You are on page 1of 8

181

PEMBACAAN POSISI KOORDINAT DENGAN GPS SEBAGAI PENGENDALI


PALANG PINTU REL KERETA API SECARA OTOMATIS UNTUK
PENAMBAHAN APLIKASI MODUL PRAKTIK MIKROKONTROLER

Herlambang Sigit Pramono


Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT, UNY
herlambang@uny.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this research is to add GPS application on practicum module of microcontroller for autoimatic
railway barrier application. The method of this research is experimental design by designing the equipment of
railway barrier based on GPS coordinates to develop modul application of microcontroller practicum. Data were
collected from observation and measurement; the function from each part of the tool was observed while the latitude
and longitude coordinates of the point in some locations were measured by the made tool. The data were analyzed
by descriptive analysis for the function of each part of the tool and the measurement of coordinates were analyzed
its erorr. The findings of the research showed that GPS could give the information about the position for both
latitude and longitude coordinates if the accepted satelite signal met the standard requirement. Then, compared
with the tools in market, the result from the made tool had error level of 0.82’ for latitude coordinate and 101,4’
for longitude coordinates.

Keywords: GPS, microcontroller

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan aplikasi GPS pada modul praktik mikrokontroler untuk
aplikasi pembuka palang pintu kereta api secara otomatis.Metode penelitian adalah eksperimen rancang bangun,
dengan melakukan rancang bangun alat pengendali palang pintu rel kereta api berdasarkan koordinat GPS untuk
penambahan aplikasi modul praktik mikrokontroler. Data diambil dengan observasi dan pengukuran, fungsi dari
setiap bagian alat diamati cara kerjanya, sedangkan posisi koordinat lintang dan bujur di beberapa lokasi diukur
dengan alat yang dibuat. Analisis data dilakukan secara deskriptif, untuk fungsi dari setiap bagian alat sedangkan
hasil pengukuran koordinat dianalisis kesalahannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa GPS dapat memberikan
informasi posisi koordinat baik lintang maupun bujur, sepanjang sinyal satelit yang diterima memenuhi syarat. Hasil
pembacaan data koordinat lintang dan bujur dengan alat yang dibuat jika dibandingkan dengan hasil pengukuran
dengan alat yang ada di pasaran mempunyai tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0,82’ untuk koordinat lintang,
sedangkan kesalahan koordinat bujur sebesar 101,4’ .

Kata kunci: GPS, mikrokontroler

PENDAHULUAN posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa


millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan
GPS (Global Positioning System) adalah meter. Hingga saat ini GPS merupakan sistem
sistem satelit navigasi dan penentuan posisi, satelit navigasi yang paling populer dan paling
dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. banyak diaplikasikan di dunia, baik di darat, laut,
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-
kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa yang cukup banyak saat ini antara lain meliputi
bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi,
secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan
digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga
bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang bidang olahraga dan rekreasi.
posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu Modul praktik mikrokontroler
yang teliti. GPS dapat memberikan informasi yang digunakan sebagai media praktikum

181
182 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 20, Nomor 2, Oktober 2011

