You are on page 1of 31

ADMINISTRASI LABORATORIUM

ADMINISTRASI DAN INVENTARISASI LABORATORIUM IPA

A. Pengertian, Peran dan Fungsi Laboratorium


Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan
dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan
tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba peneltian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai.
Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian.
Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan
penelitian dilakukan.
Fungsi Laboratorium sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara praktek
yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.

B. Administrasidan Inventarisasi Laboratorium IPA


Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas &aktifitas laboratorium,
supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Komponen
laboratorium yang perlu dilakukan administrasi :
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium
Administrasi ini selanjutnya akan dilakukan menggunakan format administrasi tiap komponen
meliputi:
Format A: Data ruangan laboratorium
Format B1: Kartu barang
Format B2: Daftar barang
Format B3: Daftar penerimaan / pengeluaran barang
Format B4: Daftar usulan/ permintaan barangFormat C1: Kartu alat
Format C2: Daftar alat
Format C3: Daftar penerimaan / pengeluaran alat
Format C4: Daftar usulan / permintaan alat
Format C5 : Daftar usulan / permintaan alat dari acara praktikum
Format C6: Daftar usulan / permintaan alat dari tiap lab
Format D1: Kartu bahan
Format D2: Daftar bahan
Format D3: Daftar penerimaan / pengeluaran bahan kimia
Format D4: Daftar usulan / permintaan bahan
Format D5: Daftar usulan / permintaan bahan dari acara praktikum
Format D6 : Daftar usulan / permintaan bahan dari tiap lab
Format E: Data ketenagaan
Format F: Agenda kegiatan lab

LAB SISTEM DAN MANAJEMEN


Strategi Pemasaran
26APR
Diadaptasi dari manajemen usaha kecil Dirjen Pendidikan Non-Formal dan Informal Kemendiknas
21010

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, dan elemen bauran pemasaran.
Untuk memberikan pemahaman akan disajikan pembahasan materi dalam tiga kegiatan: (a) strategi
pemasaran dan tujuan perusahaan, (b) segmentasi, target pasar dan positioning, dan (c) bauran
pemasaran.

Manajemen perusahaan bertujuan agar perusahaan tetap hidup dan berkembang. Tujuan itu dapat
dicapai dengan cara mempertahankan dan meningkatkan laba. Laba dapat dipertahankan dan
ditingkatkan dengan cara mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Salah satu cara untuk
mempertahankan dan meningkatkan penjualan adalah dengan meningkatkan kegiatan pemasaran
secara insentif dan kontinyu.

Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan di dalam membuat perencanaan, menentukan harga,


produk, mendistribusikan barang dan jasa, serta promosi. Adapun proses pemasaran meliputi 6 tahap

yaitu
 a. Analisis Kesempatan pasar
 b. Pemilihan pasar sasaran
 c. Strategi Peningkatan posisi Persaingan,
 d. Pengembangan sistem pemasaran
 e. Penyusunan rencana pemasaran ,dan
 f. Penerapan rencana dan pengendaliannya.
Tahap pertama adalah analisis kesempatan pasar dilakukan dengan cara menganalisis peluang
pasar yang relevan agar dapat digunakan untuk mencapai tujuannya. Tahap kedua penentuan pasar
sasaran. Penentuan pasar sasaran yang akan dilayani oleh perusahaan.

Penentuan pasar sasaran ini sulit sekali, karena keinginan, kebutuhan, kebiasaan dan reaksi
kelompok konsumen adalah berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk dapat melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen, perusahaan harus menentukan segmentasi pasar dan menetapkan segmen
pasar yang mana yang akan dilayani. Tahap ketiga, menetapkan strategi persaingan pada pasar
sasaran yang dilayani. Perusahaan harus menetapkan produk dan jasa apa yang akan ditawarkan
pada pasar sasaran. Tahap keempat, mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan. yang
dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani pasar sasaran. Tahap kelima,
mengembangkan rencana pemasaran. Rencana pemasaran ini sangat perlu karena keberhasilan
perusahaan terletak pada kualitas rencana pemasaran yang bersifat jangka panjang dan jangka
pendek.

Rencana pemasaran dapat mengarahkan kegiatan pemasaran dalam mencapai pasar


sasaran.Komponen rencana pemasaran terdiri dari: (a) analisis situasi pasar, (b) tujuan dan sasaran
pemasaran,dan (c) strategi pemasaran. Tahap keenam, adalah melaksanakan dan mengendalikan
rencana pemasaran yang telah disusun.

Berdasarkan penjelasan diatas,strategi pemasaran merupakan bagian dari perencanaan pemasaran


yang merupakan tahap kelima dari proses pemasaran.Strategi pemasaran adalah alat fundamental
yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan progam pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel segmentasi pasar,
identifikasi pasar sasaran, pemosisisian, unsur bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran.
Strategi pemasaran dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun rencana
usaha, termasuk rencana pemasaran. Lebih-lebih dalam masa persaingan yang ketat, peranan
strategi pemasaran semakin diandalkan untuk memenangkan persaingan.

Untuk menyusun strategi pemasaran harus memperhatikan lingkungan pemasaran,karena dalam


lingkungan pemasaran banyak variabel yang mempengaruhinya. Variabel lingkungan yang
mempengaruhi pemasaran diantaranya:

1. Variabel yang dapat dikendalikan


1. Variabel yang berkaitan dengan marketing mix seperti: produk, harga, distribusi dan promosi.
Masing-masing faktor
2. internal yang terkait dengan fungsi perusahaan itu dapat menunjukkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Faktor
3. internal tersebut adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan

perusahaan.
1. Variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan merupakan
1. variabel-variabel yang terdapat dalam lingkungan pemasaran dan berpengaruh erat terhadap
pemasaran. Pengendalian terhadap faktor-faktor ini lebih kecil, karena berada di luar
perusahaan, tetapi berpengaruh terhadap pemasaran.
2. Variabel-variabel ini antara lain faktor kondisi politik, hukum, perundang undangan dan social
budaya. Faktor ini dapat mengakibatkan adanya peluang dan ancaman bagi pemasaran
produk suatu perusahaan.
B. Pengelompokan Konsumen

1. Pengertian.

Kadang- kadang permintaan yang berlainan muncul di pasar yang sama, misalnya pasar terbagi
menjadi lebih dari satu, sehingga membentuk sejumlah segmen. Jika ditemukan sejumlah konsumen
dengan permintaan yang berlainan itulah yang disebut segmen. Kelompok konsumen yang disusun
dengan berdasarkan cirri-ciri yang sama disebut segmen pasar.

Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari sebuah produk
kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Segmentasi pasar dilakukan karena perilaku
konsumen itu sangat beragam, sehingga perlu dilakukan segmentasi pasar agar menjadi lebih
homogen. Adanya pasar yang lebih homogen akan memudahkan perusahaan menyusun program
pemasaran yang jitu, sehingga program pemasaran yang dirancang akan meningkatkan penjualan
dan dapat menghemat biaya.

