You are on page 1of 1

Gelas Labu Meledak, Dekan FKP Unsyiah Alami Kecelakaan

Laboratorium

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan


Universitas Syiah Kuala (FKP-Unsyiah), Prof Dr Adlim MSc mengalami kecelakaan saat
sedang bereksperimen di Laboratorium FKIP Unsyiah, Senin (17/7/2017) sekitar pukul 12.30
WIB. Gelas labu yang digunakan Prof Adlim untuk bereksperimen tiba-tiba meledak,
sehingga pecahan kacanya terbang menyayat telinga guru besar itu. Hal itu diungkapkan Prof
Musri, dosen FKIP Unsyiah kepada Serambinews.com, sekitar pukul 14.52 WIB. Musri yang
saat itu berada di ruang lainnya dalam laboratorium itu mengatakan, ledakan tersebut
menyebabkan dua orang terluka yaitu Prof Adlim dan mahasiswi yang dibimbingnya, Nurul
Agustina."Suara ledakan itu mirip seperti ban motor yang pecah. Saat saya ke ruang
eksperimen, ternyata Prof Adlim dan mahasiswinya sudah berdarah-darah, " ujar Musri, dan
menyebut dia dan rekan lab lainnya langsung melarikan korban ke RS Prince Nayef Unsyiah.

Menurut Musri, kedua korban saat ini masih dirawat intensif. Prof Adlim mengalami
luka robek di telinga, sedangkan mahasiswinya tergores di bagian dahi. "Saya dengar dari
dokter yang merawat luka robek itu akan dijahit," jelasnya. Terkait penyebab ledakan, Musri
mengaku tidak mengetahui secara pasti. Menurutnya, saat itu Prof Adlim didampingi
mahasiswinya sedang bereksperimen membuat Chitosan. Berdasarkan penelusuran
Serambinews.com melalui internet, Chitosan merupakan serat alami yang dibuat dari kulit
udang/rajungan yang berfungsi untuk mengawetkan makanan. "Mungkin gelas labu itu
meledak saat diisi gas oksigen. Karena saat kejadian itu, saya melihat tabung oksigen masih
terbuka," kata Musri. Untuk menghindari bahaya lainnya, dia pun menutup katup tabung
oksigen sebelum membawa korban ke RS Prince Nayef Unsyiah.

ANALISIS MASALAH
Kecelakaan ini bisa terjadi karena human error terbukti dari pernyataan "Mungkin
gelas labu itu meledak saat diisi gas oksigen. Karena saat kejadian itu, saya melihat tabung
oksigen masih terbuka,"

You might also like