pemprograman mikrokontroler di Jurusan receiver GPS yang ada di bumi dan dapat digunakan
Pendidikan Teknik Elektro, selama ini aplikasinya untuk menentukan informasi posisi, kecepatan
masih sangat terbatas pada aplikasi LED, keyped, dan waktu. Konstelasi standar dari satelit GPS
motor dc, motor server, dan LCD. Untuk terdiri dari 24 satelit yang menempati 6 bidang
mengikuti perkembangan teknologi dan juga orbit. Satelit GPS mengelilingi bumi/mengorbit
memperluas pengetahuan mahasiswa maka dirasa 2 kali dalam sehari pada ketinggian ± 20.000 km
perlu untuk menambah beberapa aplikasi yang di atas permukaan bumi. Pada setiap waktu paling
salah satunya adalah aplikasi GPS. Dipilih aplikasi sedikit 4 satelit dapat diamati di setiap lokasi di
GPS karena hal ini relatif baru dan penerapan GPS permukaan bumi. Hal ini memungkinkan bagi
sangat banyak baik pada peralatan sehari-hari pengguna GPS untuk dapat menghitung posisi
maupun peralatan di industri. Dengan tambahan mereka di permukaan bumi.
pengetahuan pemrograman GPS, mahasiswa Segmen pengguna adalah para pengguna
diharapkan bisa mengembangkan menjadi judul satelit GPS dalam hal ini receiver GPS yang
proyek akhir dalam berbagai aplikasi GPS. dapat menerima dan memproses sinyal yang
GPS adalah sistem radio navigasi dan dipancarkan oleh satelit GPS. Receiver GPS
penentuan posisi menggunakan satelit, dengan yang dijual di pasaran saat ini cukup bervariasi
nama resminya NAVSTAR GPS (Navigation baik dari segi jenis, merk, harga ketelitian yang
Satellite Timing and Ranging Global Positioning diberikan, berat, ukuran maupun bentuknya.
System). GPS dikembangkan pertama kali oleh Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada mengklasifikasikan receiver GPS, yaitu antara
tahun 1978 dan secara resmi GPS dinyatakan lain berdasar fungsi, data yang direkam, jumlah
operasional pada tahun 1994. Pada awalnya kanal ataupun penggunaannya (Seeber, 1993).
GPS digunakan hanya untuk kepentingan Receiver GPS untuk penentuan posisi dapat
militer Amerika Serikat, tetapi kemudian dapat dibedakan menjadi tipe navigasi, tipe pemetaan,
dimanfaatkan juga untuk kepentingan sipil. dan tipe geodetic. Receiver GPS tipe navigasi
Saat ini GPS adalah sistem satelit navigasi yang sering juga disebut tipe genggam (handheld
yang banyak digunakan untuk penentuan posisi receiver) mempunyai ketelitian yang lebih rendah
dalam berbagai macam aplikasi. Ada beberapa dibandingkan tipe pemetaan dan geodetik (sampai
karakteristik yang menjadikan GPS menarik orde 10 m – 100 m). Receiver tipe pemetaan dapat
untuk digunakan yaitu dapat digunakan setiap saat memberikan ketelitian posisi hingga orde 1 m – 5
tanpa tergantung waktu dan cuaca, posisi yang m, sedangkan receiver tipe geodetic adalah tipe
dihasilkan mengacu pada suatu datum global, yang paling teliti dengan ketelitian hingga orde
pengoperasian alat receiver relatif mudah, relatif mm. (Seeber,G, 1993).
tidak terpengaruh dengan kondisi topografis, dan Pada dasarnya sinyal GPS dapat dibagi
ketelitian yang dihasilkan dapat dihandalkan atas 3 komponen yaitu penginformasian jarak
(Abidin,H.Z, 2007). (kode) yang berupa kode P dan kode C/A,
GPS terdiri atas 3 segmen utama yaitu penginformasian posisi satelit (navigation
segmen sistem kontrol, segmen satelit dan segmen message), dan gelombang pembawa (carrier beat
pengguna. Segmen sistem kontrol adalah otak dari phase) (Abidin, H.Z, 2007).
GPS, yang bertugas mengatur semua satelit GPS Ada dua besaran dasar yang dapat diperoleh
yang ada agar berfungsi sebagaiman mestinya. dalam pengamatan menggunakan satelit GPS yaitu
Pihak Amerika Serikat mengoperasikan sistem ini pseudorange dan carrier beat phase. Besaran
dari Sistem Kontrol Utama di Falcon Air Force dasar tersebut digunakan untuk menghitung
Base di Colorado Springs. Segmen sistem kontrol jarak dari receiver ke satelit GPS. Jarak yang
ini juga termasuk 4 stasiun monitor yang berlokasi diperoleh dapat digunakan untuk menghitung
menyebar di seluruh dunia. posisi receiver. Pseudorange adalah jarak hasil
Segmen satelit adalah satelit – satelit GPS hitungan oleh receiver GPS dari data ukuran waktu
yang mengorbit di angkasa sebagai stasiun radio. rambat sinyal satelit ke receiver. Pengukurannya
Satelit GPS tersebut dilengkapi antena-antena dilakukan receiver dengan membandingkan kode
untuk mengirim dan menerima sinyal-sinyal yang diterima dari satelit dengan replika kode
gelombang. Gelombang tersebut selanjutnya yang diformulasikan dalam receiver. Waktu yang
dipancarkan ke bumi dan diterima oleh receiver- digunakan untuk mengimpitkan kedua kode