2. Kriteria dan syarat segmentasi pasar

Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi kriteria dan syarat sebagai berikut:

 a) Dapat di ukur daya belinya.


 b) Dapat dijangkau, baik lokasi maupun komunikasinya sehingga dapat dilayani secara efektif.
 c) Cukup besar dan menguntungkan. Suatu kelompok konsumen akan pantas disebut segmen,
jika kelompok tersebut cukup besar dan menguntungkan.
 d) Dapat dilaksanakan sehingga semua program yang disusun dapat efektif.
 e) Dapat dibedakan. Segmen-segmen dapat dibedakan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen elemen dan program-program bauran pemasaran yang
berlainan.
3. Manfaat segmentasi pasar

 a) Perusahaanya akan berada pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan kesempatan-
kesempatan dalam pemasaran karena ia lebih mudah untuk mempelajari keinginan setiap
segmen,
 b) Perusahaan dapat menggunakan kemampuannya yang ada untuk merespon pemasaran
yang berbeda-beda secara bauk,sehinggga dapat menghemat biaya, energi dan waktu
 c) Perusahaan dapat mengatur produknya dan marketing
 d) Perusahaan memilih segmen mana yang cocok.
C. Pasar Sasaran (target pasar)

1. Pengertian

Dilaksanakan,tahap selanjutnya adalah memilih pasar sasaran,penentuan pasar sasaran itu penting
karena suatu perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam beberapa pasar tidak mungkin
untuk melayani seluruh pelanggan di pasar,sehingga ia harus menentukan secara pasti pasar mana
yang akan dimasuki agar kegiatan pemasaran dapat berhasil dengan baik.Penentuan tentang
segmen pasar mana yang akan dimasuki disebut pasar sasaran.

2. Strategi Pemilihan Pasar Sasaran.

Alternatif yang ditempuh oleh perusahaan untuk memilih pasar sasaran adalah

1. Pasar tidak dibeda-bedakan.

Berdasarkan strategi ini perusahaan memproduksi satu produk untuk semua konsumen dengan
kegiatan yang sama.

Contoh:

Perusahaan kembang gula memasarkan hanya satu jenis coklat batangan untuk setiap konsumen
Contoh lain,coca cola dulu hanya memproduksi satu macam produk yaitu coca cola botolan.

2. Pasar dibeda-bedakan.

Berdasarkan strategi ini perusahaaan memproduksi macammacam produk dan ditujukan kepada
segmen yang berbeda

dengan program pemasaran yang berbeda pula untuk setiap segmen. Contoh:

Coca-cola selain membuat coca cola botolan ,juga membuat coca cola kalengan yang diperuntukkan
bagi konsumen yang akan bepergian .di samping itu, perusahaan coca cola juga membuat produk
baru berupa sprite dan fanta.
Strategi pemasaran yang dibeda-bedakan ini akan meningkatkan biaya. Biaya-biaya itu antara lain:

 Biaya modifikasi produk, meliputi biaya riset dan pengembangan produk


 Biaya produksi meningkat,
 Biaya administrasi meningkat, berpotensi paling besar yang akan menjadi sasaran.
 Biaya penyimpanan meningkat karena variasi produk makin banyak, sehingga membutuhkan
tambahan fasilitas untuk penyimpanan.
 Biaya promosi meningkat karena segmen yang dilayani itu bertambah banyak, sehingga
perencanaaan dan media promosi akan berbeda pula
3. Pasar terkonsentrasi

Berdasarkan strategi ini,perusahaan memusatkan pada segmen tertentu yang paling potensial
,kemudian mengembangkan produk yang ideal untuk melayani segmen tersebut. Contoh: VW dulu
hanya memusatkan perhatiannya pada kebutuhan konsumen akan mobil kecil dan praktis. Strategi ini
akan memudahkan untuk melayani segmen pasar yang dimasuki karena ia mengetetahui betul
kebutuhan dan keinginan konsumen yang tidak begitu banyak. Di samping itu, strategi ini akan
menghemat biaya, baik biaya produksi, distribusi dan promosi.

Pemasaran atomisasi yaitu pemasaran individual yang dipuaskan, tidak semua produk dapat
dilakukan atomisasi tetapi hanya produk-produk tertentu, misalnya: pakaian, rumah, dan mobil.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pasar sasaran

a) Pemilikan sumber daya

Jika sumber daya perusahaan terbatas, sedangkan segmen pasar yang dilayani cukup banyak,
perusahaan lebih baik memilih strategi pemasaran terpusat.

b) Homogenitas barang.

Jika sifat produk itu tidak bisa dirubah-rubah atau sulit diadakan variasi,misalnya garam
,bensin,kelapa sawit dan lain-lain,maka seyogyanya perusahaan memilih strategi pemasaran
serba sama.Akan tetapi,jika sifat produk itu sebaliknya, seperti kamera, perusahaan lebih cocok
memilih strategi pemasaran serba aneka atau terpusat.
c) Tahapan daur hidup produk

Masa perkenalan, biasanya perusahaan akan mengkhususkan satu produk untuk tujuan menarik
permintaan primer, maka seyogyanya perusahaan memilih strategi pemasaran serba sama.

Masa kedewasaan, biasanya persaingan sudah sangat ketat dan konsumen sudah mulai jenuh
terhadap produk yang ada, perusahaan biasanya berusaha untuk mengembangkan produk baru.
Perusahaan seyogyanya memilih strategi serba aneka.

d) Homogenitas pasar

Jika pasar mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama, perusahaan seyogyanya menggunakan
strategi pemasaran serba sama.

D. Pemosisian Produk

1. Pengertian

Langkah selanjutnya setelah penentuan pasar sasaran adalah positioning.Positioning adalah


kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada pemikiran konsumen,sehingga
konsumen beranggapan bahwa produk perusahaanya berbeda dengan produk ]sejenis yang dibuat
oleh perusahaan lain. Fokus utama Positioning adalah pada persepsi pelanggan dan bukan sekedar
fisik yang dihasilkan. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk
mendiferensiasikan dirinya secara efektif dibandingkan dengan para pesaingnya,yaitu dengan
menyampaikan tau memberikan nilai superior kepada pelanggannya.Nilai superior ini bisa berupa
produk yang berkualitas,pelayanan yang baik,personil yang professional,dan citra yang baik.
2. Tujuan pemosisian produk.

a) Memposisikan produk di pasar, sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-
merek pesaing,

b) Memposisikan perusahaan kepada pasar sasarannya bagaimana perusahaan berbeda dengan


pesaingnya. Kedua tujuan tersebut sangat penting untuk memenangkan persaingan.

