Professional Documents
Culture Documents
Prakata Redaksi
Muhammadiyah Amin
E
disi ketiga Majalah Bimas Islam ajaran agama menjadi satu di antara fokus yang ditimbulkan oleh tumbuhnya
terbit dengan isu utama moderasi pembangunan. Pemahaman keagamaan paham keagamaan yang destruktif.
Islam. Mengapa moderasi Islam? memegang peran penting dalam laju Keberagaman di satu sisi adalah anugerah
Ya, ini merupakan isu aktual yang patut pembangunan. Pemahaman keagamaan dan menjadikan kita sebagai bangsa yang
kita perkaya dalam berbagai perspektif. yang menonjolkan destruktifisme tentunya besar. Namun tanpa pengelolaan yang
Kekayaan perspektif tentunya akan tidak kita harapkan. Selain mencederai baik, keragaman tersebut dapat menjadi
menjadikan diskursus moderasi Islam nilai-nilai keislaman, juga dapat mengikis malapetaka.
ini sebagai langkah visioner dalam rasa nasionalisme. Kami sadar, masih sangat jauh
memperkuat tata kehidupan beragama. Kita optimis bangsa Indonesia langkah yang seharusnya kami lakukan
Sebagaimana tertuang dalam mampu menjadi lokomotif moderasi dalam membumikan moderasi Islam.
Rencana Strategis Kementerian Agama Islam. Kita bukan hanya kaya dengan Masih terdapat sejumlah catatan
2015-2020 disebutkan, terdapat 7 Sumber Daya Alam (SDA), namun juga kaya lemahnya langkah kami dalam membina
(tujuh) hal yang menjadi fokus kinerja 5 akan nilai-nilai budaya ketimuran yang dan melayani ummat. Semua ini tentunya
tahun ke depan, yaitu: (1) Peningkatan menjunjung tinggi toleransi, kebersamaan menjadi catatan untuk diperbaiki bersama.
kualitas pemahaman dan pengamalan dan saling menghormati. Namun demikian, kekurangan
ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas Sebagaimana dikutif dalam Rencana tersebut tidaklah mematikan semangat
pelayanan kehidupan beragama; (3) Strategis Kementerian Agama 2015- kami memperkuat dan melayani umat.
Peningkatan pemanfaatan dan kualitas 2020, ada dua hal yang mendorong Bersama seluruh elemen masyarakat,
pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; optimisme kami bahwa moderasi Islam kami bergerak menuju penguatan tata
(4) Peningkatan kualitas kerukunan bukanlah sesuatu yang utopi: Pertama, kehidupan keagamaan dengan menjunjung
umat beragama; (5) Peningkatan kualitas Pengalaman panjang umat beragama di tinggi nilai-nilai toleransi dan persamaan
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; Indonesia dalam upaya membangun pola hak. Kami akan terus membuka pintu
(6) Peningkatan dan pemerataan akses dan hubungan antara agama dan negara yang untuk peran serta yang lebih luas dari
mutu pendidikan agama dan pendidikan harmonis dan mewujudkan kerukunan masyarakat. Tentunya, tujuan kita sama:
keagamaan; dan (7) Peningkatan kualitas umat beragama di tengah kemajemukan Indonesia damai, kuat dan mendunia.
tatakelola pembangunan bidang agama. yang ada, menunjukkan keserasian antara Semoga!
Kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan demokrasi dan
Pahlawan Pencatat Nikah perlu diapresiasi MBI cocok untuk bahan dakwah
Bila anda memiliki tanggapan, saran, ataupun kritik tentang segala hal terkait dengan majalah bimas islam, silahkan kirim via e-mail ke persbimasislam@kemenag.com
MASA DEPAN
ISLAM MODERAT
K AJIAN UTAMA JALAN PANJANG MERAWAT MODERASI ISLAM DI INDONESI A
merupakan amanat Renstra 2015- di seluruh pelosok nusantara. Mereka terorisme, untuk bisa kembali kepada
2020. Pihaknya bersama jajaran Bimas diberikan tugas untuk membimbing, jalan Islam yang ramah, Islam yang penuh
Islam, baik di pusat maupun daerah, membina, dan mengarahkan kepada dengan kasih sayang, dan menghormati
menjabarkannya dalam program kerja umat Islam untuk tetap setia kepada keperbedaan.
yang mengedepankan kualitas layanan Pancasila dan NKRI, dengan membangun “Diantara mereka ada yang mau
dan bimbingan kepada umat. kesadaran dan paham Islam rahmatan diajak kembali ke jalan Islam mainstream,
Muhammadiyah memaparkan, di lil-alamin. Mereka dibekali pedoman atau namun ada juga diantara mereka yang
tingkat pusat pihaknya membangun buku panduan, serta pelatihan tentang membentengi diri, memisahkan diri, dengan
sinergitas dengan berbagai Ormas bagaimana menyampaikan materi dakwah tetap memperjuangkan ideologinya.
Islam secara intensif dan rutin di semua yang moderat, berpandangan inklusif Bahkan mereka sangat eksklusif, dan
level, baik pusat yang dilakukan Ditjen tehadap keragaman, dan penghormatan mencoba merekrut dengan mempengaruhi
Bimas Islam, provinsi yang dilakukan oleh terhadap sesama. Setiap penyuluh agama Napi lainnya, tuturnya.
Kanwil Kemenag, kabupaten oleh Kantor Islam dipastikan memiliki kelompok Ada sebuah cerita menarik saat
Kemenag, serta KUA, guna menyamakan binaan, seperti Mejelis Taklim, Majelis Bimas Islam ingin membuat film
visi dan langkah penguatan Islam jalan pengajian mingguan, atau harian,, dan dokumenter peran penyuluh agama
tengah. semacamnya, sehingga pesan-pesan Islam dalam penanganan Napi terorisme.
“Sinergi kami dengan ormas-ormas kedamaian selalu disampaikan. Saat Bimas Islam telah mendapatkan ijin
Islam terjalin dengan baik. Karena kami Salah satu penyuluh agama Islam masuk penjara di Nusakambangan dari
berkomitment bahwa ormas Islam adalah yang dapat diungkapkan bagaimana Dirjen Pemesyarakatan Kemenkum HAM,
bagian tak terpisahkan dalam pembinaan perannya dalam melakukan pembinaan dan berhasil janjian atau kesepakatan
ummat,” tuturnya. keagamaan di LAPAS adalah Ayip dengan salah satu Napi teorisme untuk
Mantan Rektor IAIN Gorontalo Mustaqim, seorang pegawai di lingkungan difilmkan, sehari kemudian Napi tersebut
ini kemudian menyebutkan beberapa Kemenag Kabupaten Cilacap Jawa Tengah membatalkan niatnya akarena adanya
program penguatan Islam jalan tengah yang diberikan tugas untuk membina ancaman pembunuhan kepadanya dari
yang telah dilakukan Ditjen Bimas Islam. para Napi di Nusakambangan. Dalam Napi terorisme lain yang tidak setuju. Tidak
Pertama, pemberdayaan penyuluh wawancara dengan Majalah Bimas Islam, mau menanggung resiko Napi tersebut
agama Islam, baik yang berstatus PNS yang Ayip melakukan berbagai pendekatan akhirnya membatalkan janjinya. Hal ini
berjumlah sekitar 4000 orang dan non intensif agar dapat membimbing para menunjukkan bahwa betapa diantara para
PNS yang berjumlah sekitar 75.000 orang Napi dari berbagai kasus, termasuk Napi terorisme tetap dengan pendirian
ideologinya. Bahkan sebagian diantara Menag, semua pihak harus terlibat, karena pendekatannya tidak kontradiktif
mereka berhasil merekrut anggota, meski bukan hanya menjadi tugas pemerintah, sebagaimana yang disinyalir oleh banyak
masih di dalam penjara. tetapi tugas bersama untuk menjaga pihak.
Selain program pemberdayaan kehidupan tetap harmonis dan damai. Keempat, mungkin ini yang mudah
penyuluh, Bimas Islam juga setiap tahun Disinggung out put kegiatan ditemukan di media online dan beberapa
menyelenggarakan program Pembibitan dimaksud, Muhammadiyah Amin media cetak. Bimas Islam melalukan
Calon Dai Muda (PCDM) melalui Direktorat memaparkan, program tersebut juga kampanye dan sosialiasi pentingnya
Penerangan Agama Islam yang pesertanya menghasilkan berbagai pemahaman memperjuangkan nilai-nilai Islam yang
didatangkan dari kader-kader dai muda bersama bahwa paham radikalisme rahmatan lil-alamin, baik melalui iklan
seluruh Indonesia. Mereka dididik selama berbasis agama dapat menyambar seluruh di media massa, media sosial, pembagian
sebulan dan diberikan materi tentang kalangan. Bukan hanya dari kalangan stiker, serta sosialisasi melalui berbagai
wawasan kebangsaan, paham-paham ekonomi lemah, dimana kalangan ini lebih kegiatan, seperti pameran pada event
Islam moderat, penghormatan terhadap karena disebabkan oleh faktor ekonomi, MTQN/STQN, pameran Sekaten tahunan
hak asasi manusia, problem solving, namun juga sangat mungkin dari kalangan yang diselenggarakan oleh Pemda Provinsi
dan lain-lain. Selepas dididik, mereka terpelajar perkotaan seperti yang dialami Yogyakarta, juga pameran lain yang
ditugaskan ke seluruh pelosok nusantara oleh keluarga salah satu direktur BP relevan. Dalam penyebaran buku-buku
untuk menyampaikan dakwah Islamiyah Batam di atas. Pada kempatan tersebut yang dibagikan ke seluruh provinsi telah
sesuai dengan karakter bangsa yang juga terungkap berbagai peristiwa, pola dan akan dibagikan buku karya Umar
lembut, toleran, guyub, dan mengajak gerakan, dan rekuitmen yang disampaikan Shihab yang berjudul: Perbedaan Bukan
kepada mad’u atau obyek dakwah untuk oleh para peserta dan beberapa indikator Perpecahan. Yang paling baru dan segera
tetap menjaga NKRI dan setia terhadap yang perlu menjadi perhatian semua akan dibagikan adalah buku saku yang
Pancasila. Program ini merupakan pihak. Dengan program semacam ini telah berjudul Berlomba Dalam Kebaikan.
kegiatan unggulan Bimas Islam yang telah membuktikan kepada khalayak bahwa Buku saku “Berlomba Dalam
mendapat apresiasi dari banyak pihak, Bimas Islam telah menjalankan fungsi Kebaikan” merupakan upaya Ditjen Bimas
sehingga dapat dijadikan sebagai bentuk penanggulangan radikalismeberbasis Islam sebagai bentuk kontribusi nyata
kehadiran negara dalam pencegahan agama. kepada masyarakat tentang pentingnya
terhadap munculnya gerakan radikalisme Ketiga, Direktorat Urusan Agama umat Islam berlomba-lomba dalam
berbasis agama. Islam dan Pembinaan Syariah melalui menyebarkan kebaikan, penghormatan
Kedua, menyampaikan isu-isu Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab terhadap keragaman, dan toleransi atas
aktual moderasi Islam melalui sarasehan Rukyat dan seluruh unit Pembinaan berbagai perbedaan. Sebelum buku
di berbagai provinsi di Indonesia yang Syariah hingga Kebupaten/Kota dan tersebut dicetak telah diadakan workshop
melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kecamatan telah memiliki agenda penting dengan mendatangkan para pakar dengan
seperti tokoh Ormas Islam, Kepolisian, menyiapkan konsep dan pola pembinaan mempertimbangkan keterwakilan Ormas
Kejaksaan, Kesbangpol, dan akademisi. Syariah kepada umat Islam Indonesia. Islam, yaitu MUI, NU, Muhammadiyah,
Muhammadiyah menjelaskan, sejak Bukan hanya bermain pada level akademisi, dan aktifis perdamaian dan
tahun 2014, setidaknya Bimas Islam diskursus, tetapi mereka terjun langsung pluralisme. Dengan penyebaran buku saku
telah menyelenggarakan kegiatan di masyarakat bagaimana ajaran Islam tersebut diharapkan masyarakat dapat
terkait hal tersebut dengan melibatkan dijalankan dan dijadikan sebagai tradisi tercerahkan dan mendapatkan input
sekurangnya 200 orang dari berbagai bermasyarakat. Melalui program ini telah tentang pentingnya menjaga harmoni
elemen masyarakat yaitu di provinsi Jawa dikeluarkan pedoman pembinaan Syariah umat dalam wadah NKRI.
Barat, Banten, Yogyakarta, Nusa Tenggara dan dibagikan secara cuma-cuma kepada Muhammadiyah kembali menegas-
Barat, Jawa Tengah, dan segera menyusul publik. kan, peran pemerintah dalam membumi-
provinsi Papua, Sulawesi Tengah, dan Aceh. Melalui kegiatan yang dilakukan kan moderasi Islam merupakan sebuah
Kegiatan ini merupakan hasil dari kerja oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, amanat konstitusi. Muhammadiyah Amin
sama Bimas Islam dengan BNPT, Mabes program serupa juga dilakukan berbagai mengakui, masih banyak rencana yang be-
Polri, Kementerian Polhukam, dengan upaya pendeteksian dini terhadap paham lum terlaksana Namun pihaknya optimis,
melibatkan pimpinan Ormas Islam. dan aliran keagamaan menyimpang dan melalui kemitraan dengan ormas-ormas
Menag menyambut baik kegiatan radikal untuk bisa dipetakan, didiagnosa, Islam dan sinergi dengan lembaga ter-
seperti ini dan menyampaikan pesan dan dicarikan solusi terbaik agar tidak kait, image building moderasi Islam dapat
bahwa radikalisme berbasis agama menjadi masalah yang melebar. Salah diterima dengan baik oleh masyarakat.
tidak semata-mata faktor ideologi satu bentuk kegiatan ini adalah Workshop “Kita harus mulai pembinaan itu dari
kelompok, namun juga sangat mungkin Standar Penilaian Paham Radikalime dan yang sederhana, dari yang terkecil, dari
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, Aliran Sempalan di Provinsi Lampung ( keluarga. Dan itu semua harus melibatkan
seperti ketidakadilan ekonomi, politik, 4/11). Kegiatan ini melibatkan banyak semua pihak,” pungkasnya.
kemiskinan, dan pengaruh dari dunia luar. pihak, khususnya tokoh masyarakat
Faktor penyebab aksi-aksi radikal yang setempat untuk memberikan masukan (Thobib Al-Asyhar)
menyeret keterlibatan agama merupakan tentang penerapan standar penilaian
hal yang kompleks. Sehingga, menurut agar dalam penanganannya serta
B
nia maya. Internet sangat
eberapa waktu lalu radikalisme yang berbasis agama efektif dalam menyebarkan
selalu dikaitkan dengan problem keterbatasan ekonomi sinisme dan provokasi yang
dan kurangnya akses pendidikan. Secara emosional, melahirkan para ektre-
sentimen-sentimen tertentu dapat dengan mudah mis. Pemerintah Indone-
ditanamkan pada orang-orang beragama yang hidup sia bahkan sempat panik
dalam keputusasaan. Belakangan, kesimpulan ini sudah tidak dan berinisiatif memblokir
sepenuhnya tepat. Ektremisme dan radikalisme telah menyasar beberapa situs Islam yang
kalangan menengah perkotaan dan para pemuda-pemudi yang dinilai menyebarkan benih-
belajar di kampus. Mengapa ini bisa terjadi? benih radikalisme.