182
Pramono, Pembacaan Posisi Koordinat Dengan GPS Sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api 183

tersebut adalah waktu yang diperlukan oleh kode yang hendak ditentukan dengan cara mengukur
tersebut untuk menempuh jarak dari satelit ke lama perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari
pengamat (Abidin,H.Z, 2007). satelit, kemudian mengalikannya dengan
Terdapat dua kode yang dikirimkan oleh kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat
satelit GPS yaitu kode P dan kode C/A. Kode P berapa jauh pesawat penerima GPS dari setiap
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan satelit. Dengan mengunci sinyal yang ditransmit
dengan kode C/A yaitu: (1) Presisi jarak yang oleh satelit minumum 3 sinyal dari satelit yang
diberikan lebih tinggi yaitu kode P = 0,3m dan berbeda, pesawat penerima GPS dapat menghitung
kode C/A = 3m. (2) Efek multipath untuk kode posisi tetap sebuah titik yaitu posisi Lintang dan
P lebih kecil daripada kode C/A, (3) Kode P Bujur bumi (Latitude & Longitude) atau sering
dimodulasikan pada dua gelombang pembawa disebut dengan 2D fix. Penguncian sinyal satelit
L1 dan L2 sehingga efek bias ionosfer pada jarak yang keempat membuat pesawat penerima GPS
ukuran dapat diestimasi. dapat menghitung posisi ketinggian titik tersebut
Carrier beat phase adalah beda fase terhadap muka laut rata-rata (Mean Sea /Level)
yang diukur oleh receiver GPS dengan cara atau disebut 3D fix dan keadaan ini yang ideal
mengurangkan fase sinyal pembawa yang datang untuk melakukan navigasi.
dari satelit dengan sinyal serupa yang dibangkitkan National Marine Electronics Assosiation
dalam receiver. Jadi data fase pengamatan satelit membuat kesamaan standar antarmuka data
GPS adalah jumlah gelombang penuh yang digital. Beberapa ketentuan umum standar NMEA
terhitung sejak saat pengamatan dimulai. (Abidin, tersebut adalah: (1) Informasi NMEA dikirimkan
H.Z, 2007): oleh vendor dalam bentuk sentences dengan
Satelit GPS secara umum memancarkan panjang maksimal 80 karakter, (2) Sentences
dua macam sinyal gelombang mikro yaitu: (1) L1 NMEA berformat:
dengan frekuensi 1575.42 Mhz yang membawa
“$<vendor><massage><parameters><c
pesan navigasi dan sinyal kode SPS (Standard
hecksum><CR><LF>”, (3) Kombinasi
Positioning Service), (2) L2 dengan frekuensi <vendor><massage> disebut address field,
1227.60 Mhz yang digunakan untuk mengukur (4) Kode vendor untuk GPS adalah “GP”
keterlambatan pada lapisan ionosfir dengan
menggunakan penerima PPS (Precise Positioning Terdapat banyak format sentences NMEA
Service), (3) Tiga kode binari digunakan untuk untuk GPS yang masing-masing mengandung
menggeser fase sinyal L1 dan L2 yang ditransmit data yang berbeda dan sentences yang digunakan
oleh sebuah satelit GPS. Ketiga macam kode binari tergantung pada data yang dibutuhkan dari GPS
itu adalah sebagai berkut: (1) Modulasi kode C/A tersebut. Format sentences NMEA dan arti
(Coarse Acquisition) pada fase L1. Kode C/A ini datanya ditunjukkan pada Tabel 1. Standar NMEA
dikirim secara berulang setiap 1 Mhz PRN (Pseudo dengan header $GPGGA memberikan informasi
Random Noise). Kode C/A PRN ini berbeda untuk antara lain koordinat lintang dan bujur, dan waktu.
setiap satelit GPS yang merupakan identifikasi
untuk satelit tersebut. Modulasi kode C/A ini
yang digunakan sebagai dasar untuk penggunaan
GPS pada masyarakat sipil, (2) Modulasi kode P
(Pricise) pada kedua sinyal L1 dan L2. Kode P ini
sangat panjang sampai 7 hari pada 10 Mhz PRN.
Pada penggunaan Anti-Spoofing (AS), kode P ini
dienkripsi ke dalam kode Y untuk setiap channel
penerima dan digunakan untuk keperluan pemakai
tertentu saja dengan cryptographic-key. Kode
P(Y) ini menjadi dasar penggunaan pada PPS, (4)
Modulasi kode L1- C/A setiap 50 Mhz termasuk
mengenai orbit satelit, koreksi waktu dan sistem
parameter lainnya.
Pesawat penerima GPS menggunakan
sinyal satelit untuk melakukan triangulasi posisi
184 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 20, Nomor 2, Oktober 2011