3. Cara memposisikan produk

Ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan pemosisian:

1. Atribut, diberikan ciri-ciri atau manfaat produk bagi pelanggan sehingga berbeda dengan produk
sejenis dari pesaing. Misalnya viva kosmetik sangat cocok untuk iklim tropis; pasta gigi total
(buatan Palmolive) diposisikan sebagai pasta gigi all in one yaitu berfungsi untuk kerusakan gigi,
lubang gigi, plaque dan karang gigi.
1. Manfaat, perusahaan mempromosikan manfaat produk tersebut kepada konsumen misalnya
larutan penyegar kaki tiga diposisikan untuk menyembuhka penyakit sariawan
 Harga dan mutu, pemosisian produk yang berusaha menciptakan citra berkualitas tinggi dengan
harga tinggi atau menekankan harga murah sebagai indikator nilai, misalnya harga ditinggikan
terhadap pesaing supaya memberi kesan bahwa kualitasnya lebih tinggi ;computer buatan Taiwan
bermerk acer diposisikan sebagai computer berkualitas tinggi,tetapi berharga murah.
 Penggunaan spesifik/khusus, perusahaan menyatukan bahwa produknya untuk golongan tertentu,
misalnya Gatorade untuk atlit, Campbell soup sebagai pengganti makan siang
 Pengguna produk, produk perusahaan diposisikan dengan mengaitkan dengan tokoh terkenal,
misalnya perusahaan Avis yang menggunakan OJ Simpson.
 Posisi melawan pesaing, produk perusahaan dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap
pesaing utama. contohnya Pepsi menggunakan iklan komparatif menyaingi Coke.
 Dikaitkan dengan macam produk lain, misalnya KOPIKO yang diposisikan sebagai kopi dalam
bentuk permen.

4. Prosedur identifikasi pemosisian produk:

1. Menentukan produk/pasar yang relevan


Suatu produk biasanya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu kebutuhan. Oleh karena itu
suatu produk diposisikan diberbagai pasar yang berbeda. Langkah pertama yang harus dilakukan
yaitu dengan mengumpulkan semua kebutuhan dan keinginan konsumen yang mungkin dapat
dipenuhi oleh produk. Contoh NIKE untuk sepatu sport, tapi juga dibuat produk untuk keperluan lain.

1. Mengidentifikasikan pesaing,baik pesaing primer,maupun pesaing sekunder.


Pesaing primer adalah pesaing yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan inti,sedang
pesaing sekunder adalah pesaing tak langsung yaitu mereka yang tak langsung muncul dipikiran
bilamana seseorang sedang berfikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.

 Menentukan bagaimana konsumen mengevaluasi pilihan. Untuk memenuhi kebutuhan dan


keinginan mereka,perusahaan perlu mengadakan riset pemasaran untuk memahami cara dan
standar yang digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
 Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing.
5. Merencanakan dan melaksanakan strategi pemosisian produk.

Setelah pasar sasaran dan posisi yang dikehendaki ditetapkan,selanjutnya merancang program
pemasaran yang dapat memastikan bahwa informasi produk yang disampaikan kepasar akan
menciptakan persepsi yang akan diinginkan dibenak konsumen.Jantung dari strategi positioning
adalah promosi.

6. Memantau posisi produk

Posisi produk atau merk perlu dipantau setiap saat untuk menyesuaikan perubahan lingkungan setiap
saaat.

a. Kosmetika Mirabella, iklannya untuk golongan atas, sedang harganya murah sehingga timbul
kesan untuk golongan bawah. Jadi tidak jelas posisinya

b. Menentukan lokasi. Yohana Departemen Strore untuk golongan atas, tetapi buka di pasar senin
sehingga tidak laku
c. MR-90 (mobil Rakyat-90) harganya mahal, tetapi merk untuk golongan bawah, sehingga tidak laku.

d. Mobil Timor dan Maleo harus jelas posisinya agar berhasil dalam pemasaran.

E. Bauran Pemasaran

1. Pengertian

Unsur pokok selanjutnya dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran
merupakan campuran dari variabelvariabel pemasaran yang dapat dikendallikan ,dapat digunakan
oleh sesuatu perusahaan untuk memperoleh tingkat penjualan yang diinginkan.

Philip kotler mengatakan bahwa bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasarn
terkendali yang perusahaangabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam
pemasaran atau target market. Bauran pemasaran terdiri dari 4 unsur utama yang terkenal dengan
nama 4-P yaitu: (1) Product, (2) Price, (3).Place, dan (4) Promotion.

Meskipun variabel-variabel pemasaran itu sekarang berkembang tidak hanya terbatas pada 4-P
saja,akan tetapi empat P ini tetap digunakan didalam bauran pemasaran. Pemahaman yang baik
terhadap keempat variabel bauran pemasaran bagi seorang manajer pemasaran akan dapat sangat
membantu untuk menyusun perencanaan pemasaran.Variabel-variabel tersebut perlu dikombinasikan
dan dikoordinir agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan
baik.Perusahaan tidak hanyamengkombinasikan variabelvariabel tersebut ,tetapi juga
mengkoordinasikannya sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pemasarannya
seefektif mungkin.oleh karena pentingnya marketing mix dibawah ini di jelaskan masing-masing
variabel dari 4 P Ini.
2. Produk

1. Arti Produk

Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian
permintaan,pemakaian,atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dan keinginan
yang meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat organisasi atau gagasan. Berdasarkan definisi tersebut
di atas, yang dimaksud produk itu bukan hanya benda fisik saja, tetapi juga yang lain seperti:Jasa,
Ide, tempat dan lain-lainnya. Pokoknya segala sesuatu itu dibutuhkan oleh konsumen .Produk adalah
unsur utama dan yang terpenting dari bauran pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap survive dalam
lingkungan yang berubah–ubah seperti sekarang ini dituntut untuk menghasilkan dan menawarkan
produk yang bernilai pada kelompok konsumen yang ditujunya. Oleh karena itu perencanaan dan
pengembangan produk akan menjadi kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan. Produk yang
dipasarkan sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen dapat berupa benda,ide,program
kegiatan,tempat atau lainnya.

Perencanaan produk akan mencakup semua kegiatan perusahaan untuk menetapkan jenis-jenis
produk apa saja yang akan dipasarkan ,sedangkan pengembangan produk akan mencakup kegiatan
teknis dari penelitian, pembuatan desain dan pengolahan produk.
3. Produk baru

Pengertian produk baru Produk baru adalah suatu produk yang dipasarkan perusahaan yang berbeda
dengan produk yang sudah pernah dipasarkan. Klasifikasi Produk Baru Produk Baru dapat
dikategorikan sebagai berikut:

 Produk yang benar-benar baru sebagai hasil inovasi,misalnya sinar laser pemecah batu ginjal,alt
pacu jantung,dan sebagainya.
 Produk Baru sebagai hasil modifikasi ,misalnya kopi instant sebagai pengganti kopi bubuk,sebagai
pengganti tas kulit.
 Produk baru dengan manfaat sama,misalnya tadinya belum memasarkan deterjen,sekarang ikut
memasarkan deterjen
 Produk baru karena perubahan merek. Produk baru itu memiliki daur hidup,mulai dari
perkenalan,pertumbuhan, kedewasaan, dan sampai pada tahap penurunan.
Pada tahap penurunan itu, selera konsumen terhadap produk itu mulai menurun,sehingga perlu
mengembangkan perda baru untuk mengantisipasinya. Di samping itu,faktor persaingan faktor
perubahan teknologi dan mode,sehingga produk menjadi usang dan kuno,sehingga faktor permintaan
menurun. Untuk mengantisipasinya, perusahaan perlu mengembangkan produk baru secara
kontinyu.

