Professional Documents
Culture Documents
PRE KONSELING
1. Apoteker menerima obat pulang pasien yang telah diserahkan oleh petugas depo Rawat
Inap
2. Apoteker mendata obat-obat yang akan dibawa pulang oleh pasien dan menuliskannya
pada Form Obat Pasien Pulang
3. Apoteker mempelajari riwayat penggunaan obat pasien (obat Rajal maupun Rawat Inap)
melalui data Rekam Medis
4. Apoteker mempelajari riwayat penyakit pasien, Anamnesa pasien dan Diagnosa pasien
melalui data Rekam Medis
5. Apoteker mempelajari keluhan-keluhan pasien saat pasien diruang Rawat Inap melalui
Rekam Medis pasien
PROSES KONSELING
Pendahuluan
Proses
konseling
Identifikasi tentang
3 pengetahuan pasien (3
prime questions) :
1. Status alergi
4 Melengkapi P3 2. Penghentian obat resep oleh pasien
Menanyakan informasi
Tanyakan apakah ada informasi lain yang
6 lain yang ingin
diperlukan/ingin diketahui pasien
diketahui pasien
W : Who is the patient and what are the symptoms (siapakah klien dan apa gejalanya)
Cara Menggunakan Suppositoria dengan benar dan tepat, agar anda bisa mendapatkan
efek obat yang diharapkan:
2. jika suppositoria lembek, masukan kedalam kulkas atau letakkan didalam air dingin selama 30
menit agar mengeras kembali
4. jika sulit membuka nya maka gunakan alat pemotong agar tetap bersih, anda dapat
menggunakan pisau silet.
6. lumasi suppositoria dengan menggunakan air lubrikan, dan jangan menggunakan vaselin
7. miringkan tubuh anda, dan tarik kaki kanan anda setinggi perut dan bagian kaki kiri dengan
posisi lurus seperti pada gambar.
9. masukan suppositoria dengan bagian yang runcing terlebih dahulu sedalam 1/2-1 inchi untuk
anak-anak dan 1 inchi untuk dewasa.
10. tahan ujung jari anda yang digunakan untuk memasukan suppositoria.
11. kemudian luruskan kaki anda dengan posisi berbaring miring selama 5 menit agar
suppositoria tidak keluar kembali.
12. cuci tangan anda menggunakan sabun dan air untuk membersihkan sisa obat yang
menempel.
2. Putar Turbuhlaer ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat, kemudian akan terdengar
suara “Klik”
4. Letakan alat diantara mulut dan bibir, condongkan kepala ke belakang sedikit.
Suatu pagi di rumah sakit, ada seorang pasien yang sedang menebus obat setelah melakukan
pemeriksaan oleh dokter. Berdasarkan pemeriksaan, pasien terkena asma. Setelah melihat
resep kemudian apoteker menyuruh pasien untuk masuk ke ruangan konseling untuk
mendapatkan konseling dari apoteker.
Tok...tok...tok...
Apt : “Perkenalkan, saya Maulidina apoteker di sini. Benar dengan Ibu Yulia Nengsih, umur 38
tahun ya bu?”
Apt : “Ibu datang kesini sama siapa? Sendiri atau ada yang menemani?”
P : “Benar bu”
Apt : “Kalau boleh saya tahu keseharian ibu sepeti apa? Sebagai wanita karir kah atau sebagai
ibu rumah tangga?”
P : “Kebetulan saya bekerja kantoran bu, karena jarak kantornya agak jauh jadi saya setiap
hari pulang pergi naik motor”
Apt : “Oh alergi seafood ya.. saran saya sebaiknya di stop dulu ya bu konsumsi seafoodnya”
Apt : “Syukurlah kalau begitu. Kalau boleh saya tau sesaknya timbul karena apa ya bu?”
P : “Kalau saya lagi mengendarai motor gitu bu terus kalau dirumah juga kadang pas lagi
bersih-bersih rumah gitu”
Apt : “Oh baik, sekarang saya mau jelaskan tentang resepnya ya bu.
P : “Dokter bilang saya dikasih obat untuk mengatasi sesak nafasnya bu”
Apt : “Lalu apakah dokternya menjelaskan cara penggunaan obatnya seperti apa?”
P : “Iya, untuk yg inhalernya 1x sehari dihisap melalui mulut terus ada obat minumnya
masing-masing diminum 3x sehari”
Apt : “Lalu dokter bilang apa mengenai efek yang akan muncul setelah minum obat? Atau
harapannya setelah minum obat ini bagaimana bu?”
