teman-temannya mati karena bom yang mereka lekatkan di dan di kampus-kampus. Pihak-pihak

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


16
K AJIAN UTAMA
itu sudah menjadi bahan perbincangan mempunyai alamat dan pengelola yang
di televisi, sebenarnya pemblokiran itu jelas, mestinya pemblokiran bisa dilakukan
belum direalisasikan dan para narasumber segera oleh pemerintah dan tidak perlu
di televisi itu dengan santainya berbicara terlalu ekspos. Beberapa informasi yang
seperti pemblokiran itu sudah terjadi. bersumber dari situs-situs tidak jelas itu
Para pendukung situs-situs yang juga disebarkan melalui media sosial dan
terdaftar itu segera bereaksi dan memohon tentunya itu sangat berbahaya.
pembelaan masyarakat atas nama Islam.
Mereka mengatakan, pemblokiran situs itu Optimisme
merupakan bentuk pengekangan terhadap
dakwah Islam. Para pendukung situs-situs Memang seperti dua sisi mata
yang akan diblokir itu juga berteriak- uang. Internet tidak hanya menyebarkan
teriak mengenai kebebasan pers dan HAM. kekhawatiran. Sebenarnya kegiatan
BNPT dan Kemkominfo juga tidak pengembangan informasi yang positif
bisa menjawab gugatan dan saling lempar melalui internet sudah bayak dilakukan.
tanggung jawab. BNPT berkilah pihaknya Banyak juga kalangan muda yang sangat
tidak punya wewenang untuk memblokir bersemangat menyebarkan ajaran-ajaran
situs tertentu dan hanya memberikan Islam yang moderat dengan memanfaatkan
rekomendasi. Sementara Kemkominfo internet dan media-meda sosial modern.
mengatakan pemblokiran dilakukan atas Sebenarnya internet juga sangat
rekomendasi BNPT. menunjang pola interaksi baru antara para
Beberapa pekan setelah beredar isu ahli agama Islam dengan masyarakat luas,
pemblokiran, 22 situs masih bebas diakses. misalnya dalam bentuk konsultasi agama
Ketidaksepahaman dan kontroversi secara online. Konsultasi bisa berlangsung
membuat pihak Internet Service Provider secara pribadi antara para ahli dan
(ISP) punya alasan untuk tidak melakukan masyarakat, dan bisa bisa dipublikasikan
tindakan apapun. Hanya satu-dua ISP yang kembali untuk menjadi informasi umum
melakukan pemblokiran, namun setelah bagi khalayak muslim yang ingin belajar
itu dihidupkan lagi. Beberapa ISP malah agama.
menikmati kontroversi karena transaksi Akhirnya, kecenderungan manusia
penjualan paket data internet meningkat. modern untuk mencari informasi dan
Apapun kesulitannya, jika kembali belajar Islam lewat internet yang semakin
ke maksud awal yakni antisipasi terhadap meningkat perlu dihadapi dengan
perkembangan radikalisme melalui berbesar hati dan optimisme. Banyak hal
berkepentingan juga tidak segan-segan media internet, maka upaya pemerintah yang bisa dilakukan di era baru. Aktifitas
mengekspos gambar-gambar yang layak didukung. Aktifitas propaganda dakwah pun harus berdaptasi dengan
dimaksudkan untuk memicu emosi, yang berisi kebencian, permusuhan, perkembangan zaman.
misalnya gambar pembantaian muslim fitnah, pengkafiran, dan provokasi yang Pekerjaan kecil yang bisa dilakukan
(entah diperoleh dari mana dan terjadi memicu aksi radikalisme saat ini lebih adalah meminimalisir penyebaran
kapan) yang didramatisasi sedemikian mudah dilakukan melalui new media dari radikalisme dari internet dengan cara
berbagai catatan dan visualisasi. pada lewat kegiatan ceramah-ceramah menahan diri dan tidak melakukan aktiftas
atau kegiatan cuci otak yang dilakukan sharing atau berbagi informasi yang
Langkah Pemblokiran Situs Radikal dengan cara lama. Melalui media baru ini, negatif, meski disertai dengan pernyataan
para teroris yang mengklaim diri sebagai penolakan. Penyebaran berita, gambar, atau
Pemerintah Indonesia juga jihadis juga sudah sangat canggih dalam video itu sendiri sudah menguntungkan
kewalahan mengatasi banyaknya situs menyebarkan aksi simpatik dan rekayasa- pihak-pihak berkepentingan.
Islam yang terindikasi mengajarkan rekayasa audio visual untuk keperluan Aktivitas lain bisa dilakukan adalah
radikalisme. Bulan Agustrus 2015 lalu, merekrut pengikut baru. melakukan “perang konten” dunia maya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Di luar 22 situs yang pernah Semakin banyak informasi keislaman
(Kominfo) berencana memblokir 22 situs diidentifikasi sebagai situs radikal, yang benar di jagat dunia maya, apalagi
Islam yang Kementerian Komunikasi banyak situs berbahasa Indonesia yang disajikan secara “kreatif” akan menggeser
dan Informatika (Kominfo). Pemblokiran jelas-jelas menyebarkan radikalisme. Di konten-konten negatif yang disebarkan
dilakukan atas rekomendasi dari Badan antaranya ada situs berbahasa Indonesia oleh kelompok ektremis. Alhamdulillah,
Nasional Penaggulangan Terorisme yang resmi mengibarkan bendera ISIS langkah ini sudah dilakukan dan dipelopori
(BNPT). dan meneruskan berbagai pemberitaan oleh anak-anak muda muslim di Indonesia.
Namun sebelum pemblokiran resmi dari situs berita ISIS yang berbahasa
terealisasi, kebijakan ini memicu Arab. Untuk beberapa situs yang jelas- (A. Khoirul Anam)
kontroversi. Bahkan saat isu pemblokiran jelas menyebarkan radikalisme, tidak

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


17
WAWANCARA Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA

“Secara Moral, Indonesia Wajib


Kenalkan Islam Wasathiyah ke Dunia”
D
unia Islam saat ini tengah
berada di persimpangan
jalan. Konflik demi konflik
yang terjadi di sejumlah negara
mayoritas Muslim telah menyandera
pembangunan, bahkan menyeret
negara-negara yang semestinya
damai itu dalam kehancuran.
Kerusakan yang terjadi tidak
hanya merenggut fisik dan nyawa,
namun juga tata kehidupan sosial
bermasyarakat. Akibatnya, sikap
saling curiga menyeruak di tengah
isu-isu kemanusiaan di berbagai
belahan dunia. Pun, gerakan takfiri
nampak eksis di tengah pusaran
problematika umat. Tentu saja
Indonesia, sebagian menyebutnya
The largest Moslem country, sebagian
lain menyebutnya Country with the
largest Moslem population, tak bisa
dikesampingkan eksistensinya.
Negeri dengan Sumber Daya Alam
yang melimpah dilengkapi dengan
kekayaan khazanah budaya Islam
yang moderat.
Apa yang sudah dan harus dilakukan
Muslim Indonesia untuk dunia
Islam? Reporter Majalah Bimas
Islam, Jaja Zarkasyi dan Ahmad
Syamsuddin berbincang hangat
dengan cendekiawan Muslim yang
juga mantan Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.
Sir. Azyumardi Azra, MA. Berikut
wawancara dimaksud.

Terimakasih atas waktunya prof. Houthi. Belum lagi di Syiria, di Irak, dengan yang lain?
Kami mulai dengan sebuah fakta kondisi kemudian di Afganistan belum juga selesai. Kalau saya lihat pertikaian di Asia
masyarakat Muslim dunia, seperti di Ini menyedihkan dan menimbulkan citra selatan, di Afganistan dan juga Pakistan,
Libya, Mesir, dan Irak. Apa yang bisa yang tidak baik bagi Islam, bahwa Kaum itu disebabkan oleh beberapa faktor:
tergambar tentang keadaan dunia Muslimin sebagai penganut Islam itu selalu Pertama, faktor instabilitas politik
Islam saat ini? terlibat dalam konflik dan kekerasan. sejak masa perang dunia kedua sampai
Memang kalau dilihat dunia Islam Kecuali di Indonesia, dan negara yang sekarang. Ketidakstabilan itu disebabkan
di luar Indonesia, di Timur Tengah dan mayoritas penduduknya Muslim di Asia oleh Ideologi negara yang tidak bersahabat
di Asia Selatan itu sangat menyedihkan, Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei dengan agama. Ideologi yang pada
memprihatinkan. Penuh dengan gejolak, relatif baik walaupun Brunei penduduknya dasarnya sosialis yang tidak akrab dengan
dengan kekerasan, dengan terorisme. sedikit. agama, atau bahkan memusuhi agama. Kita
Mulai dari Libya, Tunisia, Mesir, kemudian lihat misalnya partai Ba’ath di Syiria dan
ada kekerasan di Yaman, perang antara Hal spesifik apa yang menunjukkan Irak itu ideologi sosialisme yang semua
koalisi Saudi melawan pemberontak bahwa Indonesia itu sedikit berbeda dikembangkan oleh para pemikir Katolik

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


19
WAWANCARA

di Libanon, yang memang memisahkan sehingga muncul kelompok-kelompok kegagalan dalam membangun dan
agama dalam politik. Jadi tidak akrab radikal, teroris, sempalan. Misalnya dari mewujudkan situasi yang kondusif.
dengan agama, begitu juga sosialisme Ikhwanul Muslimin, bukan hanya di Mesir
Nasirisme di Mesir, hampir sama. tetapi juga di tempat-tempat yang lain. Apa definisi sederhana agar mudah
Atau dalam kasus yang lain, penyebab Di negara-negara lain, mereka ke Suriah, difahami oleh masyarakat tentang
kedua, yaitu instabilitas ideologi Islam ke Lebanon dan oleh karena itu mereka moderasi Islam?
yang sektarian. Kita lihat sektarianisme ditolak di Arab Saudi. Di Mesir juga mereka Saya lebih senang menggunakan
yang tinggi terjadi di Pakistan, di Yaman, di tindas tentu saja. Istilah yang Qur’anic, ya, walaupun
termasuk juga di Arab Saudi, sektarianisme Jadi, rezim-rezim militeristik yang mungkin juga maknanya sama, yaitu
wahabisme itu tinggi sekali. Yang ketiga, otoriter ini telah melakukan penindasan Wasathiyah, yang berasal dari kata
karena struktur politiknya itu berdasarkan sehingga melahirkan circle of violence. Ummatan Wasathan di dalam al-Qur’an
kabilahisme atau orang tertentu yang Maka kemudian negara tersebut tidak bisa yang berarti jalan tengah. Kalau kita sebut
sandarannya adalah Kabilah, misalnya melakukan pembangunan. Pembangunan Islam moderat, ada pihak-pihak yang tidak
Khadafi. Kalau Yordania relatif aman ekonominya tidak jalan, kesejahteraan nyaman, walaupun bagi saya sebetulnya
karena di sana belum ada gejolak politik, masyarakat tidak meningkat, terutama tidak ada masalah. Karena sebetulnya
pembagian kekuasaan itu berlangsung negara-negara Arab yang tidak punya kalau kita gunakan istilah Islam moderat
dengan baik. Itu faktornya. sumber minyak, seperti Mesir, Yaman atau moderasi Islam itu maknanya ya
Kalau ekonominya tidak stabil ataupun Suriah. sama lah dengan Islam wasathiyah itu.
dan kemudian ditambah pemimpinnya Ini merupakan kegagalan dalam Islam wasathiyah itu ya Islam yang selalu
otoriter, kebanyakannya militer, senang modernisasi dan pembangunan sehingga ada di tengah-tengah, yang tawazun, yang
melakukan kekerasan atas nama negara, mengakibatkan ketidakpuasan yang berimbang, selalu adil dalam melihat
menindas aktivis-aktivis Islam, yang meluas di kalangan masyarakat. Ini segala masalah.
kemudian aktivis Islam ini membalas menjadi faktor pendorong munculnya Nah, di Indonesia berkembang Islam
dengan kekerasan, maka terciptalah perlawanan terhadap rezim-rezim wasathiyah itu karena didukung oleh
lingkaran kekerasan terus-menerus, yang sedang berkuasa. Ini menciptakan faktor budaya. Masyarakat Indonesia dari

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


20
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA

suku yang beragam itu selalu menekankan laverage, punya daya tekan, daya pengaruh oleh pimpinan-pimpinan Muslim, seperti
sikap inklusif, saling menerima satu sama terhadap mereka karena beberapa faktor. tokoh-tokoh ormas Nahdhatul Ulama
lain. Selain itu, adanya faktor kondusif Pertama, Islam di Indonesia itu Islam dan Muhammadiyah, yang selama ini
dari budaya tepo seliro dari Jawa, kalau terbesar di dunia, kaum Musliminnya memang sudah aktif melakukan hal itu.
di tempat lain itu tenggang rasa. Dengan juga terbanyak di dunia. Indonesia itu Tapi ini harus disponsori oleh negara.
adanya tepo seliro dan tenggang rasa ini negara dengan penduduk terbesar di Tokoh-tokoh baik yang di Ormas atau di
memberikan ruang yang cukup besar untuk dunia, bahkan di dunia Barat disebutnya Kampus misalnya itu harus disponsori
saling menerima, saling mengakomodasi Indonesia is the largest Muslim country, oleh negara, karena mereka tidak punya
dan tidak memaksakan kemauan sendiri. di media Barat selalu disebut seperti itu, dana untuk mensosialisasikan Islam
Dari sudut Islamnya sendiri, secara bukan Indonesia country with the largest wasathiyah misalnya ke Timur Tengah dan
umum Islam datang ke Indonesia dibawa Moslem population. Kalau kita pakai Asia Selatan, negara harus memfasilitasi.
oleh guru-guru sufi yang mengembara Indonesia negeri Muslim terbesar itu Oleh karena itu, peran negara dalam hal ini
dari satu tempat ke tempat yang lain. kadang kadang kawan-kawan non Muslim sangat penting.
Contohnya adalah Walisongo di Jawa yang keberatan, karena Indonesia bukan negara Saya kira Indonesia punya kewajiban
bersifat inklusif, akomodatif, menerima Muslim. Okelah kalau begitu kita gunakan moral. Indonesia saat ini dipimpin oleh
budaya lokal, walaupun kemudian budaya Indonesia is the largest Moslem population. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden
lokal itu di Islamisasikan. Sehingga Ini penyebab yang pertama kenapa Jusuf Kalla, itu amanat dari konstitusi,
kemudian corak Islam yang berkembang di Indonesia disegani dan dihormati di dunia dari pembukaan UUD 1945 untuk
Indonesia ini adalah Islam wasathiyah itu. Islam lain. berperan aktif dalam upaya menciptakan
Dan karena itulah, meskipun penduduk Yang kedua, Islam Indonesia ya Islam perdamaian dunia, antara lain dengan
Islam Indonesia itu 88,2% lebih, ini yang wasathiyah itu, yang menghasilkan memperkenalkan Islam yang wasathiyah
menurut sensus penduduk tahun 2010, Islam yang damai. Indonesia yang tidak itu. Dan saya kira, bukan hanya di dunia
tapi bisa menerima Pancasila sebagai ribut, yang tidak gejolak. Memang ada Islam ya, Islam wasathiyah juga diperlukan
dasar negara karena ada ruang akomodasi. kekerasan seperti di Ambon, di Poso, tapi di Barat, di Eropa misalnya, karena di
Mempertimbangkan orang lain, dalam hal itu skalanya kecil-kecil, tidak berlangsung Eropa dan Amerika misalnya ada unsur-
ini non Muslim, sehingga kemudian bisa lama. Seperti di Ambon tahun 1999 itu unsur radikal. Dari waktu ke waktu ada
menerima Pancasila. dalam waktu dua tahun selesai. Poso, masih kekerasan di sana, misalnya terakhir ada
Nah, Pancasila itu sendiri berbeda ada satu dua orang teroris di situ. Tapi itu penyerbuan di Charlie Habdo di kantor
dengan ideologi negara-negara di Timur tidak mempengaruhi karena Indonesia ini majalah di Paris, di Inggris juga ada.
Tengah atau di Asia Selatan. Pancasila kan luas sekali. Kejadian-kejadian seperti Saya sendiri pernah diundang ke
dengan sila pertama ketuhanan Yang itu tidak berpengaruh di tempat lain. Vatikan, bertemu dengan Paus Franciscus,
Maha Esa diterima sepenuhnya oleh kaum Jadi, Indonesia itu pada dasarnya adalah diundang untuk menjelaskan bagaimana
Muslimin, para pemimpin Muslim, para sebuah negeri dengan penduduk Muslim cara mensosialisasikan Islam wasathiyah
kyai dan yang lain karena cocok dengan yang paling banyak, aman dan damai. model Indonesia itu di Eropa. Karena
tauhid. Jadi, tidak ada masalah. Dengan Nah, faktor yang ketiga kenapa mereka memahami bahwa Islam Indonesia
begitu maka, mayoritas kaum Muslim dihormati karena Indonesia ekonominya itu cocok bagi masyarakat Eropa. Saya
tidak menganggap Pancasila sebagai dasar bertumbuh, kesejahteraan kaum jelaskan bagaimana membangun Islam
negara yang bertentangan dengan Islam. Musliminnya meningkat. Sementara wasathiyah, misalnya melalui proses yang
Dan oleh karena itu tidak perlu melawan banyak negara Muslim, khususnya disebut Gus Dur ‘’pribumisasi Islam,” atau
Pancasila, menumbangkan Pancasila yang tidak memiliki sumber daya alam dalam istilah lain indigenisasi Islam. Islam
apalagi mengganti negara. Walaupun ada memadai, minyak misalnya, mereka payah menjadi Indigenis, sesuatu yang bersifat
kelompok kecil yang ingin mengganti sekali, kemiskinan semakin merajalela. pribumi. Itu harus dilakukan di Eropa.
negara seperti dulu ada Kartosuwiryo, Sebaliknya, Indonesia ekonominya Atau dalam istilah Cak Nur almarhum,
sekarang juga ada Hizbut Tahrir Indonesia bertumbuh, walaupun akhir-akhir ini melalui kontekstualisasi dengan realitas
yang mau menggantikan khilafah, tapi ada pelambatan. Tetapi secara umum lokal, dengan budaya lokal. Itulah yang
umumnya masyarakat tidak tertarik. sejak zaman Pak Harto sampai saat ini membuat Islam akrab dengan budaya
perubahan ekonomi kaum Muslim itu lokal, karena akrab dengan budaya lokal
Anda pernah menggagas bahwa luar biasa. Nah, ini juga membuat mereka maka menjadi Islam yang wasathiyah
saatnya orang Arab belajar Islam mengagumi Indonesia. seperti yang di awal saya kemukakan.
ke Indonesia. Sejauh mana gagasan Dengan hal-hal seperti itu, sebetulnya
ini berkolerasi dengan kemampuan Indonesia berada pada posisi yang sangat Tantangannya pasti besar,
Indonesia dalam mengelola moderasi baik untuk memperkenalkan Islam karena kita bangsa yang heterogen,
Islam wasathiyah itu melalui jalur yang ada. multikultural. Kira-kira apa point-point
Memang, Indonesia sejatinya sangat Bisa melalui diplomasi yang dimotori oleh penting yang harus kita kedepankan
dihormati di dunia Muslim lain, di Afrika, Kementerian Luar Negeri bekerjasama agar moderasi ini bisa kita pertahankan
Timur Tengah, Asia Selatan, itukan wilayah dengan Kementerian Agama, melibatkan bahkan kita kembangkan?
dunia Islam yang utama selain Asia Bimas Islam, itu bisa dilakukan. Menurut saya di Indonesia sudah
Tenggara. Istilahnya Indonesia itu punya Selain itu, saya kira bisa dilakukan bagus, sikap kaum Muslimin yang

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


21
WAWANCARA

wasathiyah itu ketika bersinggungan Hal ini karena sekolah-sekolah, lembaga


dengan kaum non-Muslim, umat Islam pendidikan, terutama SMP, SMA dan
itu sangat akomodatif, sangat toleran, Sebagai negara dengan Perguruan Tinggi itu menjadi target
sangat inklusif. Walaupun ada kelompok- penduduk muslim rekrutmen kelompok berpaham radikal.
kelompok di dalam Islam sendiri yang terbesar, kita memiliki Oleh karena itu kita harus memastikan,
kemudian menimbulkan ketegangan di tanggungjawab khusus, lembaga kita itu memiliki daya tahan
tempat tertentu di Indonesia. Tapi secara terhadap infiltrasi paham-paham radikal
tanggungjawab moral
keseluruhan Islam wasathiyah itu sudah itu. Nah, oleh karena itu para guru dan
eksis di Indonesia.
bagaimana membantu para dosennya harus diberikan wawasan
Menurut saya yang perlu dilakukan saudara-saudara sesama tentang Islam wasathiyah. Apakah dalam
adalah memperkuat Islam wasathiyah Muslim untuk bisa bentuk simposium, workshop, itu saya kira
itu, karena kalau tidak, bisa melemah. menyelesaikan masalah harus dilakukan. Karena ada guru dan dosen
Nah, penguatan Islam wasathiyah itu bisa mereka secara damai. yang fahamnya tidak faham wasathiyah.
kita mulai dari keluarga. Orang tua harus Beberapa survey mengindikasikan seperti
mulai mengenalkan Islam wasathiyah -Azyumardi Azra- itu. Jadi para guru dan dosen itu secara
kepada anak-anaknya ketika nonton reguler, misalnya untuk kenaikkan pangkat
TV bersama, ketika makan bersama, rekrutmen kelompok-kelompok radikal. harus mengikuti simposium mengenai
dijelaskan, itu penting sekali. Karena Yang kedua lembaga-lembaga pendidikan Islam Wasathiyah kaitannya dengan
anak-anak muda sering menjadi target perlu memperkuat Islam wasathiyah itu. nasionalisme kebangsaan, itu perlu

“Mengkafirkan Sesama itu te

A
gama dengan segala penafsirannya, telah menjadi nafas tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Indonesia dari dahulu hingga kini. Agama menjadi pedoman, soko guru, tolok ukur,
dan sumber hukum masyarakat Nusantara.
Dalam perkembangan kehidupan berbangsa, kita dihadapkan pada persoalan fenomena
sebagian masyarakat yang memiliki penafsiran keagamaan yang cenderung mengedepankan
kekerasan dalam mengekspresikan agama. Model keberagamaan semacam ini diaktualisasikan
dengan sikap intoleran terhadap kelompok berbeda, mudah mengkafirkan orang lain di luar kelompok atau
golongannya, serta tidak mampu berdialog dengan keragaman.
Bagaimana pandangan Prof. Dr. H. Machasin, MA, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama,
melihat fenomena keberagamaan masyarakat Indonesia saat ini? Majalah Bimas Islam, mewawancarai Guru
Besar Sejarah Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu untuk Anda, berikut petikannya.

Bagaimana Kondisi Keberagamaan dalam konteks sosial. Ketika masyarakat- tidak boleh dapat KTP, itu namanya sudah
Umat Islam di Indonesia dewasa ini? nya tidak dewasa maka agama diamalkan pelanggaran kemanusiaan, justru hal itu
Pertama, agama di Indonesia ini secara tidak dewasa juga. Misalnya jika bertentangan dengan ajaran agama itu
dijalankan dengan cara yang lebih baik sekarang marak orang-orang yang anti sendiri.
daripada di tempat-tempat lain. Bahkan kepada kelompok berbeda, anti kepada Kemudian yang ketiga, saya melihat
secara umum, saya kira paling baik di kelompok yang dianggap sesat atau meny- umat Islam di Indonesia ini terkena
dunia. Walaupun tentu ada banyak hal impang, itu antara lain penyebabnya kare- semacam gejala kejiwaan rendah diri,
yang bisa dipakai sebagai ukuran bahwa di na belum dewasanya masyarakat dalam yang dalam bahasa psikologi disebut
Indonesia masih terdapat hal yang kurang melihat perbedaan. Padahal kalau dewasa minderwaardigheidscomplex, bahasa
baik, tapi pada umumya berkaitan dengan tentu tidak begitu, perbedaan itu tidak di- Belanda, yang artinya adalah keadaan
toleransi, ibadah, menyatunya ajaran wujudkan dalam bentuk sikap antipati ke- psikologis dimana seseorang merasa lebih
agama dengan perilaku, dan sebagainya pada kelompok tertentu. rendah dibanding orang lain.
Indonesia lebih baik. Kalau misalnya ada orang yang Kita ketemu seseorang dengan
Kedua, agama itu selalu diamalkan karena alirannya berbeda, lalu karenanya identitas keagamaan misalnya, sekalipun

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


22
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA

diberikan, apakah sehari atau dua hari itu dengan ikatan Masjid-Masjid perkantoran. mengirim para pimpinan dan tokoh-tokoh
soal teknis. Yang ketiga, Islam wasathiyah Saya kira bisa bekerjasama dengan Masjid- Muslim atau juga melibatkan tokoh non
itu harus diperkuat melalui kelembagaan Masjid di perusahaan-perusahaan. Bimas Muslim untuk mensosialisasikan Islam
masyarakat. Atau lokus-lokus pendidikan Islam harus memastikan mimbar itu tidak Nusantara. Kalau ke Timur Tengah saya
yang ada dalam masyarakat. Misalnya digunakan untuk menghancurkan Islam kira pimpinan ormas Islam yang bisa
Masjid, Mushalla, karang taruna, ormas- wasathiyah dengan cara mengajarkan berbahasa Arab, memiliki pemahaman
ormas Islam, baik yang di lingkungan Islam yang radikal. yang mendalam mengenai pemikiran
masyarakat atau di lingkungan sekolah Islam, menguasai kitab Kuning dan lain
itu harus dipastikan tidak dimasuki Apa yang belum dan harus dilaku- sebagainya, itu yang harus dilakukan.
oleh ustad-ustad atau penceramah kan Bimas Islam untuk memperkuat Sebagai negara dengan penduduk
yang mengajarkan faham radikal, yang peran Indonesia dalam mentransfer Muslim terbesar, kita memiliki
memprovokasi para jamahnya. moderasi ini keluar? tanggungjawab khusus, tanggungjawab
Pernah ada penelitian tentang Saya kira ya itu tadi, kalau soal moral bagaimana membantu saudara-
Masjid-Masjid yang ada di Jakarta, Masjid koordinasi mudah lah dilakukan oleh saudara sesama Muslim untuk bisa
yang berada di Jalan Thamrin itu khatibnya Bimas Islam. Yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan masalah mereka secara
keras-keras semua. Kita harus pastikan, memastikan bahwa program ini bisa damai. Saya kira Bimas Islam bisa menjadi
mimbar itu tidak digunakan untuk dilaksanakan dan perlu didukung oleh leading sector dalam hal ini, terutama
memprovokasi orang. Saya kira dalam hal anggaran. Jadi, saya kira Bimas Islam bisa dalam penyiapan kebutuhan dalam
ini peran Bimas Islam untuk berkoordinasi membuat program yang reguler untuk menjalankan program itu. []

ermasuk Hate Speech”


Prof. Dr. M. Machasin, MA (Dirjen Bimas Islam) orang itu perbuatannya buruk, seenaknya
sendiri, sebagian orang menyebutnya
sebagai ulama, padahal bisa jadi ia tidak
mengerti agama.
Jadi kita ini merasa kalau berhadapan
dengan orang Timur Tengah semuanya
dianggap ulama, kepercayaan diri kita
tidak tersisa lagi, padahal sebenarnya
tidak demikian. Penilaian terhadap
seseorang itu harus berdasarkan pada
penilaian mendalam, jangan karena orang
Arab yang mengatakan lalu serta merta
dianggap benar. Itu permisalan, ya.
Seperti halnya dalam hal-hal ilmu
pengetauan kita minder kepada orang
Barat. Jadi kita ini minder kepada orang
Arab dari segi agama, dan minder kepada
orang Barat dari segi ilmu pengetahuan,
padahal sebenarnya tidak boleh begitu.