4. Tahap pengembangan produk.

a) Penemuan Gagasan. Pengembangan produk baru diawali dengan pencarian gagasan produk
baru. Sumber gagasan yang lain adalah penemu, perguruan tinggi, penasihat ahli industrial,
penasehat ahli manajemen, biro iklan, perusahaan riset, pemasaran, asosiasi dagang, dan
penerbitan atau publikasi industrial.

b) Penyaringan gagasan. Setelah gagasan di dapat dan dikumpulkan maka tahap selanjutnya
adalah menyaring gagasan tersebut,kemudian memilihnya yang terbaik,sehingga perusahaan
mampu untuk melaksanakan,tujuan penyaringan itu adalah untuk mengembangkan ide yang baik dan
meninggalkan ide yang kurang mengguntungkan sehingga tidak merugikan perusahaan bila gagasan
tersebut dilaksanakan.

c) Pengembangan dan pengujian konsep. Gagasan yang telah disaring kemudian dikembangkan
menjadi konsep produk. Fungsipengujian konsep produk tersebut berkenaan sejauhmana produk
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

d) Pengembangan strategi pemasaran. Setelah konsep produk selesai, tahap selanjutnya adalah
pengembangan strategi pemasaran awal untuk memperkenalkan jenis produk tersebut ke pasar
potensial.

e) Analisis Bisnis. Kalau konsep produk dan strategi pemasaran telah diputuskan tahap
selanjutnya adalah menganalisis dari segi bisnis. Analisis bisnis dilakukan dengan mengadakan
penelitian kelanjutan tentang kemungkinan pelaksanaan produksi. Kalau hasil analisis ini layak maka
konsep itu dilanjutkan.

f) Pengembangan Produk. Jika konsep produksi telah lolos dari analisis diatas, tahap selanjutnya
adalah pengembangan produk yaitu:diwujudkan dalam produk fisik.

g) Pengujian Pasar. Apabila produk telah lolos dari tahap pengembangan maka produk tersebut
siap diberi nama, merk, kemasan dan jaringan pemasaran awal untuk pengujian pasar selanjutnya.
Pengujian pasar untuk mengetahui reaksi konsumen dan berapa besarnya pangsa pasar.

h) Komersialisasi. Uji pasar akan memberikan informasi yang memadai untuk mengambil
keputusan, apakah produk baru tersebut akan diluncurkan ke pasar atau tidak. Bila perusahaan
membutuhkan untuk meluncurkan produk itu maka konsekuensinya adalah membutuhkan modal
yang sangat besar.

5. Daur Hidup Produk

Setelah melemparkan produk ke pasaran perusahaan berharap agar produk tersebut bertahan lama
dan disukai sehinggga dapat menutupi biaya usaha dan biaya yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan selama ini.Namundemikian manajemen menyadari
bahwa setiap produk akan mengalami daur hidup walaupun bentuk sebenarnya dan beberapa lama
produk itu bertahan sangatlah sukar untuk diperkirakan,tahap-tahap yang dilalui dalam kehidupan
produk sering disebut daur hidup produk atau product Life Cycle.

Adapun tahapan daur hidup produk adalah sebagai berikut:

a) Tahap perkenalan.
Tahap ini merupakan tahap awal pertama kalinya produk diperkenalkan atau dipasarkan ,sehingga
volume penjualannya rendah,dan pertumbuhan penjualannya sangat lambat,tahap ini ditandai
dengan adanya biaya promosi dan distribusi yang tinggi,harga perolehan tinggi dan sudah tentu
belum ada laba,karena biay untuk pengenalan produk tersebut sangat tinggi.

b) Tahap pertumbuhan. Pada tahapan ini produk mulai diterima konsumen sehingga volume
penjualannya meningkat relative pesat.Tahap ini ditandai dengan masuknya pesaing baru karena
tertarik pada peluang pasar.mereka juga memperkenalkan produk barunya yang akhirnya akan
memperluas pasar. Di samping itu, harga relatif tetap atau sedikit agak turun karena permintaan
meningkat tajam. Biaya produksi turun ,sedang biaya promosi relative tetapatau sedikit naik karena
untuk mengantisipasi pesaing, laba meningkat karena biaya promosi turun dengan volume penjualan
meningkat lebih besar. Strategi pada tahap ini adalah:
1) Menambahkan nilai keistimewaan dan model produk serta kualitasnya.

2) Memasuki segmen pasar baru

3) Mengadakan saluran distribusi baru

4) Kebijaksanaan penurunan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli.

5) Mengalihkan iklan dan mengedarkan produk.

c) Tahap Kedewasaan. Pada tahap ini ditandai dengan merosotnya penjualan secara drastis dalam
waktulama.Laba yang diprediksikan semakin berkurang ,serta pesaing yang lemah akan berguguran
satu persatu. Strategi yang digunakan pada tahap ini
adalah:

1) Modifikasi pasar

2) Modifikasi Produk

3) Modifikasi bauran Pemasaran

d) Tahap Penurunan

Tahap ini ditandai dengan merosotnya penjualan secara drastis dalam waktu lama.karena adanya
kemajuan teknologi pergantian selera konsumen,meningkatnya persaingan domestic.Laba menurun
sehingga banyak perusahaan yang mengundurkan diri.
Strategi ini digunakan dalam tahapan ini adalah:

1) Melepaskan produk yang merugi atau lini produk yang rugi

2) Inovasi untuk menemukan sesuatu yang baru

3) Memilih distributor yang lebih selektif


4) Promosi hanya kepada pelanggan tetap

5) Penurunan harga6) Menjual perusahaan kepada perusahaan lain.

6. Merk Produk.

Untuk memasarkan suatu produk diperlukan merk


produk yang membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya. Merk itu berupa nama, istilah,
lambang atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan.
a) Tujuan pemberian merk adalah seperti berikut ini:

1. Untuk mengidentifikasi guna memudahkan penanganan produk.

2. Untuk melindungi keutuhan produk dari kemungkinan ditiru pesaing.

3. Untuk memudahkan konsumen menemukan produk yang diinginkan.

4. Untuk dasar diferensiasi harga.

b). Penggolongan merk dagang. Pada dasarnya merk dagang dapat dibedakan atas empat macam
yaitu:

 1) Merk individual.
 Merk yang hanya digunakan untuk satu macam produk. Contoh unilever memproduksi sabun
merk Lux dan Lifebuoy.
 2) Merk Kelompok.
 Merk yang digunakan untuk beberapa jenis barang misalnya merk Honda dan Toshiba.
 3) Merk kelompok sendiri untuk semua produk.
 Merk berbeda untuk tiap-tiap kelompok produk yang dihasilkan perusahaan. Contoh sepatu merk
A untuk wanita, sepatu merk bentuk pria.
 4) Merk dagang yang dikombinasikan dengan nama setiap produk,merk dagang perusahaan
dengan nama merk masingmasing produk yang dihasilkan. Contoh: Honda (sepeda motor)dengan
nama Honda Astrea Star dan Honda Astrea Prima
c). Dasar Pemilihan Merk.

