You are on page 1of 49

SEKOLAH TINGGI MAWAR SARON LAMPUNG

TULISAN YOHANES

Nama :Darlin Samuel Millu


Nim :20168608
Mata Kuliah :Tafsir Perjanjian Baru 2
Tugas :Tafsir
Dosen Pengampuh :Rudy Roberto Walean, M.Th

Yohanes 1: 1 - 4:26
PENGANTAR
Garis Besar Injil Yohanes
I. Prolog (1:1-18).
Firman, yang adalah Allah kekal telah menjadi manusia, penuh anugerah dan kebenaran.

II. Permulaan pelayanan Yesus (1:19-51)


Kesaksian Yohanes Pembaptis (1:19-34); murid-murid yang pertama (1:35-51)

III. Tanda mujizat dan diskursus (pengajaran) kepada orang banyak (2:1-12:50)
1. Tanda pertama: air menjadi anggur; menyucikan Bait Allah (2:1-25);
2. Diskursus per tama: lahir baru; refleksi dan kesaksian Yohanes Pembaptis (3:1-36);
3. Diskursus kedua: air hidup; wanita Samaria dibimbing kepada pertobatan dan dipakai
menjadi saksi bagi orang-orang Samaria lain (4:1-42);
4. Tanda kedua: penyembuhan anak pegawai istana di Kapernaum (4:43-54);
5. Tanda ketiga: penyembuhan orang yang sudah sakit tiga puluh delapan tahun (5:1-18);
6. 6. Diskursus ketiga: Yesus adalah Anak Allah yang diutus oleh Allah; kesaksian yang
menyertai Yesus (5:19-47);
7. Tanda keempat: memberi makan lima ribu orang (6:1-15);
8. Tanda kelima: Berjalan di atas air (6:16-21);
9. Diskursus keempat: Roti hidup (6:22-71);
10. Diskursus kelima: Roh pemberi hidup (7:1-52);
11. Pengampunan bagi perempuan yang kedapatan berzinah (7:53-8:11);
12. Diskursus keenam: Terang dunia; kebenaran yang memerdekakan; Yesus melebihi
Abraham (8:12-59);
13. Tanda keenam: penyembuhan orang yang buta sejak lahir (9:1-41);
14. Diskursus ketujuh: Gembala yang baik; orang Yahudi menuduh Yesus menghujat (10:1-
42);
15. Tanda ketujuh: membangkitkan Lazarus; persepakatan untuk membunuh Yesus (11:1-
57);
16. Akhir pelayanan kepada orang banyak; Yesus memberitakan kematian-Nya; firman
Yesus yang menghakimi (12:1-50).

IV. Diskursus perpisahan, pengajaran khusus bagi murid-murid-Nya (13:1-17:26)


1. Yesus mencuci kaki para murid dan mengajarkan pelayanan yang rendah hati; perintah
kasih (13:1-38);
2. Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup; Yesus menjanjikan Roh Penghibur (14:1-
31);
3. Pokok anggur yang benar; perintah untuk mengasihi (15:1-17);
4. Bertekun dalam penganiayaan (15:18-25; 16:1-4a);
5. Pekerjaan Roh Penghibur (15:26-27; 16:4b-15);
6. Kemenangan dalam penganiayaan (16:16-33);
7. Doa Yesus sebagai Imam Besar Agung bagi milik-Nya (17:1-26).

V. Yesus dimuliakan dalam penyaliban dan kebangkitan-Nya (18:1-20:29)


1. Yesus ditangkap; diadili oleh mahkamah agama Yahudi; diadili oleh Pilatus; diberi
putusan hukuman mati secara tidak adil; disalibkan; mati; dan dikuburkan (18:1-19:42);
2. Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya (20:1-29);
3. maksud Injil ini dicatat (20:30-31).

VI. Epilog (21:1-25)


1. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid di danau Tiberias; Petrus dipulihkan.

Injil Yohanes adalah Injil yang paling sederhana sekaligus yang paling mendalam. Kitab ini
berisi banyak kebenaran Kristen yang paling mendasar dan esensial. Ini adalah kitab yang cocok bagi
para pemula maupun orang Kristen dewasa/para sarjana.
PENDALAMAN TEKS
Yohanes 1:1-18
(1) 1:1-5. Sejak kapan Firman itu berada? [Si]apakah Firman itu? Apa hubungan Firman dengan
Allah (Bapa)? Apa hubungan Firman dengan semua ciptaan yang ada? Dimanakah hidup
[kekal] itu dapat kita peroleh? Apa yang kita pelajari mengenai Kristus sebagai terang
keselamatan manusia?
Jawab:bilamana dibandingkan kata-kata pembukaan kejadian dengan yohanes, maka
terdapat cukup kemiripan untuk menunjukan hubungan erat antara keduanya dalam
pikiran yohanes, walaupun yohanes menunjukan bahwa sebelum penciptaan, firman telah
ada. Pada mulanya adalah firman. Firman yang ada sekarang sudah firman sebelum
penciptaan dimulai. Pemikiran berikut beralih pada kegiatan menciptakan daripada
Firman. Hubungan dekat antara bapak dengan Anak, yang terlihat dalam hubungan-
hubungan keberadaan mereka, terlihat juga dalam peranan mereka dalam penciptaan.
Setiap pemikiran tentang penciptaan yang tidak mengindahkan ini tidaklah bersesuaian
dengan ajaran PB seluruhnya.pandangan tentang Firman selaku sumber hidup adalah asasi
bagi injil ini, karena Yohanes menyatakan tujuanya:agar pembaca memperoleh hidup
dalam nama-Nya(Yoh 20:31). Hubungan yang dekat anatara hidup dan terang tidak
mengherankan. Dalam dunia alam, hidup tergantung pada terang. (bnd cerita penciptaan
dan yohanes mengalihkan ide itu kepda dunia rohani. Suatu cara lain membaca kalimat ini,
menghubungkan pernyataan terakhir dari ayat 3 dengan ucapan ‘dalam Dia ada hidup’
dan kita dapat pelajari bahwa terang itu adalah pribadi,tidaklah dari luarbselaku terang
dari lampu, malah terang pencerahan rohani yang diterima oleh manusia adalah semata-
mata diperolehnya dari Firman ilahi.
(2) 1:6-8, 15. Apa peranan dan tugas Yohanes Pembaptis?
Jawab:peranan dan tugas yohanes pembabtis, isetelah menyatakan bahwa terang telah
bercahaya dalam kegelapan, yohanes bergerak lagi lebih dekat kepada penempatan
pelayanan Firman dalam sejarah dengan menunjuk pada kesaksian yohanes pembabtis.
Hal penting dalam ke
saksian yohanes adalah ialah bahwa bahwa kesaksian itu didatangkan oleh Allah.
Tujuanya ialah member kesaksian tentang terang itu, yaitu Yesus Kristus.
(3) 1:9-13. Bagaimana sikap manusia terhadap Allah yang datang ke dalam dunia ciptaan-Nya
ini? Bagaimana kita dapat menjadi anak-anak Allah?
Jawab:seharusnya sikap manusia, yaitu dapat memahami bahwa Allah sungguh mengasihi
manusia itu sendiri. Bahwa kita adalah milik kepunyaan Allah., sekalipun manusia telah
jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan tidak diam begitu saja, namun Tuhan menunjukan
tanggung jawab-Nya atas segala ciptaan. Kita menjadi anak-anak Allah karena kita diberi
kuasa, dan serupa segambar dengan Allah.
(4) 1:14-18. Berkat apa yang diberikan Yesus kepada kita? Apa perbedaan berkat yang dibawa
oleh Yesus dengan Musa?
Jawab: berkat yang Yesus berikan adalah kasih karunia, dapat dilihat dari perbandingan
musa dengan Yesus terletak pada jalan mereka mendekarti Allah. Jalan mematuhi Taurat
musa adalah jelas lebih rendah dari jalan menerima kasih karuniadan kebenaran dengan
sederhana. Perbandingan musa dan yesus juga dilanjutkan, karena diajarkan dalam taurat
musa bahwa Allah terlalu kudus untuk mendekati secara langsung dan tentu tak dapat
dilihat. Namun kristus telah menyatakan-Nya. Anak Tunggal Allah.

Yohanes 1:19-34
(1) 1:19-23. Apa yang kita pelajari mengenai karakter Yohanes Pembaptis dan pekerjaannya
(bdk. 1:6-8; 3:28-30)?
Jawab: yang dapat kita pelajari dari karater Yohanas adalah dia menyadari dirinya seorang
hamba yang mengungkapkan kesaksian-kesaksian tentang Kristus dengan demikian
Yohanes tidak mementingkan diri sendiri.
(2) Apa yang Yohanes Pembaptis sadari mengenai identitas Yesus, dan bagaimana ia
membandingkan dirinya dengan Yesus (1:27, 30)?
Jawab: Yohanes sadari mengenai identitas Yesus adalah sebagai mesias anak Allah yang datang
kedunia, sebagai terang untuk umat manusia.
(3) 1:24-34. Apa kesaksian Yohanes Pembaptis mengenai siapakah Yesus dan tugas pelayanan
yang akan Ia lakukan (1:29-30, 33-34)?
Jawab:kesaksian Yohanes tentang Yesus adalah, sebagai Tuhan dan juruselamat bagi umat
manusia, Yesus datang untuk menghapus dosa manusia, dan Yohanes menyadari bahwa
Yesus telah datang mendahului Yohanes.

Yohanes 1:35-51
(1) Deskripsikan bagaimana lima murid pertama ini dibawa kepada Yesus? Apa yang membuat
mereka tertarik untuk mengikut Yesus? Apa yang dapat kita lakukan untuk membawa orang
lain kepada Yesus?
Jawab:
(2) 1:35-37. Mengapa Yohanes Pembaptis tidak cemburu melihat kedua muridnya pergi
mengikut Yesus atas kesaksiannya (bdk. 3:26-30)? Apa yang kita pelajari mengenai tujuan
dari pelayanan Kristen?
Jawab:karena Yohanes menunjukan bahwa dirinya hanyalah untuk mempersiapkan, sama
sepertibpekerjaan sahabat memlelai laki-laki. Tugasnya ialah mengurus kegembiraan
mempelai laki-laki. Yang kita pelajari mengenai tujuan dari pelayanan Kristen adalah,
menyampaikan kabar tentang Yesus Kristus.
(3) 1:47. Apa yang dapat kita pelajari dari karakter Natanael?
Jawab:ketulusan hati natanael secara khasb disebut selaku cirri Israel sejati. Pernyataan,
lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya! Berarti banyak orang
Israel tidak tulus hati.
(4) 1:48-49. Apa yang Natanael pelajari mengenai siapa Yesus ini (lih. 2:25) dan apa yang Yesus
tegaskan kepadanya?
Jawab: yaitu keterperanjatannya, yang kian mendalam ketika Yesus bicara dengan natanael.
Pertanyaanya, bagaimana Engkau mengenal aku? Menunjukan bahwa keterperanjatannya
timbul karena dia belum berkenalan dengan Yesus. Dengan itu, jawaban Yesus menunjukan
pengetahuan yang sangat mengesankan natanael dan membawanya kepada keyakinan
bahwa asal-Nya adalah supra alami. Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara. Para rabi
memakai ungkapan yang sama bagi mereka yang mempelajari taurat dirumah. Pada pihak
lain, hunjukan kepada tempat yang setepatnya mungkin disinggunh hanyak untuk menarik
perhatian kepada pengenalan Yesus yang luar biasa tentang gerak -gerik natanael.

Yohanes 2:1-25
(1) 2:1-11. Mujizat merupakan tanda yang menyatakan Pribadi dan karya Yesus untuk
menstimulir iman (2:11). Kebenaran apa yang kita pelajari dari mujizat merubah air menjadi
anggur?
Jawab: kebenarnya adalah menunjukkan bahwa cerita-cerita tentang mujizat-mujizat masa
kanak-kanak Yesus tidak dapat benar. Pada pihak lain, perkataan “pertama” disini mesti
berhubungan dengan 4a:54 dimana disebut ‘tanda kedua’, juga dikana. Mungkin yang
pertama berarti menelulu yang pertama dari rangkaian peristiwa dikana. Tapi dapat dilihat
pentingya tanda-tanda dalam injil ini, yang lebih luas kepada semua mujizat Yesus adalah
lebih masuk akal. Kedua hasil dari tanda ini juga mengikuti seluruh tanda yang dicatat oleh
Yohanes, yakni penyataan kemuliaan Yesus dan perkembangan iman murid-murid. Tanda-
tanda tidak mempunyai arti bagi mereka yang tidak sedia melihat dan mendengar.
(2) 2:13-22. Bagaimana rumah Allah dapat berubah fungsi menjadi tempat berdagang? Teguran
keras Yesus apakah membuat mereka sadar akan kesalahan mereka? Apa peringatan bagi
kita?
Jawab:karena mereka tidak menghormati bahwa rumah ibadah adalah tempat untuk
beribadah , bukan termpat untuk berjualan. Tuhan mau mereka mempersembahkan
persembahan yang berkenan kepada Tuhan.
(3) Dengan otoritas apa Yesus mengusir para pedagang dari bait Allah (lih. Mal. 3:1-3)? Apa yang
Ia mengerti mengenai misi-Nya dan harga yang harus Ia bayar (2:19-22)?
Jawab: Yesus mengusir mereka dengan Kuasa Roh Kudus, sehingga mereka yang ada pada
waktu itu, tidak berani menyentuh Tuhan Yesus. Misi dari Tuhan Yesus, adalah datang
sebagai Tuhan dan juruselamat bagi semua manusia yang berdosa, dan membawa manusia
akan jalan kebenaran.
(4) 2:23-25. Mengapa Yesus tidak puas dengan iman mereka (bdk. 4:48; 6:26, 30)? Apakah iman
Anda adalah iman yang diperkenan oleh Allah?
Jawab: karena iman manusia, cenderung melihat kenyataannya baru percaya, seperti yang
di kisahkan salah satu tokoh Thomas, yang kurang percaya, bahwa Tuhan Yesus telah
bangkit.