Terkait dengan munculnya kelom-


pok intoleran, pemerintah dianggap
kurang hadir disitu, ini bagaimana?
Sebenarnya ini tidak hanya tanggung
jawab pemerintah. Ini tanggung jawab
semua, meski memang kita semestinya
lebih tegas.
Kadang pemerintah juga ragu,
pejabat itu ‘kan orang beragama juga.
Ketika orang mengatakan kalau ada
ikan busuk, yang pertama kali busuk itu

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


23
kepalanya, jadi ini pimpinannya yang Tapi selama ini pemerintah berkembang di Indonesia, istilahnya
menggambarkan kebusukan yang ada nampak seperti belum melakukan apa- bisa Islam Nusantara, Islam Rahmatan lil
di masyarakat. Jadi kalau saya sebut apa terkait pembinaan terhadap ormas- ‘alamin, Islam garis tengah, artinya tidak
masyarakat tidak dewasa, ini mulai dari ormas seperti ini? ekstrim, baik ekstrim yang menggunkaan
pimpinannya yang tidak dewasa, tidak bisa Dalam hal ini memang ada kekerasan, maupun ekstrim yang tidak
memilah mana kedudukan dirinya sebagai kelemahan, tidak ada yang merasa perlu ada ketegasan. Jadi ekstrim itu bisa dengan
pejabat negara dengan ikatan emosional mengambil tindakan terhadap orang yang kekerasan bisa pula ekstrem yang tidak
dia dengan orang-orang yang beragama seperti itu. Mungkin satu atau dua orang ada ketegasan, Islam wasathiyah berada di
sama dengannya. ngomong tapi yang bertanggungjawab tengah-tengah itu.
dalam bidang itu masih belum bicara. Tapi Tapi sebetulnya gagasan semacam
Di tengah riuhnya ormas Islam kalau pemerintah diam, sebetulnya orang itu bukan tugas negara. Negara tidak
yang menentang sikap-sikap yang lain bisa mengajukan ke pengadilan bahwa berurusan untuk menentukan arah pikiran
dianggap bertentangan dengan syariat orang ini anti Pancasila, dan seterusnya itu keagamaan masyarakat, negara lebih
Islam, mudah menuding kafir kepada ‘kan bisa. berkepentingan bagaimana semua orang
kelompok lain, apakah perlu pengaturan sesuai dengan konstitusi berhak beragama
dari pemerintah terhadap ormas Islam? Sejauh ini apa upaya pemerintah apa saja, berhak beribadah, tidak perlu ada
Sebetulnya sudah ada aturannya. untuk menekan mereka yang ingin yang lebih didahulukan, dan sebagainya.
Yang perlu disini adalah penegakan mengubah Pancasila dan NKRI? Tapi kalau seseorang mesti menganut
hukum yang tidak pandang bulu, kalau Kalau ingin merubah Pancasila, tentu madzhab ini, harus mengikuti pemikiran
sekarang ada regulasi tentang hate speech itu sudah bertentangan dengan falsafah keagamaan ini, tentu seharusnya
(ujaran kebencian-red) ini kan sebetulnya dasar negara. Tidak perlu perangkat- pemerintah memang tidak perlu turut
bisa digunakan untuk menjerat. Orang perangkat kecil untuk menindak yang campur sejauh itu.
mengkafirkan itu ‘kan hate speech, apalagi seperti itu. Saya meyakini kelompok
kalau ada yang mengatakan orang ini kafir seperti ini tidak akan diikuti oleh orang Ke depan apakah ada optimisme
dan halal darahnya, ini bisa memicu orang banyak, kalau ditangani malah makin bahwa kita bisa mengembangkan Islam
lain untuk melaksanakan pembunuhan. besar. Walaupun saya merasa itu tidak wasathiyah?
Mestinya orang yang menganjurkan benar juga. Tentu bisa, kita punya perangkat
ini dituntut untuk bertanggungjawab yang banyak. Perguruan Tinggi, pesantren,
karena dia tidak hanya sebatas berkata, Belakangan ini sedang marak ormas-ormas Islam yang besar seperti
tapi tentu juga mendukung pembunuhan. istilah Islam wasathiyah, bagaimana NU, Muhammadiyah, Perti, Persis,
Bahwa ormas Islam diatur iya semua pandangan Bapak terhadap gagasan itu semuanya wasathiyah meskipun
ormas harus diatur. ini? wasathiyah-nya NU dan Muhammadiyah
Itulah sebetulnya model Islam yang berbeda. Pun Persis, Perti dan sebagainya,

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


24
mereka semuanya ini ada di tengah, tidak selesaikan di pengadilan. Silakan adu diderita seorang perempuan akibat
ekstrim. argumen di pengadilan. melakukan tradisi keagamaan tertentu,
Tapi bahwa sekarang ini muncul karena berganti-ganti pasangan, nah
kelompok yang suka mengkafirkan, Pesan untuk yang terlanjur saling itu bisa. Ingatkan saja bahwa itu bisa
membuat aliansi anti ini dan itu, itu membenci di media sosial? menularkan penyakit kelamin, atau seperti
bukan wasathiyah. Islam Wasathiyah Kembalilah ke ajaran Islam. Islam tadi mencaci maki orang, ingatkan saja
mengedepankan dialog. tidak ada mengajarkan kebencian seperti bahwa itu tidak ada manfaatnya.
itu. Kembalilah ke jalan Islam yang Kita tidak dianjurkan untuk
Kecenderungan ingin membentur- santun, yang membawa perdamaian, yang mencacimaki orang, tapi menjelekkan
kan antar kelompok ini tinggi sekali? memberikan kebebasan kepada orang. perbuatan jelek iya. Mencuri itu perbuatan
Iya, oleh karena itu kita jangan Dalam al-Quran orang mau kafir saja tidak baik, tapi bukan lalu menuduh
terbawa kesitu. Karena Yaman terpecah boleh, koq, ini mosok mau beda saja tidak pencuri lalu menjelek-jelekannya.
antara Abdullah Saleh dengan Hautsi, boleh. Sudah itu urusan nanti di akhirat
misalnya, lalu kita ikut bermusuhan. saja. Jadi nggak usah membenci. Ada ayat Apakah dari Kementerian Agama
Kita semestinya firm saja dengan Islam yang mengatakan, jangan kamu mencaci ada upaya untuk mendialogkan
Indonesia, jangan dibawa kemana-mana. maki apa yang mereka sembah selain kelompok-kelompok yang cenderung
Kita jangan ikut gendangnya orang lain. Allah, sebab mereka akan mencaci Allah keras dalam beragama? Jika dibiarkan
Agama kita mengajarkan kasih sayang. tanpa pengetahuan. (al-An’am: 108), kalau apakah tidak ada kekhawatiran akan
Memelihara kebencian itu tidak akan kita mencaci milik orang maka orang lain tumbuh semakin besar?
menolong apapun. akan mencaci milik kita juga. Tidak semuanya kita lakukan,
Nabi mengatakan seorang mukmin misalnya dengan beberapa ormas Islam
Di dunia maya, kegaduhan seperti jangan sampai mencaci orangtua sendiri, tertentu kita sudah lakukan, tapi tidak
ini demikian besar. Pemerintah melalui lalu ada yang keheranan bertanya semua. Akan tetapi saya yakin mereka
BNPT dan Kemenkominfo sempat ‘bagaimana mungkin ada yang berani tidak akan besar, sebab pertama orang
menutup sejumlah situs yang diduga mencaci orangtuanya sendiri?’ maka Indonesia lebih percaya kepada organisasi
bermuatan radikal, tapi langkah dikatakan, kalau kita mencaci orangtuanya besar NU dan Muhammadiyah, daripada
ini mendapat penentangan dari orang lain, kemudian anaknya membalas kepada mereka. Kedua, yang membawa isu-
masyarakat, ini bagaimana? dengan mencaci maki orangtua kita, itu isu itu bukan orang yang bisa diandalkan
Saya kira seharusnya cukup yakin, sama artinya dengan kita mencaci maki berargumen dalam beragama. Sekalipun
jika memang situs itu menyebarkan orangtua kita sendiri. demikian memang dialog itu perlu. Kita
kebencian ya harus ditutup, kalau tidak Agama juga begitu, mengingatkan pernah melakukan dialog, tapi memang
mau ditutup ya dituntut saja di pengadilan, tentu boleh. Misalnya ada dokter yang tidak dengan semuanya. []
itu lebih bagus. Saya kira caranya sebaiknya menulis tentang penyakit kelamin yang (Thobib Al-Asyhar-Ahmad Syamsuddin-Sigit Kamseno)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


25
Pojok
KUA

KUA Kecamatan Pakem


Yogyakarta
KUA Kecamatan Pakem

Optimalisasi Pelayanan
Berbasis Teknologi Informasi
berupa kegiatan integrasi antara KUA
dengan instansi-instansi lain. Contoh
konkritnya adalah, KUA Pakem telah
dengan baik bekerjasama dengan Balai
Latihan Kerja Sleman mengadakan
kursus calon pengantin. Kurus bagi
calon pengantin ini memiliki nilai plus,
melalui kursus ini para calon mempelai
tidak hanya dibekali mengenai ilmu
kesehatan reproduksi, orang tua siaga,
tapi juga dibekali keterampilan dalam
rumah tangga. Tentu ini sangat baik
sekali, mengingat banyak pasangan muda
yang tidak memiliki ketrampilan hidup,
sehingga memiliki masalah sosial ekonomi
pasca pernikahan.
Selain layanan yang bersifat langsung,
KUA Pakem juga gencar mendeklarasikan
pencegahan terhadap 5 masalah sosial
yang dianggap sudah masuk tahap

Y
ogyakarta, MBI— Mudah, cepat melaui pesan email, SMS maupun media darurat. 5 masalah sosial dimaksud
dan ramah dalam pelayanan, sosial seperti facebook.   Selain itu, adalah cegah pernikahan dini, cegah hamil
itulah gambaran singkat Kantor KUA Pakem juga menyediakan layanan sebelum nikah, cegah pergaulan bebas,
Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pakem, yang diberinama SMS center untuk validasi cegah narkoba, dan cegah kenakalan
Yogyakarta. KUA yang telah dinobatkan data. Layanan ini fungsinya untuk update remaja. Sasaran cegah lima ini adalah
sebagai Juara I pada Penilaian KUA Teladan data bilamana terjadi kekeliruan dalam siswa SMP, SMA, MTS, dan Aliyah di
Tingkat Nasional tahun 2015, unggul dari entri data, sehingga bisa dilaporkan ses- wilayah Kecamatan Pakem. Di berbagai
31 KUA teladan lainnya di tingkat provinsi. egera mungkin melalui SMS center.  kesempatan, KUA Pakem bersama instansi
Penghargaan diserahkan langsung oleh KUA Pakem juga telah melakukan optimal- lain terus mengkampanyekan 5 cegah ini,
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin isasi pelayanan berbasis teknologi infor- diharapkan dengan gerakan moral ini masa
kepada Jaenuddin, Kepala KUA Pakem, di masi dengan menyediakan media digital depan anak muda bisa terselamatkan dari
Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag, Jalan televisi. Media digital televisi ini berfungsi lubang hitam kehidupan.
M.H. Thamrin Jakarta Pusat, beberapa untuk menginformasikan kegiatan yang
waktu lalu. Untuk mengenal lebih dekat sedang berlangsung di KUA. Melalui media Potret Harmoni dari Tanah Pakem
program pelayanan KUA Pakem, berikut ini, para tamu juga dapat melihat jadwal
selayang pandangnya. kehendak nikah atas nama calon mempe- Masyarakat Kecamatan Pakem
Seperti kebanyakan instansi lai wanita dan pria yang telah terdaftar. terdiri dari beberapa unsur agama. Islam
pemerintahan, KUA Pakem memiliki stan- Optimalisasi pelayanan pun telah diakui merupakan agama mayoritas yang dianut
dar pelayanan. Optimalisasi pelayanan ni- melalui sertifikat ISO 9001:2008 tentang oleh masyarakat Pakem. Dalam masalah
kah berbasis teknologi informasi adalah Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat toleransi beragama di Pakem cukup
salah satu ciri khasnya. Dengan meman- yang dimiliki oleh KUA Pakem.   kondusif, baik yang sifatnya internal
faatkan kelebihan teknologi, masyarakat maupun antar umat beragama.
dapat dengan mudah mengakses selu- Suscatin Plus Pemerintah kecamatan Pakem
ruh program KUA dengan menggunakan bersama-sama dengan KUA senantiasa
media-media yang telah disediakan, yaitu Program unggulan lainnya yang menjaga kekompakkan, keharmonisan dan
melalui media elektronik, diantaranya bisa berhasil dijalankan KUA Pakem adalah toleransi untuk mengantisipasi terjadinya

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


28
konflik dan intoleransi. Meski ada potensi Kecamatan Pakem berada di lereng jiwa besar sebagai seorang pemimpinan.
konflik yang disebabkan penyebaran/ gunung Merapi, sebagian penduduk berada Selain memiliki kemampuan mengelola
konversi agama namun secara umum di wilayah dataran tinggi dan sebagian sebuah organisasi, tentu sang “kepala” juga
kehidupan keberagamaan di wilayah lagi berada di dataran rendah menjadikan memiliki rekam jejak yang patut untuk
Pakem dapat berjalan secara harmonis. Kecamatan Pakem sebagai wilayah yang diketahui. Berikut profil singkat kepala
Harmonisasi kehidupan keagamaan sangat beragam dalam persoalan ekonomi, KUA Kecamatan Pakem:
tersebut dapat terwujud karena upaya sosial dan budayanya. Mayoritas pekerjaan KUA Kecamatan Pakem dipimpin
semua pihak, pemerintah termasuk di masyarakat Pakem adalah sebagai petani oleh H. Jaenuddin, S.Ag. M.Si. Jaenuddin
dalamnya KUA Kecamatan Pakem, para dan peternak hewan. dilahirkan di Majalengka, 14 Februari
tokoh agama, tokoh masyarakat dan KUA Kecamatan Pakem terletak di 1972, pendidikan Jaenuddin diawali di
semua pihak yang berkepentingan dengan Dusun Tegalsari Desa Pakembinangun SDN Cisambeng II, lalu dilanjutkan ke
harmonisasi tersebut. Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman MTS N Babakan Ciwaringin Cirebon,
Contoh konkrit dari sisi kegiatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan bangku Sekolah Menengah Atas masih
keagamaan misalnya, di wilayah KUA Kecamatan Pakem yang berada satu ditempuh ditempat yang sama yaitu MAN
Kecamatan Pakem terus memperlihatkan komplek dengan Kantor Pemerintah Desa Babakan Ciwaringin Cirebon. Jaenuddin
adanya kemajuan baik yang sifatnya rutin Pakembinangun dan sejajar dengan tempat muda lalu berkelana ke Kota Pelajar untuk
harian, mingguan, bulanan, maupun yang pelayanan pemerintah lainnya seperti Unit menempuh S-1 di IAIN Sunan Kalijaga
insidental dalam rangka peringatan hari Pelayanan Teknis Pendidikan, Puskesmas, Yogyakarta, disana dirinya mengambil
besar Islam. Ada yang dilaksanakan pagi, Koramil, Polsek, RS. Ghrasia, Pasar, Jurusan Peradilan Agama Fakultas Syari’ah.
siang, sore dan malam hari, di masjid, Pegadaian, BRI, Kantor BPPD Sleman, PMI Pada tahun 2007, Jaenuddin dikukuhkan
langgar, mushalla atau keliling ke rumah- dan Kantor Kecamatan Pakem, mempunyai sebagai lulusan S-2, Magister Studi
rumah bahkan aula gedung dan lapangan, nilai lebih dan merupakan lokasi yang Islam (MSI) Universitas Islam Indonesia
hampir di setiap pedukuhan bahkan strategis bagi tempat pelayanan, karena Yogyakarta Konsentrasi Pendidikan Islam.
tingkat RT terkecil sekalipun. berada di pusat kegiatan pelayanan Jaenuddin bisa dibilang sebagai
Masyarakat dalam hal ini ada masyarakat yang saling berdekatan dan pegawai yang merintis karirnya dari
yang membentuk kegiatan sendiri ada sangat mudah ditempuh oleh berbagai bawah, tengok saja, pada tahun 1999
juga yang melibatkan dan bersama- kendaraan baik oleh kendaraan umum dirinya memulai sebagai abdi negara di
sama dengan lembaga keagamaan KUA maupun pribadi, dan berada pada jalur bagian Staf KUA Kecamatan Sleman, Wakil.
Kecamatan Pakem seperti LP2A, Dewan utama jalan Kaliurang–Yogyakarta yang PPN KUAKecamatan Tempel 2002. Wk.
Masjid Indonesia (DMI) dan organisasi merupakan jalur wisata di daerah Sleman PPN/Penghulu KUA Kecamatan Ngaglik
keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2005, Penghulu KUA Kecamatan Depok
dan Muhamadiyah serta badan otonomnya. 2008, Penghulu KUA Kecamatan Mlati
Profil Kepala KUA 2010 dan Kepala KUA Kecamatan Pakem.
Selayang Pandang:
Dibalik suksesnya sebuah institusi (Ahmad Syamsuddin)
Kondisi Ekonomi, Sosial, Budaya dan atau lembaga dapat dipastikan ada
Perekonomian Kecamatan Pakem seorang manajer tau leader yang memiliki

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


29
Profil

Lilih Rahmawati
Profil

“Menjadi Presenter adalah


Sarana Dakwah”
“Ah, sudah…nanti MC-nya bu Lilih saja. Kalau sudah bu Lilih, pasti dinamis acaranya.” Begitu seloroh
seorang pejabat di Kementerian Agama saat memastikan MC yang tepat untuk hajatan akbar
Kementerian Agama di bilangan Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

D
Lilih Rahmawati & keluarga

akwah tidak mesti berceramah jadi seorang presenter juga merupakan tahun 1998 saat ia masih menjadi
di mimbar-mimbar, tidak pula sebuah jalan dakwah. mahasiswa di Fakultas Dakwah UIN Syarif
mesti di balik dinding Masjid Wanita yang seringkali tampil Hidayatullah Jakarta. Ketika itu, seorang
atau bilik-bilik pesantren. Bagi sebagai presenter pada program religi dosen mempromosikannya untuk menjadi
seorang presenter paling mon- di TVRI, Indosiar, dan SCTV itu telah pembawa acara di sebuah stasiun televisi,
cer di Bimas Islam, Lilih Rahmawati, men- merintis karir sebagai presenter sejak “Karena yang meminta adalah dosen,

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


32
Lilih Rahmawati

saya percaya ia punya penilaian tentang dinamika kehidupan masyarakat yang


kemampuan saya” kisah Lilih saat ditemui terjadi di segala bidang, terutama tentu saja
Majalah Bimas Islam di ruang kerjanya, berkaitan dengan masalah pelayanan dan
Gedung Kementerian Agama Lantai 7, konsultasi nikah rujuk yang akan terus ada.
Jalan MH. Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat. Menurut Lilih, peningkatan kinerja
Niatnya adalah belajar, prinsip itulah penghulu menjadi prioritas utama
yang dipegang istri dari Muhammad menuju penghulu yang profesional.
Ridwan ini saat memandu berbagai Lebih-lebih, penghulu merupakan bagian
program keagamaan baik on air maupun off tak terpisahkan dari Kantor Urusan
air. Bagi Ibu dari empat anak ini, menjadi Agama (KUA) yang tengah menjadi
presenter pada program keagamaan PR besar Bimas Islam. “Saat ini Bimas
membuat dirinya menjadi kaya. Bukan Islam Kementerian Agama tengah fokus
kaya dalam ukuran-ukuran materi, pada peningkatan kualitas pelayanan
melainkan kaya akan ilmu dan hikmah KUA, penghulu merupakan bagian tak
dalam menyelami luasnya khazanah Islam. terpisahkan dari instansi KUA. Oleh karena
“Saya menjadi dekat dengan para ulama, itu, penghulu dituntut untuk memiliki
kyai, dan para ustadz yang seringkali kemampuan, keahlian dan keterampilan
menjadi narasumber. Saya banyak belajar serta pengetahuan dan komitmen yang
dan turut mendengarkan paparan beliau- tinggi untuk keberhasilan bidang tugas
beliau ketika menyampaikan materi,” profesinya,” tegasnya.
ujarnya. Itu sebabnya, lantaran jam Saat ditanya faktor apa saja yang
terbangnya yang sudah tinggi dalam mempengaruhi kinerja penghulu, Lilih
mendampingi para ustadz, ia kerap menambahkan, kinerja para pelayan umat
pula didaulat untuk mengisi taushiyah itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
pada berbagai pengajian dan seminar di antara lain Kemampuan (ability) berupa IQ
berbagai daerah. (pendidikan, keilmuan dan skill/keahlian,
Hal itu pula yang menjadi alasan Lilih Rahmawati dalam salah satu program televisi EQ (kecakapan pribadi dan sosial), SQ
mengapa ia menjatuhkan pilihan untuk (kecakapan spiritual) dan etos kerja.
menjadi pemandu khusus bagi program- tersadar program yang ia pandu telah Selain itu, menurut Lilih, faktor lain yang
program keagamaan, bukan presenter memberikan manfaat yang tidak sedikit memengaruhi kinerja penguhulu adalah
program lain. Baginya, dengan memandu bagi masyarakat. faktor motivasi (motivation) berupa
acara religi, ia bisa berbagi ilmu dengan kebijakan,  penghargaan, iklim kerja, serta
pemirsa dan turut berbagi manfaat bagi Menakar Kinerja Penghulu sarana dan prasarana.
banyak orang. se-Indonesia Ibu dari Sabrina Zahra, Syahdan
Wanita kelahiran 1976 ini mengaku Zahir (alm), Sami Zahir, dan Sulha Zahra
dengan menjadi presenter ia memiliki Kendatipun profesi sebagai presenter itu mengingatkan bahwa sesuai dengan
kesempatan untuk diskusi sekaligus telah digelutinya sejak lama, Lilih tetap amanat KMA nomor 207 tahun 2014
berkonsultasi dengan para ulama, kiyai, berupaya agar jadwal on air-nya tidak tentang assesment Kementerian Agama,
atau ustadz. “Ibarat sambil menyelam berbenturan tugas di kantor. Saat ini, untuk menjadi penghulu seseorang harus
minum air, saya banyak memetik ilmu wanita yang sudah mengabdi sebagai melalui tahap assesment terlebih dahulu.
dan khazanah keagamaan saat menjadi pegawai negeri sejak tahun 2000 itu Assesment penghulu tersebut meliputi
presenter. Banyak belajar untuk terus diberi amanah sebagai Kepala Seksi kompetensi teknis berupa keilmuan dan
memperbaiki diri, serta menyadari betapa Penilaian Kinerja Penghulu pada Subdit keahlian, kompetensi manajerial dalam
di dalam menjalani hidup sebetulnya Kepenghuluan, Direktorat Urusan Agama bentuk kepribadian yang baik, serta
kita sangat membutuhkan bimbingan,” Islam dan Pembinaan Syari’ah, yang tentu kemampuan dalam mengelola tugas dan
jelasnya. memiliki segudang kesibukan. “Yang selalu fungsi manajemen.
Lilih paham bahwa sangat banyak saya tekankan adalah saya selalu berupaya “Dapat disimpulkan bahwa penghulu
masyarakat yang mendapat manfaat dari agar agenda on air tidak mengganggu yang profesional adalah penghulu yang
program siaran keagamaan televisi yang tugas sebagai pegawai negeri dan ibu mampu merefleksikan ilmu amaliah
ia pandu. Saat beberapa kali ditugaskan rumah tangga,” ujarnya. (ilmu yang diamalkan) dan amal ilmiyah
ke luar kota, Lilih bercerita, tak sedikit Terkait dengan profesinya di (amal yang dilandasi ilmu), sebagai
masyarakat yang menyambutnya. “Kami Kementerian Agama yang berkenaan ibadah ilahiyah (ketuhanan) dan khidmah
sering menyaksikan siaran agama di TV,” dengan para penghulu di seluruh insaniyah (kemanusiaan) dengan
ujar Lilih menirukan sebagian pemirsa Indonesia, wanita berdarah Betawi ini mengedepankan prinsip dan norma agama
yang ia jumpai di sejumlah daerah. Hal meyakini bahwa tantangan para pelayan dan negara,”pungkas Lilih.
ini menjadikan alumni Pondok Pesantren umat di tingkat kecamatan itu kian berat.
Ash-Shiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Sebab menurutnya, saat ini para penghulu (Sigit Kamseno)
Barat ini semakin termotivasi karena berhadapan dengan perubahan dan

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


33
Seorang wanita dinikahi karena empat perkara:
karena hartanya, keturunannya, kecantikannya,
dan agamanya.
Maka pilihlah yang baik agamanya, niscaya
kamu beruntung.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Liputan Daerah
Liputan Daerah

Belajar dari
Abdullah Sungkar dan Ust. Abu Bakar
Ba’asyir, setahun kemudian aktif di Jamaah
Islamiyah dan berangkat ke Afghan untuk
latihan militer. Abdurrahman lulus pangkat
Letnan Dua, membawa pasukan sampai
lima tahun, lalu ke Australia. Nasir Abbas,
Amrozi, Imam Samudra dan Ali Imron
itu merupakan anak buahnya di dunia
Jihadis. Ia seangkatan dengan Hambali
yang sekarang dipenjara di Guantanamo.
Dunia terorisme begitu ia dalami. Tak
mengherankan, bila seorang pentolan
Jihadis JI yang masih aktif di Jawa Tengah,
yang juga muridnya sendiri, menganggap
Abdurrahman sebagai Jihadis pemberani
dan brilian.