Pemilihan merk hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

 1). Memberi gambaran tentang manfaat produk.


 2). Menunjukkan mutu produk
 3). Mudah diucapkan, dikenal dan diingat
 4). Harus Mudah Dibedakan.
7. Kemasan dan Label

a. Kemasan. Pengemasan merupakan kegiatan untuk merancang dan memperoleh wadah dan
pembungkus untuk suatu produk,kemasan tidak hanya digunakan untuk pelindung terhadap produk
tetapi juga digunakan untuk meningkatkan citra produk,sehingga mempunyai daya tarik tersendiri
bagi konsumen,oleh karena itu kemasan yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

 a) Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan, kebocoran dan kehilangan.


 b) Harus praktis dan ekonomis sehingga memudahkan konsumen baik membawanya maupun
penyimpanannnya.
 c) Ukurann kemasan harus sesuai dengan kehendak konsumen
 d) Kemasan hendaknya memberikan aspek deskriptif yaitu:menggambarkan merk, kualitas, rasa,
campuran atau kombinasi di antaranya.
 e) Mempunyai citra dan aspek tertentu,misalnya kemasannya untuk keperluan kecantikan
biasanya kemasannya sangat menarik,
sehingga memberi kesan barang yang mahal.

b. Label

Label adalah bagian dari kemasan dan merupakan informasi tercetak yang terlekat pada kemasan
yang memuat tentang produk.

Fungsi label adalah sebagai berikut:

 a). Mengidentifikasi produk/merk.


 b). Menjelaskan tingkat mutu,
 c). Menerangkan tentang produk:
(1) siapa yang membuatnya, (2) di mana dibuat, 3) kapan dibuat, 4) apa isinya, 5) cara

menggunakannya. d) Mempromosikan produk melalui grafirannya yang menarik.

F. Harga Produk

1. Pengertiannya Tentang Harga Agar sukses memasarkan barang atau produk setiap

perusahaan harus menetapkan harga secara tepat dan kompetitif.Harga merupakan satu-satunya
unsur bauran produk
yang merupakan penyumbang pemasukan atau pendapatan tertinggi bagi perusahaan.Harga juga
merupakan unsur bauran
pemasaran yang fleksibel artinya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Harga adalah jumlah
uang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan yang maksimal.


2. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan Penetapan Harga adalah:

a) Memperoleh laba. Perusahaan menetapkan harga produk tertentu dengan keyakinan akan
memperoleh laba atau

keuntungan yang memuaskan.

b) Memperoleh manfaat bukan laba. Manfaat bukan laba tujuan penetapannya adalah untuk
memperbaiki dan mempertahankan

market share stabilitas harga pesaingnya,kepuasan konsumen dan mencapai target pengembalian
investasi.

3. Metode Penetapan Harga Jual Produk

a. Penetapan harga jual

Banyak perusahaan menggunakan prosedur penetapan harga yang paling mudah pengaturannya
dan harga memerlukan

asumsi yang sangat terbatas tentang permintaan. Beberapa metode penetapan harga jual tersebut
adalah sebagai berikut:

1). Metode Penambahan

Menurut metode ini harga jual ditentukan sama dengan jumlah biaya per unit barang ditambah
sejumlah laba

tertentu yang diinginkan. Harga Jual= Biaya Produksi + laba

2). Metode Titik Impas

Penetapan harga dengan menggunakan harga tertentu dengan harapan untuk dapat mengembalikan
dana

tertanam dalam investasi. BEP= Biaya Tetap: (Harga jual per-unit- Biaya Variabel) G. Saluran
Distribusi

1. Pengertian

Setelah barang dibuat dan siap untuk dipasarkan tahap berikutnya adalah memilih saluran
distribusi.Perusahaan harus
memilih saluran distribusi yang tepat,karena saluran distribusi yang tepat,karena saluran distribusi
yang terlalu panjang berakibat

semakin banyaknya mata rantai yang terlibat.,sehingga beban biaya semakin tinggi
dan besar.Beban Biaya distribusi yang semakin besar berakibat harga-harga menjadi lebih mahal
sehingga kurang kompetitif, sebaliknya saluran distribusi yang sangat pendek bisa
menjadi kurang efektifnya penyampaian produk tersebut,tetapi beban biaya lebih kecil sehingga
harga bisa ditekan. Kebijaksanaan

saluran distribusi adalah suatu bentuk dari kebijaksanaan bauran pemasaran.Saluran distribusi
adalah saluran yang digunakan oleh

perusahaan untuk menyalurkan produknya sampai ketangan konsumen pada saat yang diinginkan
dan dibutuhkan.

2. Macam-macam Saluran Distribusi

Secara Fisik Saluran Distribusi dapat dibedakan

 a) Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi yang langsung dari produsen Kepada
Konsumen
 b) Saluran distribusi semi langsung. Saluran distribusi yang hanya menggunakan satu
perantara, misalnya melalui pengecer produsen
 c) Saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi yang menggunakan dua atau lebih
banyak perantara kepada konsumen.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran Distribusi

a) Karakteristik barang atau produk. Sifat barang yang demikian sebagai dasar pertimbangan dan
penentuan untuk memilih saluran distribusi adalah:

 (a) Nilai barang per unitnya,


 (b) Beberapa besar dan beratnya,
 (c) Keawetan barangnya,
 (d) Produk yang berteknologi tinggi atau rendah

b) Karakteristik perusahaan jika sumber dana dan sumber manusia terbatas maka karakteristik
lebih baik menggunakan saluran distribusi panjang. Karakteristik pasar seperti

 (a) Jumlah pembeli potensial, dan


 (b) Jumlah pembeli setiap kali pesan.
c) Karakteristik perantara.

 (a)pelayanan yang diberikan,


 (b) kekuatan Permodalan perantara, dan
 (c)Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Promosi
1. Pengertian

Suatu produk betapapun baiknya jika tidak diinformasikan kepada konsumen menjadikan produk itu
tidak dikenaldan tidak dipahami sehingga kerja perusahaan itu akan sia-sia, oleh karena itu
perusahaan itu harus menginformasikan produk ciptaannya kepada konsumen dan berusaha untuk
dimengerti dan dikenal dengan usaha yang semaksimal mungkin untuk mempengaruhi dan
membujuk konsumen agar mau membeli serta mengerti apa yang telah diciptakan oleh perusahaan
tersebut.

Usaha untuk menginformasikan produk tersebut dilakukan dengan usaha yang disebut promosi.
Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, membujuk dan meyakinkan untuk
mengarahkan pada tingkatan pertukaran dalam pemasaran. Promosi dapat dilakukan melalui metode
periklanan, personal selling, promosi penjualan dan peblisitas. Kegiatan komunikasi pemasaran yang
lain selain promosi misalnya riset pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan dengan perencanaan
yang baik diharapkan memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan penjualan dan bagian
pasar yang telah ada sebelumnya bagi perusahaan dan organisasi.