Tabel 1. Deskripsi data GPGGA


$GPGGA,152145.000,4805.81931,N,01132.2317
2,E,1,04,2.5,607.75,M,47.6,M,,*67
1 $GPGGA Vendor and Message
identifier
2 152145.000 Universal time coordinat
(15h 21m 45.000s)
3 4805.81931 Latittude (48deg
05.81931min)
4 N North (or S for South)

5 01132.23172 Longitude (011deg


32.23172min)
6 E East (or W for West)

7 1 Fix quality Gambar 1. Susunan Pin GPS Tyco A1037

8 04 Four satellite in view (min Tabel 2. Deskripsi Pin GPS Tyco A1037
00 max 12)
Pin Sinyal Deskripsi
9 2.5 Horizontal dilution of
precision 1 GND Ground (power supplay)
10 607.75 Antenna altitude above/ 3.3 – 3.6 VDC(power
2 Vcc
below mean sea level supplay)
(geoid) 3 VBak Backup bateray
11 M Unit of antenna altitude: 1PPS(pulse per second
meters 4 1PPS
output)
12 47.6 Geoidal separation 5 RX1 Serial input 1(Reserved)
6 TX1 Serial output1(Reserved)
13 M Unit if Geoidal
separation:meters Serial output 0 (NMEA
7 TX0
out)
14 <empty> Age of differential GPS
data 8 RX0 Serial input 0 (NMEA in)
15 <empty> Differential reference 9 nRST Reset input
station ID NMEA configuration
10 CONF
16 *67 Checksum (serial port seting)
11 Res. Reserved
12 GNDANT Antena ground
Modul GPS A1037 dari Tyco 13 ANT Antena signal
Electronics adalah salah satu GPS receiver 14 GNDANT Antena ground
yang mampu menerima sinyal dari lebih dari 15 VANT Power Suplay antenna
12 GPS satelit dan mengubahnya menjadi
informasi posisi dan waktu yang dapat dibaca GSM (Global System for Mobile Com-
dari port serial. Modul ini mempunyai beberapa munication) adalah sebuah sistem telekomunikasi
karakteristik antara lain tegangan operasi 3.3 terbuka, tidak ada pemilikan (non-proprietary)
V/50 mA, berbentuk kecil dengan ukuran 19 x melainkan kepemilikan hak cipta suatu perusahaan
16.2 mm, dan dilengkapi dengan masukan antena. yang berkembang secara pesat dan konstan.
Modul GPS A1037 terdiri 15 pin dengan susunan Keunggulan utamanya adalah kemampuannya
dan fungsi terdapat pada Gambar 1 dan Tabel 2. untuk internasional roaming, menjadikannya
sebagai sistem standar tanpa batasan hubungan
pada lebih dari 159 negara. Dengan GSM satelit
roaming, pelayanan juga dapat mencapai daerah-
daerah yang terpencil. SMS diciptakan sebagai
Pramono, Pembacaan Posisi Koordinat Dengan GPS Sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api 185