Dua Sisi Mata Uang Namun sejak 2013 sudah bisa dipastikan Anak-anak di Indonesia yang baru
semua negara telah terintegrasi dengan lahir pada tahun 2000-an dikategorikan
Perkembangan ilmu pengetahuan sistem internet. ke sebagai Generasi Y (young generation).
dan teknologi selalu mempunyai “dua sisi Indonesia sebagai negara muslim Demikian dalam kajian ilmu komunikasi
mata uang”. Satu sisi, ilmu pengetahuan terbesar di dunia juga menjadi salah satu modern. Mereka sudah mengenal dan
dan teknologi sangat membantu dalam pengguna internet terbesar. Data dari memanfaatkan teknologi informasi
meringankan urusan manusia. Namun di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dengan baik. Generasi baru ini juga lebih
sisi lain ekses negatifnya dapat merugikan Indonesia (APJII) menunjukkan, jumlah sering berkomunikasi dengan dunia
manusia itu sendiri. user internet di Indonesia meningkat dari internet dari pada dengan sekolah atau
Inovasi besar di bidang teknologi waktu ke waktu. Jumlah user internet di keluarga. Sebagian orang tua mereka juga
yang sangat mempengaruhi pola hidup Indonesia untuk tahun 2012 mencapai telah mempunyai kesibukan rutin yang
manusia modern adalah internet, yakni 63 juta orang atau 25,86% dari penduduk tidak dapat diganggu gugat. Generasi
saluran komunikasi modern yang mampu Indonesia. Tahun 2013 jumlah ini menjadi baru ini yang mendominasi kelompok
mentransfer “paket data” melalui jaringan 82 juta user, tahun 2014 menjadi 107 dan “bargain hunter” yang rela berjam-jam
nirkabel yang serba cepat dan lintas batas. pada 2015 sudah mencapai 139 juta orang untuk bermain dan berselancar dengan
Internet menandai era komunikasi baru di atau sekitar 50 % dari total penduduk internet, bermain dan mencari informasi
dunia. Indonesia. dan menambah ilmu pengetahuan.
Tahun 1960-an, internet hanya Dibandingkan generasi tua, anak- Generasi Y dari kalangan muslim
merupakan jaringan longgar dari anak muda lebih cepat beradaptasi dengan inilah yang paling aktif mencari berbagai
komputer-komputer yang diakses secara media baru ini. Bahkan anak-anak kecil informasi mengenai banyak hal dari
terbatas oleh kalangan tertentu dan yang baru duduk di bangku SD dan TK internet, termasuk informasi mengenai
memakai perangkat keras (hardware) sudah mulai berselancar dengan internet. ajaran Islam. Mereka belajar Islam dari
yang mahal. Sekarang internet telah Saat ini anak-anak sudah menenteng internet. Berbeda dengan prosedur
berkembang menjadi wahana komunikasi perangkat teknologi informasi mobile yang konvensional, belajar kepada kiai atau
yang aksesibel, bisa dimanfaatkan menggunakan layar sentuh (touch screen). guru agama atau membaca buku agama
oleh siapa saja di berbagai belahan Mereka dipandu dengan fitur dan gambar- yang rumit, melalui internet yang dipandu
dunia. Menurut jurnal Internet Society gambar sehingga dapat memanfaatkan dengan mesin pencarian seperti Google,
(ISOC) milik organisasi profesional fasilitas teknologi ini tanpa melalui dalam sekejap mereka akan mendapatkan
para pengembang internet, tahun 1994 panduan atau les khusus seperti dulu jawaban dari pertanyaan yang mereka
pengguna internet mencakup 75 negara. orang belajar komputer. ajukan.
Propaganda
Terimakasih atas waktunya prof. Houthi. Belum lagi di Syiria, di Irak, dengan yang lain?
Kami mulai dengan sebuah fakta kondisi kemudian di Afganistan belum juga selesai. Kalau saya lihat pertikaian di Asia
masyarakat Muslim dunia, seperti di Ini menyedihkan dan menimbulkan citra selatan, di Afganistan dan juga Pakistan,
Libya, Mesir, dan Irak. Apa yang bisa yang tidak baik bagi Islam, bahwa Kaum itu disebabkan oleh beberapa faktor:
tergambar tentang keadaan dunia Muslimin sebagai penganut Islam itu selalu Pertama, faktor instabilitas politik
Islam saat ini? terlibat dalam konflik dan kekerasan. sejak masa perang dunia kedua sampai
Memang kalau dilihat dunia Islam Kecuali di Indonesia, dan negara yang sekarang. Ketidakstabilan itu disebabkan
di luar Indonesia, di Timur Tengah dan mayoritas penduduknya Muslim di Asia oleh Ideologi negara yang tidak bersahabat
di Asia Selatan itu sangat menyedihkan, Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei dengan agama. Ideologi yang pada
memprihatinkan. Penuh dengan gejolak, relatif baik walaupun Brunei penduduknya dasarnya sosialis yang tidak akrab dengan
dengan kekerasan, dengan terorisme. sedikit. agama, atau bahkan memusuhi agama. Kita
Mulai dari Libya, Tunisia, Mesir, kemudian lihat misalnya partai Ba’ath di Syiria dan
ada kekerasan di Yaman, perang antara Hal spesifik apa yang menunjukkan Irak itu ideologi sosialisme yang semua
koalisi Saudi melawan pemberontak bahwa Indonesia itu sedikit berbeda dikembangkan oleh para pemikir Katolik
di Libanon, yang memang memisahkan sehingga muncul kelompok-kelompok kegagalan dalam membangun dan
agama dalam politik. Jadi tidak akrab radikal, teroris, sempalan. Misalnya dari mewujudkan situasi yang kondusif.
dengan agama, begitu juga sosialisme Ikhwanul Muslimin, bukan hanya di Mesir
Nasirisme di Mesir, hampir sama. tetapi juga di tempat-tempat yang lain. Apa definisi sederhana agar mudah
Atau dalam kasus yang lain, penyebab Di negara-negara lain, mereka ke Suriah, difahami oleh masyarakat tentang
kedua, yaitu instabilitas ideologi Islam ke Lebanon dan oleh karena itu mereka moderasi Islam?
yang sektarian. Kita lihat sektarianisme ditolak di Arab Saudi. Di Mesir juga mereka Saya lebih senang menggunakan
yang tinggi terjadi di Pakistan, di Yaman, di tindas tentu saja. Istilah yang Qur’anic, ya, walaupun
termasuk juga di Arab Saudi, sektarianisme Jadi, rezim-rezim militeristik yang mungkin juga maknanya sama, yaitu
wahabisme itu tinggi sekali. Yang ketiga, otoriter ini telah melakukan penindasan Wasathiyah, yang berasal dari kata
karena struktur politiknya itu berdasarkan sehingga melahirkan circle of violence. Ummatan Wasathan di dalam al-Qur’an
kabilahisme atau orang tertentu yang Maka kemudian negara tersebut tidak bisa yang berarti jalan tengah. Kalau kita sebut
sandarannya adalah Kabilah, misalnya melakukan pembangunan. Pembangunan Islam moderat, ada pihak-pihak yang tidak
Khadafi. Kalau Yordania relatif aman ekonominya tidak jalan, kesejahteraan nyaman, walaupun bagi saya sebetulnya
karena di sana belum ada gejolak politik, masyarakat tidak meningkat, terutama tidak ada masalah. Karena sebetulnya
pembagian kekuasaan itu berlangsung negara-negara Arab yang tidak punya kalau kita gunakan istilah Islam moderat
dengan baik. Itu faktornya. sumber minyak, seperti Mesir, Yaman atau moderasi Islam itu maknanya ya
Kalau ekonominya tidak stabil ataupun Suriah. sama lah dengan Islam wasathiyah itu.
dan kemudian ditambah pemimpinnya Ini merupakan kegagalan dalam Islam wasathiyah itu ya Islam yang selalu
otoriter, kebanyakannya militer, senang modernisasi dan pembangunan sehingga ada di tengah-tengah, yang tawazun, yang
melakukan kekerasan atas nama negara, mengakibatkan ketidakpuasan yang berimbang, selalu adil dalam melihat
menindas aktivis-aktivis Islam, yang meluas di kalangan masyarakat. Ini segala masalah.
kemudian aktivis Islam ini membalas menjadi faktor pendorong munculnya Nah, di Indonesia berkembang Islam
dengan kekerasan, maka terciptalah perlawanan terhadap rezim-rezim wasathiyah itu karena didukung oleh
lingkaran kekerasan terus-menerus, yang sedang berkuasa. Ini menciptakan faktor budaya. Masyarakat Indonesia dari
suku yang beragam itu selalu menekankan laverage, punya daya tekan, daya pengaruh oleh pimpinan-pimpinan Muslim, seperti
sikap inklusif, saling menerima satu sama terhadap mereka karena beberapa faktor. tokoh-tokoh ormas Nahdhatul Ulama
lain. Selain itu, adanya faktor kondusif Pertama, Islam di Indonesia itu Islam dan Muhammadiyah, yang selama ini
dari budaya tepo seliro dari Jawa, kalau terbesar di dunia, kaum Musliminnya memang sudah aktif melakukan hal itu.
di tempat lain itu tenggang rasa. Dengan juga terbanyak di dunia. Indonesia itu Tapi ini harus disponsori oleh negara.
adanya tepo seliro dan tenggang rasa ini negara dengan penduduk terbesar di Tokoh-tokoh baik yang di Ormas atau di
memberikan ruang yang cukup besar untuk dunia, bahkan di dunia Barat disebutnya Kampus misalnya itu harus disponsori
saling menerima, saling mengakomodasi Indonesia is the largest Muslim country, oleh negara, karena mereka tidak punya
dan tidak memaksakan kemauan sendiri. di media Barat selalu disebut seperti itu, dana untuk mensosialisasikan Islam
Dari sudut Islamnya sendiri, secara bukan Indonesia country with the largest wasathiyah misalnya ke Timur Tengah dan
umum Islam datang ke Indonesia dibawa Moslem population. Kalau kita pakai Asia Selatan, negara harus memfasilitasi.
oleh guru-guru sufi yang mengembara Indonesia negeri Muslim terbesar itu Oleh karena itu, peran negara dalam hal ini
dari satu tempat ke tempat yang lain. kadang kadang kawan-kawan non Muslim sangat penting.
Contohnya adalah Walisongo di Jawa yang keberatan, karena Indonesia bukan negara Saya kira Indonesia punya kewajiban
bersifat inklusif, akomodatif, menerima Muslim. Okelah kalau begitu kita gunakan moral. Indonesia saat ini dipimpin oleh
budaya lokal, walaupun kemudian budaya Indonesia is the largest Moslem population. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden
lokal itu di Islamisasikan. Sehingga Ini penyebab yang pertama kenapa Jusuf Kalla, itu amanat dari konstitusi,
kemudian corak Islam yang berkembang di Indonesia disegani dan dihormati di dunia dari pembukaan UUD 1945 untuk
Indonesia ini adalah Islam wasathiyah itu. Islam lain. berperan aktif dalam upaya menciptakan
Dan karena itulah, meskipun penduduk Yang kedua, Islam Indonesia ya Islam perdamaian dunia, antara lain dengan
Islam Indonesia itu 88,2% lebih, ini yang wasathiyah itu, yang menghasilkan memperkenalkan Islam yang wasathiyah
menurut sensus penduduk tahun 2010, Islam yang damai. Indonesia yang tidak itu. Dan saya kira, bukan hanya di dunia
tapi bisa menerima Pancasila sebagai ribut, yang tidak gejolak. Memang ada Islam ya, Islam wasathiyah juga diperlukan
dasar negara karena ada ruang akomodasi. kekerasan seperti di Ambon, di Poso, tapi di Barat, di Eropa misalnya, karena di
Mempertimbangkan orang lain, dalam hal itu skalanya kecil-kecil, tidak berlangsung Eropa dan Amerika misalnya ada unsur-
ini non Muslim, sehingga kemudian bisa lama. Seperti di Ambon tahun 1999 itu unsur radikal. Dari waktu ke waktu ada
menerima Pancasila. dalam waktu dua tahun selesai. Poso, masih kekerasan di sana, misalnya terakhir ada
Nah, Pancasila itu sendiri berbeda ada satu dua orang teroris di situ. Tapi itu penyerbuan di Charlie Habdo di kantor
dengan ideologi negara-negara di Timur tidak mempengaruhi karena Indonesia ini majalah di Paris, di Inggris juga ada.
Tengah atau di Asia Selatan. Pancasila kan luas sekali. Kejadian-kejadian seperti Saya sendiri pernah diundang ke
dengan sila pertama ketuhanan Yang itu tidak berpengaruh di tempat lain. Vatikan, bertemu dengan Paus Franciscus,
Maha Esa diterima sepenuhnya oleh kaum Jadi, Indonesia itu pada dasarnya adalah diundang untuk menjelaskan bagaimana
Muslimin, para pemimpin Muslim, para sebuah negeri dengan penduduk Muslim cara mensosialisasikan Islam wasathiyah
kyai dan yang lain karena cocok dengan yang paling banyak, aman dan damai. model Indonesia itu di Eropa. Karena
tauhid. Jadi, tidak ada masalah. Dengan Nah, faktor yang ketiga kenapa mereka memahami bahwa Islam Indonesia
begitu maka, mayoritas kaum Muslim dihormati karena Indonesia ekonominya itu cocok bagi masyarakat Eropa. Saya
tidak menganggap Pancasila sebagai dasar bertumbuh, kesejahteraan kaum jelaskan bagaimana membangun Islam
negara yang bertentangan dengan Islam. Musliminnya meningkat. Sementara wasathiyah, misalnya melalui proses yang
Dan oleh karena itu tidak perlu melawan banyak negara Muslim, khususnya disebut Gus Dur ‘’pribumisasi Islam,” atau
Pancasila, menumbangkan Pancasila yang tidak memiliki sumber daya alam dalam istilah lain indigenisasi Islam. Islam
apalagi mengganti negara. Walaupun ada memadai, minyak misalnya, mereka payah menjadi Indigenis, sesuatu yang bersifat
kelompok kecil yang ingin mengganti sekali, kemiskinan semakin merajalela. pribumi. Itu harus dilakukan di Eropa.
negara seperti dulu ada Kartosuwiryo, Sebaliknya, Indonesia ekonominya Atau dalam istilah Cak Nur almarhum,
sekarang juga ada Hizbut Tahrir Indonesia bertumbuh, walaupun akhir-akhir ini melalui kontekstualisasi dengan realitas
yang mau menggantikan khilafah, tapi ada pelambatan. Tetapi secara umum lokal, dengan budaya lokal. Itulah yang
umumnya masyarakat tidak tertarik. sejak zaman Pak Harto sampai saat ini membuat Islam akrab dengan budaya
perubahan ekonomi kaum Muslim itu lokal, karena akrab dengan budaya lokal
Anda pernah menggagas bahwa luar biasa. Nah, ini juga membuat mereka maka menjadi Islam yang wasathiyah
saatnya orang Arab belajar Islam mengagumi Indonesia. seperti yang di awal saya kemukakan.
ke Indonesia. Sejauh mana gagasan Dengan hal-hal seperti itu, sebetulnya
ini berkolerasi dengan kemampuan Indonesia berada pada posisi yang sangat Tantangannya pasti besar,
Indonesia dalam mengelola moderasi baik untuk memperkenalkan Islam karena kita bangsa yang heterogen,
Islam wasathiyah itu melalui jalur yang ada. multikultural. Kira-kira apa point-point
Memang, Indonesia sejatinya sangat Bisa melalui diplomasi yang dimotori oleh penting yang harus kita kedepankan
dihormati di dunia Muslim lain, di Afrika, Kementerian Luar Negeri bekerjasama agar moderasi ini bisa kita pertahankan
Timur Tengah, Asia Selatan, itukan wilayah dengan Kementerian Agama, melibatkan bahkan kita kembangkan?
dunia Islam yang utama selain Asia Bimas Islam, itu bisa dilakukan. Menurut saya di Indonesia sudah
Tenggara. Istilahnya Indonesia itu punya Selain itu, saya kira bisa dilakukan bagus, sikap kaum Muslimin yang
A
gama dengan segala penafsirannya, telah menjadi nafas tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Indonesia dari dahulu hingga kini. Agama menjadi pedoman, soko guru, tolok ukur,
dan sumber hukum masyarakat Nusantara.