2. Tujuan Promosi

 a) Memberikan informasi kepada pihak lain terutama konsumen mengenai hasil yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan yang sebaiknya diketahui oleh pihak lain terutama konsumen.
 b) Memberitahukan persepsi produk yang dibutuhkan kepada pelanggan.
 c) Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang produk kepada pihak lain terutama
konsumen.
 d) Mendorong untuk memilih dan membeli suatu produk yang dihasilkan.
 e) Membujuk pelanggan untuk memilih dan membeli suatu produk yang dihasilkan.
 f) Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran yang lain.
 g) Menanamkan citra yang baik yang telah dihasilkan
3. Cara Promosi

a) Periklanan

Periklanan merupakan pesan yang dilaksanakan oleh perusahaan melalui mass media.Kegiatan
periklanan merupakan kegiatan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat.Kegiatan
periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli.
Sehingga keinginan mereka dapat dipenuhi dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Adanya
komunikasi dua arah ini menciptakan terjadinya pertukaran yang saling menguntungkan antara
perusahaan itu sendiri dengan konsumen yang potensial. Media yang sering digunakan adalah surat
kabar, majalah, media elektronik baik tv atau radio, billboard dan sebagainya.

b) Personal selling

Personal selling adalah:interaksi antara individu yang saling bertemu muka dengan tujuan untuk
menimbulkan penjualan.
Dalam kegiatan personall selling ini lebih fleksibel dibandingkan dengan metode yang lainnya, karena
tenaga-tenaga penjualan dapat langsung mengetahui minat dan antusiasnya (perilaku) konsumen
dan sekaligus dapat mengetahui reaksi yang timbul

secara langsung dari konsumen sehingga dapat mengadakan dan memberikan reaksi timbal balik
dengan segera.

c). Publisitas

Publisitas adalah rangsangan terhadap permintaan suatu produk barang atau jasa dari organisasi
dengan meminta untuk menyusun berita yang menarik tentang produk barang atau jasa dari
organisasi tersebut pada media publisitas seperti radio, televisi atau pertunjukan yang digelar tanpa
dibiayai oleh sponsor. Cara ini sangat baik karena publisitas dapat menjangkau pembeli potensial
yang tak dapat dijangkau oleh periklanan dan personal selling,cara ini juga lebih efektif karena
penyampaiannya dilakukan secara rinci dan mendetail sehingga merupakan suatu berita yang baru
dan menarik.

Jenis- jenis publisitas antara lain melalui (a) artikel, (b) berita yang memuat hasil konferensi press
perusahaan dan (c) berita editorial.

d) Promosi Penjualan

Alat kegiatan promosi selain periklanan, personal selling dan publisitas adalah promosi penjualan
yang dilakukan dengan peragaan , pertunjukan,pameran, demonstrasi dan berbagai macam usaha
penjualan yang bersifat tidak rutin. Promosi

penjualan dapat dikatakan sebagai semua bentuk intensif untuk mencapai penjualannya dengan cara
sebagai berikut:

 1) pemberian contoh barang,


 2) pemberian kupon barang,
 3)pemberian undian,
 4)pemberian zakat.
Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya
(dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. (diambil dari
wikipedia). Organisasi merupakan sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.
Menurut Nur (2011:162) Laboratorium IPA adalah suatu organisasi dengan sistem kerja sama
dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium IPA, untuk mencapai
tujuan. Laboratorium juga merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki sekolah guna
menunjang proses pembelajaran IPA. Pengelolaan laboratorium yang baik diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan siswa untuk memahami materi pembelajaran IPA.
Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan
sumber daya untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium IPA.
Fungsi Organisasi Laboratorium
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus
dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau
atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya
mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan
penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak
pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau
pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam
struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.
Manfaat Organisasi Laboratorium
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya
organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi
bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat.
Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita
menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya
fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan
sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Sruktur Organisasi Laboratorium
Pengorganisasian atau pengelolaan laboratorium dapat diartikan sebagai pelaksanaan dalam
pengadministrasian, perawatan, pengamanan, serta perencanaan untuk pengembangan secara
efektif dan efisien. Sesuai dengan fungsi laboratorium sekolah, sebagai salah satu fasilitas
penunjang proses pembelajaran, maka kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah
berada di bawah koordinasi Wakil Kepala Sekolah dengan penugasan dari Kepala Sekolah.
Salah satu contoh struktur organisasi laboratorium disajikan pada gambar berikut:
Orang-orang atau petugas yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium IPA adalah
sebagai berikut:
Kepala Sekolah:
Tugas-tugas kepala sekolah:
1. Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis laboratorium IPA, penanggungjawab mata pelajaran
( fisika, biologi, kimia)
2. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium
3. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA
4. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium

Penanggung Jawab Teknis Laboratorium


Tugas Penanggung jawab teknis laboratorium:
1. Bertanggungjawab atas kelengkapan administrasi laboratorium
2. Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan laboratorium
3. Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat/bahan laboratorium
4. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat

Koordinator/kepala Laboratorium
Tugas Kepala laboratorium
1. Mengkoordinasikan guru mata pelajarn IPA (Fisika,biologi, kimia)
2. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
3. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
4. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
5. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
6. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
7. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

Pengertian Manajemen Laboratorium


Menurut Herujito, Yayat M (2006:1) Secara umum manajemen sering didefinisikan sebagai,
“Getting things done through other people – menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
Telah disebutkan berkali-kali bahwa supervisor merupakan manajer lini terdepan yang
melaksanakan pekerjaan manajemen untuk merencanakan, mengorganisir, mengeksekusi
rencana, serta mengendalikan dan mengontrol proses pekerjaan menuju hasil yang
diharapkan.
Oleh karena itu supervisor wajib bekerja secara :
1. Efektif, melakukan sesuatu dengan membawa hasil.
2. Efisien, melakukan sesuatu dengan hemat sumber daya.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan


pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses disini adalah cara yang sistematis untuk
melakukan sesuatu. Semua manajer, apapun keahlian dan keterampilan mereka, akan terlibat
dalam kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Fungsi Manajemen Laboratorium
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan
mengendalikan.
Fungsi-fungsi manajemen dari manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan yang akan dibahas dalam
makalah ini hanya tiga point, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
1. Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
adalah memerinci tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memutuskan di awal tindakan-
tindakan tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Fungsi perencanaan (planning)
meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi, penentuan strategi keseluruhan untuk
mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan serangkaian rencana komprehensif untuk
menggabung dan mengoordinasasi berbagai aktivitas.
Seorang manajer yang efektif hendaknya sadar bahwa isi porsi dari waktu yang tersedia
baginya diabdikan untuk menyusun berbagai rencana. Bagi manajer personal, perencanaan
berarti menetapkan terlebih dahulu program-program kepegawaian yang dapat memberi andil
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Tujuan atau sasaran sering kali
ditetapkan secara bersamaan dengan proses perencanaan. Setelah mengetahui sasaran yang
akan dituju maka supervisor harus membuat rencana untuk mencapainya.
Aktivitas perencanaan meliputi :
1. Menganalisis situasi-situasi saat ini,
2. Mengantisipasi masa depan,
3. Menentukan sasaran-sasaran,
4. Menentukan jenis aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan perusahaan,
5. Memilih strategi-strategi korporat dan bisnis, dan
6. Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Perencanaan mengatur situasi untuk bertindak dan untuk pencapaian-pencapaian yang utama.
Kegiatan biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana atau logika tertentu, sehingga perlu
direncanakan.