bagian dari standar GSM. Seluruh operator GSM HLR dan VLR (Home/Visitor Locator register)
network mempunyai Message Centre (MS), yang merupakan nomor yang teregistrasi dalam MSC.
bertanggung jawab terhadap pengoperasian atau (6) BSS (Base Service Station) untuk melayani
manajemen dari berita-berita yang ada. subscriber.
Bila seseorang mengirim berita kepada Teknologi mikrokontroller berkembang
orang lain dengan ponselnya, maka berita ini harus pesat seiring dengan kebutuhan pasar yang
melewati MC dari operator network tersebut, membutuhkan suatu piranti yang dapat mendukung
dan MC ini dengan segera dapat menemukan perangkat yang canggih namun dengan biaya yang
penerima berita tersebut. MC ini menambah berita murah. Mikrokontroller merupakan teknologi
tersebut dengan tanggal, waktu dan nomor dari semikonduktor dengan kandungan transistor yang
si pengirim. Apabila handphone penerima sedang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang
tidak aktif, maka MC akan menyimpan berita yang kecil. Produsen mikrokontroller berlomba-
tersebut dan akan segera mengirimnya apabila lomba membuat inovasi baru dalam memenuhi
handphone penerima terhubung dengan network permintaan pasar.
atau aktif. Mikrokontroller adalah suatu komponen
Short Message Service adalah salah satu semikonduktor yang didalamnya sudah terdapat
jasa layanan dari perusahaan operator telepon suatu sistem mikroprosessor seperti ALU, ROM,
selular GSM. Dengan sarana ini maka telepon RAM dan port I/O dan dibedakan menjadi dua
selular dapat menerima dan mengirimkan pesan- jenis /tipe, yaitu: (1) Tipe CISC atau Complex
pesan pendek dengan bentuk teks dengan panjang Instruction Set Computing, yaitu tipe yang
maksimal sebanyak 160 karakter untuk alfabet mempunyai banyak instruksi namun fasilitas
latin dan 70 karakter untuk alfabet non latin, internal secukupnya saja. (2) Tipe RISC atau
seperti : alfabet Arab atau Cina. Ada satu hal yang Reduced Instruction Set Computing yaitu tipe
sangat menarik dari layanan ini, yaitu tawaran tarif yang mempunyai banyak fasilitas internal namun
yang relatif murah untuk setiap kali pengiriman jumlah instruksi lebih sedikit. (Wardana Lingga,
pesan. Gambar 2 mengilustrasikan diagram blok 2006).
elemen pendukung SMS. Salah satu pabrikan mikrokontroller yang
cukup terkenal dan sudah banyak digunakan
SM
E  
ML VLR   adalah ATMEL, dengan perkembangan terakhir,
R  
yaitu generasi AVR (Alf and Vegard’s Risc
SM
E   SMC   SS7   MSC   SS7  
processor), teknologi AVR membuat para desainer
sistem elektronika dan kendali telah diberi suatu
SMSC  
G/IWM
 
SM
E  
C  
teknologi yang memiliki kapabilitas yang amat
maju, tetapi dengan minimal. Mikrokontroller
SM
E  
 
AVR memiliki arsitektur tipe RISC yang
Gambar 2. Elemen pendukung SMS (Sunyoto, mempunyai instruksi hanya sekitar 118 dan
2005) sebagian instruksi dieksekusi dalam satu detak
Keterangan: namun jika dibandingkan seri MCS51 yang
(1) SME (Short Message Entity), merupakan mempunyai instruksi lebih banyak yaitu 255,
tempat penyimpanan dan pengiriman pesan yang dan dieksekusi dalam 12 siklus detak, semakin
akan dikirimkan ke MS tertentu. (2) SMSC (Short banyak instruksi membuat pemrogram lebih
Message Service Center) fungsi untuk menerima sulit karena lebih kompleks dan semakin lama
pesan dari MSE dan melakukan forwarding instruksi dieksekusi membuat lambat kecepatan
ke alamat MS yang dituju. (3) SMS-GMSC mikrokontroller.
(Gateway MSC for Short Message Service), yaitu Secara umum, mikrokontroller AVR dapat
fungsi dari MSC yang mampu menerima pesan dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
dari SC, kemudian mencari informasi ruting ke ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega,
HLR, selanjutnya mengirim ke VMSC dimana dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan
pelanggan tersebut berada. (4) SMS-IWMMSC masing-masing kelas adalah memori, peripheral,
(Internetworking MSC for Short Message Service), dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi
yaitu fungsi dari MSC yang mampu mengirim yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir
pesan dari PLMN dan meneruskannya ke SC. (5) sama.
186 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 20, Nomor 2, Oktober 2011