Dalam perkembangan kehidupan berbangsa, kita dihadapkan pada persoalan fenomena
sebagian masyarakat yang memiliki penafsiran keagamaan yang cenderung mengedepankan
kekerasan dalam mengekspresikan agama. Model keberagamaan semacam ini diaktualisasikan
dengan sikap intoleran terhadap kelompok berbeda, mudah mengkafirkan orang lain di luar kelompok atau
golongannya, serta tidak mampu berdialog dengan keragaman.
Bagaimana pandangan Prof. Dr. H. Machasin, MA, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama,
melihat fenomena keberagamaan masyarakat Indonesia saat ini? Majalah Bimas Islam, mewawancarai Guru
Besar Sejarah Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu untuk Anda, berikut petikannya.
Bagaimana Kondisi Keberagamaan dalam konteks sosial. Ketika masyarakat- tidak boleh dapat KTP, itu namanya sudah
Umat Islam di Indonesia dewasa ini? nya tidak dewasa maka agama diamalkan pelanggaran kemanusiaan, justru hal itu
Pertama, agama di Indonesia ini secara tidak dewasa juga. Misalnya jika bertentangan dengan ajaran agama itu
dijalankan dengan cara yang lebih baik sekarang marak orang-orang yang anti sendiri.
daripada di tempat-tempat lain. Bahkan kepada kelompok berbeda, anti kepada Kemudian yang ketiga, saya melihat
secara umum, saya kira paling baik di kelompok yang dianggap sesat atau meny- umat Islam di Indonesia ini terkena
dunia. Walaupun tentu ada banyak hal impang, itu antara lain penyebabnya kare- semacam gejala kejiwaan rendah diri,
yang bisa dipakai sebagai ukuran bahwa di na belum dewasanya masyarakat dalam yang dalam bahasa psikologi disebut
Indonesia masih terdapat hal yang kurang melihat perbedaan. Padahal kalau dewasa minderwaardigheidscomplex, bahasa
baik, tapi pada umumya berkaitan dengan tentu tidak begitu, perbedaan itu tidak di- Belanda, yang artinya adalah keadaan
toleransi, ibadah, menyatunya ajaran wujudkan dalam bentuk sikap antipati ke- psikologis dimana seseorang merasa lebih
agama dengan perilaku, dan sebagainya pada kelompok tertentu. rendah dibanding orang lain.
Indonesia lebih baik. Kalau misalnya ada orang yang Kita ketemu seseorang dengan
Kedua, agama itu selalu diamalkan karena alirannya berbeda, lalu karenanya identitas keagamaan misalnya, sekalipun
diberikan, apakah sehari atau dua hari itu dengan ikatan Masjid-Masjid perkantoran. mengirim para pimpinan dan tokoh-tokoh
soal teknis. Yang ketiga, Islam wasathiyah Saya kira bisa bekerjasama dengan Masjid- Muslim atau juga melibatkan tokoh non
itu harus diperkuat melalui kelembagaan Masjid di perusahaan-perusahaan. Bimas Muslim untuk mensosialisasikan Islam
masyarakat. Atau lokus-lokus pendidikan Islam harus memastikan mimbar itu tidak Nusantara. Kalau ke Timur Tengah saya
yang ada dalam masyarakat. Misalnya digunakan untuk menghancurkan Islam kira pimpinan ormas Islam yang bisa
Masjid, Mushalla, karang taruna, ormas- wasathiyah dengan cara mengajarkan berbahasa Arab, memiliki pemahaman
ormas Islam, baik yang di lingkungan Islam yang radikal. yang mendalam mengenai pemikiran
masyarakat atau di lingkungan sekolah Islam, menguasai kitab Kuning dan lain
itu harus dipastikan tidak dimasuki Apa yang belum dan harus dilaku- sebagainya, itu yang harus dilakukan.
oleh ustad-ustad atau penceramah kan Bimas Islam untuk memperkuat Sebagai negara dengan penduduk
yang mengajarkan faham radikal, yang peran Indonesia dalam mentransfer Muslim terbesar, kita memiliki
memprovokasi para jamahnya. moderasi ini keluar? tanggungjawab khusus, tanggungjawab
Pernah ada penelitian tentang Saya kira ya itu tadi, kalau soal moral bagaimana membantu saudara-
Masjid-Masjid yang ada di Jakarta, Masjid koordinasi mudah lah dilakukan oleh saudara sesama Muslim untuk bisa
yang berada di Jalan Thamrin itu khatibnya Bimas Islam. Yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan masalah mereka secara
keras-keras semua. Kita harus pastikan, memastikan bahwa program ini bisa damai. Saya kira Bimas Islam bisa menjadi
mimbar itu tidak digunakan untuk dilaksanakan dan perlu didukung oleh leading sector dalam hal ini, terutama
memprovokasi orang. Saya kira dalam hal anggaran. Jadi, saya kira Bimas Islam bisa dalam penyiapan kebutuhan dalam
ini peran Bimas Islam untuk berkoordinasi membuat program yang reguler untuk menjalankan program itu. []
Optimalisasi Pelayanan
Berbasis Teknologi Informasi
berupa kegiatan integrasi antara KUA
dengan instansi-instansi lain. Contoh
konkritnya adalah, KUA Pakem telah
dengan baik bekerjasama dengan Balai
Latihan Kerja Sleman mengadakan
kursus calon pengantin. Kurus bagi
calon pengantin ini memiliki nilai plus,
melalui kursus ini para calon mempelai
tidak hanya dibekali mengenai ilmu
kesehatan reproduksi, orang tua siaga,
tapi juga dibekali keterampilan dalam
rumah tangga. Tentu ini sangat baik
sekali, mengingat banyak pasangan muda
yang tidak memiliki ketrampilan hidup,
sehingga memiliki masalah sosial ekonomi
pasca pernikahan.
Selain layanan yang bersifat langsung,
KUA Pakem juga gencar mendeklarasikan
pencegahan terhadap 5 masalah sosial
yang dianggap sudah masuk tahap
Y
ogyakarta, MBI— Mudah, cepat melaui pesan email, SMS maupun media darurat. 5 masalah sosial dimaksud
dan ramah dalam pelayanan, sosial seperti facebook. Selain itu, adalah cegah pernikahan dini, cegah hamil
itulah gambaran singkat Kantor KUA Pakem juga menyediakan layanan sebelum nikah, cegah pergaulan bebas,
Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pakem, yang diberinama SMS center untuk validasi cegah narkoba, dan cegah kenakalan
Yogyakarta. KUA yang telah dinobatkan data. Layanan ini fungsinya untuk update remaja. Sasaran cegah lima ini adalah
sebagai Juara I pada Penilaian KUA Teladan data bilamana terjadi kekeliruan dalam siswa SMP, SMA, MTS, dan Aliyah di
Tingkat Nasional tahun 2015, unggul dari entri data, sehingga bisa dilaporkan ses- wilayah Kecamatan Pakem. Di berbagai
31 KUA teladan lainnya di tingkat provinsi. egera mungkin melalui SMS center. kesempatan, KUA Pakem bersama instansi
Penghargaan diserahkan langsung oleh KUA Pakem juga telah melakukan optimal- lain terus mengkampanyekan 5 cegah ini,
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin isasi pelayanan berbasis teknologi infor- diharapkan dengan gerakan moral ini masa
kepada Jaenuddin, Kepala KUA Pakem, di masi dengan menyediakan media digital depan anak muda bisa terselamatkan dari
Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag, Jalan televisi. Media digital televisi ini berfungsi lubang hitam kehidupan.
M.H. Thamrin Jakarta Pusat, beberapa untuk menginformasikan kegiatan yang
waktu lalu. Untuk mengenal lebih dekat sedang berlangsung di KUA. Melalui media Potret Harmoni dari Tanah Pakem
program pelayanan KUA Pakem, berikut ini, para tamu juga dapat melihat jadwal
selayang pandangnya. kehendak nikah atas nama calon mempe- Masyarakat Kecamatan Pakem
Seperti kebanyakan instansi lai wanita dan pria yang telah terdaftar. terdiri dari beberapa unsur agama. Islam
pemerintahan, KUA Pakem memiliki stan- Optimalisasi pelayanan pun telah diakui merupakan agama mayoritas yang dianut
dar pelayanan. Optimalisasi pelayanan ni- melalui sertifikat ISO 9001:2008 tentang oleh masyarakat Pakem. Dalam masalah
kah berbasis teknologi informasi adalah Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat toleransi beragama di Pakem cukup
salah satu ciri khasnya. Dengan meman- yang dimiliki oleh KUA Pakem. kondusif, baik yang sifatnya internal
faatkan kelebihan teknologi, masyarakat maupun antar umat beragama.
dapat dengan mudah mengakses selu- Suscatin Plus Pemerintah kecamatan Pakem
ruh program KUA dengan menggunakan bersama-sama dengan KUA senantiasa
media-media yang telah disediakan, yaitu Program unggulan lainnya yang menjaga kekompakkan, keharmonisan dan
melalui media elektronik, diantaranya bisa berhasil dijalankan KUA Pakem adalah toleransi untuk mengantisipasi terjadinya
Lilih Rahmawati
Profil
D
Lilih Rahmawati & keluarga
akwah tidak mesti berceramah jadi seorang presenter juga merupakan tahun 1998 saat ia masih menjadi
di mimbar-mimbar, tidak pula sebuah jalan dakwah. mahasiswa di Fakultas Dakwah UIN Syarif
mesti di balik dinding Masjid Wanita yang seringkali tampil Hidayatullah Jakarta. Ketika itu, seorang
atau bilik-bilik pesantren. Bagi sebagai presenter pada program religi dosen mempromosikannya untuk menjadi
seorang presenter paling mon- di TVRI, Indosiar, dan SCTV itu telah pembawa acara di sebuah stasiun televisi,
cer di Bimas Islam, Lilih Rahmawati, men- merintis karir sebagai presenter sejak “Karena yang meminta adalah dosen,
Belajar dari
Abdullah Sungkar dan Ust. Abu Bakar
Ba’asyir, setahun kemudian aktif di Jamaah
Islamiyah dan berangkat ke Afghan untuk
latihan militer. Abdurrahman lulus pangkat
Letnan Dua, membawa pasukan sampai
lima tahun, lalu ke Australia. Nasir Abbas,
Amrozi, Imam Samudra dan Ali Imron
itu merupakan anak buahnya di dunia
Jihadis. Ia seangkatan dengan Hambali
yang sekarang dipenjara di Guantanamo.
Dunia terorisme begitu ia dalami. Tak
mengherankan, bila seorang pentolan
Jihadis JI yang masih aktif di Jawa Tengah,
yang juga muridnya sendiri, menganggap
Abdurrahman sebagai Jihadis pemberani
dan brilian.
J
akarta, MBI-- Dilihat perawakannya, mantan Jihadis Jamaah Islamiyah (JI). didakwahi. Awalnya melawan, hujjah
mungkin banyak orang yang tidak Bertutur penuh emosional mengenai dilawan dengan hujjah, tapi lama-lama
menyangka jika di balik posturnya pengalaman dan opininya terkait gerakan mentok juga dan mulai berfikir kebenaran
yang kecil ternyata menyimpan “asam- radikalisme. Pertama kali dibai’at saat hujjah mereka,” kisahnya mengawali
garam” yang luar biasa di dunia terorisme. usia 17 tahun, di saat duduk di kelas 2 kehangatan sore itu. Dari situlah ia merasa
Perjalanan hidup dari seorang remaja STM Boedi Oetomo Jakarta Selatan tahun apa yang difahaminya selama ini ternyata
polos dengan semangat beragama yang 1982. Ghirah beragamanya yang tinggi salah, termasuk tentang hadis-hadisnya.
kuat, tapi “terjebak” pada pelajaran yang mempertemukannya dengan Sulaiman Doktrin kalangan Takfiri yang ia
melenceng. Kemudian dia menjadi Jihadis Mahmud, orang kuatnya Daud Beureuh dapatkan sejak awal dibai’at dulu pun
dari Negara Islam Indonesia (NII) sampai (NII Aceh). Sejak saat itu, dia bersentuhan “takluk” di hadapan mereka. Pemahaman
Jihadis Jamaah Islamiyah (JI) Internasional dengan kelompok-kelompok garis keras kalangan Jihadis yang ia terima selama
sebelum akhirnya kembali “bertaubat” (hardliners). ini dapat dipatahkan dan diluruskan oleh
menjadi penganut Ahlussunnah wal Sempat mengenyam studi di Lembaga murid- murid Syaikh Abdullah bin Baz
Jama’ah. Menurutnya itu merupakan Pendidikan Bahasa Arab (LPBA), sekarang dengan begitu ilmiah dan argumentatif
pelajaran berharga buat semua. bernama Lembaga Ilmu Pengetahuan berdasarkan kitab-kitab yang otoritatif.