Fungsi perencanaan untuk lingkungan bisnis yang baru lebih bersifat dinamis, yang
dijelaskan sebagai menyampaikan nilai strategis. Secara historis, perencanaan
menggambarkan pendekatan dari atas ke bawah yang dengannya para eksekutif tingkat atas
membangun rencana-rencana bisnis dan memerintahkan orang lain untuk menerapkannya.
Pada masa sekarang dan mendatang, menyampaikan nilai strategis adalah proses
berkesinambungan, yang didalamnya orang-orang di seluruh organisasi menggunakan otak
mereka dan otak konsumen, pemasok, dan para pihak yang berkepentingan lainnya untuk
mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk menciptakan, menangkap, memperkuat, dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.

2. Pengorganisasian (organizing)

Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
Setelah program-program disusun dan ditetapkan, perlu dibentuk organisasi yang akan
melaksanakan program-program tadi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Oleh
karena itu, mnajemen personal harus membentuk organisasi dengan cara merancang struktur
yang menggambarkan hubungan antar tugas-tugas, antara pegawai, dan antar-antar factor
fisik.

Pengorganisasian adalah proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa
yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana mengelompokkan tugas tersebut, siapa melapor
kepada siapa, dan dimana kepusan-keputusan itu dibuat. Dalam hal pengorganisasian tugas
supervisor adalah membagi pekerjaan kepada anggota kelompoknya.

Pengorganisasian (organizing) adalah mengumpulkan dan mengoordinasikan manusia,


keuangan, hal-hal fisik, hal yang bersifat informasi, dan sumber daya lainnya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Aktivitas-aktivitas pengorganisasian, yaitu :
1. Menarik orang-orang ke dalam perusahaan,
2. Menentukan tanggung jawab pekerjaan,
3. Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit kerja,
4. Menyusun dan mengalokasikan sumber daya,
5. Menciptakan kondisi yang memungkinkan orang-orang dan hal-hal lainnya bekerja sama untuk
mencapai kesuksesan maksimum.

Fungsi pengorganisasian sebagai mencipatakan sebuah organisasi yang dinamis. Secara


historis, pengorganisasian meliputi menciptakan sebuah bagan organisasi dengan
mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis, membangun hubungan-hubungan pelaporan, dan
memiliki departemen personalia yang mengurus rencana-rencana, program-program dan
kertas kerja.

Pada masa sekarang dan mendatang, para manajer yang efektif akan menggunakan bentuk-
bentuk pengorganisasian yang baru dan memandang orang-orang mereka mungkin sebagai
sumber daya yang paling berharga. Mereka akan membangun organisasi yang adaptif dan
fleksibel, khususnya sebagai respon terhadap ancaman-ancaman persaingan dan kebutuhan
konsumen. Praktik-praktik sumber daya manusia yang semakin maju, menarik, dan
mempertahankan orang-orang yang sangat baik dari sebuah populasi yang sangat beragam,
akan menjadi aspek-aspek penting dari perusahaan yang berhasil. Para manajer
mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bila pekerjaan makin terpadu dan
terkoordinasi, organisasi pun akan makin efektif.

Secara khusus, pengorganisasian mencakup penentuan bagaimana cara mengelompokkan


berbagai aktivitas dan sumber daya. Salah satu pengahalang utama yang dihadapi adalah
hierarki yang kaku dan birokratis yang menyebabkan adanya pemikiran yang picik dan
keterbatasan inovasi. Sehingga menciptakan suatu organisasi yang yang lebih organik dan
fleksibel yang pada akhirnya menjadi lebih responsive dan melihat kedepan. Elemen-elemen
dasar dari pengorganisasian yaitu seperti perancangan pekerjaan, departementalisasi,
hubungan otoritas, rentang kendali, serta peran lini dan staf.

3. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan
yang telah digariskan semula. Supervisor harus tetap menjaga agar semua anak buah bergerak
dalam rel yang benar dan menuju sasaran. Salah satu cara untuk mengendalikan anak buah
adalah dengan memeriksa laporan mereka.
Pengendalian berfungsi untuk memantau aktivitas untuk memastikan aktivitas tersebut
diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan membetulkan penyimpangan-penyimpangan
yang signifikan. Kegiatan-kegiatan yang yang biasa dilakukan dalam proses pengendalian
berupa observasi terhadap kegiatan-kegiatan dengan perencanaan. Disamping itu, juga
melakukan koreksi-koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi selama rencana sedang
dijalankan. Berarti para manajer berusaha agar perusahaan bergerak kearah tujuannya.
Apabila ada bagian organisasi yang bergerak ke arah yang salah, para manajer berusaha
untuk mencari penyebabnya dan kemudian mengarahkan kembali ke tujuan yang sesuai.
Pengendalian merupakan fungsi manajemen untuk memantau kinerja dan
mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diperlukan. Melakukan pemantauan
adalah aspek penting dari pengendalian. Kegagalan-kegagalan pengawasan dapat muncul
dalam berbagai bentuk. Fungsi pengawasan memastikan agar tujuan-tujuan dapat dicapai.
Fungsi ini bertanya dan menjawab pertanyaan. Fungsi ini melakukan penyesuaian-
penyesuaian jika diperlukan. Organisasi-organisasi yang berhasil, baik besar maupun kecil,
memberikan perhatian yang cermat pada fungsi pengawasan.

Pengawasan harus tetap dijalankan. Akan tetapi, teknologi dan inovasi-inovasi yang baru
lainnya menjadikan kita dapat melakukan pengawasan dengan cara-cara yang lebih efektif,
membantu semua orang di dalam perusahaan melintasi batas perusahaan (termasuk konsumen
dan para pemasok), menggunakan otak mereka, belajar, memberikan berbagai konstribusi
yang baru, dan membantu organisasi berubah dalam cara-cara yang akan membentuk masa
depan yang sukses.
Perangkat-perangkat Manajemen Laboratorium
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang
harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah :
1. Tata ruang (lab lay out)
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur
4. Administrasi
5. Inventory & Security
6. Safety Use
7. Organisasi
8. Budget-fasilities
9. Disiplin yang tinggi
10. Skill (Keterampilan)
11. Peraturan Dasar
12. Penanganan masalah Umum
13. Jenis-jenis pekerjaan.

Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi
manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan
pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out)
sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkat- perangkat
tersebut sebagai pusatnya (core activities) adalah Tata Ruang (Lab Lay Out).
KESIMPULAN
Bagaimana mengelola Lab dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua
pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Untuk mencapai hal itu perlu
pengaturan yang terikat pada :

1. Jenis pekerjaan yang dilakukan.


2. Skill/tenaga kerja/laboran yang terlatih dan terampil
3. Alat/peralatan lab yang canggih dan beroperasi dengan baik dan terkalibrasi
4. Safety Use (Keselamatan kerja)
5. Disiplin yang tinggi
6. Organisasi lab yang baik
7. Dana yang tersedia.

Dalam penanganannya harus dikelola oleh Kepala Laboratorium yang ahli, terampil
dibidangnya dan berdedikasi tinggi serta penuh tanggung jawab, termasuk peranan tenaga
laborannya yang bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang dilakukan di
laboratorium masing-masing.

ugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya

Sesuai dengan Struktur Organisasi Laboratorium Ilmu Faal FKUB, berikut adalah tugas pokok dan fungsi struktur
organisasi.

A. Kepala Laboratorium

Fungsi:

Penyusun program, koordinator, serta penanggung jawab monitor dan evaluasi seluruh kegiatan pendidikan-
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Menjadi top management bagi implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal yang terintegrasi dengan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Tugas pokok:
1. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas laboratorium dan melaporkannya kepada Dekan FKUB.
2. Menyusun rencana dan program kerja sebagai panduan pelaksanaan tugas.
3. Melakukan koordinasi, perencanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
laboratorium sesuai proses bisnis berikut anggarannya.
4. Menghadiri kegiatan/undangan dan mengambil keputusan mewakili setiap keputusan yang telah disetujui
dalam rapat staff laboratorium.

B. Staf Administrasi Umum

Fungsi:

Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/ pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

Tugas pokok:

1. Membantu Kepala Laboratorium dalam hal administrasi setiap kegiatan kuliah dan praktikum
2. Membantu pengaturan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum untuk S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu
kesehatan.
3. Mengarsipkan semua dokumen, borang, rekaman, dan dokumen pendukung lainnya.
4. Membantu penyusunan pelaporan kegiatan/dokumen yang diperlukan untuk visitasi/ akreditasi.

C. PJP (Penanggung Jawab Pembelajaran)

Fungsi:

Penaggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
pendidikan dan pengajaran kedokteran dan ilmu kesehatan.

Tugas Pokok:

1. Melakukan perencanaan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum kedokteran dan ilmu kesehatan dengan
persetujuan Kepala Laboratorium dan PJMKIlmu Faal untuk setiap blok/ semester.
2. Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan dan pengajaran kedokteran dan ilmu
kesehatan dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
3. Mengambil keputusan mengenai jumlah dan tipe soal ujian serta pelaksanaan ujian (berkoordinasi
dengan PJMK blok/ semester).
4. Bertanggung jawab terhadap penyimpanan soal-soal Ilmu Faal.
5. Bertanggung jawab terhadap semua nilai mata kuliah Ilmu Faal di setiap blok/ semester.
6. Menghadiri rapat/ lokakarya mengenai pendidikan dan pengajaran.

D. Staf Administrasi Akademik

Fungsi:

Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/ pengajaran.

Tugas Pokok:

1. Membantu Penanggung Jawab Pembelajaran dalam hal administrasi setiap kegiatan pembelajaran.
2. Memfasilitasi sarana pelaksanaan Kuliah dan praktikum.
3. Menerima serta mengumumkan Jadwal Kuliah, Praktikum & Ruang Kuliah dari bagian akademik kepada
dosen serta mahasiswa.
4. Membantu pelaporan daftar hadir kegiatan pembelajaran.
5. Membantu pelaksanaan ujian.

E. Penanggung Jawab Bidang Penelitian

Fungsi:

Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
penelitian.

Tugas pokok:

1. Melakukan pengaturan jadwal penggunaan laboratorium untuk penelitian mahasiswa S1/S2/S3


kedokteran dan ilmu kesehatan, dosen serta peneliti lainnya dengan persetujuan Kepala Laboratorium
Ilmu Faal.
2. Melakukan koordinasi kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
3. Memonitor kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
4. Mengevaluasi setiap kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal dan melaporkan hasil evaluasi
kepada Kepala Laboratorium.
5. Membina kerjasama penelitian dengan institusi lain.

F. Administrasi Keuangan Laboratorium

Fungsi:

Untuk membantu memperlancar proses administrasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian mahasiswa.

Tugas pokok:

1. Mendaftar user/peneliti yang akan melakukan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.


2. Memandu peneliti untuk meneruskan informasi dan konfirmasi kepada analis mengenai jenis pengerjaan,
pemakaian bahan dan alat yang akan digunakan.
3. Melakukan entri data permintaan kerja yang dilakukan di Laboratorium Ilmu Faal.
4. Menerima hasil kerja laboratorium dan membuat Laporan Pekerjaan analis dan peneliti per hari ataupun
per bulan.
5. Memproses tagihan pemakaian bahan dan alat serta jenis pengerjaan analis yang telah dilakukan selama
penelitian berlangsung. Meneruskan informasi kepada Kepala Laboratorium Ilmu Faal apabila ada
pengajuan diskon yang dilakukan oleh peneliti.
6. Memproses pembayaran biaya penelitian baik cicilan atau pelunasan.
7. Menyerahkan Hasil Kerja Laboratorium kepada peneliti.

G. Logistik

Fungsi:

Untuk membantu memperlancar proses administrasi penggunaan bahan dan alat dalam rangka pelaksanaan
kegiatan penelitian mahasiswa.

Tugas Pokok :
1. Menginventaris bahan dan alat habis pakai, melakukan pengecekan stock bahan dan alat.
2. Menyediakan dan menyiapkan bahan dan alat habis pakai untuk penelitian.
3. Entri data penggunaan bahan dan alat habis pakai.

H. Teknisi/ Analis

Fungsi:

Untuk membantu proses penelitian dan praktikum mahasiswa/penenlti lain dalam rangka pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dan pengabdian pada masyarakat.

Tugas Pokok :

1. Melakukan konfirmasi penelitian dengan peneliti mengenai kesepakatan kerja mulai dari waktu
pengerjaan, ketersediaan alat dan bahan, dan penjelasan mengenai prosedur kerja di Laboratorium Ilmu
Faal FKUB.
2. Melakukan persiapan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
3. Menentukan bahan dan alat yang digunakan.
4. Melaksanakan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
5. Melakukan entri data pekerjaan yang dilakukan selama penelitian.
6. Melakukan entri data Hasil Penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.

I. Penanggung Jawab Bidang Pengabdian Masyarakat.

Fungsi:

Penanggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.

Tugas pokok:

1. Melakukan perencanaan program, jadwal dan pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
strategis.
2. Melakukan koordinasi, monitor, dan evaluasi setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan
melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
3. Bertanggung jawab terhadap penebarluasan perkembangan Ilmu Faal kepada masyarakat
melalui update web FKUB, blog, atau pembuatan dan penyebaran brosur.

You might also like