METODE berfungsi mengirimkan kode jika mikrokontroler


membaca data koordinat GPS yang sama dengan
Metode penelitian adalah eksperimen data tertentu yaitu data koordinat lokasi palang
rancang bangun, dengan melakukan rancang pintu kereta api. Bagian kendali palang pintu
bangun alat pengendali palang pintu rel kereta api terdiri dari komponen mikrokontroler, motor dc,
berdasarkan koordinat GPS untuk penambahan dan sensor proximity berupa limit switch.
aplikasi modul praktik mikrokontroler. Penelitian
eksperimen rancang bangun dilakukan di
Laboratorium Sistem Kendali Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta, sedangkan pengambilan
data dan pengujiannya selain dilakukan di
laboratorium juga dilakukan di beberapa lokasi
yang mempunyai nilai koordinat berbeda-beda.
Data diambil dengan observasi dan
pengukuran, fungsi dari setiap bagian alat diamati Gambar 3. Diagram Blok Sistem
cara kerjanya, sedangkan posisi koordinat lintang
dan bujur di beberapa lokasi diukur dengan U2

10
VCC
alat yang dibuat. Analisis data dilakukan secara
22 40
RS PC0 (SCL) PA0 (ADC0) S-1

VCC
23 39
R/W PC1 (SDA) PA1 (ADC1) S-2
24 38
E PC2 PA2 (ADC2) S-3

deskriptif untuk fungsi dari setiap bagian alat


25 37
PC3 PA3 (ADC3) S-4

1
26 36
DB4 PC4 PA4 (ADC4)
27 35 BT1
DB5 PC5 PA5 (ADC5)
sedangkan hasil pengukuran koordinat dianalisis
28 34 R2 R3 BATTERY
DB6 PC6 (TOSC1) PA6 (ADC6)
29 33 10K 10K
DB7 PC7 (TOSC2) PA7 (ADC7)
J2

2
penyimpangannya.
14 1
RX PD0 (RXD) PB0 (XCK/T0) 1
15 2
TX PD1 (TXD) PB1 (T1) 2
16 3
PD2 (INT0) PB2 (INT2/AIN0) 3
Penelitian ini mencakup beberapa tahapan
17 4
18 PD3 (INT1) PB3 (OC0/AIN1) 5 SWITCH
19 PD4 (OC1B) PB4 (SS) 6
PD5 (OC1A) PB5 (MOSI)
mengikuti model Linier Sequential Model
20 7
21 PD6 (ICP1) PB6 (MISO) 8
PD7 (OC2) PB7 (SCK)
Y1

(LSM), yang terdiri dari 4 tahapan yang berulang 32

30
AREF XTAL1
13

12 4MHz

yaitu tahap analisis dan studi literatur, desain/


AVCC XTAL2

C1 C2

perancangan, perakitan (assembly-hardware),


GND

31 9
GND RST 22pF 22pF

pengkodean (coding-software), dan pengujian. ATmega8535


11

Keempat tahapan ini akan berulang hingga 10uF


C3

dipenuhinya kondisi ideal yaitu sistem berfungsi


VCC
R6
10K 1 2

dengan baik sesuai yang direncanakan. SW1


reset
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Rangkaian Sistem Minimum U5
7805
1 3 Q1
VIN VOUT TIP41
GND

Hasil penelitian meliputi hasil pembuatan Modul GPS receiver yang digunakan adalah
jenis TYCO yang mempunyai 15 pin, sudah
C4 C5 C6

perangkat keras, perangkat lunak, dan pengujian


2

3300uF/25V 100uF/16V 100uF/16V


J4

kinerjanya. dilengkapi dengan kaki antenna untuk penangkap


1
2
D2
1N4148

sinyal dan juga kaki untuk baterai cadangan.