Bertemu di kawasan bisnis Bintaro Islam dan Arab (LIPIA), mulai tahun Sejak saat itu, Abdurahman berubah dan
Sektor IX dengan bimasislam (19/10), 1982 bersama Abu Bakar Ba’asyir dan kembali ke pemahaman Ahlussunnah wal
Ustadz Abdurrahman Ayyub, begitu Abdullah Sungkar terlibat di NII Aceh. Jamaah, kembali ke Islam Rahmatan lil
dia biasa disebut, adalah seorang Pada tahun 1985 dibai’at lagi oleh Ust. ‘alamin.
approach). Ini yang ditangani oleh BNPT. arogan ini yang susah. Yang pengikut watak orang Indonesia yang santun,
Selain itu, juga perlu dilakukan dialog, bisa berubah, mereka ada yang karena ramah, suka gotong-royong, peduli, dan
karena siapa tahu dengan dialog bisa kebodohan juga ada yang berilmu. Ini tenggang rasa. Menurutnya, Keislaman
mendapat hidayah. Yang harus disadari, kebanyakan balik. Model yang ketiga sudah ada pada bangsa ini sebelum Islam
ungkapnya, sikap radikal itu lahir tergantung dekat sama siapa. Kalau dekat datang.
disebabkan banyak faktor (multi-factor). dengan yang nomr satu, bisa bertahan “Bangsa Indonesia beruntung, di
Selain keyakinan yang salah, problem terus. Tapi kalau dipisah, besar harapan wilayah lain pada perang, kita masing
ekonomi dan ketidakadilan, bisa jadi berubah. Dekati mereka dengan tanpa ada tenang saja. Warga Malaysia kagum kepada
karena arogansi Negara Adidaya seperti AS kepentingan dan baju organisasi apapun, Indonesia, Negara yang kuat. Ada masalah
dan Rusia terhadap negara-negara kelas tapi murni karena agama dan dengan ekonomi tapi tabah, persaudaraan sangat
menengah. pendekatan ilmiah. Tidak dengan doktrin, kuat, konflik berapa kali tapi sebentar
“Kalangan teroris itu ada tiga model,” tapi dengan ilmu,” tuturnya. saja pulih. Banyak yang mengangumi
jelas Abdurrahman, “ada yang keras dan Saat ditanya harapannya terhadap Indonesia. Yang paling bodoh itu teroris,
arogan, ada yang pengikut saja, dan yang Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia, mereka membuat kekacauan, padahal
ketiga adalah orang yang lemah. “Yang pria berjenggot ini merasa optimis karena Negara ini aman. Mana ada Negara yang
Menengok Dakwah
Partisipatif Masyarakat
Kotanegara
Awalnya hanya segelintir penduduk, lalu tumbuh dan terus bertambah
populasinya. Begitupun, dunia dakwah dan pendidikan sepertinya hanya
sekedar menggugurkan kewajiban, tak terjadwal apalagi terorganisir. Hingga
akhirnya di 2013, kemeriahan pun melanda desa nan asri ini. Mereka gotong
royong membangun lembaga pendidikan, masjid dan menyemarakkannya. Kini,
anak-anak dapat menikmati pendidikan di masjid, pesantren dan madrasah.
L
ampung, MBI— Dusun Kotanegara, sebuah kan titah untuk menuju Pulau Sumatera
desa di Lampung Utara, merupakan satu dian- tepatnya di desa Kotanegara Kecamatan
tara tujuan transmigrasi sejak tahun 1980. Tak Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lam-
kurang 100 KK kini menjadi warga di desa yang pung ini. Tujuannya adalah mendirikan
masih belum terjamah modernitas. Di desa ini pondok cabang yang kedua,” tuturnya.
pula berdiri Ma’had Nurul Muhajirin el-Dauly, sebuah Perjalanan itu pun diawali dengan
lembaga yang didirikan anak-anak muda dari Pesantren penuh semangat. Menempuh perjalanan
Gedongan, Cirebon. Di bawah asuhan KH. Bisyri Imam, panjang dari Melawi, sebanyak enam anak
pengasuh Ma’had Shigor Pesantren Gedongan, Cirebon, muda tiba di desa yang sangat rindang,
10 anak muda yang baru saja lulus kuliah dan sebagian bahkan sinyal HP pun antara hidup dan
dari MA, berjibaku membangun peradaban baru. mati. Sebagai anak muda, ia dan kawan-
Ahmad Romzi, salah satu bala tentara tersebut kawan pun menerapkan pola komunikasi
bertutur saat Majalah Bimas Islam bersilaturahim be- anak muda kepada warga di sekitar. Ming-
berapa waktu ini. gu pertama, kegiatan fokus pada sosialisa-
“Pada pertengahan bulan Mei 2013, di tengah si, bersilaturahim dengan tokoh masyara-
proses kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren kat, mengenal karakteristik sosialnya.
al-Shighor cabang Melawi Kalimantan Barat, kami di- “Masyarakat di sini secara ekonomi
hubungi oleh pimpinan pondok pesantren pusat al-shig- cukup maju. Mereka adalah para petani
hor, Abuya Bisyri Imam. Beliau adalah sosok kyai mod- dengan wawasan yang juga bagus. Nah,
erat bermental pejuang dan visioner. Kami mendapat- di sinilah kami memanfaatkannya dengan
mengajak mereka bersama-sama mendiri- Konsep ini diterapkan saat meren- menyerahkan secara bulat kepada kyai un-
kan masjid dan pesantren. Kami paparkan canakan, membangun dan menjalankan tuk mendidik anaknya. Orangtua kini ha-
rencana pembinaan di sini. Alhamdulillah, proses dakwah dan pembinaan. Masyara- rus tahu dan paham visi dan model pem-
ide-ide kami sebagian diterima, dan bah- kat ikut menyumbangkan materi sep- binaan, sehingga mereka pun tahu kemana
kan mereka juga tertantang mengeluarkan erti pasir, bata dan semen, sebagian lagi arah pendidikan tersebut akan dibawa.
ide-idenya,” ujarnya dengan ringan. menyumbangkan tenaga dan makanan.
Bagi masyarakat Kotanegara, kebutu- Pembangunan yang dilakukan selama 3 Generasi Muda Harus Dilibatkan
han akan adanya da’i sudah sangat ditung- minggu pun menghasilkan sebanyak tiga
gu. Romzi menuturkan, gairah keagamaan asrama lengkap dengan fasilitas kamar Pun, kepemimpinan lembaga diserah-
di Desa Kotanegara sudah sangat kuat, mandi. Kini, total ruang belajar sebanyak kan kepada sosok muda untuk memimpin
namun keberadaan da’i atau pembimbing 9 tempat. lembaga ini, dialah Habib Abdurrahman
agama masih kurang. Oleh karena itu, ke- Partisipasi masyarakat tidak berhenti al-Haddad. Di bawah kepemimpinan pria
hadiran mereka disambut baik oleh warga. pada berdirinya bangunan. Secara ter- kelahiran 1986 inilah, sebanyak 9 tenaga
Hal ini ditunjukkan dengan meriahnya buka, Abuya mengajak masyarakat mema- guru memberikan pembinaan kepada para
acara penyambutan saat kedatangan di hami visi pembinaan di lembaga tersebut. santri dari masyarakat sekitar.
desa tersebut. Menurutnya, kini bukan zamanya orangtua “Dengan berkat rahmat dan inayah
Partisipasi Publik
T
“Tergantung menarik tidaknya
ceramah yang disampaikan oleh Kyai
uban, MBI— Waktu yang diundang. Kalau tidak menarik
menunjukkan pukul 06.00 jamaah satu persatu akan pulang sebelum
WIB. Di halaman masjid pengajian selesai. Tapi kalau ceramah
berkumpul ribuan jamaah, menarik, bisa sampai satu setengah jam.
duduk bersimpuh dengan Itu alamiah saja.” kungkapnya.
khidmanya. Mereka
siap mengikuti ceramah Jamaah NU dan Muhammadiyah
keagamaan. Kegiatan yang diadakan secara
rutin seminggu sekali sangat layak diberi
sebutan Wisata Rohani. Setidaknya itulah
istilah yang kini populer di masyarakat
setempat.
Masjid Baitul Atiq berdiri di tempat pesisir ujung paling barat untuk wilayah
strategis, yaitu pada lintasan jalur yang Tuban. Masyarakat di sini telah dikenal
mudah dicapai oleh para jamaah dari akan semangat keagamaannya berciri khas
manapun. Dilengkapi halaman yang cukup Masyarakat di Kecamatan Bancar Islam Pesisir. Mereka dikenal baik dengan
luas, menampung jamaah hingga ribuan. kabupaten Tuban mayoritas beragama ghiroh-nya dalam ber-syi’ar Islam.
Tak ayal, pemilihan masjid ini sebagai Islam. Mereka terpencar dalam beragam Hal ini dapat dilihat dari berbagai
tempat wisata rohani, sangatlah tepat, profesi, meski mayoritas adalah nelayan kegiatan keagamaan yang dipengaruhi
setidaknya bagi umat Islam yang menjadi yang merupakan representasi kawasan secara kuat oleh dua organisasi besar
dengan Al Quran. MTQ diharapkan kerjasama antar-bangsa di dalam ikatan ayat suci al-Qur’an yang menandai
menjadi stimulan untuk melahirkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dimulainya acara. Seluruh agenda
generasi qari dan hafizh terbaik yang dan ukhuwah basyariyah. Populasi umat kegiatan MTQ Internasional III Tahun
mengharumkan nama bangsa dan Islam yang kini mencapai seperempat 2015 terkonsentrasi di Masjid Istiqlal
memotivasi segenap Muslim lainnya untuk dari jumlah penduduk dunia diharapkan Jakarta, masjid negara yang menjadi
senantiasa meningkatkan kemampuan memberi peran dan kontribusi yang lebih citra kebanggaan umat Islam dan bangsa
seni baca al-Quran. Dan Indonesia, signifikan dalam mewarnai peradaban Indonesia. Berdasarkan haisl Sidang Pleno
lanjutnya,sebagai negara dengan populasi dunia masa depan,” ungkapnya. Dewan Hakim ditetapkan, juara kategori
muslim terbesar di dunia harus menjadi Even MTQ Internasional III Tilawah adalah Indonesia, disusul Filipina,
lokomotif pembangunan peradaban dan dibuka dengan penampilan duet qori dan Iran. Sementara itu kategori Tahfidz
harmonimelalui MTQ. Internasional Indonesia, Mukmin Aenul diraih oleh peserta dari Iran, al-Jazair dan
“Saya mengajak kita semua mari Mubarok dan Qori Internasional di Iran, Filipina.
terus menjalin persahabatan dan yaitu Fadhlan Zainuddin, melantunkan (Jaja Zarkasyi/Ahamad Syamsuddin)
J
akarta, MBI—Direktur Jenderal encanaan Tahun Anggaran 2015,
Bimbingan Masyarakat Islam, dan Mempercepat penyelesaian
Machasin, memberikan peng- temuan.
hargaan kepada tiga unit eselon III Sementara itu, salah satu
dan dua unit eselon IV di lingkungan penerima penghargaan, Kabag
Ditjen Bimas Islam atas prestasinya Ortala dan Kepegawaian, Eddy
dalam menyusun dan menyajikan Mawardi mengatakan bahwa pia-
Laporan Pertanggungjawaban Keg- gam ini merupakan upaya bagi
iatan yang tidak ditemukan adanya peningkatan kinerja seluruh unit
kerugian negara pada pemeriksaan di lingkungan Ditjen Bimas Islam.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pria berkacamata itu berharap ide
Tahun 2013 dan 2014. original ini mampu memberikan
Tiga unit eselon III yang ber- motivasi dan semangat kepada se-
prestasi itu adalah Bagian Ortala luruh unit dan pegawai untuk ber-
dan Kepegawaian pada Sekretariat sama mengokohkan pemerintahan
Ditjen Bimas Islam, Subdit Produk yang bersih dan tata pemerintahan
Halal pada Direktorat Urusan Agama dapat menambah motivasi bagi unit lain yang baik.
Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Bin- di lingkungan Ditjen Bimas Islam dalam Pria yang berkarir sebagai PNS sejak
syar), dan Subdit Publikasi Dakwah dan rangka menguatkan program clean govern- 1998 itu mengatakan, ke depan perghar-
Hari Besar Islam pada Direktorat Peneran- ment dan good governance.’ gaan serupa juga akan diberikan kepada
gan Agama Islam (Pena Islam). Sedangkan “Terimakasih atas ketelitian, ino- pegawai yang dipandang mampu men-
dua unit eselon IV yang bebas temuan vasi, tanggungjawab, dan profesionalitas jadi teladan bagi pegawai lainnya. “Indi-
tersebut adalah Tata Usaha (TU) Pena Is- yang dilakukan. Di dalam satu organisasi katornya sedang kita siapkan, termasuk
lam dan TU Urais Binsyar. selain ada punishment memang harus kepada pegawai teladan, juga role model
Piagam Penghargaan yang ditan- ada reward. Semoga reward ini menjadi atau panutan di lingkungan Ditjen Bimas
datangani oleh Dirjen Bimas Islam itu tradisi awal dan menjadi contoh bagi Islam,”ujarnya.
diserahkan oleh para direktur kepada ma- unit lain untuk meningkatkan prestasi.” Selain dihadiri oleh Sekretaris Ditjen
sing-masing pimpinan unit, berturut-turut Ujarnya.seraya menambahkan bahwa ke Bimas Islam, penyerahan penghargaan
yaitu Eddy Mawardi, Siti Aminah, Muhai- depan, penghargaan juga akan diberikan yang dilaksanakan di Ruang Kerja Dirjen
min, dan Dasma. Sedangkan Kasubag TU kepada unit di lingkungan Ditjen Bimas Bimas Islam pada Kamis (09/10), itu
Urais Binsyar, Ahmad Rifai, diwakili oleh Islam yang berhasil meraih penyerapan juga dihadiri oleh Direktur Urais Binsyar,
Kasubdit Pemberdayaan KUA, Adib Ma- realisasi tertinggi dan bebas temuan. Muchtar Ali, Direktur Pemberdayaan Za-
chrus. Dalam kesempatan tersebut, guru besar kat, Jaja Jaelani, Direktur Pemberdayaan
Dalam sambutannya, Sekretaris UIN Makassar itu juga mengingatkan tiga Wakaf, Hamka, serta sejumlah pejabat es-
Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin pesan penting dari Menteri Agama kepada elon III dan IV di lingkungan Ditjen Bimas
mengaku gembira atas capaian yang diraih para pejabat yang hadir. Pesan tersebut Islam.
oleh lima unit tersebut. Mantan rektor adalah mempercepat realisasi anggaran (Sigit Kamseno)
IAIN Gorontalo itu berharap prestasi ini tahun 2015, Memperbaiki Program Per-
B
anjarbaru, MBI—Dalam rangka
M
ataram, MBI — Direktorat Jender- tendensi agama sebagaimana yang diyak- kanan (BPOM) kepada Ditjen Bimas Is-
al Bimbingan Masyarakat Islam ininya,” katanya menjelaskan. lam. Koordinasi juga dilakukan dengan
(Ditjen Bimas Islam), Kemente- Oleh karena itu, dikatakan Amin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam
rian Agama menggelar Sarasehan Penang- istilah yang digunakan pada sarasehan hal penyelenggaraan sertifikasi halal.
gulangan Radikalisme Berbasis Agama tersebut bukanlah ‘Penanggulangan Radi- Pada 5 November bimbingan di-
di Pulau Seribu Masjid, Lombok, Kamis kalisme Agama’, akan tetapi ‘Penanggulan- lakukan Tim Bimas Islam terhadap
(15/10). Kegiatan yang berlangsung di gan Radikalisme Berbasis Agama’ dimana
hotel Lombok Raya, Mataram, itu diikuti agama kemudian ditafsirkan sebagai aja-
oleh 200 peserta yang berasal dari Ormas ran yang menjustifikasi ekstrimisme, atau
Islam, aparat keamanan, tokoh agama, pe- memotivasi sikap kekerasan, dalam meru-
nyuluh agama Islam (PNS dan Non PNS), bah sistem sosial tanpa mengedepankan
pimpinan Pondok Pesantren dan Forum dialog dan perdamaian.