Petualangan Nan Panjang

Petualangannya di dunia terorisme


sebagai Jihadis Jamaah Islamiyah berakhir
di Autralia. Sejak tahun 1999, dirinya
menjauh dari jalan Islam Khawarij, Islam
keras, Islam Takfiri, Jihadis, akunya. Saat
di Australia, ia bertemu dengan para
Ustadz dan Syaikh dari Arab Saudi, murid-
muridnya syaikh Abdul Aziz bin Abdullah
bin Baz.
“Datang sebagai Da’i berniat
untuk mengajak orang-orang ke jalan
radikal, ketemu mereka justeru saya yang

J
akarta, MBI-- Dilihat perawakannya, mantan Jihadis Jamaah Islamiyah (JI). didakwahi. Awalnya melawan, hujjah
mungkin banyak orang yang tidak Bertutur penuh emosional mengenai dilawan dengan hujjah, tapi lama-lama
menyangka jika di balik posturnya pengalaman dan opininya terkait gerakan mentok juga dan mulai berfikir kebenaran
yang kecil ternyata menyimpan “asam- radikalisme. Pertama kali dibai’at saat hujjah mereka,” kisahnya mengawali
garam” yang luar biasa di dunia terorisme. usia 17 tahun, di saat duduk di kelas 2 kehangatan sore itu. Dari situlah ia merasa
Perjalanan hidup dari seorang remaja STM Boedi Oetomo Jakarta Selatan tahun apa yang difahaminya selama ini ternyata
polos dengan semangat beragama yang 1982. Ghirah beragamanya yang tinggi salah, termasuk tentang hadis-hadisnya.
kuat, tapi “terjebak” pada pelajaran yang mempertemukannya dengan Sulaiman Doktrin kalangan Takfiri yang ia
melenceng. Kemudian dia menjadi Jihadis Mahmud, orang kuatnya Daud Beureuh dapatkan sejak awal dibai’at dulu pun
dari Negara Islam Indonesia (NII) sampai (NII Aceh). Sejak saat itu, dia bersentuhan “takluk” di hadapan mereka. Pemahaman
Jihadis Jamaah Islamiyah (JI) Internasional dengan kelompok-kelompok garis keras kalangan Jihadis yang ia terima selama
sebelum akhirnya kembali “bertaubat” (hardliners). ini dapat dipatahkan dan diluruskan oleh
menjadi penganut Ahlussunnah wal Sempat mengenyam studi di Lembaga murid- murid Syaikh Abdullah bin Baz
Jama’ah. Menurutnya itu merupakan Pendidikan Bahasa Arab (LPBA), sekarang dengan begitu ilmiah dan argumentatif
pelajaran berharga buat semua. bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan berdasarkan kitab-kitab yang otoritatif.
Bertemu di kawasan bisnis Bintaro Islam dan Arab (LIPIA), mulai tahun Sejak saat itu, Abdurahman berubah dan
Sektor IX dengan bimasislam (19/10), 1982 bersama Abu Bakar Ba’asyir dan kembali ke pemahaman Ahlussunnah wal
Ustadz Abdurrahman Ayyub, begitu Abdullah Sungkar terlibat di NII Aceh. Jamaah, kembali ke Islam Rahmatan lil
dia biasa disebut, adalah seorang Pada tahun 1985 dibai’at lagi oleh Ust. ‘alamin.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


36
Pertobatan Seorang Mantan Jihadis
Sekarang Sang Jihadis yang itu Jamaah, apa itu Jihad, apa itu Khilafah. Mereka membunuh orang Islam dan
pemberani dan brilian itu sudah bertaubat. Murid-murid usia sejak SD hingga membiarkan penyembah berhala (Shahih
Bentuk taubatnya ia dedikasikan untuk SMA adalah usia rentan. Ini tantangan. Muslim No.1762), Abdurrahman
mengajak generasi muda agar jangan Sehingga, tidak mudah untuk diajak pada menganggap kaum khawarij yang
sampai terjerumus seperti dirinya dulu. faham-faham yang ekstrim. Jihad memang dimaksud dalam hadis tersebut. Mereka
Abdurrahman Ayyub sekarang dipercaya ada dalam Islam, tetapi tidak seperti dangkal pemahamannya, orang yang cetek
sebagai Staf Ahli Satuan Tugas Badan mereka memaknainya, memerangi Negara pemikirannya. Mereka bicara tidak tahu
Nasional Penanggulangan Terorisme yang sah, ingatnya. tempat, menggunakan ayat-ayat jihad
(BNPT), yang resmi diangkat oleh Abdurrahman tidak sependapat dalam keadaan aman.
pemerintah Indonesia. dengan kesimpulan Majelis Mujahidin “Saat berkhutbah dalam keadaan
bahwa terjemahan Kementerian Agama aman teriak jihad, itu artinya mereka tidak
Dari pengalamannya, lelaki kelahiran itu berkontribusi terhadap sikap radikal faham. Menurutnya, kalau mau teriak
Betawi pada 5 Maret 1963 ini menuturkan masyarakat. Menurutnya, Terjemahan seperti itu di Palestina dengan Israel,
bahwa doktrin yang diterimanya dulu Kementerian Agama disusun oleh para kalau di sini tepatnya berdakwah dakwah,
sama dengan kalangan mainstream. ulama yang pakar di bidangnya dan membangun dan mendirikan pesantren,
Hanya, pemahamannya saja yang berbeda. terjemahan itu baku, asli sesuai dengan bukan teriak angkat senjata. Akhirnya,
Pemahaman tentang ayat “Sungguh tafsirnya. Baginya, Terjemahan ya harus akan merugikan umat sendiri,” urai
hukum itu hana milik Allah” (Inil hukmu terjemahan, kalau mau tafsir ya Ibnu bapak dari delapan orang anak ini penuh
illaa lillaah) misalnya, menjadi dalil buat Katsir, Al-Qurthubi, At-Thabari, tidak boleh kejujuran.
kalangan Jihadis untuk mengkafirkan pemahaman terjemahan ke tafsir. Soal
negara Indonesia, padahal bukan begitu Takfiri itu ada pada doktrin, bukan pada Pencegahan Dini
pengertian sebenarnya. Terjemahan Al-Quran.
Di sinilah, Abdurrahman Menyitir sabda Rasulullah Saw, Menurutnya, untuk menghadapi
mengharapkan Kementerian Agama “Sesungguhnya di antara ummatku ada kalangan radikal itu harus menggunakan
untuk menambahkan dan meluruskan orang-orang yang membaca Alquran tapi dua pendekatan, pendekatan halus (soft
pelajarannya tentang apa itu Baiat, apa tidak melampaui tenggorokan mereka. approach) dan pendekatan keras (hard

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


37
Liputan Daerah

approach). Ini yang ditangani oleh BNPT. arogan ini yang susah. Yang pengikut watak orang Indonesia yang santun,
Selain itu, juga perlu dilakukan dialog, bisa berubah, mereka ada yang karena ramah, suka gotong-royong, peduli, dan
karena siapa tahu dengan dialog bisa kebodohan juga ada yang berilmu. Ini tenggang rasa. Menurutnya, Keislaman
mendapat hidayah. Yang harus disadari, kebanyakan balik. Model yang ketiga sudah ada pada bangsa ini sebelum Islam
ungkapnya, sikap radikal itu lahir tergantung dekat sama siapa. Kalau dekat datang.
disebabkan banyak faktor (multi-factor). dengan yang nomr satu, bisa bertahan “Bangsa Indonesia beruntung, di
Selain keyakinan yang salah, problem terus. Tapi kalau dipisah, besar harapan wilayah lain pada perang, kita masing
ekonomi dan ketidakadilan, bisa jadi berubah. Dekati mereka dengan tanpa ada tenang saja. Warga Malaysia kagum kepada
karena arogansi Negara Adidaya seperti AS kepentingan dan baju organisasi apapun, Indonesia, Negara yang kuat. Ada masalah
dan Rusia terhadap negara-negara kelas tapi murni karena agama dan dengan ekonomi tapi tabah, persaudaraan sangat
menengah. pendekatan ilmiah. Tidak dengan doktrin, kuat, konflik berapa kali tapi sebentar
“Kalangan teroris itu ada tiga model,” tapi dengan ilmu,” tuturnya. saja pulih. Banyak yang mengangumi
jelas Abdurrahman, “ada yang keras dan Saat ditanya harapannya terhadap Indonesia. Yang paling bodoh itu teroris,
arogan, ada yang pengikut saja, dan yang Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia, mereka membuat kekacauan, padahal
ketiga adalah orang yang lemah. “Yang pria berjenggot ini merasa optimis karena Negara ini aman. Mana ada Negara yang

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


38
enak seperti ini, cuaca enak, makan enak, Ia hanya menyayangkan, kenapa juga makmur. Dengan Islam kita ajak
dan hampir semua ada,” pungkasnya. Islam sebagai ajaran mayoritas justru mereka untuk menikmati indahnya Islam,”
Di akhir perbincangan, Abdurrahman kurang diimplementasikan nilai-nilainya. pungkasnya.
menuturkan, sejauh pengalamannya Kita kurang perhatian dengan agama kita Perbincangan hangat sore itu ditutup
berkelana, tidak ada Negara yang memiliki sendiri. Sementara non Muslim mereka dengan senyum optimisme lelaki yang
toleransi sehebat Indonesia. Indonesia meneliti. Mereka tidak bersyahadat, mulai menanjak senja. Sorot matanya
tidak pernah ngomong soal toleransi, tapi tetapi memakai nilai-nilai Islam. Australia masih menyisakan banyak kisah, namun
toleransinya paling hebat di dunia. punya jaminan sosial (social security) bagi sepertinya tak cukup waktu untuk
“Islam itu tidak mengajak untuk yang tidak punya pekerjaan. Australia mencurahkannya. Ia berterima kasih
hidup egois. Orang non Muslim saja kita menerapkan, padahal zaman Umar atas kesempatan silaturahim ini, karena
perhatikan, kafir dzimmi tidak boleh dulu sudah menerapkan dengan Baitul menurutnya, cara inilah yang telah
dibunuh, tidak boleh diganggu. Membunuh Mal. Mereka belajar dari Islam, tapi kita mendekatkannya kembali dengan NKRI.
kafir dzimmi sama saja dengan membunuh meninggalkan Islam. Makanya, Islam
orang Islam dan harus dihukum balik, Rahmatan Lil‘alamin harus diterapkan, (Edi Junaedi dan Syamsuddin)
apalagi dengan sesama Islam,” terangnya. agar non muslim aman dan umat islam

Menengok Dakwah
Partisipatif Masyarakat
Kotanegara
Awalnya hanya segelintir penduduk, lalu tumbuh dan terus bertambah
populasinya. Begitupun, dunia dakwah dan pendidikan sepertinya hanya
sekedar menggugurkan kewajiban, tak terjadwal apalagi terorganisir. Hingga
akhirnya di 2013, kemeriahan pun melanda desa nan asri ini. Mereka gotong
royong membangun lembaga pendidikan, masjid dan menyemarakkannya. Kini,
anak-anak dapat menikmati pendidikan di masjid, pesantren dan madrasah.

L
ampung, MBI— Dusun Kotanegara, sebuah kan titah untuk menuju Pulau Sumatera
desa di Lampung Utara, merupakan satu dian- tepatnya di desa Kotanegara Kecamatan
tara tujuan transmigrasi sejak tahun 1980. Tak Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lam-
kurang 100 KK kini menjadi warga di desa yang pung ini. Tujuannya adalah mendirikan
masih belum terjamah modernitas. Di desa ini pondok cabang yang kedua,” tuturnya.
pula berdiri Ma’had Nurul Muhajirin el-Dauly, sebuah Perjalanan itu pun diawali dengan
lembaga yang didirikan anak-anak muda dari Pesantren penuh semangat. Menempuh perjalanan
Gedongan, Cirebon. Di bawah asuhan KH. Bisyri Imam, panjang dari Melawi, sebanyak enam anak
pengasuh Ma’had Shigor Pesantren Gedongan, Cirebon, muda tiba di desa yang sangat rindang,
10 anak muda yang baru saja lulus kuliah dan sebagian bahkan sinyal HP pun antara hidup dan
dari MA, berjibaku membangun peradaban baru. mati. Sebagai anak muda, ia dan kawan-
Ahmad Romzi, salah satu bala tentara tersebut kawan pun menerapkan pola komunikasi
bertutur saat Majalah Bimas Islam bersilaturahim be- anak muda kepada warga di sekitar. Ming-
berapa waktu ini. gu pertama, kegiatan fokus pada sosialisa-
“Pada pertengahan bulan Mei 2013, di tengah si, bersilaturahim dengan tokoh masyara-
proses kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren kat, mengenal karakteristik sosialnya.
al-Shighor cabang Melawi Kalimantan Barat, kami di- “Masyarakat di sini secara ekonomi
hubungi oleh pimpinan pondok pesantren pusat al-shig- cukup maju. Mereka adalah para petani
hor, Abuya Bisyri Imam. Beliau adalah sosok kyai mod- dengan wawasan yang juga bagus. Nah,
erat bermental pejuang dan visioner. Kami mendapat- di sinilah kami memanfaatkannya dengan

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


39
Liputan Daerah

mengajak mereka bersama-sama mendiri- Konsep ini diterapkan saat meren- menyerahkan secara bulat kepada kyai un-
kan masjid dan pesantren. Kami paparkan canakan, membangun dan menjalankan tuk mendidik anaknya. Orangtua kini ha-
rencana pembinaan di sini. Alhamdulillah, proses dakwah dan pembinaan. Masyara- rus tahu dan paham visi dan model pem-
ide-ide kami sebagian diterima, dan bah- kat ikut menyumbangkan materi sep- binaan, sehingga mereka pun tahu kemana
kan mereka juga tertantang mengeluarkan erti pasir, bata dan semen, sebagian lagi arah pendidikan tersebut akan dibawa.
ide-idenya,” ujarnya dengan ringan. menyumbangkan tenaga dan makanan.
Bagi masyarakat Kotanegara, kebutu- Pembangunan yang dilakukan selama 3 Generasi Muda Harus Dilibatkan
han akan adanya da’i sudah sangat ditung- minggu pun menghasilkan sebanyak tiga
gu. Romzi menuturkan, gairah keagamaan asrama lengkap dengan fasilitas kamar Pun, kepemimpinan lembaga diserah-
di Desa Kotanegara sudah sangat kuat, mandi. Kini, total ruang belajar sebanyak kan kepada sosok muda untuk memimpin
namun keberadaan da’i atau pembimbing 9 tempat. lembaga ini, dialah Habib Abdurrahman
agama masih kurang. Oleh karena itu, ke- Partisipasi masyarakat tidak berhenti al-Haddad. Di bawah kepemimpinan pria
hadiran mereka disambut baik oleh warga. pada berdirinya bangunan. Secara ter- kelahiran 1986 inilah, sebanyak 9 tenaga
Hal ini ditunjukkan dengan meriahnya buka, Abuya mengajak masyarakat mema- guru memberikan pembinaan kepada para
acara penyambutan saat kedatangan di hami visi pembinaan di lembaga tersebut. santri dari masyarakat sekitar.
desa tersebut. Menurutnya, kini bukan zamanya orangtua “Dengan berkat rahmat dan inayah

Partisipasi Publik

Di bawah arahan Abuya Bisyri Imam,


anak-anak muda ini pun giat bersosialisasi
kepada warga. Majalah Bimas Islam pun
berdiskusi ringan dengan Abuya Bisyri
Imam. Ia pun menguatkan cerita tersebut.
Beliau menambahkan:
“Kami melihat antusiasme warg-
anya yang sangat tinggi untuk memban-
gun masyarakat yang tamaddun beradab
berpendidikan dan religius. Itu terlihat
dari sambutan warganya saat pertama
kali kami menginjakan kaki di tanah Ko-
tanegara yang cukup terpelosok ini, kami
disambut layaknya saat Nabi Muhammad
tiba dari hijrah untuk pertama kalinya dari
Makkah menuju Madinah sangat bergem-
bira, hangat nan penuh persaudaraan”
terangnya.
Kyai yang dikenal nekat dan ambisius
memajukan pendidikan ini menggaris-
bawahi pentingnya partisipasi masyara-
kat dalam membangun pondasi dakwah.
Menurutnya, keberhasilan dakwah tidak
hanya ditentukan oleh kompetensi da’i,
melainkan juga sejauhmana partisipasi
masyarakat dalam pengembangan dak-
wah tersebut. Semakin besar partisipasi
masyarakat, semakin besar modal yang
diperoleh. Itu artinya setengah perjalanan
dakwah telah berhasil dilewati.
“Dakwah itu tidak untuk dilakukan
sendirian. Ada generasi muda yang harus
disertakan, karena darah dan semangat
mereka masih sangat besar. Ada masyara-
kat sebagai pihak yang berkepentingan
juga harus dilibatkan, karena manusia
tidak untuk dicetak layaknya benda, tapi
kita bantu mengembangkan,” pungkasnya
dengan penuh optmisme.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


40
Allah Swt., pada bulan juni 2013, Alham- memulai perjalanan dakwahnya. Selan-
adalah ladang amal. Jangan takut untuk
dulilah pondok pesantren ini diresmikan. jutnya, sambung ide dan gagasan. Jika itu
memulai,” tutur pria yang kini telah me-
Pada tahun ajar pertama kurang lebih 32 berhasil, pertanda anda diterima oleh ma-
nikahi salah satu gadis Kotanegara seraya
santri mendaftar di pondok, di tahun yang syarakat.
memberi salam dan optmisme kepada
ketiga ini sekitar 70 santri yang sudah Di akhir perbincangan, Zaenuri men-
MBI.
tinggal dan siap berproses di pondok ca- gajak anak-anak muda lulusan pesantren
Kotanegara yang dahulu sepi, kini ra-
bang,” tutur sang kepala Pondok. dan bahkan bangku kuliah, untuk terjun
mai dengan berbagai aktifitas keagamaan.
Salah satu guru yang juga turut mem- langsung di masyarakat. Menurutnya, ilmu
Setiap Jumat, para bapak dan ibu-ibu
bina santri di Kotanegara, Zaenuri, men- bukan untuk ditumpuk, tapi diperkaya
mendapatkan jadwal pengajian di majelis
gisahkan pengalamannya sebagai anak dengan pengalaman. Justru, kemampuan
taklim. Walhasil, Kotanegara memberi
muda dalam berkomunikasi dengan warga keilmuan seorang santri akan diuji saat ia
pesan, bahwa dakwah itu harus partisipa-
masyarakat. Pria kelahiran Indramayu turun ke masyarakat.
tif. Amin.
1986 ini bertutur, tidak mudah untuk “Masih banyak daerah yang membu-
dapat diterima oleh masyarakat, tapi itu tuhkan pendidikan, dakwah. Jangan lagi
(Jaja Zarkasyi-Romzi)
bukan hal yang mustahil. Ia pun menerap- kita fokus di Jawa, pergilah ke Kaliman-
kan silaturahim sebagai senjata pertama tan, Papua, sebagian Sumatera. Itu semua

Kejernihan KH. Abdul Qoyyum


Mansyur, Lasem
R
embang, MBI—Kabupaten Kini, di Kota Lasem terdapat sosok perpustakaan pribadi berisi berbagai
Rembang, Jawa Tengah, me- muda yang dikenal luas dengan pemikiran buku. Gus Qoyyum bertutur, semua ini
nyimpan beragam warisan dan dedikasinya dalam merawat merupakan pesan sang ayah yang selalu
budaya yang amat men- keberagaman. Dialah Gus Qoyyum, sosok mengingatkannya berkhidmat kepada
gagumkan. Selain tradisi nan sahaja yang lahir dan tumbuh diantara umat. Ia pun mengingat nasihat sang
batik yang mendunia, Rembang juga me- keragaman bahasa, budaya hingga agama. ayah, “Ambil yang jernih tinggalkan yang
miliki warisan keragaman budaya yang Sosoknya saat ini menjadi magnet bagi keruh” atau dalam bahasa kitabnya, khud
sungguh menghadirkan kekaguman, salah anak-anak muda untuk menimba ilmu dan ma shofa wa da’ ma kadza. Dari sinilah ia
satunya adalah Lasem, sebuah tempat nan pengalaman. pun semakin mantap menjalani langkah
eksotik. Di sinilah terlihat jelas jejak-jejak Lihat saja, pasowanan di Ndalem dakwah.
keragaman budaya dan agama yang begitu Gus Qoyyum saat menggelar majelis ngaji Gus Qoyum mengajak seluruh
harmonis berdampingan. Majalah Bimas kitab Ihya’ Ulumi al-Din karya Imam al- generasi muda untuk terus menuntut
Islam berkesempatan menjejakan kaki di Ghazali setiap Minggu malam ba’da isya’, ilmu. Betapa mulianya orang yang alim,
kota pesisir utara Pulau Jawa. terasa bagaikan pengajian “Bhinneka dikarenakan orang alim dalam kondisi
Masjid Lasem dan wilayah ekonomi Tunggal Ika”. Ribuan jamaah khusyuk apapun akan terjaga dan diawasi oleh
di sekelilingnya adalah penanda sejarah multi etnis bersimpuh di halaman ilmunya sendiri, bahkan nama baiknya
panjang lahirnya tokoh-tokoh besar pesantren peninggalan Kyai Mansur, akan dihiasi oleh ilmunya tersebut, karena
yang menghiasi sejarah perjuangan. bapak dari Gus Qoyyum. Mereka adalah dalam kehidupannya dia tidak memikirkan
Sebut saja misalnya K. H. Makshum, Kyai masyarakat umum, anggota organisasi dirinya sendiri, tapi untuk umat. “Ilmune
Ali Maksum Krapyak Yogakarta, Kyai kemasyarakatan yang ada di Indonesia tiyang Alim niku saget nglindungi
Khamid Baidlowi. Masjid Lasem hingga seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, piyambake kaliyan umate, langkung
kini tetap memancarkan aura santri yang al-Irsyad, Persis dan bahkan kelompok langkung awake piyambak (ilmunya orang
begitu kental, ditandai dengan beragam Islam puritan. Mereka merasa nyaman alim/pintar agama itu bisa melindungi
aktifitas para santri lengkap dengan khas dalam pelukan taushiyah Gus Qoyyum. dirinya sendiri dan umat disekelilingnya
pakaiannya: bersarung dan mengenakan Sosok sang ayah, KH. Mansyur, baik yang sudah mati maupun yang masih
peci. Walhasil, Masjid Lasem adalah menjadi idola dan inspirasi untuk tetap hidup, terlebih untuk dirinya pasti akan
jendela untuk melihat keragaman yang bersahaja dan gigih berdakwah. Seperti selamat),” pesannya.
lebih luas. halnya sang ayah, ia pun mengoleksi (Ahmad Syamsuddin)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


41
Liputan Daerah

Menengok Wisata Rohani


Masjid Baitul Atiq
Selepas sinar mentari warga kecamatan Bancar dan sekitarnya.
berpendar, sebelum Seperti warga lainnya, masyarakat di
menyengatkan teriknya, sekitar masjid juga sibuk dengan berbagai
pekerjaan sehari-hari demi memenuhi
sebelum hiruk pikuk jalanan
kebutuhan hidupnya. Sebagian ada yang
juga kebisingan raung knalpot berdagang, adapula yang bekerja di
dan deru mesin kendaraan, di pertokoan. Yang membedakan adalah
pertigaan yang merupakan kegiatan wisata rohani menjadi bagian
titik pertemuan jalur Jatirogo- dari aktifitas perekonomian. Ya, kegiatan
Bulu dan dari arah Timur ke wisata rohani di Masjid Baitul Atik secara
Barat jalur Tuban-Semarang, tidak langsung juga menggerakkan roda
suasana agamis menunjukkan perkonomian warga.
keharmonisan. Seperti Wisata rohani berlangsung sekitar
biasanya, setiap Ahad pagi, satu jam, mulai dari jam 06.00 dan
ribuan jamaah tua muda, berakhir pukul 07.00 WIB. H. Zuhdi,
salah seorang pengelola bertutur, bahwa
para bapak dan para ibu
wisata rohani diselenggarakan dalam
turut berduyun-duyun menuju konsep yang sederhana, diantaranya berisi
peraduan kebutuhan kesejukan ceramah agama, wirid dan peringatan hari
spiritual. reporter Majalah besar keagamaan. Selain menambah ilmu,
Bimas Islam (MBI) memotret lanjutnya, kegiatan ini juga bermanfaat
dari dekat kegiatan di Masjid bagi sarana silaturahmi.
Baitul Atiq desa Sukolilo Disinggung tingkat antusiasme
kecamatan Bancar kabupaten pengunjung, Zuhdi menyatakan hal itu
Tuban, rumah Allah yang kian tergantung kualitas penceramah atau
ramai oleh jamaah. pengisi kegiatan.