P : “Dokternya cuma bilang harapannya supaya sesak nafasnya bisa teratasi bu”
Apt : “Baik. Sebelumnya saya mau jelaskan dulu ya bu tentang asma itu apa. Jadi asma itu
terjadi karena adanya peradangan di saluran nafas, sehingga terdapat penyempitan saluran
nafas. Peradangan ini akan muncul kalau ada pemicunya, misalnya karena alergi, asap rokok
dan debu. Biasanya gejala yang muncul berupa sesak nafas, batuk, dan mengi.
Nah disini ibu diresepkan dokter ada ventolin inhale. Obatnya disimpan ditempat yang kering ya,
jangan disimpan di tempat yang lembab”
Apt : “Sekarang saya mau menjelaskan cara penggunaan inhaler. Ini namanya ventolin
inhaler. Isinya salbutamol sulfate. Inhaler ini untuk melegakan nafas ibu. Penggunaannya 1x
sehari dihisap melalui mulut. Cara penggunaannya
1. Kocok dahulu
2. Tarik nafas melalui hidung, buang nafas melalui mulut. Buka tutup mouthpiece, letakkan
mouthpiece diantara gigi atas dan bawah kemudian digigit. Pegang inhaler tegak lurus, kemudian
tutup mulutnya
3. Saat bernafas perlahan melalui mulut, tekan bagian atas inhaler dengan jari telunjuk
4. Tahan nafas selama 5-10 detik, sebelum membuang nafas, lepaskan inhaler dari mulut
Setelah itu ibu bisa berkumur-kumur. Gimana bu sudah jelas belum cara penggunaan
obatnya?”
P : “Untuk inhalernya 1x sehari, caranya petama di kocok dulu, tarik nafas melalui hidung,
buang nafas melalui mulut. Tutup mouthpiece dibuka, letakkan mouthpiece diantara gigi atas dan
bawah terus digigit. Pegang inhaler tegak lurus, terus mulutnya ditutup, saat bernafas perlahan
melalui mulut, tekan bagian atas inhaler dengan jari telunjuk, tahan nafas selama 5-10 detik,
sebelum membuang nafas, lepaskan inhaler dari mulut. Benar bu?”
Apt : “Iya benar bu, nanti saya kasih juga brosur cara menggunakan inhalernya, jadi nanti ibu
bisa lihat di brosurnya ya bu.”
Apt : “Untuk mencegah asmanya kambuh, ibu bisa menghindari pemicunya. Kalau misalkan
mau mengendarai motor pakai masker ya bu, terus dirumah juga ayahnya ibu kan merokok ya,
jadi kalau sedang merokok sebaiknya ibu menjauhi asap rokoknya dan juga saya menyarankan
untuk ganti sprei dan sarung bantal itu setidaknya seminggu sekali ya bu..”
P : “Iya bu”
Apt : “Baik, apakah ada yang ingin ditanyakan bu? Atau ada yang kurang jelas?
Apt : “Oh iya bu ini bisa tolong diisi untuk data konseling”
Apt : “Baik, kalau nanti ada yang ingin ditanyakan ibu bisa kontak saya langsung atau ibu bisa
datang kesini”
Apt : “Yasudah kalau begtu. Ini obatnya. Semoga lekas sembuh ya bu”
Sakit gigi yang dialami pasien ketika ditanyakan kebanyakan tidak mengetahui penyebabnya.
Pasien yang datang ke apotek untuk meminta obat sakit gigi ditanyakan terlebih dahulu:
1. Bagaimana keluhannya seperti rasa menusuk tajam, nyut-nyut atau konstan, bengkak,
berdarah, bernanah, merah, berlubang dan lain-lain dan apakah disertai dengan demam atau
tidak;
2. Obat diberikan untuk siapa, apakah untuk pasien itu sendiri atau untuk anak dan ditanyakan
umurnya berapa.
Setelah ditanyakan keluhannya dan ketapatan pasien sudah dipastikan baru diberikan obat sakit
gigi yang sesuai dengan keluhan pasien tersebut. Obat yang dapat diberikan diantaranya untuk
sediaan tablet/kaplet seperti Asam Mefenamat (Mefinal, Ponstan), Kalium Diclofenac (Cataflam),
Paracetamol, Celecoxib, Etocoxib dan lain-lain; kemudian diberikan konseling (pemberian
informasi obat) berupa:
b. Indikasi dan aturan pakai atau cara minum obat (sebelum atau sesudah makan, berapa kali
sehari, dengan air, boleh dengan susu, dll, antibiotic diminum rutin sampai habis).
f. Efek samping,
h. Informasi tambahan tentang pembuangan atau pemusnahan obat jika kadaluarsa dan kapan
harus konsultasi dan menghubungi dokter.
Antibiotika terkadang juga diberikan apabila pasien sudah mengalami gejala infeksi. Pada
penggunaan antibiotik perlu diberitahukan kepada pasien untuk diminum rutin dan dihabiskan
agar tubuh tidak resistenterhadap bakteri pada penggunaan antibiotik tersebut.