Mubaligh, dengan menghadirkan pem- “Seakan-akan agama merupakan
bicara dari Kemenkopolhukam, Badan In- sumber bagi kekerasan dan perang, pada-
telkam Mabes Polri, BNPT, dan akademisi. hal sejatinya agama merupakan sumber
Dalam laporannya, Sekretaris Ditjen bagi perdamaian dan kerukunan,” sam-
Bimas Islam, Muhammadiyah Amin men- bungnya.
gatakan bahwa istilah ‘radikalisme’ yang Sementara itu Dirjen Bimas Islam,
menjadi tema pada sarasehan tersebut bu- Machasin, dalam sambutannya mengata-
kan dimaksudkan sebagai sikap beragama kan Indonesia layak menjadi contoh ten-
yang kokoh dan mengakar pada diri sese- tang kerukunan umat beragama.
orang, sebab menurut Amin, sikap keber- “Negara-negara barat kagum kepada
agamaan yang kuat hingga ke akar-akarn- Indonesia, betapa Indonesia yang penga-
ya justru merupakan keharusan di dalam nut Muslimnya 80 persen tapi bisa men-
beragama. erapan demokrasi. Dibandingkan dengan
“Radikalisme yang kita diskusikan negara lain, Indonesia ini relatif sepi kon-
pada kesempatan ini adalah, adanya se- flik, kita inilah justru yang pantas sebet-
buah keyakinan atau keinginan yang kuat ulnya menjadi imam bagi dunia Islam,”
pada sebahagian masyarakat untuk meru- tegasnya.
bah sistem sosial atau politik secara eks- (Sigit Kamseno)
trem dengan didorong oleh doktrin atau
(Lady Yulia)
J
akarta, MBI— Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamba mengatakan, kegiatan dilaksanakan dalam
menggelar kegiatan Konsolidasi Nazhir Wakaf rangka peningkatan penghimpunan dan pengelolaan
Uang dan Lembaga Keuangan Syariah Penerima wakaf uang di Indonesia. BWI menginginkan
Wakaf Uang (LKS-PWU) di Hotel Ibis Cawang Jakarta pelaksanaan wakaf uang berjalan semakin baik dan
Timur selama tiga hari, Jum’at -Ahad 6-8 November semarak.
2015 kemarin. Konsoidasi ini dihadiri oleh lebih dari BWI menilai pelaksanaan wakaf uang di
50 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Indonesia belum mengalami kemajuan signifikan,
Mereka antara lain berasal dari utusan Wakaf baik dalam hal penghimpunan, pengelolaan, maupun
Al-Azhar, Nahdlatul Ulama, Tabung Wakaf Indonesia, penyaluran hasilnya kepada masyarakat. Menurut staf
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Beringharjo Divisi Pembinaan Nadzir BWI Fahrurohi, hal ini bisa
(Yogyakarta), Baitul Maal wat Tamwil Al Fataya dikarenakan faktor Nadzir, LKS-PWU, atau aturan
(Sumatera Barat), KJKS BMT An-Najah (Jawa Tengah), wakaf uang yang ada.
Bank DKI Syariah, Bank BNI Syariah, Kementerian Karena itulah BWI mengundang Nazhir-Nazhzir
Koperasi, dan Yayasan Daarut Tauhiid (Bandung). wakaf uang yang sudah terdaftar dan bank-bank
Sekretaris Badan Pelaksana BWI Nur Samad LKS-PWU untuk mendorong peningkatan kualitas
penyelenggaraan wakaf uang. Selain dalam ketentuan yang disyaratkan wakif. kan beberapa narasumber dari kalangan
rangka pembinaan, kegiatan ini juga diisi Selanjutnya, Nazhir juga bertugas untuk praktisi wakaf uang dan bank syariah, ser-
dengan diskusi saling berbagi pengalaman menyalurkan hasil/ manfaat wakaf kepada ta pebisnis dan motivator. Kegiatan yang
di antara Nazhir dan LKS-PWU, serta pihak yang sudah ditetapkan wakif, yang ditutup oleh Wakil Ketua Badan Pelaksana
sistem pelaporan dan akuntansi wakaf disebut mauquf alaih,” jelasnya. BWI Slamet Riyanto menghasilkan beber-
uang. Maftuh mengingatkan, tugas Nazhir apa rekomendasi, antara lain BWI bekerja
Dalam pembukaan kegiatan kon- adalah mengelola dan mengembangkan sama dengan BI, OJK, dan lembaga terkait
solidasi, Jum’at (6/11) yang dihadiri per- harta wakaf sehingga menghasilkan lainnya mengkaji lebih jauh kemungkinan
wakilan Direktorat Pemberdayaan Wakaf manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. penggunaan harta wakaf sebagai cash col-
Kementerian Agama, Ketua Badan Pelaksa- Karena itu, Nazhir haruslah orang-orang lateral di perbankan.
na BWI H. Maftuh Basyuni menyampaikan, yang cerdas dan kreatif dalam bisnis. Direkomendasikan juga BWI mem-
Salah satu hal yang membedakan wakaf “Upaya memajukan dan memproduk- buat standar kompetensi Nazhir dan
dari zakat dan hibah adalah keberadaan tifkan wakaf tidak bisa tidak harus dimulai klasifikasi Nazhir berdasarkan keahlian
Nazhir. dari penguatan kapasitas Nazhir. Tanpa dalam mengelola wakaf.
“Nazhir inilah pihak yang menerima kehadiran Nazhir yang berkualitas, harta
amanah dari wakif untuk menjaga, wakaf hanya akan menjadi aset abadi yang (A. Khoirul Anam)
memelihara, mengadministrasikan, dan beku dan minim manfaat,” katanya.
mengelola harta wakaf sesuai dengan Kegiatan konsolidasi itu menghadir-
dengan dua lantai, tapi soal manajemen berhasil menaikkan penerimaan infak warga yang shalat dan yang belum,
dan kemakmuran rumah ibadah umat Masjid hingga 400 persen. Pelaporan yang terbiasa berjama’ah di Masjid dan
Islam, Masjid yang berlokasi di jalan akuntabilitas keuangan Masjid yang yang tidak, yang sudah berkurban dan
Jogokariyan 36 Yogyakarta ini boleh transparan menjadikan jamaah tak membayar zakat di Baitul Maal Masjid
dijadikan sebagai tempat studi banding. sungkan berinfak lebih dari Rp 1500,- Jogokariyan, yang aktif mengikuti kegiatan
Bayangkan, jamaah Shubuh di Masjid ini Penerimaan dana itu tidak lantas di Masjid dan belum, nama instansi tempat
separuh dari Jamaah Jum’at! Ramai sekali. digunakan untuk pembangunan Masjid, bekerja, dan seterusnya. Data ini dibuat
Di saat banyak Masjid yang sangat melainkan disalurkan melalui pengelolaan sangat detail sehingga DKM Jogokariyan
bergantung pada sumbangan warga di bisnis. Keuntungan bisnis tersebutlah yang mengetahui bahwa dari 1030 KK atau
sekitarnya, Masjid Jogokariyan merupakan pada akhirnya memberikan penghasilan setara dengan 4000-an penduduk, yang
satu dari sedikit Masjid yang tidak bagi kemakmuran Masjid dan masyarakat belum shalat sebanyak sekian orang. Data
bergantung pada infaq dan shadaqah sekitar. Dari bisnis itulah kemudian dibuat ini diperbaharui setiap tahun sehingga
masyarakat. Bahkan, dengan manajemen berbagai program kemasyarakatan untuk DKM bisa melihat tren perkembangan
yang profesional, keberadaan Masjid masyarakat sekitar Jogokariyan. Misalnya dakwah pertahun. Misalnya, pada 2010,
Jogokariyan justru membantu kehidupan program umroh untuk empat jama’ah yang jumlah warga yang tidak shalat sebanyak
ekonomi warga sekitar. Masjid Jogokariyan paling rajin Shalat berjama’ah di Masjid 17 orang, padahal pada tahun 2000 warga
mampu menjadikan ekonomi berbasis tersebut. Jogokariyan yang belum shalat ada 127
Masjid sebagai penggerak ekonomi Yang cukup menarik adalah, pengurus orang. Dari sini, perkembangan da’wah
masyarakat. Prinsipnya, “Jika pasar Masjid membagikan surat undangan, selama 10 tahun dapat dilihat.
mengalahkan Masjid, maka Masjid akan dengan bentuk yang benar-benar persis Data base yang diformulasikan
mati. Jika Masjid mengalahkan pasar, maka seperti surat undangan pernikahan, berisi dalam Peta Dakwah Jogokariyan itu dibuat
pasar akan hidup.” ajakan untuk mendirikan shalat Shubuh dengan menggunakan simbol-simbol.
Manajemen keuangan Masjid di Masjid kepada setiap masyarakat Gambar sejumlah blok di perkampungan
yang berjarak sekitar 30 menit dari di Jogokariyan. Undangan Shubuh ini yang rumah-rumahnya digambarkan
kampus Universitas Gajah Mada menuju dilanjutkan dengan program-program lain dalam beragam warna menunjukan
Parangtritis ini memang cukup unik. seperti kuliah Shubuh, hingga program tingkat keakraban kampung tersebut
Saat tak sedikit pengurus Masjid yang sarapan gratis bagi jamaah yang Shalat dengan indikator-indikator Islam: hijau,
mengumumkan saldo infak bernilai jutaan Subuh dan langsung melanjutkan aktivitas hijau muda, kuning, dan seterusnya hingga
rupiah, Masjid Jogokariyan justru selalu di Masjid hingga tiba jam berangkat merah. Juga simbol-simbol lain yang
berupaya agar pada tiap pengumuman, ke kantor. Sedangkan bagi anak-anak, menggambarkan detail indikator syariah
saldo infak hanya setara nol rupiah. DKM menyediakan uang jajan bagi anak- pada setiap rumah dalam sebuah ‘peta
Alasannya sederhana, saldo yang sangat anak yang Shalat Subuh berjamaah dan dakwah’.
besar akan menyakiti saat ada sebagian melanjutkan aktivitas di Masjid sampai Dari hasil sensus itu, segala
warga yang sakit namun tak bisa ke jam berangkat sekolah tiba. Program kebutuhan kegiatan di Masjid Jogokariyan
rumah sakit lantaran tak punya biaya, atau ini disambut antusias oleh masyarakat juga bisa dipesan dari jamaah. DKM
ada warga tak berpunya yang tidak bisa Jogokariyan, sehingga jumlah jama’ah Masjid Jogokariyan juga berkomitmen
bersekolah, dan sebagainya. Shubuh di Masjid ini sangat ramai, tidak membuat Unit Usaha agar tak
mencapai setengah dari Jamaah Shalat bersinggungan dengan jama’ah yang
Gerakan Jamaah Mandiri Jumat. memiliki bisnis serupa.
Dalam hal pembinaan terhadap
Awalnya, di tahun 2005 Masjid Pemetaan Jamaah generasi muda, program yang tidak
Jogokariyan mulai menginisiasi Gerakan terlewatkan adalah membangun karakter
Jama’ah Mandiri. Jumlah biaya operasional Dalam melakukan pelayanan pemuda-pemudi yang tumbuh besar
Masjid dihitung untuk satu tahun, dakwah kepada masyarakat, DKM Masjid dan mencintai Masjid. Remaja Masjid
kemudian dibagi 52 minggu. Angka ini Jogokariyan melakukan pemetaan yang Jogokariyan (RMJ) adalah satu organisasi
kemudian dibagi lagi dengan kapasitas detail sehingga mengetahui potensi remaja Muslim yang bernaung di bawah
Masjid, maka didapatilah biaya per-tempat dan kebutuhan, peluang dan tantangan, DKM Jogokariyan. RMJ ini memiliki banyak
shalat. Angka terakhir ini kemudian kekuatan dan kelemahan sebagai acuan alumni dengan data yang tersusun rapi.
disampaikan kepada para jamaah. dalam melakukan pembinaan keagamaan Mereka tergabung dalam ikatan alumni
Ternyata, kebutuhan operasional kepada masyarakat. DKM Jogokariyan Remaja Masjid Jogokariyan. Kegiatan yang
Masjid akan tertutupi jika setiap jama’ah melakukan “Sensus Masjid” sebagai data dilakukan oleh remaja Masjid Jogokariyan
mengeluarkan infak senilai Rp 1.500,- tahunan yang kemudian dikemas dalam ini cukup intensif dan terorganisasi dengan
setiap Jumat. DKM mengumumkan jika bentuk data base bagi dakwah berbasis baik, termasuk keberhasilan mereka
jamaah bersedekah RP 1.500,- itu artinya Masjid. mendatangkan pembicara-pembicara
ibadah mereka tidak disubsidi oleh DKM. Data base ini tidak hanya mencakup mulai dari tingkat lokal hingga tingkat
Tapi jika kurang dari Rp 1.500,- itu sama nama Kepala Keluarga dan warga, nasional.