T
“Tergantung menarik tidaknya
ceramah yang disampaikan oleh Kyai
uban, MBI— Waktu yang diundang. Kalau tidak menarik
menunjukkan pukul 06.00 jamaah satu persatu akan pulang sebelum
WIB. Di halaman masjid pengajian selesai. Tapi kalau ceramah
berkumpul ribuan jamaah, menarik, bisa sampai satu setengah jam.
duduk bersimpuh dengan Itu alamiah saja.” kungkapnya.
khidmanya. Mereka
siap mengikuti ceramah Jamaah NU dan Muhammadiyah
keagamaan. Kegiatan yang diadakan secara
rutin seminggu sekali sangat layak diberi
sebutan Wisata Rohani. Setidaknya itulah
istilah yang kini populer di masyarakat
setempat.
Masjid Baitul Atiq berdiri di tempat pesisir ujung paling barat untuk wilayah
strategis, yaitu pada lintasan jalur yang Tuban. Masyarakat di sini telah dikenal
mudah dicapai oleh para jamaah dari akan semangat keagamaannya berciri khas
manapun. Dilengkapi halaman yang cukup Masyarakat di Kecamatan Bancar Islam Pesisir. Mereka dikenal baik dengan
luas, menampung jamaah hingga ribuan. kabupaten Tuban mayoritas beragama ghiroh-nya dalam ber-syi’ar Islam.
Tak ayal, pemilihan masjid ini sebagai Islam. Mereka terpencar dalam beragam Hal ini dapat dilihat dari berbagai
tempat wisata rohani, sangatlah tepat, profesi, meski mayoritas adalah nelayan kegiatan keagamaan yang dipengaruhi
setidaknya bagi umat Islam yang menjadi yang merupakan representasi kawasan secara kuat oleh dua organisasi besar

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


42
di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama Alm. KH. Zaenuddin MZ, kala itu menjadi Baitul Atiq. Ajakan ini kemudian disambut
(NU) dan Muhammadiyah. Kehadiran pertanda bahwa syi’ar Islam yang demikian, baik oleh pengelola dan masyaraklat di
keduanya menumbuhkan gairah fastabiqul didukung banyak elemen masyarakat sekitar Masjid Baitul Atiq.
khoirot yang diwujudkan dalam kegiatan yang ada. Tidak mudah menghadirkan Wisata Rohani Masjid Baitul Atiq
keagamaan. Meski, tak jarang semangat mubaligh kebanggaan nasional tersebut ini juga memunculkan gairah toleransi
tersebut memunculkan gesekan sosial. tanpa dukungan jaringan dan pendanaan antara NU-Muhammadiyah. Adalah
Perbedaan sering mencuat tatkala momen yang kuat kala itu. KH. Sulaiman, salah seorang mubaligh
seperti penetapan hari raya Idul Fitri oleh Kuatnya hubungan keduanya men- yang pernah mengisi di tempat ini, ikut
memprakarsai bentuk toleransi tersebut.
Ia meminta penyelenggara Wisata Rohani
agar mengundang jamaah dari lintas
organisasi, yakni dari jamaah Muslimat NU
dan Aisiyah dari Muhammadiyah.
“ Alhamdulillah lambat laun kegiatan
Wisata Rohani ini menjadi milik bersama.
Kami bersyukur Muhammadiyah dan NU
menjadi tauladan dalam beragama dan
bermasyarakat,” tuturnya.
Bagi jamaah Masjid Atik, kegiatan
keagamaan memiliki makna sendiri bagi
kelangsungan syi’ar Islam. Pengajian,
masjlis taklim dan acara keagamaan
dianggap relevan bagi pengembangan
syiar Islam di wilayah ini.

Amanah dan Istiqomah

Disinggung tentang kunci


keberhasilan mengelola wisata rohani,
Ketua DKM Baitul ATik menuuturkan,
pihaknya menjaga transparansi sebagai
wujud amanah dari para jamaah.
“Sebelum mubaligh dalam wisata
rohani dimulai, kami menyampaikan
pengumuman penerimaan dan
penggunaan dana. Kami begitu menjaga
kepercayaan dari jamaah sehingga
keistiqomahan kegiatan bisa terjaga,”
tuturnya.
Hal ini diakui oleh Amin Khoirudin,
41 tahun, salah satu koordinator jamaah
Baitul Atik.
“Jamaah diberitahukan bahwa
anggaran yang dipakai dalam kegiatan
ini bukan diambil dari kas masjid Baitul
Atiq, tapi dari sumbangan jamaah, yang
diberlakukan saat acara berlangsung
dengan cara “kardus berjalan,” jelasnya.
Kardus berjalan merupakan istilah
yang sudah lazim berlaku di banyak acara
kedua organisasi ini. Meski perbedaan itu emukan momentumnya saat Masjid Baitul pengajian. Panitia membawa kardus yang
masih dalam kerangka ukhuwah islamiyah. Atik menyelenggarakan wisata rohani. dibawa keliling saat pengajian sedang
Masjid Baitul Atiq sendiri merupakan Pada mulanya, program ini digagasa saat berlangsung untuk memberi kesempatan
simbol kebersamaan antar jamaah Taufikurrahman, 50 tahun, koordinator para jamaah yang hadir memasukkan
kedua organisasi tersebut. Peletakan jamaah Wisata Rohani Masjid Al-Falah sumbangan sukarela di kardus tersebut.
batu pertama pembangunan masjid yang Tuban, memberikan saran untuk melak-
peresmiannya di hadiri da’i sejuta umat, sanakan kegiatan wisata rohani di Masjid (Ahmad Syamsuddin)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


43
L intas bimas

MTQ Internasional III


Sukses Dihelat di Jakarta
J
akarta, MBI—Musabaqah Tilawatil
Qur’an ke-2 di Jakarta tahun 2013
sukses dilaksanakan. Kini, Indonesia
kembali menggelar MTQ Internasional
ke-3 yang dihelat dari tanggal 1-5
September 2015. Bertempat di Masjid
Istiqlal Jakarta, MTQ Internasional ke-
III diikuti peserta dari 21 negara, yaitu:
Indonesia,Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Thailand, Philippina, Timor
Leste, Maroko, Iran, Belgia, Canada,
Yordania, Saudi Arabia, Dubai, Uni Emirat
Arab, Aljazair, Tunisia, Perancis, Inggris,
Amerika Serikat, Norwegia, dan Mesir.
Cabang yang diperlombakan terdiri dari
2 (dua) cabang, yaitu Cabang Tilawah
Dewasa Putera (bacaan Al Quran sesuai
tajwid), dan Cabang Tahfiz (menghafal)
30 Juz Al Quran Dewasa Putera. Adapun
dewan hakim MTQ Internasional III ini
berasal dari beberapa negara, diantaranya
Indonesia, Yordania, Kerajaan Saudi
Arabia, Uni Emirat, Iran dan Perancis.
Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin, menyambut baik ulama dan pemimpin umat di tanah air dalam syiar agama untuk menjalain
terselenggaranya event besar ini. Di serta para pengelola lembaga pendidi- persahabatan antarbangsa dalam upaya
hadapan para duta besar diantaranya kan Islam, mari bahu- membahu untuk memelihara perdamaian di tingkat
Maroko, Mesir, Brunei Darussalam, Bosnia meningkatkan pemahaman, penghayatan regional dan internasional.
dan Thailand, Menag menyampaikan dan pengamalan Al Quran di tengah ma- Machasin menambahkan, penyeleng-
apresiasi kepada seluruh peserta yang syarakat. Selanjutnya mari meningkatkan garaan MTQ Internasional ini sekaligus
menghadiri undangan Indonesia, sekaligus dan memperluas peran umat Islam In- bertujuan untuk memberikan motivasi
mengajak untuk memperkuat ukhuwah donesia dalam forum-forum kerjasama dan stimulan bagi generasi muda Islam,
Islamiyyah guna membangun citra Islam antar-bangsa di berbagai bidang dalam agar lebih meningkatkan lagi kegemaran
yang baik di mata dunia. upaya memperjuangkan kemajuan dan ke- muntuk belajar, memahami, menghayati
Lukman menambahkan, pelaksanaan sejahteraan umat manusia,” pungkasnya. dan mengamalkan kandungan nilai-nilai
MTQ di tingkat nasional dan internasional Dalam laporannya, Dirjen Bimas luhur Al-Qur’an.
merupakan satu bukti bahwa Musabaqah Islam, Machasin, memaparkan bahwa “Partisipasi dan prestasi Indonesia
Tilawatil Quran telah menjadi milik melalui event MTQ Internasional yang di sejumlah event MTQ Internasional
masyarakat Muslim antar-bangsa. Karena melibatkan negara-negara sahabat, secara tidak langsung mengangkat harkat
itulah, Indonesia berada di garis depan Indonesia mendorong upaya mewujudkan martabat bangsa di mata dunia, khususnya
pada berbagai event MTQ Internasional iklim regional dan internasional yang dunia Islam. Prestasi tersebut perlu terus
dan agenda internasional lainnya, kondusif untuk kesejahteraan umat dipertahankan di masa-masa mendatang,”
memberi andil sebagai negara peserta manusia serta sekaligus memperkokoh tuturnya. Menteri Agama menyambut baik
MTQ maupun tuan rumah penyelenggara hubungan bilateral dan multilateral di terselenggaranya event MTQ Internasional
MTQ Internasional. antara negara-negara sahabat. MTQ ini.
“Dalam momentum MTQ Internasi- Internasional diselenggarakan sebagai Menurutnya, pelaksanaan MTQ
onal ini,saya menghimbau kepada para bentuk partisipasi bangsa Indonesia membawa misi mendekatkan umat

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


44
L intas bimas

dengan Al Quran. MTQ diharapkan kerjasama antar-bangsa di dalam ikatan ayat suci al-Qur’an yang menandai
menjadi stimulan untuk melahirkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dimulainya acara. Seluruh agenda
generasi qari dan hafizh terbaik yang dan ukhuwah basyariyah. Populasi umat kegiatan MTQ Internasional III Tahun
mengharumkan nama bangsa dan Islam yang kini mencapai seperempat 2015 terkonsentrasi di Masjid Istiqlal
memotivasi segenap Muslim lainnya untuk dari jumlah penduduk dunia diharapkan Jakarta, masjid negara yang menjadi
senantiasa meningkatkan kemampuan memberi peran dan kontribusi yang lebih citra kebanggaan umat Islam dan bangsa
seni baca al-Quran. Dan Indonesia, signifikan dalam mewarnai peradaban Indonesia. Berdasarkan haisl Sidang Pleno
lanjutnya,sebagai negara dengan populasi dunia masa depan,” ungkapnya. Dewan Hakim ditetapkan, juara kategori
muslim terbesar di dunia harus menjadi Even MTQ Internasional III Tilawah adalah Indonesia, disusul Filipina,
lokomotif pembangunan peradaban dan dibuka dengan penampilan duet qori dan Iran. Sementara itu kategori Tahfidz
harmonimelalui MTQ. Internasional Indonesia, Mukmin Aenul diraih oleh peserta dari Iran, al-Jazair dan
“Saya mengajak kita semua mari Mubarok dan Qori Internasional di Iran, Filipina.
terus menjalin persahabatan dan yaitu Fadhlan Zainuddin, melantunkan (Jaja Zarkasyi/Ahamad Syamsuddin)

Bebas Temuan, Lima Unit Ditjen Bimas Islam


Dapat Penghargaan

J
akarta, MBI—Direktur Jenderal encanaan Tahun Anggaran 2015,
Bimbingan Masyarakat Islam, dan Mempercepat penyelesaian
Machasin, memberikan peng- temuan. 
hargaan kepada tiga unit eselon III Sementara itu, salah satu
dan dua unit eselon IV di lingkungan penerima penghargaan, Kabag
Ditjen Bimas Islam atas prestasinya Ortala dan Kepegawaian, Eddy
dalam menyusun dan menyajikan Mawardi mengatakan bahwa pia-
Laporan Pertanggungjawaban Keg- gam ini merupakan upaya bagi
iatan yang tidak ditemukan adanya peningkatan kinerja seluruh unit
kerugian negara pada pemeriksaan di lingkungan Ditjen Bimas Islam.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pria berkacamata itu berharap ide
Tahun 2013 dan 2014. original ini mampu memberikan
Tiga unit eselon III yang ber- motivasi dan semangat kepada se-
prestasi itu adalah Bagian Ortala luruh unit dan pegawai untuk ber-
dan Kepegawaian pada Sekretariat sama mengokohkan pemerintahan
Ditjen Bimas Islam, Subdit Produk yang bersih dan tata pemerintahan
Halal pada Direktorat Urusan Agama dapat menambah motivasi bagi unit lain yang baik.
Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Bin- di lingkungan Ditjen Bimas Islam dalam Pria yang berkarir sebagai PNS sejak
syar), dan Subdit Publikasi Dakwah dan rangka menguatkan program clean govern- 1998 itu mengatakan, ke depan perghar-
Hari Besar Islam pada Direktorat Peneran- ment dan good governance.’ gaan serupa juga akan diberikan kepada
gan Agama Islam (Pena Islam). Sedangkan “Terimakasih atas ketelitian, ino- pegawai yang dipandang mampu men-
dua unit eselon IV yang bebas temuan vasi, tanggungjawab, dan profesionalitas jadi teladan bagi pegawai lainnya. “Indi-
tersebut adalah Tata Usaha (TU) Pena Is- yang dilakukan. Di dalam satu organisasi katornya sedang kita siapkan, termasuk
lam dan TU Urais Binsyar. selain ada punishment memang harus kepada pegawai teladan, juga role model
Piagam Penghargaan yang ditan- ada reward. Semoga reward ini menjadi atau panutan di lingkungan Ditjen Bimas
datangani oleh Dirjen Bimas Islam itu tradisi awal dan menjadi contoh bagi Islam,”ujarnya.
diserahkan oleh para direktur kepada ma- unit lain untuk meningkatkan prestasi.” Selain dihadiri oleh Sekretaris Ditjen
sing-masing pimpinan unit, berturut-turut Ujarnya.seraya menambahkan bahwa ke Bimas Islam, penyerahan penghargaan
yaitu Eddy Mawardi, Siti Aminah, Muhai- depan, penghargaan juga akan diberikan yang dilaksanakan di Ruang Kerja Dirjen
min, dan Dasma. Sedangkan Kasubag TU kepada unit di lingkungan Ditjen Bimas Bimas Islam pada Kamis (09/10), itu
Urais Binsyar, Ahmad Rifai, diwakili oleh Islam yang berhasil meraih penyerapan juga dihadiri oleh Direktur Urais Binsyar,
Kasubdit Pemberdayaan KUA, Adib Ma- realisasi tertinggi dan bebas temuan. Muchtar Ali, Direktur Pemberdayaan Za-
chrus. Dalam kesempatan tersebut, guru besar kat, Jaja Jaelani, Direktur Pemberdayaan
Dalam sambutannya, Sekretaris UIN Makassar itu juga mengingatkan tiga Wakaf, Hamka, serta sejumlah pejabat es-
Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin pesan penting dari Menteri Agama kepada elon III dan IV di lingkungan Ditjen Bimas
mengaku gembira atas capaian yang diraih para pejabat yang hadir. Pesan tersebut Islam.
oleh lima unit tersebut. Mantan rektor adalah mempercepat realisasi anggaran (Sigit Kamseno)
IAIN Gorontalo itu berharap prestasi ini tahun 2015, Memperbaiki Program Per-

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


45
L intas bimas

B
anjarbaru, MBI—Dalam rangka

Tanggulangi Radikalisme, Bimas meningkatkan peran pemerin-


tah pada penyelenggaraan jami-
nan produk halal, Ditjen Bimas Islam
Islam Gelar Sarasehan di Pulau telah melakukan bimbingan teknis di
tempat proses produksi produk halal

Seribu Masjid dalam kurun waktu lima tahun tera-


khir. Bimbingan dilakukan terhadap
perusahaan yang memproduksi produk
halal, seperti perusahaan minuman ke-
masan, daging olahan, produk susu dan
lain-lain.
Tujuan pelaksanaan bimbingan
diantaranya, memberikan informasi
terkait penerapan aspek syariah pada
produksi produk halal, memonitor pen-
erapan Sistem Jaminan Halal  (SJH) di
perusahaandan menjalin komunikasi
yang aktif dan efektif dengan pelaku
usaha maupun dengan tim auditor ha-
lal internal perusahaan terkait penera-
pan SJH.
 Penentuan perusahaan yang akan
mendapatkan bimbingan, mengacu
pada data perusahaan yang diberikan
oleh Badan Pengawas Obat dan Ma-

M
ataram, MBI — Direktorat Jender- tendensi agama sebagaimana yang diyak- kanan (BPOM) kepada Ditjen Bimas Is-
al Bimbingan Masyarakat Islam ininya,” katanya menjelaskan. lam. Koordinasi juga dilakukan dengan
(Ditjen Bimas Islam), Kemente- Oleh karena itu, dikatakan Amin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam
rian Agama menggelar Sarasehan Penang- istilah yang digunakan pada sarasehan hal penyelenggaraan sertifikasi halal.
gulangan Radikalisme Berbasis Agama tersebut bukanlah ‘Penanggulangan Radi- Pada 5 November bimbingan di-
di Pulau Seribu Masjid, Lombok, Kamis kalisme Agama’, akan tetapi ‘Penanggulan- lakukan Tim Bimas Islam terhadap
(15/10). Kegiatan yang berlangsung di gan Radikalisme Berbasis Agama’ dimana
hotel Lombok Raya, Mataram, itu diikuti agama kemudian ditafsirkan sebagai aja-
oleh 200 peserta yang berasal dari Ormas ran yang menjustifikasi ekstrimisme, atau
Islam, aparat keamanan, tokoh agama, pe- memotivasi sikap kekerasan, dalam meru-
nyuluh agama Islam (PNS dan Non PNS), bah sistem sosial tanpa mengedepankan
pimpinan Pondok Pesantren dan Forum dialog dan perdamaian.
Mubaligh, dengan menghadirkan pem- “Seakan-akan agama merupakan
bicara dari Kemenkopolhukam, Badan In- sumber bagi kekerasan dan perang, pada-
telkam Mabes Polri, BNPT, dan akademisi. hal sejatinya agama merupakan sumber
Dalam laporannya, Sekretaris Ditjen bagi perdamaian dan kerukunan,” sam-
Bimas Islam, Muhammadiyah Amin men- bungnya.
gatakan bahwa istilah ‘radikalisme’ yang Sementara itu Dirjen Bimas Islam,
menjadi tema pada sarasehan tersebut bu- Machasin, dalam sambutannya mengata-
kan dimaksudkan sebagai sikap beragama kan Indonesia layak menjadi contoh ten-
yang kokoh dan mengakar pada diri sese- tang kerukunan umat beragama.
orang, sebab menurut Amin, sikap keber- “Negara-negara barat kagum kepada
agamaan yang kuat hingga ke akar-akarn- Indonesia, betapa Indonesia yang penga-
ya justru merupakan keharusan di dalam nut Muslimnya 80 persen tapi bisa men-
beragama. erapan demokrasi. Dibandingkan dengan
“Radikalisme yang kita diskusikan negara lain, Indonesia ini relatif sepi kon-
pada kesempatan ini adalah, adanya se- flik, kita inilah justru yang pantas sebet-
buah keyakinan atau keinginan yang kuat ulnya menjadi imam bagi dunia Islam,”
pada sebahagian masyarakat untuk meru- tegasnya.
bah sistem sosial atau politik secara eks- (Sigit Kamseno)
trem dengan didorong oleh doktrin atau

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


46
L intas bimas

Bimas Islam Lakukan Bimbingan salah satu perusahaan yang mem-


produksi minuman kemasan, PT

Teknis Produksi Produk Halal ke Triteguh Manunggal, di Banjarbaru,


Kalimantan Selatan. Bimbingan teknis

Perusahaan yang diberikan berupapeningkatan


pemahaman tentang penerapan sya-
riah pada Auditor Halal Internal peru-
sahaan, penerapan SJH, peningkatan
pengamalan kehidupan beragama bagi
karyawan dan peningkatan sarana dan
prasarana peribadatan di perusahaan.
Pada hari yang sama, Bimas Islam juga
menurunkan Timnya pada perusahaan
yang sama di cabang Bogor.
Pada kesempatan tersebut,
Tim Bimbingan juga menyosialisasi-
kan Undang Undang Nomor 33 Ta-
hun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
(JPH). Dalam hal ini pihak perusahaan
sangat antusias menggali informasi
lebih jauh dari Tim terkait implemen-
tasi undang-undang tersebut. Harapan
mereka agar penyelenggraan JPH yang
memberikan kenyamanan, keamanan,
keselamatan, kepastian dan keterse-
dian produk halal bagi konsumen serta
meningkatkan nilai tambah bagi pelaku
usaha untuk memproduksi dan men-
jual produk halal dapat terwujud hen-
daknya.

(Lady Yulia)

BWI Gelar Kegiatan Konsolidasi Nazhir Wakaf


Uang dan LKS-PWU

J
akarta, MBI— Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamba mengatakan, kegiatan dilaksanakan dalam
menggelar kegiatan Konsolidasi Nazhir Wakaf rangka peningkatan penghimpunan dan pengelolaan
Uang dan Lembaga Keuangan Syariah Penerima wakaf uang di Indonesia. BWI menginginkan
Wakaf Uang (LKS-PWU) di Hotel Ibis Cawang Jakarta pelaksanaan wakaf uang berjalan semakin baik dan
Timur selama tiga hari, Jum’at -Ahad 6-8 November semarak.
2015 kemarin. Konsoidasi ini dihadiri oleh lebih dari BWI menilai pelaksanaan wakaf uang di
50 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Indonesia belum mengalami kemajuan signifikan,
Mereka antara lain berasal dari utusan Wakaf baik dalam hal penghimpunan, pengelolaan, maupun
Al-Azhar, Nahdlatul Ulama, Tabung Wakaf Indonesia, penyaluran hasilnya kepada masyarakat. Menurut staf
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Beringharjo Divisi Pembinaan Nadzir BWI Fahrurohi, hal ini bisa
(Yogyakarta), Baitul Maal wat Tamwil Al Fataya dikarenakan faktor Nadzir, LKS-PWU, atau aturan
(Sumatera Barat), KJKS BMT An-Najah (Jawa Tengah), wakaf uang yang ada. 
Bank DKI Syariah, Bank BNI Syariah, Kementerian Karena itulah BWI mengundang Nazhir-Nazhzir
Koperasi, dan Yayasan Daarut Tauhiid (Bandung). wakaf uang yang sudah terdaftar dan bank-bank
Sekretaris Badan Pelaksana BWI Nur Samad LKS-PWU untuk mendorong peningkatan kualitas

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


47
L intas bimas

penyelenggaraan wakaf uang. Selain dalam ketentuan yang disyaratkan wakif. kan beberapa narasumber dari kalangan
rangka pembinaan, kegiatan ini juga diisi Selanjutnya, Nazhir juga bertugas untuk praktisi wakaf uang dan bank syariah, ser-
dengan diskusi saling berbagi pengalaman menyalurkan hasil/ manfaat wakaf kepada ta pebisnis dan motivator. Kegiatan yang
di antara Nazhir dan LKS-PWU, serta pihak yang sudah ditetapkan wakif, yang ditutup oleh Wakil Ketua Badan Pelaksana
sistem pelaporan dan akuntansi wakaf disebut mauquf alaih,” jelasnya. BWI Slamet Riyanto menghasilkan beber-
uang. Maftuh mengingatkan, tugas Nazhir apa rekomendasi, antara lain BWI bekerja
Dalam pembukaan kegiatan kon- adalah mengelola dan mengembangkan sama dengan BI, OJK, dan lembaga terkait
solidasi, Jum’at (6/11) yang dihadiri per- harta wakaf sehingga menghasilkan lainnya mengkaji lebih jauh kemungkinan
wakilan Direktorat Pemberdayaan Wakaf manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. penggunaan harta wakaf sebagai cash col-
Kementerian Agama, Ketua Badan Pelaksa- Karena itu, Nazhir haruslah orang-orang lateral di perbankan.
na BWI H. Maftuh Basyuni menyampaikan, yang cerdas dan kreatif dalam bisnis. Direkomendasikan juga BWI mem-
Salah satu hal yang membedakan wakaf “Upaya memajukan dan memproduk- buat standar kompetensi Nazhir dan
dari zakat dan hibah adalah keberadaan tifkan wakaf tidak bisa tidak harus dimulai klasifikasi Nazhir berdasarkan keahlian
Nazhir. dari penguatan kapasitas Nazhir. Tanpa dalam mengelola wakaf.
“Nazhir inilah pihak yang menerima kehadiran Nazhir yang berkualitas, harta
amanah dari wakif untuk menjaga, wakaf hanya akan menjadi aset abadi yang (A. Khoirul Anam)
memelihara, mengadministrasikan, dan beku dan minim manfaat,” katanya.
mengelola harta wakaf sesuai dengan Kegiatan konsolidasi itu menghadir-