AKI

Hasil Penelitian perangkat Keras dan Lunak Gambar 5 menunjukkan rangkaian GPS Tyco. U6
LM317
Hasil pembuatan perangkat keras terdiri 3
VIN VOUT
2

VCC
dari tiga bagian yaitu bagian modul reciever GPS, VCC-2
ADJ

U1
bagian pengiriman data dengan U2 media SMS, dan C7
1
1

100uF/16V C8
10

100uF/16V
1 15
bagian kendali palang pintu 40 kereta api.VCC Diagram GND VCC ANT
3

22 2 R7
RS PA0 (ADC0) 39 S-1
23 PC0 (SCL) VCC
VCC

3 14
blok
R/W
E
sistem
24 PC1yang dibuat
(SDA) PA1 (ADC1)seperti
PA2 (ADC2) 37
38 pada
S-2
S-3
Gambar 3. 4
RESISTOR VAR 2
VBAK GND ANT 13 J1
25 PC2 5 PPS ANT
Bagian
26 PC3 GPS receiverPA3 (ADC3) 36terdiriS-4 dari komponen RX1 1
1

D1 6 12 U
DB4 PA4 (ADC4) 35
27 PC4 TX1 GND ANT 2
1

BT1 7 L
GPS,
DB5 mikrokontroler, dan 34LCD yang R3 berfungsi
R-G
3

28 PC5 PA5 (ADC5) R2 BATTERY LED TX0


DB6 ANT
29 PC6 (TOSC1) PA6 (ADC6) 33 10K 10K 8
untuk membaca
DB7 PC7 (TOSC2) data besaran koordinat lintang
PA7 (ADC7)
J2
T-G
9 RX0
RS
4
2

14 1 10 nRST 5
dan
RX
TX
bujur berdasarkan
15 PD0 (RXD) PB0 (XCK/T0) 2 sinyal satelit yang
1 CONF RW
E
6
16 PD1 (TXD) PB1 (T1) 3 2 11
diterima17 GPS.
PD2
PD3
(INT0)
(INT1)
Hasil
PB2
PB3
pembacaan
(INT2/AIN0)
(OC0/AIN1)
4 setelah diolah
3 REF
18 5 SWITCH
oleh mikrokontroler
19 PD4 (OC1B) PB4 (SS)ditampilkan
6 di LCD. GPS TYCO
20 PD5 (OC1A) PB5 (MOSI) 7 7
Bagian 21pengiriman
PD6 (ICP1)
PD7 (OC2)
SMS
PB6 (MISO) terdiri
PB7 (SCK)
8 komponen GPS,   DB4
DB5
8

mikrokontroler
32 dan hand-phone.
13
Y1
Bagian ini Gambar 5. Rangkaian GPS TYCO DB6
9
10
AREF XTAL1 DB7
30 12 4MHz
AVCC XTAL2

C1 C2
RX
GND

31 9
GND RST 22pF 22pF
U4A U4B
14

ATmega8535
11

4066 4066
1 2 11 10
R-H R-G
Pramono, Pembacaan Posisi Koordinat Dengan GPS Sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api 187

Bagian kendali palang pintu terdiri dari Tabel 4. Hasil Pengukuran Koordinat Lintang
komponen hand-phone penerima, mikrokontroler dan Bujur
ATMega8, dan driver motor dc. Sebagai pembatas Koordinat
Koordinat terukur alat Kesalahan
gerakan palang pintu digunakan sensor limit No
Lo-
terukur alat standar
kasi
switch. hasil penelitian
Lintang Bujur Lintang Bujur
Pengujian perangkat keras dilakukan bagian
0747.4107,S,
per bagian, dengan tujuan untuk mempermudah 1 A
11010.5528,E 7049’ 111011’ 1,6’ 101’
melacak kesalahan jika terjadi kesalahan, setelah
0747.1079,S,
semua bagian bekerja dengan baik barulah diuji 2 B
11012.2180,E 4048’ 111015’ 0,9’ 103’
sistem secara keseluruhan. Hasil pengujian per
0745.3979,S,
bagian terdapat pada Tabel 3. 3 C
11016.0018,E 7046’ 111018’ 0,7’ 102’

0743.4724,S,
Tabel 3. Pengujian Perangkat Keras per Blok 4 D
11020.9772,E 7044’ 111021’ 0,6’ 101’

Hasil 0742.7455,S,
No. Blok Rangkaian 5 F 111031’ 0,3’ 10
Pengujian 11031.1895,E 7043’