artinya ibadah jamaah disubsidi oleh pendidikan, pendapatan, dan lainnya,
Masjid. Gerakan Jama’ah Mandiri ini tetapi sampai pada siapa saja di antara (Sigit Kamseno-Wahyu Wibowo)
J
akarta, MBI— Sumber ekonomi dipakai tersebut berasal dari sumber- Muhammadiyah, MUI, ICMI, HIPMI, KMPI
berbasis agama seperti zakat sumber ekonomi yang berasal dari basis dan DMI), 2 Peserta dari BPN, 2 peserta
dan wakaf lebih efektif dalam keagamaan. dari Bappenas, 2 Peserta dari BWI Pusat,
mengentaskan kemiskinan jika “Nah, hal begini ini, yang perlu kita 2 Peserta dari PUPR, dari Biro Hukum
diberdayakan secara produktif daripada kembangkan ke depan. Untuk itu, mari, Kemenag 2 Peserta, dan 2 peserta lainnya
bantuan uang negara. Demikian kita rumuskan bersama, bagaimana dari Biro Umum Kemenag
disampaikan Dirjen Bimas Islam, dana dari sumber-sumber ekonomi yang
Machasin, saat membuka Rapat Kerja berbasis agama tersebut bisa dipakai (Gepeng-Khairan Dhurari-Sigit Kamseno)
Nasional (Rakornas) Perwakafan yang untuk mengentaskan kemiskinan saudara-
digelar oleh Direktorat Pemberdayaan saudara kita yang membutuhkan,” harap
J
yang berbasis agama, seperti zakat, yang akan dilakukan, bisa dinilai dan diukur akarta, MBI— Acara puncak dan
shadaqah, infaq dan wakaf,” terang pria dari pengalaman yang telah diusahakan penutupan “Zakat Award 2015”
yang juga merupakan Guru Besar UIN sampai dengan saat ini. Machasin bagi BAZNAS provinsi dan BAZNAS
Sunan Kalijaga tersebut. mengakui bahwa pengelolaan wakaf kabupaten/kota berprestasi se-Indonesia
Mantan Kepala Badan Litbang mempunyai tantangannya sendiri. Apalagi yang diselenggarakan oleh Direktorat
Kemenag itu mengutip hasil penelitian tanah wakaf yang ada itu bermacam- Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Bappenas yang menyatakan, bahwa, macam, mulai dari luasnya, letaknya, juga digelar Kamis malam tanggal 19 November
masyarakat Indonesia, butuh waktu potensi untuk bisa diberdayakan bagi 2015, dihadiri Menteri Agama Lukman
sekitar tujuh tahun untuk dientaskan kesejahteraan masyarakat. Hakim Saifuddin. Selain itu hadir Wakil
dari kemiskinan, jika menggunakan “Bahkan tidak sedikit, tanah wakaf Ketua BAZNAS Zainulbahar Noor, Dirjen
bantuan dari uang negara. Namun ‘hanya kita secara de facto dikuasai masyarakat Bimas Islam Machasin, dewan juri, panitia,
butuh waktu’ 5,2 tahun, jika uang yang tertentu. Mari kita pecahkan bersama para peserta nominasi Zakat Award dari 33
Sidang Itsbat Penentuan 1 Syawal 1437 H di Auditorium HM Rasyidi Kemenag Jakarta, 2015
Penyerahan Hadiah Dari Menteri Agama kepada Pemenag Lomba Pemilihan KUA Teladan 2015 di Jakarta
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Bersama dengan Pemenang Loma Baca Kitab Penguhulu Tingkat Nasional 2015 di Jakarta
O P I N I
““ Dakwah
Kreatif””
Muhammad Syafa’at
(SEMAKAR Institute)
D
alam sejarah panjang perjalanan yang diajukan oleh seorang pemikir yang metafornya dilekatkan pada sosok
bangsa ini, telah disajikan ke- muslim, Sakib Arsalan dalam bukunya yang Adam (intelegensia-kreatif) inilah yang
pada khalayak beberapa warisan berjudul, “Limadza ta’akhara muslimun, wa kemudian semakin menghilang dari
pengetahuan dari para pendahu- taqaddama ghairahum”. Dari kalimat tanya lingkungan generasi-generasi muda
lu Islam yang lekat dengan nilai yang menjadi judul bukunya tersebut, muslim yang notabene didakwa sebagai
peradaban dan kemanusiaan. Walaupun Arsalan mempertanyakan kembali perihal pewaris tunggal Islam peradaban.
tidak dominan, paling tidak jejak itu bisa sebab kemunduran Islam yang begitu
didapatkan berupa lembaran teks-teks lama, jika dibandingkan dengan kemajuan Memasuki Islam Peradaban Dengan
kebudayaan yang menampilkan metafor bangsa-bangsa lainnya. Wajah Toleran
lain dari bentuk interpretasi keagamaan. Menghadapi persoalan sumir
Adalah segolongan ulama-penyair klasik yang diajukan Sakib Arsalan di atas, Tidak ada salahnya jika generasi
semisal Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Islam seyogyanya harus berdiri dengan muda memulai kembali menonjolkan
Hamzah Fansuri, Ar-Raniry, Abdullah Sin- sikap yang jantan, sebagaimana pesan Islam sebagai ajaran yang lebih merayakan
kel, yang kemudian dilanjutkan estapet Fazlurrahman dalam simposium keindahan berkehidupan. Sembari tidak
pencerahan itu oleh Amir Hamzah, Armijn mahasiswa Islam di negaranya yang menanggalkan arti penting dari hadirnya
Pane, Achdiat K Miharja, Buya Hamka, Tau- menyatakan bahwa Islam hanya dapat akhir sebuah zaman, Islam dalam konteks
fiq Ismail, dan kini gigih digaungkan pula sejalan dengan kemajuan apabila ia keduniawian tetap merayakan keduanya
oleh sosok-sosok canggih seperti, Cak Nun, menciptakan kembali suasana intelektual dengan kadar keimanan yang ghalibnya
Gus Mus dan Ahmad Tohari. yang konstruktif dan arah berpikir yang seimbang. Dari wajah Islam yang
Di tengah-tengah warisan pemikiran positif di tengah-tengah kejumudan- menghargai arti indah, sebuah kehidupan
agung yang gong awalnya telah dikampa- kejumudan simbolis. Suasana intelektual hakikatnya dapat kembali ditemukan
nyekan oleh generasi “sepuh” tersebut, yang terbangun di masa generasi-generasi sebuah ikhtiar kreatif generasi muda
seketika menjadikan generasi setelahnya emas pemikir Islam, lanjut Rahman dalam proses menjalani kemajuan zaman
yaitu “kaum muda” seakan mendapatkan sejatinya tidak dibangun dari sesuatu tanpa harus takluk mem”beonya” atau
satu tanggungan melanjutkan warisan dari penghambaan ajaran di luar Islam, tergilas “melas” di hadapannya.
yang maha beratnya. Kaum muda saat melainkan justru harus dimulai dari inti Apabila merujuk dalam konteks lo-
ini tidak hanya dihadapkan pada ikhtiar nash-nash keislaman itu sendiri. Seperti kal, di mana penulis sekarang bertempat
kelanjutan pemegangan estafet pemikiran halnya yang diwartakan oleh pemikir tinggal, yaitu di Kabupaten Kuningan,
yang menjadikan Islam sebagai agama per- Islam lainnya asal India, yaitu Muhammad yang termasuk di wilayah III Kacirebonan
adaban, namun juga atas kenyataan kon- Iqbal, jawaban yang dikemukakan Rahman (Kuningan-Cirebon-Majalengka dan Indra-
sumtif yang merajalela dalam dua mimikri merunut kembali pada nash Al-Qur’an mayu), wacana-wacana Islam Peradaban
kebudayaan, yaitu mencintai kesenang- yang menjadikan kata “Insan” sebagai pelan namun pasti sudah beranjak pada
senangan (hedonisme) dan akrab dengan identitas otentik yang menjadikan laku ikhtiar sistematis, dengan basis kekuatan
laku kekerasan (anarkisme). “kreatif” kemanusiaan. kajian, penerbitan buletin serta pagelaran-
Sekilas banyak benarnya pertanyaan Laku kreatif pada sosok “Insan” pagelaran kegiatan yang diinisiasi oleh
Indonesia seperti, KH. Hasyim Asy’ari, KH. bulan suci Ramadhan 1434 H lalu, Aof Sina;The Phsycian, dan La Grand Voyage;
Ahmad Dahlan, KH. Agus Salim, Ahmad Ahmad dan beberapa rekan muda lainnya Rihlah al-Kubro yang secara keseluruhan
Hasan, AR. Baswedan, KH. Imam Zarkasyi, memutuskan memulai gerakan “dakwah menyajikan sejuta dinamika dan babak
KH. Wahab Hasbullah, KH. Wahid Hasyim kreatif” mereka dengan mengadakan demi babak harmoni perjalanan yang telah
adalah beberapa bagian dari silabus “Festival Islam dan Peradaban”, yang diisi dilewati Islam selama 14 abad.
wajib yang dijadikan acuan awal kajian di dengan dialog Islam dan Kebudayaan, Melalui penuturan dari salah satu
SEMAKAR Institute. Pameran Kaligrafi Al-Qur’an bekerjasama abdi negara yang aktif mengikuti kegiatan
Tidak banyak sebenarnya mimpi yang dengan Ponpes El-Azzam Kuningan, SEMAKAR Institute, yaitu Dedi Slamet
ingin diwujudkan dengan kelahiran forum Pementasan Teatrikal “Aku dan Tasawuf” Riyadi, dikemukakan pula bahwa kehadiran
Kajian SEMAKAR yang embrio gerakannya yang dibawakan oleh Komunitas Teater SEMAKAR Institute yang dipelopori kaum
telah dimulai sejak 2012 lalu. Berangkat “Lawang Pati” Kuningan, hingga pemutaran muda Kuningan tersebut senantiasa
dari kegelisahan masing-masing personal, film-film bernuansa keislaman, seperti memegang teguh kaidah klasik yang
tepatnya dalam menjalani perjalanan suci Al-Ghazali; The Persuit of Happines, Ibn cukup populer di dunia kepesantrenan,
yang berbunyi, al-muhafazhatu ala qadimi
shalih, wal akhdzu bil jadidi al-ashlah.
Penjabaran kaidah yang dipahami sebagai
pola perawatan tradisi lama yang baik
dan mengambil sesuatu yang baru, yang
lebih bermanfaat adalah metode yang
dinilai efektif, wa bil khusus dalam proses
dialektis antara dakwah keislaman dengan
atmosfir pengetahuan kaum muda yang
belakangan mendominasi masyarakat
global kekinian.
Dari kaidah terakhir yang dipaparkan
oleh Kang Dedi sebagai peserta yang intens
dalam Forum Kajian Semakar di atas,
dapat dilihat tentang pentingnya metode
dialektis yang niscaya digagas oleh kaum
muda lainnya dalam mengikhtiari pola
“dakwah kreatif” terutama dalam merawat
tradisi keilmuan yang cukup kental
dalam bingkai khittah Islam peradaban.
Bersamaan dengan era keterbukaan
informasi yang demikian canggih saat ini,
selain hadirnya “syarat kreatif” dalam
setiap nalar-jiwa kaum muda maka sangat
vital juga kiranya dihadirkan suatu metode
yang genuine nan unik guna merangkul
sekian variatif objek dakwah, Wa bil Khusus
di lingkaran generasi-generasi muda. Dan
bukankah, dalam kaidah fiqhiyah dikenal
pula sebuah ungkapan atas pentingnya
keberadaan metode itu sendiri, yaitu,
“(altharîqah ahammu min al-mâddah),
bahwa keberadaan metode itu
Islam peradaban yang semula
diwariskan oleh para pemikir dari generasi
“sepuh” Islam terdahulu hakikatnya tidak
semata hadir di mata-kepala generasi
muda hanya untuk diagung-agungkan
saja, melainkan secara nyata proses
keberlanjutannya harus senantiasa
dirawat dan diwariskan hingga akhir dari
generasi muda kelak menutup mata.
Sekapur Sirih Negara Malaysia, lembaga otoritas Syariah keuangan Islam (Islamic financial law)
P
yang diberikan mandat memformulasikan tanpa campur tangan Negara (Kilian Balz
erbankan Syariah berkembang aspek-aspek Syariah dan melakukan , 2001). Kehadiran aktor-aktor keuangan
dengan pesat dan menjadi salah harmonisasi Syariah, menyatakan bahwa Syariah global, seperti AAOIFI (Accounting
satu pemain penting dalam bay al innah adalah halal. Sedangkan di Auditing Organisation for Islamic Financial
sistem keuangan global. Industri Indonesia, sebagian ulama menyatakan Institutions) telah menjelma menjadi
berbasiskan nilai-nilai Islam bahwa akad ini haram. Dua pendapat sebuah aktor penting dalam konteks
ini dianggap sebagai industri yang terlalu kontradiktif tersebut jika terjadi pada keseuaian Syariah global.
besar untuk diabaikan ( Maher Hassan and pasar yang sama dalam satu jurisdiksi
Jemma Dridi, 2010). Aset global perbankan yang sama maka akan mengakibatkan Pendekatan Institutional
Syariah telah menyentuh angka diatas kegaduhan pasar akibat inkonsistensi
1.7 trilyun dollar Amerika dan diprediksi ke-Syariah-an antara lembaga keuangan Pendekatan institutional adalah
akan terus tumbuh 17.6% selama 4 tahun Syariah yang beroperasi. pendekatan yang menekankan pada struk-
kedepan sehingga menyentuh angka tur institutional dalam mengkaji, mengem-
3.4 trilyun dollar pada 2018 dengan Pendekatan Generik bangkan, dan memformulasikan harmon-
didukung oleh lebih dari 220 institusi yang isasi nilai-nilai Syariah antara industri per-
tersebar di 76 negara berbeda baik Negara Secara historis, harmonisasi Syariah bankan Syariah global. Zaidi mengusulkan
mayoritas Muslim maupun Non-Muslim. terutama dalam konteks fikih jarang ide ‘a universal Shariah board’atau Dewan
Perkembangan pesat dalam dua dekade terjadi. Hal ini berdasarkan fakta historis Syariah Universal untuk melakukan har-
terakhir telah menarik perhatian berbagai bahwa terdapat beberapa mazhab fikih monisasi transaksi-transaksi keuangan
aktor-aktor arsitektur keuangan global yang mendasarkan hasil ijtihad mereka Syariah di berbagai jurisdiksi yang ber-
non-negara (non-state actors) seperti pada metodologi dan sumber-sumber yang beda (Abbas Jamal Zaidi , 2011). Menu-
International Monetary Fund (IMF), World berbeda. Berbeda halnya dalam konteks rutnya, dewan Syariah ini harus terpisah
Bank, dan the Basel Committee on Banking Industri perbankan Syariah, harmonisasi dari baik pasar (market) maupun regula-
Supervision (BCBS). Syariah menjadi salah satu perdebatan tor atau pemerintah. Hal ini dimaksudkan
Secara teoritis, perbankan Syariah paling hangat sebagai prasyarat tumbuh
harus mengikuti aturan-aturan relijius kembangnya industri ini dalam konteks
yang diderivasi dari Shariah. Oleh karena global.
itu, kesesuaian dengan syariah (Shariah Khan mengusulkan istilah fikih
compliance) merupakan fondasi pertama pasar (fiqh market) sebagai metode untuk
dalam struktur teoritis yang kemudian mencapai harmonisasi Syariah dalam
meretas kedalam struktur minor seperti konteks dunia perbankan dan keuangan
model instrumen keuangan, jenis jasa (Khan and L. Ali , 2011). Menurutnya,
dan transaksi keuangan, serta model seorang ulama di dunia perbankan dan
pengawasan dan tata kelola bank (banking keuangan tidak harus mendasarkan
governance), sistem penentuan harga ijtihad-nya pada mazhab tertentu, tetapi
(pricing), bahkan model marketing-nya boleh lintas mazhab. Model semacam ini,
pun harus sesuai dengan nilai-nilai Islami. menurutnya, akan memudahkan proses
Salah satu tantangan dalam pengembangan harmonisasi Syariah. Kesulitan akan
industri keuangan Syariah global adalah timbul ketika seorang ulama dihadapkan
aspek harmonisasi Syariah. Disharmonisasi pada dua pendapat yang saling bertolak
Syariah mampu menjadi penghambat belakang. Menurut Khan, pendapat yang
perkembangan industri ini, terutama harus diambil adalah pendapat yang
ketika para pelaku industri dan pasar memudahkan.
berhadapan langsung dengan berbagai Balz mengusulkan ide ‘transnational
kontradiksi aspek-aspek ke-Syariah- law of Islamic finance’. Menurutnya,
an. Contohnya, ketika Malaysia melalui dorongan pasar (market forces) telah
Shariah Advisory Council (SAC) – Bank mendorong tumbuh kembangnya hukum
?