Masjid sebagai Pusat Peradaban? Belajarlah ke Jogokariyan


Y
ogyakarta, MBI— Nama Masjid lebih sesuai dengan Sunnah Nabi. Masjid memukau. Pun tak sebesar Masjid lain di
ini tidak terdengar Islami, tapi Jogokariyan namanya. Arsitekturalnya perkotaan yang dihiasi ornamen-ornamen
pengurus Masjid mengklaim justru sederhana, tidak se ‘wah’ Masjid megah memikat. Masjid Jogokariyan memang
menamakan Masjid dengan nama daerah nan berlapis emas dengan arsitektur hanya Masjid kampung yang sederhana
L intas bimas

dengan dua lantai, tapi soal manajemen berhasil menaikkan penerimaan infak warga yang shalat dan yang belum,
dan kemakmuran rumah ibadah umat Masjid hingga 400 persen. Pelaporan yang terbiasa berjama’ah di Masjid dan
Islam, Masjid yang berlokasi di jalan akuntabilitas keuangan Masjid yang yang tidak, yang sudah berkurban dan
Jogokariyan 36 Yogyakarta ini boleh transparan menjadikan jamaah tak membayar zakat di Baitul Maal Masjid
dijadikan sebagai tempat studi banding. sungkan berinfak lebih dari Rp 1500,- Jogokariyan, yang aktif mengikuti kegiatan
Bayangkan, jamaah Shubuh di Masjid ini Penerimaan dana itu tidak lantas di Masjid dan belum, nama instansi tempat
separuh dari Jamaah Jum’at! Ramai sekali. digunakan untuk pembangunan Masjid, bekerja, dan seterusnya. Data ini dibuat
Di saat banyak Masjid yang sangat melainkan disalurkan melalui pengelolaan sangat detail sehingga DKM Jogokariyan
bergantung pada sumbangan warga di bisnis. Keuntungan bisnis tersebutlah yang mengetahui bahwa dari 1030 KK atau
sekitarnya, Masjid Jogokariyan merupakan pada akhirnya memberikan penghasilan setara dengan 4000-an penduduk, yang
satu dari sedikit Masjid yang tidak bagi kemakmuran Masjid dan masyarakat belum shalat sebanyak sekian orang. Data
bergantung pada infaq dan shadaqah sekitar. Dari bisnis itulah kemudian dibuat ini diperbaharui setiap tahun sehingga
masyarakat. Bahkan, dengan manajemen berbagai program kemasyarakatan untuk DKM bisa melihat tren perkembangan
yang profesional, keberadaan Masjid masyarakat sekitar Jogokariyan. Misalnya dakwah pertahun. Misalnya, pada 2010,
Jogokariyan justru membantu kehidupan program umroh untuk empat jama’ah yang jumlah warga yang tidak shalat sebanyak
ekonomi warga sekitar. Masjid Jogokariyan paling rajin Shalat berjama’ah di Masjid 17 orang, padahal pada tahun 2000 warga
mampu menjadikan ekonomi berbasis tersebut. Jogokariyan yang belum shalat ada 127
Masjid sebagai penggerak ekonomi Yang cukup menarik adalah, pengurus orang. Dari sini, perkembangan da’wah
masyarakat. Prinsipnya, “Jika pasar Masjid membagikan surat undangan, selama 10 tahun dapat dilihat.
mengalahkan Masjid, maka Masjid akan dengan bentuk yang benar-benar persis Data base yang diformulasikan
mati. Jika Masjid mengalahkan pasar, maka seperti surat undangan pernikahan, berisi dalam Peta Dakwah Jogokariyan itu dibuat
pasar akan hidup.” ajakan untuk mendirikan shalat Shubuh dengan menggunakan simbol-simbol.
Manajemen keuangan Masjid di Masjid kepada setiap masyarakat Gambar sejumlah blok di perkampungan
yang berjarak sekitar 30 menit dari di Jogokariyan. Undangan Shubuh ini yang rumah-rumahnya digambarkan
kampus Universitas Gajah Mada menuju dilanjutkan dengan program-program lain dalam beragam warna menunjukan
Parangtritis ini memang cukup unik. seperti kuliah Shubuh, hingga program tingkat keakraban kampung tersebut
Saat tak sedikit pengurus Masjid yang sarapan gratis bagi jamaah yang Shalat dengan indikator-indikator Islam: hijau,
mengumumkan saldo infak bernilai jutaan Subuh dan langsung melanjutkan aktivitas hijau muda, kuning, dan seterusnya hingga
rupiah, Masjid Jogokariyan justru selalu di Masjid hingga tiba jam berangkat merah. Juga simbol-simbol lain yang
berupaya agar pada tiap pengumuman, ke kantor. Sedangkan bagi anak-anak, menggambarkan detail indikator syariah
saldo infak hanya setara nol rupiah. DKM menyediakan uang jajan bagi anak- pada setiap rumah dalam sebuah ‘peta
Alasannya sederhana, saldo yang sangat anak yang Shalat Subuh berjamaah dan dakwah’.
besar akan menyakiti saat ada sebagian melanjutkan aktivitas di Masjid sampai Dari hasil sensus itu, segala
warga yang sakit namun tak bisa ke jam berangkat sekolah tiba. Program kebutuhan kegiatan di Masjid Jogokariyan
rumah sakit lantaran tak punya biaya, atau ini disambut antusias oleh masyarakat juga bisa dipesan dari jamaah. DKM
ada warga tak berpunya yang tidak bisa Jogokariyan, sehingga jumlah jama’ah Masjid Jogokariyan juga berkomitmen
bersekolah, dan sebagainya. Shubuh di Masjid ini sangat ramai, tidak membuat Unit Usaha agar tak
mencapai setengah dari Jamaah Shalat bersinggungan dengan jama’ah yang
Gerakan Jamaah Mandiri Jumat. memiliki bisnis serupa.
Dalam hal pembinaan terhadap
Awalnya, di tahun 2005 Masjid Pemetaan Jamaah generasi muda, program yang tidak
Jogokariyan mulai menginisiasi Gerakan terlewatkan adalah membangun karakter
Jama’ah Mandiri. Jumlah biaya operasional Dalam melakukan pelayanan pemuda-pemudi yang tumbuh besar
Masjid dihitung untuk satu tahun, dakwah kepada masyarakat, DKM Masjid dan mencintai Masjid. Remaja Masjid
kemudian dibagi 52 minggu. Angka ini Jogokariyan melakukan pemetaan yang Jogokariyan (RMJ) adalah satu organisasi
kemudian dibagi lagi dengan kapasitas detail sehingga mengetahui potensi remaja Muslim yang bernaung di bawah
Masjid, maka didapatilah biaya per-tempat dan kebutuhan, peluang dan tantangan, DKM Jogokariyan. RMJ ini memiliki banyak
shalat. Angka terakhir ini kemudian kekuatan dan kelemahan sebagai acuan alumni dengan data yang tersusun rapi.
disampaikan kepada para jamaah. dalam melakukan pembinaan keagamaan Mereka tergabung dalam ikatan alumni
Ternyata, kebutuhan operasional kepada masyarakat. DKM Jogokariyan Remaja Masjid Jogokariyan. Kegiatan yang
Masjid akan tertutupi jika setiap jama’ah melakukan “Sensus Masjid” sebagai data dilakukan oleh remaja Masjid Jogokariyan
mengeluarkan infak senilai Rp 1.500,- tahunan yang kemudian dikemas dalam ini cukup intensif dan terorganisasi dengan
setiap Jumat. DKM mengumumkan jika bentuk data base bagi dakwah berbasis baik, termasuk keberhasilan mereka
jamaah bersedekah RP 1.500,- itu artinya Masjid. mendatangkan pembicara-pembicara
ibadah mereka tidak disubsidi oleh DKM. Data base ini tidak hanya mencakup mulai dari tingkat lokal hingga tingkat
Tapi jika kurang dari Rp 1.500,- itu sama nama Kepala Keluarga dan warga, nasional.
artinya ibadah jamaah disubsidi oleh pendidikan, pendapatan, dan lainnya,
Masjid. Gerakan Jama’ah Mandiri ini tetapi sampai pada siapa saja di antara (Sigit Kamseno-Wahyu Wibowo)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


49
L intas bimas

Sumber Ekonomi Berbasis Agama


Lebih Efektif Entaskan Kemiskinan
masalah ini, demi ke depan yang lebih
baik,” ajak Dirjen.
Ke depan, Machasin melihat, tanah
wakaf juga bisa dipakai untuk membantu
pengadaan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. “Saya yakin itu
bisa. Kita harus mencari bagaimana
caranya. Buatlah sebuah keputasan yang
mampu menjadi dasar akan hal ini,” tandas
Machasin dalam Raker yang mengangkat
tema: “Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja
Ikhlas, Kerja Tuntas” tersebut.
Rakenas Perwakafan berlangsung
yang berlangsung sejak tanggal 16 hingga
18 November 2015, di hotel Lumire,
Jakarta Pusat, ini diikuti oleh 75 Peserta
yang terdiri atas 33 Peserta dari Kanwil
se-Indonesia, 9 Peserta dari LKS PWU,
13 peserta dari internal Direktorat
Pemberdayaan Wakaf, 8 Peserta dari
Ormas Islam (Perwakilan dari NU,

J
akarta, MBI— Sumber ekonomi dipakai tersebut berasal dari sumber- Muhammadiyah, MUI, ICMI, HIPMI, KMPI
berbasis agama seperti zakat sumber ekonomi yang berasal dari basis dan DMI), 2 Peserta dari BPN, 2 peserta
dan wakaf lebih efektif dalam keagamaan. dari Bappenas, 2 Peserta dari BWI Pusat,
mengentaskan kemiskinan jika “Nah, hal begini ini, yang perlu kita 2 Peserta dari PUPR, dari Biro Hukum
diberdayakan secara produktif daripada kembangkan ke depan. Untuk itu, mari, Kemenag 2 Peserta, dan 2 peserta lainnya
bantuan uang negara. Demikian kita rumuskan bersama, bagaimana dari Biro Umum Kemenag
disampaikan Dirjen Bimas Islam, dana dari sumber-sumber ekonomi yang
Machasin, saat membuka Rapat Kerja berbasis agama tersebut bisa dipakai (Gepeng-Khairan Dhurari-Sigit Kamseno)
Nasional (Rakornas) Perwakafan yang untuk mengentaskan kemiskinan saudara-
digelar oleh Direktorat Pemberdayaan saudara kita yang membutuhkan,” harap

Ini Dia Peme


Wakaf, Senin (16/11). Machasin.
“Penelitian Bappenas menyatakan, Machasin berharap, rapat kerja ini
pengentasan kemiskinan masyarakat mampu membahas hal-hal yang akan
kita, lebih efektif jika dilakukan dengan dikerjakan ke depan, sembari melihat hal-
menggunakan uang dari sumber ekonomi hal yang telah dilakukan. Menurutnya, apa

J
yang berbasis agama, seperti zakat, yang akan dilakukan, bisa dinilai dan diukur akarta, MBI— Acara puncak dan
shadaqah, infaq dan wakaf,” terang pria dari pengalaman yang telah diusahakan penutupan “Zakat Award 2015”
yang juga merupakan Guru Besar UIN sampai dengan saat ini. Machasin bagi BAZNAS provinsi dan BAZNAS
Sunan Kalijaga tersebut. mengakui bahwa pengelolaan wakaf kabupaten/kota berprestasi se-Indonesia
Mantan Kepala Badan Litbang mempunyai tantangannya sendiri. Apalagi yang diselenggarakan oleh Direktorat
Kemenag itu mengutip hasil penelitian tanah wakaf yang ada itu bermacam- Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Bappenas yang menyatakan, bahwa, macam, mulai dari luasnya, letaknya, juga digelar Kamis malam tanggal 19 November
masyarakat Indonesia, butuh waktu potensi untuk bisa diberdayakan bagi 2015, dihadiri Menteri Agama Lukman
sekitar tujuh tahun untuk dientaskan kesejahteraan masyarakat. Hakim Saifuddin. Selain itu hadir Wakil
dari kemiskinan, jika menggunakan “Bahkan tidak sedikit, tanah wakaf Ketua BAZNAS Zainulbahar Noor, Dirjen
bantuan dari uang negara. Namun ‘hanya kita secara de facto dikuasai masyarakat Bimas Islam Machasin, dewan juri, panitia,
butuh waktu’ 5,2 tahun, jika uang yang tertentu. Mari kita pecahkan bersama para peserta nominasi Zakat Award dari 33

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


50
L intas bimas

J Belajar Sakinah dari Sang Juara


akarta, MBI— Pasangan asal Sulawe-
si Tengah, Mohamad Ma’ruf Banti-
lan (73) dan Nursyidah Kasim (70)
terpilih sebagai juara pertama pada pen-
ganugerahan keluarga sakinah teladan beda, bukan berkeluarga jika semuanya
tingkat nasional 2015 yang digelar Ditjen sama.”
Bimas Islam, Kementerian Agama. Pasan- “Selagi air keruh, tunggu keruhnya tu-
gan ini mengungguli peserta lain dari se- run, saat dimana air kembali bening baru
luruh Indonesia dengan raihan nilai men- kembali bicara. Jika sedang emosi jangan
capai 624. Pasangan yang dikaruniai 4 pernah ambil keputusan, sebab kita tak
anak, 6 cucu dan 2 cicit ini telah melewati akan sampai pada keputusan yang tepat
usia pernikahan selama 45 tahun, rentang jika diambil dalam keadaan emosi. Jika
masa yang tentu tidak sebentar. Apa dan rumah tangga menemui air yang keruh,
bagaimana pasangan ini menjalani kehidu- jika perlu shalatlah dahulu, berdzikirlah,
pan berumah tangga sehingga layak men- setelah itu barulah kembali bertukar pen-
dapatkan gelar juara dari penilaian dewan dapat.”
juri yang sangat ketat? ditemui MBI disela Demikian pula setiap istri hendaknya
penganugerahan gelar juara, pasangan ini masyarakat yang lebih luas.” memahami bahwa khidmat pada suami
bercerita tentang rahasia menjaga kehar- “Mensinergikan diri kita dengan pa- adalah ibadah. Dunia ini adalah perhiasan,
monisan dalam berumah tangga. sangan bukanlah hal yang gampang, ban- seindah-indah perhiasan adalah istri yang
“Kunci berumah tangga itu adalah, yak variabel yang harus kita sikapi, mis- shalihah. Ciri khas istri yang shalihah ada-
kita harus memahami bahwa suami istri alnya kita harus memecahkan masalah lah kesetiaan dan khidmatnya pada suami,
merupakan dua insan yang berbeda, baik dengan kepala dingin, bagaimana cara kalau dipandang suami ia menyejukan,
secara psikologis, maupun secara pen- kita berkomunikasi, dan sebagainya. Hal kalau diperintah ia patuh, sekalipun mis-
galaman. Untuk memahami perbedaan itu lain yang juga perlu diperhatikan adalah, alnya, ia memiliki penghasilan lebih tinggi
dibutuhkan toleransi dan saling penger- jika rumah tangga tengah menghadapi daripada suaminya.
tian di antara keduanya, itu yang harus masalah, selesaikanlah dengan musya- Berkaitan dengan manajemen keuan-
dipahami sejak awal sebelum menyusul warah, jangan diputuskan melalui voting gan rumah tangga, sepakatilah bahwa
pada hal-hal lain seperti bagaimana kita (antar keluarga), sebab voting itu meru- uang itu milik kita bersama, bukan ini
berkomunikasi, bagaimana kita memecah- pakan pemaksaan kehendak. Perasaaan milikku dan itu milikmu. Sekalipun harta
kan masalah, dan sebagainya.” itu tidak bisa dirumuskan dengan angka- istri adalah milik istri, hendaklah para is-
“Yang paling pokok adalah toleransi angka. Selesaikanlah masalah itu dengan tri memahami bahwa membantu suami,
dan saling pengertian atas perbedaan sua- musyawarah. Jika masalah belum selesai, termasuk dalam urusan keuangan, adalah
mi dan istri. Sebuah negara akan aman dan mari cooling down, nanti saat hati dan ibadah kepada Allah. Terakhir, Taatilah
tenteram, jika rumah tangga pendudukn- pikiran sudah kembali jernih lanjutkanlah perintah Allah dan Rasul-Nya, niscaya ru-
ya terawat dengan baik, sebab keluarga musyawarah. Namanya berkeluarga tentu mah tangga akan bahagia.
adalah embrionya negara, embrionya tujuannya menyatukan insan yang ber- (Sigit Kamseno)

enang Anugerah Zakat Award 2015


provinsi seluruh Indonesia serta sejumlah Kategori Pengelolaan Zakat. Peraih penghargaan dalam peringkat 1, 2 dan 3,
tamu undangan. penghargaan dalam peringkat 1, 2, dan 3, yaitu: BAZNAS Kabupaten Sragen, BAZNAS
Penghargaan kepada BAZNAS daerah yaitu: BAZNAS Provinsi Banten, BAZNAS Kabupaten Lombok Timur, dan BAZNAS
yang meraih predikat terbaik diberikan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan BAZNAS Kota Bukittinggi.
dalam dua klasifikasi dan dua kategori, Provinsi Kalimantan Timur. Penghargaan kepada semua peraih
yaitu: Klasifikasi BAZNAS kabupaten/kota. Zakat Award diserahkan langsung oleh
Klasifikasi BAZNAS provinsi. Kategori Manajemen Kelembagaan. Menteri Agama, yaitu berupa piagam, tropi
Kategori Manajemen Kelembagaan. Peraih penghargaan dalam peringkat dan uang pembinaan.
Peraih penghargaan dalam peringkat 1, 1, 2, dan 3, yaitu: BAZNAS Kabupaten “Pelaksanaan kegiatan Zakat Award
2, dan 3, yaitu: Baitulmal Provinsi Aceh, Sumedang, BAZNAS Kabupaten Kutai pada bulan November ini saya pandang
BAZNAS Provinsi Sumatera Barat, dan Timur, dan Baitulmal Kota Banda Aceh. memiliki nilai istimewa, karena bertepatan
BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Kategori Pengelolaan Zakat. Peraih dengan genap 4 tahun lahirnya Undang-

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


51
Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang audit keuangan sehingga kepercayaan ma- mustahik di semua pelosok negeri. Para
Pengelolaan Zakat. Saya merasa gembira syarakat tetap terjaga. amil zakat harus siap “bekerja dalam
dan bangga bahwa penganugerahan Zakat Menteri Agama meminta BAZNAS dan senyap” asalkan zakat sampai ke tangan
Award merupakan salah satu program LAZ agar meningkatkan profesionalisme, para dhuafa dan memberi solusi bagi umat
unggulan Kementerian Agama yang akuntabilitas publik, dan menjaga sikap yang membutuhkan.” imbuhnya.
memiliki tugas melakukan pembinaan, amanah para amil-nya. “Harus dipastikan Lukman Hakim Saifuddin menam-
pengawasan dan penilaian atas capaian biaya operasional lembaga yang berasal bahkan bahwa umat Islam perlu disadar-
kinerja lembaga pengelola zakat di seluruh dari hak amil tidak melebihi batasan kan bahwa zakat sebagai institusi publik,
Indonesia.” ungkap Menteri Agama sesuai prinsip syariah. Sebagai organisasi bukan hanya sekedar ibadah untuk diri
Lukman Hakim Saifuddin mengawali dan lembaga yang membawa nama pribadi, namun lebih dari itu zakat meru-
sambutannya. “zakat”, orientasi kerja kita haruslah pakan ibadah maaliyah ijtimaiyah yang
Dalam kesempatan itu Lukman untuk memuliakan umat. Lembaga membawa misi penunaian tanggungjawab
Hakim Saifuddin mengajak semua pengelola zakat di mana pun, harus selalu sosial sebagai Muslim. Pendistribusian
gubernur dan bupati/walikota untuk dekat dengan persoalan-persoalan riil zakat kepada mustahik oleh lembaga za-
memberi dukungan yang maksimal masyarakat dan tidak menjadi “menara kat memiliki nilai positif secara sosial,
terhadap BAZNAS di wilayahnya masing- gading” di tengah kehidupan umat.” karena efek psikologisnya sangat berbeda
masing, yaitu dukungan kebijakan dan tegasnya. dengan pembagian zakat secara langsung
anggaran operasional melalui APBD sesuai Ia juga mengingatkan pentingnya oleh muzaki yang memperlihatkan perbe-
amanat undang-undang. “kehatian-hatian” lembaga pengelola daan antara tangan di atas dan tangan di
Menurut menteri, kemajuan pen- zakat dalam menjaga amanah serta dalam bawah. Karena itu, umat Islam harus bisa
gelolaan zakat, di samping berlandaskan menyalurkan zakat kepada yang berhak menangkap “api dan spirit zakat” untuk
regulasi yang dibuat oleh pemerintah, juga secara tepat sasaran dan tepat waktu. memperkokoh bangunan peradaban bang-
bersandar pada kepercayaan masyarakat. “Pengelolaan zakat memiliki karakter yang sa dan dunia.
Peraturan perundang?undanganmemberi berbeda dengan pengelolaan keuangan Sebelum mengakhiri pidatonya
garis-pandu kepada BAZNAS dan LAZ un- negara ataupun pengelolaan dana pihak Menteri Agama RI berharap seluruh
tuk selalu meningkatkan efektivitas dan ketiga pada perbankan. Kepatuhan peserta yang telah berpartisipasi dan
efisiensi pelayanan kepada muzaki dan terhadap norma, standar dan prosedur BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/
mustahik serta meningkatkan manfaat za- menjadi keniscayaan dalam pelaksanaan kota yang meraih penghargaan dalam
kat untuk pengentasan kemiskinan. Pen- tugas pengelolaan zakat. Selain kerja keras ajang berskala nasional ini mampu
gelolaan zakat harus dilakukan secara taat supaya zakat, infak dan sedekah yang mempertahankan serta meningkatkan
asas dan memenuhi prinsip terintegrasi dihimpun meningkat dari tahun ke tahun, prestasi yang dicapai di masa mendatang.
dalam satu sistem. Pengelolaan zakat juga BAZNAS dan LAZ haruslah mengupayakan
harus dapat diaudit secara syariah dan agar manfaat zakat dinikmati oleh para (Fuad Nasar)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


52
Galeri Bimas

Pembukaan MTQ Internasiol 2015


Kementerian Agama dan MUI Musyawarah Penyusunan Standarisasi Kriteria Awal Bulan Qamariah

Grup Paduan Suara Bimas Islam


Pernikahan Massal Antar WNI di Taiwan

Direktur Zakat Menghadiri 7th National Conference of Forum Zakat, 2015


Penganugerahan KUA dan Sakinah Teladan Tingkat Nasional, 2015

Sidang Itsbat Penentuan 1 Syawal 1437 H di Auditorium HM Rasyidi Kemenag Jakarta, 2015
Penyerahan Hadiah Dari Menteri Agama kepada Pemenag Lomba Pemilihan KUA Teladan 2015 di Jakarta

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Bersama dengan Pemenang Loma Baca Kitab Penguhulu Tingkat Nasional 2015 di Jakarta
O P I N I

““ Dakwah
Kreatif””
Muhammad Syafa’at
(SEMAKAR Institute)

D
alam sejarah panjang perjalanan yang diajukan oleh seorang pemikir yang metafornya dilekatkan pada sosok
bangsa ini, telah disajikan ke- muslim, Sakib Arsalan dalam bukunya yang Adam (intelegensia-kreatif) inilah yang
pada khalayak beberapa warisan berjudul, “Limadza ta’akhara muslimun, wa kemudian semakin menghilang dari
pengetahuan dari para pendahu- taqaddama ghairahum”. Dari kalimat tanya lingkungan generasi-generasi muda
lu Islam yang lekat dengan nilai yang menjadi judul bukunya tersebut, muslim yang notabene didakwa sebagai
peradaban dan kemanusiaan. Walaupun Arsalan mempertanyakan kembali perihal pewaris tunggal Islam peradaban.
tidak dominan, paling tidak jejak itu bisa sebab kemunduran Islam yang begitu
didapatkan berupa lembaran teks-teks lama, jika dibandingkan dengan kemajuan Memasuki Islam Peradaban Dengan
kebudayaan yang menampilkan metafor bangsa-bangsa lainnya. Wajah Toleran
lain dari bentuk interpretasi keagamaan. Menghadapi persoalan sumir
Adalah segolongan ulama-penyair klasik yang diajukan Sakib Arsalan di atas, Tidak ada salahnya jika generasi
semisal Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Islam seyogyanya harus berdiri dengan muda memulai kembali menonjolkan
Hamzah Fansuri, Ar-Raniry, Abdullah Sin- sikap yang jantan, sebagaimana pesan Islam sebagai ajaran yang lebih merayakan
kel, yang kemudian dilanjutkan estapet Fazlurrahman dalam simposium keindahan berkehidupan. Sembari tidak
pencerahan itu oleh Amir Hamzah, Armijn mahasiswa Islam di negaranya yang menanggalkan arti penting dari hadirnya
Pane, Achdiat K Miharja, Buya Hamka, Tau- menyatakan bahwa Islam hanya dapat akhir sebuah zaman, Islam dalam konteks
fiq Ismail, dan kini gigih digaungkan pula sejalan dengan kemajuan apabila ia keduniawian tetap merayakan keduanya
oleh sosok-sosok canggih seperti, Cak Nun, menciptakan kembali suasana intelektual dengan kadar keimanan yang ghalibnya
Gus Mus dan Ahmad Tohari. yang konstruktif dan arah berpikir yang seimbang. Dari wajah Islam yang
Di tengah-tengah warisan pemikiran positif di tengah-tengah kejumudan- menghargai arti indah, sebuah kehidupan
agung yang gong awalnya telah dikampa- kejumudan simbolis. Suasana intelektual hakikatnya dapat kembali ditemukan
nyekan oleh generasi “sepuh” tersebut, yang terbangun di masa generasi-generasi sebuah ikhtiar kreatif generasi muda
seketika menjadikan generasi setelahnya emas pemikir Islam, lanjut Rahman dalam proses menjalani kemajuan zaman
yaitu “kaum muda” seakan mendapatkan sejatinya tidak dibangun dari sesuatu tanpa harus takluk mem”beonya” atau
satu tanggungan melanjutkan warisan dari penghambaan ajaran di luar Islam, tergilas “melas” di hadapannya.
yang maha beratnya. Kaum muda saat melainkan justru harus dimulai dari inti Apabila merujuk dalam konteks lo-
ini tidak hanya dihadapkan pada ikhtiar nash-nash keislaman itu sendiri. Seperti kal, di mana penulis sekarang bertempat
kelanjutan pemegangan estafet pemikiran halnya yang diwartakan oleh pemikir tinggal, yaitu di Kabupaten Kuningan,
yang menjadikan Islam sebagai agama per- Islam lainnya asal India, yaitu Muhammad yang termasuk di wilayah III Kacirebonan
adaban, namun juga atas kenyataan kon- Iqbal, jawaban yang dikemukakan Rahman (Kuningan-Cirebon-Majalengka dan Indra-
sumtif yang merajalela dalam dua mimikri merunut kembali pada nash Al-Qur’an mayu), wacana-wacana Islam Peradaban
kebudayaan, yaitu mencintai kesenang- yang menjadikan kata “Insan” sebagai pelan namun pasti sudah beranjak pada
senangan (hedonisme) dan akrab dengan identitas otentik yang menjadikan laku ikhtiar sistematis, dengan basis kekuatan
laku kekerasan (anarkisme). “kreatif” kemanusiaan. kajian, penerbitan buletin serta pagelaran-
Sekilas banyak benarnya pertanyaan Laku kreatif pada sosok “Insan” pagelaran kegiatan yang diinisiasi oleh