Sistem minimum Bekerja dengan


11 Kesalahan rata-rata 0,82’ 101,4’
mikrokontroler baik
Bekerja dengan
22 Rangkaian GPS baik Informasi yang terdapat pada penerima
Antarmuka mikrokontroler Bekerja dengan GPS ada beberapa macam yaitu koordinat
33 lintang, bujur, kecepatan, waktu dan lain-lain,
dengan GPS baik
pada sistem ini informasi yang diperlukan terdiri
Antarmuka mikrokontroler Bekerja
44 dari informasi posisi koordinat lintang dan bujur.
dengan Handphone denganbaik
Data koordinat lintang dan bujur ini diperlukan
Rangkaian kendali palang Bekerja dengan
55 pintu baik untuk menentukan posisi kereta api kemudian
dibandingkan dengan koordinat yang sudah
diketahui sebelumnya sehingga kereta api yang
Perangkat lunak dibuat dengan bahasa
akan melintas di persimpangan kereta api tertentu
pemprograman C untuk program di mikrokontroler,
dapat terdeteksi.
Diagram alir program mikrokontroler terdapat
Dari deretan data serial di GPS besaran
pada Gambar 6.
koordinat lintang dan bujur ditandai dengan header
<$GPGGA>, data setelah header tersebut adalah
data koordinat, untuk membaca data lintang dan
bujur maka setelah ketemu tanda koma dua kali
kemudian dibaca karakter nilai koordinat. Data
lintang diakhiri dengan ‘N’ atau ‘S’, sedangkan
data bujur diakhiri dengan ‘E’ atau ‘W’.
Data SMS dari handphone ke SMS Center
dikirimkan dalam format PDU, sehingga data
teks (ASCII) diubah terlebih dahulu menjadi data
PDU, disisi penerima data PDU diubah kembali
menjadi data teks.
Format PDU terdiri delapan header yang
Gambar 6. Diagram alir program pembacaan di setiap header mengandung informasi yang
data GPS dan pengiriman sms
berbeda-beda. Header yang terdapat pada format
PDU adalah:nomor SMS Centre, tipe SMS, nomor
Setelah setiap bagian diuji, kemudian Referensi SMS, nomor Ponsel Penerima, bentuk
dilakukan pengujian secara sistem keseluruhan. SMS, skema Encoding Data I/O, jangka waktu
Hasil pengujian pengukuran koordinat terdapat sebelum SMS Expired, dan isi SMS.
pada Tabel 4.
188 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 20, Nomor 2, Oktober 2011

SIMPULAN praktikum mikrokontroler dapat dibagi menjadi


tiga modul praktik, yaitu: (a) Praktik pembacaan
Berdasarkan hasil pembuatan sistem dan GPS receiver berupa data koordinat lintang dan
pembahasan pada bab-bab sebelumnya pada bujur dengan hasinya ditampilkan pada LCD,
laporan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai (b) Praktik pengiriman data sms antar pesawat
berikut: (1) Aplikasi GPS untuk pengendali palang handphone, (c) Praktik kendali palang pintu
pintu kereta api sebagai tambahan aplikasi pada kereta api berdasarkan data SMS; (3) Pembacaan
modul praktik mikrokontroler terdiri bagian data koordinat lintang dan bujur dengan alat yang
GPS receiver (mikrokontroler, GPS receiver, dan dibuat jika dibandingkan dengan hasil pengukuran
LCD); bagian pengiriman sms (GPS receiver, dengan alat yang ada di pasaran mempunyai
mikrokontroler, handphone pengirim, handphone tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0,82’ untuk
penerima); bagian kendali palang pintu koordinat lintang, sedangkan kesalahan koordinat
(handphone penerima, mikrokontroler, motor dc, bujur sebesar 101,4’ .
sensor limit switch), (2) Aplikasi GPS pada modul

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, ZA. (2007). Penentuan Posisi dengan Pergerakan Obyek Bergerak (Studi Kasus:
GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pranya Penentuan Posisi Taksi di Yogyakarta).
Paramita. Tesis. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana
Seeber, G. (1993). Satellite Geodesy. Berlin-New Universitas Gadjahmada.
York. Walter de Gruyter. Wardana, Lingga. (2006). Belajar Sendiri
Sunyoto, A. (2001). Integrasi Modul GPS Receiver Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535.
dan GPRS untuk Penentuan Posisi dan Jalur Yogyakarta: Andi.

You might also like