Kepada Yth, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Judul: Pernikahan anak adopsi Saudara Agus Setiawan yang dirahmati Allah. Kami
Nama : Agus Setiawan ucapkan terimakasih atas kesediaan Saudara berkonsultasi
Email: agus.setiawan@outlook.com
dengan kami. Jawaban dari pertanyaan Saudara adalah
sebagai berikut: kami turut prihatin terhadap kondisi
saudara. Mensikapi kondisi Saudara, negara telah mempunyai
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. kebijakan yang jelas tentang wali nikah. Sejatinya anak angkat
Saya punya permasalahan seperti ini: saya ingin (adopsi) yang menjadi wali adalah ayah kandung dan orang
menikahi seorang perempuan dengan status anak adopsi. tua angkat diminta menjelaskan secara langsung riwayat
Ayah kandungnya tidak tahu dimana keberadaannya dan ayah calon pengantin wanita. Namun dalam kondisi wali nasab
angkatnya tidak menceritakan bahwa sebenarnya bahwa tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak
anak tersebut adalah anak angkat (anak angkat sudah tahu diketahui tempat tinggalnya atau gaib atau enggan, maka
dengan tidak sengaja melihat surat dari rumah sakit dan sudah dapat menggunakan wali hakim.
diusahakan cari orang tua kandung tetapi tidak ada, secara diam- Dalam Kompilasi Hukum Islam, wali hakim ialah wali
diam). Ayah angkat tersebut meski secara KTP adalah muslim, nikah yang ditunjuk oleh Menteri Agama atau pejabat yang
tetapi tidak menganut/mengakui agama apapun. Sedangkan ditunjuk olehnya yang diberi hak dan kewenangan untuk
saya dan anak angkatnya beragama islam. pertanyaan saya: bertindak sebagai wali nikah. Untuk mendapatkan wali
hakim, silahkan saudara datang ke KUA Kecamatan tempat
1. Siapa yang berhak menjadi wali nikah anak adopsi calon mempelai perempuan tinggal. Dari hasil pemeriksaan
tersebut nanti ? di KUA, petugas pencatatan akan menuangkan dalam
2. Pada buku nikah nanti anak adopsi tersebut tertulis binti dokumen nikah berupa lembar pemeriksaan NB, akta nikah
siapa (sedangkan kami tau bahwa ayahnya bukan ayah lembar N dan buku nikah termasuk asal-usul nama wali calon
kandung, tetapi kamipun tidak ingin melukai hati orang pengantin yang saudara tanyakan.
tua angkatnya karena sudah dianggap sebagai orang Demikian Jawaban dari kami. Wallahu a’lam bisshawwab.
tua kandung ? mohon solusinya untuk permasalahan ini Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
secara syariah, terima kasih. Tim Konsultasi Syariah Ditjen Bimas Islam
Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
Saudara Halif yang dirahmati Allah. Kami ucapkan kedua belah pihak. Memperhatikan keterangan saudara,
terimakasih atas kesediaan Saudara berkonsultasi dengan secara agama bila sang suami sudah secara tegas dan jelas
kami. Jawaban dari pertanyaan Saudara adalah sebagai telah mengucapkan kata-kata cerai maka telah jatuh talak
berikut: satu kepada istri tersebut. Namun secara hukum negara, istri
Talak dalam Islam mempunyai arti penting sehingga kata- tersebut selama belum menerima surat cerai dari pengadilan
kata talak tidak bisa dipermainkan bahkan menjadi nama surat masih tercatat sebagai istri dari suami tersebut, sehingga tidak
dalam Al Qur’an. Dalam syariat Islam, kata-kata talak yang diperkenankan melangsungkan pernikahan dengan orang lain.
diucapkan seorang suami kepada istrinya walaupun dalam Terkait dengan kondisi suami yang telah pisah rumah selama
kondisi sengaja atau bercanda tetap berlaku dan jatuh talak 5 tahun dan tidak memberikan nafkah lahir dan batin telah
satu kepada istrinya. Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan telah dituangkan dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor
oleh Abu Hurairah dimana Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974
bersabda:“Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama- Tentang Perkawinan disebutkan alasan terjadinya perceraian
sama dianggap serius: nikah, talak dan rujuk”. (HR. Abu Daud diantaranya salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama
dan Turmidzi). 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa
Pernikahan dan perceraian bukan merupakan alasan yang sah. Menurut hemat kami, sebaiknya teman
ikatan antar suami istri saja, namun berdampak pada saudara terlebih dahulu mengajukan gugatan ke Pengadilan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga secara Agama agar status perkawinan jelas secara agama dan hukum
administratif,hukum dan ekonomi negera punya andil untuk negara. Setelah mendapat akta cerai, bebas menentukan
mengaturnya. Oleh karena itu melalui Undang-Undang Nomor pilihan untuk menikah kembali atau tidak.
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan diatur tentang perceraian. Demikian Jawaban dari kami. Wallahu a’lam bisshawwab.
Pasal 39 menyebutkan bahwa perceraian hanya dapat Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan Tim Konsultasi Syariah Ditjen Bimas Islam
I
stilah Tawassuth yang seringkali dimaknai “sikap Maidah/5: 8. Selain itu, golongan Aswaja seperti Nahdlatul
moderat” berasal dari bahasa Arab yang kata ‘Ulama juga mengamalkan sikap At-Tasamuh, yakni
dasarnya terdiri dari tiga huruf “ وطس ”ط – س – و toleransi atau menghargai perbedaan dan menghormati
yang memiliki beberapa arti yang saling mendekati. orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama, namun
Kata dasar tersebut bisa dibaca dengan dua bentuk. bukan berarti mengakui atau membenarkannya.
Yang pertama, “ وطس “ huruf Sin-nya dibaca sukun, At-Tawassuth bermakna berdiri di tengah, moderat,
sebagai kata tempat yang berarti “antara”. Sedangkan yang tidak ekstrim - baik ke kanan maupun ke kiri - tetapi
kedua “ “ وطسhuruf Sin-nya dibaca fathah, yang memiliki memiliki sikap dan pendirian. Ia merupakan nilai yang
beberapa arti di antaranya: (1). Antara dua ujung sesuatu mengatur pola pikir, yaitu bagaimana seharusnya kita
(pertengahan sesuatu); (2). Sifat yang artinya “terbaik”; mengarahkan pemikiran kita. Dalam rentang sejarah, kita
(3). Adil atau keadilan; (4). Antara yang baik dan yang menemukan bahwa nilai ini mewujud dalam pemikiran
buruk. para cendekiawan muslim, baik dalam akidah, ibadah,
Namun satu hal yang perlu dicatat, dalam bentuk akhlak dan mu’amalah.
apa pun lafazh وطس dipergunakan, maknanya tidak Dalam kajian syari’at Islam, terjadi dialektika yang
akan keluar dari makna “keadilan, kemuliaan, kebaikan, dinamis antara pihak yang cenderung berpegang pada aspek
pertengahan, antara, dan sederhana”. lahiriah teks suci dan pihak yang dominan berkutat pada
Istilah Tawassuth muncul seringkali dirujukkan oleh aspek batiniahnya. Keduanya merupakan penyelewengan
para cendekiawan pada firman Allah dalam Surah Al- yang tidak dapat ditolerir. Bersikukuh pada aspek
Sepotong Kisah
Gotong Royong
M
usim kawin. Biasanya bulan
Syawwal atau Idul Adha.
Orang Sunda biasa menye-
butnya rayagung, atau Raya
Agung. Konon, kedua waktu
ini mustajab untuk suksesnya perhelatan
pernikahan. Mustajab? Ya, karena banyak
sanak famili yang meluangkan waktunya
untuk hadir, mudik dari perantauan. Mak-
lum, di luar keduanya, sangat sulit bagi
para perantau untuk bisa mudik, dan apa-
lagi menghadiri pesta pernikahan.
Menjelang perhelatan pesta,
kehidupan warga di pedesaan berubah
drastis: semuanya sibuk. Di musim kawin
ini tidak hanya sang tuan rumah yang
sibuk, warga desa serta para tetangga pun
sibuk menuliskan nama di perabot rumah
tangganya masing-masing: gelas, mangkuk,
piring, kursi hingga tikar dan trepal. Loh,
apa hubungannya? Di zaman dahulu,
mungkin sebelum 2000-an, di pedesaan
belum dikenal istilah sewa tenda dan
perlengkapan hajatan lainnya. Walhasil,
seluruh perangkat pesta diperoleh secara
“papatungan” atau pinjam meminjam.
Bisa terbayang, para panitia mendatangi
rumah warga untuk meminjam apa yang
dibutuhkan. Dan itu bisa menghabiksn
waktu 2-3 hari.
Jauh sebelum pesta dihelat, para
tetangga dan sanak famili terdekat
dikumpulkan. Mereka bermusyawarah Dalam sekali perhelatan, dibutuhkan berjejer membawa kayu bakar dan daun
membagi tugas: siapa membawa apa. tidak kurang dari 10 kubik kayu bakar jati dari hutan.
Semuanya terbagi rata: dari tugas dan 4 karung beras daun jati. Di zaman itu Musim kawin hanyalah secuil
menyiapkan rengginang, hingga dunia belum ada gas elpiji, kertas pembungkus dari kisah indahnya tradisi gotong
perdagingan. Para tetangga tak ketinggalan makanan pun belum populer. Untuk royong masyarakat di pedesaan. Dan
ikut sibuk dalam kepanitiaan: berbagi memperolehnya, setiap warga bersamaan itu pun hanyalah sebagian kecil contoh
tugas dan tanggung jawab. pergi ke hutan dan mengambil kayu bakar kebersamaan. Ada banyak ajaran, nilai
Momen kebersamaan lainnya terlihat kering. Menjadi sebuah pemandangan dan tradisi masyarakat pedesaan yang
dalam proses penyiapan dapur umum. yang sangat indah saat puluhan orang mengajarkan gotong royong, membangun
solidaritas dan memperkuat soliditas. tenda, piring, gelas, mangkuk, kursi, meja Paradigma modernitas perlahan
Semua dikerjakan bersama, beban dipikul dan lainnya. Walhasil, berakhirlah kisah mengikis budaya gotong royong
dan dibagi secara merata. Seperti tak itu. masyarakat di pedesaan. Layaknya
ada tempat untuk seorang warga pun Gadget. Warga desa kini sibuk dengan masyarakat kota, gotong royong itu
dapat merasakan beban itu sendirian, mainan baru. Di pasar, ladang, sekolah diganti dengan sistem pendelegasian:
bahkan pesta pernikahan sekalipun. hingga musholla, gadjet selalu hadir. Jari- mendelegasikan tugas kepada mereka
Karena semuanya telah terbagi rata untuk jari yang biasanya sibuk menyebar benih para profesional dengan imbalan tentunya.
menanggungnya. Itulah wajah sederhana padi, tangan-tangan yang terbiasa kerja Maka, kini menjamurlah para profesional
budaya gotong royong. berat mengumpulkan kayu bakar, atau bidang tata rias pengantin, penyedia
Hidup di desa saat itu begitu penuh wajah sumringah yang rajin saling sapa, peralatan hajat, penyedia katering hingga
dengan rasa aman, nyaman dan kasih pun tergerus oleh imaji gadjet. Semua jasa EO pernikahan.
sayang. Bayangkan, hampir semua sibuk, bahkan melebihi kesibukan para Tidak ada yang salah memang.
aspek dalam kehidupan bermasyarakat pedagang di pasar. Toh, peradaban manusia senantiasa
menyimpan ajaran tentang gotong royong. Gadjet, sewa, atau lainnya seakan berjalan seiring dengan zaman yang
Saya masih teringat, sewaktu masih di menjadi penanda mulai memudarnya mengelilinginya. Bukankah manusia
bangku sekolah dasar, sekitar 1990-an, gotong royong. Atas nama mdoernitas, diciptakan tidak hanya untuk mencipta
setiap warga menyiapkan keperluan tradisi itu perlahan ditanggalkan. peradaban, namun juga bertanggung
sekolah anaknya: kursi, meja hingga papan Medernitas meniscayakan segala sesuatu jawab terhadap peradabannya itu?
tulis. Ada yang menyumbang kursi, ada dilakukan dengan efektif dan efisien. Dan Ya, apapun peradaban yang dibangun,
pula yang mewakafkan meja. celakanya, modernitas menempatkan semuanya berujung pada rasa tanggung
Itu dahulu. Sekarang? Rasanya nilai-nilai gotong royong itu bertentangan jawab: tanggung jawab menjaga
semua itu kini mulai memudar. Tak ada dengan nilai-nilai efektifitas dan efisiensi. solidaritas dan soliditas sosial, menjaga
lagi gotong royong membuat tenda dari Coba bandingkan, mana yang lebih simpel, harmoni keberagaman, menjaga rasa
pohon kelapa, atau berkeliling meminjam meminjam parabotan hajat dari rumah aman, menjaga keramahan. Itulah
perabotan rumah tangga, dan juga tak ke rumah atau menyewa? Meminjam identitas seorang muslim, senantiasa
akan ditemukan rombongan para lelaki artinya harus siap mengembalikan jika memberi rasa aman dan nyaman bagi
yang membawa kayu bakar dari hutan. ada kerusakan atau kehilangan, meminjam saudaranya dari keburukan ucapan dan
Nilai-nilai itu kini terganti dengan istilah juga artinya harus membalas kepada sang perilakunya. Allahumma arinalhaq haqqan
sakti: sewa. Tenda, piring, gelas dan peminjam. Sementara menyewa? Cukup warzuqnattibâ’ah wa arinal bâthil bâthilan
lainnya dapat diperoleh dari menyewa. membayar dengan rupiah, semuanya warzuqnajtinâbah.
Ada banyak agen yang menyediakan beres, tak ada pertanggungjawaban ( Jaja Zarksyi )
kelengkapan keperluan hajatan: dari mulai sesudahnya.
MENEBAR ISLAM RA
HMATAN LIL’ALAMIN
Lady Yulia Judul : yang rahmatan lil alamin.