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


58
ala Kaum Muda Kuningan
kaum muda Kuningan. yang bernama Syeikh Maulana Akbar. Dari
Salah satu kajian keislaman Kang Aof Musyaffa, muncul penjelasan
yang menjadi wacana penting kaum bahwa keberadaan Syeikh Maulana Akbar
muda di Kota Kuningan dalam ijtihad dan pesantrennya di Abad ke-14, ternyata
mengembangkan kembali Islam peradaban sempat menjadikan Kuningan sebagai
adalah dengan membedah sebuah buku salah satu daerah yang menjadi rujukan
berjudul “Nirkekerasan dan Bina Damai utama para pembelajar tasawuf, yang
dalam Islam”, karya Muhammad Abu senantiasa berjuang menyebarkan nilai-
Nimer (2010). nilai keislaman yang rahmatan lil alamin
Dari kajian atas karya Abu Nimer
tersebut generasi muda setidaknya SEMAKAR Institute: Sebuah Perkenalan
dapat kembali memahami Islam dengan
wajahnya yang senantiasa ramah, lembut Dengan berbekal persemaian
dan memesona. Di dalamnya Abu Nimer semangat jihad pengetahuan yang
banyak mengutip nash yang menjadi dasar diwariskan Syeikh Maulana Akbar,
pijakan bagaimana seharusnya seorang kehadiran SEMAKAR Institute yang
muslim bersikap kepada sesama. Misalnya, digawangi beberapa sahabat muda dengan
ia mengutip sebuah riwayat, bahwa latar belakang pendidikan, organisasi dan
“Setiap kali kekerasan memasuki sesuatu, profesi yang beragam, diharapkan dapat
ia akan mencemarinya, dan setiap kali terus memberikan kesan dan penilaian
‘keramahan’ memasuki sesuatu, ia akan positif, khususnya di tengah kehidupan
menyemarakkannya. Dan sesungguhnya masyarakat beragama di Kabupaten
Tuhan memberkahi sikap yang ramah, dan Kuningan.
Dia tidak memberkahi sikap yang keras”. Bentuk keragaman latar belakang
– Kutipan Hadis Nabi oleh Jawdat Sa’id yang mengisi ruang lokomotif forum ini
(1997)/(Abu Nimer 2010). sangat menarik jika ditilik dari kehadiran
Potret Islam dengan wajah yang dua Aparatur Sipil Negara Kementerian
ramah itu menjadi salah satu bahasan Agama Kabupaten Kuningan, Dedi Slamet
berharga yang disajikan Kang Aof Ahmad Riyadi (Kepala KUA Kec. Cigandamekar)
Musyaffa, dalam kajian rutin “malam dan Muhammad Syafa’at (Pelaksana Seksi
kamisan” yang diadakan oleh SEMAKAR PD Pontren) yang secara intens terlibat
Institute tepat di malam ditetapkannya dalam kajian rutin “malam kemisan”.
Hari Santri Nasional 22 Oktober lalu. Selain dari keterlibatan dua “abdi negara”
Sebagai Koordinator dalam Forum Kajian tersebut, ruang kreatif SEMAKAR juga
tersebut, Kang Aof memaparkan, bahwa disemarakkan oleh beberapa pelajar
saat ini tema-tema kajian keislaman tingkat Sekolah Menengah Atas di bawah
foto shift dakwah kreatif
yang menekankan tradisi bina damai koordinasi Fajar Rijalul Haq (SMA Yamsik
dan nirkekerasan sangat dibutuhkan Kuningan), sejumlah mahasiswa dari
masyarakat di Kabupaten Kuningan, perguruan tinggi Islam yang dikomandoi di paparkan para punggawanya, yaitu
terutama di lingkungan generasi muda oleh Iman Sudirman (HMI Kuningan) dan “mengukir diri bersama tradisi” yang
dalam upaya mereka untuk membumikan Aef Kustawan (PMII Kuningan), komunitas kemudian disepakati sebagai visi forum
semangat toleransi dalam kultur jalanan PUNK yang dimotori sahabat kajian ini. Berkat kehadiran rekan-rekan
kebhinekaan. Aras Rasydi (Gusdurian Kuningan) serta muda yang penuh gairah itulah, SEMAKAR
Adalah SEMAKAR Institute yang beberapa rekan penulis muda Kuningan Institute dapat merintis sebuah gerbong
kehadirannya diikhtiarkan sebagai rumah di bawah jaringan Fajrin Aulia (Jurnalis pemikiran yang tidak hanya berusaha
bersama sahabat-sahabat muda Kabupaten Muda), Aof Ahmad (Santri Studies Journal), tetap kreatif dan argumentativ tetapi juga
Kuningan dalam memperjuangkan nilai Sopandi (Buletin NOL KM Kuningan) dan substantif. Pemikiran-pemikiran tokoh
kemanusiaan yang berangkat dari refleksi Zaka Vikryan (Penyair Muda Kuningan). keislaman, seperti Khaled Abou Fadel,
kolektif atas perjuangan luhur sosok Perjalanan SEMAKAR Institute Tariq Ramdhan, Gamal El Bana, Syeikh
ulama besar yang menyebarkan Islam di selama tiga tahun ke belakang, sejatinya Muhammad Syaltout, Ziauddin Sardar,
kawasan Kuningan melalui jalur kultural, berangkat dari satu kesadaran yang hingga tokoh pendiri organisasi Islam di

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


59
O P I N I

Indonesia seperti, KH. Hasyim Asy’ari, KH. bulan suci Ramadhan 1434 H lalu, Aof Sina;The Phsycian, dan La Grand Voyage;
Ahmad Dahlan, KH. Agus Salim, Ahmad Ahmad dan beberapa rekan muda lainnya Rihlah al-Kubro yang secara keseluruhan
Hasan, AR. Baswedan, KH. Imam Zarkasyi, memutuskan memulai gerakan “dakwah menyajikan sejuta dinamika dan babak
KH. Wahab Hasbullah, KH. Wahid Hasyim kreatif” mereka dengan mengadakan demi babak harmoni perjalanan yang telah
adalah beberapa bagian dari silabus “Festival Islam dan Peradaban”, yang diisi dilewati Islam selama 14 abad.
wajib yang dijadikan acuan awal kajian di dengan dialog Islam dan Kebudayaan, Melalui penuturan dari salah satu
SEMAKAR Institute. Pameran Kaligrafi Al-Qur’an bekerjasama abdi negara yang aktif mengikuti kegiatan
Tidak banyak sebenarnya mimpi yang dengan Ponpes El-Azzam Kuningan, SEMAKAR Institute, yaitu Dedi Slamet
ingin diwujudkan dengan kelahiran forum Pementasan Teatrikal “Aku dan Tasawuf” Riyadi, dikemukakan pula bahwa kehadiran
Kajian SEMAKAR yang embrio gerakannya yang dibawakan oleh Komunitas Teater SEMAKAR Institute yang dipelopori kaum
telah dimulai sejak 2012 lalu. Berangkat “Lawang Pati” Kuningan, hingga pemutaran muda Kuningan tersebut senantiasa
dari kegelisahan masing-masing personal, film-film bernuansa keislaman, seperti memegang teguh kaidah klasik yang
tepatnya dalam menjalani perjalanan suci Al-Ghazali; The Persuit of Happines, Ibn cukup populer di dunia kepesantrenan,
yang berbunyi, al-muhafazhatu ala qadimi
shalih, wal akhdzu bil jadidi al-ashlah.
Penjabaran kaidah yang dipahami sebagai
pola perawatan tradisi lama yang baik
dan mengambil sesuatu yang baru, yang
lebih bermanfaat adalah metode yang
dinilai efektif, wa bil khusus dalam proses
dialektis antara dakwah keislaman dengan
atmosfir pengetahuan kaum muda yang
belakangan mendominasi masyarakat
global kekinian.
Dari kaidah terakhir yang dipaparkan
oleh Kang Dedi sebagai peserta yang intens
dalam Forum Kajian Semakar di atas,
dapat dilihat tentang pentingnya metode
dialektis yang niscaya digagas oleh kaum
muda lainnya dalam mengikhtiari pola
“dakwah kreatif” terutama dalam merawat
tradisi keilmuan yang cukup kental
dalam bingkai khittah Islam peradaban.
Bersamaan dengan era keterbukaan
informasi yang demikian canggih saat ini,
selain hadirnya “syarat kreatif” dalam
setiap nalar-jiwa kaum muda maka sangat
vital juga kiranya dihadirkan suatu metode
yang genuine nan unik guna merangkul
sekian variatif objek dakwah, Wa bil Khusus
di lingkaran generasi-generasi muda. Dan
bukankah, dalam kaidah fiqhiyah dikenal
pula sebuah ungkapan atas pentingnya
keberadaan metode itu sendiri, yaitu,
“(altharîqah ahammu min al-mâddah),
bahwa keberadaan metode itu
Islam peradaban yang semula
diwariskan oleh para pemikir dari generasi
“sepuh” Islam terdahulu hakikatnya tidak
semata hadir di mata-kepala generasi
muda hanya untuk diagung-agungkan
saja, melainkan secara nyata proses
keberlanjutannya harus senantiasa
dirawat dan diwariskan hingga akhir dari
generasi muda kelak menutup mata.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


60
Model Harmonisasi Syariah di Industri
Perbankan: Kilasan Teoritis dan Praktis
Yudi Ahmad Faisal (Western Sydney University Australia) yudiaf@gmail.com

Sekapur Sirih Negara Malaysia, lembaga otoritas Syariah keuangan Islam (Islamic financial law)

P
yang diberikan mandat memformulasikan tanpa campur tangan Negara (Kilian Balz
erbankan Syariah berkembang aspek-aspek Syariah dan melakukan , 2001). Kehadiran aktor-aktor keuangan
dengan pesat dan menjadi salah harmonisasi Syariah, menyatakan bahwa Syariah global, seperti AAOIFI (Accounting
satu pemain penting dalam bay al innah adalah halal. Sedangkan di Auditing Organisation for Islamic Financial
sistem keuangan global. Industri Indonesia, sebagian ulama menyatakan Institutions) telah menjelma menjadi
berbasiskan nilai-nilai Islam bahwa akad ini haram. Dua pendapat sebuah aktor penting dalam konteks
ini dianggap sebagai industri yang terlalu kontradiktif tersebut jika terjadi pada keseuaian Syariah global.
besar untuk diabaikan ( Maher Hassan and pasar yang sama dalam satu jurisdiksi
Jemma Dridi, 2010). Aset global perbankan yang sama maka akan mengakibatkan Pendekatan Institutional
Syariah telah menyentuh angka diatas kegaduhan pasar akibat inkonsistensi
1.7 trilyun dollar Amerika dan diprediksi ke-Syariah-an antara lembaga keuangan Pendekatan institutional adalah
akan terus tumbuh 17.6% selama 4 tahun Syariah yang beroperasi. pendekatan yang menekankan pada struk-
kedepan sehingga menyentuh angka tur institutional dalam mengkaji, mengem-
3.4 trilyun dollar pada 2018 dengan Pendekatan Generik bangkan, dan memformulasikan harmon-
didukung oleh lebih dari 220 institusi yang isasi nilai-nilai Syariah antara industri per-
tersebar di 76 negara berbeda baik Negara Secara historis, harmonisasi Syariah bankan Syariah global. Zaidi mengusulkan
mayoritas Muslim maupun Non-Muslim. terutama dalam konteks fikih jarang ide ‘a universal Shariah board’atau Dewan
Perkembangan pesat dalam dua dekade terjadi. Hal ini berdasarkan fakta historis Syariah Universal untuk melakukan har-
terakhir telah menarik perhatian berbagai bahwa terdapat beberapa mazhab fikih monisasi transaksi-transaksi keuangan
aktor-aktor arsitektur keuangan global yang mendasarkan hasil ijtihad mereka Syariah di berbagai jurisdiksi yang ber-
non-negara (non-state actors) seperti pada metodologi dan sumber-sumber yang beda (Abbas Jamal Zaidi , 2011). Menu-
International Monetary Fund (IMF), World berbeda. Berbeda halnya dalam konteks rutnya, dewan Syariah ini harus terpisah
Bank, dan the Basel Committee on Banking Industri perbankan Syariah, harmonisasi dari baik pasar (market) maupun regula-
Supervision (BCBS). Syariah menjadi salah satu perdebatan tor atau pemerintah. Hal ini dimaksudkan
Secara teoritis, perbankan Syariah paling hangat sebagai prasyarat tumbuh
harus mengikuti aturan-aturan relijius kembangnya industri ini dalam konteks
yang diderivasi dari Shariah. Oleh karena global.
itu, kesesuaian dengan syariah (Shariah Khan mengusulkan istilah fikih
compliance) merupakan fondasi pertama pasar (fiqh market) sebagai metode untuk
dalam struktur teoritis yang kemudian mencapai harmonisasi Syariah dalam
meretas kedalam struktur minor seperti konteks dunia perbankan dan keuangan
model instrumen keuangan, jenis jasa (Khan and L. Ali , 2011). Menurutnya,
dan transaksi keuangan, serta model seorang ulama di dunia perbankan dan
pengawasan dan tata kelola bank (banking keuangan tidak harus mendasarkan
governance), sistem penentuan harga ijtihad-nya pada mazhab tertentu, tetapi
(pricing), bahkan model marketing-nya boleh lintas mazhab. Model semacam ini,
pun harus sesuai dengan nilai-nilai Islami. menurutnya, akan memudahkan proses
Salah satu tantangan dalam pengembangan harmonisasi Syariah. Kesulitan akan
industri keuangan Syariah global adalah timbul ketika seorang ulama dihadapkan
aspek harmonisasi Syariah. Disharmonisasi pada dua pendapat yang saling bertolak
Syariah mampu menjadi penghambat belakang. Menurut Khan, pendapat yang
perkembangan industri ini, terutama harus diambil adalah pendapat yang
ketika para pelaku industri dan pasar memudahkan.
berhadapan langsung dengan berbagai Balz mengusulkan ide ‘transnational
kontradiksi aspek-aspek ke-Syariah- law of Islamic finance’. Menurutnya,
an. Contohnya, ketika Malaysia melalui dorongan pasar (market forces) telah
Shariah Advisory Council (SAC) – Bank mendorong tumbuh kembangnya hukum

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


61
O P I N I

untuk menghindari konflik kepentingan Perkembangan Harmonisasi Syariah Model Inggris


(conflict of interest) antara pertimbangan- dalam Industri Perbankan dan
pertimbangan pragmatis pasar dengan Keuangan Global Sebagai Negara Barat dengan
pertimbangan-pertimbangan idealis reli- Model Indonesia Muslim minoritas, Inggris termasuk salah
jius. Ide tersebut hampir sesuai dengan satu Negara non-Muslim yang gencar
eksistensi, fungsi dan peran yang sekarang Indonesia menganut model pendeka- mempromosikan keuangan Syariah
diemban oleh AAOIFI (Accounting Audit- tan institutional dalam mengembangan baik untuk pasar domestik maupun
ing Organisation of Islamic Financial In- harmonisasi Syariah dalam industri per- internasional. Negara ini tidak mengadopsi
stitutions) dan IIFM (International Islamic bankan dan keuangan Syariah. Dewan Sya- unsur-unsur Syariah dalam hukum positif
Financial Markets (IIFM) yang berbasis di riah Nasional – Majelis Ulama Indonesia mereka. Dalam konteks industri perbankan
Bahrain, dan IFSB (Islamic Financial Ser- (DSN-MUI) mendapatkan mandat undang- dan keuangan Syariah Inggris, Negara
vices Board) yang berbasis di Kuala Lum- undang sebagai lembaga yang mempunyai melalui Financial Conduct Authority (FCA)
pur, Malaysia. otoritas untuk mengeluarkan fatwa-fatwa sebelumnya bernama Financial Services
Menurut Shaffaii (Suapi Shaffaii, yang berhubungan dengan keuangan dan Authority (FSA) tidak mewajibkan bank
2008), standarisasi Syariah dalam konteks perbankan Syariah. Undang-Undang No- Syariah dan institusi keuangan Syariah
institutional harus memperhatikan mor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan lainnya untuk mengadapsi fatwa-fatwa
tiga aspek yang berbeda: (1) market Syariah memerintahkan Bank Indonesia transaksi keuangan Syariah dari organisasi
discipline, artinya para pelaku pasar harus untuk mengadopsi fatwa-fatwa yang dike- atau otoritas tertentu (Karim Ginena, dan
mempunyai informasi yang konsisten, luarkan oleh Dewan Syariah Nasional – Hamid, 2008) seperti halnya di Indonesia,
transparan, dan terbuka tentang Majelis Ulama Indonesia. Malaysia, dan Bahrain.
aspek-aspek kesesuaian Syariah; (2) Sebagai organisasi non- Selain itu, regulasi dan aturan
pembentukan lembaga pembuat standar pemerintah, DSN-MUI tidak mendapatkan hukum di Inggris, tidak mewajibkan
Syariah yang berskala international seperti remunerasi baik dari Negara maupun dari bank dan institusi keuangan Syariah
AAOIFI dan IFSB, dan (3) diskusi-diskusi industri keuangan atas perannya dalam untuk membentuk Dewan Pengawas
ulama baik tingkat regional maupun memformulasikan dan mengembangkan Syariah (DPS) dalam struktur organisasi
international untuk mengkaji berbagai fatwa-fatwa yang berhubungan dengan mereka. Dalam laporan yang dikeluarkan
isu-isu mutakhir seputar perbankan dan transaksi-transaksi di industri keuangan. oleh FCA berjudul ‘Islamic Finance in
keuangan Syariah, seperti ‘Muzakarah the UK: Regulation and Challenges”,
Cendekiawan Syariah Nusantara’ dalam Model Malaysia FCA menyatakan bahwa sebagai Negara
lingkup Asia Tenggara. sekuler, Inggris tidak berniat untuk
Di Malaysia, the Islamic Banking Act terlibat secara langsung dalam penentuan
Pendekatan Campuran (Mixed Model) 1983 dan the Central Bank of Malaysia Act aspek-aspek Syariah di industri perbankan
2009 meng-amanahkan pembentukan dan keuangan Syariah-nya. Mereka akan
Pendekatan campuran mengkombi- Shariah Advisory Council (SAC) dalam mempersilahkan pasar (market) untuk
nasikan pendekatan generik maupun struktur Bank Negara Malaysia (BNM, mengadopsi berbagai fatwa tentang
institutional. Foster, seorang ahli hukum bank sentral) sebagai sumber referensi transaksi keuangan Syariah baik yang
Islam yang mengajar di School of Orien- utama yang mempunyai otoritas undang- dilakukan oleh lembaga fatwa lokal,
tal and African Studies (SOAS) – Univer- undang dalam pembuatan standar ke- maupun lembaga fatwa internasional
sity of London, berpendapat bahwa pada Syariah-an di industri perbankan Syariah seperti Fiqh Academy di Jeddah, Saudi
tingkat institutional, pendekatan terpusat Malaysia. Lain halnya dengan DSN MUI, Arabia, atau AAOIFI di Bahrain.
(planned approach) melalui Dewan Syari- SAC-BNM mempunyai keterkaitan secara
ah baik tingkat nasional, regional, maupun formal dengan Negara. Sehingga anggota Simpulan
international diperlukan untuk mencapai SAC-BNM mendapatkan remunerasi dari
tingkat kesamaan persepsi Syariah. Di Negara. Tulisan diatas secara singkat telah
tingkat organik, pasar (market) termasuk mengelaborasi struktur ataupun model
industri keuangan dan profesi yang ber- Model Bahrain pengembangan harmonisasi nilai-nilai
hubungan dengan hukum bisa membuat Syariah dalam industri perbankan dan
usaha-usaha untuk melakukan unifikasi Sebagai Negara yang menjadi keuangan Syariah di beberapa Negara.
standar Syariah dalam berbagai jurisdiksi tuan rumah bagi AAOIFI (Accounting Model-model yang dikembangkan
yang berbeda (Nicholas H.D. Foster , 2007). Auditing Organisation of Islamic Financial ditujukan untuk mengatasi resiko
Dalam konteks rekayasa keuangan Syariah Institutions), industri keuangan Syariah di Syariah, terutama disharmonisasi Syariah
(Islamic financial engineering), pendapat Negara ini menjadikan standar ke-Syariah- dalam satu jurisdiksi, yang mampu
Foster hampir sama dengan Zaidi, yaitu an yang diformulasikan oleh AAOIFI mengakibatkan inkonsistensi aspek-
penggunaan fikih lintas mazhab untuk sebagai pedoman yang harus diikuti oleh aspek ke-Syariah-an dan menghambat
mempermudah pasar mengadopsi nilai- semua institusi keuangan Syariah yang perkembangan industri perbankan Syariah
nilai Syariah dalam transaksi bisnis mer- beroperasi di Bahrain. baik dalam skala nasional, regional,
eka. maupun global.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


62
Konsultasi Syari’ah
Konsultasi Syari’ah

?
Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Judul: Pernikahan anak adopsi Saudara Agus Setiawan yang dirahmati Allah. Kami
Nama : Agus Setiawan ucapkan terimakasih atas kesediaan Saudara berkonsultasi
Email: agus.setiawan@outlook.com
dengan kami. Jawaban dari pertanyaan Saudara adalah
sebagai berikut: kami turut prihatin terhadap kondisi
saudara. Mensikapi kondisi Saudara, negara telah mempunyai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. kebijakan yang jelas tentang wali nikah. Sejatinya anak angkat
Saya punya permasalahan seperti ini: saya ingin (adopsi) yang menjadi wali adalah ayah kandung dan orang
menikahi seorang perempuan dengan status anak adopsi. tua angkat diminta menjelaskan secara langsung riwayat
Ayah kandungnya tidak tahu dimana keberadaannya dan ayah calon pengantin wanita. Namun dalam kondisi wali nasab
angkatnya tidak menceritakan bahwa sebenarnya bahwa tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak
anak tersebut adalah anak angkat (anak angkat sudah tahu diketahui tempat tinggalnya atau gaib atau enggan, maka
dengan tidak sengaja melihat surat dari rumah sakit dan sudah dapat menggunakan wali hakim.
diusahakan cari orang tua kandung tetapi tidak ada, secara diam- Dalam Kompilasi Hukum Islam, wali hakim ialah wali
diam). Ayah angkat tersebut meski secara KTP adalah muslim, nikah yang ditunjuk oleh Menteri Agama atau pejabat yang
tetapi tidak menganut/mengakui agama apapun. Sedangkan ditunjuk olehnya yang diberi hak dan kewenangan untuk
saya dan anak angkatnya beragama islam. pertanyaan saya: bertindak sebagai wali nikah. Untuk mendapatkan wali
hakim, silahkan saudara datang ke KUA Kecamatan tempat
1. Siapa yang berhak menjadi wali nikah anak adopsi calon mempelai perempuan tinggal. Dari hasil pemeriksaan
tersebut nanti ? di KUA, petugas pencatatan akan menuangkan dalam
2. Pada buku nikah nanti anak adopsi tersebut tertulis binti dokumen nikah berupa lembar pemeriksaan NB, akta nikah
siapa (sedangkan kami tau bahwa ayahnya bukan ayah lembar N dan buku nikah termasuk asal-usul nama wali calon
kandung, tetapi kamipun tidak ingin melukai hati orang pengantin yang saudara tanyakan.
tua angkatnya karena sudah dianggap sebagai orang Demikian Jawaban dari kami. Wallahu a’lam bisshawwab.
tua kandung ? mohon solusinya untuk permasalahan ini Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
secara syariah, terima kasih. Tim Konsultasi Syariah Ditjen Bimas Islam

Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag


Judul: Pernikahan, Syariah dan Adat
Nama: Fahru Rizalullah
Email : fahru.rizalullah@gmail.com ? Secara umum syariat Islam sebagaimana tertuang dalam Qs.
Annur: 32 memerintahkan orang untuk segera menikah. Perintah
pada ayat tersebut dalam ilmu Usul Fiqih mengisyaratkan agar
segera dilakukan tanpa ditunda-tunda kecuali ada alasan yang
dibolehkan, terlebih lagi bila dikhawatirkan akan terjadi fitnah
bila diakhirkan(ditunda) pernikahan tersebut.
Namun dalam adat suatu daerah, dalam 1 tahun
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. pernikahan dalam satu keluarga tidak dibolehkan dilakukan lebih
Saya ingin berkonsulatasi, apakah ada larangan yang dari 1 kali. Menurut hemat kami, hal tersebut bukan merupakan
menyebutkan kalau di dalam 1 keluarga (kakak dan adik), keharusan. Namun hal tersebut mempertimbangkan berbagai
menikah dalam kurun rentang jarak waktu dalam 1 tahun. Insya maslahat (pertimbangan kebaikan), diantaranya karena faktor
Alloh saya ada rencana nikah di awal tahun depan (januari), biaya yang cukup besar, kesiapan dan persiapan keluarga kedua
tetapi ada dari kerabat calon istri saya tidak menyetujui karena mempelai untuk melangsungkan pernikahan dan hal-hal lain
kakak kandung calon istri saya menikah di bulan mei tahun ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Memperhatikan hal-
(belum ada 1 tahun setelah kakaknya menikah), karena menurut hal tersebut, adat dan kebiasaan tersebut bersifat saran dan
adat Jawa hal seperti itu tidak diperbolehkan. Apakah dalam maslahat bukan merupakan keharusan. Kondisi masing-masing
syariah Islam hal tersebut di benarkan? Dan apakah ada dalil calon pengantin berbeda-beda sehingga sikap yang bijak adalah
mengenai itu? menyesuaikan kondisi dan pelaksanaan pernikahan tidak menjadi
beban berat bagi keluarga kedua mempelai dan hal terpenting
Terima kasih adalah komunikasi yang baik diantara keduanya. Semoga Allah,
Wassalamu’alaikum memudahkan niat baik saudara dan masing-masing keluarga
saling memahami kondisi yang terjadi.
Demikian Jawaban dari kami. Wallahu a’lam bisshawwab.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tim Konsultasi Syariah Ditjen Bimas Islam

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


64
Konsultasi Syari’ah

? WNI luar negeri terdapat pada pasal 78 huruf d. yang


Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag
Judul : Penyelenggaraan Jenazah
Nama: muchlis bunyinya sbb:
Email : muchlisazhari955@gmail.com “Untuk kegiatan penanganan, perlindungan yang
memerlukan biaya besar seperti biaya penasehat
hukum, pengobatan, pemulangan WNI dan
pemulangan jenazah WNI di luar negeri ke daerah asal
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
di Indonesia, Departemen Luar Negeri dan Perwakilan
Mohon penjelasan tentang regulasi Penyelenggaraan
RI di luar negeri mengupayakan dana dari WNI
jenazah, terimakasih.
bersangkutan atau keluarganya, Pemerintah Daerah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
asal WNI, atau instansi terkait seperti Departemen
Sosial, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, sumber dana lainnya yang tidak mengikat.”
Saudara Muchlis yang dirahmati Allah. Kami ucapkan 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
terima kasih atas kesediaan Saudara berkonsultasi. Jawaban Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan
dari pertanyaan Saudara adalah: Regulasi atau peraturan terkait Pada Jaminan Kesehatan Nasional, terdapat pada
penyelenggaraan jenazah secara terperinci memang belum ada Pasal 20 ayat (1) Pelayanan kesehatan rujukan tingkat
dalam bentuk peraturan. Selama ini penyelenggaraan jenazah lanjutan meliputi pelayanan jenazah pada pasien yang
dilaksanakan berdasarkan tatacara agama masing-masing meninggal di Fasilitas Kesehatan; ayat (2) Pelayanan
atau adat-istiadat setempat. Bagi umat Islam penyelenggaraan jenazah pada pasien yang meninggal di Fasilitas
jenazah dilaksanakan berdasarkan tatacara hukum Islam. Namun Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ada beberapa peraturan terkait jenazah yaitu: huruf i terbatas hanya bagi Peserta meninggal dunia
pasca rawat inap di Fasilitas Kesehatan yang bekerja
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 sama dengan BPJS tempat pasien dirawat berupa
Tahun 1987 Tentang Penyediaan Dan Penggunaan pemulasaran jenazah dan tidak termasuk peti mati.
Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman. 5. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Jakarta Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pemakaman.
Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan, Pasal 78 ayat
(2) huruf b yaitu Kewajiban memiliki izin sebagaimana Perlu kami sampaikan bahwa Kementerian Agama
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk di beberapa daerah berupaya melakukan bimbingan
pengangkutan jenazah. penyelenggaraan pemulasaran jenazah secara Islam.
3. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia
Nomor: 09/A/Kp/XII/2006/01 Tentang Panduan Umum Demikian jawaban kami, Wallahu a’lam bis shawwab.
Tata Cara Hubungan Dan Kerjasama Luar Negeri Oleh Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Pemerintah Daerah, yaitu terkait pemulangan jenazah Tim Konsultasi Syariah Bimas Islam

Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag


Judul: Suami sering mengucapkan kata cerai
Nama: Halif Shodiqulamin
Email: halifshodiqulamin@gmail.com ?
Assalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuh. sirri dan memilih tinggal dengan istri barunya. Pertanyaannya
Saya halif dari samarinda, Saya ingin menanyakan, adalah: 1. Apakah cerai tersebut telah jatuh terhadap istrinya? 2.
saya memiliki seorang teman, dia telah menikah Selama Apakah si istri boleh menikah lagi dengan hanya berdasar bahwa
25 tahun. Selama pernikahannya tersebut suaminya sering suaminya sering mengucapkan kata cerai dan telah sudah pisah
mengucapkan kata cerai (baik dalam bentuk ancaman dan rumah selama 5 tahun dan suami juga tidak memberikan nafkah
ajakan) baik dalam keadaan sadar maupun tidak. Pada lahir dan batin? Sedangkan proses cerai secara hukum dan kedinasan
sekitar antara tahun 2010-2011, suaminya sudah tidak belum dilaksanakan.
memberikan nafkah lahir dan batin karena telah menikah

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


65
Konsultasi Syari’ah

Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
Saudara Halif yang dirahmati Allah. Kami ucapkan kedua belah pihak. Memperhatikan keterangan saudara,
terimakasih atas kesediaan Saudara berkonsultasi dengan secara agama bila sang suami sudah secara tegas dan jelas
kami. Jawaban dari pertanyaan Saudara adalah sebagai telah mengucapkan kata-kata cerai maka telah jatuh talak
berikut: satu kepada istri tersebut. Namun secara hukum negara, istri
Talak dalam Islam mempunyai arti penting sehingga kata- tersebut selama belum menerima surat cerai dari pengadilan
kata talak tidak bisa dipermainkan bahkan menjadi nama surat masih tercatat sebagai istri dari suami tersebut, sehingga tidak
dalam Al Qur’an. Dalam syariat Islam, kata-kata talak yang diperkenankan melangsungkan pernikahan dengan orang lain.
diucapkan seorang suami kepada istrinya walaupun dalam Terkait dengan kondisi suami yang telah pisah rumah selama
kondisi sengaja atau bercanda tetap berlaku dan jatuh talak 5 tahun dan tidak memberikan nafkah lahir dan batin telah
satu kepada istrinya. Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan telah dituangkan dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor
oleh Abu Hurairah dimana Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974
bersabda:“Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama- Tentang Perkawinan disebutkan alasan terjadinya perceraian
sama dianggap serius: nikah, talak dan rujuk”. (HR. Abu Daud diantaranya salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama
dan Turmidzi). 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa
Pernikahan dan perceraian bukan merupakan alasan yang sah. Menurut hemat kami, sebaiknya teman
ikatan antar suami istri saja, namun berdampak pada saudara terlebih dahulu mengajukan gugatan ke Pengadilan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga secara Agama agar status perkawinan jelas secara agama dan hukum
administratif,hukum dan ekonomi negera punya andil untuk negara. Setelah mendapat akta cerai, bebas menentukan
mengaturnya. Oleh karena itu melalui Undang-Undang Nomor pilihan untuk menikah kembali atau tidak.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan diatur tentang perceraian. Demikian Jawaban dari kami. Wallahu a’lam bisshawwab.
Pasal 39 menyebutkan bahwa perceraian hanya dapat Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan Tim Konsultasi Syariah Ditjen Bimas Islam

Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag


Judul: Hukum perkawinan
Nama: Lili Fitriani
Email : lilifitriani09@gmail.com ? bila terdapat sisi kanan dan kiri. Perkawinan sejenis, baik laki-
laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan setelah
ganti kelamin atau belum tidak dapat mewujudkan tujuan
membentuk keluarga dan sakinah. Pernikahan bukan hanya
Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. upaya melampiaskan hawa nafsu pribadi seseorang, namun
Bagaimanakah hukumnya jika perkawinan antara dalam pernikah terdapat hikmah besar dalam rumah tangga.
seorang laki-laki dengan laki-laki lain yang sudah ganti Dari pernikahan akan timbul ikatan antara suami dan istri, orang
kelamin menjadi wanita?
tua dan anak keturunan, kepala dan anggota rumah tangga.
Pernikahan sejenis tidak lain sebagai bentuk pelampiasan hasrat
manusia saja yang tidak berdampak pada pembentukan keluarga
yang bahagia. Pernikahan seperti itu tidak mendatangkan
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh kebahagiaan, bahkan menciptakan kerusakan yang banyak
Saudari Lili Fitriani yang dirahmati Allah. Terimakasih sehingga prilaku zina dan Liwath (pernikahan sejenis)
atas kesediaan Saudari berkonsultasi dengan kami. Jawaban mempunyai hukum yang sama. Perkawinan sejenis merupakan
atas pertanyaan Saudari adalah sebagai berikut: prilaku kaum nabi Luth yang mendatangkan adzab, sehingga
Kata kawin atau nikah dalam kamus besar bahasa para pelaku Zina dan Liwath dihukuman berat. Rasulullah sallahu
Indonesia berarti membentuk keluarga dengan lawan jenis. ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang kalian dapati melakukan
Sedangkan dalam Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun prilaku kaum Luth, maka binasakanlah pelaku dan objeknya”.
1974 disebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir (HR.Tirmidzi:1456, Abi Daud:4462, Ibnu Majah:2561). Terlebih
batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami lagi prilaku tersebut dikuatkan dengan perubahan kelamin laki-
istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) laki menjadi perempuan yang tidak dibenarkan dalam Islam
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha sebagaimana ditegaskan dalam Qs. Annisa:119.
Esa. Secara umum perkawinan atau pernikahan berarti Demikian Jawaban dari kami Wallahu a‘lam Bishawwab
menserasikan (mempertemukan) sesuatu yang berbeda Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
sebagai pasangan, seperti halnya sandal akan tampak serasi Tim Konsultasi Ditjen Bimas Islam

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


66
K A M U S
S y a r i ’a h
TAWA S S U T H
(MODERAT)
Edi Junaedi
TAWA S S U T H
(MODERAT)

I
stilah Tawassuth yang seringkali dimaknai “sikap Maidah/5: 8. Selain itu, golongan Aswaja seperti Nahdlatul
moderat” berasal dari bahasa Arab yang kata ‘Ulama juga mengamalkan sikap At-Tasamuh, yakni
dasarnya terdiri dari tiga huruf “‫ وطس ”ط – س – و‬ toleransi atau menghargai perbedaan dan menghormati
yang memiliki beberapa arti yang saling mendekati. orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama, namun
Kata dasar tersebut bisa dibaca dengan dua bentuk. bukan berarti mengakui atau membenarkannya.
Yang pertama, “ ‫وطس‬ “ huruf Sin-nya dibaca sukun, At-Tawassuth bermakna berdiri di tengah, moderat,
sebagai kata tempat yang berarti “antara”. Sedangkan yang tidak ekstrim - baik ke kanan maupun ke kiri - tetapi
kedua “ ‫ “ وطس‬huruf Sin-nya dibaca fathah, yang memiliki memiliki sikap dan pendirian. Ia merupakan nilai yang
beberapa arti di antaranya: (1).   Antara dua ujung sesuatu mengatur pola pikir, yaitu bagaimana seharusnya kita
(pertengahan sesuatu); (2).   Sifat yang artinya “terbaik”; mengarahkan pemikiran kita. Dalam rentang sejarah, kita
(3). Adil atau keadilan; (4). Antara yang baik dan yang menemukan bahwa nilai ini mewujud dalam pemikiran
buruk. para cendekiawan muslim, baik dalam akidah, ibadah,
Namun satu hal yang perlu dicatat, dalam bentuk akhlak dan mu’amalah.
apa pun lafazh ‫وطس‬ dipergunakan, maknanya tidak Dalam kajian syari’at Islam, terjadi dialektika yang
akan keluar dari makna “keadilan, kemuliaan, kebaikan, dinamis antara pihak yang cenderung berpegang pada aspek
pertengahan, antara, dan sederhana”. lahiriah teks suci dan pihak yang dominan berkutat pada
Istilah Tawassuth muncul seringkali dirujukkan oleh aspek batiniahnya. Keduanya merupakan penyelewengan
para cendekiawan pada firman Allah dalam Surah Al- yang tidak dapat ditolerir. Bersikukuh pada aspek

@äneã ûfQxã9tEãqmqb&eäËAp ÖiükaänfR-p


Baqarah Ayat 143, lahiriah saja dan mengesampingkan makna di balik teks,
berakibat timbul kesan stagnasi syariat Islam dan tidak
relevan dengan perkembangan zaman dalam menyikapi

ã9~tEkb~fQ dqA=eã lqb}p


persoalan. Sebaliknya, terlampau berlebih menyelami
makna batin teks suci akan berakibat menggugurkan
berbagai ketentuan syariat. Di sinilah diperlukan prinsip
At-Tawassuth menyikapinya; tetap mempertimbangkan
perkembangan zaman dan kemaslahatan manusia tanpa
“Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian menggugurkan makna lahir teks. Sikap atau metode ini
(umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) disebut Al-Qaradhawi sebagai moderasi atau pertengahan
agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap (Manhaj Wasathiyah), sedangkan menurut Al-Syathibi
dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah disebut sebagai jalan mereka yang mendalam ilmunya (al-
Swt. menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan râsikhûn fi al-`ilm). Sikap moderat inilah yang diharapkan
perbuatan) kamu sekalian”. dapat mengawal pemaknaan al-Qur`an dan hadis.
Penafsiran ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits Jadi, Prinsip Moderasi (Wasathiyyah) berarti
yang diriwayatkan dari Abi Sa’id Al-Khudry, Rasulullah pertengahan di antara dua sisi yang sama tercelanya, yakni
Saw. pernah bersabda: “Nabi Nuh dipanggil oleh Allah antara kiri dan kanan, berlebihan (ghuluww) dan keacuhan
pada hari kiamat, Nabi Nuh menjawab, Aku menjawab (taqshîr), literal dan liberal, seperti halnya sifat dermawan
panggilanmu Wahai Rabb-ku. Allah bertanya: Apakah yang berada di antara sifat pelit (taqtîr/ bakhîl) dan boros
engkau sudah menyampaikan risalah yang Aku embankan tidak pada tempatnya (tabdzîr).
kepadamu? Nuh menjawab, Sudah, ya Allah. Lalu umat Nabi Rasulullah Saw. dengan sabdanya mengharapkan agar
Nuh ditanya, Apakah Nabi kalian sudah menyampaikan kita menyelamatkan Al-Quran dengan menjadi ummatan
risalahnya? Mereka menjawab, Tidak ada peringatan yang `udûlan yang ditafsirkan dengan ummatan wasathan.

À uep9Q [f5 ga oi kfRe ã;s (=}


datang kepada kami. Lalu Nuh ditanya, Siapa yang akan

À Gfsä:ã g}pý% unQ lqZn}


bersaksi untukmu? Nuh pun menjawab, Muhammad dan
umatnya. Lalu Nabi Muhammad dan umatnya bersaksi

GeäVeã [}=7p ÀGfçUã dä2&mãp


dengan adil bahwa Nuh sudah menyampaikan risalah
yang ia emban”. Di dalam hadits ini Rasulullah Saw.
menafsirkan kata ‫وطس‬ dengan “keadilan”.
At-Tawassuth merupakan salah satu ciri utama ajaran
Ahlussunnah wal Jama’ah – yang biasa kita sebut dengan “Ilmu (Alquran) akan selalu dibawa pada setiap
istilah Aswaja. Dua ciri utama lainnya adalah At-Tawazun generasi oleh orang-orang yang moderat (`udûl); mereka
yang berarti keseimbangan dalam segala hal, merujuk itu yang memelihara Alquran dari pena’wilan mereka yang
pada QS. Al-Hadid/57: 25 dan Al-I’tidal yaitu tegak lurus bodoh, manipulasi mereka yang batil dan penyelewengan
dalam menegakkan kebenaran, merujuk pada QS. Al- mereka yang berlebihan”. Wallahu a’lam.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


68
Mari konsumsi
makanan Halal
Ibrah

Sepotong Kisah
Gotong Royong
M
usim kawin. Biasanya bulan
Syawwal atau Idul Adha.
Orang Sunda biasa menye-
butnya rayagung, atau Raya
Agung. Konon, kedua waktu
ini mustajab untuk suksesnya perhelatan
pernikahan. Mustajab? Ya, karena banyak
sanak famili yang meluangkan waktunya
untuk hadir, mudik dari perantauan. Mak-
lum, di luar keduanya, sangat sulit bagi
para perantau untuk bisa mudik, dan apa-
lagi menghadiri pesta pernikahan.
Menjelang perhelatan pesta,
kehidupan warga di pedesaan berubah
drastis: semuanya sibuk. Di musim kawin
ini tidak hanya sang tuan rumah yang
sibuk, warga desa serta para tetangga pun
sibuk menuliskan nama di perabot rumah
tangganya masing-masing: gelas, mangkuk,
piring, kursi hingga tikar dan trepal. Loh,
apa hubungannya? Di zaman dahulu,
mungkin sebelum 2000-an, di pedesaan
belum dikenal istilah sewa tenda dan
perlengkapan hajatan lainnya. Walhasil,
seluruh perangkat pesta diperoleh secara
“papatungan” atau pinjam meminjam.
Bisa terbayang, para panitia mendatangi
rumah warga untuk meminjam apa yang
dibutuhkan. Dan itu bisa menghabiksn
waktu 2-3 hari.
Jauh sebelum pesta dihelat, para
tetangga dan sanak famili terdekat
dikumpulkan. Mereka bermusyawarah Dalam sekali perhelatan, dibutuhkan berjejer membawa kayu bakar dan daun
membagi tugas: siapa membawa apa. tidak kurang dari 10 kubik kayu bakar jati dari hutan.
Semuanya terbagi rata: dari tugas dan 4 karung beras daun jati. Di zaman itu Musim kawin hanyalah secuil
menyiapkan rengginang, hingga dunia belum ada gas elpiji, kertas pembungkus dari kisah indahnya tradisi gotong
perdagingan. Para tetangga tak ketinggalan makanan pun belum populer. Untuk royong masyarakat di pedesaan. Dan
ikut sibuk dalam kepanitiaan: berbagi memperolehnya, setiap warga bersamaan itu pun hanyalah sebagian kecil contoh
tugas dan tanggung jawab. pergi ke hutan dan mengambil kayu bakar kebersamaan. Ada banyak ajaran, nilai
Momen kebersamaan lainnya terlihat kering. Menjadi sebuah pemandangan dan tradisi masyarakat pedesaan yang
dalam proses penyiapan dapur umum. yang sangat indah saat puluhan orang mengajarkan gotong royong, membangun

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


70
Fasilitas resepsi pernikahan yang disediakan oleh Wedding Agency./foto.Google.com

solidaritas dan memperkuat soliditas. tenda, piring, gelas, mangkuk, kursi, meja Paradigma modernitas perlahan
Semua dikerjakan bersama, beban dipikul dan lainnya. Walhasil, berakhirlah kisah mengikis budaya gotong royong
dan dibagi secara merata. Seperti tak itu. masyarakat di pedesaan. Layaknya
ada tempat untuk seorang warga pun Gadget. Warga desa kini sibuk dengan masyarakat kota, gotong royong itu
dapat merasakan beban itu sendirian, mainan baru. Di pasar, ladang, sekolah diganti dengan sistem pendelegasian:
bahkan pesta pernikahan sekalipun. hingga musholla, gadjet selalu hadir. Jari- mendelegasikan tugas kepada mereka
Karena semuanya telah terbagi rata untuk jari yang biasanya sibuk menyebar benih para profesional dengan imbalan tentunya.
menanggungnya. Itulah wajah sederhana padi, tangan-tangan yang terbiasa kerja Maka, kini menjamurlah para profesional
budaya gotong royong. berat mengumpulkan kayu bakar, atau bidang tata rias pengantin, penyedia
Hidup di desa saat itu begitu penuh wajah sumringah yang rajin saling sapa, peralatan hajat, penyedia katering hingga
dengan rasa aman, nyaman dan kasih pun tergerus oleh imaji gadjet. Semua jasa EO pernikahan.
sayang. Bayangkan, hampir semua sibuk, bahkan melebihi kesibukan para Tidak ada yang salah memang.
aspek dalam kehidupan bermasyarakat pedagang di pasar. Toh, peradaban manusia senantiasa
menyimpan ajaran tentang gotong royong. Gadjet, sewa, atau lainnya seakan berjalan seiring dengan zaman yang
Saya masih teringat, sewaktu masih di menjadi penanda mulai memudarnya mengelilinginya. Bukankah manusia
bangku sekolah dasar, sekitar 1990-an, gotong royong. Atas nama mdoernitas, diciptakan tidak hanya untuk mencipta
setiap warga menyiapkan keperluan tradisi itu perlahan ditanggalkan. peradaban, namun juga bertanggung
sekolah anaknya: kursi, meja hingga papan Medernitas meniscayakan segala sesuatu jawab terhadap peradabannya itu?
tulis. Ada yang menyumbang kursi, ada dilakukan dengan efektif dan efisien. Dan Ya, apapun peradaban yang dibangun,
pula yang mewakafkan meja. celakanya, modernitas menempatkan semuanya berujung pada rasa tanggung
Itu dahulu. Sekarang? Rasanya nilai-nilai gotong royong itu bertentangan jawab: tanggung jawab menjaga
semua itu kini mulai memudar. Tak ada dengan nilai-nilai efektifitas dan efisiensi. solidaritas dan soliditas sosial, menjaga
lagi gotong royong membuat tenda dari Coba bandingkan, mana yang lebih simpel, harmoni keberagaman, menjaga rasa
pohon kelapa, atau berkeliling meminjam meminjam parabotan hajat dari rumah aman, menjaga keramahan. Itulah
perabotan rumah tangga, dan juga tak ke rumah atau menyewa? Meminjam identitas seorang muslim, senantiasa
akan ditemukan rombongan para lelaki artinya harus siap mengembalikan jika memberi rasa aman dan nyaman bagi
yang membawa kayu bakar dari hutan. ada kerusakan atau kehilangan, meminjam saudaranya dari keburukan ucapan dan
Nilai-nilai itu kini terganti dengan istilah juga artinya harus membalas kepada sang perilakunya. Allahumma arinalhaq haqqan
sakti: sewa. Tenda, piring, gelas dan peminjam. Sementara menyewa? Cukup warzuqnattibâ’ah wa arinal bâthil bâthilan
lainnya dapat diperoleh dari menyewa. membayar dengan rupiah, semuanya warzuqnajtinâbah.
Ada banyak agen yang menyediakan beres, tak ada pertanggungjawaban ( Jaja Zarksyi )
kelengkapan keperluan hajatan: dari mulai sesudahnya.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


71
RESENSI

MENEBAR ISLAM RA

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


72
MENEBAR ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN

HMATAN LIL’ALAMIN
Lady Yulia Judul : yang rahmatan lil alamin.
Islam Moderat : Menebar Terjadinya hal tersebut, mendorong
Islam Rahmatan Lil ’Alamin para penulis mengingatkan umat agar
Pengarang : Prof. Dr. H. Achmad saling umat menguatkan silaturahim lewat
Satori Ismail, dkk tulisan yang menyampaikan orisinilitas
Penerbit: Pustaka Ikadi, Jakarta ajaran Islam yang senantiasa tak lekang
Tahun Terbit : 2007 oleh zaman. Para penulis dalam buku ini
Halaman: 330 menggunakan pendekatan pemikiran
moderat, dimana memiliki sikap luwes
Menjadi kemuliaan dalam beragama, tidak keras dan tidak
bagi umat Islam, bahwa kaku. Dalam catatan sejarah, moderasi
Allah SWT menjadikan ajaran Islam telah melahirkan peradaban
penganut agama-Nya yang luhur dan menghadirkan pencerahan
sebagai ummatan dalam teladan kehidupan manusia.

M
washatan, umat Dalam buku ini anda akan mendapati
yang adil dan upaya para penulis menggambarkan
pertenga- aspek moderat dari ajaran Islam dalam
han. Umat beberapa ilmu; tafsir, hadits, dakwah,
mampu men- fikih, ekonomi, seni dan peradaban.
oderasi jadikan sikap Islam mencakup semua hukum-hukum
atau wasathiyah pertengahan sebagai yang berkaitan dengan aqidah, akhlak,
adalah pokok pilihan hidup dalam cara ibadah dan mu’amalah sedangkan fiqh
yang menjadi berpikir, beribadah, mua- mencakup hukum operasional yaitu
sajian dalam buku ini. malah dan sebagainya Umat Islam masalah ibadah dan mua’malah. Dari sini
Karakteristik agama Islam dengan segala potensi ajarannya yang bisa dipahami bahwa syari’at lebih umum
yang rahmatan lil ‘alamin mengagungkan dan menjunjung tinggi dan lebih luas dari pada fiqh, karena
menjadi fokus bahasan para moderasi, adalah satu umat yang berkon- syaria’at mencakup semua hukum.
penulis. Dalam pemikiran, sikap, tribusi dan memberikan solusi terhadap Pada mukadimah Muslih Abdul Karim
tingkah laku, akhlak dan segala hal yang kompleksitas dan keanekaragaman cara mengulas Kilasan Sejarah Tafsir. Ada dua
memengaruhi hidup dan kehidupan umat, manusia dalam menjalani kehidupan di jenis firman Allah SWT yang diturunkanNya
Islam menerapkan prinsip adil dan anti dunia. Dalam hal ini, sejarah telah mem- kepada nabi Muhammad SAW. Pertama,
terhadap segala sikap radikalisme dan buktikan bahwa ajaran Islam telah men- firman Allah dalam bentuk lafazh yang
tindakan yang melampaui batas. Dalam jadi panduan yang luar biasa dalam men- diterima oleh Rasulullah melalui malaikat
hal ini umat Islam berkomitmen terhadap jalani kehidupan lebih baik dan bermakna. Jibril lalu beliau menyampaikan kepada
nilai-nilai keadilan dan keseimbangan Pada era modern sekarang ini, ad- umatnya, yang disebut dengan al-qur’an.
untuk kemaslahatan umat. anya perkembangan dan pergolakan pe- Kedua, firman Allah yag disampaikan
Buku ini mengulas tujuh kajian mikiran masyarakat Muslim yang dinamis lewat makna lalu dibahasakan oleh beliau,
tentang moderasi Islam, yang terdiri dari dan bermacam-macam menjadkan cara inilah yang dikenal dengan hadits. Al-
tafsir, hadits, fiqh, dakwah, peradaban, pandang yang berbeda-beda dalam me- qur’an dan hadits menjadi pedoman umat
ekonomi dan seni. Semua bahasan mamahi ajaran Islam. Benturan pemiki- dalam menjalani kehidupan di dunia guna
mengarah dan menjelaskan bahwa Islam ran yang terpolarisasi pada pendekatan- menuju kehidupam akhirat kelak.
adalah agama yang moderat, realitas dan pendekatan ekstrim dan radikal, menjauh- Berikutnya, Amir Faishol Fath
manusia. kan penganutnya dari karakteristik agama mengangkat Pemikiran Moderat dalam

