Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
DOSEN PENGAJAR :
A. Latar Belakang
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan
untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang
singkat.
(Metheny & Titler, 2001).
Untuk memenuhi kebutuhan pasien, pengetahuan dan kemampuan perawat dalam
memasukan dan melakukan perawatan NGT adalah sangat dibutuhkan.
Bagi anak-anak,kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa kondisi seperti anomali
anatomi jalan makanan;oesophagus atau alat eliminasi, kelemahan reflek menelan, distress
pernafasan atau tidak sadarkan diri. Keselamatan adalah selalu menjadi perhatian,dimana
kerjasama perawat pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan pada sebagian anak terkadang
agak sedikit dipaksakan.
Sebagai perawat profesional,harus berhati-hati dalam melaksanakan tindakan serta
memperhatikan keunikan variasi di dalam melaksanakan tindakan secara aman dan nyaman.
(WALLEY & WONG, 2000).
Pipa lambung secara umum ada dua bentuk yaitu lumen tunggal dan lumen ganda. Ukuran
tube untuk dewasa berkisar 14-18 French. Macam-macam pipa NGT :
1. Pipa Levin, terbuat dari karet dengan lumen tunggal untuk intubasi lambung,
dimasukan melalui hidung
2. Variasi dari pipa levin: nasogastrik plastik dan salem sump tube, mempunyai lumen
ganda, untuk drainase dan utnuk melindungi lambung dari tekanan negatif yang besar
3. Pipa Ewald
4. Pipa Miller-Abbort, dengan lumen ganda, lumen pertama untuk aspirasi cairan dan
gas, lumen kedua dengan kantong udara di ujung distalnya untuk memacu motilitas
usus.
INDIKASI:
KONTRAINDIKASI:
Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa
pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:
1) Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull
fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati
criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.
2) Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga
beresiko untuk esophageal penetration.
3) Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT,
pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu
sebelum NGT .
G. CARA KERJA:
H. Catatan :
Syamsuhidajat R, Wim de Jong, ed. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2. Jakarta: EGC.
2004: 66-88 Surgical Care at the District Hospital.htm 3. ResidentNet-Wound
Closure-clinical update.htm
Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 4
(Metheny & Titler, 2001).