Yohanes 3:-121
(1) 3:1-13. Apa arti dilahirkan kembali oleh Roh Kudus? Mengapa ini dibutuhkan (bdk. Mat.
18:3; Yoh. 1:12-13; 2Kor. 5:17; Rm. 8:8-9)? Apa bukti yang menyatakan bahwa kita telah
dilahirkan kembali (Yoh. 3:8)?
Jawab: yaitu orang-orang yang percaya kepada Kristus, dengan menjadi manusia baru
dengan babtisan air, dan meninggalkan manusia lama mereka dan menjadi manusia baru.
Bukti kita telah lahir kembali yaitu dengan cara hidup kita yang dapat menjadi garam dan
terang bagi orang lain, untuk menjadi percaya kepada Kristus.
(2) 3:13, 31. Dari manakah Yesus Kristus berasal? Apa arti hal ini bagi iman kita?
Jawab: Tuhan Yesus berasal dari Sorga, yaitu dimana Tuhan datang sebagai manusia untuk
menjadi penyelamat bagi dunia. Arti bagi iman kita yaitu, harus memiliki kesadaran dan
percaya sepenuhnya bahwa Yesus adalah Tuhan bagi semua umat manusia
(3) 3:14-16. Dalam hal apa kasih Allah dinyatakan? Bagaimana hidup kekal itu dapat kita
peroleh?
Jawab: yaitu dengan memperhambakan diri-Nya menjadi sama dengan manusia untuk
menyalamatkan manusia dari dosa. Hidup kekal kita peroleh hanya kepada Tuhan Yesus.
(4) 3:17-21. Siapakah orang yang akan dihukum? Kehidupan seperti apa yang mereka jalani
sehingga mereka berada di bawah penghukuman?
Jawab: yaitu orang-orang yang tidak percaya dan menolak Tuhan Yesus, dan hidup dalam
dosa, sehingga mereka akan dihukum sesuai dengan perbbuatan mereka.

Yohanes 3:22-36
(1) 3:25-30. Apa yang disadari Yohanes Pembaptis mengenai posisinya dalam hubungan dengan
Kristus, batasan haknya, dan sukacitanya? Karakter dan prinsip pelayanan apa yang harus
kita miliki dalam melayani Tuhan?
Jawab: yohanes menunjukan bahwa fungsi dirinya hanyalah untuk mempersiapkan, sama
seperti pekerjaan sahabat mempelai laki-laki. Yaitu hanya Yesus yang semakin besar dan
kita semakin kecil.
(2) 3:31-36. Apa keunikan Yesus yang membuat Dia mengatasi semua orang lain?
Jawab:
(3) 3:36. Kemukakan dua macam respons orang kepada Yesus dan akibatnya masing-masing?
Jawab:

Yohanes 4:1-26
(1) Apa yang dimaksudkan dengan ‘air hidup” (4:10)? Mengapa setelah membangkitkan
kerinduan wanita itu Yesus tidak segera memberikan air hidup yang dimintanya? Apa yang
harus terjadi pada wanita itu, sebelum Ia memberikan air hidup itu kepadanya?
Jawab:
(2) Perhatikan langkah-langkah yang dipakai Yesus untuk membuat wanita itu menyadari
kebutuhannya akan keselamatan dan mengarahkan dia untuk beriman kepada diri-Nya. Apa
yang kita pelajari dari hal ini dalam membimbing orang kepada Yesus?
Jawab:
(3) Seperti apakah ibadah di dalam roh dan kebenaran itu?
Jawab: yaitu menyembah Tuhan dengan hati yang sungguh-sunguh dalam Yesus Kristus.
PENDALAMAN MATERI
Yohanes 4:27 - 7: 24
PENGANTAR
Injil Yohanes ditulis oleh rasul Yohanes (yang harus dibedakan dari Yohanes Pembaptis),
yang menyebut dirinya sebagai “murid yang dikasihi-Nya” (13:23). Dia adalah saksi mata langsung
mengenai semua hal yang ia tulis dalam kitab ini (21:24). Kitab ini ditulis sekitar tahun 90 M, setelah
ketiga Injil lain dan surat-surat Paulus selesai ditulis. Tujuan kitab ini ditulis ialah “supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya” (20:30-31).
Supaya kita dapat percaya kepada Yesus Kristus, Yohanes memaparkan berbagai mujizat
yang dikerjakan oleh Yesus; mujizat-mujizat itu merupakan tanda yang menunjuk kepada diri Yesus.
Tidak semua mujizat yang dilakukan Yesus ia laporkan (20:30-31; 21:24-25), tetapi dari tujuh mujizat
yang ia catat di sini cukup untuk menyatakan mengenai Pribadi dan karya-Nya, bahwa Dia adalah
Mesias, Anak Allah yang turun ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita dari dosa.
Tetapi bagaimana kita memahami hubungan antara mujizat dan iman? Karena dalam
beberapa bagian, iman yang didasarkan pada melihat tanda mujizat bukanlah hal yang dipuji,
misalnya Yesus mencela pegawai istana di Kapernaum, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat,
kamu tidak percaya” (Yoh. 4:48); demikian juga kepada Tomas yang sebelumnya berkata, bahwa ia
tidak akan percaya sebelum melihat bekas paku di tubuh Yesus dan mencucukkan jarinya ke dalam
bekas paku di tangan dan di lambung Yesus yang bangkit, Yesus berkata, “Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun pereaya”
(20:25, 29).
Pertanyaannya sekarang ialah, jika iman yang ideal itu tidak didasarkan pada melihat
mujizat, mengapa Yesus melakukan mujizat, dan mengapa rasul Yohanes menghubungkan tanda-
tanda mujizat ini dengan beriman dalam Kristus (20:31).
Percaya kepada Yesus berarti tidak hanya mengakui kemampuan-Nya untuk melakukan
mujizat, tetapi juga menerima mujizat-mujizat itu sebagai “tanda” yang mengungkapkan mengenai
Pribadi dan karya-Nya. Karena itu, mujizat bukannya tidak ada gunanya, tetapi sekarang
ditempatkan pada fungsinya yang benar dan secara proporsional.
Iman dapat dihasilkan dan dikuatkan oleh tanda-tanda yang Yesus lakukan. Tetapi tujuan
dari iman ini ialah menerima Yesus dalam kepenuhan Pribadi-Nya, bukan hanya sebagai pembuat
mujizat. Melalui “tanda-tanda” itu Yesus dinyatakan sebagai Firman Allah yang kekal, yang memiliki
kemuliaan bersama Bapa dan Roh Kudus. Kita tidak harus melihat langsung mujizat yang Yesus
lakukan, catatan Injil yang diberikan kepada kita cukup untuk mengungkapkan kebenaran mengenai
Dia, sehingga kita dapat mempercayai Dia sebagai Mesias, Anak Allah, dan supaya kita beroleh hidup
di dalam Dia (20:30-31).
PENDALAMAN TEKS
Yohanes 4:27-54
(1) 4:31-34. Apa maksud Yesus ketika berkata, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia
yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”? Apa yang memberi kepuasan
terbesar dalam hidup Anda?
Jawab: prinsip yang di jelaskan di sini ialah, bahwa berbuat kehendak Allah harus
mendahului makanan jasmani, sekalipun Yesus disini tidak menganjurkan kelalaian akan
kebutuhan-kebutuhan jasmani. Sebagaimana sering terlihat dalam injil ini, kesadaran
mendalam dari Tuhan akan misi-Nya menyolok mata.Ia tidak dapat puas sebelum
melaksanakanya, yakni mengajakarnya hingga selesai.
(2) 4:35-38. Sudahkah Anda melihat ladang penginjilan yang telah menguning, bersediakah
Anda dipakai untuk menjadi pekerja dalam ladang penginjilan? Apa yang Tuhan kehendaki
untuk Anda lakukan?
Jawab:
(3) 4:28-30, 39-42. Apa yang kita pelajari dari kesaksian wanita Samaria ini? Bagaimana
seharusnya iman setiap orang percaya seperti yang ditunjukkan oleh orang-orang Samaria
itu (4:42)?
Jawab:
(4) 4:46-54. Kebenaran apa yang dinyatakan melalui tanda kedua ini, yang membuat seluruh
keluarga pegawai istana itu percaya kepada-Nya?
Jawab:

Yohanes 5:1-29
(1) 5:1-15. Apakah orang yang sakit selama tiga puluh delapan tahun itu disembuh karena iman
dan kesalehannya? Atas dasar apa ia disembuhkan? Apa yang Yesus tuntut darinya (5:14)?
Dari peringatan Yesus adakah hubungan antara dosa dan penyakitnya (kontraskan dengan
9:1-3)?
Jawab:
(2) 5:16-24. Hubungan eksklusif apa yang Yesus miliki dengan Allah [Bapa]? Kuasa apa yang
dimiliki Yesus yang menyatakan status ilahi-Nya?
Jawab:
(3) 5:25-29. Mengapa hidup kekal hanya ada di dalam Yesus? Siapakah yang akan menjadi
Hakim seluruh umat manusia pada akhir zaman? Bagaimana seharusnya sikap kita kepada
Yesus?
Jawab:

Yohanes 5:30-47
(1) Sebutkan empat macam kesaksian terhadap Yesus (5:33-36a; 36b; 37; 39)? Dari kesaksian-
kesaksian ini, kemukakan seberapa teguh iman dalam Kristus itu dibandingkan dengan
kepercayaan-kepercayaan lain?
Jawab:
(2) Apa kata Yesus mengenai kegagalan rohani orang-orang Yahudi itu yang harus kita
waspadai? Telaah kegagalan ini satu persatu untuk menjadi peringatan bagi kita (5:38-40;
42; 43; 44; 45-47)!
Jawab:

Yohanes 6:1-21
(1) 6:1-14. Kebenaran apa yang mau disampaikan melalui mujizat ini? Apa yang gagal
dimengerti oleh orang-orang Yahudi itu mengenai siapakah Kristus dan misi-Nya?
Jawab:
(2) 6:15. Mengapa Yesus menolak dijadikan Raja oleh orang-orang itu? Apa perlunya menyingkir
ke tempat sunyi untuk berdoa setelah suatu kesuksesan pelayanan?
Jawab:
(3) 6:16-21. Kebenaran apa yang dapat kita pelajari dari mujizat Yesus berjalan di atas air ini?
Jawab:

Yohanes 6:22-40
(1) 6:22-29. Apa motivasi orang banyak mencari Yesus? Menurut Yesus apa yang seharusnya
mereka cari atau kerjakan (6:27-29)? Apakah Anda telah mendapatkan yang terpenting
dalam hidup Anda? Apa motivasi kita datang kepada Yesus, hal terpenting apa yang
seharusnya kita dapatkan dari Dia?
Jawab:
(2) 6:35-40. Apa jawaban Allah atas kelaparan rohani manusia? Karakteristik apa yang dimiliki
Yesus sebagai “roti hidup” sehingga Ia dapat memberi kepuasan bagi hidup rohani kita?
Jawab:

Yohanes 6:41-71
(1) 6:41-59. Kesalahan berpikir apa yang membuat orang banyak itu tidak memahami
penyataan diri Yesus sebagai roti hidup yang memberi hidup bagi dunia?
Jawab:
(2) 6:53-58. Apa arti perkataan Yesus mengenai “makan daging-Ku dan minum darah-Ku” (bdk.
Luk. 22:19-20)?
Jawab:
(3) 6:60-71. Apa alasan yang membuat Petrus dan rekan-rekannya tetap mengikut Yesus ketika
semua yang lain meninggalkan Dia (6:68-69)? (4) 6:44-45. Anugerah apa yang diterima
seseorang sehingga ia dapat datang kepada Yesus? Apa yang akan ia dapatkan ketika datang
kepada Yesus?
Jawab:

Yohanes 7:1-24
(1) 7:1-13. Apa yang membuat hidup Yesus berada dalam bahaya? Mengapa dunia membenci
Dia? Bagaimana sikap Yesus dalam keadaan ini? Jika ini terjadi pada kita, apakah kita siap
menanggungnya?
Jawab:
(2) 7:14-18. Apa yang harus kita lakukan untuk mengetahui apakah ajaran Yesus itu benar dan
berasal dari Allah (7:16-17,18)?
Jawab:
(3) 7:19-24. Kesalahan apa yang dilakukan orang Yahudi yang dikoreksi oleh Yesus? Apa
pelajaran bagi kita?
Jawab:
PENDALAMAN MAATERI
Yohanes 7:25 - 11:44
PENGANTAR
Konsep Logos dalam Injil Yohanes. Logos pertama kali dipakai oleh Heraklitus yang
menjelaskannya sebagai prinsip pemersatu bagi dunia yang penuh perubahan; sedangkan menurut
kaum Stoik, logos adalah prinsip pemersatu alam semesta dan sumber segala keberadaan. Dalam
pemikiran Philo, seorang Yahudi yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani, logos adalah instrumen yang
melaluinya dunia ini diciptakan. Bagi Philo, logos merupakan jembatan antara Allah yang transenden
dengan dunia materi. Ketika Yohanes memakai kata “Logos” (Firman) dalam prolognya (1:1-18), kata
ini telah dikenal luas di antara orang-orang Yunani, dan walaupun orang umum tidak memiliki
pengertian seperti para filsuf, Yohanes membangkitkan dalam pikiran mereka mengenai sesuatu
yang penting. Namun esensi pikiran Yohanes tidak bersumber dari pemikiran Yunani ini. Injilnya
tidak ada tanda-tanda kemiripan dengan filsafat Yunani, bahkan Logos Yohanes sama sekali berbeda
dari konsep Yunani.
Latar belakang utama dari pemakaian kata ini terdapat dalam Perjanjian Lama. “Pada
mulanya” dalam pembukaan Injil Yohanes mengingatkan kita pada Kejadian 1:1, sedangkan istilah
“Firman (Logos)” membawa perhatian kita pada pengulangan kata: “berfirmanlah Allah” dalam pasal
pertama kitab Kejadian. Dalam seluruh Perjanjian Lama Firman Tuhan selalu dipikirkan sebagai
pelaksana efektif yang melaksanakan kehendak Allah, seperti menciptakan (Mzm. 33:6),
memelihara, dll.. Ketika Allah berfirman Ia melakukan sesuatu. Firman-Nya adalah suatu tindakan
ilahi. Sehingga terdapat kesan bahwa Firman itu memiliki keberadaan yang independen.
Latar belakang lain ialah kitab Targum, yaitu terjemahan bebas kitab-kitab Perjanjian Lama
dalam bahasa Aram. Targum dihasilkan pada masa ketika orang Yahudi yang demikian menghormati
Allah berusaha menghindari penyebutan nama Tuhan secara sembarangan, sehingga mereka
menggunakan nama ganti lain bagi Allah, seperti “Yang Mahakudus,” “Nama itu.” Terkadang mereka
memakai sebutan “Firman (Memra).” Misalnya Keluaran 19:17 yang berbunyi, “Lalu Musa membawa
bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung”
(Kel. 19:17), dalam Targum dibaca: “menjumpai Firman Allah”. Hal seperti ini sering terjadi. Sehingga
orang-orang Yahudi yang telah akrab dengan kitab Targum pasti tidak asing lagi dengan kata
“Firman” sebagai rujukan kepada Allah. Namun ketika Yohanes menggunakan kata ini, ia tidak
memakai konsep di dalam kitab Targum, dan hanya memanfaatkan keakraban orang-orang Yahudi
terhadap kitab Targum sebagai pendekatannya.
Ketika Yohanes memakai istilah yang sudah dikenal luas, dengan makna yang begitu ragam,
pikirannya adalah unik Kristen, dan bukan hasil adopsi dari semua pikiran di atas. Baginya Firman itu
bukanlah suatu prinsip, tetapi Keberadaan yang hidup dan sumber hidup; bukan suatu personifikasi,
tetapi satu Pribadi; Firman itu adalah Allah sendiri. Logos Yohanes bukanlah suatu Allah yang
terpisah jauh dari ciptaan-Nya seperti dalam pemikiran Yunani, sebaliknya Ia terlibat langsung dalam
kehidupan umat-Nya. Ketika berbicara mengenai Yesus sebagai Logos, dia membicarakan mengenai
satu Pribadi yang unik: Ilahi-manusia. Allah yang rela masuk ke dalam pergumulan dunia, mengambil
natur seorang manusia, dan melalui kesengsaraan-Nya mencapai keselamatan bagi kita.