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


73
MENEBAR ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN

Tafsir al-Qur’an. Disini penulis mengikuti dasar dakwah adalah damai ini menjadi melakukan penelitian dan mengambil hik-
cara penafsiran terbaik, dengan karakteristik Islam rahmatan lil alamin. mah dari semua hal yang bermanfaat dari
meminjam istilah Ibn Taymiah: ahsanu Sifat itu melekat dengan Islam yang umat atau bangsa lain. Ilmu dan hikmah
thuruq al-tafsir, yaitu menafsirkan al- bermakna keselamatan dan kedamaian dalam pandangan Islam dianggap sebagai
Quran dengan al-Qur’an. Karena antara sebagaimana dakwah Rasulullah SAW. suatu barang hilang yang wajib diambil
satu ayat dengan ayat lainnya saling Achmad Satori Ismail mengangkat diamanapun kita dapatkan. Dalam hal ini
melengkapi dan saling menjelaskan. Bila bahasan tentang Fiqh Moderat dalam Pe- Islam menentang ekstrimismu. Ekstri-
di satu tempat nampak global, sering kali mikiran Islam. Tidak sedikit diantara umat misme adalah pemikiran atau sikap yang
di tempat lain terdapat penjelasannya. Islam yang mencampuradukan pengertian berda di ujung, baik ujung kanan ataupun
Begitu juga dengan Ahmad Kusyairi syariah dan fiqh Islam. Kendati keduanya ujung kiri. Sikap ini mucul akibat perten-
Suhail, yang menggiring judul Pemikiran memiliki hubungan erat tetapi hakikat tangan kepentingan atau nilai antara dua
Moderat dalam Metodologi Hadits. Hadits keduanya berbeda. Disini penulis men- kelompok atau lebih dimana setiap ke-
atau sunnah secara struktural maupun dudukan posisi keduanya dengan me- lompok merasa paling benar sedangkan
fungsional telah menjadi sumber ajaran nyampaikan defenisi dan ciri-ciri masing- yang lainnya dianggap salah. Hal ini juga
Islam. Ia merupakan fondasi dan basis masingnya. Achmad Satori menjelaskan menjadi nuansa para penulis lainnya yang
utama agama Islam setelah al-Qur’an. bahwa Syariat Islam mencakup semua menyajikan tentang pandangan tentang
Hadits memberikan penjelasan umat hukum-hukum yang berkaitan dengan ajaran Islam.
dalam memahami hukum-hukum Islam, aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah, Pada bagian akhir, Pemikiran
muamalah dan ibadah. sedangkan fiqh hanya mencakup hukum Ekonomi Islam Rahmatan Lil’alamin oleh
Menghidupkan Semangat Dakwah operasional yaitu masalah ibadah dan Tajuddin Pogo menjadi ulasan penutup
Rahmatan Lil Alamin menjadi topik muamalah. Islam tidak pernah memu- buku. Perkembangan ekonomi Islam dan
yang diangkat Harjani Hefni Paloh. suhi perluasan pengetahuan manusia, penawarannya sebagai pilihan alternatif
Penulis menekankan bahwa semangat tetapi menyuruh para pengikutnya untuk bagi ekonomi konvensional. Kajian
terhadap praktek-praktek yang
diterapkan pada masa kekhalifahan
yang berpegang pada prinsip-
prinsip syariah telah terbukti
mampu mengantarkan kepada
kejayaan umat dan pembangunan
yang sejahtera dan makmur,
memanfaatkan hasil-hasil ijtihad
para ulama dan metodologi mereka
pada penyelesaian permasalahan
ekonomi. Dari kajian-kajian
tersebut pemikiran ekonomi Islam
dapat diartikan sebagai pemikiran
yang membahas salah satu aspek
dari aspek-aspek ekonomi baik
secara filosofis, teoritis ataupun
praktis menurut pandangan Islam.
Cover buku yang cukup
sinkron dengan judulnya, cukup
menarik minat pembaca, namun
alangkah baiknya jika cover buku
ditambahkan ilustrasi yang lebih
tajam akan dapat lebih memiliki
daya tarik. Sembilan orang penulis
yang mengungkap karakteristik
Islam moderat dengan cara yang
berbeda-beda tetapi dengan konsep
yang sama yaitu menebar Islam
Rahmatan Lil’alamin. Buku ini layak
menjadi referensi semua kalangan,
baik akademisi, pebisnis, dan semua
yang ingin memahami Islam yang
rahmatan lil alamin.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


74
TOKOH KITA

KH.NoerAli

SINGA
KARAWANG-
BEKASI
SINGA KARAW
B
ukan orang Bekasi namanya
kalau dia tidak kenal K.H Noer PETA KOTA BEKASI
Ali,” itulah ungkapan yang sering
saya dengar dari para orang tua
dulu. Sosoknya sangat terkenal
dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat
betawi (khususnya di Karawang-Bekasi)
pada masa revolusi. Ia terkenal dengan
sebutan “Singa Karawang Bekasi” atau ada
juga yang menyebutnya “si Belut Putih”.
K.H Noer Ali lahir di Desa Ujung
Malang, Babelan, Bekasi pada 15 Juli 1914.
Ia merupakan anak keempat dari sepuluh
bersaudara pasangan Anwar bin Layu dan
Maimunah binti Tarbin. Saat beranjak
remaja, Noer Alie pindah ke Klender. Di
sana ia mondok di sebuah pesantren dan
menuntut ilmu pada guru Marzuki.
Noer Alie remaja mempelajari kitab
kuning (kitab Islam Klasik ) sebagai inti
pendidikan. Di samping itu, ia juga belajar
cara menunggang kuda dan berburu
bajing, hewan pemakan buah kelapa
yang dianggap sebagai hama. Ketika
usianya 20 tahun, ia pergi ke Mekkah
dan menuntut ilmu di Madrasah Darul
Ulum. Ia pun berguru kepada beberapa
ulama di Masjidil Haram, antara lain pada
Syeikh Alie Al-Maliki (hadits), Syeikh
Umar Hamdan (kutubusittah: hadits
yang diriwayatkan oleh enam perawi:
Buchori, Tarmizi, Abu Daud, Nasa’i dan
Ibnu Majah), Syeikh Ahmad Fatoni (fikih,
dengan kitab Iqna sebagai acuan); Syeikh
Mohamad Amin al-Quthbi (ilmu nahwu,
qawati/sastra), badi’/mengarang, tauhid Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), dah terlihat sejak kecil. Suatu saat, ia
dan mantiq/ilmu logika yang mengandung Persatuan Talabah Indonesia (Pertindo) pernah ditanya, apa cita-citanya di dunia.
filsafah Yunani, dengan kitab Asmuni dan Perhimpunan Pelajar Indonesia “Ingin membangun perkampungan surga,”
sebagai acuan); Syeikh Abdul Zalil (ilmu Melayu (Perindom). Noer Alie muda jawab Noer Alie kecil. Setibanya di
politik), Syeikh Umar Atturki dan Syeikh memutuskan kembali ke Tanah Air Tanah Air, Noer Alie membuat gebrakan
Ibnu Arabi (hadits dan ulumul Qur’an). pada 1939 setelah mendapat kabar dengan mendirikan madrasah. Suami Siti
Selama di negeri orang, ia aktif negerinya ditindas kaum penjajah. Rahmah binti Mughni itu lalu menghim-
berorganisasi. Salah satunya, dengan pun kekuatan umat, di antaranya mem-
menjadi anggota pelajar Islam dari Ulama Pejuang bangun jalan tembus Ujung Malang-Teluk
Jepang, sebagai Ketua Persatuan Pelajar Pucung pada 1941. Untuk mempersiapkan
Betawi (PBB), dan aktif di Perhimpunan Tanda-tanda kepahlawanannya su- diri bila sewaktu-waktu bangsa Indonesia

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


76
WANG - BEKASI
harus bertempur secara fisik, Noer Alie
menyalurkan santrinya ke dalam Heiho
diterima oleh Letnan Jenderal Oerip
Soemohadjo karena Jenderal Soedirman
Perjanjian Renville yang mengharuskan
tentara Indonesia di Jawa Barat hijrah ke
(pembantu prajurit), Keibodan (barisan tidak berada di tempat. K.H. Noer Alie Jawa Tengah dan Banten. K.H. Noer Alie
pembantu polisi) di Teluk Pucung. Salah diminta untuk melakukan perlawanan memilih hijrah ke Banten dengan membawa
seorang santrinya, Marzuki Alam, dipersi- secara bergerilya. Ia kemudian mendirikan 100 orang pasukan dari Kompi Syukur.
lakan mengikuti latihan kemiliteran Pem- Hizbullah-Sabilillah pusat dengan nama Ketika perlawanan bersenjata mulai
bela Tanah Air (Peta). Saat Rapat Ikada di- Markas Pusat Hizbullah-Sabilillah (MPHS) mereda, pada 1949 K.H. Noer Alie memilih
gelar pada pada 19 September 1945 di Mo- yang diketuai langsung oleh dirinya. berjuang di lapangan sipil. Ia diminta
nas, Noer Alie datang dengan mengendarai Pada 10 Januari 1948, Mohammad membantu Muhammad Natsir sebagai
delman. Nama Noer Alie kian dikenal di ka- Moe’min, Wakil Residen Jakarta dari pihak anggota delegasi Republik Indonesia
langan pejuang saat Bung Tomo meneriak- Republik Indonesia, mengangkat K.H. Noer Serikat di Indonesia dalam konferensi
kan namanya beberapa kali dalam siaran Alie sebagai Koordinator (Pejabat Bupati) Indonesia-Belanda.
radionya di Surabaya, Jawa Timur. Kabupaten Jatinegara. Namun jabatan Dalam kesempatan tersebut, K.H.
Pada bulan November 1945, K.H. pemerintahan yang seharusnya dimulai Noer Alie sempat membahas kelanjutan
Noer Alie membentuk Laskar Rakyat. pada 15 Januari 1948 tidak berlangsung perjuangan dengan tokoh-tokoh nasional
Seluruh badal (pasukan) dan santrinya lama, karena pada 17 Januari 1948 terjadi di Jakarta, seperti Muhammad Natsir, Mr.
diperintahkan menghentikan proses
belajar-mengajar untuk mendukung Masjid Attaqwa
perjuangan. Ia kemudian mengeluarkan
fatwa: “Wajib hukumnya berjuang melawan
penjajah.” Dalam waktu singkat, Laskar
Rakyat berhasil menghimpun sekitar
200 orang yang merupakan gabungan
para santri dan pemuda sekitar Babelan,
Tarumajaya, Cilincing dan Muaragembong.
Mereka dilatih mental oleh K.H. Noer
Alie dan secara fisik dilatih dasar-dasar
kemiliteran oleh Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) Bekasi dan Jatinegara.
Akhir 1945, dibentuk kesatuan
bersenjata yang berafiliasi kepada partai
politik. Saat itu, Abu Ghozalie sebagai
komandan resimen Hizbullah Bekasi
(badan pejuangan Partai Majelis Sjuro
Muslimin Indonesia/Masjumi) menunjuk
K.H. Noer Alie sebagai komandan Batalyon
III Hizbullah Bekasi. Setelah Agresi Militer
Pertama Belanda pada 1947, K.H. Noer
Alie mengadakan musyawarah darurat
di Karawang. Itu dilakukan karena ia
tidak rela melihat negerinya terus dijajah.
Hasil musyawarah itu memutuskan
untuk mengirim K.H. Noer Alie bersama
lima orang rekannya menemui Panglima
Besar Jenderal Soedirman di Jogjakarta.
Sesampai di Jogjakarta, ia dan rombongan

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


77
Yusuf Wibisono, Mr. Muhammad Roem,
Muhammad Syafe’i dan KH Rojiun, dan
kemudian ia diminta untuk menyalurkan
aspirasi politiknya, bergabung dalam
partai Masjumi.
Pada Januari 1950, K.H. Noer Alie
bersama teman-teman dan anak buahnya,
seperti R. Supardi, Madnuin Hasibuan,
Namin, Taminudin, Marzuki Hidayat,
Marzuki Urmani, Nurhasan Ibnuhajar,
A. Sirad, Hasan Syahroni dan Masturo
membentuk Panitia Amanat Rakyat. Pada
17 Januari 1950, Panitia Amanat Rakyat
itu kemudian menghimpun sekitar 25.000
rakyat Bekasi dan Cikarang di Alun-
Alun Bekasi. Mereka mendeklarasikan
resolusi yang menyatakan penyerahan
kekuasaan pemerintah Federal kepada
Republik Indonesia. Pengembalian
seluruh Jawa Barat kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dan K.H. Noer Alie bersama Lukas Kustaryo
menuntut agar nama kabupaten Jatinegara
diubah menjadi Kabupaten Bekasi.
Tuntutan tersebut diterima oleh Perdana
Menteri Mohammad Natsir, sehingga pada
15 Agustus 1950 terbentuklah Kabupaten
Bekasi di Jatinegara, serta selanjutnya
dimasukkan ke dalam wilayah Provinsi
Jawa Barat.
secara lahir dan batin. Artinya secara jalan tembus dari Ujungharapan ke
K.H Noer Alie dan Kemandirian ekonomi kampung itu harus cukup Teluk Pucung dan dari Ujung harapan
Ekonomi sehingga masyarakatnya dapat membiayai ke Kebalin, dua desa di sebelah timur
sendiri kehidupan lahiriyah, dan secara Ujungharapan.
“Noer Alie adalah seorang Ghandi. agamis masyarakat bersandar kokoh K.H Noer Alie juga mendidik para
Bedanya, ia berasal dari Bekasi Utara” kepada aqidah, syariah dan akhlaq. Ia santri untuk bisa mandiri. Ketika para
kata seorang rekan. Ia mengomentari mengumpamakan masyarakat kampung santri meminta bantuan dana untuk
sosok sang kiai itu, setelah menyaksikan seperti itu memiliki “kampung yang bersih mendirikan gedung koperasi santri, ia
begitu banyak upaya yang dilakukan dan teratur; sawah yang airnya cukup dan meminta mereka untuk ikut memotong
agar yayasan yang dipimpinnya, panen yang berlimpah, dengan penduduk padi ketika sawah milik yayasan memasuki
bahkan kampung tempat tinggalnya yang rajin beribadah dan berzikir kepada musim panen. Hasil itu kemudian dijual
(Ujungharapan), mandiri dalam segala Allah SWT.” dan dibelikan bahan bangunan.
bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. K.H Noer Alie mencontohkan sendiri
Ia menyamakannya dengan Mahatma bagaimana tujuan itu harus dicapai. Tidak K.H Noer Alie dan kompetisi yang adil
Ghandi, pejuang kemerdekaan India yang jarang ia mencangkul sendiri kebunnya
terkenal dengan metode non-koperatif dan untuk ditanami berbagai tanaman. Ia juga Yayasan yang dipimpin K.H Noer
tanpa kekerasan dari kolonialis Inggris, turun ke sawah bersama petani untuk Alie mengelola aset wakaf yang sangat
yang terkenal dengan semboyan Swadhesi. menanam benih padi, memanennya banyak. Aset itu tersebar di beberapa
K.H Noer Alie memang pernah tatkala musimnya tiba. Ketika pemerintah kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi,
memimpikan kampungnya menjadi daerah datang menawarkan bantuan, ia seperti Babelan, Tarumajaya, Penggarutan,
kampung surga. Murid-murid yang belajar meminta mereka memperbaiki saluran Kaliabang, Kebalen, Gabus, Teluk Pucung,
agama darinya, menafsirkannya sebagai air dan memastikan tersedianya bibit Pekayon dan lain-lain. Kebanyakan
impian untuk menjadikan kampungnya tanaman dan pupuk. Ia bahkan merelakan asset ini dalam bentuk tanah sawah.
sebagai pusat pengembangan agama tanah di sekitar pondok pesantren Karena kekurangan pengurus untuk
Islam, dimana semua ajaran Islam dijadikan “basecamp” sebuah developer mengelolanya, K.H Alie mengizinkan para
dilaksanakan secara kaffah. Tapi bagi Noer untuk pembangunan infrastruktur berupa petani untuk menggarap tanah sawah
Alie sendiri, kampung surga bermakna jalan aspal dari Ujungharapan ke Babelan. milik yayasan itu dengan sistem bagi
kampung yang penduduknya sejahtera Ia juga yang mempelopori pembangunan hasil. Pada menjelang musim tanam, para

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


78
cenderung melakukan monopoli atas tanah dilakukan K.H Noer Alie selama hidupnya.
yang dikelolanya dan kepentingan pribadi Ia amat senang dengan kebun jambu
yang lebih luas akan jadi dominan. yang ada di samping pondok pesantren
K.H Noer Alie dan bunga bank putra. Kebun itu ia kelola sendiri bersama
pembantu kesayangannya yang bernama
Perdebatan tentang hukum bunga Inen. Terkadang ia cuma tersenyum lucu
bank telah terjadi di berbagai forum mendengar berita santrinya mencuri
kajian ormas Islam. Muhammadiyah telah beberapa butir jambu dari kebun itu,
memulainya dalam forum Majlis Tarjih sekedar menutupi rasa lapar ketika
muktamar tahun 1971 di Situbondo. mereka menjadi piket jaga malam di
Majlis Tarjih menyimpulkan bahwa hukum pondok. Selain itu ia juga terlihat sedang
bunga bank adalah “musytabiha”. Untuk itu mencangkuli tanah di samping mushalla
boleh hukumnya mengambil bunga dari pesantren putri, untuk ditanami sayuran,
bank-bank Pemerintah, tapi tidak boleh sambil mengawasi santri-santrinya yang
dari bank komersial. duduk tertib di tepi kebun, yang salah
Nahdlatul Ulama melalui Bahtsul satunya tengah membaca kitab.
Masail pada Muktamar 1992 di Bandar Ketika pemerintah memberikan
Lampung mengeluarkan fatwa bahwa bantuan berupa tanaman rimbun (akasia)
hukum bunga bank ada 3, yaitu haram, pada tahun 1980an, ia sangat antusias
halal dan syubhat. Fatwa dengan substansi menerimanya. Beberapa batang darinya
yang sama didahului oleh MUI yang diperintahkan ditanam di pondok
melakukan silaknas pada tahun 1990 di pesantren putra sebagai pertanda bahwa
Cisarua, Bogor, tentang hukum bunga pesantrennya mencintai lingkungan yang
bank. Fatwa ini kemudian mendorong hijau dan asri. Sampai saat ini tanaman itu
lahirnya Bank Muamalat, bank umum masih ada dan menjelma menjadi tanaman
syariah pertama di Indonesia, dua tahun rimbun yang menghiasi halaman depan
kemudian . pondok pesantren putra.
Jika menelusuri sejarah lebih ke Ia juga memperhatikan saluran-
Suasana belajar mengajar di Madrasah At-Taqwa belakang, perdebatan tentang bunga saluran air yang menjadi sumber pengairan
bank ternyata sudah ada sejak tahun bagi pesawahan di sekitar kampung. Tidak
petani yang berminat untuk mengelola 1934. Pada Sidang Majelis Tarjih pertama jarang ia mengajak penduduk kampung
sawah milik yayasan diundang untuk K.H Mas Mansur menyatakan bahwa untuk bekerja bakti membersihkan
melakukan tender. Apabila petani yang Muhammadiyah mengambil pendapat saluran air di tepi jalan agar tidak menjadi
datang untuk mengelola sawah yayasan bahwa bunga Bank tidak dibolehkan, sarang penyakit dan tidak tersumbat
di daerah tertentu hanya satu orang, tapi karena tidak ada cara lain yang lebih ketika musim hujan tiba.
maka tawar menawar dilakukan langsung maslahat menyimpan dan melakukan Ketika masa perjuangan dengan
antara pengurus yayasan dengan petani pembayaran kecuali melalui Bank, maka Penjajah berakhir K.H Noer Ali kembali
dimaksud. Jika pengelolanya lebih dari satu hukumnya menjadi darurat. berjuang  dibidang Dakwah dan
orang, maka kepada mereka ditawarkan Meskipun K.H Noer Alie anggota elit pendidikan  di Pondok Pesantren At-Taqwa 
untuk melakukannya bersama. Jika tidak, Masyumi, dimana saat itu kebanyakan yang ia bangun di Bekasi. Walaupun
maka penentuan akan dilakukan dengan dari pengurusnya dari kalangan modernis, seorang Ulama besar beliau masih saja
lelang: siapa yang menawarkan bagi hasil seperti M. Natsir dan Syafruddin haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada
lebih tinggi kepada Yayasan, maka dialah Prawiranegara, yang menganggap bunga Habib Ali Al-Habsyi Kwitang Jakarta untuk
yang berhak mengelolanya. bank tidak bertentangan dengan agama, bertabaruk.
Meskipun memahami kurangnya namun K.H Noer Alie teguh dengan Tanggal 3 mei 1992 K.H. Noer Ali
pendidikan di kalangan para petani, pendapatnya yang berbeda. Bunga bank wafat dalam usia 78 tahun. Masyarakat
nampaknya K.H Noer Alie tidak bisa baginya sama dengan riba dan yang dan para ulama merasa sangat kehilangan
meninggalkan asas leissez faire dalam namanya riba dilarang oleh Al-Qur’an. sosok ulama dan pejuang yang telah
penentuan hasil ekonomi yang optimal. Oleh karena itu ia meminta para pengurus banyak berjasa bagi negara. Maka tahun
Dia mengerti betul bahwa ia bisa saja yayasan untuk tidak mengambil bunga 2006 Pemerintah memberikan gelar
melakukan intervensi dengan menunjuk tabungan dari rekening yayasan, yang pahlawan Nasional Kepada K.H Noer Ali
salah satu dari petani-petani itu untuk digunakan untuk menerima bantuan dari dan namanya pun diabadikan menjadi
mengelola tanah wakaf yang diamanatkan luar negeri. nama jalan K.H Noer Ali di Kalimalang
kepadanya. Tapi cara itu justru akan bersifat Bekasi. Kini Pondok pesantrennya pun
koruptif, yaitu menentukan kekuasaan K.H Noer Alie dan Pemeliharan berkembang dengan Pesat. (referensi:
seorang petani atas petani lainnya. Jika Lingkungan diambil dari berbagai sumber)
demikian yang terjadi, maka hasilnya
justru tidak optimal. Sang petani akan Menanam pohon. Itulah hobi yang (Jamaluddin M. Marky)

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


79
Seri Majalah Bimas Islam
Kenalkan Anak-anakmu untuk
Belajar dan Mencintai Al-Qur’an,
(Foto:romzie/mbi)

agar kelak menjadi Generasi yang


Tangguh dan Ta’at.
?
Catatan Pinggir

Menjadi Pendengar
Thobib Al-Asyhar
yang Baik
B
agi rata-rata orang, mendengar
itu membosankan. Tidak enak.
Mendengar dianggap sebuah
kekalahan, bahkan kehinaan.
Mendengar seperti kewajiban
manusia kelas dua, anak sekolah, buruh,
PRT, dan kaum awam. Kemudian muncul
anggapan, kalangan itu hanya boleh
mendengar. Mereka dilarang bicara.
Boleh sedikit, saat semua orang “tertidur”.
Kenapa? Karena memang mereka
diizinkan bicara untuk tidak didengarkan.
Sebaliknya, “banyak bicara”
disanjung sebagai kehormatan. Merasa
ada hal lebih dan membanggakan. Apalagi
di ruang publik. Merasa sangat bangga jika
“omongannya” diberikan applause. Apalagi
bisa membuat orang lain terkekeh-kekeh.
Tidak heran jika profesi public speaking,
stand up comedy sangat populer. Digemari.
Demikian juga para da’i atau muballigh.
Keberadaannya sangat dinantikan. Di TV, di
panggung dakwah, termasuk dunia politik,
banyak menyedot perhatian. Ditambah
lagi dengan tampangnya yang good
looking, familiar. Lalu orang menyebutnya
dai selebritis. Politisi berbakat. Generasi
emas, dan lainnya.
Menjadi semakin terbuka di era
informasi seperti saat ini, perkembangan
media sosial seakan menjadi momentum
orang berbicara. Sebebasnya dan
semaunya. Apa saja bisa disampaikan.
Lewat tulisan dan ekspresi simbolik.
Mulai dari kalimat bijak, keluhan, cacian,
hingga “meme” sindiran atau celaan.
Muncul kultur baru yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya. Komunikasi
maya mengajak manusia sebagai makhluk
bicara. Makhluk “share” yang demen
ilmu instan, lelucon dan hinaan. Maka
wajar, produk-produk cetak seperti buku,
majalah, koran, jadi tidak laku.
Sekarang, mari melihat peran
Facebook, Twitter, WhatsApp, BBM, LINE,

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


84
dan sejenisnya. Media daring itu seperti orang, atau banyak orang ingin bicara, terus baik. Istilah “diam adalah emas,” bukan
sihir modern yang membalik kultur publik. siapa yang harus mendengar? Memang sekedar jargon. Ada spirit yang kuat
Banyak orang di dunia nyata nampak bicara itu hak. Persis, tidak salah. Hanya di dalamnya. Diam dimaknai sebagai
pasif dan pendiam, namun di media sosial saja, menjadi pendengar itu juga sangat cara mendengar. Menyerap informasi
berubah jadi cerewet. Orang Betawi penting. Keributan diawali karena banyak yang masuk. Merenungkan, mencerna,
bilang, bawel. Apa saja dijadikan bahan orang yang ingin pendapatnya didengar. dan menginternalisasi dalam sikap dan
obrolan. Semua difoto dan diposting. Lalu Lain halnya jika berbicara saat diperlukan. perilaku. Kalau hanya diam, terus kapan
jadi bahan rumpi, juga cacian. Banyak Menyerap semua informasi dan pendapat potensi kita muncul? Pertanyaan itu
juga sih konten-konten bermanfaat. Itu yang dikemukakan, lalu bicara. Bicara atas benar. Tapi jika semuanya sudah matang,
pasti. Bahkan sebagian ustaz ceramahnya landasan pikir. Bukan yang penting eksis. baru dikeluarkan, biar aromanya wangi.
merujuk dari media sosial, tanpa kroscek. Apalagi yang penting beda. Harum dan menyenangkan orang yang
Boleh saja, tapi kehati-hatian tetap penting. Dalam local wisdom, kita diajarkan mendengarkan. Itu hakikat dari diam.
Kembali ke tema awal. Saat semua bagaimana menjadi pendengar yang Terus bagaimana dengan orang yang
hanya diam saja saat diperlukan bicara?
Di sini bukan diam dalam arti itu. Tapi
diam sebagai cara untuk mencerna semua
intisari kehidupan, lalu bicara dengan
penuh tanggung jawab, memiliki makna
bagi orang lain.
Tepat sekali apa yang dikatakan
Rasulullah: Berkatalah yang baik, atau
lebih baik diam. Rasulullah memberikan
underline, berkata baik dan diam harus
seimbang. Dalam konteks tema ini, seakan
Rasulullah berkata, silahkan Anda bicara
selama itu baik. Jika tidak mengandung
kebaikan, maka sebaiknya diam saja.
Ya, diam yang dimaksud Rasulullah
dalam pemahaman saya adalah lebih

?
baik menjadi pendengar saja, dari pada
menjadi pembicara yang salah. Karena
kesalahan bicara memang memiliki
risiko, bisa menyakiti orang lain, sekaligus

?
menurunkan derajat sosialnya.
Yups, menjadi pendengar yang baik

?
memang bukan hal mudah. Apalagi di saat
kita memiliki embel-embel sosial, jabatan,
titel, kekayaan, dan kebanggaan. Kalau
ingin menjadi pembicara yang baik, ada
sekolahnya. Ada tuntunannya. Tersedia

? ?
banyak medianya, apalagi di era revolusi
informasi seperti saat ini. Sementara
menjadi pendengar yang baik tidak ada
sekolahnya. Tidak ada manual guide-nya.
Dia hanya butuh “wisdom”. Butuh insight,
kedalaman diri, dan kemampuan dalam
mengontrol kemauan-kemauan.
So, jika kita bisa mencapainya, maka
kita akan mendapatkan apa yang disebut
supremasi spiritual. Menemukan kes-
ejatian diri. Orang pesantren bilang, fi al-
dunya hasanah wafi al-akhirati hasanah
(bahagia dunia dan akhirat). Tapi semua
itu kembali kepada masing-masing, ingin
terus bicara tanpa kualitas, atau diam lalu
bicara saat diperlukan. Wallahualam.

Bimas Islam Edisi No. 3/III/2015


85
Dalam hidup manusia selalu butuh
bantuan orang lain.
Mari Berwakaf

You might also like