Islam Moderat : Menebar Terjadinya hal tersebut, mendorong
Islam Rahmatan Lil ’Alamin para penulis mengingatkan umat agar
Pengarang : Prof. Dr. H. Achmad saling umat menguatkan silaturahim lewat
Satori Ismail, dkk tulisan yang menyampaikan orisinilitas
Penerbit: Pustaka Ikadi, Jakarta ajaran Islam yang senantiasa tak lekang
Tahun Terbit : 2007 oleh zaman. Para penulis dalam buku ini
Halaman: 330 menggunakan pendekatan pemikiran
moderat, dimana memiliki sikap luwes
Menjadi kemuliaan dalam beragama, tidak keras dan tidak
bagi umat Islam, bahwa kaku. Dalam catatan sejarah, moderasi
Allah SWT menjadikan ajaran Islam telah melahirkan peradaban
penganut agama-Nya yang luhur dan menghadirkan pencerahan
sebagai ummatan dalam teladan kehidupan manusia.
M
washatan, umat Dalam buku ini anda akan mendapati
yang adil dan upaya para penulis menggambarkan
pertenga- aspek moderat dari ajaran Islam dalam
han. Umat beberapa ilmu; tafsir, hadits, dakwah,
mampu men- fikih, ekonomi, seni dan peradaban.
oderasi jadikan sikap Islam mencakup semua hukum-hukum
atau wasathiyah pertengahan sebagai yang berkaitan dengan aqidah, akhlak,
adalah pokok pilihan hidup dalam cara ibadah dan mu’amalah sedangkan fiqh
yang menjadi berpikir, beribadah, mua- mencakup hukum operasional yaitu
sajian dalam buku ini. malah dan sebagainya Umat Islam masalah ibadah dan mua’malah. Dari sini
Karakteristik agama Islam dengan segala potensi ajarannya yang bisa dipahami bahwa syari’at lebih umum
yang rahmatan lil ‘alamin mengagungkan dan menjunjung tinggi dan lebih luas dari pada fiqh, karena
menjadi fokus bahasan para moderasi, adalah satu umat yang berkon- syaria’at mencakup semua hukum.
penulis. Dalam pemikiran, sikap, tribusi dan memberikan solusi terhadap Pada mukadimah Muslih Abdul Karim
tingkah laku, akhlak dan segala hal yang kompleksitas dan keanekaragaman cara mengulas Kilasan Sejarah Tafsir. Ada dua
memengaruhi hidup dan kehidupan umat, manusia dalam menjalani kehidupan di jenis firman Allah SWT yang diturunkanNya
Islam menerapkan prinsip adil dan anti dunia. Dalam hal ini, sejarah telah mem- kepada nabi Muhammad SAW. Pertama,
terhadap segala sikap radikalisme dan buktikan bahwa ajaran Islam telah men- firman Allah dalam bentuk lafazh yang
tindakan yang melampaui batas. Dalam jadi panduan yang luar biasa dalam men- diterima oleh Rasulullah melalui malaikat
hal ini umat Islam berkomitmen terhadap jalani kehidupan lebih baik dan bermakna. Jibril lalu beliau menyampaikan kepada
nilai-nilai keadilan dan keseimbangan Pada era modern sekarang ini, ad- umatnya, yang disebut dengan al-qur’an.
untuk kemaslahatan umat. anya perkembangan dan pergolakan pe- Kedua, firman Allah yag disampaikan
Buku ini mengulas tujuh kajian mikiran masyarakat Muslim yang dinamis lewat makna lalu dibahasakan oleh beliau,
tentang moderasi Islam, yang terdiri dari dan bermacam-macam menjadkan cara inilah yang dikenal dengan hadits. Al-
tafsir, hadits, fiqh, dakwah, peradaban, pandang yang berbeda-beda dalam me- qur’an dan hadits menjadi pedoman umat
ekonomi dan seni. Semua bahasan mamahi ajaran Islam. Benturan pemiki- dalam menjalani kehidupan di dunia guna
mengarah dan menjelaskan bahwa Islam ran yang terpolarisasi pada pendekatan- menuju kehidupam akhirat kelak.
adalah agama yang moderat, realitas dan pendekatan ekstrim dan radikal, menjauh- Berikutnya, Amir Faishol Fath
manusia. kan penganutnya dari karakteristik agama mengangkat Pemikiran Moderat dalam
Tafsir al-Qur’an. Disini penulis mengikuti dasar dakwah adalah damai ini menjadi melakukan penelitian dan mengambil hik-
cara penafsiran terbaik, dengan karakteristik Islam rahmatan lil alamin. mah dari semua hal yang bermanfaat dari
meminjam istilah Ibn Taymiah: ahsanu Sifat itu melekat dengan Islam yang umat atau bangsa lain. Ilmu dan hikmah
thuruq al-tafsir, yaitu menafsirkan al- bermakna keselamatan dan kedamaian dalam pandangan Islam dianggap sebagai
Quran dengan al-Qur’an. Karena antara sebagaimana dakwah Rasulullah SAW. suatu barang hilang yang wajib diambil
satu ayat dengan ayat lainnya saling Achmad Satori Ismail mengangkat diamanapun kita dapatkan. Dalam hal ini
melengkapi dan saling menjelaskan. Bila bahasan tentang Fiqh Moderat dalam Pe- Islam menentang ekstrimismu. Ekstri-
di satu tempat nampak global, sering kali mikiran Islam. Tidak sedikit diantara umat misme adalah pemikiran atau sikap yang
di tempat lain terdapat penjelasannya. Islam yang mencampuradukan pengertian berda di ujung, baik ujung kanan ataupun
Begitu juga dengan Ahmad Kusyairi syariah dan fiqh Islam. Kendati keduanya ujung kiri. Sikap ini mucul akibat perten-
Suhail, yang menggiring judul Pemikiran memiliki hubungan erat tetapi hakikat tangan kepentingan atau nilai antara dua
Moderat dalam Metodologi Hadits. Hadits keduanya berbeda. Disini penulis men- kelompok atau lebih dimana setiap ke-
atau sunnah secara struktural maupun dudukan posisi keduanya dengan me- lompok merasa paling benar sedangkan
fungsional telah menjadi sumber ajaran nyampaikan defenisi dan ciri-ciri masing- yang lainnya dianggap salah. Hal ini juga
Islam. Ia merupakan fondasi dan basis masingnya. Achmad Satori menjelaskan menjadi nuansa para penulis lainnya yang
utama agama Islam setelah al-Qur’an. bahwa Syariat Islam mencakup semua menyajikan tentang pandangan tentang
Hadits memberikan penjelasan umat hukum-hukum yang berkaitan dengan ajaran Islam.
dalam memahami hukum-hukum Islam, aqidah, akhlak, ibadah dan muamalah, Pada bagian akhir, Pemikiran
muamalah dan ibadah. sedangkan fiqh hanya mencakup hukum Ekonomi Islam Rahmatan Lil’alamin oleh
Menghidupkan Semangat Dakwah operasional yaitu masalah ibadah dan Tajuddin Pogo menjadi ulasan penutup
Rahmatan Lil Alamin menjadi topik muamalah. Islam tidak pernah memu- buku. Perkembangan ekonomi Islam dan
yang diangkat Harjani Hefni Paloh. suhi perluasan pengetahuan manusia, penawarannya sebagai pilihan alternatif
Penulis menekankan bahwa semangat tetapi menyuruh para pengikutnya untuk bagi ekonomi konvensional. Kajian
terhadap praktek-praktek yang
diterapkan pada masa kekhalifahan
yang berpegang pada prinsip-
prinsip syariah telah terbukti
mampu mengantarkan kepada
kejayaan umat dan pembangunan
yang sejahtera dan makmur,
memanfaatkan hasil-hasil ijtihad
para ulama dan metodologi mereka
pada penyelesaian permasalahan
ekonomi. Dari kajian-kajian
tersebut pemikiran ekonomi Islam
dapat diartikan sebagai pemikiran
yang membahas salah satu aspek
dari aspek-aspek ekonomi baik
secara filosofis, teoritis ataupun
praktis menurut pandangan Islam.
Cover buku yang cukup
sinkron dengan judulnya, cukup
menarik minat pembaca, namun
alangkah baiknya jika cover buku
ditambahkan ilustrasi yang lebih
tajam akan dapat lebih memiliki
daya tarik. Sembilan orang penulis
yang mengungkap karakteristik
Islam moderat dengan cara yang
berbeda-beda tetapi dengan konsep
yang sama yaitu menebar Islam
Rahmatan Lil’alamin. Buku ini layak
menjadi referensi semua kalangan,
baik akademisi, pebisnis, dan semua
yang ingin memahami Islam yang
rahmatan lil alamin.
KH.NoerAli
SINGA
KARAWANG-
BEKASI
SINGA KARAW
B
ukan orang Bekasi namanya
kalau dia tidak kenal K.H Noer PETA KOTA BEKASI
Ali,” itulah ungkapan yang sering
saya dengar dari para orang tua
dulu. Sosoknya sangat terkenal
dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat
betawi (khususnya di Karawang-Bekasi)
pada masa revolusi. Ia terkenal dengan
sebutan “Singa Karawang Bekasi” atau ada
juga yang menyebutnya “si Belut Putih”.
K.H Noer Ali lahir di Desa Ujung
Malang, Babelan, Bekasi pada 15 Juli 1914.
Ia merupakan anak keempat dari sepuluh
bersaudara pasangan Anwar bin Layu dan
Maimunah binti Tarbin. Saat beranjak
remaja, Noer Alie pindah ke Klender. Di
sana ia mondok di sebuah pesantren dan
menuntut ilmu pada guru Marzuki.
Noer Alie remaja mempelajari kitab
kuning (kitab Islam Klasik ) sebagai inti
pendidikan. Di samping itu, ia juga belajar
cara menunggang kuda dan berburu
bajing, hewan pemakan buah kelapa
yang dianggap sebagai hama. Ketika
usianya 20 tahun, ia pergi ke Mekkah
dan menuntut ilmu di Madrasah Darul
Ulum. Ia pun berguru kepada beberapa
ulama di Masjidil Haram, antara lain pada
Syeikh Alie Al-Maliki (hadits), Syeikh
Umar Hamdan (kutubusittah: hadits
yang diriwayatkan oleh enam perawi:
Buchori, Tarmizi, Abu Daud, Nasa’i dan
Ibnu Majah), Syeikh Ahmad Fatoni (fikih,
dengan kitab Iqna sebagai acuan); Syeikh
Mohamad Amin al-Quthbi (ilmu nahwu,
qawati/sastra), badi’/mengarang, tauhid Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), dah terlihat sejak kecil. Suatu saat, ia
dan mantiq/ilmu logika yang mengandung Persatuan Talabah Indonesia (Pertindo) pernah ditanya, apa cita-citanya di dunia.
filsafah Yunani, dengan kitab Asmuni dan Perhimpunan Pelajar Indonesia “Ingin membangun perkampungan surga,”
sebagai acuan); Syeikh Abdul Zalil (ilmu Melayu (Perindom). Noer Alie muda jawab Noer Alie kecil. Setibanya di
politik), Syeikh Umar Atturki dan Syeikh memutuskan kembali ke Tanah Air Tanah Air, Noer Alie membuat gebrakan
Ibnu Arabi (hadits dan ulumul Qur’an). pada 1939 setelah mendapat kabar dengan mendirikan madrasah. Suami Siti
Selama di negeri orang, ia aktif negerinya ditindas kaum penjajah. Rahmah binti Mughni itu lalu menghim-
berorganisasi. Salah satunya, dengan pun kekuatan umat, di antaranya mem-
menjadi anggota pelajar Islam dari Ulama Pejuang bangun jalan tembus Ujung Malang-Teluk
Jepang, sebagai Ketua Persatuan Pelajar Pucung pada 1941. Untuk mempersiapkan
Betawi (PBB), dan aktif di Perhimpunan Tanda-tanda kepahlawanannya su- diri bila sewaktu-waktu bangsa Indonesia
Menjadi Pendengar
Thobib Al-Asyhar
yang Baik
B
agi rata-rata orang, mendengar
itu membosankan. Tidak enak.
Mendengar dianggap sebuah
kekalahan, bahkan kehinaan.
Mendengar seperti kewajiban
manusia kelas dua, anak sekolah, buruh,
PRT, dan kaum awam. Kemudian muncul
anggapan, kalangan itu hanya boleh
mendengar. Mereka dilarang bicara.
Boleh sedikit, saat semua orang “tertidur”.
Kenapa? Karena memang mereka
diizinkan bicara untuk tidak didengarkan.
Sebaliknya, “banyak bicara”
disanjung sebagai kehormatan. Merasa
ada hal lebih dan membanggakan. Apalagi
di ruang publik. Merasa sangat bangga jika
“omongannya” diberikan applause. Apalagi
bisa membuat orang lain terkekeh-kekeh.
Tidak heran jika profesi public speaking,
stand up comedy sangat populer. Digemari.
Demikian juga para da’i atau muballigh.
Keberadaannya sangat dinantikan. Di TV, di
panggung dakwah, termasuk dunia politik,
banyak menyedot perhatian. Ditambah
lagi dengan tampangnya yang good
looking, familiar. Lalu orang menyebutnya
dai selebritis. Politisi berbakat. Generasi
emas, dan lainnya.
Menjadi semakin terbuka di era
informasi seperti saat ini, perkembangan
media sosial seakan menjadi momentum
orang berbicara. Sebebasnya dan
semaunya. Apa saja bisa disampaikan.
Lewat tulisan dan ekspresi simbolik.
Mulai dari kalimat bijak, keluhan, cacian,
hingga “meme” sindiran atau celaan.
Muncul kultur baru yang tidak pernah
terbayangkan sebelumnya. Komunikasi
maya mengajak manusia sebagai makhluk
bicara. Makhluk “share” yang demen
ilmu instan, lelucon dan hinaan. Maka
wajar, produk-produk cetak seperti buku,
majalah, koran, jadi tidak laku.
Sekarang, mari melihat peran
Facebook, Twitter, WhatsApp, BBM, LINE,
?
baik menjadi pendengar saja, dari pada
menjadi pembicara yang salah. Karena
kesalahan bicara memang memiliki
risiko, bisa menyakiti orang lain, sekaligus
?
menurunkan derajat sosialnya.
Yups, menjadi pendengar yang baik
?
memang bukan hal mudah. Apalagi di saat
kita memiliki embel-embel sosial, jabatan,
titel, kekayaan, dan kebanggaan. Kalau
ingin menjadi pembicara yang baik, ada
sekolahnya. Ada tuntunannya. Tersedia
? ?
banyak medianya, apalagi di era revolusi
informasi seperti saat ini. Sementara
menjadi pendengar yang baik tidak ada
sekolahnya. Tidak ada manual guide-nya.
Dia hanya butuh “wisdom”. Butuh insight,
kedalaman diri, dan kemampuan dalam
mengontrol kemauan-kemauan.
So, jika kita bisa mencapainya, maka
kita akan mendapatkan apa yang disebut
supremasi spiritual. Menemukan kes-
ejatian diri. Orang pesantren bilang, fi al-
dunya hasanah wafi al-akhirati hasanah
(bahagia dunia dan akhirat). Tapi semua
itu kembali kepada masing-masing, ingin
terus bicara tanpa kualitas, atau diam lalu
bicara saat diperlukan. Wallahualam.