PENDALAMAN TEKS
Yohanes 7:25-52
(1) 7:25-31, 40-52. Pengetahuan yang tidak utuh tentang Yesus mengakibatkan sebagian orang
membuat kesimpulan yang salah mengenai Yesus sehingga mereka tidak percaya kepada-
Nya. Apa peringatan bagi kita? Pengetahuan mendasar apa yang harus kita miliki mengenai
Yesus?
Jawab: peringatan buat kita yaitu jangan pernah meragukan bahwa Tuhan Yesus datang
sebagai Tuhan dan Juruselamat umat manusia.pengenalan akan Kristus harus dilandasi
dengan iman dan percaya sebagai Tuhan dan juruselamat manusia.
(2) 7:32-36. Bagaimana cara Yesus melihat kematian yang akan Ia hadapi itu (7:33)?
Jawab:cara Yesus melihat kematian-Nya yaitu menunjukan bahwa pikiran Yesus sudah
menyinggung sengsaran-Nya. Kesadaran-Nya mengenai misi ilahi-Nya sekali lagi timbul di
permukaan.
(3) 7:37-39. Karunia apakah yang diberikan Yesus kepada kita, yang akan memenuhi kebutuhan
kita yang terbesar?
Jawab: yaitu karunia yang akan memperlengkapi kita dalam pelayanan, untuk memuliakan
Tuhan Yesus.

Yohanes 7:53-8:29
(1) 7:53-8:11. Apakah penghakiman berdasarkan alasan agama yang dilakukan orang banyak itu
didasarkan motivasi dan keagamaan yang benar? Apa yang kita pelajari dari sikap Yesus
terhadap wanita ini?
Jawab: yaitu ingin mencobai Tuhan Yesus, lewat perempuan zinah itu, akan tetapi Yesus
membungkam akan perkataan mereka itu, dengan mengijinkan melempar perempuan itu,
apabila mereka sendiri tidak berdosa, dalam hal ini mereka tidak seorang pun dari mereka
yang mau melempar perempuan itu, karena mereka menyadari mereka juga berdosa.
(2) 8:12-20. Apa arti pernyataan Yesus bahwa Ia adalah terang dunia? Apa yang membuat kita
yakin bahwa percaya kepada Yesus adalah hal yang dikehendaki Bapa? Bagaimana Bapa
menyaksikan Yesus?
Jawab:
(3) 8:21-29. Apa yang Yesus katakan mengenai kita, mengenai Diri-Nya, dan mengapa
keselamatan hanya dapat diperoleh di dalam Dia?
Jawab:

Yohanes 8:30-59
(1) 8:30-36. Apa yang dituntut dari seorang murid Yesus yang sejati? Berkat apa yang akan
dialami oleh orang yang percaya kepada-Nya? Apa yang gagal dimengerti oleh orang-orang
Yahudi itu? Otoritas apa yang dimiliki Yesus sehingga Ia dapat memerdekakan kita?
Jawab:
(2) 8:37-47. Apakah pengungkapan Yesus mengenai keberadaan orang-orang Yahudi itu
merupakan hal yang terbayangkan oleh mereka? Kesalahan apa yang harus kita hindari
dalam kehidupan agama kita?
Jawab:
(3) 8:48-59. Apa yang dapat kita ketahui mengenai siapakah Yesus berdasarkan pengungkapan
diri-Nya ini? Apa keunikan yang kita lihat dalam diri Yesus?
Jawab:

Yohanes 9
(1) 9:1-7. Apakah penyakit dan kesulitan selalu berkorelasi langsung dengan dosa? Apa yang
dapat Allah nyatakan melalui keadaan sulit yang kita hadapi?
Jawab:
(2) 9:13-17. Apakah mujizat selalu menghasilkan iman? Atas dasar apa seorang dapat beriman
(6:65)?
Jawab:
(3) 9:18-34. Keanehan apa yang kita lihat dalam respons orang-orang Yahudi ini? Apa yang kita
lihat sebagai akibat dari tidak adanya iman?
Jawab:
(4) 9:35-41. Mujizat dan tanda yang diberikan Allah seharusnya menghasilkan iman (bdk. 20:30-
31), apa yang kita pelajari dari respons orang buta yang disembuhkan ini? Apa peringatan
yang diberikan Yesus?
Jawab:

Yohanes 10:1-21
(1) 10:1-10. Apa arti pernyataan diri Yesus sebagai “pintu ke domba-domba itu”? Apa
perbedaan Yesus Sang Gembala yang baik dengan pencuri yang berpura-pura sebagai
gembala? Berkat apa yang akan kita peroleh dalam mengikuti Yesus?
Jawab:
(2) 10:11-21. Apa perbedaan Yesus sebagai Gembala kita yang baik dengan gembala upahan?
Apa ungkapan nyata dari tindakan kebaikan Gembala Agung kepada kita?
Jawab:

Yohanes 10:22-42
(1) 10:22-30. Hubungan apa yang Yesus miliki dengan Allah Bapa? Apa yang membuat kita
mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias ilahi dari Allah (10:37-38)?
Jawab:
(2) 10:27-30. Bagaimana hubungan yang seharusnya terjadi antara kita (domba-domba) dengan
Yesus (Sang Gembala) kita? Jaminan apa yang kita miliki di dalam Dia?
Jawab:
(3) Apakah keinginan orang-orang Yahudi itu untuk mengetahui siapa sebenarnya Yesus itu
memberi buah yang positif? Apa kegagalan mereka (10:25-26,31-33)?
Jawab:

Yohanes 11:1-44
(1) 11:1-16. Mengapa Yesus tidak mencegah Lazarus dari kematian (11:4,15)? Apa penghiburan
dari kisah ini bagi kita ketika menghadapi kesulitan yang besar?
Jawab:
(2) 11:7-10. Prinsip apa yang dapat kita pelajari untuk dapat tetap melayani Tuhan tanpa
digentarkan oleh ancaman?
Jawab:
(3) Apa arti pernyataan Yesus sebagai “kebangkitan dan hidup” (11:25-26) bagi kita? Anugerah
besar apa yang kita peroleh di dalam Kristus?
Jawab:
(4) Apa tujuan Yesus melakukan mujizat ini (11:41-42)?
Jawab:
PENDALAMAN MATERI
Yohanes 11:45 - 14:24

PENGANTAR
Konsep Hidup Kekal dalam Injil Yohanes. Hidup kekal adalah pengajaran sentral
dalam Injil Yohanes. Tujuan Injil Yohanes ditulis ialah supaya melaluinya pembaca mendapatkan
hidup kekal melalui iman mereka dalam Yesus Kristus (Yoh. 20:30-31). Tujuan kedatangan Yesus ke
dalam dunia ini ialah supaya manusia beroleh hidup dalam segala kelimpahannya (10:10).
Dalam Perjanjian Lama, konsep hidup kekal terutama terdapat di dalam Daniel 12:2, yaitu
kehidupan di masa yang akan datang, yaitu hidup kebangkitan. Sebenarnya makna mendasar dari
kata “hidup” dalam Perjanjian Lama, bukanlah mengenai hidup setelah kematian, tetapi
kesejahteraan (well-being) yang penuh dalam kehidupan sekarang ini. Karena kesejahteraan ini
merupakan karunia Allah, maka memperoleh hidup berarti menikmati kepenuhan berkat Allah dan
anugerah-Nya: panjang umur (Mz. 91:16), kemakmuran (Ul. 28:1-14), dan khususnya persekutuan
dengan Allah (Mz. 36:10; Yer. 2:13). Karena itu, karunia kehidupan yang baik harus dinikmati dalam
persekutuan dengan Allah (Ul. 30:15-20). Pengertian ini akhirnya sampai pada keyakinan bahwa
bahkan kematian pun tidak dapat menghancurkan kita, karena Allah yang hidup sanggup membawa
umat-Nya melampaui kematian (Mz. 16:9-11; 49:16). Demikianlah, keyakinan yang mulanya masih
samar-samar ini, akhirnya sampai pada keyakinan mengenai kebangkitan tubuh dan hidup kekal di
zaman yang akan datang (Yes. 26:19; Dan. 12:1-2).
Dalam Injil-injil Sinoptis (Matius, Markus, dan Lukas), hidup kekal yang dimaksud ialah
kehidupan pada masa yang akan datang. Ketika Anak Manusia datang kembali ke dunia, Ia akan
membawa pemisahan: orang jahat akan dibawa kepada penghakiman kekal dan orang benar dibawa
ke dalam hidup kekal (Mt. 25:46).
Kehidupan kekal pada masa masa yang akan datang ini juga diajarkan dalam Injil Yohanes.
Hidup kekal ialah apa yang akan dialami manusia pada akhir zaman ketika orang benar akan
dibangkitkan untuk hidup (5:29; 11:25-26). Tetapi selain hidup kekal pada zaman akhir yang masih
akan datang ini, Injil Yohanes secara khusus membawa hidup eskatologis itu ke dalam pengalaman
masa kini, kehidupan pada masa yang akan datang itu telah dilimpahkan kepada orang percaya
sekarang ini. Tujuan dari misi Yesus ialah untuk membawa orang kepada pengalaman masa sekarang
dari hidup kekal yang akan datang itu (Yoh. 10:10). Ia turun dari sorga untuk memberikan hidup
kepada dunia (6:33), dan untuk memberikan kepuasan kepada dunia yang lapar dan dahaga (6:35).
Demikianlah Yohanes memberikan kepada kita dua dimensi dari hidup itu – sekarang dan
yang akan datang – yang tak terpisah di dalam Yesus Kristus. Jadi selain setuju dengan ketiga Injil
sinoptis, Yohanes melampaui mereka dengan aspek hidup masa sekarang ini. Dengan kata lain,
karena orang percaya memiliki hidup kekal sekarang ini, maka mereka akan dibangkitkan pada masa
yang akan datang (6:40). Hidup kekal ini bukan membangunkan apa yang telah tertanam dalam diri
manusia, tetapi suatu hidup baru yang diberikan Allah ke dalam diri mereka, melalui iman kepada
Yesus Kristus. Mereka yang telah menerima hidup kekal itu tidak akan binasa selama-lamanya
(10:28).
Yohanes 11:45-12:11
(1) 11:45-53. Apa reaksi pemimpin agama Yahudi terhadap mujizat ini? Tindakan apa yang akan
mereka lakukan yang mengkonfirmasikan kejahatan mereka? Bagaimana kedaulatan Allah
dinyatakan di dalam segala sesuatu yang dilakukan manusia (11:49-52)?
Jawab:
(2) 12:1-11. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan kasih Maria? Sejauh mana kasih kita
kepada Tuhan mendorong kita untuk melakukan tindakan kasih yang nyata bagi-Nya?
Apakah kita melayani Dia dengan memberikan yang terbaik kepada-Nya dan rela membayar
harga?
Jawab:

Yohanes 12:12-36
(1) 12:12-19. Yesus menggenapi nubuat dalam Zakharia 9:9, mengenai Mesias yang adalah juga
sang Raja. Apa ciri-ciri Raja ilahi ini yang membedakan-Nya dari semua raja duniawi?
Sudahkah kita bersyukur atas Raja demikian yang kita miliki?
Jawab:
(2) 12:20-36. Siapa yang dimaksudkan Yesus dengan satu biji gandum itu (12:24)? Apa
kebenaran apa yang harus kita pelajari (12:25-26)?
Jawab:
(3) Apa arti dimuliakan dan ditinggikan bagi Yesus dalam konteks ini (12:23,32-33; bdk. 12:28)?
Jawab:

Yohanes 12:37-50
(1) 12:37-41. Jika orang-orang tidak percaya kepada Yesus walaupun kepada mereka telah
dinyatakan banyak tanda, apa kesalahan mereka dan apa kedaulatan Allah sehingga
dikatakan Tuhan membutakan mata mereka dan mendegilkan hati mereka?
Jawab:
(2) 12:42-43. Apa penyakit rohani yang membuat orang tidak berani menyaksikan imannya
kepada Yesus?
Jawab:
(3) 12:44-50. Apa signifikansi dari Pribadi Yesus? Mengapa kita tidak dapat mengabaikan Dia?
Mengapa menolak Yesus adalah kesalahan yang yang begitu serius?
Jawab:

Yohanes 13:1-17
(1) Pelayanan yang rendah hati ini bukan hanya suatu pertunjukan kosong. Apa realita rohani
yang mau diungkapkan Yesus dalam tindakan (parable in action) ini (bdk. Flp. 2:5-11)?
Jawab:
(2) Apa yang kita pelajari mengenai kasih Yesus? Dalam situasi apa kasih-Nya kepada kita itu
dinyatakan (13:1)?
Jawab:
(3) Apa yang Yesus mau ajarkan kepada para murid melalui tindakan mencuci kaki ini (13:12-
17)? Apa yang Yesus ingin kita praktekkan dalam kehidupan bersama kita?
Jawab:

Yohanes 13:18-38
(1) 13:18-30. Apa pelajaran dari pengkhianatan Yudas yang harus menjadi peringatan bagi kita?
Apa kerugian Yudas? Kebodohan apa yang harus kita hindari?
Jawab:
(2) 13:31-33. Bagaimana Yesus memuliakan Bapa? Apa kaitan kemuliaan Yesus dengan
kemuliaan Bapa? Teladan apa yang diberikan Yesus kepada kita?
Jawab:
(3) 13:34-35. Dengan ukuran apa kita mengasihi? Apa dampak dari kehidupan yang saling
mengasihi di antara sesama murid Kristus?
Jawab:
(4) 13:36-38. Pelajaran penting apa yang kita petik dari kesombongan dan kegagalan Petrus?
Jawab:

Yohanes 14:1-14
(1) 14:1-3. Walaupun mengalami penderitaan yang lebih berat dari siapa pun, Yesus tetap
memperhatikan kesulitan murid-murid dan menghibur mereka? Apa yang kita pelajari
mengenai kasih dan perhatian Gembala Agung kita?
Jawab:
(2) Dari mana Yesus berasal dan kemana Ia akan kembali? Jaminan apa yang Yesus berikan bagi
kita?
Jawab:
(3) 14:4-7. Mengapa hanya Yesus satu-satunya Perantara yang dapat membawa kita kepada
Bapa?
Jawab:
(4) 14:8-14. Apa hubungan Yesus dengan Bapa? Mengapa mengenal Bapa hanya dapat dialami
melalui Yesus? Apa dasar kita dapat mempercayai Yesus adalah jalan kepada Bapa? Apa janji
jawaban doa dan apa syaratnya?
Jawab:

Yohanes 14:15-24
(1) 14:15,21-24. Tindakan apa yang membuktikan bahwa kita mengasihi Yesus?
Jawab:
(2) 14:16-17. Apa yang akan diberikan Yesus kepada milik-Nya? Apa pentingnya Roh Kudus
dalam kehidupan orang percaya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh nama-Nya?
Jawab:
(3) 14:18-20. Apa janji Yesus yang sangat menghibur ini (14:18)? Apa dasar Ia dapat memberi
janji demikian? Apakah kita masih perlu merasa sedih dan takut?
Jawab:
PENDALAMAN MATERI
Yohanes 14:25 - 17:26
PENGANTAR
Roh Kudus dalam Injil Yohanes. Dalam Injil kita mendapatkan pengajaran yang sangat
penting tentang Roh Kudus, yang muncul di dalam 14:16, 26; 15:26; 16:7-15. Nama yang diberikan
kepada Roh Kudus, antara lain: Parakletos, yang berarti dia yang dipanggil untuk menyertai (called to
the side of), untuk tujuan menolong. Kata ini juga memiliki kesamaannya dengan kata Latin,
advocatus, yaitu istilah hukum sebagai “pembela.” Jadi Roh Kudus adalah berada di sisi kita untuk
membela kita. Dalam konteks lain, ia disebut “Jurusyafaat” (intercessor), yaitu seorang yang
menyerukan permohonan bagi orang lain. Sebutan yang lain ialah “Penghibur” (counsellor atau
comforter) yaitu seorang ahli yang dipanggil untuk dimintai nasehat atau memberi semangat baru
kepada mereka yang patah semangat atau memberi penghiburan kepada mereka yang bersusah
hati. Sebutan lain ialah “Penolong” (helper). Nam lain yang diberikan ialah “Roh Kebenaran” (14:17;
15:27; 16:13), nama ini menegaskan bahwa Roh adalah dirinya kebenaran, sebagaimana halnya
ketika Yesus menegaskan bahwa “Akulah … kebenaran” (14:6). Dialah yang memimpin murid-murid
ke dalam seluruh kebenaran. Nama yang lain ialah “Roh Kudus” (14:26). Nama ini menegaskan
karakteristik Roh sebagai Allah yang kudus dan yang menguduskan.
Konsepnya jelas, Roh Kudus diutus oleh Bapa oleh permintaan Yesus (14:16) untuk
menyertai murid-murid setelah Ia kembali ke sorga. Roh Kudus akan menyertai murid selama-
lamanya, bahkan Ia berdiam di dalam mereka (14:16). Ia akan menjadi pengajar mereka, yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepada murid-murid dan mengingatkan mereka akan semua yang telah
diajarkan Yesus (14:26). Ia akan bersaksi tentang Yesus (15:26), Ia memiliki satu pekerjaan terhadap
orang yang tidak percaya, yaitu meyakinkan atau menginsyafkan mereka akan dosa, kebenaran, dan
penghakiman (16:8). Dia datang hanya setelah Yesus kembali kepada Bapa (16:7). Ini berarti
pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya ialah konsekuensi dari karya penebusan Yesus dan
bukan sesuatu yang lain dari itu. Roh Kudus diutus dalam nama Yesus (14:26). Hanya karena Yesus
telah mati bagi kita dan menghapuskan dosa-dosa kita maka Roh Kudus datang ke dalam hati kita
meneruskan pekerjaan Yesus untuk mengaplikasikannya ke dalam hati kita.
Perlu kita perhatikan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan Roh Kudus juga adalah yang
dikerjakan oleh Yesus. Yesus ada di dalam murid-murid (14:20; 15:4-5), Dia adalah guru mereka
(7:14; 13:13). Sebagaimana Roh Kudus bersaksi tentang Yesus, itu juga yang dilakukan Yesus (8:14).
Dan masih banyak yang lain. Roh Kudus adalah penolong yang lain (allos parakletos). Kata “allos”
mengandung pengeritan “yanglain, tetapi tetap memilikikualitas yang sama”. Yohanes tidak
memakai kata “heteros,” yang artinya “yang lain, dan dengan kualitas yang berbeda.” Dengan
demikian, Yesus menegaskan bahwa Roh Kudus adalah Dia yang lain, yang sama dengan Diri-Nya,
yaitu Allah, Pribadi ketiga dari Allah Trinitas.

PENDALAMAN TEKS
Yohanes 14:25-31
(1) 14:26. Apa signifikansi pemberian Roh Kudus bagi para murid dan pengajaran yang akan
mereka teruskan kepada kita (gereja)?
Jawab:
(2) 14:27. Damai sejahtera seperti apa yang diberikan Kristus kepada kita? Apa ciri-ciri damai
sejahtera ini? Mengapa damai sejahtera ini tidak dapat diberikan oleh dunia?
Jawab:
(3) 14:28-31. Yesus yang adalah satu dengan Bapa (10:30), ketika inkarnasi menjadi manusia
berkata “Bapa lebih besar dari pada Aku” (bdk. Flp. 2:5-11). Dari ungkapan Yesus ini apa
yang kita pelajari mengenai natur ilahi dari manusia Yesus? Teladan apa yang diberikan
Yesus kepada kita?
Jawab:

Yohanes 15:15:1-8
(1) Melalui gambaran diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita ranting-rantingnya, kebenaran
penting apa yang mau diajarkan Yesus kepada kita?
Jawab:
(2) Apa yang diharapkan pemilik pokok anggur (Tuhan) dari ranting-ranting itu (kita)? Buah apa
yang Ia harapkan muncul dalam kehidupan kita?
Jawab:
(3) Apa yang akan Tuhan lakukan supaya hidup kita dapat berbuat banyak? Bagaimana Ia
menyatakan perhatian dan disiplin-Nya? Apa arti hal ini bagi kehidupan kita?
Jawab:
(4) Apa yang harus kita lakukan supaya dapat menjadi ranting yang baik (hidup; tidak menjadi
kering) dan berbuah? Peringatan apa yang diberikan kepada kita?
Jawab:

Yohanes 15:9-17
(1) 15:9-10. Apa yang harus menjadi ciri-ciri orang yang tinggal dalam Kristus? Apa motivasi
yang mendorong kita untuk menaati dan mengasihi Tuhan?
Jawab:
(2) Apa hubungan antara ketaatan, kasih dan sukacita Kristen? Mengapa ketaatan kepada
Tuhan menghasilkan sukacita? Adakah sukacita sejati tanpa ketaatan kepada Tuhan?
Jawab:
(3) Apa yang memotivasi kita untuk saling mengasihi? Kasih macam apa yang harus kita pakai
untuk mengasihi saudara kita? Jika kita saling mengasihi tindakan konkrit apa yang akan kita
lakukan kepada saudara kita?
Jawab:

Yohanes 15:18-16:4a
(1) 15:18-25; 16:1-4a. Mengapa dunia membenci Yesus? Sebagai murid Yesus, apakah kita perlu
merasa heran jika dunia membenci kita (15:29)? Bagaimana kita menyikapi hal ini? Apa
penghiburan yang kita dapatkan ketika dunia membenci kita? Apakah kita akan merasa
senang jika dunia tidak membenci kita tetapi mengasihi dan menyokong kita?
Jawab:
(2) 15:26-27. Apa tugas yang akan dikerjakan oleh Roh Kudus? Apa tujuan Ia diutus kepada kita?
Dalam konteks apa Roh Kudus diberikan kepada murid-murid?
Jawab:

Yohanes 16:4b-15
(1) Apa yang diungkapkan Yesus mengenai asal dan tujuan kepergian-Nya; hubungan apa yang
Ia miliki dengan Bapa? Apa yang akan Ia kerjakan sekembalinya ke sorga?
Jawab:
(2) Mengapa kembalinya Yesus kepada Bapa mendatangkan kebaikan bagi murid-murid (kita)?
Jawab:
(3) 16:8-11. Apa tiga rangkap pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang berdosa? Apa relevansinya
ini bagi kita?
Jawab:
(4) 16:12-13. Apa pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya? (5) Apa ciri-ciri dari pekerjaan
Roh Kudus untuk membedakannya dari pekerjaan Roh Kudus yang palsu?
Jawab:

Yohanes 16:16-33
(1) Bagaimana Yesus menyikapi penderitaan yang akan menimpa-Nya? Apa rahasia kekuatan-Nya
dalam menghadapi semua itu dengan berkemenangan?
Jawab:
(2) 16:16-22. Mengapa Yesus perlu membicarakan kematian dan kebangkitan-Nya kepada murid-
murid-Nya sebelum hal itu terjadi (16:16-19, 33)? Apa implikasi penderitaan Yesus ini terhadap
iman mereka (16:20-22)? Apa manfaat dari peristiwa itu bagi mereka?
Jawab:
(3) Apa yang mau Yesus tekankan melalui oleh gambaran perempuan bersalin itu? Dapatkah
sukacita dari Tuhan direbut dari kita?
Jawab:

Yohanes 17:1-26
(1) 17:1-5. Apa hubungan salib dan kemuliaan Yesus? Apa yang telah dilakukan Yesus untuk
memuliakan Bapa? Mengapa Yesus harus dimuliakan? Di manakah hidup kekal dapat kita
temukan?
Jawab:
(2) 17:6-19. Apa yang dikatakan dalam ayat-ayat ini mengenai hal-hal yang telah dilakukan
Yesus bagi para murid dan apa yang Ia doakan bagi mereka? Teladan apa yang dapat kita
pelajari dari Yesus?
Jawab:
(3) 17:20-26. Kesatuan seperti apa yang Tuhan harapkan terjadi dalam diri kita? Apa manfaat
kita memandang kemuliaan Kristus?
Jawab:
PENDALAMAN MATERI
Yohanes 18:1 - 21:25
PENGANTAR
Konsep percaya dalam Injil Yohanes. Adalah hal yang mengherankan bahwa dalam Injil
Yohanes, kita menemukan munculnya banyak kata “percaya” dalam bentuk kata kerja (pisteuoo),
sebanyak 98 kali, dan tidak sekalipun muncul bentuk kata bendanya (pistis). Hal ini mungkin
dikarenakan rasul Yohanes ingin menekankan pentingnya tindakan percaya itu sendiri lebih daripada
isi kepercayaan, sebab dalam seluruh Injil ini, iman adalah maslaah hubungan dan bukannya suatu
kredo. Tetapi hendaknya kita juga ingat bahwa bagi Yohanes isi kepercayaan itu sendiri adalah hal
yang penting dan tidak terlepas dari tindakan mempercayai Yesus.
Banyaknya pernyataan yang berhubungan dengan kata “percaya” dalam Injil ini, baik dalam
ucapan Tuhan Yesus maupun komentar Yohanes, agaknya tidak mengherankan mengingat tujuan
penulisan Injil ini ialah supaya pembacanya “boleh percaya” (20:30-31). Jadi jelas sekali bahwa
dalam Injil ini, kata “percaya” mendapat penekanan yang penting dan mempunyai hubungan yang
erat dengan keselamatan.
Dalam Injil Yohanes terdapat beberapa bentuk pemakaian kata “percaya,” tetapi di sini kita
hanya akan menyebut satu yang paling menonjol, yaitu “percaya dalam/kepada” (to believe in), ini
merupakan bentuk pemakaian idiom yang khusus, kreasi Kristen, dan tampaknya merupakan
ungkapan kunci dalam pikiran Yohanes, di mana percaya semata-mata hanya ditujukan kepada
Yesus. Bagi Yohanes, “percaya kepada Yesus” mempunyai pengertian terutama pengakuan dan
penerimaan terhadap pernyataan Yesus mengenai diri-Nya, dan lebih dari itu ialah mempercayakan
diri sepenuhnya kepada-Nya. Dan ini berarti menerima keselamatan dari Juruselamat serta
memperoleh hidup yang kekal (3:36).
Secara garis besarnya, “percaya” dalam Injil Yohanes, selalu ditujukan kepada Yesus sebagai
objeknya (atau selalu berhubungan dengan Yesus), dan dapat mempunyai pengertian menerima
berita/pesan yang berkenaan dengan Yesus, percaya bahwa apa yang dikatakan tentang Yesus
adalah benar, yaitu mengakui pekerjaan penyelamatan Allah dalam Kristus. Namun tidak behenti
sampai di sini saja, pengakuan atau penerimaan akan kebenaran dalam Yesus juga melibatkan satu
keputusan yang sangat menentukan yaitu meliputi keputusan dan tindakan untuk menyangkal diri
dan dunia secara radikal dan berbalik kepada Allah serta menyerahkan diri secara total kepada-Nya.
Ini merupakan suatu tindakan dari seseorang untuk melepaskan diri dari dirinya sendiri dan bersatu
dengan Allah, dan karena itu menerima keselamatan yang dijanjikan.
PENDALAMAN TEKS
Yohanes 18:1-27
(1) 18:1-11. Sikap (kualitas karakter) apa yang ditunjukkan Yesus ketika menghadapi orang-
orang datang untuk menangkap Dia?
Jawab:
(2) Apa yang kita lihat mengenai kuasa dan kasih pemeliharaan Yesus kepada murid-murid-Nya
saat Ia ditangkap?
Jawab:
(3) 18:12-24. Sikap apa yang ditunjukkan oleh Yesus ketika menghadapi orang-orang yang
mengadili-Nya dengan tuduhan palsu?
Jawab:
(4) Apa yang menyebabkan kejatuhan Petrus? Apa yang kita pelajari dari kegagalannya? Apa
ketakutan menghalangi kita untuk menyatakan iman kita kepada Yesus?
Jawab:

Yohanes 18:28-19:16
(1) Apa yang kita pelajari mengenai kejahatan dan kemunafikan orang-orang Yahudi yang
menghendaki kematian Yesus? Apakah kita sudah terlepas dari kejahatan seperti ini?
Jawab:
(2) Apa alasan/tuduhan yang dikenakan kepada Yesus sehingga mereka menghendaki kematian
Yesus? Apa yang gagal mereka pahami mengenai Pribadi Yesus?
Jawab:
(3) Bagaimana Pilatus menangani masalah ini? Usaha-usaha apa yang ia lakukan untuk
membebaskan Yesus? Apa yang dapat kita pelajari mengenai karakter Pilatus dan kesalahan
fatal yang ia lakukan?
Jawab:
(4) Bagaimana sikap Yesus dalam menghadapi perlakuan jahat terhadap diri-Nya?
Jawab:

Yohanes 19:17-37
(1) Kisah penyaliban ini diceritakan dalam tujuh kejadian, yaitu ayat 17-18, 19-22, 23-24, 25-27,
28-29, 30, 31-37. Bagaimana masing-masing kejadian ini menyatakan kemuliaan dari
penderitaan Juruselamat kita?
Jawab:
(2) Siapakah sebenarnya Yesus Kristus, mengapa Dia rela disalibkan dengan begitu keji?
Jawab:
(3) Bagaimana sikap dan perhatian-Nya kepada Maria, ibu jasmani-Nya?
Jawab:
(4) Apa yang ditunjukkan melalui penggenapan nubuat Kitab Suci mengenai pribadi dan karya
penebusan Kristus?
Jawab:
Yohanes 19:38-20:10
(1) 19:38-42. Apa pengaruh kematian Yesus terhadap pertumbuhan iman Yusuf dari Arimatea
(Luk. 23:50-51; Mat. 27:57) dan Nikodemus sehingga mereka berani menyatakan iman
mereka justru ketika para murid melarikan diri, padahal sebelumnya mereka tidak berani
terang-terangan menjadi murid Yesus? Apa yang mereka lakukan bagi penguburan Yesus?
(50 kati atau 30 kg rempah-rempah adalah jumlah yang sangat banyak yang hanya dilakukan
dalam pemakaman kerajaan; bdk. 2Taw. 16:14.)
Jawab:
(2) 20:1-10. Apakah sebelumnya murid-murid mengharapkan Yesus akan bangkit? Apa yang
kemudian membuat mereka yakin bahwa Yesus memang benar-benar telah bangkit?
Jawab:

Yohanes 20:11-31
(1) 20:11-18. Mengapa Yesus menampakkan diri-Nya pertama-tama justru kepada wanita yang
tidak memiliki jabatan penting ini? Apa keistimewaan yang ada pada diri Maria Magdalena?
Jawab:
(2) 20:19-23. Apa yang kita ketahui mengenai tubuh Yesus yang telah mengalami transformasi?
Perubahan apa yang dibawa oleh kebangkitan Yesus terhadap kehidupan murid-murid?
Jawab:
(3) 20:24-31. Dari pengalaman Thomas ini apa yang diajarkan kepada kita mengenai iman
kepada Yesus (bdk. 1Pet. 1:8-9)? Bagaimana kita dapat mempercayai bahwa Injil Yesus
Kristus yang disampaikan oleh para rasul adalah benar?
Jawab:

Yohanes 21:1-14
(1) Walaupun Yesus telah menampakkan diri kepada para murid, tetapi sebelum hari
Pentakosta, bagaimanakah keadaan iman mereka? Mengapa mereka kembali pada
pekerjaan mereka yang dulu?
Jawab:
(2) Apa yang dinyatakan Tuhan di sini mengenai diri-Nya, pekerjaan yang harus dilakukan oleh
para murid? Bagaimana penyataan dari Tuhan yang bangkit ini mempengaruhi pekerjaan
mereka?
Jawab:

Yohanes 21:15-25
(1) Apakah hal yang paling kita cintai lebih daripada segala sesuatu? Mengapa Yesus perlu
menanyakan hal ini kepada Petrus? Apa signifikansi hal tersebut pada diri Petrus (dan kita)?
Jawab:
(2) Walaupun Petrus telah gagal, tetapi Yesus berkenan memulihkan dia dan mengutus dia. Apa
yang kita pelajari mengenai karakter Yesus?
Jawab:
(3) Apa yang kita pelajari mengenai otoritas dan cara Tuhan dalam memperlakukan setiap orang
secara berbeda?
Jawab:
PENGANTAR

I. Garis Besar Surat 1 Yohanes


a. 1:1-4. Pendahuluan: kesaksian Yohanes tentang Firman hidup
b. 1:5-2:27. Allah adalah terang. Ujian bahwa kita berada dalam persekutuan dengan
Allah (pengampunan dosa dan hidup dalam ketaatan; kasih persaudaraan;
pengakuan terhadap inkarnasi Kristus)
c. 2:28-4:6. Allah adalah kasih. Ujian bahwa kita benar-benar adalah anak-anak Allah
(hidup dalam kebenaran; kasih persaudaraan; pengakuan terhadap inkarnasi Kristus)
d. 4:7-5:12. Allah adalah kasih. Ujian bahwa kita berada di dalam Dia dan Dia di dalam
kita (saling mengasihi; taat terhadap perintah Allah; percaya Yesus adalah Anak
Allah)
e. 5:13-21. Penutup: pengetahuan dan kepastian Kristen

II. Garis Besar Surat 2 Yohanes


a. 1-3. Salam pembuka
b. 4-11. Nasihat untuk tetap di dalam Kristus
c. 12-13. Penutup

III. Garis Besar Surat 3 Yohanes


a. 1-8. Pesan kepada Gayus
b. 9-12. Celaan terhadap Diotrefes dan pujian terhadap Demetrius
c. 13-14. Penutup

Surat 1-3 Yohanes dan Injil Yohanes ditulis oleh penulis yang sama, yaitu Rasul Yohanes,
salah seorang dari kedua belas murid Tuhan Yesus. Itulah sebabnya dia menyebut dirinya sebagai
saksi mata yang mengenal Tuhan secara langsung (1:1-4; 4:14), dan menulis sebagai seorang
pengajar dengan otoritas kerasulan (2:7-8; 4:1; 5:20-21; 2Yoh. 10). Dia juga menulis dengan jiwa
seorang gembala, yang berusaha menjaga kemurnian iman gereja (2:1, 26; 4:1-6; 2Yoh. 7-8; 3Yoh. 4).
Surat Yohanes yang pertama ini tampaknya ditulis setelah Injil Yohanes selesai ditulis,
sehingga para pembaca Surat Yohanes ini dianggap telah memahami kebenaran-kebenaran Injil yang
telah diuraikan secara mendalam sebelumnya. Dalam surat ini, Yohanes mengemukakan tiga tanda
dari pengetahuan akan Allah dan persekutuan dengan Allah yang benar, antara lain: (1) hidup dalam
kebenaran; (2) kasih persaudaraan; (3) iman kepada Yesus Kristus sebagai Allah yang berinkarnasi.
Ketiga ciri-ciri inilah yang menjadi tanda bahwa seseorang adalah Kristen sejati, dan berbeda dari
para pengajar palsu, yang tidak taat kepada kebenaran.
Walaupun menggunakan bahasa yang sederhana, namun konsep-konsep dalam surat
Yohanes yang pertama ini sangat mendalam. Yohanes mengatakan bahwa Allah telah menyatakan
diri-Nya di dalam Kristus untuk mengomunikasikan hidup kekal kepada orang yang percaya. Allah
adalah terang, kebenaran, dan kasih – sehingga persekutuan dengan-Nya harus menghasilkan
karakter (virtue) yang serupa dalam kehidupan orang percaya. Kasih dan kekudusan ini merupakan
karunia Allah, yang diperoleh karena mereka telah dilahirkan dari Allah, dan harus diwujudkan dalam
tindakan nyata.
Dalam 2 dan 3 Yohanes, Rasul Yohanes memuji jemaat karena mereka hidup dalam
kebenaran, yang dinyatakan dalam ketaatan mereka dalam mempraktikkan kasih kristiani, yaitu
dengan memberikan dukungan kepada para pemberita Injil keliling. Yohanes juga menasihati
mereka untuk tidak membiarkan kemurahan hati mereka dimanipulasi oleh para pengajar palsu.
Selain itu, dia juga menasihati mereka untuk waspada terhadap kesesatan para pengajar palsu.
PENDALAMAN TEKS
1 Yohanes 1:1-2:2
(1) 1:1-4. Apa yang disaksikan oleh Ra-sul Yohanes tentang Firman hidup (bdk. Yoh. 1:14)? Apa
dasar kita dapat mempercayai kesaksian-nya? Di manakah hidup kekal itu diperoleh?
Jawab: yang disaksikan Yohanes tentang firman yang hidup , adalah Yesus Kristus yang
telah menjadi Manusia , dan diam diantatara manusia. Dasar kita mempercayainya
(2) 2:5-7. Apa penegasan Yohanes tentang karakter Allah? Apa implikasi etis dari persekutuan
kita dengan Allah? Apa yang kita pelajari tentang persekutuan Kristen?
Jawab:
(3) 1:8-2:2. Adakah orang yang tidak berdosa dalam dunia ini? Di manakah kita menda-pat-kan
penyucian dosa? Bagaimana kita dapat disucikan dari dosa? Apa yang dikatakan Yohanes
tentang Yesus Kristus? Apakah pengampuan dosa merupa-kan peluang un-tuk hi-dup dalam
dosa? Apa tujuan Yohanes menulis tentang anu-gerah pengam-punan da-lam Kristus ini?
Jawab:

1 Yohanes 2:3-17
(1) 2:3-6. Apa ciri-ciri seorang yang mengenal Allah? Apa kaitan antara ketaatan kepada Allah,
kasih akan Allah, dan keyakinan keselamatan? Seperti apakah kehidupan di dalam Kristus
itu?
Jawab:
(2) 2:7-11. Apa impli-ka-si etis dari berada di dalam terang ter-hadap relasi kita dengan sesama?
Mengapa mereka yang membenci saudaranya dikatakan berada di dalam kegelapan dan
tidak diakui berada di dalam terang?
Jawab:
(3) 2:12-14. Dengan memanggil jema-at de-ngan sebutan anak-anak, bapa, dan orang muda,
kebenaran apa yang mau di-te-gas-kan mengenai mereka?
Jawab:
(4) 2:15-17. Apa yang ditawarkan dunia? Me-ng-apa du-nia tidak layak untuk dika-sihi? Apa
akibatnya jika seseorang mengasihi du-nia? Apa alternatif yang harus menjadi pilihan orang
Kristen? Berkat yang di-jan-jikan baginya?
Jawab:

1 Yohanes 2:18-3:10
(1) 2:18-27. Apa yang dikatakan Rasul Yohanes tentang ci-ri-ciri antikristus (2:23) dan tujuannya
(2:26)? Bagaimana kita menyi-kapi (ter-hindar dari) kan oleh (bdk. tenmengasihi; menaati
perintah Allah; percaya Yesus adalah Anak Allah) yang berinkarnasi hal ini (2:24-25)?
Jawab:
(2) Dalam hal apakah kasih Allah dinyatakan ke-pa-da kita (3:1)? Akan menjadi seperti apakah
keadaan kita saat Kristus datang kembali nanti? Bagaimana kehidupan etis/moral seseorang
yang memiliki peng-ha-rap-an dalam Tuhan (3:3-6)?
Jawab:
(3) Kebenaran apa yang kita pelajari tentang po-larisasi antara kehidupan dalam do-sa dan
kehidupan dalam kebenaran; antara karya Iblis dan karya Kristus (3:7-10)? Berikan alasan
mengapa kehidupan da-lam dosa tidak sesuai bagi seorang anak Allah!
Jawab:

1 Yohanes 3:11-4:6
(1) 3:11-24. Kebencian dan pembunuhan (bdk. Mat. 5:21-22) ada-lah ciri-ciri kehidupan yang
dikuasai oleh maut, meng-a-pa ini tidak bo-leh men-jadi ciri-ciri kehidupan orang Kristen?
Jawab:
(2) Apa implikasi kasih Kristus yang kita alami terhadap sikap kita kepada sesama? Bagaimana
kasih itu harus dinya-ta-kan? Sebutkan dua hal yang harus menjadi ciri-ciri kasih kita (3:18)?
Ketika kita hidup dalam ketaatan kepada perintah kasih Kristus, berkat rohani apa yang
dijanjikan kepada kita (3:19-24)?
Jawab:
(3) 4:1-6. Mengapa kita wajib me-ngu-ji roh-roh? Apa ciri-ciri roh yang berasal dari Allah,
sehingga kita dapat me-ngenalinya (4:1-3)? Bagaimana anak-anak Allah mengalahkan nabi-
nabi palsu (4:4-6)?
Jawab:

1 Yohanes 4:7-5:5
(1) Apa korelasi antara kasih Allah dan kasih kita (4:7-11)? Apa yang kita pelajari tentang kasih
Allah kepada kita? Sebutkan dua ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kita ada di dalam Allah
(4:2, 16 dan 4:13-15)
Jawab:
(2) Apa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kasih Allah ada di dalam kita (4:17-18; bdk. Rm. 5:1-
11)?
Jawab:
(3) 5:1-5. Dapatkah kita mengasihi Allah tanpa mengasihi orang-orang yang dikasihi Allah? Apa
bukti konkret bahwa kita mengasihi Allah dan mengasihi sesama?
jawab:
(4) Dengan apakah kita dapat mengalahkan dunia? Jelaskan!
Jawab:

1 Yohanes 5:5-21
(1) Apa yang disaksikan Bapa tentang Yesus Kristus (5:11-12)? Apa signifikansi kesaksian Bapa
(5:9)? Apa tujuan Yohanes menulis su-rat-nya ini (5:13)?
Jawab:
(2) Apa dasar jaminan bahwa doa kita akan dikabulkan (5:14-15)? Dalam hal apa kita
memanfaatkan jaminan doa ini (5:16-17)?
Jawab:
(3) Siapakah yang memelihara kita sehingga kita tidak hidup dalam dosa?
Jawab:

2 dan 3 Yohanes
(1) 2Yoh. Apa perintah Allah bagi kita (5-6)? Apa penting-nya ajaran yang benar dan mengapa
kita mesti berpegang pada ajaran Kristus de-ngan setia (9)? Bagaimana sikap kita terhadap
orang-orang yang mengajarkan ajaran yang menyimpang dari ajaran Kristus (10-11)?
Jawab:
(2) 3Yoh. Apa ciri-ciri kehidupan Kristen yang memberi kesukaan kepada Rasul Yohanes (1-4)?
Dari siapakah para pemberita Injil yang pergi kemana-mana untuk memberitakan In-jil
men-dapatkan dukungan dan sambutan? Mengapa tindakan kasih ini patut mendapatkan
pujian?
Jawab:
PENGANTAR

Garis Besar Kitab Wahyu

I. Pendahuluan (1)
a. Prolog, Salam dan Pujian, Penglihatan Kristus Sang Hakim

II. Surat kepada ketujuh jemaat (2-3)


a. Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia

III. Penglihatan Sorgawi (4:1-11:19)


a. Allah Sang Raja dan Kristus Sang Anak Domba (4-5)
b. Tujuh meterai dibuka dan umat tebusan (6:1-8:5)
c. Tujuh sangkakala dan kesaksian hamba Allah (8:6-11:19)

IV. Tujuh Simbol Kejadian Historis (12:1-14:20)

V. Tujuh Malapetaka terakhir (15:1-16:21)

VI. Kemenangan Allah Yang Mahakuasa (17:1-20:15)


a. Penghakiman atas Babel (17:1-19:5)
b. Pernikahan Anak Domba (19:6-10)
c. Kemenangan Akhir (19:11-20:15)

VII. Langit dan Bumi Baru (21:1-22:5)

VIII. Nasihat Penutup dan berkat (22:6-21)

Kitab Wahyu berisi wahyu Yesus Kristus kepada gereja-Nya yang sedang mengalami
penganiayaan. Kitab ini kemungkinan ditulis pada masa pemerintahan Kaisar Dominitian (95 M), dan
ditujukan kepada ketujuh gereja di Asia Kecil (1:4, 11; kini, Turki bagian barat). Penganiayaan telah
menimpa umat Allah, dan masih akan datang lagi. Pemerintahan Roma berusaha untuk memaksa
orang-orang Kristen untuk menyembah kaisar, dan ajaran bidat berusaha untuk menarik orang
Kristen untuk berkompromi dengan kekafiran. Dalam semua kesulitan ini, Yesus Kristus meyakinkan
orang-orang percaya bahwa Dia mengetahui keadaan mereka, dan menyerukan mereka untuk
berdiri teguh menghadapi segala pencobaan itu dengan penuh kemenangan. Mereka dapat menang
dengan bersandar pada darah Anak Domba (12:11). Pada waktunya, Kristus akan kembali untuk
mengalahkan si Iblis dan semua pengikutnya (19:11-20:10), dan umat Kristus akan menikmati damai
sejahtera yang kekal di hadirat-Nya (21:3-4). Kitab Wahyu memberikan kepada kita gambaran
tentang sejarah umat Allah, dilihat dari perspektif sorga. Kemenangan secara pasti berada di tangan
Allah yang berdaulat, maka umat Allah memperoleh penghiburan dan kekuatan untuk menjalankan
kehidupan mereka di tengah-tengah dunia ini.
Terdapat berbagai pandangan yang berbeda dalam menafsirkan kitab ini. Kaum “preteris”
menganggap bahwa kitab ini berbicara mengenai kejadian pada masa ketika kitab ini ditulis; jadi bagi
kita, semua itu merupakan kejadian yang telah lewat. Kaum “historisis” melihat bahwa kitab ini
berbicara mengenai seluruh sejarah umat manusia, khususnya umat Allah, dari masa sebelum dan
sesudah kejatuhan Roma hingga akhir zaman. Kaum “futuris” melihat selain pasal 2 dan 3 yang
berbicara mengenai Gereja, kitab ini terutama berbicara mengenai hal-hal yang akan terjadi
menjelang kedatangan Kristus. Kaum “idealis” melihat bahwa kitab ini tidak memberikan suatu
gambaran tentang kejadian sejarah yang spesifik, tetapi memberikan prinsip peperangan rohani,
yang berlaku di sepanjang sejarah gereja. Penafsiran yang baik perlu memperhatikan semua
pandangan ini: (1) kitab ini memiliki berita yang riil bagi para pembaca pertama; (2) pelajaran yang
diberikan berkaitan erat dengan sejarah gereja Kristen; (3) kitab ini juga mengandung nubuat
tentang kejadian masa depan.
PENDALAMAN TEKS
Wahyu 1:1-8
(1) 1:1-3. Apa berita kitab ini dan tujuan kitab ini diberikan? Apa yang menjadikan kitab ini
memiliki otoritas ilahi? Apa peran malaikat dalam pewahyuan ini? Apa peran Rasul Yohanes
dan kesetiaannya? Mengapa orang yang membaca, mendengar, dan menaati kata-kata
nubuat ini akan berbahagia?
Jawab:
(2) 1:4-8. Bapa adalah Allah kekal yang tidak berubah dan sumber anugerah dan damai
sejahtera bagi kita yang tidak layak. Apa penghiburan dari fakta ini bagi kita?
Jawab:
(3) Yesus Kristus adalah Saksi kebenaran yang setia; yang pertama bangkit dari kematian; yang
berdaulat atas kerajaan-kerajaan; Sang Alfa dan Omega, yang kekal, dan yang mahakuasa.
Apa makna dari kebenaran ini bagi umat percaya yang mengalami penganiayaan? Apa yang
telah Yesus Kristus kerjakan bagi kita (1:5-6)? Kita telah dibuatnya menjadi suatu kerajaan
dan menjadi imam-imam Allah. Apa makna hal ini bagi kita?
Jawab:

Wahyu 1:9-20
(1) 1:9-11. Atas inisiatif siapa kitab itu ditulis (1:19)? Karakteristik apa yang harus kita miliki jika
benar kita adalah sekutu Rasul Yohanes?
Jawab:
(2) 1:12-20. Kristus hadir sebagai Tuhan yang mulia di tengah jemaat-Nya (tujuh kaki dian), dan
melindungi para pemimpin jemaat yang diutus-Nya (memegang ketujuh bintang dalam
tangan kanan-Nya; bdk. Yoh. 10:28). Ia hadir untuk melindungi dan memurnikan jemaat-Nya
dan menghukum orang yang menganiaya umat-Nya (dari mulut-Nya keluar sebilah pedang
tajam bermata dua). Apa makna berita ini bagi kita?
Jawab:
(3) 1:17-18. Apa makna perkataan Yesus ini bagi orang-orang Kristen yang sedang menghadapi
penganiayaan dan ancaman maut atas kesaksian iman mereka? Apa makna perkataan Yesus
ini bagi kita?
Jawab:

Wahyu 2:1-7
(1) Tuhan Yesus Kristus hadir di tengah umat-Nya dan “Ia tahu” (2:2, 9, 13, 19; 3:1, 8, 15) semua
yang kita perbuat. Apakah pengetahuan dan kepedulian Kristus ini mempengaruhi cara kita
menjalani kehidupan bergereja?
Jawab:
(2) Apa kualitas jemaat Efesus yang perlu kita miliki (2:2-3, 6)?
Jawab:
(3) Mengapa hilangnya kasih mula-mula merupakan kejatuhan gereja/orang Kristen yang
terdalam? Apakah kita masih memiliki kasih semula? Apa akibatnya jika kejatuhan ini
dipulihkan kembali (2:4-5)?
Jawab:
(4) Berkat apa yang dijanjikan Tuhan bagi mereka yang menang?
Jawab:

Wahyu 2:8-17
(1) 2:8-11. Dalam hal apa perkataan Yesus menjadi penghiburan bagi jemaat Smirna yang
menghadapi permusuhan dan penganiayaan dari orang Yahudi dan pemerintah Romawi
(2:8-9)? Apa yang dapat kita teladani dari kekayaan jemaat Smirna (2:9)? Apa yang dapat
membuat mereka tidak digentarkan oleh aniaya dan kematian (2:10-11)? Berkat apa yang
dijanjikan Kristus bagi mereka yang menang?
Jawab:
(2) 2:12-17. Hidup di tengah-tengah kekafiran, gereja Pergamus mulai terseret ke dalam bahaya
kompromistis. Apakah ini kesalahan yang ringan? Kristus akan memerangi gereja-Nya yang
tidak bertobat. Apakah hal ini menyadarkan kita akan keseriusan dosa sinkretisme dan
kompromistis? Berkat apa yang dijanjikan Kristus bagi mereka yang menang?
Jawab:

Wahyu 2:18-29
(1) Sebutkan hal-hal positif yang dimiliki oleh jemaat Tiatira (2:19)! Apa yang dapat kita pelajari
dari mereka?
Jawab:
(2) Apa kelalaian gereja ini yang menyebabkan penyelewengan sejumlah orang percaya (2:20)?
Penyesatan ini berasal dari “orang dalam” dan tidak semua orang menyadarinya; tetapi
apakah dapat lolos dari mata Tuhan (2:18)? Sudahkah kita yang hidup di zaman sekarang
mewaspadai agar tidak jatuh ke dalam kesalahan yang sama?
Jawab:
(3) Apa hukuman Tuhan bagi orang (pengajar dan pengikut) yang tidak mau bertobat (2:21-23)?
Jawab:
(4) Berkat apa yang dijanjikan Kristus bagi mereka yang menang?
Jawab:

Wahyu 3:1-13
(1) 3:1-6. Apa celaan Kristus terhadap gereja Sardis? Mengapa ini merupakan celaan yang
serius? Apa yang harus mereka lakukan untuk memulihkan keadaan mereka itu? Bagaimana
kita dapat menjaga agar kerohanian kita tetap hidup? Apakah Tuhan mendapati pekerjaan
kita bagi-Nya telah dilakukan dengan setia dan dengan sebaik-baiknya? Berkat apa yang
Kristus janjikan bagi mereka yang menang?
Jawab:
(2) 3:7-13. Dalam kekuatannya yang tidak seberapa, apa yang menjadi kekuatan jemaat
Filadelfia yang sesungguhnya (3:8)? Berkat apa yang akan mereka alami atas ketaatan
mereka (3:9-10)? Berkat apa yang dijanjikan Kristus bagi mereka yang menang?
Jawab:

Wahyu 3:14-22
(1) Apa bahaya dari kerohanian yang suam-suam kuku, sehingga sangat dibenci oleh Tuhan?
Adakah sikap bercabang hati, sikap masa bodoh pada hal-hal rohani, dan sikap kompromistis
dalam diri kita yang harus disingkirkan?
Jawab:
(2) Kesombongan buta jemaat Laodikia sungguh ironis dan tragis. Apa anggapan mereka
tentang diri mereka dan apa penilaian Tuhan tentang mereka? Bagaimana kita dapat
memiliki penilaian diri yang sesuai dengan Tuhan?
Jawab:
(3) Tegoran dan hajaran Tuhan adalah bukti kasih Tuhan, apakah kita menyambutnya dengan
baik ketika diberikan kepada kita (3:19-20)? Berkat apa yang Kristus janjikan bagi mereka
yang menang?
Jawab:
PENDALAMAN MATERI
PENGANTAR
Wahyu 4-11. Penglihatan ini bukanlah gambaran tentang sorga, tetapi deskripsi tentang
seluruh alam semesta dilihat dari perspektif sorga. Tujuan penglihatan ini ialah untuk menunjukkan
kepada kita, dalam bentuk simbolisme yang indah, bahwa segala sesuatu diperintah oleh Tuhan dari
takhta-Nya di sorga (4:2-3); bahkan termasuk penderitaan dan penganiayaan yang dialami umat-
Nya. Keyakinan akan kebenaran ini akan menjadi penghiburan bagi umat-Nya yang berada dalam
penderitaan yang berat. Inilah alasan mengapa penglihatan tentang alam semesta yang diperintah
dari takhta di sorga ini segera diikuti dengan deskripsi secara simbolis dari penderitaan yang harus
dilalui oleh Gereja. Rasul Yohanes ingin menyadarkan umat Kristen yang banyak dipersulit oleh
kaisar Romawi, bahwa di sorga ada satu takhta yang mengatasi semua takhta di dunia ini.
Gulungan kitab itu merupakan lambang rencana kekal Allah, yaitu maksud Allah bagi seluruh
alam semesta di sepanjang sejarah hingga kekekalan (5:1). Yesus Kristus, Singa Yehuda yang telah
menang melalui kematian-Nya yang menebus (Anak Domba yang telah disembelih itu), adalah satu-
satunya Pribadi yang layak menyingkapkan dan bahkan melaksanakan seluruh rencana Allah dalam
sejarah (membuka meterai gulungan kitab itu). Allah memerintah alam semesta ini melalui Yesus
Kristus. “Tujuh tanduk” itu melambangkan kuasa dan otoritas Kristus; dan “tujuh mata” menyatakan
bahwa Dia penuh dengan Roh Kudus.
Keempat meterai pertama menunjukkan kerusakan sebagai akibat dosa (6:1-8). Allah tidak
berdiam diri atas dosa manusia. Saat keputusan Kristus disampaikan, berbagai kehancuran,
malapetaka, dan kengerian akan menimpa orang-orang jahat sebagai hukuman atas dosa mereka.
Para martir berseru memohon keadilan ilahi (6:9-11), bukan dimotivasi oleh kepentingan sendiri,
tetapi berdasarkan keadilan Allah. Namun untuk ini, mereka harus bersabar. Semua penduduk bumi
akan mengalami penghukuman ilahi (6:12-17), dan murka Allah itu begitu mengerikan (ay. 16-17).
Sebelum penghukuman yang lebih lanjut dinyatakan, sebagai interlude, diberikanlah dua
penglihatan untuk menjadi penghiburan bagi orang percaya. Dalam penglihatan pertama (7:1-8),
umat Allah akan dimeteraikan sebelum malapetaka ditumpahkan ke atas dunia, suatu jaminan
pemeliharaan Allah atas umat-Nya. Dalam penglihatan kedua (7:9-17), ditunjukkan suatu jumlah
penuh/lengkap dari Israel rohani/sejati yang diselamatkan (12 x 12 x 1000 = 144.000); jumlah
mereka yang ada di sorga itu tidak terhitung.
Meterai ketujuh berisi tujuh sangkakala penghukuman (8:6-11:15). Antara enam sangkakala
pertama (8:6-9:21) dan sangkakala ketujuh (11:15-19) terdapat suatu interlude yang berisi dua
gambaran (10:1-11:14). Kedua gambaran itu mengenai peran orang percaya dalam memberikan
kesaksian firman. Pertama, Yohanes menerima berita ilahi dan diutus untuk mewartakannya (10:1-
11), gambaran kedua berbicara tentang dua saksi yang diberi Allah kuasa untuk bersaksi dan
menentang binatang itu (pengikut si Jahat). Sebelum waktu yang ditetapkan Allah, tidak ada dapat
mengalahkan mereka; dan tiga setengah hari setelah mereka dibunuh, Allah akan membangkitkan
mereka. Bagian ini ditutup dengan sangkakala ketujuh yang mengumumkan tentang pemerintahan
Tuhan (11:15-19).
PENDALAMAN TEKS
Wahyu 4
(1) Deskripsikan kembali penglihatan sorgawi yang diberikan kepada Yohanes! Apa yang
menjadi pusat dari semua yang ada di sorga itu (4:2-3)? Apa makna hal ini? Saat gereja
menderita penganiayaan karena kesetiaannya, apa pentingnya penglihatan tentang
pemerintahan ilahi ini?
Jawab:
(2) Apa pujian yang diberikan oleh para malaikat itu kepada Allah (4:8; bdk. Yes. 6:3)? Dalam
dunia di mana kejahatan menindas kebenaran, apa signifikansi dari penegasan tentang
kekudusan, kekuasaan, dan kekekalan Allah ini?
Jawab:
(3) Apa yang dilakukan dengan tidak henti-hentinya oleh para malaikat dan tua-tua di sorga
(4:9-11)? Apa yang membuat kita bersukacita memuji Tuhan? Bagi orang yang
mementingkan diri sendiri, apakah sorga akan menjadi tempat yang hendak mereka pilih?
Berikan alasan Anda?
Jawab:

Wahyu 5
(1) Apa yang kita pelajari tentang paradoks gambaran Yohanes tentang Yesus Kristus sebagai
Singa Yehuda yang menang dan Anak Domba yang telah disembelih? Bagaimana Yesus
menang atas Iblis dan kuasa dosa?
Jawab:
(2) Yesus Kristus berdaulat untuk menyingkapkan makna sejarah dan membawa sejarah dalam
penggenapan kehendak Allah. Apa penghiburan dari hal ini bagi kita?
Jawab:
(3) Sebutkan alasan yang mendorong dinaikkannya pujian kepada Yesus Kristus? Siapa yang
memuji Yesus Kristus? Bagaimana sikap mereka dalam memuji? Apa pelajaran dari
penyembahan sorgawi ini terhadap penyembahan kita?
Jawab:

Wahyu 6
(1) 6:1-8. Keempat meterai pertama dan keempat kuda dengan penunggangnya
menggambarkan penghakiman akhir yang ditentukan oleh Yesus Kristus sebagai Tuhan yang
berdaulat atas sejarah dan yang mengontrol segala sesuatu yang akan terjadi. Kebenaran
apa yang kita pelajari?
Jawab:
(2) 6:9-11. Meterai kelima. Apa yang membuat orang-orang percaya rela menjadi martir (mati
syahid) demi Kristus? Kemuliaan apa yang disediakan oleh Tuhan bagi mereka? Adakah
pembalasan Allah atas kejahatan yang dilakukan kepada umat-Nya? (3) 6:12-17. Meterai
keenam. Ketika hari penghakiman Allah tiba, kengerian apa yang akan dialami oleh orang-
orang yang jahat? Sudahkah hal ini membuat kita gentar dan takut akan Allah?
Jawab:
Wahyu 7
(1) 7:1-8. Saat orang-orang durhaka berada di bawah ancaman murka Allah yang dahsyat,
perlindungan khusus apa yang Allah berikan kepada umat-Nya (7:3)? Adakah orang yang
dimeteraikan oleh Allah sebagai milik-Nya akan mengalami kebinasaan penghakiman-Nya
(9:4)? Sudahkah kita bersyukur atas jaminan pemeliharaan Allah yang setia kepada kita?
Jawab:
(2) 7:9-17. Siapakah orang-orang yang berdiri di hadapan Allah? Atas dasar apa orang-orang itu
dapat berada di hadapan Allah dan Anak Domba? Apa yang membuat mereka memuji Allah?
Adakah hal yang dapat menyusahkan mereka lagi?
Jawab:

Wahyu 8-9
(1) 8:1-5. Meterai ketujuh. Orang Kristen kelihatan tidak penting di mata dunia, tetapi mereka
sangat berharga di hadapan Allah. Apa jaminan doa yang kita miliki dalam Tuhan? Apa
dampak doa orang kudus terhadap penghakiman ilahi atas kejahatan orang-orang durhaka
di dunia ini?
Jawab:
(2) 8:6-9:12. Malapetaka apa yang dijatuhkan dalam keempat sangkakala pertama (8:6-12),
sangkakala kelima (9:1-12), dan sangkakala keenam (9:13-19; bdk. tulah-tulah dalam Kitab
Keluaran)? Apa maksud Allah mengizinkan dijatuhkannya hukuman ke atas seluruh ciptaan
(9:20-21)? Apakah kita memiliki kepekaan terhadap didikan Tuhan dalam berbagai
malapetaka yang terjadi di zaman kita?
Jawab:

Wahyu 10
(1) 10:1-7. Apa yang ditegaskan oleh si malaikat? Saat sangkakala dari malaikat ketujuh ditiup
apa yang akan terjadi (10:7)? Mengapa kita justru bersukacita atas hal ini?
Jawab:
(2) 10:8-11. Apa yang membuat firman Allah terasa manis di mulut, namun terasa pahit di perut
(bdk. Yeh. 2:9-3:3)? Mengapa firman Allah mendatangkan sukacita sekaligus
kepahitan/dukacita dalam hati kita? Apa yang membuat kita bersukacita dan apa yang
membuat kita berdukacita?
Jawab:
(3) Dalam masa kesusahan, mengapa umat Allah harus bersaksi? Apa yang harus kita saksikan?
Sebelum bersaksi, apa yang harus terlebih dulu kita dapatkan?
Jawab:

Wahyu 11
(1) 11:1-14. Anggaplah dua saksi itu adalah lambang dari kesaksian gereja sepanjang zaman.
Suasana hati apa yang mereka miliki (11:3)? Tantangan apa yang mereka hadapi dan kuasa
apa yang menyertai mereka (11:5-6)? Sikap apa yang ditunjukkan oleh dunia kepada kedua
saksi itu (11:7-10)? Nasib apa yang akan menimpa kedua saksi itu? Kapan hal itu akan terjadi
(11:7)? Bagaimana mereka mendapatkan kemenangan akhir mereka (11:11-12)? Kebenaran
apa yang kita pelajari?
Jawab:
(2) 11:15-19. Sangkakala ketujuh. Dunia marah dan melawan Tuhan, tetapi siapakah yang
memegang kedaulatan? Nasib apa yang akan menimpa musuh-musuh-Nya dan apa yang
akan diterima oleh hamba-hamba-Nya yang setia? Kebenaran apa yang kita pelajari?
Jawab:

PENDALAMAN MATERI
PENGANTAR

Wahyu 12-14 berisi tujuh simbol kejadian historis yang bertujuan untuk memberikan
penghiburan kepada orang Kristen yang sedang mengalami penderitaan. Kebenaran yang hendak
ditegaskan dalam bagian ini ialah bahwa Allah telah mengalahkan Iblis. Sejak semula Iblis (naga)
terus-menerus menentang Kristus dan berusaha membinasakan-Nya untuk menggagalkan rencana
keselamatan Allah, tetapi selalu gagal (12:1-6). Dia bahkan telah diikat dan dilemparkan keluar dari
sorga; dia tidak lagi mendapat tempat di sorga (12:7-12). Di bumi, kuasanya yang terlihat begitu
menakutkan bagi orang-orang percaya yang dianiayanya (12:13-17), bukanlah tanda kemenangan
dan kekuasaan. Sebaliknya, justru ia telah dikalahkan dan tahu bahwa waktunya singkat dan telah
ditetapkan. Iblis memperalat kerajaan/pemerintahan dunia yang bengis (binatang dari laut) untuk
memusuhi Allah dan menganiaya umat Allah (13:1-10), ia juga memunculkan nabi-nabi palsu yang
dengan licik berusaha menyesatkan umat Allah dengan agama dan filsafat palsu (13:11-18). Namun
Allah yang berdaulat dengan setia melindungi umat tebusan-Nya sehingga mereka tidak disesatkan
(14:1-5), dan pada akhirnya Allah menjatuhkan hukuman-Nya kepada para pembuat kejahatan ini
(14:6-20).
Wahyu 15-16 berisi penglihatan mengenai tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir.
Berbeda dengan malapetaka sebelumnya, yang dibicarakan di sini ialah malapetaka yang terakhir.
Pada akhir zaman, Allah akan menghukum musuh-musuh-Nya dan kejahatan mereka yang banyak
terhadap Allah akan mendapatkan balasan yang setimpal; dan tidak ada seorang pun yang akan lolos
dari penghakiman Allah yang adil. Sebaliknya umat Allah akan bersukacita di hadapan Allah (15:3-4).
Di dunia ini, kejahatan terlihat merajalela dan umat Allah mengalami penganiayaan oleh si jahat,
tetapi sesungguhnya, pemerintahan yang sejati berada di tangan Allah. Kejahatan yang dilakukan
oleh musuh-musuh Allah bukanlah tanda kemenangan dan kekuasaan, tetapi usaha terakhir Iblis
yang telah dikalahkan dan yang waktu hukumannya telah ditetapkan. Mereka yang disesatkan oleh
Iblis dan menjadi alat kejahatannya akan turut menerima nasib yang sama bersamanya.
Wahyu 17-18 berbicara mengenai penghukuman terhadap Babel (kota Roma dan seluruh
kerajaan kafir) yang telah melakukan berbagai pencemaran, penyesatan, penghujatan terhadap
Allah, dan menganiaya umat Allah. Babel yang besar dan kaya dan digjaya, yang menjadi pusat
dunia, secara tak terbayangkan, hancur dengan begitu dahsyat dan tidak dapat dipulihkan kembali.
Hal ini membuat bangsa-bangsa lain meratapinya. Namun umat Allah bersukacita atas hal ini, karena
dengan demikian, keadilan Allah telah dinyatakan. Kejahatan Babel yang besar terhadap Allah dan
penganiayaan yang dilakukan terhadap umat Allah telah dibalaskan.
PENDALAMAN TEKS

Wahyu 12
(1) 12:1-6. Apa yang dialami Gereja/Israel sejati (perempuan itu) hingga Mesias dilahirkan? Apa
yang dikatakan tentang Mesias (Anak yang dilahirkan itu)?
Jawab:
(2) 12:7-12. Apakah Iblis memiliki kekuasaan dan tempat di sorga? Apa yang dikatakan tentang
kekalahannya? Melalui kemenangan Kristus di atas kayu salib, nasib apa yang menimpa
Iblis? Apa dampaknya terhadap umat Allah (ay. 10)? Atas dasar apa umat Allah dapat
mengalahkan Iblis (ay. 11)?
Jawab:
(3) 12:13-18. Apa yang mendorong Iblis menyerang umat Allah dengan penuh kemarahan?
Dengan cara apa umat Allah terlepas dari bahaya yang mengancam mereka?
Jawab:

Wahyu 13
(1) 13:1-10. Apa yang dilakukan oleh kuasa pemerintah kafir (binatang dari laut) sebagai alat
Iblis untuk melawan umat Allah (ay. 6-7, 10)? Dalam kesulitan besar yang dialami umat Allah,
sikap apa yang harus mereka tunjukkan (ay. 10)? Apa yang membedakan orang Kristen sejati
dengan orang yang tidak beriman (ay. 8; bdk. Dan. 3:14-18)?
Jawab:
(2) 13:11-18. Apa yang dikatakan tentang penampilan luar si penyesat dan esensi
keberadaannya yang sebenarnya (ay. 11)? Bagaimana cara binatang yang keluar dari dalam
bumi itu menyesatkan umat Allah (ay. 14)? Apa yang dilakukan oleh orang-orang yang
disesatkan olehnya? Sudahkah kita mewaspadai setiap pengajaran (agama, filsafat, psikologi
yang atheistis, dll.) yang dapat menjauhkan kita dari agama yang sejati dalam Yesus Kristus?
Jawab:

Wahyu 14
(1) 14:1-5. Apa yang dikatakan tentang kemurnian/integritas umat Allah? Mengapa serangan
Iblis melalui penganiayaan dan agama-filsafat palsu tidak dapat membinasakan umat Allah
(ay. 1)?
Jawab:
(2) 14:6-13. Kebenaran penting apa yang diwartakan oleh ketiga malaikat itu? Bagaimana
seharusnya respons kita terhadap peringatan ilahi tentang penghakiman akhir? Mengapa
umat Allah dinasihati supaya bertekun? Dalam hal apa mereka harus bertekun? Mengapa
orang yang mati di dalam Tuhan dikatakan berbahagia?
Jawab:
(3) 14:14-20. Nasib apa yang akan menimpa orang-orang yang mengikuti Iblis? Apakah
kedahsyatan hukuman Allah membuat kita takut akan Tuhan?
Jawab:
Wahyu 15
(1) 15:1-4. Dalam hal apa kemenangan umat Allah ini dinyatakan? Apakah kita memiliki jiwa
seorang pemenang di dalam Tuhan atas segala pencobaan dan tantangan yang kita hadapi?
Kebenaran-kebenaran apa yang terkandung dalam nyanyian kemenangan umat Allah?
Jawab:
(2) 15:5-8. Apa yang dikatakan tentang murka Allah yang akan ditumpahkan ke atas orang-
orang yang mengikuti Iblis? Mengapa ketujuh cawan murka Allah harus dicurahkan
seluruhnya baru umat Allah akan masuk ke dalam Bait Allah sorgawi? Apa yang dikatakan
tentang kemuliaan Allah? Pada saat penghakiman Allah tiba, adakah yang dapat
menghentikannya?
Jawab:

Wahyu 16
(1) Apa maksud Allah menimpakan ketujuh (seluruh) cawan murka-Nya ke atas pengikut Iblis
yang tidak berbalik kepada Tuhan (ay. 5-7)? Apakah orang yang melakukan kejahatan
terhadap umat Allah dan hamba-hamba-Nya dapat lolos dari penghukuman ilahi? Hukuman
apa yang akan menimpa mereka?
Jawab:
(2) Ketika kita melihat terjadinya suatu malapetaka, bagaimana kita harus memahami dan
meresponsnya; kontraskan dengan respons orang yang tidak beriman (ay. 9, 11, 21)!
Jawab:
(3) Tidakkah kita merasa ngeri atas kebebalan dan perlawanan orang-orang yang tidak beriman
ini? Sudahkah kita bersyukur atas pertobatan yang dikaruniakan Tuhan kepada kita?
Jawab:

Wahyu 17
(1) 17:1-6. Pelacur besar itu/Babel adalah lambang kota Roma (termasuk seluruh kekaisaran
Romawi; 17:18) yang penuh dengan kenajisan, penghujatan terhadap Allah, dan darah
martir Allah; kota yang melambangkan segala daya tarik dosa yang menggoda. Sudahkah kita
mewaspadai daya tarik duniawi dan godaan dosa yang berusaha mencemari kehidupan kita
pada zaman sekarang?
Jawab:
(2) 17:7-18. Apakah kerajaan-kerajaan dunia (binatang itu) yang menentang Kristus dapat
menang melawan-Nya? Apa ciri-ciri orang-orang yang menang bersama Kristus?
Jawab:

Wahyu 18
(1) Sikap apa yang Allah kehendaki supaya kita tunjukkan kepada “Babel” – keduniawian yang
penuh percabulan dan hujat terhadap Allah (ay. 4)?
Jawab:
(2) Nasib apa yang dialami oleh kerajaan Romawi yang begitu kuat dan kaya ketika hukuman
Allah dijatuhkan ke atasnya? Apa kejahatan kerajaan Romawi yang menyebabkannya harus
dihakimi oleh Allah (18:3, 5; 19:2)?
Jawab:
(3) Apa yang kita pelajari tentang kedaulatan Allah dalam menghakimi kerajaan yang
menentang-Nya? Adakah kerajaan yang begitu perkasa sehingga ia dapat menganggap
dirinya akan terus berada di dunia ini selamanya?
Jawab:

PENDALAMAN MATERI
PENGANTAR

Wahyu 19:1-22:21. Kehancuran Babel disambut dengan pujian haleluya di sorga. Himpunan
besar orang di sorga menyatakan bahwa dalam menghakimi pelacur besar itu, Allah telah
menyempurnakan keselamatan umat-Nya; bahwa dengan menghukum Babel, keadilan Allah telah
dinyatakan, karena pelacur ini telah mencemarkan seluruh dunia, dan ia telah membunuh orang-
orang kudus Allah; sekarang Allah telah membalas kejahatan mereka (19:1-5). Kedua puluh empat
tua-tua (yang melambangkan seluruh Gereja) dan keempat makhluk (yang melambangkan seluruh
malaikat/kerubim) memuji Allah karena Dia telah menyatakan diri dalam kemuliaan-Nya yang
sepenuhnya. Umat Allah bersukacita karena semua perlawanan terhadap Allah dan kejahatan
kepada umat Allah telah dipadamkan, hati mereka dipenuhi dengan sukacita dan pujian kepada
Tuhan. Kini umat Allah siap dibawa masuk ke dalam pernikahan Anak Domba (19:6-10).
Jika sebelumnya ditunjukkan kebinasaan Babel, selanjutnya penghukuman ilahi dijatuhkan
ke atas binatang itu dan nabi palsunya yang menyesatkan bangsa-bangsa di bumi (19:11-21). Yesus
Kristus yang sebelumnya ditampilkan sebagai Mempelai Pria atau Anak Domba (ay. 7, 9), kini datang
sebagai “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan” disertai tentara sorgawi-Nya untuk
menghakimi bumi dengan adil dan memerangi musuh-musuh-Nya. Ia mengalahkan binatang itu dan
nabi palsunya dan melemparkan mereka ke dalam lautan api; dan semua pengikutnya dibunuh
dengan pedang yang keluar dari mulut-Nya (ay. 20-21). Ini adalah gambaran kekalahan total musuh-
musuh Allah dan hukuman kekal yang dijatuhkan pada mereka.
Selanjutnya diperlihatkan kekalahan dan destini akhir Iblis (20:1-10). Iblis telah dikalahkan
dan diikat selama masa seribu tahun dan dilemparkan keluar dari sorga. Pada masa seribu tahun ini,
para martir memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus (Perhatikan: Yohanes tidak
mengatakan tentang pemerintahan semua orang percaya). Setelah masa seribu tahun itu, Iblis akan
dilepaskan dan ia akan memimpin semua pengikutnya dalam pemberontakan terakhir, tetapi
perlawanannya segera dihancurkan, dan ia akan dilemparkan ke dalam lautan api. Penghukuman
Allah mencapai puncaknya ketika kitab-kitab dibuka dan setiap orang dihakimi (20:11-15). Dalam
penghakiman akhir ini, semua orang yang namanya tidak terdapat dalam kitab kehidupan (mereka
yang tidak memiliki hidup kekal dalam Kristus) akan dilemparkan ke dalam tempat penghukuman
abadi.
Konflik masa kini akan diikuti oleh damai sejahtera (21:1-22:5). Setelah semua kejahatan
dipadamkan, Allah akan memperbarui segala sesuatu. Yohanes berbicara tentang langit dan bumi
yang baru. Umat tebusan akan dibawa masuk dalam keadaan akhir (final state) yang penuh
kemuliaan; di dalamnya tidak akan ada lagi air mata; maut dan dukacita pun telah dilenyapkan;
sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Inilah keadaan yang penuh kemuliaan,
kesempurnaan, dan kebahagiaan kekal yang disediakan oleh Tuhan bagi kita. Kitab Wahyu ditutup
dengan penegasan kepastian kedatangan Tuhan dan dorongan dan berkat bagi setiap orang yang
setia dalam menyambut wahyu Tuhan.
PENDALAMAN TEKS
Wahyu 19:1-10
(1) 19:1-5. Karunia apa yang tersedia di dalam Allah bagi kita yang membuat kita bersukacita
dan memuji Tuhan (19:1-2)?
Jawab:
(2) Apa maksud dan signifikansi dari penghakiman ilahi? Mengapa umat Allah bersukacita atas
penghakiman ilahi? Kontraskan destini (nasib akhir) umat Allah dan umat Iblis! Apakah hal ini
mendorong kita untuk semakin bertekun dalam mengikuti Tuhan?
Jawab:
(3) 19:6-9. Kebenaran apa yang diajarkan dalam gambaran perkawinan Anak Domba (Kristus)
dengan pengantin perempuan-Nya (Gereja)? Bagaimana kita menpersiapkan diri untuk hari
itu (19:7); kebenaran apa yang dituntut dari kita; bagaimana bisa terdapat pada kita (bdk.
Flp. 2:12-13)?
Jawab:
(4) Mengapa kita tidak boleh menyembah malaikat atau apa pun juga, dan hanya boleh
menyembah Allah saja (19:10)?
Jawab:

Wahyu 19:11-21
(1) Ketika Kristus datang pada akhir zaman, Dia akan datang sebagai apa (19:11, 15, 19-21)? Apa
tujuan kedatangan-Nya pada akhir zaman?
Jawab:
(2) Deskripsikan kemuliaan Yesus Kristus pada saat kedatangan-Nya yang kedua pada akhir
zaman; kontraskan dengan kedatangan-Nya yang pertama! Kebenaran apa yang Anda
temukan?
Jawab:
(3) Sebutan apa yang dikenakan pada Kristus (19:11, 13, 16)? Kebenaran apa yang mau
disampaikan kepada kita?
Jawab:
(4) Nasib apa yang akan menimpa musuh-musuh-Nya: binatang itu, nabi palsu, dan semua
orang yang mengikutinya (bdk. 16:14-16)?
Jawab:

Wahyu 20:1-10
(1) 20:1-3. Apa pekerjaan Iblis yang paling menonjol? Apa makna dari dibelunggunya Iblis dalam
jangka waktu yang ditentukan oleh Allah? Apa yang diajarkan kepada kita tentang
kedaulatan dan kontrol Allah atas Iblis dan semua peristiwa dunia?
Jawab:
(2) 20:4-6. Apa hak istimewa yang dikaruniakan kepada para martir (ay. 4-5)? Teladan kesetiaan
apa yang mereka berikan kepada kita (ay. 4)? Apa arti kematian kedua (bdk. 20:14); siapa
yang dapat terhindar darinya?
Jawab:
(3) 20:7-10. Apa yang Iblis lakukan untuk mengumpulkan kekuatan yang besar dalam melawan
umat Allah (ay. 8-10)? Bagaimana serangan Iblis dan pasukannya dihentikan? Nasib kekal
apa yang Tuhan jatuhkan pada Iblis (ay. 10)?
Jawab:

Wahyu 20:11-21:8
(1) 20:11-15. Pada penghakiman terakhir, apa yang dijadikan Allah sebagai dasar penghakiman
manusia? Mengapa orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan harus
dilemparkan ke dalam lautan api? Selain manusia, apa lagi yang dilemparkan ke dalam
lautan api? Mengapa?
(2) 21:1-8. Dalam pembaruan segala sesuatu yang dikerjakan Allah secara sempurna, berkat-
berkat apakah yang dikaruniakan Allah kepada kita? Apa penghiburan yang kita dapatkan
dari pengharapan akhir zaman ini?
(3) Siapakah orang-orang yang Allah anugerahi berkat sorgawi-Nya (21:6-7)? Sebutkan
karakteristik orang-orang yang tidak Allah izinkan untuk masuk ke dalam sorga (21:8)?

Wahyu 21:9-22:5
(1) Sebagai pengantin perempuan dari Anak Domba, sukacita dan kebahagiaan apa yang akan
kita miliki di sorga (21:9)?
(2) Kontraskan Yerusalem (kota yang kudus, yang turun dari sorga) dengan Babel (kota yang
najis, yang telah dipunahkan Allah)! Deskripsikan kemuliaan, keamanan, berkat dan
kesukaan yang terdapat dalam kota kudus ini!
(3) Mengapa kenajisan tidak mendapat tempat dalam kota Allah ini? Apa makna kebenaran ini
bagi kita (21:27)?

Wahyu 22:6-17
(1) 22:6-11. Dari dua macam orang ini (22:11), kehidupan yang mana yang menjadi pilihan kita?
Apakah orang benar perlu merasa iri kepada orang yang hidup dalam kejahatan?
(2) 22:12-17. Apakah kita percaya pada kedatangan Kristus yang kedua kalinya? Adakah
kerinduan dalam hati kita akan kedatangan kembali Yesus Kristus? Apa dampak
pengharapan yang mulia ini terhadap kehidupan kita?
(3) 22:18-21. Bagaimana sikap kita terhadap wahyu Allah? Mengapa kita tidak menambahkan
maupun mengurangi apa yang tertulis di dalamnya?

Wahyu 1:1-22:21
Review.
(1) Kebenaran apa yang diungkapkan Kitab Wahyu ini tentang Allah dan kedaulatan-Nya atas
destini umat manusia dan Gereja-Nya? Adakah kejahatan yang menimpa umat Allah di luar
kendali-Nya?
(2) Apakah Iblis dan semua pengikutnya memiliki kuasa yang cukup untuk melawan Tuhan dan
umat-Nya? Nasib apa yang menanti dia dan semua pengikutnya?
(3) Apa penghiburan terbesar yang kita peroleh melalui Kitab Wahyu ini? Sudahkah kebenaran-
kebenaran kitab ini membuat kita semakin tekun/setia mengikuti Yesus Kristus?
(4) Bersyukurlah kepada Tuhan atas jaminan kemenangan yang Ia karuniakan kepada kita!

You might also like